Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERANAN GLP (Good Laboratory Practice) di Laboratorium

Disusun Oleh:

Nama Kelompok V : Muhammad Ari Setiawan

Kelas :A

Semester : IV

Dosen : Dian Nurmansyah, S.ST.,M.BOIMED

YAYASAN BORNEO LESTARI

AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI

BANJARBARU 2018

1
Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................4

1.3 Tujuan....................................................................................................4

1.4 Manfaat.................................................................................................4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laboratorium Kesehatan.......................................................................5

2.1.1 Definisi Laboratorium Kesehatan................................................5

2.2 Peranan Good Laboratory Practice di Laboratorium.............................5

2.3 Penyelenggaraan dan Penggunaan Jasa Laboratorium Kesehatan.......6

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................7

3.2 Saran......................................................................................................7

Daftar Pustaka

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium Kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang


diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu
dan masyarakat yang berperan sebagai pendukung maupun penegak dari sebuah
diagnosis penyakit dalam upaya peningkatan kesehatan yang optimal.

Menurut Kep.Menkes No.943/Menkes/SK/VIII/2002 yang dimaksud


dengan Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan bukan berasal manusia untuk penentuan jenis penyakit, kondisi
kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat.Sebagai bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan
laboratorium sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya
kesehatan, dan dimanfaatkan untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian
pengobatan dan evaluasi hasil pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya.

Oleh karena itu, mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan
bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat,
teliti, benar, dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa. Dalam
penatalaksanaan penyakit secara umum kita mengenal proses penanganan pasien
yang diawali dengan : anamnesa pasien dan pemeriksaan fisik. Dalam kasus ringan
mungkin dokter atau pengguna jasa lain dapat segera menentukan diagnosa
sehingga langsung dapat memberikan terapi. Namun pada kasus -kasus yang lebih
serius, pemeriksaan laboratorium menjadi sangat dibutuhkan dalam penentuan
diagnosa, prediksi, terapi dan pemantauan suatu penyakit. Maka sebagai
konsekuensi, hasil pemeriksaan laboratorium yang berkualitas/bermutu sangat
diperlukan oleh dokter atau pengguna jasa lainnya agar diagnosa dapat ditegakkan
dan terapi yang diberikan menjadi lebih tepat dan efisien. Pemberian pelayanan
Laboratorium Kesehatan di masyarakat dapat kita jumpai dalam bentuk pelayanan
terintegrasi dengan pelayananan kesehatan lainnya (misalnya ; laboratorium di
rumah sakit dan puskesmas), dan dalam bentuk pelayanan tersendiri atau mandiri
(Balai laboratorium kesehatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan & Laboratorium
Kesehatan Swasta/LKS).

3
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Definisi Laboratorium kesehatan

1.2.2 Macam-macam laboratorium kesehatan

1.2.3 Fungsi laboratorium kesehatan

1.2.4 Peranan laboratorium kesehatan

1.3 Tujuan

1) Pembuatan makalah yang berjudul “Peranan GLP di Laboratorium” ini


diharapkan dapat menjadi wahana untuk menambah ilmu dan
pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium..

2) Untuk mengenalkan mahasiswa tetang fungsi-fungsi


pelayanan laboratorium.

3) Mengenalkan peranan good laboratory practice dilaboratorium.

1.4 Manfaat

Mahasiswa dapat lebih memahami dan mengetahui secara lebih luas dan
mendalam tentang peranan good laboratory practice dilaboratorium, sehingga
terciptanya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laboratorium Kesehatan

2.1.1 Definisi Laboratorium Kesehatan

Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang


melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana
penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan
preventif dan curative, bahkan promotif dan rehabilitative.

Laboratorium klinik terdiri dari laboratorium klinik umum dan


khusus. Laboratorium klinik umum melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik,
parasitologi klinik & imunologi klinik serta bidang lainnya, sedangka n
laboratorium klinik khusus hanya melaksanakan pelayanan satu bidang
pemeriksaan khusus (misalnya ; khusus mikrobiologi, parasitologi,
patologi anatomi dll) dengan kemampuan pemeriksaan tertentu.

2.2 Peranan Laboratorium Bagi Kesehatan Masyarakat

Salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia adalah


kesehatan. Untuk memperoleh kesehatan yang prima, setiap orang akan
berusaha dengan berbagai cara untuk mengatasi dan mengobati penyakit
yang dideritanya hingga sembuh. Seseorang dalam mencapai kes embuhan
yang diharapkan terkadang membutuhkan bantuan dari pihak lain dalam hal
ini adalah laboratorium klinik. Laboratorium klinik merupakan salah satu
instansi yang berwenang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat luas. Keadaan ini membuat laboratorium perlu memperhatikan
kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada kosumen dalam hal ini adalah
pasien yang akan menggunakan jasa laboratorium klinik, sehingga pasien
merasakan kepuasan dan loyal terhadap kualitas yang ditawarkan. Pelayanan
laboratorium merupakan salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yang
sangat dibutuhkan masyarakat. Melalui kualitas pelayanan yang baik
diharapkan pasien akan merasa puas sehingga pasien akan kembali ke rumah
sakit tersebut jika membutuhkan pelayanan kesehatan.Hal ini nantinya akan
dipertimbangkan oleh laboratorium klinik prodia dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasiennya.
Prodia merupakan klinik (laboratorium medis) yang memiliki manajemen yang

5
tangguh fasilitas peralatan dan layanan pemeriksaan yang berkualitas,
ditambah kemampuan melayani lebih dari 2000 jenis pemeriksaan, Prodia
telah berperan sebagai laboratorium rujukan berskala nasional. Prodia
memiliki berbagai macam layanan, diantaranya adalah layanan pemeriksaa n
laboraturium rutin yang menggunakan sistem Technical Quality Assurance
(TQA) yang menjamin mutu pemeriksaan disetiap cabang Prodia adalah sama
dan memenuhi standar Prodia (mencakup peralatan, prosedur serta
kompetensi setiap personilnya). Namun demikian tidak semua pelanggan
loyal terhadap Prodia dan ada beberapa diantaranya bahkan tidak kembali
melakukan pemeriksaan di klinik.

2.3. Penyelenggaraan dan Penggunaan Jasa Laboratorium Kesehatan

Penyelenggaran sarana laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh


pemerintah (pusat/daerah) atau swasta, baik secara perseorangan atau
berbadan hukum sesuai dengan persyaratan jenis dan fungsi laboratorium
yang diatur berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah, dan
secara lebih khusus terhadap penyelenggaraan pelayanan laboratorium
kesehatan ini pemerintah telah mengeluarkan aturan main dalam bentuk
Kep.Menkes No.04/Menkes/SK.I/2002 tentang Laboratorium Kesehatan
Swasta. Dalam peraturan tersebut laboratorium kesehatan swasta terdiri dari
laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat.

Umumnya yang membutuhkan jasa laboratorium kesehatan tersebut


adalah sarana kesehatan pemerintah dan swasta, dokter, dokter gigi, bidan,
instansi pemerintah untuk kepentingan penegakan hukum, atau oleh
masyarakat langsung (namun untuk kebutuhan diagnosis penyakit diharuskan
melalui petunjuk dokter).

Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi


kesehatan individunya, maka ke depan nantinya mereka dapat menggunakan
pelayanan laboratorium kesehatan tersebut secara lebih efisien dan efektif
sehingga kebutuhan untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini kesehatan
dirinya tidak selalu harus dengan rujukan dari tenaga medis lainnya (terutama
parameter pemeriksaan yang berhubungan dengan upaya pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan.

6
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini menyangkut


soal “Peranan Laboratorium Bagi Kesehatan Masyarakat” maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :

a. Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan


pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat.

b. Laboratorium sebagai pelaksana teknis Kesehatan dan sebagai satuan


penelitian kesehatan mempunyai fungsi antara lain :

1. Pelaksana kesehatan sesuai dengan pembangunan kesehatan

2. Pelaksana dan Pembina hubungan kerjasama dengan


tenaga kesehatan yang lain dan masyarakat .

c. Pelayanan laboratorium merupakan salah satu bagian dari pelayanan


kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

3.2 Saran

Laboratorium perlu memperhatikan kualitas pelayanan yang


ditawarkan kepada kosumen dalam hal ini adalah masyarakat yang akan
menggunakan jasa laboratorium, sehingga masyarakat merasakan
kepuasan dan loyal terhadap kualitas yang ditawarkan, hal ini juga
bertujuan agar terselenggaranya pelayanan laboratorium kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dellman, H.D. dan Brown, E.M., 1989. Buku teks histologi veteriner 1. Hartono
(Penerjemah). UI Press, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Permenkes No. 370/Menkes/SK/lll/2007 tentang


Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan, Jakarta.

Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory
Practice). Cetakan 3. Direktorat Laboratorium Kesehatan. Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Depkes RI. 1997. Petunjuk Pemantapan Mutu Internal Laboratorium Kesehatan.


Direktorat Laboratorium Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik Departemen Kesehatan RI. Jakarta

Gandasoebrata R. Penuntun laboratorium klinik. Jakarta: Dian Rakyat; 2009. hal.


11-42

Hasmara, B. 2000. Studi Deskriptif Tentang Manajemen Quality Assurance pada


Pelayanan Laboratorium di Instalasi Patologi Klinik Rumah Sakit Pusat
Dr. Kariadi Semarang. Tesis. Universias Diponegoro Semarang

Hadi, A. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Sesuai ISO/IEC 17025: 2000.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kahar, H. 2005. Peningkatan Mutu Pemeriksaan Di Laboratorium Klinik Rumah


Sakit. Jurnal

Sukorini, Usi, Nugroho, D. K., Rizki, M., Hendriawan P. J., B. 2010. Pemantapan
Mutu Internal Laboratorium Klinik. Kanalmedika dan Alfamedia Citra.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai