Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PELAYANAN PENUNJANG MEDIS LABORATORIUM

Di Susun Oleh :
Nama : Glory Getreda Makupiola (132612022003)
Muhammad Septi Selan (132612022010)
Kelas : ARS
Prodi : S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

YAYASAN WAHANA BAHKTI KARYA HUSADA


STIKes PROF. Dr. J. A. LATUMETEN
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
karunianya makalah “Pelayanan Penunjang Medik Laboratorium” ini kami buat sebagai tugas
dab sebagai bahan pelajaran dengan harapan dapat diterima dan dipahami secarah bersama.

Dalam batas-batas tertentu makalah dengan judul “Pelayanan Penunjang Medik


Laboratorium” di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Kesehatan dan Rumah
Sakit. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masi jauh dari kata sempurna
oleh karena itu kami mengharakan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat keselahan dalam
penulisan makalah kami dengan harapan dapat di terima oleh semua pihak, dan dapat diajukan
sebagai acuan dalam pembelajaran.

Ambon, 8 Juni 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar belakang.........................................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................................
C. Rumusan masalah....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Defenisi pelayanan pununjang medik laboratorium ...............................................


B. Jenis dan tujuan pelayanan penunjang medik laboratorium....................................
C. Ciri-ciri laboratorium...............................................................................................
D. Tugas laboratorium..................................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium Kesehatan sebagai unit pelayanan penunjang medis, diharapkan


dapat memberikan informasi yang teliti dan akurat tentang aspek laboratoris terhadap
spesimen atau sampel yang pengujinya dilakukan di laboratorium. Misayarakat
menghendaki mutu hasil pengujian laboratorium terus ditingkatkan seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan penyakit. Ahli teknologi
laboratorium Kesehatan yang terdiri dari para analis Kesehatan dan praktis laboratorium
lainnya harus senantiasa mengembangkan diri dalam menjawab kebutuhan masyarakat
akan adanya jaminan mutu terhadap hasil pengujian laboratorium dan tuntutan diberikan
pelayanan yang prima (Kepemenkes, 2007).

Laboratorium adalah mutu pelayanan yang didasari penilaian hasil pelayanan


laboratorium secarah keseluruhan. Laboratorium dikatakan bermutu tinggi apabila hasil
uji laboratorium dapat memuaskan pelanggan dengan memperhatikan aspek teknis seperti
ketelitian dan ketetapan yang tinggi (Mulyono dkk, 2010). Salah satu kewajiban
laboratorium ialah melaksanakan pemantapan mutu internal dan mengikuti pemantapan
mutu eksternal yang diakui oleh pemerintah (Premenkes , 2010).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pelayanan penunjang medis laboratorium
2. Apa saja jenis dan tugas pelayanan penunjang medis laboratorium
3. Apa saja ciri-ciri laboratorium medis
4. Apa saja tugas laboratorium medis
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pelayanan penunjang medis laboratorium
2. Untuk mengetaui apa saja jenis dan tugas laboratorium
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dan laboratorium medis
4. Untuk mengetahui tugas pokok laboratorium media

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi pelayanan penunjang medik laboratorium


Pelayanan penunjang medis laboratorium merunjuk pada segala jenis layanan atau
fasilitas yang disediakan oleh laboratorium medis untuk mendukung proses diagnosis,
pengobatan, dan pemantauan kondisi kesehatan pasien. Laboratorium medis memiliki
peran yang penting dalam system perawatan kesehatan, karena memberikan informasi
yang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit, mengevaluasi hasil pengobatan, dan
memantau kondisi pasien.
Laboratorium medis adalah fasilitas atau ruang kerja yang dilengkapi dengan
peralatan, instrument, dan tenaga ahli untuk melakukan berbagai jenis analisis, tes, dan
penelitian terkait dengan ilmu kedokteran dan Kesehatan. Laboratorium dapat mencakup
berbagai subspesialisasi seperti laboratorium patologi klinis, laboratorium mikrobiologi,
laboratorium imunologi, dan laboratorium genetic. Setiap subspesialis memiliki peran dan
fokusnya sendiri dalam mendiagnosis dan memantau kondisi Kesehatan pasien.
Pelayanan penunjang medis laboratorium melibatkan berbagai prosedur dan tes
yang dilakukan pada sampel biologis, seperti darah, urin, cairan tubuh lainnya, dan
jaringan. Hasil dari tes laboratorium ini membantu dokter dalam membuat keputusan
yang lebih akurat mengenai perawatan yang dibutuhkan oleh pasien. Beberapa contoh
pelayanan penunjang medis laboratorium sebagai berikut:
1. Pemeriksaan darah
Tes darah dilakukan untuk mengukur berbagai parameter darah seperti
jumblah sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan konsentrasi zat kimia
seperti gula darah, kolestrol, dan enzim hati. Tes darah juga digunakan untuk
mendeteksi keberadaan infeksi, penyakit autoimun, dan lain-lain.
2. Analisis urine
Tes urine digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi Kesehatan, termasuk
infeksi saluran kemih, diabetes, gangguan ginjal, dan masalah metabol
lainnya. Analisis urine juga dapat digunakan dalam pemeriksaan narkoba atau
alkohol.
3. Analisis tinja
Tes tinja dapat memberikn informasi tentang kondisi pencernaan, infeksi
parasite atau penyakit terkait saluran gastrointestinal. Contoh tes tinja meliputi
pemeriksaan darah dalam tinja (untuk mendeteksi pendarahan tersembunyi),
tes fases untuk infeksi bakteri, virus, atau parasite, serta tes kualitatif dan
kuantitatif lainnya.
4. Analisis biopsi dan specimen jaringan
Laboratorium patologi mempelajari spesimen biopsy dan jaringan yang
diambil dari pasien melalui prosedur pembedahan atau tes lainnya.
5. Analisis kimia klinis
Laboratorium medis juga melakukan berbagai tes kimis klinis yang mencakup
pengukuran tingkat hormon, enzim, elektrolit, dan zat kimia lainnya dala
tubuh.

Selain itu laboratorium medis juga dapat memberikan pelayanan penunjang


lainnya seperti tes alergi, tes genetik, analisis cairan tubuh seperti cairan serebrospinal,
cairan peritoneal, dan lain-lain. Semua hasil tes ini memebrikan informasi penting kepada
dokter dalam mengidentifikasi penyakit.

B. Jenis dan tujuan laboratorium

Laboratorium medis memiliki berbagai jenis dan tujuan yang berbeda dala
membantu diagnosis, pengobatan, dan pemantauan kondisi Kesehatan pasien. Beberapa
jenis laboratorium medis dan tujuannya:

1. Laboratorium klinik
Laboratorium klinik adalah jenis laboratorium medis yang berfokus pada
analisis dan pengujian sampel biologis seperti darah, urin, dan tinja.
Tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang kondisi Kesehatan
pasien, termasuk diagnose penyakit, pemantauan respons terhadap pengobatan,
dan penilaian reseko penyakit.
2. Laboratorium patologi anatomi
Laboratorium patologi anatomi menganalisis spesimen jarinagn dan sel yang
di ambil dari pasien melalui biopsi, pembedahaan, atau prosedur lainnya.
Tujuannya adalah untuk mengdianosis penyakit, seperti kanker dan
memberikan informasi tentang karakteristik dan tingkat keparahan penyakit
tersebut.
3. Laboratorium mikrobiologi
Laboratorium mikrobiologi mempelajari mikroorganisme, seperti bakteri,
virus, dan jamur dalam sample biologis. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi dan menganasisis mikroorganisme penyebab infeksi,
menentikan senstivitas terhadap antibiotic, dan memantau perkembangan
resintesis mikroba.
4. Laboratorium imunologi
Laboratorium imunologi menganalisis respons imu tubuh terhadap penyakit
dan infeksi. Tujuannya untuk mendeteksi dan mengukur antibodi, antigen dan
komponen imun lainnya dalam sampel darah, serta untuk mengidentifikasi
penyakit autoimun dan gangguan imun lainnya.
5. Laboratorium biokimia klinis
Laboratorium biokimia klinis mempelajari komponen kimia dalam tubuh
seperti hormon, enzim, elektrolit, dan zat lainnya. Tujuannya adalah untuk
mendiagnosis dan memantau gangguan metabolic, penyakit endokrin, dan
kelainan fungsi organ.
6. Laboratorium genetik medis
Laboratorium genetik medis menganalisis materi genetic seperti DNA, untuk
mendiagnosis kelainan genetic dan risiko penyakit genetic. Tujuannya adalah
untuk memebrikan informasi tentang factor resiko genetik, menentukan terapi
yang sesuai dan membantu dalam perencanaan kehamilan
7. Laboratorium toksikologi
Laboratorium toksikologi menganalisis bahan kimia dan obat-obatan dalam
sampel biologis, seperti darah atau urine, untuk mendeteksi paparan racun atau
obat-obatan yang berlebihan. Tujuannya adalah untuk membantu dalam
pengobatan pasien yang mengalami overdosis atau keracunan.
Laboratorium medis memiliki peran yang sangat penting dalam praktek medis
karena memberikan informasi yang kritis bagi para professional Kesehatan untuk
membantu keputusan yang tepat mengenai perawatan pasien.

C. Ciri-ciri instalasi laboratorium


Adapun beberapa ciri-ciri laboratorium medis yang di ketahui yaitu:

1. Ruang yang didesain khusus


Laboratorium biasanya memiliki ruang yang didesain khusus untuk
menampung peralatan dan kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Ruangan ini
biasanya memiliki meja kerja, rak penyimpanan, dan area khusus untuk
instrumen dan peralatan laboratorium.

2. Ventilasi yang baik


Laboratorium membutuhkan sistem ventilasi yang baik untuk mengatur suhu,
kelembaban, dan sirkulasi udara. Ini penting untuk menjaga keamanan dan
kenyamanan para pengguna laboratorium serta untuk menghindari penyebaran
bahan kimia berbahaya atau zat beracun di udara.

3. Sistem pengamanan yang memada


Instalasi laboratorium biasanya dilengkapi dengan sistem keamanan yang
memadai, seperti sistem pemadam kebakaran, peralatan darurat, dan prosedur
evakuasi yang jelas. Hal ini penting untuk melindungi pengguna laboratorium
dan mencegah kejadian darurat.

4. Penyediaan daya dan air yang memadai


Laboratorium membutuhkan pasokan listrik yang memadai untuk
mengoperasikan peralatan dan instrumen yang digunakan. Selain itu, akses ke
pasokan air bersih juga diperlukan untuk kegiatan seperti pencucian peralatan
dan persiapan solusi kimia.

5. Peralatan laboratorium
Laboratorium umumnya dilengkapi dengan berbagai macam peralatan
laboratorium yang sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan di dalamnya.
Ini termasuk mikroskop, alat pengukur, sentrifuga, spektrofotometer, oven,
inkubator, dan banyak lagi, tergantung pada bidang ilmiah atau penelitian yang
dilakukan.

6. Perlindungan keamanan dan keselamatan


Instalasi laboratorium biasanya memiliki tanda peringatan dan petunjuk
keselamatan yang ditempatkan di tempat strategis untuk memberikan
informasi kepada pengguna laboratorium tentang potensi bahaya dan prosedur
keselamatan yang harus diikuti. Selain itu, ada juga peralatan perlindungan
diri yang harus digunakan, seperti sarung tangan, kacamata pelindung, atau jas
lab.

7. Penyimpanan bahan kimia yang aman


Laboratorium harus memiliki area penyimpanan yang aman untuk bahan
kimia dan zat berbahaya. Ini termasuk lemari asam atau lemari penyimpanan
yang terbuat dari bahan tahan api dan tahan korosi, serta prosedur pengelolaan
limbah yang sesuai.

8. Area kerja yang bersih dan terorganisir


Instalasi laboratorium harus dijaga kebersihannya dan diatur dengan baik.
Meja kerja dan peralatan harus dibersihkan secara teratur, dan bahan atau
sampah harus dibuang dengan benar. Hal ini penting untuk menjaga
keakuratan dan kebersihan dalam kegiatan laboratorium.

9. Aksesibilitas dan fasilitas pendukung


Laboratorium harus mudah diakses oleh pengguna dan memiliki fasilitas
pendukung, seperti area istirahat atau ruang pertemuan. Juga, ketersediaan
sistem komputer, internet.

D. Tugas laboratorium medis


Tugas pokok laboratorium medis melibatkan berbagai aktivitas yang berkaitan
dengan pengujian dan analisis sampel biologis untuk diagnosis, pemantauan, dan
penelitian medis. Berikut ini beberapa tugas pokok laboratorium medis:

1. Pengambilan sampel
Laboratorium medis bertanggung jawab untuk mengambil sampel biologis
seperti darah, urin, tinja, cairan tubuh, dan jaringan untuk analisis lebih lanjut.
Ini melibatkan eknik pengambilan sampel yang steril dan pengelolaan yang
tepat agar sampel tetap utuh dan tidak terkontaminasi.

2. Pemrosesan sampel
Setelah sampel diambil, laboratorium medis melakukan pemrosesan untuk
memisahkan komponen-komponen yang berbeda dari sampel biologis.
Misalnya, darah dapat diproses untuk memisahkan serum atau plasma dari
elemen darah lainnya.
3. Uji diagnostic
Salah satu tugas utama laboratorium medis adalah melakukan berbagai tes
diagnostik untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis. Ini meliputi tes
darah untuk mengukur tingkat hormon, enzim, atau zat kimia lainnya, serta tes
serologis untuk mendeteksi antibodi yang terkait dengan infeksi.

4. Analisis mikroskopis
Laboratorium medis menggunakan mikroskop untuk mengamati sampel secara
mikroskopis, seperti sel darah merah, sel darah putih, atau mikroorganisme.
Ini membantu dalam diagnosis penyakit seperti anemia, infeksi, atau kondisi
kanker.

5. Kultur bakteri
Laboratorium medis dapat melakukan kultur bakteri untuk mengidentifikasi
mikroorganisme penyebab infeksi. Sampel yang diambil dari pasien
ditanamkan dalam medium khusus yang memungkinkan pertumbuhan dan
identifikasi bakteri yang ada.

6. Uji genetik
Laboratorium medis juga melakukan uji genetik seperti tes DNA atau tes
genetik lainnya. Ini digunakan untuk mendeteksi kelainan genetik, risiko
penyakit, atau menentukan respons terhadap pengobatan tertentu.

7. Pemantauan pengobatan
Laboratorium medis dapat melakukan pemantauan tingkat obat dalam darah
atau parameter lainnya untuk memastikan efektivitas pengobatan. Ini
melibatkan pengujian berulang dari sampel pasien selama periode waktu
tertentu.

8. Penelitian
Laboratorium medis juga terlibat dalam penelitian ilmiah untuk
mengembangkan metode baru, mengidentifikasi faktor risiko, atau
mempelajari penyakit tertentu. Penelitian ini berkontribusi pada kemajuan
dalam bidang kedokteran dan membantu dalam penemuan baru.

Penting untuk diingat bahwa tugas-tugas di laboratorium medis dapat bervariasi


tergantung pada jenis laboratorium dan spesialisasinya, seperti laboratorium patologi
klinis, mikrobiologi, hematologi, atau biokimia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Laboratorium medis adalah fasilitas atau ruang kerja yang dilengkapi dengan
peralatan, instrument, dan tenaga ahli untuk melakukan berbagai jenis analisis, tes, dan
penelitian terkait dengan ilmu kedokteran dan Kesehatan. Laboratorium dapat mencakup
berbagai subspesialisasi seperti laboratorium patologi klinis, laboratorium mikrobiologi,
laboratorium imunologi, dan laboratorium genetic. Setiap subspesialis memiliki peran
dan fokusnya sendiri dalam mendiagnosis dan memantau kondisi Kesehatan pasien.

B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurana untuk itu penulis meminta ritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kelancaran makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrKEsaoWn9kCLAR5pXLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEzAzEEdnRpZ2VjA3Ny/
RV=2/RE=1686096680/RO=10/RU=http%3a%2f%2frepository.unimus.ac.ii%2f3040%2f4%2fBAB
%2520II.pdf/RK=2/RS=wCocxwrmw7kWwFJMTlJXVtJdj_E-

https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrKEsaoWn9kCLAR6JXLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzMzAzMzAzMEd2VjA3Ny/
RV=2/RE=1686096680/RO=10/RU=https%3a%2f%2fid.scribd.com%2fdocffdoc
%2f454491522%2fMakalah-Pemeriksaan-Laboratorium/RK=2/
RS=r4UutFGeZ2YJx2yesBBFJuQZtko-
PERTANYAAN

1. Apa itu pelayanan penunjang medis laboratorium?


2. Apa jenis-jenis tes yang biasanya dilakukan di laboratorium medis?
3. Bagaimana proses pengambilan sampel di laboratorium medis di lakukan?
4. Apa saja manfaat dari pelayanan penunjang medis laboratorium?
5. Sebutkan 3 ciri-ciri laboratorium?
6. Sebutkan tugas laboratorium?
7. Bagaimana cara mendapatkan hasil tes laboratorium?
8. Apakah ada resiko terkait dengan tes laboratorium?

JAWABAN
1. Pelayanan penunjang medis laboratorium adalah jenis layanan yang melibatkan
pengujian dan analisis sample biologis, seperti urin, darah, atau jaringan tubuh, untuk
membantu dalam diagnosis, pengobatan dan pemantauan kondisi Kesehatan
seseotang.
2. Tes darah lengkap (complete blood count/CBC), analisis urin, profil lipid, tes fungsi
hati, tes fungsi ginjal, tes gula darah, tes hormonal, tes penanda tumor, dan banyak
lagi.
3. Contohnya unutk tes darah, seseorang perawat atau petugas medis akan menggunakan
jarum suntik untuk mengambil sampel darah dari vena di lengan anda. Untuk tes urin,
anda perlu memberikan sampel urin anda di dalam wadah steril.
4. Pelayanan penunjang medis kaboratorium memberikan informasi penting kepada
dokter untuk membantu diagnosis yang tepat, mengawasi respons terhadap
pengobatan, dan memantau kondisi Kesehatan pasien.
5. Ruang yang didesain khusus, Ventilasi yang baik, dan Sistem pengamanan yang
memada
6. Pengambilan sampel, Uji genetic, kultur bakteri, dan pengambilan pengobatan.
7. Setelah tes selesai hasilnya, akan di analisis dan dilinterpretasikan oleh petugas
laboratorium. Hasilnaya kemudian akan diberikan kepada dokter yang meresepkan tes
tersebut.
8. Secarah umum tes laboratorium memiliki resiko yang sangat rendah. Namun dalam
beberapa kasus, terdapat resiko kecil seperti rasa sakit saat pengambilan sampel
darah, iritasi kulit akibat perekaman alat, atau kemungkinan kesalahan hasil.

Anda mungkin juga menyukai