Disusun oleh :
SINDI EKA FEBRIANTI
AK.21.049
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami sudah dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Laboratorium
ini yan berjudul “Manajemen Laboratorium” Shalawat serta salam kita haturkan
kepada Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarga dan sahabatnya sekalian.
Disini saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini memang masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, penulisan
dan pengolahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan, saran dan masukan
yang sifatnya membangun.
Atas saran dan kritikan penulis ucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
sangat baik bagi setiap labotatorium klinik untuk mengetahui nilai six sigma dari
setiap parameter pemeriksaan yang diuji untuk memberi informasi apakah
penampilan metode pemeriksaan yang dilakukan memenuhi kualitas yang
ditentukan (Tuntun,et al., 2018).
Sering tertera di media cetak keluhan ketidakpuasan penderita terhadap hasil
pemeriksaan laboratorium. Kejadian tersebut menyangkut masalah mutu
pemeriksaan yang telah dilakukan oleh laboratorium klinik. Peningkatan sosial
ekonomi, pendidikan dan terbukanya arus komuikasi menyebabkan perubahan
nilai keinginan konsumen akan pelayanan laboratorium. Untuk melakukan
antisipasi tersebut, terdapat dua komponen penting yang perlu dilakukan oleh
laboratorium klinik, yakni menciptakan mutu pelayanan dan mutu keilmuan atau
profesi.Mutu pelayanan didasari penilaian hasil pelayanan laboratorium secara
keseluruhan, dan salah satu titik penting terletak di mutu pemeriksaan atau
parameter yang diperiksa.
Pemeriksaan akan melalui proses yang kompleks dan panjang sebelum
dikeluarkan pemberitahuan oleh laboratorium. Proses yang dilalui dapat dibagi
menjadi praanalitik, analitik, dan pasca analitik. Di samping itu dipengaruhi pula
oleh bahan, alat, metode, dan hal lain yang terkait. Oleh karena itu perlu strategi
5
5. Apa saja jenis laboratorium klinik?
6. Kebijakan apa yang ada di laboratorium klinik?
1.3 Manfaat
1. Untuk menjelaskan pengertian laboratorium medik
2. Untuk menjelaskan mutu pemeriksaan laboratorium
3. Untuk menjelaskan prinsip manajemen mutu pemeriksaan laboratorium
4. Untuk menjelaskan factor yang mempengaruhi mutu pemeriksaan.
5. Untuk menjelaskan klasifikasi laboratorium medik
6. Untuk menjelaskan kebijakan laboratorium medik
6
BAB II
PEMBAHASAN
9
d. Penanganan informasi (information handling)
2.5 Jenis dan Klasifikasi Laboratorium Medik
Laboratorium klinik umum adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik di bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik. Contohnya
adalah Laboratorium Rumah Sakit. Laboratorium klinik umum
diklasifikasikan menjadi beberapa, yaitu :
a. Laboratorium klinik umum pratama, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
terbatas dengan teknik sederhana. Contohnya Laboratorium Puskesmas.
b. Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
lebih lengkap dari laboratorium klinik umum madya dengan teknik
automatik. Contohnya adalah Laboratorium Rumah Sakit Type A dan B
c. Laboratorium klinik umum madya, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan
tingkat laboratorium klinik umum pratama dan pemeriksaan imunologi dengan
teknik sederhana.Contohnya Laboratorium Rumah Sakit type C.
d. Laboratorium klinik khusus adalah laboratorium yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan spesimen klinik pada 1 (satu) bidang pemeriksaan
khusus dengan kemampuan tertentu. Laboratorium klinik khusus
diklasifikasikan menjadi :
1) Laboratorium mikrobiologi klinik, yaitu laboratorium yang
melaksanakan pemeriksaan mikroskopis, biakan, identifikasi bakteri,
jamur, virus, dan uji kepekaan.
2) Laboratorium parasitologi klinik, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pemeriksaan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara
mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoesai
10
3) Laboratorium patologi anatomi, yaitu laboratorium yang melaksanakan
pembuatan preparat histopatologi, pulasan khusus sederhana, pembuatan
preparat sitologi, dan pembuatan preparat dengan teknik potong beku.
2.6 Kebijakan Laboratorium Medik
1. Jam kerja dan pekerjaan darurat laboratorium Sedapat mungkin harus ada jam
kerja laboratorium yang pasti. Di laboratorium yang kecil tapi jumlah
pasiennya banyak seringkali lebih sulit untuk mempertahankan jam kerja. Ini
karena aliran rawat jalan yang besar dan sifat darurat sebagian besar pekerjaan.
Di luar jam kerja normal, setiap laboratorium harus mengatur sistem untuk
menguji spesimen yang mendesak.
2. Rentang tes yang akan dilakukan dan yang harus dirujuk ke level yang lebih
tinggi Dalam beberapa kasus, seringkali laboratorium tidak memiliki peralatan
atau sumber daya yang memadai untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
Hal ini memungkinkan dilakukannya pemeriksaan di laboratorium lain dengan
kualifikasi yang lebih tinggi. Rentang tes yang akan dilakukan bergantung
pada:
a. Jumlah staf yang tersedia;
b. Etika terhadap profesi ATLM saat bekerja di laboratorium:
c. Jadilah loyal terhadap profesi laboratorium medis Anda dengan
mempertahankan standar kerja yang tinggi dan dengan meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan profesional Anda.
d. Bekerja secara ilmiah dan dengan penuh kejujuran.
e. Jangan menyalahgunakan keahlian atau pengetahuan profesional Anda
untuk keuntungan pribadi.
f. Jangan pernah mengambil sesuatu dari tempat kerja yang bukan milik
Anda.
g. Mempromosikan perawatan kesehatan, pencegahan dan pengendalian
penyakit.
h. Ikuti tindakan pencegahan dan ketahui bagaimana menerapkan
pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratorium.
11
i. Jangan mengkonsumsi alkohol atau bahan peledak lainnya selama jam
kerja atau saat dalam keadaan siaga darurat.
j. Gunakan peralatan dan bahan di laboratorium dengan benar dan hati-hati.
k. Jangan membuang reagen atau perlengkapan laboratorium lainnya
sembarangan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prinsip-prinsip dasar laboratorium medik menguraikan tentang hal-hal
mendasar yang harus diketahui dan dipahami oleh seorang tenaga ahli
laboratorium medik. Prinsip-prinsip tersebut dimulai dari memahami pengertian
laboratorium medik, mengetahui jenis dan klasifikasi laboratorium medik,
mengetahui kebijakan laboratorium medik, dan melaksanakan kode etik profesi di
laboratorium medik.
Prinsip Manajemen Mutu Pemeriksaan Didasari Quality Management Science
(QMS) diperkenalkan suatu model yang dikenal dengan Five–Q: Quality Planning,
Quality Laboratory Practice, Quality Control, Quality Assurance, dan Quality
Improvement.
3.2 Saran
Disini kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini memang masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa,
penulisan dan pengolahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan,
saran dan masukan yang sifatnya membangun. Atas saran dan kritikan penulis
ucapkan terima kasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nosanchuk, J.S., Stull, and Keefner, R., 1991, R. The effect of Substitution of Plasma
for serum on chemistry Start Turnaround time. Laboratory Medicine,
22/7: 4659.
Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010. tentang Laboratorium Klinik
Plebani, M. and Choizza, M.L., 1996, Audit in Laboratory Medicine. Eur J Clin Chem
Biochem., 34: 6557.
Stamm, D., 1982, New Concept for Quality control of Clinical Laboratory Investigation
in the Light of Clinical Requirements and Based on Reference Method
Values J Clin. Chem. Clin Biochem., 20: 81724.
Tuntun, Maria, S.Pd., M. Biomed, Sriwulan, Wieke, ST, M.Kes, Setiawan, Doni, S.Si.,
M. Biotek, Nuryati, Anik, Ssi., MSC, 2018, Bahan Ajar Teknologi
Laboratorium Medik (TLM) Kendali Mutu, PPSDMK, Jakarta.
14
15
16