Anda di halaman 1dari 11

Experiences Of Antipsychotic Use In Patients

With Early Psychosis: A Two-year Follow-up


Study

Anugrah Eka Putri (14 18 777 14 290)


Ading Budi Prabowo (14 18 777 14 307)

PEMBIMBING KLINIK :
dr. Patmawati, Sp.KJ

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA


RSD MADANI
PALU
2019
JURNAL READING
Pengalaman Penggunaan Antipsikotik Pada Pasien
Dengan Psikosis Dini: Studi Dua Tahun-Follow Up
Anugrah Eka Putri (14 18 777 14 294 )
Ading Budi Prabowo (14 18 777 14 307)

Supervisor : dr. Patmawati, Sp.KJ


Latar Belakang

Obat-obatan antipsikotik telah terbukti manjur dalam tahap akut dan


pengobatan jangka pendek psikosis.
Ketidakpatuhan mengkonsumsi obat adalah masalah kesehatan masyarakat
yang utama meskipun pengobatan telah maju.
Ketidakpatuhan mengkonsumsi obat pada pasien dengan psikosis dikaitkan
dengan kekambuhan penyakit, pengalaman rawat inap, kualitas pelayanan
kesehatan dan efek sampingnya.
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki faktor pengalaman yang dapat
mempengaruhi kepatuhan terhadap pengobatan pada orang dewasa dengan
gangguan psikotik, selama periode 24 bulan setelah dimulainya pengobatan.
Metode

1. Partisipan
 Subyek penelitian adalah 20 pasien rawat jalan di negara Rogland Norway, usia 15 hingga 65
tahun
 Pasien yang mendapat pengobatan awal teratur dengan obat-obatan antipsikotik yang dimaksud
sebagai obat antipsikotik > 3,5 ekuivalen haloperidol untuk penggunaan > 12 minggu atau mulai
rawat inap di bangsal psikiatri untuk mengelola gejala psikotik yang mengganggu.
 Peserta direkrut secara berurutan saat datang kontrol 2 tahun sebelumnya di RS (dihitung dari
tanggal inklusi dalam studi TIPS-2). Berdasarkan penilaian ini, hanya peserta yang memiliki obat
antipsikotik yang dimasukkan
• Analisis data

Uji t Scheffe digunakan untuk mengevaluasi perbedaan antara subyek dengan dan
tanpa riwayat trauma. Chi-square adalah tes statistik yang biasa digunakan untuk
membandingkan data yang diamati dengan data yang diharapkan dapat diperoleh
sesuai dengan hipotesis tertentu. Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara hasil yang diharapkan dan yang diamati.
Hasil

• Empat belas (70%) dari pasien yang dimasukkan tidak memiliki riwayat perawatan psikiatrik
sebelumnya.
• Empat pasien pernah satu kali dirawat inap, dua pasien pernah dua kali rawat inap dan satu pasien
pernah empat kali rawat inap sebelum perawatan pertama untuk psikosis. (Waktu rata-rata dari masa
inap ini adalah 1,78 minggu). Diagnosis sebelumnya pada pasien yang paling umum adalah depresi
ringan.
• Analisis tekstual menghasilkan empat tema terkait, mencerminkan pengalaman pasien selama 2 tahun
terakhir. Kami menyebut 14–19 peserta dikatakan 'sebagian besar', 8–13 dikatakan 'banyak', dan 3–7
dikatakan 'beberapa' peserta.
Diskusi
• Penelitian ini menjelaskan pengalaman pasien dalam menggunakan antipsikotik dan kemungkinan insentif dan
hambatan yang memengaruhi kepatuhan 2 tahun pertama. Masalah kepatuhan berbeda-beda tiap pasien
tergantung pada faktor kontekstual dan subyektif. Setiap pasien memiliki cara penerimaan yang bermacam-
macam, sehingga cara berinteraksi dengan petugas kesehatan juga masing-masing berbeda. Tampaknya
faktor-faktor seperti, pengalaman baik saat di rumah sakit, informasi yang cukup dan tepat, serta memberikan
penjelesan keuntungan dari penggunaan antipsikotik memiliki dampak yang cukup besar pada kepatuhan
terhadap pengobatan pasien. Kunci yang pertama ialah komunikasi dengan petugas kesehatan berdampak
besar pada aliansi dan kepercayaan selama proses perawatan, yang pada akhirnya mempengaruhi kepatuhan
terhadap pengobatan antipsikotik, terutama setelah dipulangkan. Ini mendukung temuan dari penelitian lain,
bahwa penerimaan pasien oleh staf medis memiliki dampak penting pada kepatuhan pengobatan.
Kesimpulan
• Kepatuhan terhadap pengobatan antipsikotik merupakan masalah yang rumit. Banyak faktor-faktor
yang dapat berpengaruh dan faktor-faktor ini dapat bervariasi tergantung dari pengalaman pasien
selama perjalanan penyakit mereka. Hubungan pasien dengan yang memberikan terapi (petugas
kesehatan) kadangkala menjadi faktor yang dapat menghambat kepatuhan, sehingga komunikasi
awal dengan pasien adalah kunci untuk membentuk kepatuhan pasien. Komunikasi ini harus
dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan penuh rasa saling menghargai. Selain itu, informasi
tentang pengobatan harus diulang begitu pasien tersebut keluar dari masa psikotik akut.
……. TERIMA KASIH ……..

Anda mungkin juga menyukai