Anda di halaman 1dari 7

Pokja HPK Buku saku hak pasien dan keluarga tahun 2022

BUKU SAKU
POKJA HPK
(HAK PASIEN DAN KELUARGA)

TEAM PENYUSUN :
Ketua : Dr. Dyah Ratri Anggarini Sp.DV
Sekretais : Herry Susilo S.Kep.,Ns
Anggota : drg. Rizky Dwianggraini Wahyudi
Herlina mei Wulandari S.Gz
Retania metfikawati, S.Tr.Keb
Nuril lailatul mazidah S.Kep.,Ns
Amalinda Padmasari, A.Md.PK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO
KOTA MOJOKERTO
2022
Pokja HPK Buku saku hak pasien dan keluarga tahun 2022

VISI, MISI DAN MOTTO


RUMAH SAKIT dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO
KOTA MOJOKERTO

VISI
RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Menjadi
Rumah Sakit Kebanggaan Masyarakat”

MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berstandar
internasional.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi SDM
Rumah Sakit sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Melakukan kegiatan pemasaran dan memperluas
jangkauan pelayanan untuk menciptakan Rumah Sakit
yang berdaya saing tinggi.

MOTTO
“Kepuasan pasien tujuan kami”
Pokja HPK Buku saku hak pasien dan keluarga tahun 2022

HAK PASIEN DAN KELUARGA


NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Tahukah Anda tentang RS dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto
bagaimana hak pasien di bertanggung jawab untuk melindungi dan
rumah sakit ? mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU
RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yaitu :

a. Pasien berhak memperoleh informasi


mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit.
b. Pasien berhak informasi tentang hak
dan kewajiban pasien.
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang
manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai
sengan standar profesi dan standar
prosedur operasional.
e. Pasien berhak memperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
f. Pasien berhak mengajukan pengaduan
atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas
perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek
(SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah
Sakit.
i. Pasien berhak mendapat privasi dan
kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data – data medisnya.
j. Pasien berhak mendapat informasi yang
meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, resiko dan kompliksi yang mungkin
terjadi dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
k. Pasien berhak memberikan persetujuan
atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan
terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Pasien berhak didampingi keluarganya
dalam keadaan kritis.
Pokja HPK Buku saku hak pasien dan keluarga tahun 2022

m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai


agama/kepercayaan yang dianutnya selama
hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
o. Pasien berhak mengajukan usul, saran,
perbaikan atas perilaku Rumah Sakit
terhadap dirinya.
p. Pasien berhak menolak pelayanan
bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
q. Pasien berhak menggugat dan/atau
menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak
sesuai dengabn standar baik secara perdata
maupun pidana.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan
Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan
elektronik sesuai dengan ketentuan
pertauran perundang – undangan.

2. Bagaimana prosedur Pemberian informasi dan edukasi diberikan sesuai


pemberian informasi dan kebutuhan, dan diberikan oleh petugas dengan
edukasi kepada pasien kompetensi yang sesuai. Dalam pemberian
& keluarga? informasi dan edukasi ini dikoordinasi oleh Panitia
PKRS.
SPO Pemberian informasi dan edukasi

3. Bagaimana prosedur
pemberian informed Persetujuan Tindakan Kedokteran
consent kepada (acuan :PERATURAN MENTERI KESEHATAN
pasien & keluarga? REPUBLIK INDONESIA NOMOR
290/MENKES/PER/III/2008
TENTANGPERSETUJUAN TINDAKAN
KEDOKTERAN)

Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari


pasien didapat melalui suatu proses yang
ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf
yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien.

SPO Pemberian Informed Consent


Informed consent diperoleh sebelum operasi,
anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan
tindakan serta pengobatan lain yang berisiko
tinggi.
Semua tindakan kedokteran harus mendapat
persetujuan pasien dan atau keluarga setelah
Pokja HPK Buku saku hak pasien dan keluarga tahun 2022

mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-


hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut
dari Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP).

Yang berhak untuk memberikan persetujuan


setelah mendapatkan informasi adalah.
a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21
tahun atau telah menikah.

b. Bagi Pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan


(informed consent) atau Penolakan Tindakan Medis
diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai
berikut :
1) Ayah/ Ibu
Kandung
2) Saudara kandung

c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak


mempunyai orang tua atau orang tuanya
berhalangan hadir, persetujuan (Informed Consent)
atau Penolakan Tindakan medis diberikan oleh
mereka menurut hak sebagai berikut :
1) Ayah/Ibu Adopsi
2) Saudara – saudara Kandung
3) Induk Semang

d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental,


persetujuan (Informed Consent) atau penolakan
penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka
menurut hak sebagai berikut:
1) Ayah/Ibu kandung
2) Wali yang sah
3) Saudara – Saudara Kandung

e.Bagi pasien dewasa yang berada dibawah


pengampunan (curatelle) Persetujuan atau
penolakan tindakan medis diberikan menurut hal
tersebut.
1) Wali
2) Curator

f.Bagi Pasien dewasa yang telah menikah/ orang tua,


persetujuan atau penolakan tindakan medik
diberikan pleh mereka menurut urutan hal
tersebut.
1) Suami/ Istri
2) Ayah/ Ibu Kandung
3) Anak- anak Kandung
4) Saudara – saudara Kandung
Pokja HPK Buku saku hak pasien dan keluarga tahun 2022

Informed consent menginformasikan tentang :


diagnosis (WD & DD), dasar diagnosis, tindakan
kedokteran, indikasi tindakan, tata cara, tujuan, risiko,
komplikasi, prognosis, alternatif & risiko.

4. Bagaimana pasien Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan


mendapatkan informasi kerohanian rutin dan atas permintaan. Pasien
pelayanan kerohanian di yang membutuhkan pelayanan kerohanian akan
RS? mengisi formulir permintaan pelayanan
kerohanian. Kemudian perawat akan menghubung
petugas terkait sesuai daftar yang ada.

SPO Pelayanan Kerohanian

5. Bagaimana RS Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana


melindungi kebutuhan antar pasien akan dibatasi dengan tirai.
privasi pasien?
SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien

6. Bagaimana RS ▪ Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit


melindungi pasien terdiri atas: pelecehan seksual, pemukulan,
terhadap kekerasan penculikan, penelantaran dan pemaksaan fisik
fisik? terhadap pasien baik yang dilakukan oleh
penunggu /pengunjung pasien maupun petugas.

Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat


melakukan pemaksaan fisik (seperti
pengekangan) sesuai standar medis dan etika
rumah sakit yang berlaku.

Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk


menangani hal tersebut.

Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada


dalam rumah sakit harus menggunakan tanda
pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu
visitor/pengunjung atau name tag karyawan.

SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik

7. Bagaimana prosedur Di masing masing ruangan telah di sediakan


melindungi barang milik tempat penyimpanan barang berharga milik
pasien? pasien.

SPO Perlindungan Barang Milik Pasien

8. Apa yang dilakukan RS Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan


jika pasien menolak / pasien untuk menolak pelayanan resusitasi.
Memberhentikan Keputusan untuk tidak melakukan RJP harus
tindakan (resusitasi) dicatat di rekam medis pasien dan di formulir Do
atau pengobatan Not Resuscitate (DNR). Formulir DNR harus diisi
Pokja HPK Buku saku hak pasien dan keluarga tahun 2022

yang diberikan? dengan lengkap dan disimpan di rekam medis


pasien. Alasan diputuskannya tindakan DNR dan
orang yang terlibat dalam pengambilan
keputusan harus dicatat di rekam medis pasien
dan formulir DNR. Keputusan harus
dikomunikasikan kepada semua orang yang
terlibat dalam aspek perawatan pasien.

SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan

9. Prosedure pasien dan Segala bentuk penelitian, menjadi responden yang


keluarga dalam hal mejadi melibatkan pasien dan keluarga atau menjadi obyek
obyek penelitian di RS penelitian di haruskan mendapatkan ijin dari komite etik
penelitian dan management RS

10. Bagaimana tentang jam Pagi jam 10.00 – 12.00 WIB


kunjung. Sore jam 14.00 – 16.00 WIB
Selama masih berada di masa pandemi, jam kunjung di
tiadakan.

11. Bagaimana pelayanan Jadwal pelayanan rohani :


rohani selama pandemic.
Agama islam : setiap hari selasa dan kamis
Agama Kristen - katolik - hindu dan budha jadwal pelayanan
rohani bisa sewaktu waktu pasien di layani dengan
memanggil petugas pelayanan rohani

Selama pandemic pelayanan rohani tetap berjalan namun


untuk di ruang isolasi covid 19 pelayanan rohani di tiadakan.

12. Penunggu pasien selama Ruang regular petugas penunggu 1 orang


pandemi Ruang isolasi covid 19 penunggu pasien ditiadakan kecuali
kasus kasus tertentu yang membutuhkan penunggu maka
penunggu di perbolehkan dengan mengisi pernyataaan
khusus setelah mendapatkan edukasi dari petugas.

Anda mungkin juga menyukai