Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM

‘AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN’

DISUSUN OLEH

ALFA OKTAVIA 51120002

DOSEN PEMBIMBING :

BASTIAN, S.Si.T.,M.Biomed

PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATURIUM MEDIS

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI INSTITUT ILMU KESEHATAN &


TEKNOLOGI

MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan KaruniaNya, kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik baiknya dan tepat pada waktunya.

Makalah ini berjudul “Akreditasi laboratorium kesehatan” untuk memenuhi tugas


yang diberikan oleh dosen mata kuliah pilihan yaitu Manajemen Laboratorium.
Makalah ini dibuat dengan menjadi kesatuan yang sistematis. Terimakasih kami
ucapkan kepada semua pihak yang menjadi sumber referensi bagi kami.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Kami selaku
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah kami.

Palembang,7 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR……………………………..……………………...………... i

DAFTAR ISI……………………………………….………...……………………... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...……. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….……………...2

1.3 Tujuan………………………………………………………….......…………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian akreditasi laboratorium………………………..…………………..…. 3

2.2 Manfaat akreditasi laboratorium klinik………………….…………………….… 6

2.3 Jenis akreditasi laboratorium klinik.…………………..…….………………….. 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...……….... 13

3.2 Saran…………………………………….……………………...……….…….... 13

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang di


lakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang
di miliki. Secara etimologi, kata manajemen di ambil dari bahasa Prancis
Kuno, yakni “management” yang artinya adalah seni dalam mengatur dan
melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya
perencanaan, pengkoordinasian, pengoraganisasian, dan pengontroloan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif (Gesi,dkk. 2019).

Laboraturium merupakan tempat pengamatan, percobaan, latihan,


danpengujian konsep pengetahuan dan teknologi. Manajemen Laboraturium
(Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola laboraturium. Suatu
laboraturium dapat dikelola dengan baik sangat di tentukan oleh beberapa
factor yang saling berkaitanr dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh
menjadi tubuh buah satu dengan yang lainnya. Manajemen laboraturium adalah
suatu bagian yang tidak dapat di pisahkan dari kegiatan laboraturium sehari –
hari (Gustini, 2020).

Laboratorium Kesehatan adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang


melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang
berasal dari manusia dan/atau bahan bukan berasal dari manusia untuk
penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor
risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan perseorangan dan/atau
masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan akreditasi laboratorium kesehatan?


2. Apa manfaat akreditasi laboratorium klinik?
3. Apa jenis akreditasi laboratorium klinik?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui tentang akreditasi laboratorium kesehatan


2. Dapat mengetahui tentang manfaat akreditasi laboratorium klinik
3. Dapat mengetahui tentang jenis akreditasi laboratorium klinik

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian laboratorium kesehatan

Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan


kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan curative, bahkan promotif
dan rehabilitative.Sedangkan Laboratorium Kesehatan itu sendiri adalah tempat
memeriksa,menganalisa, menguraikan, mengidentifikasi material-material (baik
yang berasal dari manusia dan atau lingkungan), secara kualitatif maupun
kuantitatif.Agar tidak salah kaprah tentang pengertian laboratorium tersebut.
Maka perlu kita mengetahui Jenis-jenis laboratorium Kesehatan, yang
meliputi,Laboratorium yang bertindak dalam kegiatan diagnose contohnya :

1) Penunjang Curatif Lab. Klinik di rumah Sakit, Balai Pengobatan, Rumah


Bersalin dan tempat Praktek Dokter
2) Penunjang Curatif dan preventif Balai Laboratorium Kesehatan (BLK),
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Laboratorium Kesehatan
Swasta (LKS).
3) Penunjang preventif Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL). Ada juga
laboratorium yang bertindak dalam kegiatan pemeriksaan dan pengawasan :
4) BPOM (Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan)
5) PPOM (Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan)
6) laboratorium yang bertindak dalam kegiatan penelitian Pusat Penelitian
Penyakit Menular (P3M) Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi (P3F)
7) Untuk laboratorium Kesehatan Swasta terdiri atas :

Laboratorium Klinik Umum (pratama dan utama)

Laboratorium Klinik Khusus (Mikrobiologi dan Patologi Anatomi)

Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Pratama dan Utama)

3
A. Pengertian akreditasi Kesehatan

Pelayanan laboratorium kesehatan telah diselenggarakan oleh berbagai


jenis laboratorium pada berbagai jenjang pelayanan, baik oleh pemerintah
maupun swasta dengan kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan tugas
dan fungsinya dengan mutu pelayanan masih sangat bervariasi.Akreditasi
laboratorium kesehatan akan mendorong laboratorium kesehatan untuk
memenuhi standar yang telah ditetapkan, sehingga mutu pelayanannya dapat
dipertanggung jawabkan dan memberikan jaminan serta kepuasan kepada
masyarakat/pengguna jasa laboratorium bahwa pelayanan laboratorium yang
diberikan sudah sesuai dan memenuhi standar penilaian laboratorium yang
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan.

Status akreditasi yang diperoleh suatu laboratorium kesehatan dapat


dimanfaatkan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap pelayanan yang
aman,serta pemasaran pelayanan laboratorium tersebut kepada
masyarakat/pengguna jasa laboratorium.Penyelenggaraan Akreditasi Labkes
sejak tahun 2002 telah diatur oleh Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
943/MENKES/SK/VIII/2002 tentang Pedoman Akreditasi Laboratorium
Kesehatan, namun pelaksanaan akreditasi laboratorium kesehatan tidak dapat
terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi pesatnya peningkatan IPTEK di bidang laboratorium
kesehatan maka dilakukan penyempurnaan beberapa hal yang dianggap
perlu, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi, serta
kebijakan penerbitan sertifikat akreditasi yang semula dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi untuk kepentingan nasional. dengan pedoman akreditasi
hasil revisi ini, diharapkan penerbitan sertifikat bagi laboratorium yang telah
terakreditasi di keluarkan oleh Departemen Kesehatan a n. Menteri
Kesehatan oleh Dirjen Bina Pelayanan Medik.

4
B. Tujuan umum dan tujuan khusus akreditasi laboratorium

a. Tujuan Umum,memacu laboratorium kesehatan untuk memenuhi standar,


sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan dapat
dipertanggung jawabkan.
b. Tujuan Khusus

1. Memberikan pengakuan kepada laboratorium kesehatan yang telah


mencapai tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
2. Memberikan jaminan kepada petugas laboratorium kesehatan bahwa
semua fasilitas, tenaga dan lingkungan yang diperlukan telah
memenuhi standar, sehingga dapat mendukung pelayanan laboratorium
yang baik.
3. Memberikan jaminan dan kepuasan kepada pelanggan danmasyarakat
bahwa pelayanan yang diberikan oleh laboratorium kesehatan telah
diselenggarakan dengan baik.

C. Komite akreditasi nasional (KAN)

Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah Lembaga di bawah dan


bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia dengan tugas utama
memberikan akreditasi kepada Lembaga Penilai Kesesuaian.KAN didirikan
pada tahun 1992 dengan Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi
Nomor 465 / IV.2.06 / HK.01.04 / 9 / 92 tentang Komite Akreditasi Nasional
dan diperbaharui pada tahun 1997 dengan Keputusan Presiden Nomor 13
tahun 1997 dan kemudian diperkuat kembali dengan penetapan Keputusan
Presiden Nomor 78 tahun 2001.

Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2014 tentang Standardisasi


dan Penilaian Kesesuaian, KAN ditetapkan sebagai Lembaga Non
Struktural yang bertugas untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
pemerintah di bidang Akreditasi LPK, yang dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Kepala BSN. Sistem

5
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional juga ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018.

2.2 Manfaat akreditasi laboratorium klinik


1. Masyarakat
a. Dengan melihat sertifikat akreditasi, masyarakat dapat mengenali
laboratorium yang pelayanannya telah memenuhi standar
b. Masyarakat akan merasa lebih aman mendapat pelayanan dilaboratorium
kesehatan yang sudah diakreditasi.

2. Laboratorium Kesehatan

a. Merupakan forum komunikasi dan konsultasi antara laboratorium


kesehatan dengan badan akreditasi yang akanmemberikan saran
perbaikan atau rekomendasi untuk meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium kesehatan melalui pencapaian standar yang ditentukan.
b. Melalui evaluasi sendiri (self assessment); laboratorium kesehatan dapat
mengetahui komponen yang berada di bawah standar perlu ditingkatkan.
Hal ini akan meningkatkan kesadaran laboratorium kesehatan akan
pentingnya upaya peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan.
c. Status diakreditasi dapat dijadikan alat untuk memasarkan pada
masyarakat,
d. Status diakreditasi merupakan simbol bagi laboratorium kesehatan dan
dapat meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat atas laboratorium
kesehatan.
e. Dengan adanya kekurangan yang harus diperbaiki, laboratorium
kesehatan dapat mengajukan anggaran dan perencanaan kepada pemilik
(pemberi bantuan) untuk perbaikan tersebut.
3. Asuransi
a. Memberikan gambaran laboratorium kesehatan mana yang dapat
dijadikan mitra kerja.
b. Lebih mudah melakukan negosiasi klaim dengan laboratorium kesehatan
yang telah diakreditasi.

6
4. Perusahaan
a. Memberikan rasa aman bagi perusahan untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium bagi karyawannya.
b. Lebih mudah melakukan negosiasi klaim dengan laboratorium kesehatan
yang telah diakreditasi.
5. Pemilik Laboratorium Kesehatan
a. Pemilik mempunyai rasa kebanggaan bila laboratoriumnya sudah
diakreditasi.
b. Pemilik dapat menilai seberapa baik pengelolaan sumber daya
dilakukan oleh manajemen dan seluruh tenaga yang ada,sehingga misi
dan program laboratorium kesehatan dapat lebih mudah tercapai.
6. Pegawai/Pus
a. Petugas merasa lebih senang dan aman serta terjamin bekerja di
laboratorium kesehatan yang terakreditasi.
b. Menilai diri sendiri (Self assesment akan menambah kesadaran akan
pentingnya pemenuhan standar dan peningkatan mutu, sehingga dapat
memotivasi pegawai tersebut untuk bekerja lebih baik.
7. Pemerintah
a. Merupakan salah satu cara untuk melindungi masyarakat
b. Merupakan salah satu pendekatan untuk meningkatkan dan
membudayakan konsep mutu pelayanan laboratorium kesehatan
melalui pembinaan terarah dan berkesinambungan.
c. Dapat memberikan gambaran keadaan laboratorium Kesehatan
diIndonesia dalam pemenuhan standar, sehingga dapat menjadikan
masukan untuk pengembangan.rencana peningkatan dan
pengembangan.

7
A. Akreditasi laboratorium klinik kalk
Laboraturium Klinik adalah laboraturium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi
tentang
kesehatan perorangan terutama menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan (Arisanti., dkk. 2019).
Tugas laboraturium klinik ialah memberi informasi hasil pemeriksaan
laboraturium kepada peklinik yang dapat digunakan untuk menegakkan
diagnosis, dan tindak lanjut pengobatan terhadap penderita. Dengan demikian
tanggung jawab laboraturium klinik sebagai penunjang pelayanan medis di
Rumah Sakit terhadap peklinik maupun penderita cukup berat (Kahar,2017).
Laboraturium Klinik dengan segala kelengkapan peralatan merupakan tempat
berpotensi menimbulkan resiko kepada para penggunanya seperti resiko yang
berasal dari faktor fisik, kimia, ergonomi, dan biologi serta psikososial
(Ismulyati,dkk. 2017).
Akreditasi adalah proses penilaian dengan indikator tertentu berbasis
fakta. Asesor melakukan pengamatan dan penilaian suatu realitas, tanpa ada
manipulasi (Asopwan,2018). Akreditasi laboraturium klinik adalah
pengakuan yang di berikan kepada laboraturium kesehatan yang telah
menerapkan standar pelayanan laboraturium kesehatan yang di tetapkan.
Tujuan akreditasi laboraturium adalah memacu laboraturium kesehatan untuk
memenuhi standar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan
dapat di pertanggung jawabkan.
a. Cara Akreditasi Laboraturium Kesehatan
1. Laboraturium Kesehatan mengajukan permohonan Akreditasi ke
Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian
Kesehatan RI,melalui Komite Akreditasi Laboraturium Kesehatan
(KALK) Propinsi dengan melampirkan dokumen self assessment
tembusan ke KALK Pusat.
2. KALK Propinsi melakukan penilaian terhadap dokumen self
assessment.
3. Bila memenuhi syarat, KALK Propinsi memberikan rekomendasi ke
KALK Pusat.
8
4. Dua minggu sebelum survei di laksanakan laboraturium wajib
mengirim biaya survei ke rekening : Komite Akreditasi Laboraturim
Kesehatan.
5. KALK Pusat menugaskan surveior untuk melakukan penilaian.
6. Laboraturium Kesehatan menyiapkan akomodasi surveior, ruangan
kerja surveior dan dokumen – dokumen akreditasi.
7. Surveior melakukan penilaian dan melengkapi berkas selambat –
lambatnya tujuh hari kerja setelah survei dan menyampaikan hasil
penilaian kepada KALK Pusat.
8. Hasil survei oleh surveior di evaluasi kembali dalam rapat KALK
Pusat, untuk menentukan status akreditasi laboraturim kesehatan yang
bersangkutan.
9. KALK Pusat menyampaikan rekomendasi kepada Direktur Bina Upaya
Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian Kesehatan RI dengan
mengusulkan penerbitan Sertifikat Akreditasi Penuh.
10. Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian
Kesehatan RI akan menerbitkan Sertifikat Akreditasi selambat
lambatnya dua bulan sejak di terimanya rekomendasi dari KALK
Pusat.
Tabel Standar KALK

9
B. Akreditasi laborarotium klinik dirumah sakit,akreditasi puskesmas,klinik
pratama,tempat praktek mandiri dokter dan dokter gigi
a. Akreditasi laboratorium klinik dirumah sakit (KARS)

Standar yang digunakan adalah standar AP.5: Ada pelayanan


laboratorium untuk memenuhi kebutuhan pasien dan semua jenis
pemeriksaan sesuai dengan standar nasional, undang-undang dan
peraturan.Pada Asesmen Pasien 5 (AP.5) berfokus pada pelayanan
laboratorium Rumah sakit harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan
pasien, dan semua pelayanan sesuai peraturan perundangan.pelayanan
laboratorium disini meliputi pelayanan patologi klinik,yang terintegrasi
dengan pelayanan patologi anatomi, mikrobiologi dan pelayanan
laboratorium lainnya secara organisatoris.

Pelayanan laboratorium, tersedia 24 jam termasuk pelayanan


darurat, diberikan di dalam rumah sakit dan rujukan sesuai dengan
peraturan perundangan. Rumah sakit dapat juga menunjuk dan
menghubungi para spesialis di bidang diagnostik khusus.rumah sakit
memilih sumber dari luar ini berdasar rekomendasi dari pimpinan
laboratorium di rumah sakit. Sumber dari luar tersebut dipilih oleh
rumah sakit karena memenuhi peraturan perundangan dan mempunyai
sertifikat mutu. Bila melakukan pemeriksaan rujukan keluar, harus
melalui laboratorium RS.Perbedaan yang mencolok dibandingkan versi
KARS adalah masuknya pelayanan darah ke AP dan penambahan
elemen penilaian.

10
Tabel standar AP.5

b. Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter


dan Dokter Gigi
Standar yang digunakan adalah standar 8.1: Pelayanan Laboratorium
tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian pasien, serta
mematuhi standar, hukum, dan peraturan yang berlaku.

Tabel standar Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri


Dokter dan Dokter Gigi

11
2.3 Jenis akreditasi laboratorium klinik
Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium klinik
berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi laboratorium klinik umum dan
laboratorium klinik khusus. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Laboratorium Klinik Umum
Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik. Contohnya
adalah Laboratorium Rumah Sakit Laboratorium klinik umum diklasifikasikan
menjadi :
a. Laboratorium klinik umum pratama, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
terbatas dengan teknik sederhana. Contohnya Laboratorium Puskesmas.
b. Laboratorium klinik umum madya, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
tingkat laboratorium klinik umum pratama dan pemeriksaan imunologi
dengan teknik sederhana.Contohnya Laboratorium Rumah Sakit type C.
c. Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik
automatik. Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit Type A dan B
1. Laboratorium Klinik Khusus
Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan
khusus dengan kemampuan tertentu.Laboratorium klinik khusus
diklasifikasikan menjadi :
a. Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri, jamur, virus, dan
uji kepekaan.

12
b. Laboratorium parasitologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara
mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai.
c. Laboratorium patologi anatomi, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus sederhana, pembuatan
preparat sitologi, dan pembuatan preparat dengan teknik potong beku.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laboraturium diartikan pusat pemeriksaan laboraturium kesehatan yang


melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan
informasi tentangkesehatan perorangan terutama menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.tugas laboraturium
klinik ialah memberi informasi hasil pemeriksaan laboraturium kepada peklinik
yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis, dan tindak lanjut
pengobatan terhadap penderita. Dengan demikian tanggung jawab laboraturium
klinik sebagai penunjang pelayanan medis di Rumah Sakit terhadap peklinik
maupun penderita cukup berat (Kahar,2017).

3.2 Saran

Penulis tentunya menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak


kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arisanti Dewi,dkk.(2019). Gambaran Mutu Pelayanan pada Laboraturium


Klinik diRSUD Labuang Baji Kota Makassar. Bidang Ilmu
Administrasi,Akutansi, Bisnis, dan Humaniora : 141 – 145.

Iswanto dais , Herlambangg Budi Mulyono. (2021). Analisis Manajemen


Laboratorium Terpadu Mikroskopis Di Fakultas Kedokteran
Universitas Cenderawasih Jayapura Papua (Studi Kasus).
Indonesian jurnal of laboratory. Vol 4 (1) 2021, 21-29

Kahar Hartono. (2017). Peningkatan Mutu Pemeriksaan di Laboraturium


Klinik Rumah Sakit. Manajemen Laboraturium. Indonesian
Journal Of Clinical Pathologu and Medical Laboratory. Vol.12,
No.1 : 38 – 40.

Gustini Neng. (2020). Manajemen Laboraturium Sains Untuk


Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jurnal Islamic Education
Manajemen. 5 (2) : 231 – 244.

Gunawan, I. (2019). Managemen Pengelolaan Alat dan Bahan di


Laboratorium Mikrobiologi. Jurnal Pengelolaan Laboratorium
Pendidikan, 1 (1) 2019, 19-25, eISSN: 2654-251X, 1(1), 19–25.

15
Lampiran

16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai