10/04/19
PEMBAHASAN
• STRUKTUR ORGANISASI
• URAIAN JABATAN
• PERAN DALAM AKREDITASI
LAMA
BARU
URAIAN JABATAN MAN. YANMED
• TUGAS POKOK
Membantu Wakil Direktur Medis dalam
mengendalikan dan mengawasi program dan
kegiatan di Bidang Pelayanan Medis
• TANGGUNG JAWAB
– Terlaksananya program & kegiatan rumah sakit
di Bidang Pelayanan Medis.
– Pembinaan sumber daya manusia staf medis
– Terpenuhinya fasilitas, sarana prasarana dan
regulasi/ standar prosedur di Bidang Pelayanan
Medis.
• URAIAN TUGAS
1. Membantu Wakil Direktur Medis dalam mengawasi
program kegiatan rutin, program peningkatan mutu dan
program pengembangan bidang Pelayanan Medis ,program
keselamatan pasien dan manajemen resiko
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medis di instalasi
gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, kamar
bersalin,/kamar operasi, pelayanan intensif dengan kepala
instalasi
3. Mengkoordinasikan kegiatan staf pelayanan medis dan
dokter-dokter yang melakukan pelayanan medis di rumah
sakit.
4. Mengkoordinasikan perencanaan dan pengendalikan
kebutuhan SDM, sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan
medis berdasarkan analisa kebutuhan dari kepala instalasi
5. Mengendalikan dan mengawasi tenaga yang bertugas di
Bidang Pelayanan Medis dalam memberikan pelayanan
selalu memperhatikan etika profesi dan sesuai dengan
regulasi bidang pelayanan medis .
• URAIAN TUGAS
6. Mengendalikan dan mengawasi kegiatan administrasi
dalam bidang pelayanan medis
7. Menyusun program kegiatan pelayanan medis yang
terkait pembinaan SDM staf medis, pemenuhan regulasi
bidang pelayanan medis dan program terakit komite medik .
8. Mengendalikan dan mengawasi terlaksananya regulasi
pelayanan medis (kebijakan, pedoman, panduan, standar
prosedur operasional/SPO, Clinical Pathway dan keputusan
Komite Medik)
9. Mempersiapkan pelaksanaan audit medik dan
memfasilitasi usulan dari KSM tentang standar pelayanan
medis untuk dibahas di rapat Komite Medik.
10. Melakukan koordinasi program kegiatan dengan Panitia
Keselamatan Pasien, Panitia Infeksi Nosokomial, Panitia RSSIB
dan Panitia lain yang terkait.
11. Melakukan koordinasi kegiatan pelayanan medis dengan
pelayanan penunjang medis dan keperawatan.dan kepala
instalasi.
• URAIAN TUGAS
12. Melakukan analisa, evaluasi dan menyusun
laporan kinerja bidang pelayanan medis sebagai
bahan masukan kepada Direksi
13. Mengusulkan sistem prosedur pelayanan medis
untuk ditindaklanjuti dalam pembahasan
dikomite medik
14. Memfasilitasi komunikasi antara manajemen
rumah sakit dengan komite medik dan KSM dan
memfasilitasi kegiatan KSM /Komite medik
15. Memfasilitasi penilaian kinerja staf medis
bersama dengan komite medik RS .
16. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan
program-program rumah sakit (patient safety,
PPI, K3, Cost Management, ABRT, MADU / Marketing
Terpadu, CSE / Customer Service Excellent ,
• HASIL KERJA
1. Terlaksananya seluruh program pelayanan medis
meliputi program rutin, peningkatan mutu dan
pengembangan pelayanan medis
2. Terlaksananya kordinasi dengan kepala instalsi
dalam kegiatan pelayanan medis di instalasi gawat darurat,
rawat jalan, rawat inap, kamar bersalin, kamar operasi,
pelayanan intensif .
3. Terpenuhinya kebutuhan tenaga, sarana,
prasarana dan fasilitas dibidang pelayanan medis.
4. Terlaksananya pelayanan medis kepada pasien
sesuai regulasi pelayanan medis (kebijakan, pedoman,
panduan, standar prosedur operasional/SPO, Clinical
pathway dan keputusan Komite Medik)
5. Tersedianya laporan dan tercapainya kinerja
pelayanan medis .
6. Terlaksananya Review Regulasi biang pelayanan
medis dilakukan sesuai ketentuan.
• HASIL KERJA
7. Pencapaian Standar Mutu Pelayanan Medis
diatas 85 %
8. Terlaksananya program keselamatan pasien
9. Tidak adanya pengeluaran biaya RS atau
Tabsol karena adanya kasus potensial masalah.
10. Terpenuhinya persyaratan administrasi yang
terkait staf medis dan bidang pelayanan medis
11. Terlaksannya Kegiatan Komite Medik/ Sub
Komite medik dan KSM terlaksana minimal
setiap 3 bulan sekali.
12. Terlaksananya kegiatan audit medik minimal
2x dalam setahun.
13. Terlaksananya penilaian kinerja dokter
minimal 1x dalam setahun.
• WEWENANG
– Mengambil keputusan dalam mengendalikan
program dan kegiatan di bidang pelayanan
medis
– Menilai kinerja dokter ruangan sebagai
bawahan langsung dan memberi masukan
terhadap kinerja kepala instalasi kepada wakil
direktur/ direktur RS
– Memberikan masukan/usulan kepada
Wadirmed RS terkait pembinaan SDM staf
medis, pemeuhan regulasi bidang pelayanan
medis dan program di bidang pelayanan medis.
• PERSYARATAN JABATAN
– PENDIDIKAN FORMAL : Dr/Drg
– PENDIDIKAN NON FORMAL: DIKLAT MANAJER
– MASA JABATAN : 4 TAHUN
– PENGALAMAN JABATAN : PERNAH MENJABAT
SEBAGAI KEPALA INSTALASI DI RS HERMINA,
MEMENUHI KOMPETENSI SEBAGAI MANAJER
– PERSYARATAN LAIN : MEMENUHI
KOMPETENSI SEBAGAI MANAJER PELAYANAN
MEDIS
PERAN DALAM AKREDITASI
PERAN AKREDITASI
• PROGRAM RUTIN • PROGRAM RUTIN
1. PS 1. PMKP 9, 9.1, 9.2, 9.3
2. K3 2. MFK 3 & KKS 8.2
3. COST CONTAIMEN 3. PMKP 7.2 EP 4 & TKRS 5 EP 5
4. ABRT 4. -
5. MADU 5. TKRS
• PROGRAM PMKP • PROGRAM PMKP : PMKP7, 9
& TKRS 4,5,6,8,11EP2)
• PROGRAM
PENGEMBANGAN • PROGRAM PENGEMBANGAN
PELAYANAN MEDIS : PN, PAB, PAP, ARK, MKE,PPI
SEBAGAI KOORDINATOR
PERAN AKREDITASI
1. MPP 1. ARK 3.1
2. ETIK PROFESI 2. TKRS 12
3. RAPAT AUDIT MEDIK 3. PMKP 5, 5.1
4. EVALUASI KINERJA 4. TKRS 6.1, KKS 11
5. PROGRAM NASIONAL 5. PROGRAM NASIONAL
INOK PPI
PONEK PN 1, 1.1
PERAN AKREDITASI
1. SDM 1. KKS 8.2, 9,9.1, 9.2, 10,
2. FASILITAS MEDIS 11,12 , TKRS 3, 3.3., 4, 4.1,
3. REGULASI ( KEBIJAKAN, 8, PAP 1, 2, PAB 1,2,3
PEDOMAN/ PANDUAN, 2. ARK, AP, PAP ,PAB, PN,
SPO) PMKP, KKS, TKRS, MKE, PPI,
SKP,HPK
3. ARK, AP,PAP, PAB, PN,
PMKP KKS, TKRS, MKE, PPI
REGULASI
PMKP
Standar PMKP 7.2
4. Ada bukti program PMKP prioritas D Bukti tentang hasil efisiensi sumber daya 10 T
prioritas kegiatan PMKP RS 5 L
telah menghasilkan efisiensi (Lihat TKRS 5 EP 5)
W 0 T
penggunaan sumber daya (D,W)
S
• Komite PMKP T
• Bagian keuangan/ billing
• Staf SIM-RS T
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Standar PMKP 9
a) kebijakan,
b) alur pelaporan,
c) formulir pelaporan
d) prosedur pelaporan
e) insiden yang harus dilaporkan yaitu kejadian yang sudah terjadi, potensial
terjadi ataupun yang nyaris terjadi
f) siapa saja yang membuat laporan
RISK
SENTINEL GRADIN
G
RCA
MERAH -
KTD
KUNING
Risk
Grading BIRU -
KNC/KTC
HIJAU
Investigasi
sederhana
Standar PMKP 9.2
a) Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi, jika sesuai untuk rumah
sakit (lihat AP.5.11)
b) Semua kejadian serius akibat efek samping obat, jika sesuai dan sebagaimana
yang didefinisikan oleh rumah sakit
h) Pasien jiwa yang melarikan diri dari ruang perawatan keluar lingkungan
RS yang tidak meninggal/ tidak cedera serius. (Khusus untuk RS Jiwa dan
RS Umum yang mempunyai ruang perawatan jiwa.
Standar PMKP 9.3
Standar PMKP 12
• Program manajemen risiko berkelanjutan digunakan untuk
melakukan identifikasi dan mengurangi cedera dan
mengurangi risiko lain terhadap keselamatan pasien dan
staf.
Hospital Risk Management
Categories of Risk
Patient Risks
•Clinical Risk Mgt
•Patient Safety
Hospital
Risk
Managem
ent
Property
Risks
Risk management process overview
TEGAKKAN KONTEKS
IDENTIFIKASI RISIKO
EVALUASI RISIKO
KELOLA RISIKO
RISK REGISTER
Standar KKS.9
Rumah sakit menyelenggarakan pengumpulan dokumen kredensial dari
anggota staf medis yang diberi izin memberikan asuhan kepada pasien
secara mandiri.
Standar KKS.9.1
Rumah sakit melaksanakan verifikasi terkini terhadap pendidikan, registrasi, izin,
pengalaman dan lainnya dalam kredensialing staf medis.
Standar KKS.9.2
Rumah sakit melaksanakan proses seragam dan transparan untuk menentukan
penerimaaan staf medis.
DOKUMEN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL MELIPUTI:
mutu.
Maksud dan Tujuan KKS 10
Pertimbangan pemberian kewenangan klinis pada penugasan(appointment)
pertama adalah sebagai berikut:
a) Keputusan tentang kewenangan klinis yang akan diberikan kepada seorang
staf medis, didasarkan terutama atas informasi dan dokumentasi yang
diterima dari sumber luar rumah sakit. Sumber luar ini dapat berasal dari
program pendidikan spesialis, surat rekomendasi dari penempatan
sebagai staf medis yang lalu atau dari organisasi profesi, kolega
dekat,dan setiap data informasi yangmungkin diberikan kepada rumah
sakit. Secara umum,sumber informasi ini, terpisah dari yang diberikan
oleh institusi pendidikan seperti program dokter spesialis, tidak
diverifikasi dari sumber kecuali ditentukan lain oleh kebijakan rumah
sakit,paling sedikit area kompetensi sudah dapat dianggap benar. Evaluasi
tentang praktik profesionalnya akan menjadi bahan validasi tentang
kebenaran anggapan kompetensi ini (KKS.11)
Maksud dan Tujuan KKS 10
b) Program pendidikan spesialis menentukan dan membuat daftar secara
seragam.
Standar KKS 11
Rumah sakit melaksanakan proses yang seragam
untuk melaksanakan evaluasi mutu dan
keselamatan asuhan pasien yang diberikan oleh
setiap anggota staf medis.
Maksud dan Tujuan KKS 11
Proses monitor dan evaluasi berkelanjutan dimaksudkan untuk,
a) meningkatkan praktik individual terkait mutu dan asuhan pasien yang
aman.
b) digunakan sebagai dasar mengurangi variasi didalam KSM (kelompok staf
medis)/Unit layanan dengan cara membandingkan diantara kolega,
penyusunan PPK (panduan praktik klinis) dan clinical pathway.
c) digunakan sebagai dasar memperbaiki kinerja kelompok staf medis
/Unit layanan dengan cara membandingkan acuan praktik diluar rumah
sakit, publikasi riset, indikator kinerja klinis nasional bila tersedia.
MONITORING DAN EVALUASI
BERKELANJUTAN STAF
MEDIS
Komunikasi dapat secara langsung ditujukan kepada individu atau melalui media masa atau
melalui lembaga dalam komunitas ataupun pihak ketiga. Jenis informasi yang disampaikan
meliputi:
a. Informasi tentang layanan, jam kegiatan kerja dan proses untuk mendapatkan
perawatan; dan
b. Informasi tentang kualitas layanan, yang disediakan kepada masyarakat dan sumber
rujukan.
Standar TKRS 3.2
Kerangka etika atau pedoman etik Rumah Sakit tersebut antara lain mengatur :
1. Tanggung jawab Direktur Rumah Sakit secara profesional dan hukum dalam menciptakan dan
mendukung lingkungan dan budaya kerja yang berpedoman pada etika dan perilaku etis termasuk
etika pegawai
2. Penerapan etika dengan bobot yang sama pada kegiatan bisnis/manajemen maupun kegiatan
klinis/pelayanan Rumah Sakit.
3. Kerangka etika (pedoman etik) ini dapat untuk acuan kinerja dan sikap organisasi selaras dengan
visi, misi dan pernyataan nilai-nilai Rumah Sakit, kebijakan sumber daya manusia, laporan tahunan
serta dokumen lainnya.
4. Kerangka etika (pedoman etik) ini dapat membantu tenaga kesehatan, staf, serta pasien dan
keluarga pasien ketika menghadapi dilema etis dalam asuhan pasien, seperti perselisihan antar
profesional dan perselisihan antara pasien dan dokter mengenai keputusan dalam asuhan dan
pelayanan. Sesuai regulasi, Rumah Sakit dapat menetapkan Komite/Panitia/Tim yang mengelola
etik RS, termasuk melakukan koordinasi antara komite etik RS dengan subkomite etik profesi medis
dan sub komite etik keperawatan.
5. Mempertimbangkan norma-norma nasional dan internasional terkait dengan hak asasi manusia
dan etika profesional dalam menyusun kerangka etika dan dokumen pedoman lainnya
BAB MEDIS
TERINTEGRASI
Asuhan Pasien - Rawat Inap
PCC, Asuhan Terintegrasi, Kolaborasi, DPJP=Clinical Leader,-Pola IAR
DPJP
Perawat Apoteker
Clinical Leader :
• Kerangka pokok asuhan Fisio Ahli
• Koordinasi terapis Pasien, Gizi
• Kolaborasi Keluarga
• Sintesis
• Interpretasi Radio
• Review
Analis
grafer
• Integrasi asuhan
Lainnya
Yan Kes
/ RS Lain
Case
Yan Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
Case
Manager
MPP
(Laison “Jembatan”)
• RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
Case Management Concept
• Penerapan PCC >
• Kolaborasi PPA >
Pembayar • Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
PPA • Kendali safety asuhan
Yan
Follow-up
Discharge Edukasi, Pelatihan spesifik : Pasien-Kel • Ke RS Yan Kes
Penunjang,
Rehab
Planning • Telpon Primer
•Awal & durante dilingkungan
ranap Proses Pulang/Fase Discharge :
•Kriteria o 24-48 jam pra-pulang
•Tim Multidisiplin o Penyiapan Yan dilingkungan
o Kriteria pulang +
•Keterlibatan Pasien- o Resume pasien pulang
Kel o Transport
•Antisipasi masalah o dsb
•Program Edukasi
/Pelatihan
•EDD=Expected
Discharge Date
Discharge Planning
• Cegah Komplikasi
Pasca Discharge
• Cegah Readmisi
(Nico Lumenta, 2015)
Elemen Kegiatan Rujukan
Ilustrasi di Rumah Sakit
Sakit : (kompleks): PPA
Pasien DPJP, Perawat,
DM, Gangrene Kaki, Dietisien,
Keluarga
Batuk (KP) Apoteker dsb
(Dirumah)
• Discharge Planning • Periksa Lab
• Proses Adm di RS • Ro, USG
Proses • Proses Adm di luar RS : • Endoskopi
Pulang BPJS, Perusahaan dsb • Biopsi
Di • Obat
Rumah Masalah Keluarga, Sosial,
Psikologis, Spiritual
• Konsultasi
Spesialis Lain
• Operasi
• ICU
Harus • Pem Ro diluar
• Komplikasi..
DIRUJUK
• Dsb…..
“Urusan Panjang”
Case
Manager
Asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
asuhan, monev dan advokasi untuk opsi dan Pasien
pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien di
ranap & di rumah, dgn kendali mutu & biaya, Keluarga ??/!!
melalui kolaborasi dan komunikasi
PEMANTAUAN
MUTU
PMK 519/2011 Pedoman Penyelenggaraan Yan Anestesi
& Terapi Intensif di RS
PELAYANAN SEDASI
Standar PAB.3.
Pemberian sedasi moderat dan dalam dilakukan sesuai
regulasi yg ditetapkan
Sedasi Moderat & Dalam
Elemen Penilaian PAB.3
1. Ada regulasi RS yg menetapkan pemberian sedasi yg
seragam di semua tempat di RS sesuai peraturan
perUUan ditetapkan dan dilaksanakan sesuai elemen a)
s/d e) d) spt yg disebut di maksud dan tujuan (R)
2. Ada bukti pelaksanaan sedasi sesuai regulasi yg
ditetapkan (D,O,W)
3. Peralatan emergency tersedia dan digunakan sesuai
dgn jenis sedasi, umur dan kondisi pasien (D,O)
4. Staf yg terlatih dan berpengalaman dalam memberikan
bantuan hidup lanjut (advance) harus selalu tersedia
dan siaga selama tindakan sedasi dikerjakan (D,O,W)
Standar PAB.3.1
Para profesional pemberi asuhan (PPA) yg kompeten dan
berwenang memberikan pelayanan sedasi moderat dan
dalam serta melaksanakan monitoring
PPA Yan Sedasi M-D
Elemen Penilaian PAB.3.1
1. PPA yg bertangg-jawab memberikan sedasi adalah
staf yg kompeten dalam hal paling sedikit a) s/d d) di
maksud dan tujuan (R)
2. PPA yg bertangg-jawab melakukan pemantauan
selama diberikan sedasi adalah staf yg kompeten
dalam hal, paling sedikit e) s/d h) di maksud dan
tujuan (R)
3. Kompetensi semua staf yg terlibat dalam sedasi
tercatat dalam dokumen kepegawaian (lihat KKS 5)
(D,W)
Standar PAB.3.2
RS menetapkan regulasi utk tindakan sedasi (moderat
dan dalam) baik cara memberikan dan memantau
berdasarkan panduan praktik klinis
Asesmen IAR
Elemen Penilaian PAB.3.2
1. Dilakukan asesmen pra sedasi dan dicatat dalam rekam
medis yg sekurang-kurangnya berisikan a) s/d e) di
maksud dan tujuan, utk evaluasi risiko dan kelayakan
tindakan sedasi bagi pasien sesuai regulasi yg
ditetapkan RS (Lihat, AP.14) (D,W)
2. Seorang yg kompeten melakukan pemantauan pasien
selama sedasi dan mencatat hasil monitor dalam rekam
medis (D,W)
3. Kriteria pemulihan digunakan dan didokumentasikan
setelah selesai tindakan sedasi (D,W)
Standar PAB 8.1
Program mutu dan keselamatan pasien dalam pelayanan
bedah dilaksanakan dan didokumentasikan