Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agil Almas

NIM : 2019040005

1. Evaluasi Pelaksanaan Identifikasi Pasien Dalam Pemberian Terapi, Transfusi, Pemeriksaan


Penunjang Terhadap Insiden Dirumah Sakit

ABSTRAK
Metode Desain penelitian yang digunakan adalah kajian literature riview dengan metodological riview.
Strategi dalam mencari jurnal, PICO dan artikel diseleksi menggunakan tinjauan sistematis dan
metaanalisis PRISMA model alur (McInnes et al., 2018). pemilihan arikel berdasarkan kriteria inklusi dan
berdasar kata kunci secara keseluruhan menghasilkan total 7 aritkel. Tujuan Mereview artikel untuk
mengetahui evaluasi pelaksanaan identifikasi pasien dalam memberikan terapi dan tranfusi, pemeriksaan
penunjang terhadap dampak insiden di rumah sakit. Hasil Setelah dilakukan sintesis yang komprehensif
terhadap 7 artikel yang menggambarkan pentingnya identifikasi pasien pada saat melakukan tindakan
kepada pasien yang dilakukan oleh perawat, dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang berdampak
terhadap keselatamatan pasien.

P= tenaha kesehatan rs

I= Metodological review

C= Tinjauan sistematis dan metaanalisi PRISMA model alur (McInnes et al., 2018)

O= identifikasi pasien pada saat melakukan tindakan kepada pasien yang dilakukan oleh perawat, dokter
atau tenaga kesehatan lainnya yang berdampak terhadap keselatamatan pasien.

2. Hubungan durasi penyakit dan kadar gula darah dengan keluhan subyektif penderita diabetes
melitus

ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) sering disebut dengan the silent killer karena penyakit ini bisa mengenai semua
organ tubuh dan menimbulkan beberapa macam keluhan. Kecamatan Tambaksari kota Surabaya pada
tahun 2013 memiliki kasus DM yang tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan karena mempunyai
angka prevalensi DM melebihi dari angka prevalensi Jawa Timur sebesar 2,1% dan lebih besar dari angka
prevalensi rate DM di Indonesia yaitu 1,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis antara
durasi penyakit dan kadar gula darah dengan keluhan subjektif pada penderita DM Tipe 2 di Pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas) Rangkah dan Pacarkeling Surabaya. Jenis penelitian ini menggunakan
observasional analitik dengan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu penderita DM
tipe 2 sebanyak 50 sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling,
peneliti melakukan wawancara dengan bantuan instrumen kuesioner. Variabel dependen dalam penelitian
ini yaitu keluhan subyektif, sedangkan variabel independen yaitu durasi penyakit dan kadar gula darah.
Analisis data menggunakan Uji Chi Square test. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
antara durasi penyakit dengan keluhan subyektif pada penderita DM Tipe 2 (p = 0,049) dan kadar gula
darah dengan keluhan subyektif pada penderita DM tipe 2 (p = 0,004). Berdasarkan analisis tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara durasi penyakit dan kadar gula darah dengan keluhan
subyektif pada penderita DM Tipe 2. Saran penelitian yaitu kepada puskesmas agar meningkatkan
pengetahuan dan informasi kepada penderita DM tipe 2 tentang bahaya yang ditimbulkan penyakit
diabetes melitus berupa komplikasi dan cara penanganannya.
P= kasus DM di Jawa Timur melebihi angka kasus DM diseluruh Indonesia

I=Metode Cross Sectional

C= Uji chi square test

O= meningkatkan pengetahuan dan informasi kepada penderita DM tipe 2 tentang bahaya yang
ditimbulkan penyakit diabetes melitus berupa komplikasi penanganannya.

3. Penerimaan Diri Remaja yang Mengidap Penyakit Hemofilia

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai penerimaan diri remaja yang mengidap
penyakit hemofilia. Seorang penderita hemofilia akan sangat sulit menjalankan segala aktivitas yang
seharusnya dilaluinya. Sementara setiap orang pastilah mengalami tahap perkambangan dari masa bayi,
kanak-kanak, remaja dan sampai pada masa dewasa. Setiap tahapan pastilah mempunyai tugas
perkembangan yang harus dilalui dan diselesaikan, jika pada tahap perkembangan ada tugas-tugas yang
tidak dapat dilalui maka akan mempunyai dampak pada psikologisnya salah satunya adalah penerimaan
diri remaja.. Dengan demikian bila seseorang individu memiliki konsep yang menyenangkan dan rasional
mengenai diri maka dapat dikatakan orang tersebut dapat menyukai dan menerima dirinya (Hurlock,
1985). Responden berjumlah dua orang dan teknik pengumpulan data adalah wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke dua responden menerima penyakit hemofilia yang mereka
derita, akan tetapi memiliki pengalaman yang berbeda dalam proses penerimaan diri. Responden
pertama mampu menerima keadaannya tapi di satu sisi juga sulit tapi mau tidak mau tetap harus
menerima penyakit yang responden derita. Responden kedua juga menerima keadaannya karena
mempunyai penyakit tidak menjadi suatu alasan untuk tidak menerima keadaan. Pandangan kedua
responden terhadap penyakit yang mereka derita berbeda. Responden pertama awalnya merasa
penyakit sebagai suatu beban dan menganggap tuhan tidak adil namun dengan berjalannya waktu dan
banyak pelajaran yang dilalui sehingga merubah persepsi, tidak memandang penyakit sebagai suatu
beban atau merasa tuhan tidak adil. Sementara responden kedua memandang penyakitnya sebagai
suatu anugerah dan tidak memandang sebagai suatu beban. Dukungan keluarga dan temana-teman
serta nasihat dan informasi yang di terima berperan penting dalam proses penerimaan diri responden.

P= remaja penyakit hemofilia

I= Metode penerimaan diri

C= tidak ada

O= Dukungan keluarga dan temana teman serta nasihat dan informasi yang di terima berperan penting
dalam proses penerimaan diri responden.

Anda mungkin juga menyukai