MANAJEMEN LABORATORIUM
DISUSUN OLEH
DOSEN PEMBIMBING :
BASTIAN, S.Si.T.,M.Biomed
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan KaruniaNya, kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik baiknya dan tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca sekalian. Kami selaku
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah kami.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………..……………………...………... i
DAFTAR ISI……………………………………….………...……………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan………………………………………………………….......…………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...……….... 13
3.2 Saran…………………………………….……………………...……….…….... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Pengertian akreditasi Kesehatan
4
B. Tujuan umum dan tujuan khusus akreditasi laboratorium
5
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional juga ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018.
2. Laboratorium Kesehatan
6
4. Perusahaan
a. Memberikan rasa aman bagi perusahan untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium bagi karyawannya.
b. Lebih mudah melakukan negosiasi klaim dengan laboratorium kesehatan
yang telah diakreditasi.
5. Pemilik Laboratorium Kesehatan
a. Pemilik mempunyai rasa kebanggaan bila laboratoriumnya sudah
diakreditasi.
b. Pemilik dapat menilai seberapa baik pengelolaan sumber daya
dilakukan oleh manajemen dan seluruh tenaga yang ada,sehingga misi
dan program laboratorium kesehatan dapat lebih mudah tercapai.
6. Pegawai/Pus
a. Petugas merasa lebih senang dan aman serta terjamin bekerja di
laboratorium kesehatan yang terakreditasi.
b. Menilai diri sendiri (Self assesment akan menambah kesadaran akan
pentingnya pemenuhan standar dan peningkatan mutu, sehingga dapat
memotivasi pegawai tersebut untuk bekerja lebih baik.
7. Pemerintah
a. Merupakan salah satu cara untuk melindungi masyarakat
b. Merupakan salah satu pendekatan untuk meningkatkan dan
membudayakan konsep mutu pelayanan laboratorium kesehatan
melalui pembinaan terarah dan berkesinambungan.
c. Dapat memberikan gambaran keadaan laboratorium Kesehatan
diIndonesia dalam pemenuhan standar, sehingga dapat menjadikan
masukan untuk pengembangan.rencana peningkatan dan
pengembangan.
7
A. Akreditasi laboratorium klinik kalk
Laboraturium Klinik adalah laboraturium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi
tentang
kesehatan perorangan terutama menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan (Arisanti., dkk. 2019).
Tugas laboraturium klinik ialah memberi informasi hasil pemeriksaan
laboraturium kepada peklinik yang dapat digunakan untuk menegakkan
diagnosis, dan tindak lanjut pengobatan terhadap penderita. Dengan demikian
tanggung jawab laboraturium klinik sebagai penunjang pelayanan medis di
Rumah Sakit terhadap peklinik maupun penderita cukup berat (Kahar,2017).
Laboraturium Klinik dengan segala kelengkapan peralatan merupakan tempat
berpotensi menimbulkan resiko kepada para penggunanya seperti resiko yang
berasal dari faktor fisik, kimia, ergonomi, dan biologi serta psikososial
(Ismulyati,dkk. 2017).
Akreditasi adalah proses penilaian dengan indikator tertentu berbasis
fakta. Asesor melakukan pengamatan dan penilaian suatu realitas, tanpa ada
manipulasi (Asopwan,2018). Akreditasi laboraturium klinik adalah
pengakuan yang di berikan kepada laboraturium kesehatan yang telah
menerapkan standar pelayanan laboraturium kesehatan yang di tetapkan.
Tujuan akreditasi laboraturium adalah memacu laboraturium kesehatan untuk
memenuhi standar, sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan
dapat di pertanggung jawabkan.
a. Cara Akreditasi Laboraturium Kesehatan
1. Laboraturium Kesehatan mengajukan permohonan Akreditasi ke
Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian
Kesehatan RI,melalui Komite Akreditasi Laboraturium Kesehatan
(KALK) Propinsi dengan melampirkan dokumen self assessment
tembusan ke KALK Pusat.
2. KALK Propinsi melakukan penilaian terhadap dokumen self
assessment.
3. Bila memenuhi syarat, KALK Propinsi memberikan rekomendasi ke
KALK Pusat.
8
4. Dua minggu sebelum survei di laksanakan laboraturium wajib
mengirim biaya survei ke rekening : Komite Akreditasi Laboraturim
Kesehatan.
5. KALK Pusat menugaskan surveior untuk melakukan penilaian.
6. Laboraturium Kesehatan menyiapkan akomodasi surveior, ruangan
kerja surveior dan dokumen – dokumen akreditasi.
7. Surveior melakukan penilaian dan melengkapi berkas selambat –
lambatnya tujuh hari kerja setelah survei dan menyampaikan hasil
penilaian kepada KALK Pusat.
8. Hasil survei oleh surveior di evaluasi kembali dalam rapat KALK
Pusat, untuk menentukan status akreditasi laboraturim kesehatan yang
bersangkutan.
9. KALK Pusat menyampaikan rekomendasi kepada Direktur Bina Upaya
Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian Kesehatan RI dengan
mengusulkan penerbitan Sertifikat Akreditasi Penuh.
10. Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian
Kesehatan RI akan menerbitkan Sertifikat Akreditasi selambat
lambatnya dua bulan sejak di terimanya rekomendasi dari KALK
Pusat.
Tabel Standar KALK
9
B. Akreditasi laborarotium klinik dirumah sakit,akreditasi puskesmas,klinik
pratama,tempat praktek mandiri dokter dan dokter gigi
a. Akreditasi laboratorium klinik dirumah sakit (KARS)
10
Tabel standar AP.5
11
2.3 Jenis akreditasi laboratorium klinik
Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, Laboratorium klinik
berdasarkan jenis pelayanannya terbagi menjadi laboratorium klinik umum dan
laboratorium klinik khusus. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Laboratorium Klinik Umum
Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik. Contohnya
adalah Laboratorium Rumah Sakit Laboratorium klinik umum diklasifikasikan
menjadi :
a. Laboratorium klinik umum pratama, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
terbatas dengan teknik sederhana. Contohnya Laboratorium Puskesmas.
b. Laboratorium klinik umum madya, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
tingkat laboratorium klinik umum pratama dan pemeriksaan imunologi
dengan teknik sederhana.Contohnya Laboratorium Rumah Sakit type C.
c. Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik
automatik. Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit Type A dan B
1. Laboratorium Klinik Khusus
Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan
khusus dengan kemampuan tertentu.Laboratorium klinik khusus
diklasifikasikan menjadi :
a. Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri, jamur, virus, dan
uji kepekaan.
12
b. Laboratorium parasitologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara
mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai.
c. Laboratorium patologi anatomi, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus sederhana, pembuatan
preparat sitologi, dan pembuatan preparat dengan teknik potong beku.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Lampiran
16
17
18
19
20