Anda di halaman 1dari 48

Standar Pelayanan

Berfokus Pada Pasien


Workshop Standar Akreditasi
Rumah Sakit v. 2012
Dr. Bayu Winarno, SpOG
CURRICULUM VITAE
• Nama : Dr. Bayu Winarno, SpOG
• Lahir : Tegal, 10 Des 1962
• Status : Menikah, 2 anak
• Alamat : BSD Sektor 1.6 Blok D3 / 11 Tangsel
• Pendidikan : Dokter : 1988, FKUI, Jakarta
– Dokter SpOG : 1998, FKUI, Jakarta.
• Jabatan RS :
– (Pensiun) RSK Sitanala Tangerang: Dokter Fungsional SpOG
• Organisasi:
– KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) : Surveior Akreditasi
sejak 2011
– Ketua I POGI Banten
• Penghargaan: Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya XX
Tahun.
• Email: bayuwina@icloud.com
• HP/ WA : 0811879386
Standar Pelayanan Berfokus
pada Pasien
BAB 1. AKSES PELAYANAN
DAN KONTINUITAS
PELAYANAN (APK)
Maksud dan Tujuan
• Pelayanan haruslah berlanjut dengan mulus, mulai
dari bila seorang pasien masuk rawat di RS sampai
pulang rawat (discharge)
• Pelayanan haruslah berlanjut dengan mulus baik bagi
PPK maupun bagi pasien
• Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan kesehatan pasien
• Pelayanan yang diberikan haruslah dikoordinasikan
• Pemulangan pasien (discharge) harus direncanakan
dan ditindak-lanjuti
AKSES PELAYANAN DAN
KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
Pasien
Pulang

RUJUK RUJUK /
RUJUK /
(“RS memimpin” Transfer Proses Transfer
- Transport) Terminal

**APK-(Admisi, Pemulangan, Rujukan) APK-(Kontinuitas Yan)

• Admisi ke rumah sakit


• Kesinambungan pelayanan / asuhan
• Pemulangan pasien, Rujukan, dan Tindak Lanjut
5 FOKUS
• Pemindahan / transfer pasien AREA
• Transportasi
AKSES PELAYANAN DAN
KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
Pasien
Pulang

RUJUK RUJUK /
RUJUK /
(“RS memimpin” Transfer Proses Transfer
- Transport) Terminal

Admisi Klinik Admisi Pasien RI:


1 2
Pasien RJ Yan Dokter Penjelasan biaya
Penjelasan Penyakit: 3
- Diagnosis
Admisi pasien RI :
- Penatalaksanaan
Penjelasan Hak dan kewajiban pasien
Informed consent 4 Pemasangan gelang
Rawat
BAB 1. AKSES PELAYANAN DAN
KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
No Standar Elemen No Standar Elemen
    Penilaian     Penilaian
1 APK.1. 6 13 APK.3.2 6
2 APK.1.1. 7 14 APK.3.2.1 6
3 APK.1.1.1 4 15 APK.3.3 5
4 APK.1.1.2 3 16 APK.3.4 4
5 APK.1.1.3 4 17 APK.3.5 3
6 APK.1.2. 5 18 APK.4 5
7 APK.1.3 4 19 APK.4.1 2
8 APK.1.4 6 20 APK.4.2 4
9 APK.2 4 21 APK.4.3 2
10 APK.2.1 5 22 APK.4.4 5
11 APK.3. 5 23 APK.5 6
12 APK.3.1 4 23 Std   105 EP
Admisi (RI) atau pendaftaran (RJ)
• Pertanyaan penting :
• Apakah kita mempunyai fasilitas, staf, teknologi dan
keahlian (expertise) untuk memenuhi kebutuhan Pasien?
• Bagaimana kita dapat menggunakan pemeriksaan
penapisan (screening tests) untuk melakukan hal ini secara
tepat, dan menggunakan kriteria untuk menggunakan
setiap pemindahan (transfer) pasien begitu seseorang
masuk RI ?
• Halangan apa saja yang perlu kita atasi?
• Apakah ada suatu tipe Pasien yang Anda tidak ingin
masukkan ke RS Anda?
• Adakah suatu standar yang dapat mendukung atau
melarang kebijakan ini?
Kesinambungan Asuhan/Pelayanan

• Kesinambungan yan antar berbagai RS


• Kesinambungan yan antar unit / disiplin dan
praktisi di dalam RS
• Bagaimana kita dapat secara efisien
memindahkan Pasien secara mulus dari suatu
bagian ke bagian lain?
• Siapa yang bertanggung-jawab atas Pasien saat
mereka dipindahkan ke bagian lain di RS?
Pemulangan, Rujukan dan
Tindak-lanjut
• Pemulangan: asuhan telah lengkap.
• Rujukan: asuhan atau tindak-lanjut di RS lain
atau praktisi di komunitas
• Tindak-lanjut: memastikan bahwa asuhan telah
lengkap dan berhasil
• Informasi apa yang perlu diberikan kepada
Pasien?
• Apa saja yang perlu diketahui oleh Pasien atau
keluarga?
Transfer / Pemindahan Pasien

• Transfer: akuntabilitas asuhan Pasien secara


resmi dipindahkan ke RS lain
• Apakah benar untuk memindahkan Pasien ini?
• Asuhan apa yang dibutuhkan yang dapat
diberikan oleh RS ?
• Bagaimana kita dpt memenuhi kebutuhan Pasien
selama transfer ?
Transportasi
• Transport : pemindahan baik
– Pasien yg stabil (misalnya mengantar mereka ke rumah
saat mereka discharge/dipulangkan) atau
– Pasien yang tidak stabil/ yang membutuhkan pelayanan
urgen / mendesak (misalnya, pasien emergensi)
• Bagaimana kita melakukan asesmen dan
memenuhi kebutuhan transportasi dari Pasien?
• Bagaimana kita menjamin keselamatan Pasien
selama transportasi?
BAB 1. AKSES KE PELAYANAN DAN
KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
 GAMBARAN UMUM
 Asuhan di RS merupakan bgn dari
o suatu sistem pelayanan yg terintegrasi dengan
para profesional di bidang yan kes dan
o tingkat yan yg akan membangun suatu kontinuitas
pelayanan.
 Maksud & tujuannya adalah menyelaraskan
kebutuhan asuhan pasien dgn yan yg tersedia di RS,
mengkoordinasikan yan, kemudian merencanakan
pemulangan dan tindakan selanjutnya.
APK
 Hasilnya adalah meningkatkan mutu asuhan
pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya
yang tersedia di RS.
 Perlu informasi penting utk membuat keputusan
yg benar ttg :
• Kebutuhan pasien yg mana yg dapat dilayani RS.
• Pemberian yan yg efisien kepada pasien.
• Rujukan ke yan lain baik di dalam maupun keluar RS
dan pemulangan pasien yg tepat ke rumah
Instrumen Akreditasi Rumah Sakit – v.2012
Telusur
Dokumen Skor : 0 / 5 / 10
Sasaran Nilai : %
Std Materi
(Wawancara)
Std.
30:40 = 75,00 %
APK.1.1.3.
EP.1 1. Pimpinan RS Pemberian informasi Regulasi RS :
2. Staf Admisi Rawat • Kebijakan/ panduan
kepada pasien bila akan penundaan
Inap dan Rawat
terjadi penundaan pelayanan atau 10
Jalan pengobatan
3. Tim Dr dan Drg pelayanan atau
• Prosedur pemberian
4. Tim Medical pengobatan
informasi 
EP. 2 Information Pemberian informasi .. Dokumen
5. Staf Keperawatan implementasi : 10
EP. 3 6. Pasien Pencatatan informasi….. Rekam medis
5
EP. 4 Penyusunan kebijakan 5

Bab APK : 23 Standar & 105 Elemen Penilaian.


Total skor EP=895  Nilai Bab APK : 895 / 1050 = 85,24 %
Dokumen
I. Regulasi :
A. Kebijakan/ Pedoman/ Panduan RS tentang :
1. Skrining/ TRIAGE pasien
2. Pendaftaran pasien RJ & penerimaan pasien RI
3. Identifikasi pasien
4. Penundaan pelayanan atau pengobatan
5. Transfer di dalam atau ke luar RS
6. Rencana pemulangan pasien
7. Standar pelayanan kedokteran
8. Informasi pelayanan
9. Hambatan di populasi pasien
10.Transportasi RS
Dokumen
I. Regulasi :
A. Kebijakan/ Pedoman/ Panduan RS tentang :

B. SPO :
1. SPO skrining / TRIAGE pasien
2. SPO pendaftaran pasien RJ & penerimaan pasien RI
3. SPO pemasangan gelang identitas pasien
4. SPO penundaan pelayanan atau pengobatan
5. SPO transfer di dalam atau ke luar RS
6. SPO rencana pemulangan pasien
7. SPO pemberian informasi pelayanan (jenis yan, hasil yg
diharapkan, biaya, dll )
8. SPO mengurangi atau membatasi hambatan di populasi pasien
9. SPO pemeiharaan transportasi RS
Dokumen
I. Regulasi :
A. Kebijakan/ Pedoman/ Panduan RS tentang :
B. SPO
II. Dokumen implementasi :
1. Rekam medis
2. Checklist kriteria transfer pasien
3. Sertifikasi pelatihan skrining/ TRIAGE
4. Sertifikasi pelatihan transfer pasien
5. MOU RS rujukan
6. Bukti pemeliharaan transportasi RS 
III. Program :
1. Program diklat tentang pelatihan skrining/ TRIAGE pasien
2. Program diklat tentang pelatihan transfer pasien
APK - 1 Pendaftaran Pasien
• Kebijakan dan prosedur pendaftaran
RWJ dan RWI
• Kebijakan dan prosedur emergensi
• Kebijakan dan prosedur untuk
mengobservasi pasien
• Kebijakan dan prosedur menangani
pasien bila tidak tersedia tempat /
prosedur
 ADMISI KE RS
*Standar APK.1. Pasien diterima sebagai pasien RI (RI) atau
didaftar utk yan RJ (RJ) berdasarkan *pada kebutuhan yan kes
mereka yg telah di identifikasi dan *pada misi serta sumber daya RS
yg ada.
Elemen Penilaian APK.1.
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau di luar RS.
2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien
sesuai dengan misi & sumber daya RS. (lihat juga TKP.3.2, EP.2)
3. Pasien diterima hanya apabila RS dapat menyediakan kebutuhan yan
RI & RJ yg tepat.
4. Ada cara untuk melengkapi hasil tes diagnostik berkenaan dg tangg-
jwb utk menetapkan apakah pasien diterima, dipindahkan atau
dirujuk.
5. Ada kebijakan yg menetapkan ttg skrining dan tes diagnosa mana yg
merupakan standar sebelum penerimaan pasien.
6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum diperoleh
hasil tes yg dibutuhkan sbg dasar pengambilan keputusan.
APK - 1 Emergensi

• Kriteria prioritas pasien yang perlu


penanganan segera
• Oleh staff terlatih
• Berdasarkan urgensinya
• Kriteria berdasarkan fisiologis
pasien
*Standar APK 1.1. RS menetapkan standar prosedur operasional
untuk penerimaan pasien RI & untuk pendaftaran pasien RJ.

Elemen penilaian APK 1.1.


1. Proses pendaftaran pasien rawat jalan distandarisir.
2. Proses admisi pasien rawat inap distandarisir. (lihat juga TKP.6.1,
EP.3).
3. Ada standar prosedur operasional penerimaan pasien GD ke unit
RI.
4. Ada standar prosedur operasional menahan pasien untuk
observasi.
5. Ada standar prosedur operasional mengelola pasien bila tidak
tersedia TT pada unit yang dituju maupun diseluruh RS.
6. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung proses penerimaan
pasien RI dan pendaftaran pasien RJ.
7. Petugas mengenal kebijakan dan prosedur serta
melaksanakannya
*Standar APK 1.1.1. Pasien dg kebutuhan darurat,
mendesak atau segera diberikan prioritas untuk
asesmen/pemeriksaan & pengobatan.

Elemen penilaian APK 1.1.1


1. RS melaksanakan proses triase berbasis bukti untuk
memprioritaskan pasien dgn kebutuhan emergensi.

2. Staf dilatih menggunakan kriteria ini. (KPS 8.1)


3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi
kebutuhannya.
4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil sesuai
kemampuan RS dulu sebelum dirujuk (lihat APK.4,
EP 1,2,5 dan APK.4.2, EP 3,4).
(Code Blue…… PP 3.2 )
• Standar APK 1.1.2. Kebutuhan pasien akan yan
preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif
diprioritaskan berdasarkan kondisi pasien pd
waktu proses admisi sbg pasien RI .

Elemen penilaian APK 1.1.2.


1. Pemeriksaan skrining membantu staf memahami
yan yg dibutuhkan pasien.
2. Pemilihan jenis yan atau unit yan berdasar atas
temuan pemeriksaan hasil skrining.
3. Kebutuhan pasien yg berkenaan dgn yan preventif,
kuratif, rehabilitatif dan paliatif diprioritaskan.
• Standar APK 1.1.3. RS memperhatikan kebutuhan
klinis pasien pada waktu menunggu atau penundaan
untuk pelayanan diagnostik dan pengobatan.
• Elemen penilaian APK 1.1.3.
1. Pasien RI dan pasien RJ diberikan informasi apabila
akan terjadi penundaan yan atau pengobatan.
2. Pasien diberi informasi alasan penundaan atau
menunggu dan memberikan informasi ttg alternatif
yang tersedia sesuai dengan keperluan klinik
mereka.
3. Informasi di dokumentasikan di dalam rekam medis
pasien.
4. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung
pelaksanaan secara konsisten.
 Pemberian Informasi / Edukasi  PCC
 Tersebar disemua Bab Std Pelayanan
Fokus Pasien, dan Bab MKI
 Perlu : Kebijakan, Pedoman /
Panduan / SPO
 Form Info-Edu : IC , Form Pokok, Form
Harian
 Praktek/pelaksanaan, lakukan :
• Asesmen Metode - yg mau digunakan
• Asesmen Substansi - sedalam/sependek apa
• Asesmen Konfirmasi – sudah paham / belum 26
Informasi yang disediakan
• Pasien dan keluarga harus
mendapatkan informasi selama
proses masuk berupa :
– 1. Perawatan yang akan dilakukan
– 2. Hasil akhir yang diharapkan
– 3. Perkiraan biaya
– 4. Informasi yang cukup untuk membuat
keputusan
• Standar APK 1.2. Pada admisi RI, pasien & keluarganya
mendapat penjelasan ttg pelayanan yg ditawarkan, hasil
yg diharapkan & perkiraan biaya dari yan tsb.

• Elemen penilaian APK 1.2.


1. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan pada
waktu admisi (lihat juga MKI.2 pd Maksud dan Tujuan).

2. Penjelasan meliputi informasi ttg yan yg ditawarkan


(lihat juga MKI.2, EP 1&2).
3. Penjelasan meliputi informasi ttg hasil yan yg
diharapkan.
4. Penjelasan meliputi informasi ttg perkiraan biaya kpd
pasien atau keluarganya.
5. Penjelasan cukup bagi pasien & keluarganya utk
membuat keputusan yg benar (lihat juga AP.4.1, EP 3).
Hambatan – hambatan
• Identifikasi hambatan yang sering
terjadi :
– 1. Bahasa
– 2. Kultural
• Ada prosedur mengatasi hambatan
pelayanan kesehatan
• Prosedur ini telah dilaksanakan
*Standar APK 1.3. RS berusaha mengurangi kendala fisik,
bahasa dan budaya serta penghalang lainnya dalam
memberikan pelayanan.

Elemen penilaian APK 1.3.


1. Pimpinan & staf RS mengidentifikasi hambatan yg paling
sering terjadi pada populasi pasiennya.
2. Ada prosedur utk mengatasi atau membatasi hambatan
pd waktu pasien mencari yan.
3. Ada prosedur utk mengurangi dampak dari hambatan dlm
memberikan yan.
4. Prosedur ini telah dilaksanakan.
*Standar APK 1.4. Penerimaan atau perpindahan pasien ke dan
dari unit pelayanan intensif atau pelayanan khusus ditentukan
dengan kriteria yg telah ditetapkan.
Elemen penilaian APK 1.4.
1. RS telah menetapkan kriteria masuk atau pindah dari yan
intensif dan atau yan khusus trmasuk penelitian & program lain
sesuai dgn kebutuhan pasien.
2. Kriteria berbasis fisiologi dan tepat.
3. Staf yg tepat diikut sertakan dlm pengembangan kriteria.
4. Staf dilatih utk melaksanakan kriteria.
5. Rekam medis pasien yg diterima masuk ke unit yg
menyediakan yan spesialistik atau intensif berisi bukti2 yg
memenuhi kriteria yg tepat utk yan yg dibutuhkan.
6. Rekam medis pasien yg dipindahkan atau keluar dari unit yg
menyediakan yan intensif / spesialistik berisi bukti2 bahwa
pasien tidak memenuhi kriteria untuk berada di unit tsb.
 KONTINUITAS PELAYANAN

*Standar APK.2. RS mendisain dan melaksanakan proses untuk


memberikan pelayanan asuhan pasien yg berkelanjutan di dalam
RS dan koordinasi antar para tenaga medis (praktisi pemberi
asuhan).
Case Manager
Elemen penilaian APK.2.
1. Pimpinan pelayanan menetapkan disain & melaksanakan proses
yg mendukung kontinuitas yan dan koordinasi yan yg meliputi
semua yg tercantum dalam maksud & tujuan di atas.
2. Kriteria & kebijakan yg telah ditetapkan menentukan tata cara
transfer pasien yg tepat di dalam RS.
3. Kesinambungan & koordinasi terbukti terlaksana dlm seluruh
fase yan pasien.
4. Kesinambungan dan koordinasi terbukti dirasakan oleh pasien.
(lihat juga HPK 2, EP 1 dan HPK 2.1, EP 2)
Model Patient-centered Care
Staf Klinis
Perawat
“Dokter = Fisio
Team Leader” terapis Apoteker

>
“Interdisciplinary
Team
Asuhan Dokter/
DPJP
Pasien Ahli
Model” Integrasi Gizi

>
Radio
Kompetensi grafer Lainnya
Analis
yg memadai

Case
(DPJP / DPJP Utama Manager
Std APK 2.1)
(Std APK 2)
Case Manager
di Rumah Sakit
• Pengertian :
o CM adalah profesional dalam RS yang bekerja secara kolaboratif dgn PPA,
memastikan bahwa pasien dirawat serta ditransisikan ke tingkat asuhan
yang tepat, dalam perencanaan asuhan yang efektif dan menerima
pengobatan yang ditentukan, serta didukung pelayanan dan
perencanaan yang dibutuhkan selama maupun sesudah perawatan RS.
o American Case Management Association : CM adalah professional yang
secara kolaboratif melakukan proses asesmen, perencanaan, fasilitasi,
koordinasi asuhan, evaluasi, dan advokasi untuk opsi pelayanan dalam
rangka memenuhi kebutuhan pasien & keluarga akan pelayanan
kesehatan yang komprehensif, melalui komunikasi dan sumber daya yang
ada untuk memperoleh hasil yang bermutu dan cost effective.
o CM selain di RS, juga dapat di Perusahaan Asuransi, di Perusahaan
(besar)
• Ciri : Manajemen, Komunikator,, Wawasan pelayanan klinis, Membantu
pasien memenuhi kebutuhan pelayanan.
• Peran :
o CM bekerja sama dengan DPJP dan PPA lainnya.
o CM bersama-sama merencanakan transisi serta kontinuitas asuhan,
pemulangan dan juga follow up setelah pasien pulang rawat.
o CM berkoordinasi / berkomunikasi dengan pasien dan keluarga, sumber
dana (mis. Asuransi, Perusahan), dan sarana komunitas yang dapat
memberikan pelayanan yang dibutuhkan pasien, seperti fasilitas
rehabilitasi atau penyedia peralatan medis.
o Dengan koordinasi ini, tujuan para CM adalah untuk memastikan hasil
yang optimal baik bagi pasien maupun RS termasuk mutu asuhan,
utulisasi sumber daya secara efisien dan penggantian biaya
(reimbursement) perawatan.
o CM melayani bayi sampai dengan geriatrik, untuk pelayanan yang
komprehensif, termasuk pelayanan rawat inap, pemeriksaan pre-admisi,
day surgery, kemoterapi rawat jalan, pelayanan gawat darurat,
perencanaan & pemulangannya, dsb
• Kualifikasi :
o Perawat, Dokter, (Pekerja Sosial). CCM Certified Case Manager
• Fungsi penting …..
• Fungsi penting :
1. Koordinasi, penerapan Patient Centered Care, menjaga
kontinuitas pelayanan
2. Koordinasi : Discharge Planning, Follow-up, Pelayanan pasca
rawat, Home care, Sarana komunitas
3. Koordinasi Rujukan, Transfer
4. Monev utilisasi sumber daya (utilization review) :
kelayakan / kepantasan / prioritas dari pemeriksaan –
pelayanan, kendali mutu dan biaya
5. Komunikasi dengan : Asuransi (Verifikasi Benefit/Manfaat),
Perusahaan / employer, Rujukan konseling finansial
6. Edukasi, Advokasi, Konseling pasien dan keluarga
7. Asesmen psikososial dan lingkungannya, Hambatan
pelayanan, Support Groups - pendampingan untuk motivasi,
spiritual
8. Intervensi konsultasi krisis dengan tim PPA
9. Masalah-masalah legal dan etik
Sumber berbagai referensi)
*Standar APK.2.1 Dalam semua fase yan, ada staf yg kompeten
sebagai orang yg bertangg-jwb terhadap pelayanan
(careasuhan) pasien.

Elemen penilaian APK.2.1


1. Staf yg bertangg-jawab utk koordinasi yan selama pasien dirawat
diketahui dan tersedia dlm seluruh fase asuhan RI (lihat juga PP
2.1, EP 5 tentang tanggung jawab dokter dan HPK.6.1. EP 2).
2. Staf tsb kompeten menerima tangg-jawab untuk melaksanakan
yan pasien.
3. Staf tersebut dikenal oleh seluruh staf RS.
4. Staf melengkapi dokumen rencana yan pasien di rekam medis.
5. Perpindahan tangg-jawab yan pasien dari satu individu ke
individu yg lain dijabarkan dlm kebijakan RS.

 DPJP / DPJP Utama


 (Case Mgr ?)
PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN
DAN TINDAK LANJUT
• *Standar APK.3. Ada kebijakan untuk merujuk dan memulangkan
pasien.
• Elemen penilaian APK.3.
1. Merujuk / memulangkan pasien berdasarkan atas kondisi kes dan
kebutuhan akan yan berkelanjutan. (lihat juga AP.1.10, EP 1; AP.1.11,
EP 1; TKP.6.1, EP 3).
2. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap utk dipulangkan.

3. Bila diperlukan, perencanaan utk merujuk & memulangkan pasien


dpt diproses lebih awal dan bila perlu mengikut sertakan keluarga.
(lihat juga AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2 dan HPK.2, EP 1).
4. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas kebutuhannya.
(lihat juga AP.1.10, EP 2; AP.1.11, EP 2 dan AP.2, EP 2).
5. Kebijakan RS mengatur proses pasien yg diperbolehkan
meninggalkan RS, sementara dlm proses rencana pengobatan dgn
izin yg disetujui untuk waktu tertentu.
Standar APK.3.1. RS bekerjasama dgn para praktisi
kes dan institusi di luar RS utk memastikan bahwa
rujukan dilakukan dgn baik dan tepat waktu.

Elemen penilaian APK.3.1.


1. Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan yan
penunjang dan kelanjutan yan medis.
2. RS mengidentifikasi organisasi dan individu penyedia
yan kes di lingkungannya yg sangat berhubungan
dengan yan yg ada di RS serta populasi pasien (lihat
juga PPK.3, EP 2).
3. Bila memungkinkan rujukan keluar RS ditujukan kpd
individu secara spesifik dan badan dari mana pasien
berasal.
4. Bila memungkinkan rujukan dibuat untuk pelayanan
penunjang.
*Standar APK.3.2. Rekam medis pasien rawat inap
berisi salinan resume pasien pulang.

Elemen penilaian APK.3.2.


1. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien
pulang.
2. Resume berisi pula instruksi utk tindak lanjut.
3. Salinan resume pasien pulang di-dokumentasikan dalam
rekam medis.
4. Salinan resume pasien pulang juga diberikan kepada
pasien.
5. Salinan resume pasien pulang diberikan kpd praktisi
kesehatan perujuk.
6. Kebijakan & prosedur menetapkan kapan resume pasien
pulang harus dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis
pasien.
*Standar APK.3.2.1. Resume pasien pulang
lengkap.

Elemen penilaian APK.3.2.1


1. Resume pasien pulang berisi alasan pasien dirawat,
diagnosis dan penyakit penyertanya.
2. – “ – temuan fisik dan hal lain yg penting.
3. – “ – prosedur diagnostik dan terapetik yg telah
dilakukan.
4. – “ – medikamentosa termasuk obat waktu pulang.
5. – “ – keadaan / status / kondisi pasien waktu
pulang.
6. – “ – instruksi tindak lanjut / control  APK 3.4.

Isi Resume Pasien Pulang


*Standar APK.3.3. Rekam medis pasien Rajal yg mendapat
pelayanan berkelanjutan berisi resume semua diagnosis yg
penting, alergi thd obat, medikamentosa yg sdg diberikan
dan riwayat prosedur pembedahan dan perawatan /
hospitalisasi di RS.

Elemen penilaian APK.3.3.


1. RS mengidentifikasi pelayanan lanjutan pasien yg mana,
dalam resume yg pertama dilaksanakan. (yg perlu dibuatkan
resume)
2. RS mengidentifikasi bagaimana resume yan dijaga
kontinuitasnya dan siapa yg menjaganya.
3. RS telah menetapkan format dan isi dari resume yan.
4. RS menentukan apa yang dimaksud dengan resume saat
ini.
5. Rek medis pasien berisi daftar resume lengkap sesuai
kebijakan.
Rawat Jalan  Summary List
*Standar APK.3.4. Pasien dan keluarga yg tepat, diberikan
pengertian ttg instruksi tindak lanjut.
Elemen penilaian APK.3.4.
1. Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara yg mudah
dimengerti pasien dan /atau keluarganya.
2. Instruksi mencakup kapan kembali untuk yan tindak lanjut.
3. Instruksi mencakup kapan mendapatkan yan yg mendesak.
4. Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila diperlukan berkenaan
dengan kondisi pasien.
*Standar APK.3.5 RS mempunyai proses untuk
penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien yg pulang karena
menolak nasehat medis.
Elemen penilaian APK.3.5
5. Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien RI dan
pasien RJ yg pulang karena menolak nasehat medis (lihat juga HPK.2,
EP.1) dan HPK.2.2., Maksud dan Tujuan).
6. Apabila diketahui ada Dokter keluarga, kepadanya diberitahu (lihat juga
HPK.2.2, EP 1 dan 2).
7. Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan peraturan yg berlaku.
RUJUKAN PASIEN
*Standar APK.4. Pasien dirujuk ke RS lain berdasarkan
atas kondisi dan kebutuhan pelayanan lanjutan.

Elemen penilaian APK.4.


1. Rujukan pasien berdasarkan atas kebutuhan pasien utk yan
berkelanjutan (lih. Juga APK.1.1.1., EP 4 dan TKP.6.1, EP 3)
2. Proses rujukan mencakup pengalihan tangg-jwb jawab ke RS yg
menerima (lih.juga APK.1.1.1., EP 4).
3. Proses rujukan menunjuk orang/siapa yg bertangg-jwb selama
proses rujukan serta perbekalan dan peralatan apa yg dibutuhkan
selama transportasi (lih.juga TKP.6.1, EP 3)
4. Proses rujukan menjelaskan situasi dimana rujukan tidak mungkin
dilaksanakan (lih.juga TKP.6.1, EP 3).
5. Pasien dirujuk secara tepat ke RS penerima (lih.juga APK.1.1.1, EP
4)
* Standar APK.4.1. RS menentukan bahwa RS penerima dapat
memenuhi kebutuhan pasien akan kontinuitas pelayanan.
Elemen penilaian APK.4.1 :
1. RS yg merujuk menentukan bhw RS penerima dpt menyediakan
kebutuhan pasien yg akan dirujuk.
2. Kerjasama yg resmi atau tidak resmi dibuat dengan RS penerima
terutama apabila pasien sering dirujuk ke RS penerima (lih.juga
TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).

*Standar APK.4.2. RS penerima diberi resume tertulis mengenai


kondisi klinis pasien dan tindakan2 yg telah dilakukan oleh RS
pengirim.
Elemen penilaian APK.4.2. :
Resume utk Rujukan
3. Informasi kondisi klinis pasien / resume klinis pasien dikirim ke RS
bersama pasien
4. Resume klinis termasuk kondisi pasien.
5. Resume klinis mencakup prosedur & tindakan2 lain yg tlh dilakukan.
(lih.juga APK.1.1.1., EP 4)
6. Resume klinis mncakup kebutuhan pasien akan yan lebih lanjut.(lih.juga
APK.1.1.1., EP 4)
*Standar APK.4.3. Selama proses transfer pasien secara
langsung, staf yg kompeten terus memonitor kondisi
pasien.
Elemen penilaian APK.4.3.
Pendamping
1. Selama proses rujukan secara langsung, semua pasien selalu
dimonitor.
2. Kompetensi staf yg melakukan monitor sesuai dgn kondisi
pasien.
*Standar APK.4.4. Proses transfer / rujukan
didokumentasikan di dlm rekam medis pasien.
Elemen penilaian APK.4.4.
1. Di rekam medis pasien yg pindah / dirujuk dicatat nama RS tujuan
& staf yg menyetujui penerimaan pasien.
2. – “ – dicatat hal-hal lain yg diperlukan sesuai dengan kebijakan
RS yg merujuk.
3. – “ – dicatat alasan rujukan.
4. – “ – dicatat kondisi khusus sehubungan dgn proses rujukan.
5. – “ – dicatat segala perubahan dari kondisi/status pasien selama
proses rujukan.
 TRANSPORTASI

*Standar APK.5. Kegiatan proses rujukan, dan


pemulangan pasien RI atau RJ, termasuk
perencanaan untuk kebutuhan transportasi pasien.

Elemen penilaian APK.5.


1. Terdapat penilaian thd kebutuhan transportasi apabila
pasien dirujuk ke pusat yan yg lain, ditransfer ke
penyedia yan yg lain atau siap pulang dari RI /
kunjungan RJ.
2. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dgn
kebutuhan dan kondisi pasien.
3. Kendaraan transportasi milik RS memenuhi hukum
dan peraturan yg berlaku berkenaan dg
pengoperasian, kondisi dan pemeliharaannya.
4. …. (BAB 1. APK)
4. Pelayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan
dengan kebutuhan RS dlm hal kualitas dan
keamanan transportasi. (lih.juga TKP.3.3.1, Maksud
dan Tujuan)
5. Semua kendaraan yg dipergunakan untuk
transportasi, baik kontrak maupun milik RS,
dilengkapi dengan peralatan yg memadai,
perbekalan dan medikamentosa sesuai dengan
kebutuhan pasien yg dibawa.
6. Ada proses untuk memonitor kualitas dan keamanan
transportasi yg disediakan / dikelola RS, termasuk
proses menanggapi keluhan.(lih.juga TKP.3.3.1,
Maksud dan Tujuan)

(23 STANDAR, 85 ELEMEN PENILAIAN) (BAB 1. APK)

Anda mungkin juga menyukai