Anda di halaman 1dari 21

PAPER PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK 2

“PEMERIKSAAN LABORATORIUM HEMATOLOGI”

Dosen Pengampu : 1. Ni Nyoman Astika Dewi, S.Gz.,M.Biomed,

2. Nyoman Gede Suyasa, SKM., M.Si

Oleh Kelompok 1

Nama Anggota :

1. Gusti Ayu Sasmita Adyasari (01 / STr 2C / P07134223083)


2. Putu Liyenta Ditriari (03/ STr 2C / P07134223085)
3. A. A. Ayu Kinariani Putri (12/ STr 2C / P07134223094)
4. Desak Made Riskayanti (23/ STr 2C / P07134223105)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN JURUSAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah pengantar laboratorium medik 2 yang berjudul “Pemeriksaan
Laboratoriun Hematologi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk menambah wawasan
terkait pembelajaran pengantar laboratorium medis 2 serta memenuhi
tugas dari ibu Ni Nyoman Astika Dewi, S.Gz.,M.Biomed pada mata
kuliah Pengantar Laboratorium Medik 2.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ni Nyoman Astika Dewi,


S.Gz.,M.Biomed selaku dosen mata kuliah Pengantar Laboratorium
Medik 2 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dan memberikan ilmu pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper ini. Kami menyadari,
tugas paper yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan tugas paper ini.

Denpasar, 20 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
A. Definisi Hematologi 6
B. Tujuan pemeriksaan Hematologi 6
C. APD yang diperlukan saat berada di Laboratorium Hematologi 7
D. Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di Laboratirium Hematologi 7
E. Peralatan yang digunakan di Labiratorium Hematologi12

BAB III 20
PENUTUP 20
A. KESIMPULAN 20
B. SARAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hematologi sebagai cabang ilmu kedokteran yang mempelajari darah dan


gangguan terkaitnya telah berkembang pesat seiring kemajuan teknologi di
bidang laboratorium. Pemeriksaan laboratorium hematologi tidak hanya
menyediakan data kuantitatif tentang komponen darah seperti sel darah merah,
sel darah putih, dan trombosit, tetapi juga memberikan wawasan tentang
kualitas darah melalui pengukuran parameter seperti kadar hemoglobin,
hematokrit, dan retikulosit.

Pentingnya pemeriksaan laboratorium hematologi mencakup berbagai


aspek, mulai dari deteksi dini penyakit hingga pemantauan respons terhadap
pengobatan. Pemeriksaan ini juga memberikan pandangan mendalam tentang
kondisi kesehatan umum, pemahaman tentang faktor risiko, dan dapat menjadi
alat penting dalam pengelolaan penyakit kronis.

Dalam konteks ini, paper ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan


menyeluruh tentang peran pemeriksaan laboratorium hematologi dalam
mendukung diagnosa tepat, pemantauan pengobatan, dan perawatan yang
terarah. Melalui paper ini, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman
komunitas medis dan masyarakat umum tentang pentingnya pemeriksaan
hematologi sebagai instrumen vital dalam menjaga kesehatan dan
mendiagnosis berbagai kondisi medis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hematologi?


2. Apa tujuan dari pemeriksaan hematologi?
3. APD apa yang harus digunakan di Lab Hematologi?
4. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan di Lab Hematologi?
5. Peralatan apa saja yang digunakan di Lab Hematologi?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hematologi.


2. Untuk memahami tujuan dari pemeriksaan hematologi.
3. Untuk mengetaui APD yang digunakan di Lab Hematologi.
4. Untuk mengetahui pemeriksaan apa saja yang dilakukan di Lab
Hematologi.
5. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan di Lab Hematologi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hematologi

 Pengertian Hematologi

Dalam dunia medis, hematologi adalah cabang ilmu kedokteran yang


mendalami semua hal terkait dengan darah dan gangguan pada darah.
Dalam pengertian lain, hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
darah, termasuk komponen di dalamnya serta segala gangguan terkait
darah. Dokter yang berfokus mempelajari ilmu ini adalah dokter spesialis
hematologi dan onkologi atau singkatnya dapat disebut sebagai seorang
hematolog. Seorang hematolog memiliki sejumlah tanggung jawab, di
antaranya mendiagnosis, mengobati, serta mencegah berbagai gangguan
yang berhubungan dengan darah.

 Pengertian pemeriksaan Hematologi


Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan penunjang yang dilakukan
dengan mengambil sampel darah pasien untuk mendiagnosis penyakit
tertentu yang memengaruhi sel darah, serta memantau perkembangan
penyakit dan hasil pengobatan.

B. Tujuan pemeriksaan Hematologi


Tujuan pemeriksaan hematologi adalah untuk mengukur atau
mengevaluasi kadar dan fungsi komponen darah. Tes hematologi juga
akan membantu dokter untuk menilai fungsi pembekuan darah di dalam
tubuh.

Di samping itu, sejumlah alasan lain yang mendasari pemeriksaan


hematologi adalah:
1. Mendeteksi penyakit tertentu yang berhubungan dengan darah.
2. Memonitor kondisi pasien secara keseluruhan.
3. Memonitor kondisi kesehatan tertentu, misalnya pada pasien
dengan kelainan darah.
4. Memantau respons atau kesuksesan pengobatan tertentu, seperti
pengobatan anemia.
5. Menilai kondisi kesehatan pasien sebelum dan setelah menjalani
prosedur medis.
6. Menentukan jenis golongan darah dari resipien dan donor sebelum
dilakukan transfusi darah.
Hematologi adalah pemeriksaan yang bisa dilakukan sebagai bagian dari
medical check up atau pemeriksaan kesehatan rutin serta pemeriksaan
untuk mendiagnosis penyakit tertentu.

C. APD yang diperlukan saat berada di Laboratorium Hematologi


Khusus di laboratoriumhematologi, proporsi petugas yang berisiko tinggi
berdasarkan penggunaan APD sampai 75%; padahal laboratorium ini lebih
banyak menangani sample yang bersifat infeksius biladibandingkan
dengan laboratorium lainnya. Risiko akan semakin tinggi apabila petugas
selainmempunyai kebiasaan menggunakan APD juga tidak mencuci
tangan sesudah menanganisampel. Hal ini terjadi di laboratorium
hematologi karena berdasarkan hygiene perorangan, 75% petugas di
laboratorium ini juga berisiko terinfeksi penyakit berbahaya. Untuk
menjamin keselamatan dirinya, salah satu persyaratan tersebut adalah pada
pemakaian alat pelindung diri berupa :
1. sarung tangan
2. jas laboratorium
3. masker.
D. Kegiatan yang dilakukan untuk pemeriksaan di Laboratorium
Poltekkes Kemenkes Denpasar
Pemeriksaan hematologi di Laboratorium Hematologi Jurusan Teknologi
Laboratorium Medis Poltekkes Denpasar dapat dilakukan secara manual,
semi otomatis dan otomatis. Berikut pemeriksaan Hematologi yang dapat
dilakukan antara lain :

1. Pemeriksaan Darah Lengkap (DL)


2. Pemeriksaan Hemoglobin (Sahli & Cyanmet)
3. Pemeriksaan Hematokrit
4. Pemeriksaan Jumlah dan kelainan Eritrosit (sel darah merah)
5. Pemeriksaan Jumlah dan kelainan Leukosit (sel darah putih)
6. Pemeriksaan Jumlah dan kelainan Trombosit (platelet)
7. Pemeriksaan Laju Endap darah
8. Pmeeriksaan Retikulosit
9. Pemeriksaan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
10. Pemeriksaan Faal Hemostasis (PT, APTT, INR)
11. Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit (Diffcount)
12. Pemeriksaan kelainan haemoragik (Bleeding time, cloting time,
rumple leed, dan retraksi bekuan)
13. Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi
14. Pemeriksaan daya tahan osmotik eritrosit yang dikenal sebagai
resistensi osmotik eritrosit
15. Pemeriksaan sel lupus eritematosus (LE)
E. Penyakit yang dideteksi di laboratorium Hematologi
Sejumlah penyakit atau gangguan darah dapat terdeteksi melalui tes
hematologi di antaranya :

1. Leukemia
Leukemia atau kanker darah adalah jenis kanker yang menyerang sel-
sel darah putih. Kondisi ini terjadi akibat tubuh memproduksi sel darah
putih terlalu banyak atau abnormal.
2. Limfoma
Limfoma adalah jenis kanker darah yang terjadi di sistem limfatik dan
dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening, sehingga
disebut juga sebagai kanker kelenjar getah bening. Akibatnya, daya
tahan tubuh menurun dan menyebabkan penderitanya lebih mudah
mengalami infeksi.
3. Myeloma
Myeloma merupakan jenis kanker yang terjadi pada sel plasma, salah
satu jenis sel darah putih yang ada di sumsum tulang. Penyakit ini
menyebabkan tubuh memproduksi protein berlebih, sehingga memicu
kerusakan pada organ tubuh, seperti tulang dan ginjal.
4. Anemia
Anemia adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya hemoglobin
dalam darah yang berperan dalam pendistribusian oksigen ke seluruh
tubuh.
5. Hemofilia
Hemofilia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan faktor pembekuan
darah, sehingga terjadi perdarahan yang lebih lama saat penderitanya
mengalami luka.

F. Jenis – jenis tes Hematologi


Pemeriksaan hematologi terbagi menjadi beberapa jenis dengan fungsi
yang berbeda-beda, yaitu:

1. Pemeriksaan Darah Lengkap


Tes darah lengkap atau complete blood count (CBC) bertujuan untuk
menganalisis tiga komponen utama darah, yaitu eritrosit (sel darah
merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah atau
platelet). Selain itu, pemeriksaan ini juga dijalani untuk mengetahui:
a. Kadar hemoglobin dalam darah.
Prosedur pemeriksaan hemoglobin umumnya melibatkan
pengambilan sampel darah dari vena di lengan dengan
menggunakan jarum suntik. Sampel darah kemudian dianalisis di
laboratorium untuk mengukur jumlah hemoglobin. Hasilnya
dinyatakan dalam satuan gram per desiliter (g/dL).

Tes hemoglobin dapat membantu dokter dalam mendiagnosis dan


memantau kondisi kesehatan yang terkait dengan kadar
hemoglobin, termasuk anemia dan gangguan lainnya yang
mempengaruhi produksi sel darah merah.
b. Kadar hematokrit.
Hematokrit adalah salah satu parameter penting dalam dunia medis
yang digunakan untuk mengukur persentase volume sel darah
merah dalam darah pasien. Dalam pemeriksaan darah lengkap,
biasanya dokter akan memeriksa kadar hematokrit untuk
mengetahui kondisi medis pasien serta menentukan perawatan
medis yang tepat.

c. Pengukuran indeks eritrosit.


Pemeriksaan indeks eritrosit dapat digunakan sebagai pemeriksaan
penyaring untuk mendiagnosis suatu penyakit anemia. Nilai
normal Mean Corpuscular Values (MCV) sekitar 82 – 92
femtoliter. Pemeriksaan indeks eritrosit membutuhkan data dari
pemeriksaan hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit.

d. Hitung jenis sel darah putih (leukosit) diferensial.


Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis suatu penyakit dan
memonitor akan sebuah penyakit atau kondisi yang dapat
mempengaruhi nilai satu atau lebih dari jenis leukosit dengan
melihat jumlah dari sel darah putih, apakah lebih tinggi atau lebih
rendah dari nilai normal/referensi yang ada. Sebagai contoh hitung
jenis leukosit dapat menjadi alat bantu dalam mendiagnosis kondisi
berikut:

 Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau


parasit
Inflamasi
 Alergi atau asma
 Gangguan imunitas (penyakit autoimun, imunodefisiensi)
 Leukemia (misalnya Leukemia Granulositik Kronis, atau
Leukemia Limfositik Kronis)
 Sindrom Mielodisplasia
 Keganasan mieloproliferatif

2. PT, PTT, dan INR


PT (Prothrombin Time), aPTT (Activated Partial Thromboplastin
Time), dan INR (International Normalized Ratio) adalah pemeriksaan
untuk menganalisis masalah pembekuan darah dan memonitor
efektivitas pengobatan pasien, terutama pengobatan yang dapat
memengaruhi keenceran darah (konsumsi warfarin, pemberian heparin,
dan lain-lain).

3. Biopsi Sumsum Tulang


Salah satu pemeriksaan umum dalam bidang hematologi adalah
aspirasi sumsum tulang atau sering disebut juga sebagai biopsi
sumsum tulang. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan
dari sumsum tulang untuk menegakkan diagnosis dari gangguan yang
dialami pasien.

E. Peralatan / alat yang digunakan di Laboratorium Hematologi


Poin-poin berikut menyoroti peralatan utama yang digunakan di
laboratorium hematologi. Peralatan yang digunakan adalah :

1. Peralatan Penimbangan :
Peralatan pembobotan sangat penting dalam laboratorium
medis. Mereka digunakan untuk menimbang zat untuk pembuatan
reagen.
Jenis Timbangan :
a. Neraca Analitik:
Neraca analitik pada dasarnya adalah neraca dua panci. Ini memiliki
operasi sederhana dimana satu set berat yang diketahui ditambahkan ke
dalam satu panci sementara panci lainnya diseimbangkan dengan zat
yang ditimbang. Jenis timbangan ini cepat memudar sebagai
modifikasi timbangan. salah satu ujung timbangan terpasang sebuah
balok dengan timbangan di atasnya. Sebelum menimbang suatu zat,
timbangan diatur ke nol dengan bantuan sebuah kenop di ujung balok
yang lain. Suatu zat ditimbang dengan menggerakkan timbangan pada
balok untuk mencapai kesetimbangan. Timbangan ini mengambil
beban maksimum sekitar 206gm dengan sensitivitas 1mg.

b. Electronic Balance:
Munculnya mikroprosesor di bidang elektronik telah membawa
pengenalan keseimbangan elektronik yang sangat sensitif. Jenis
keseimbangan ini mengkorelasikan berat suatu zat dengan gaya
elektromagnetik. Ini adalah keseimbangan mono-pan, didukung oleh
kumparan listrik yang digantung dalam medan elektromagnetik.
Menambahkan dengan ke dalam panci menyebabkan kumparan
bergerak. Gerakan ini mengubah arus listrik dalam medan
elektromagnetik. Perubahan ini sebanding dengan berat zat dan diukur
dengan sistem indikator. Timbangan elektronik, meskipun mahal,
menawarkan akurasi, kecepatan, dan kemudahan pengoperasian.
2. Centrifuge

Centrifuge digunakan untuk mengendapkan partikel seperti sel dengan


cepat, yang mungkin tersuspensi dalam cairan. Prinsipnya adalah
centrifuge mengerahkan gaya sentrifugal (CF), yang lebih besar
daripada gaya gravitasi, dan menyebabkan partikel-partikel dalam
fluida mengendap.
Semakin besar CF, semakin cepat dan efektif sedimentasinya. Gaya
sentrifugal yang merupakan tarikan keluar akibat rotasi relatif terhadap
kecepatan sentrifugasi dalam putaran per menit. Sedimentasi
sebenarnya tercapai.
3. Hematologi Analyzer
Hematologi analyzer adalah suatu alat yang biasa digunakan oleh
seorang analisis kesehatan untuk mengukur sampel berupa darah. Alat
ini biasa digunakan dalam bidang kesehatan atau kedokteran.
Hematology Analyzer mampu membantu mendiagnosis penyakit yang
diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll.

4. Fotometer
Fotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan
atau penyinaran. Seperti penerapan di fotometry industri, suatu
"fotometer" adalah kata umum yang meliputi alat-alat untuk
mendeteksi: intensitas cahaya hamburan penyerapan fluoresensi.
Fotometer biasanya digunakan untuk memeriksa kadar gula darah, faal
hati, faal ginjal, lipid darah, hemoglobin dan elektrolit darah.
5. Mikroskop trinokuler dan binokuler
Mikroskop trinokuler merupakan jenis mikroskop cahaya yang
memiliki tiga saluran untuk lensa mata dan kamera . Berbeda dengan
mikroskop binokuler yang hanya bisa diamati oleh dua mata saja,
mikroskop trinokuler memiliki satu lagi eyetube yang bisa
disambungkan dengan monitor komputer atau memvisualisasikan
dengan memasang kamera di salah satu eyetube- nya

6. Autoclic-Holder
Autoclick atau Lancing Device merupakan alat tembak bentuknya
seperti pulpen fungsinya untuk mengambil sampel darah yang di
perlukan pengecekan kadar gula darah,kolesterol maupun asam urat
dalam darah. Selain itu Juga untuk pengambilan darah dalam terapi
bekam atau cupping therapy.

7. Tourniquet
Tourniquet atau tali pembendung ini merupakan bahan mekanis yang
fleksibel yang biasanya dibuat dari karet sintetis yang bisa meregang.
Tujuan penggunaan pembendungan ini agar pembuluh darah tampak
melebar dan menonjol sehingga lokasi penusukan dapat dengan mudah
di tentukan, serta berfungsi untuk menahan vena pada lokasi ketika
penusukan dan mudah ditembus oleh jarum sehingga vena melebar dan
menjadi tipis.

8. Waterbath Memmert
Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa
mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu
yang ditentukan.

9. Cetrifuge Hematokrit
Alat Hematocrit Centrifuge ini dibuat untuk memisahkan sample
berupa darah yang nantinya akan di gunakan untuk pengecekan
hematocrit. Alat ini dirancang dengan komponen sederhana, sehingga
mengurangi tingkat resiko pada alat sebelumnya.

D. Manfaat Pemeriksaan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menetapkan diagnosis atau
perkembangan suatu penyakit. Untuk detail manfaat dari setiap komponen
yang diperiksa antara lain:
a. Sel darah merah/ eritrosit:
mengukur kadar sel darah merah untuk mengetahui kelainan anemia,
perdarahan, hingga dehidrasi

b. Sel darah putih/ leukosit:


mengetahui kadar sel darah putih yang berkorelasi dengan kondisi
sistem imun tubuh

c. Keping darah/ trombosit:


mengetahui kadar trombosit yang berkaitan dengan kemampuan
menyembuhkan luka dan menghentikan perdarahan. Pemeriksaan
trombosit berkaitan dengan kemampuan pembekuan darah.

d. Hemoglobin (Hb):
mengukur kadar hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah ke
seluruh tubuh
e. Hematokrit (Hc):
Untuk mengetahui konsentrasi atau persentase sel darah merah dalam
seluruh volume darah. Berkaitan dengan dehidrasi bila tinggi, dan
anemia bila nilainya rendah
f. MCV (Mean corpuscular volume):
Untuk mengetahui ukuran atau volume sel darah merah
g. MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin):
untuk mengetahui kadar/ jumlah hemoglobin di tiap sel darah merah
h. MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration):
untuk mengukur seberapa padat hemoglobin dalam sel darah merah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah, termasuk
komponen di dalamnya serta segala gangguan terkait darah. Dokter yang
berfokus mempelajari ilmu ini adalah dokter spesialis hematologi dan
onkologi atau singkatnya dapat disebut sebagai seorang hematolog.
Seorang hematolog memiliki sejumlah tanggung jawab, di antaranya
mendiagnosis, mengobati, serta mencegah berbagai gangguan yang
berhubungan dengan darah

B. Saran .
Diharapkan seluruh pembaca dapat memahami dengan jelas apa saja
terkait hematologi secara umum serta saran bagai pegawai/ petugas
laboratorium diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan
pemantapan mutu internal khusnya pra analitik, karna pemantapan mutu
internal pra analitik khusunya persiapan dan pengambilan spesimen sengat
berpengaruh terhadap kualitas sampel dan hasil pemeriksaan laboratorium
seperti kualitas pemeriksaan hematologi.
DAFTAR PUSTAKA

Dhage, H. (n.d.). Equipments used in Hematology Laboratory. Retrieved from


biologydiscussion:
https://www-biologydiscussion-com.translate.goog/hematology-2/laboratory-
hematology-2/equipments-used-in-hematology-laboratory-hematology-
biology/80370?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

dti. (2021, april 21). 5 Fungsi Pipet Tetes dan Jenis-jenisnya. Retrieved from dynatech:
https://dynatech-int.com/id/5-fungsi-pipet-tetes-dan-jenis-jenisnya/

hospitals, t. m. (2023, october 25). Pentingnya Pemeriksaan Hematologi dalam


Diagnosis Gangguan Darah. Retrieved from siloam hospitals:
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-hematologi

Anda mungkin juga menyukai