DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................3
BAB II..........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..........................................................................................................................4
BAB III........................................................................................................................................6
KESIMPULAN............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang darah dan bagian penyusun
eritrosit(sel darah merah), trombosit (platelet/keping darah), leukosit (sel darah putih),
LED (laju endap darah), Hb (hemoglobin), hematokrit dan masih banyak lagi.
Pemeriksaan hitung sel darah merah (eritrosit) merupakan pemeriksaan yang paling
sering diminta klinisi. Hal ini dikarenakan peranan sel darah merah dalam upaya
hasil yang akurat atau memberikan hasil yang dapat mendeteksi kondisi pasien yang
sebenarnya, karena dengan hasil yang didapat akan dapat ditegakkan diagnosis dan
selalu melalui beberapa tahapan dalam penentuan hasil agar dapat dipercaya, yakni
acid) merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang
terpercaya. Pemberian volume EDTA dengan volume darah yang tidak tepat akan
memberikan hasil yang tidak sesuai dengan kenyataan. Terutama dalam hal pempipetan
EDTA 10%. Pemakaian antikoagulan tidak boleh kurang dari yang ditentukan karena
darah dapat membeku dan bila lebih dari yang ditentukan akan menyebabkan eritrosit
mengkerut karena antikoagulan EDTA bersifat hiperosmolar sehingga hitung jumlah
eritrosit dapat menurun karena tidak terhitung oleh alat, terutama pada alat hematologi
sel. Pemeriksaan hematologi adalah salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk
menunjang diagnosis yang berkaitan dengan terapi dan prognosis. Agar dapat
menentukan diagnosis dengan tepat, diperlukan hasil yang teliti dan cepat. Pemeriksaan
BAB II
PEMBAHASAN
Pemeriksaan laboratorium hematologi merupakan pemeriksaan cairan darah yang
berhubungan dengan dengan sel-sel darah dan biokimiawi yang berhubungan dengan sel
darah. Pemeriksaan laboratorium hematologi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis
sel darah atau pigmen darah yang normal dan abnormal serta menentukan sifat kelainan
antara volume eritrosit dengan volume darah secara keseluruhan. Nilai hematokrit dapat
dinyatakan dalam persentase atau sebagai pecahan decimal. Asam heparin dan etilen
diamin tetra asetat (EDTA) adalah antikoagulan yang sering digunakan untuk tes ini
memantau volume eritrosit dalam darah, membantu menegakkan diagnosis anemia dan
polisitemia atau hemokonsentrasi serta monitor perjalanan penyakit dan pengobatan.
konsentrasi darah semakin kental dan diperkirakan banyak plasma yang keluar dari
pembuluh darah hingga berlanjut pada kondisi syok hipovolemik. Sebaliknya, kadar
kadar seluler darah atau peningkatan kadar plasma darah, antara lain saat terjadinya
jawab cukup besar dalam penegakan diagnosis penyakit, evaluasi hasil pengobatan serta
pengambilan keputusan lainnya. Oleh karena itu, laboratorium harus memberikan hasil
pemeriksaan yang benar dan relevan terhadap kondisi penderita. Untuk mencapai mutu
hasil laboratorium yang memiliki ketepatan dan ketelitian yang tinggi, maka seluruh
metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu. Secara umum, faktor yang
yaitu pra analitik, analitik dan pasca analitik. Salah satu faktor pra analitik yang
dilakukan dulu sampai selesai baru kemudian diperiksa secara bersamaan. Penundaan
juga sering terjadi karena pergantian sift di rumah sakit, sampel yang diambil oleh
petugas dikerjakan oleh petugas di sift selanjutnya sehingga sampel bisa tertunda
penyimpanan, konsentrasi konstituen darah pada spesimen dapat berubah sebagai hasil
dari berbagai proses, termasuk adsorbsi tabung kaca atau plastik, denaturasi protein,
segera, bila terpaksa ditunda maka harus diperhatikan batas waktu penyimpanan untuk
masing - masing pemeriksaan. Penyimpanan darah EDTA yang terlalu lama dapat
EDTA, sebaiknya dilakukan paling lama 2 jam setelah dilakukan pengambilan darah.
BAB III
KESIMPULAN
Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang darah dan bagian penyusun
eritrosit(sel darah merah), trombosit (platelet/keping darah), leukosit (sel darah putih),
LED (laju endap darah), Hb (hemoglobin), hematokrit dan masih banyak lagi.
Pemeriksaan hitung sel darah merah (eritrosit) merupakan pemeriksaan yang paling
cairan darah yang berhubungan dengan dengan sel-sel darah dan biokimiawi yang
berhubungan dengan sel darah. Pemeriksaan laboratorium hematologi secara garis besar
dalam mendefinisikan sel-sel darah atau pigmen darah yang normal dan abnormal serta
menentukan sifat kelainan tersebut dan pemeriksaan hematologi yang berperan dalam
adalah perbandingan antara volume eritrosit dengan volume darah secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Bain, B. J. 2014. Hematologi : kurikulum inti. Cetakan 20. Edited by A. S. Y.Joko
Sysmex. 2014. Automated Hematology Analyzer XP series XP-100 Instruction for Use.