Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

MAKALAH PENJASKES
MEMAHAMI PERILAKU DAN PENCEGAHAN AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome)

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
1. DESI RATNA SARI
2. ISNAWATI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WONGGEDUKU


2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang


telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada kami, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam bentuk
yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “BAHAYA
HIV AIDS” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita
khususnya tentang bagaimana dan apa bahaya dari penyakit HIV/AIDS.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan
minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu kami juga berharap semua dapat
mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu
individu kita. Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih sangat minim, sehingga saran dari ibu guru pengajar serta kritikan dari
semua pihak masih kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Waalaikumsalam Wr. Wb Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI .................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................4
B.Rumusan Masalah ..................................................................................5
C.Tujuan .....................................................................................................6
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Hiv/Aids ..............................................................................7
B. Bahaya Hiv/Aids.................................................................................... 8
C. Penularan Hiv/Aids ...............................................................................9
D. Mitos Seputar Penularan Hiv/Aids .......................................................10
E. Kisah Penderita Aids Yang Dikeluarkan Dari Sekolah ........................11
F. Gejala Hiv/Aids ....................................................................................12
G. Akibat Dari Hiv/Aids ...........................................................................13
BAB III: PENUTUP
A.Kesimpulan ...........................................................................................14
B. Saran......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini pergaulan remaja di Indonesia sangat memprihatinkan.
Banyak remaja Indonesia yang terjerumus kedalam tindakan – tindakan yang
membahayakan dirinya sendri termasuk membahayakan orang
disekelilingnya. Seks bebas dan memakai obat – obatan terlarang dianggap
hal yang biasa. Bahkan dikalangan remaja tertentu hal ini menjadi trend baru
dan dianggap sebagai “anak gaul”. Kondisi ini dari hari ke hari sangat
memburuk, setiap hari angka kematian yang diakibatkan seks bebas dan
narkotika semakin bertambah. Untuk itu perlu tindakan yang serius dari
berbagai elemen masyarakat baik pemerintah, masyarakat dan dari kita
sendiri. Salah satu dampak pergaulan bebas yang akan dibahas dalam tulisan
ini adalah AIDS. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome atau yang sering kita sebut AIDS adalah
sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya system
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus atau infeksi virus-virus lain
yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV dan lain-lain). Kami
mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini ingin mengetahui lebih jauh
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah AIDS tersebut.
Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum
ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV,
sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi
kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang akan datang. Selain
itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun
dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media
cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya
seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu

4
mungkin tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat
setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui
dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang
berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu
masalah besar dari kehidupan kita semua
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa
dan bagaimana masalah yang diteliti. Sesuai dengan judul makalah ini, yaitu
bahaya HIV/AIDS. Maka rumusan masalah adalah Apakah bahaya
HIV/AIDS.
C. TUJUAN
Mengangkat masalah bahaya HIV/AIDS dalam Makalah ini adalah untuk
mengkaji dan mengetahui apa sebenarnya HIV/AIDS itu, mengapa
HIV/AIDS perlu mendapat perhatian khusus, serta bagaimana gejala-
gejalanya.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HIV/AIDS AIDS
Singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan
kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan
oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara
HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang
dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus
semacam ini akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena
tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan
ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan atau memperlambat
perkembangan virusnya saja. Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti SIV,
FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah
dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani,
cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering
terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang
terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai
macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. AIDS
merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang
biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T
CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+
secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar
sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T
CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah,
maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang
disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis,

6
kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang
diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta
adanya infeksi tertentu. Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya
perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh
tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2
bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang
sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan
HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang tua
umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih
muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat.
Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya
seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat
Lewat keringat, atau gigitan nyamuk Hal-hal diatas bukan penyebab
menularnya
 Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
 Pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan
kolam renang.
 Makan dan minum bersama, atau pemakaian alat makan minum bersama.
 Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
 Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
 Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan
seksual ).
HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda,
yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda
pula. Terapi antiretrovirus yang sangat aktif akan dapat memperpanjang rata-
rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata waktu kemampuan
penderita bertahan hidup.

7
B. BAHAYA HIV/AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular
AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS
juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat
atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus
AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian
besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan
itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang
lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit
yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan
meninggal.
C. PENULARAN HIV/AIDS
Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak
usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak
akan menular dengan cara-cara seperti di bawah ini :
 Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai
orang yang mengidap virus AIDS
o Transfusi darah yang mengandung virus HIV
o Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap
HIV
 AIDS dapat menular melalui cara-cara sbb:
 Lewat Air Susu Ibu : Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil
yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina; kemudian menyusui
bayinya dengan ASI. Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (Mother-to-
Child Transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10
kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan
HIV positif. Secara langsung (transfusi darah, produk darah atau
transplantasi organ tubuh yang tercemar HIV) l Lewat alat-alat (jarum

8
suntik, peralatan dokter, jarum tato, tindik, dll) yang telah tercemar HIV
karena baru dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi
terlebih dahulu. Karena HIV – dalam jumlah yang cukup untuk
menginfeksi orang lain- ditemukan dalam darah,
 Lewat cairan sperma dan cairan vagina : Melalui hubungan seks
penetratif (penis masuk kedalam Vagina/Anus), tanpa menggunakan
kondom, sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan
cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina) ; atau tercampurnya
cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks
lewat anus.
 Lewat cairan darah: Melalui transfusi darah / produk darah yg sudah
tercemar HIV Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV,
yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum
suntik dikalangan pengguna Narkotika Suntikan Melalui pemakaian
jarum suntik yang berulangkali dalam kegiatan lain, misalnya :
peyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit,
misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah
 Pasangan dari pengidap AIDS Cara penularan :
 Pecandu narkotika suntikan.
 Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
 Penerima transfusi darah
 Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual misalnya : Homo seks
( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan
hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
 Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti
wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
 Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang
mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya. Kelompok yang

9
mempunyai resiko tinggi tertular HIV/AIDS air mani dan cairan vagina
Odha. Melalui cairan-cairan tubuh yang lain, tidak pernah dilaporkan
kasus penularan HIV (misalnya melalui: air mata, keringat, air liur/ludah,
air kencing.
. D. MITOS SEPUTAR PENULARAN HIV/AIDS
Orang bilang HIV sama dengan AIDS, Faktanya: Human
immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menghancurkan sistem
ketahanan tubuh, sementara AIDS adalah nama penyakit yang disebabkan
oleh virus HIV, Dengan terapi pengobatan yang baik, seseorang bisa terinfeksi
HIV selama bertahun- tahun tanpa berkembang menjadi AIDS. Seseorang
didiagnosa AIDS ketika terjadi penurunan sistem imun yang bermanifestasi
dengan munculnya berbagai penyakit opotunistik keganasan, misalnya TBC,
herpes, toksoplasma, dan masih banyak lagi. Pada fase ini, penyakit flu pun
bisa menyebabkan kematian. jadi dalam kata lain yang mematikan itu
bukanlah Penyakit AIDS namun penakit lain seperti flu, karena pada
prinsipnya AIDS tidak mematikan namun melemahkan, tubuh yang sudah
terkena penyakit AIDS akan menjadi sangat lemah dan tidak memiliki sistem
pertahanan tubuh, hal ini menjadikan pengidap AIDS sangat rentan terhadap
penyakit flu dan karena tidak memiliki sistem pertahanan maka pasien akan
sangat sulit untuk sembuh dari penyakit flu yang dideritanya dan pada
akhirnya meninggal karena penyakit flu yang tidak bisa sembuh. Orang bilang
HIV/AIDS bisa menular lewat kontak biasa, Faktanya Kita tidak akan tertular
atau menularkan HIV hanya dengan memeluk, mencium, berjabat tangan, atau
menggunakan handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi HIV. seperti
yang saya jelaskan diatas penularan virus HIV hanya terjadi melalui hubungan
seks beresiko tanpa kondom, menggunakan jarum suntik yang sama, serta
penularan dari ibu kepada bayi. Orang bilang terkena HIV berarti akan segera
mati, Faktanya: Setiap orang yang positif HIV memiliki ketahanan tubuh
berbeda-beda. Ada sebagian orang yang perjalanan infeksi HIV menjadi AIDS

10
berlangsung puluhan tahun dan hidup normal, seperti Magic Johnson (seorang
atlet). Tetapi ada juga yang baru hitungan bulan sudah terkena AIDS. Saat ini,
tersedia obat untuk memperlambat laju perkembangan virus, yakni terapi
ARV.
F. GEJALA HIV/AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan
hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit
namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala
AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
 Pada anak-anak, 5 tanda minor AIDS adalah:
1. Kulit gatal di seluruh tubuh.
2. Pembengkakan kelenjar (di leher, ketiak, atau selangkangan).
3. Candidiasis (bintik-bintik putih) di dalam mulut, lidah, atau tenggorokan.
4. Infeksi pada telinga, tenggorokan, dan infeksi lainnya.
5. Batuk yang tidak sembuh-sembuh.
G. AKIBAT DARI HIV/AIDS
Penyakit AIDS sampai sekarang belum ditemukan obatnya, jika seseorang
terkena penyakit AIDS kemungkinan untuk bertahan hidup sangat kecil. Virus
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yang lama-kelamaan dapat
menyebabkan kematian. tanda-tanda utama AIDS adalah:
1. Berat badan, atau pertumbuhan lambat.
2. Diare berat selama 14 hari atau lebih.
3. Demam selama lebih dari satu bulan.
4. Herpes zoster (mirip cacar air, atau disebabkan virus yang juga
mengakibatkan cacar air, virus herpes) yang tidak kunjung sembuh.
5. Candidiasis, yang putih, mengangkat ruam pada mulut, lidah, atau
tenggorokan.
6. Pembengkakan kelenjar (di leher, ketiak, atau selangkangan) dengan atau
tanpa infeksi aktif.

11
Orang dewasa dapat didiagnosis mengidap AIDS, jika memiliki minimal 2
tanda-tanda utama dan satu tanda minor. Tapi, itu sudah cukup untuk membuat
diagnosis AIDS jika seseorang mengidap kanker kulit (disebut Karposi, yang
biasanya kemerah-merahan, ungu, atau bintik-bintik hitam pada kulit yang
dapat menjadi besar dan menyakitkan) atau kriptokokal meningitis (infeksi
pada meliputi otak yang menyebabkan demam, leher kaku, sakit kepala,
kebingungan, dan ketidakmampuan untuk bangun).
1. Pemberian penyuluhan kesehatan di sekolah dan di masyarakat harus
menekankan bahwa mempunyai pasangan seks yang berganti-ganti serta
penggunaan obat suntik bergantian dapat meningkatkan risiko terkena
infeksi HIV. Pelajar juga harus dibekali pengetahuan bagaimana untuk
menghindari atau mengurangi kebiasaan yang mendatangkan risiko terkena
infeksi HIV. Program untuk anak sekolah harus dikembangkan sedemikian
rupa sesuai dengan perkembangan mental serta kebutuhan mereka, begitu
juga bagi mereka. Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS
disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV /
AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit
( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat
waktu. Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-
pertemuan “Van Couver” di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV
yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat
protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin.
Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih
mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha
diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri.
Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena
AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6
bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah

12
penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan
melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk
menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak
terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi dan
mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi
dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bias
menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap
virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya. Dengan adanya
usaha-usaha diatas, masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah
sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak. B. CARA
PENCEGAHAN Upaya cara penanggulangan HIV/AIDS hanya dapat
efektif bila dilakukan dengan komitmen masyarakat dan komitmen politik
yang tinggi untuk mencegah dan atau mengurangi perilaku risiko tinggi
terhadap penularan HIV. Upaya pencegahan meliputi :
2. Satu-satunya jalan agar tidak terinfeksi adalah dengan tidak melakukan
hubungan seks atau hanya berhubungan seks dengan satu orang yang
diketahui tidak mengidap infeksi. Pada situasi lain, kondom lateks harus
digunakan dengan be yang tidak sekolah. Kebutuhan kelompok minoritas,
orang-orang dengan bahasa yang berbeda dan bagi penderita tuna netra
serta tuna rungu juga harus dipikirkan. Berbagai peraturan dan kebijakan
telah dibuat oleh USFDA, untuk mencegah kontaminasi HIV pada plasma
dan darah. Semua darah donor harus diuji antibodi HIV nya. Hanya darah
dengan hasil tes negatif yang digunakan. Orang yang mempunyai
kebiasaan risiko tinggi terkena HIV sebaiknya tidak mendonorkan plasma,
darah, organ- organ untuk transplantasi, sel atau jaringan (termasuk cairan
semen untuk inseminasi buatan). Institusi (termasuk bank sperma, bank
susu atau bank tulang) yang mengumpulkan plasma, darah atau organ
harus menginformasikan tentang peraturan dan Setiap wanita hamil
sebaiknya sejak awal kehamilan disarankan untuk dilakukan tes HIV

13
sebagai kegiatan rutin dari standar perawatan kehamilan. Ibu dengan HIV
positif harus dievaluasi untuk memperkirakan kebutuhan mereka terhadap
terapi zidovudine (ZDV) untuk mencegah penularan HIV melalui uterus
dan perinatal. Menyediakan fasilitas Konseling HIV dimana identitas
penderita dirahasiakan atau dilakukan secara anonimus serta menyediakan
tempat-tempat untuk melakukan pemeriksaan darah. Faslitas tersebut saat
ini telah tersedia di seluruh negara bagian di AS. Konseling, tes HIV secara
sukarela dan rujukan medis dianjurkan dilakukan secara rutin pada klinik
keluarga berencana dan klinik bersalin, klinik bagi kaum homo dan
terhadap komunitas dimana seroprevalens HIV tinggi. Orang yang aktivitas
seksualnya tinggi disarankan untuk mencari pengobatan yang tepat bila
menderita Penyakit Menular Seksual (PMS). Memperbanyak fasilitas
pengobatan bagi pecandu obat terlarang akan mengurangi penularan HIV.
Begitu pula Program “Harm reduction”yang menganjurkan para pengguna
jarum suntik untuk menggunakan metode dekontaminasi dan
menghentikan penggunaan jarum bersama telah terbukti efektif. setiap kali
seseorang melakukan hubungan seks secara vaginal, anal atau oral.
Kondom lateks dengan pelumas berbahan dasar air dapat menurunkan
risiko penularan melalui hubungan seks.
3. Hindari penggunaan:
 . Sterilisasi jarum suntik dan alat-alat yang melukai kulit.
 Transfusi darah dengan yang tidak terinfeksi.
 Apabila salah satu pihak sudah terinfeksi HIV, gunakanlah
kondom. Pencegahan melalui darah
 Tidak berganti-ganti pasangan
 Tidak melakukan hubungan seks pra nikah
 WHO merekomendasikan pemberian imunisasi bagi anak-anak
dengan infeksi HIV tanpa gejala dengan vaksin-vaksin EPI

14
(EXPANDED PROGRAMME ON IMMUNIZATION); anak-anak
yang menunjukkan gejala sebaiknya tidak mendapat vaksin BCG.
Di AS, BCG dan vaksin oral polio tidak direkomendasikan untuk
diberikan kepada anak-anak yang terinfeksi HIV tidak perduli
terhadap ada tidaknya gejala, sedangkan vaksin MMR (measles-
mumps-rubella) dapat diberikan kepada anak dengan infeksi HIV.
4. Hindari:
 gaya hidup yang mencari kesenangan sesaat.
 Perlu komunikasi, edukasi, informasi dan penyuluhan kepada
masyarakat.
 Tidak menyusui bayinya. Pencegahan melalui pendidikan gaya hidup
 Ibu yang telah terinfeksi HIV agar mempertimbangkan kehamilannya.
 Steril peralatan medis yang berhubungan dengan cairan manusia.
Pencegahan penularan ibu kepada anak
5. Orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya
menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus
AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya. Apabila ada seminar-
seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang
mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan
denganbaik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga
kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS. Bagi para generasi
muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat
suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja
menularkan AIDS, karena alat-alat seperti itu tidak ada gunanya.dan
hindarkan diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.Apabila
melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah tranfusi
darah itu bebas dari virus HIV.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
AIDS disebabkan oleh virus HIV yang dapat menyerang sistem kekebalan
tubuh. Gejala yang timbul dari penyakit AIDS tidak langsung terjadi terjadi
melainkan gejala-gejala tersebut akan muncul setelah beberapa tahun
kemudian. Akibat yang ditimbulkaN oleh AIDS adalah kematian karena
sampai sekarang AIDS belum ditemukan obatnya.
B. SARAN
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga penyusun
sangat membutuhkan saran dan masukan dari pembaca agar makalah ini jauh
lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
http://meetabied.wordpress.com/2010/02/20/makalahaids/hannya/1185433249173
02 Recomme

17

Anda mungkin juga menyukai