Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

I. PENGANTAR
Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan dibutuhkan bahwa sikap tenaga medis profesi kesehatan harus memberikan
pelayanan sesuai dengan standar profesi. Untuk RSU Citra BMC Padang standar yang di
pakai oleh para dokter dalam melaksanakan tugas keprofesiannya merujuk pada
pelayanan medis yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Selanjutnya juga telah ditetapkan kebijakan RSU Citra BMC Padang tentang
pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar Profesi / Standar Pelayanan
Medis di RSU Citra BMC Padang. Salah satu poin kebijakan tersebut menyebutkan
bahwa untuk menjamin pelayanan medis yang diberikan sesuai dengan standar profesi /
standar pelayanan medis maka diperlukan adanya suatu pengawasan dan monitoring
penerapan standar profesi / standar pelayanan medis rumah sakit.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi
terhadap penerapan standar Akreditasi RS Pokja HPK di RSK Marianum Halilulik.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui sejauh mana penerapan standar HPK di RSK Marianum Halilulik.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pemahaman Pasien terhadap HPK
2. Mengetahui tingkat pemahaman staf terhadap standar HPK
III. BAHAN DAN METODE MONITORING & EVALUASI
1. Bahan –Bahan Monitoring & Evaluasi
1. Kuesioner Pemahaman pasien terhadap HPK
2. Instrumen pemahaman staf terhadap SPO
3. Instrumen telusur RM.
2. Metode Monitoring & Evaluasi
1. Membagikan kuesioner pemahaman pasien kepada 20 responden setiap bulan
2. Telusur 20 RM setiap bulan
3. Wawancara pemahaman staf terhadap SPO setiap triwulan
Evaluasi dilaksanakan setiap akhir bulan dengan mengambil 20 sampel catatan
medis secara acak dari Unit RM
A. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dan dipilih RM yang hari perawatan 3
hari atau lebih yang kira-kira mampu dievalusi dengan mudah.
Evaluasi dilakukan dengan standar yang digunakan yaitu standar Hak Pasien dan
Keluarga. Dalam standar HPK tersebut terdapat formulir untuk yang harus di isi,
yaitu :
1. Form.General Consent
2. Form.Permintaan layanan Rohani
3. Form perlindungan barang berharga milik pasien
4. Form.Privasi pasien
5. Form.pelepasan informasi
6. Form.Second Opinion
7. Form Edukasi
8. Form.APS
9. Form DNR
10. Form.Asesmen Nyeri
11. Form pengkajian tahap terminal
12. Form Keluhan Pasien
13. Form.Identifikasi Nila – nilai dan Kepercayaan pasien
14. Form.Informed Consent

HPK terdapat 6 standar yang harus dipantau implementasinya di RSK.Marianum.


Pelaksanaan 6 standar ini melalui pengisian formulir dari setiap standar yang
sudah disiapkan di setiap unit pelayanan dan di dalam RM pasien.

Dalam Evaluasi ini akan dilihat implementasi standar HPK melalui kelengkapan
pengisian setiap formulir HPK dalam catatan medis pasien, berupa checklist
pelaksanaan penerapan standar yaitu sbb :
STD.HPK KODE RM Total

HPK std.1 General


Consent
1.1 Form.Pelayanan
Kerohanian
1.2 Form.Privasi
pasien
1.3 Form perlindungan
barang berharga
1.6.Pelepasan
Informasi
HPK std.2 Second
Opinion
2.1 Form Edukasi
2.2 Form APS
2.3 Form DNR
2.4 Form Asesmen
Nyeri
2.5 Form.pengkajian
tahap terminal
HPK Std.3 Form.Keluhan
pasien
HPK Std.4
Form.Identifikasi Nilai dan
kepercayaan
HPK Std.6 Informed
Consent

HASIL AKHIR
Petunjuk pengisian instrument monitoring :

Pengisian formulir sesuai standar akan di beri angka “1”(satu) pada kolom yang ada dan nilai
“0”(nol) jika formulir tidak di isi atau pengisian tidak lengkap.ada beberapa formulir yang akan
diberi nila “1”jika terdapat tulisan “ tidak ada “dan nilai “0”(nol) jika tidak di identifikasi / tidak
ada tulisan /kosong.

IV. HASIL EVALUASI


Dari hasil checklist yang dilakukan terhadap 35 kasus / diagnosis yang dipilih, maka
didapatkan hasil sebagai berikut :

Pelaksanaan Menurut Standar


NO Standar Profesi / Pelayanan Sesuai Tidak Sesuai Standar
Standar
1 Nama Penyakit /Diagnosis 35 -
2 Kriteria Diagnosis 34 1
3 Diagnosis Diferensial 6 29
4 Pemeriksaan Penunjang 27 8
5 Konsultasi 7 28
6 Perawatan Rumah Sakit 35 -
7 Terapi 35 -
8 Lama Perawatan 32 5
9 Masa Pemulihan 32 2
10 Output 28 7

Hasil checklist tersebut menunjukan bahwa dari 10 standar yang dievaluasi dari 35
sampel tersebut terdapat 3 (tiga ) standar yang masih dipakan sepenuhnya, yaitu :
1. Nama Penyakit / Diagnosis
2. Perawatan Rumah Sakit
3. Terapi

Penyebab tidak terpenuhinya standar tersebut diatas pada Evaluasi ini tidak dapat
ditentukan. Tetapi secara umum dapat disebutkan bahwa pada pengisian status yang
menjadi bahan Evaluasi ini, tidak dilakukan secara lengkap benar.

Untuk Diagnosis Differensial dari 35 kasus yang dievaluasi, 29 tidak mencantumkan


diagnosis differensial sebagaimana yang dicantumkan dalam standar profesi standar
pelayanan ,medis. Sementara untuk pemeriksaan sebagai mana yang dipertanyakan dalam
standar profesi / standar pelayanan medis.

Untuk masa pemulihan dan output masing-masing ada satu kasus yang tidak dipatuhi
sesuai dengan standar. Dari catatan rekam medis hal ini tidak terpenuhi karena pasien
meminta pulang tanpa persetujuan dokter, sehingga output yang dipersyaratkan tidsadk
terpenuhi.

Evaluasi yang dilakukan ini belum dapat menyatakan apakah penerapan standar profesi /
standar pelayanan medis terlaksana atau belum. Tetapi dapat di simpulkan bahwa dari 35
kasus / diagnosis yang dievaluasi, secara umum telah berpedoman kepada standar profesi
/ standar pelayanan mesid yang telah diberlakukan dirumah sakit.

Meskipun demikian masih perlu diarahkan lagi agar setiap persyaratan standar profesi /
standar pelayanan medis dapat tepenuhi dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Sementara itu hasil survey di instalasi, menunjukkan bahwa sosialisasidari standar profesi
/ standar pelayanan medis tidak memiliki standar profesi / standar pelayanan medis yang
telah diberlakukan tersebut , sehingga pelayanan yang diberikan belum memenuhi
standar sepenuhnya.

V. Dari hasil Evaluasi yang telah dilakukan, beberapa hal yang perlu
direkomendasikan adalah sebagai berikut :
1. Perlunya disosialisasikan lagi standar profesi / standar pelayanan medis yang sudah
diberlakukan.
2. Disetiap instalasi harus tersedia buku standar profesi / standar pelayanan medis yang
telah diberlakukan.
3. Seluruh tenaga medis harus memberikan pelayanan dengan mengacu kepada standar
profesi / standar pelayanan medis yang dibuktikan dengan pencatatan lengkap pada
catatan medis.

Ketua Komite Medis


RSU Citra BMC Padang

(Dr.Darwin Amir SpS)

Anda mungkin juga menyukai