Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
iv
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
MOTTO
“If you want changes the world, first changes your selfs”
v
Jika kamu ingin mengubah Dunia
Maka hal pertama yang yang harus kamu lakukan
adalah mengubah dirimu sendiri.
RIWAYAT HIDUP
vi
A. Identitas Diri
Nama : Sri Rahayu Puspita
Nim : P00341017095
TTL : Nario Indah, 03 Maret 1999
Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
B. Pendidikan
1. SD Negeri 1 Nario Indah, tamat tahun 2010
2. SMP Negeri 3 Wawotobi, tamat tahun 2013
3. MA Al-Muhajirin Darussalam Pondidaha, tamat tahun 2017
4. Sejak Tahun 2017 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan
kemenkes Kendari Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
vii
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
Email : srirahayupuspita33@gmail.com
ABSTRAK
viii
Departemen of Medical Laboratory Technology
Email : srirahayupuspita33@gmail.com
ABSTRACK
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayahnya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “Gambaran Jenis Jamur Penyebab Tinea unguium Pada Profesi
ix
Yang Selalu Kontak Dengan Air”. Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi
salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma III (D III) Teknologi
Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari. Proses penulisan
Karya Tulis ini telah melewati perjalanan panjang yang telah banyak memberikan
pelajaran bagi penulis serta penulisan Karya Tulis ini tak luput dari bantuan dan
arahan dari berbagai pihak yang telah banyak berpartisipasi dalam penyusunan Karya
Tulis ini. Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi.
Ucapan terima kasih penulis tunjukkan kepada:
1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes, Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.
2. Ibu Anita Rosanty, S.ST., M.Kes, Selaku ketua Jurusan Teknologi Laboratorium
Medis Poltekkes Kemenkes Kendari.
3. Ibu Satya Darmayani, S.Si M.Eng dan bapak Ahmad Zihl Fauzi S.Si,. M. Kes,
Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
dengan penuh kesabaran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan KTI ini.
4. Ibu Fonnie E. Hasan, DCN., M.Kes dan Ibu Reni Yunus, S.Si,. M.Sc, Selaku
penguji yang telah banyak memberikan masukan berupa saran dalam
penyusunan KTI ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Polteknik Kesehatan
Kendari yang telah banyak berperan dalam pelayanan akademik selama penulis
menuntun ilmu.
6. Almarhum Ayah Ruslan Jaya dan ibu Tuminah, Selaku Kedua orang tuaku yang
telah melahirkan, membesarkan, merawat, dan selalu memotivasi dalam keadaan
apapun serta doa yang selalu dipanjatkan demi kesuksesan studi yang penulis
jalani selama ini.
7. Kepada sahabatku tersayang “Novy” dan sahabatku Anak Rantau “ Karlina,
Wilda, Putri, Vermi, Selmi, Ardianti dan Dinar ” Dan juga kepada Awall, Serta
Rahman, Mien dan teman-teman MELACLAB yang lain yang tidak dapat saya
sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan
semangat dan dukungan dalam penulisan Karya Tulis ini.
x
Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan
yang ada pada penulis, sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan Karya Tulis ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peneliti selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iii
xi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..............................................iv
MOTTO.................................................................................................................v
RIWAYAT HIDUP................................................................................................vi
ABSTRAK..............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR............................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................x
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
BAB II METODE PENELITIAN
A. Strategi Pencarian Literatur......................................................................4
B. Kriteria Inklusi dan Eksklusi.....................................................................4
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas.........................................................5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian........................................................................................9
B. Pembahasan.............................................................................................10
BAB IV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN...........................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Sintesis/Ekstraksi Data Hasil Penelitian.........................................5
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat menyebabkan
infeksi penyakit, yang hingga kini masih menjadi salah satu permasalahan di
dunia. Dermatofitosis merupakan salah satu infeksi jamur yang paling banyak
menginfeksi di berbagai negara-negara tropis. Dermatofitosis adalah penyakit
yang disebabkan oleh kolonisasi jamur dermatofit yang menyerang jaringan
yang mengandung keratin seperti stratum korneum, kulit, rambut dan kuku
pada manusia yang digunakan sebagai sumber nutrisi (Bertus dkk, 2015).
Dermatofitosis tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi yang berbeda –
beda di tiap negara. Penelitian World Health Organization (WHO) terhadap
insiden dari infeksi dermatosit menyatakan 20% orang dari seluruh dunia
mengalami infeksi Kutaneus dengan infeksi Tinea korporis, yang paling
dominan dan diikuti dengan Tinea Kruris, Tinea pedis dan Onikomikosis
(Pravitasari dkk, 2019).
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis dengan
suhu dan kelembaban yang tinggi, sehingga memberi dukungan bagi
pertumbuhan jamur. Di Indonesia dermatofitosis menempati urutan kedua
setelah Pityriasis versikolor. Dermatofitosis didapatkan sebanyak 52% dengan
kasus terbanyak Tinea kruris, Tinea pedis, Tinea korporis serta Tinea unguium
(Agustine, 2012).
Tinea unguium merupakan salah satu dermatofitosis yang menginfeksi pada
lempeng kuku yang di sebabkan oleh jamur dermatofita, spesies jamur
dermatofita yang paling sering menginfeksi kuku yaitu spesies Trichophyton
mentagrophytes dan Trichophyton rubrum. Infeksi Tinea unguium menjadikan
kuku menjadi rusak diantaranya kuku menjadi lebih tebal dan nampak
terangkat dari dasar perlekatannya atau Onycholysis, pecah-pecah, tidak rata
dan tidak mengkilat lagi serta perubahan warna lempeng kuku menjadi putih,
kuning, cokelat, hingga hitam (Bintari dkk, 2019).
1
2
Pekerjaan yang selalu kontak dengan air diantaranya yaitu petani, tukang
cuci, kuli pasir, buruh genteng serta nelayan, kelima profesi tersebut sangat
rentan untuk terinfeksi Tinea unguium. Selalu kontak dengan air secara terus
menerus membantu peranan air yang terus menerus akan merusak pelindung
kulit di dasar kuku sehingga menyebabkan jamur mudah masuk dan
berkembang. Tidak memakai alas kaki bahkan bertelanjang kaki saat
melakukan pekerjaan, menjadikan lumpur dengan mudah masuk ke dalam
kuku kaki dan menyebabkan perkembangan jamur untuk menyerang keratin
pada kuku dan menyebabkan kelainan pada kuku yaitu Tinea unguium
( Zulkoni, 2010).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
literature review Gambaran Jenis Jamur Penyebab Tinea unguium Pada
Profesi Yang Selalu Kontak Dengan Air.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran
jenis jamur penyebab Tinea unguium pada profesi yang selalu kontak dengan
air?”
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui jenis jamur penyebab Tinea unguium pada profesi yang
selalu kontak dengan air .
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti adalah untuk mengetahui cemaran jamur penyebab
Tinea unguium pada profesi yang selalu kontak dengan air, serta
mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru yang dapat diaplikasikan di
dalam kehidupan sehari- hari.
2. Manfaat bagi masyarakat adalah memberikan informasi kepada masyarakat
untuk meningkatkan personal hygiene di lingkungan sekitar, agar terhindar
dari infeksi jamur penyebab Tinea unguium.
3. Manfaat bagi institusi adalah untuk menambah referensi akademik.
4. Manfaat bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai bahan informasi dan bahan
acuan penelitian selanjutnya.
BAB II
METODE PENELITIAN
5
6
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah profesi yang lingkup kerjanya
tidak kontak dengan air.
C. Seleksi Studi dan Penentuan Kualitas
1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi
Penulusuran menggunakan Google scholar
Dispesifikkan dalam
27 Hasil
5 tahun terakhir
(2016-2020)
12 Hasil
Hasil dengan kriteria inklusi
7
8
10
11
dengan air dan tidak menggunakan alas kaki ketika bekerja, menjadikan kuku
tebal, rapuh, dan berwarna coklat kekuningan. Kerokan kuku yang mengalami
kelainan tersebut diperiksa secara langsung terlebih dahulu menggunakan
KOH 20% untuk melihat adanya elemen jamur, namun hasil pemeriksaan
menunjukkan hasil negative yaitu tidak ditemukan adanya elemen jamur,
sehingga untuk memastikan hasil benar-benar negative maka dilanjutkan
pemeriksaan secara kultur menggunakan media Sabouroud Dextrose Agar
(SDA). Hasil kultur menunjukkan adanya pertumbuhan jamur dimana dari 30
sampel didapatkan 21 sampel yang berbentuk seperti kapas, permukaan koloni
berwarna putih dan dasar koloni berwarna kuning, dan 6 sampel yang
berbentuk seperti kapas, permukaan koloni berwarna putih dan dasar koloni
berwarna merah anggur, serta 3 sampel yang berbentuk seperti kapas,
permukaan koloni berwarna putih dan dasar koloni berwarna putih. Adanya
pertumbuhan jamur tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan Direct
Smear menggunakan NaCl 0,85% untuk mengetahui morfologi jamur, dimana
dari 21 sampel tersebut didapatkan koloni Trichophyton mentagrophytes
ditandai dengan adanya mikrokonida bulat, bergerombol, dengan bentuk cerutu
yang jarang dan 6 sampel didapatkan koloni Trichophyton rubrum ditandai
dengan adanya mikrokonida berbentuk air mata, dengan sedikit makrokonidia
berbentuk pensil, serta 3 sampel positif Aspergillus sp ditandai dengan hifa
bersekat, bentuk seperti kipas konidiospora, sterigma.
Perlakuan yang sama juga dilakukan Lestari (2017), yang melakukan
pemeriksaan jamur dermatofita pada 3 buruh genteng, selalu kontak dengan air
tanpa penggunaan alas kaki pada saat bekerja menjadikan kuku mengalami
kerapuhan dan perubahan warna. Kuku yang mengalami kelainan tersebut
diperiksa secara langsung menggunakan KOH 40%, hasil pemeriksaan
menunjukkan adanya elemen jamur yang nampak tidak jelas. Untuk
memastikan bahwa pada sampel benar-benar terdapat elemen jamur maka
sampel dikultur pada media Sabouroud Dextrose Agar (SDA). Hasil kultur
didapatkan 2 koloni berbentuk seperti kapas, permukaan koloni berwarna
putih dan dasar koloni berwarna kuning. Serta didapatkan 1 sampel koloni
14
berbentuk kapas, permukaan koloni berwarna putih dan dasar koloni berwarna
putih. Untuk mengetahui morfologi jamur tersebut dilakukan pemeriksaan
Direct smear menggunakan Lactophenol Cotton Blue, dari hasil pemeriksaan
didapatkan 2 koloni Trichophyton mentagrophytes yang memiliki
mikrokonidia bulat yang bergerombol seperti buah anggur, dan 1 koloni
Fusarrium sporotrichioides yang memiliki konidiofor bercabang, terdapat
banyak mikrokonidia dan makrokonidia berbentuk sabit.
Akan tetapi penelitian yang dilakukan Monika (2019), yang melakukan
pemeriksaan jamur pada 47 nelayan, didapatkan kuku nelayan mengalami
kelainan diantaranya kuku mengalami perubahan warna menjadi kuning ,
rapuh, keras, menebal dan permukaan kuku tidak rata. Kuku yang mengalami
kelainan tersebut hanya diperiksa secara langsung menggunakan KOH 10 %,
tanpa menggunakan media kultur. Dari 47 sampel yang diperiksa didapatkan 8
sampel positif Trichophyton mentagrophytes ditandai dengan ditemukannya
elemen jamur berupa hifa spiral dan mikrokonidia bulat bergerombol.
Tinea unguium merupakan kelainan pada kuku yang disebabkan oleh jamur
dermatofita yaitu spesies Epidermophyton floccosum, dan genus Trichophyton.
Trichophyton mentagrophytes dan Trichophyton rubrum merupakan spesies
yang paling sering menyebabkan Tinea unguium. Gejala klinis dari Tinea
unguium, yaitu permukaan kuku tidak rata, kuku menjadi rapuh atau keras,
lempeng kuku menjadi tebal, rapuh, dan berwarna coklat kekuningan. (Sutanto,
2008).
Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya, telah membuktikan bahwa
spesies Trichophyton mentagrophytes sebagai spesies jamur yang paling sering
menyebabkan Tinea unguium pada beberapa profesi yang lingkup kerjanya
selalu kontak dengan air dengan tanpa menggunakan alas kaki di antaranya
petani, kuli pasir, buruh genteng, tukang cuci dan nelayan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
Hasil literature review ini menunjukkan bahwa beberapa profesi yang selalu
kontak dengan air diantaranya petani, kuli pasir, buruh genteng, tukang cuci dan
nelayan ditemukan adanya gejala infeksi Tinea unguium diantaranya kuku
mengalami perubahan warna dan juga kerapuhan, setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan jamur dermatofita yaitu Trichophyton mentagrophytes sebagai spesies
jamur yang paling sering menginfeksi kuku khususnya kuku yang selalu kontak
dengan air tanpa penggunaan alas kaki.
Dengan sedikitnya hasil penelitian dengan menggunakan penelitian yang
terbaik yang dilakukan pada beberapa profesi, penelitian selanjutnya dengan
kualitas lebih baik akan sangat membantu proses pemeriksaan jenis jamur
penyebab Tinea unguium khususnya.
Jika sudah ditemukan evidence yang terbaru dengan kualitas penelitian yang
lebih baik maka literature review ini dapat diupgrade sebagai pedoman dalam
memberikan metode pemeriksaan jenis jamur penyebab Tinea unguium
khususnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Bertus PVN, Pandeleke JEH. 2015. Profil Dermatofitosis di Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUP Prof. DR. RD. Kandou Manado Periode Januari-Desember
2012. Jurnal e-Clinic.3(2).
Monika, Tria. 2019. Gambaran Penderita Tinea unguium Pada Kuku Nelayan di
Sungai Bawang Latak Kecamatan Manggala Kabupaten Tulang Bawang.
{Thesis}. Poltekkes Tanjung Karang.
Pradana Yoga Made. 2018. Penyakit Kulit yang Disebabkan Infeksi Jamur di
RSUD UNDATA Palu periode 2013-2019.{KTI}.Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Palu.
Setianingsih Ika, Arianti CD, dkk. 2015. Prevalence And Risk factor Analysis Of
Tinea unguium Infection on Pig Farmer in The Tanah Siang Sub-district,
Central Kalimantan. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber
Binatang.5(3): 155-161.
Sutanto, dkk. (2008) Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi keempat. Jakarta:
Balai FKUI.
Widiati Mei, dkk. 2016. Pemeriksaan Jamur Dermatofita Kuku Kaki Petani di
Desa Bunter Blok Ciledug Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Jurnal
Analis Kesehatan. 3(1): 31-32.