Anda di halaman 1dari 6

Nama : Endang Ayu Lestari

NIM : 2350201062
Kelas :A
Mata Kuliah : Farmasi Komunitas
PSPA XXXVI

RESUME JURNAL HOME PHARMACY CARE

Jurnal 1

Judul Pengaruh Home Pharmacy Care Terhadap Pengetahuan,


Kepatuhan, Outcome Klinik dan Kualitas Hidup Pasien
Hipertensi
Jurnal Majalah Farmaseutik
Volume dan Vol. 15 No. 2: 105-112
Halaman
Tahun 2019
Penulis Sad Widyastuti
Nanang Munif Yasin
Susi Ari Kristina
Latar Belakang Pengetahuan dan kepatuhan pengobatan yang rendah menjadi salah satu
faktor yang berperan dalam tidak terkontrolnya hipertensi. Pasien
hipertensi termasuk pasien dengan tingkat kepatuhan pengobatan yang
rendah. Karena merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan,
maka pasien merasakan jenuh untuk minum obat sehingga angka
kepatuhan minum obat menjadi rendah. Upaya yang telah dilakukan
pemerintah dalam rangka menurunkan komplikasi salah satunya
kegiatan PROLANIS yaitu program pengelolaan penyakit kronis.
Apoteker dalam rangka untuk aktivitas memberikan pelayanan pada
masyarakat diperlukan suatu intervensi yang berhubungan dengan obat.
Intervensi ini digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan,
outcome klinik dan kualitas hidup pasien terkait dengan penyakit dan
obat yang diminum. Dengan adanya intervensi akan memudahkan
apoteker untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
terkait dengan obat sehingga pasien dapat menjalankan terapi dengan
tepat, aman dan benar.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
Penelitian intervensi apoteker terhadap tingkat pengetahuan, tingkat kepatuhan,
outcome klinik dan kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas kota
Klaten.
Metode Rancangan penelitian menggunakan kuasi ekperimental, dengan desain
Penelitian penelitian pretes-postes with control group. Bentuk home pharmacy
care berupa edukasi dan konseling dengan alat bantu leaflet yang
melibatkan pasien hipertensi peserta prolanis di Puskesmas Klaten yang
masuk kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner HK-LS, ASRQ dan kuesioner SF-36. Untuk menganalisis
antar variabel digunakan uji Mann-Withney.
Hasil Penelitian Dari total 78 responden terbagi menjadi 39 kelompok kontrol dan 39
kelompok intervensi. Setelah dilakukan Intervensi home pharmacy care
menunjukan bahwa kelompok intervensi memiliki nilai yang lebih baik
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi
menunjukan ada peningkatan pengetahuan pasien dengan Δ3,2 dan
(p=0,000), terjadi peningkatan kepatuhan dengan Δ-0,72 dan (p=0,000),
terjadi penurunan tekanan darah sistolik dengan Δ–11,69 (p=0,000) dan
Δ diastolik -7,56 dan (p=0,000) dan kualitas hidup pasien meningkat
dengan nilai Δ2,17 nilai (p=0,001). Intervensi home pharmacy care
memperbaiki semua aspek variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, intervensi home pharmacy care
dapat memperbaiki semua aspek variabel yaitu meningkatkan
pengetahuan (p=0,000), meningkatkan kepatuhan minum obat p=0,000,
menurunkan tekanan darah sistolik p=0,000, menurunkan tekanan
darah diastolik p=0,000 dan terjadi peningkatan kualitas hidup p=0,001.
Jurnal 2

Judul Efektivitas Home Pharmacy Care dalam Meningkatkan Pengetahuan


dan Kepatuhan Terhadap Pengobatan Pasien Hipertensi (Studi
dilakukan selama 3 bulan di Apotek Kota Malang)
Jurnal Pharmaceutical Journal Of Indonesia
Volume dan 5(1): 21-28
Halaman
Tahun 2020
Penulis Ratna Kurnia Illahi
Ayuk Lawuningtyas Hariadini
Hananditia Rachma Pramestutie
Hilliyah Diana
Latar Belakang Pengobatan hipertensi dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
Karena hal tersebut, seringkali pasien hipertensi memiliki masalah
ketidakpatuhan dalam pengobatannya sehingga menyebabkan pasien
sulit mengontrol tekanan darahnya. Pengetahuan pasien akan hipertensi
juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Peningkatan pengetahuan
pasien akan mengarah pada kemajuan berpikir tentang perilaku
kesehatan yang lebih baik sehingga berpengaruh terhadap terkontrolnya
tekanan darah. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien yaitu home pharmacy
care. Pemberian konseling dalam home pharmacy care menyebabkan
pasien lebih paham mengenai penyakit hipertensi.
Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efektivitas home pharmacy care
Penelitian dalam meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan terhadap pengobatan
pasien hipertensi di apotek Kota Malang hingga akhir bulan ke-3.
Metode Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan jenis
Penelitian penelitian menggunakan pre test-post test design. Sampel penelitian
adalah pasien hipertensi di Apotek kota Malang yang dibagi menjadi
dua kelompok yaitu kelompok kontrol merupakan pasien hipertensi
yang mendapatkan konseling oleh apoteker di apotek dan kelompok
eksperimen merupakan pasien hipertensi yang mendapatkan home
pharmacy care. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner
untuk mengukur pengetahuan menggunakan modifikasi Hypertension
Knowledge-Level Scale yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya,
dan ceklis konseling apoteker sebagai panduan bagi apoteker dalam
pelayanan konseling. Pill box digunakan untuk membantu pasien dalam
mengatur pengobatannya dan tingkat kepatuhan pasien dilihat dengan
cara membandingkan tekanan darah pada awal dan akhir durasi
penelitian.
Hasil Penelitian Hasil analisis statistik menunjukkan nilai signifikasi >0,05 sehingga
dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
pengetahuan pasien hipertensi kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol pada akhir bulan ke-3. Sedangkan hasil pengukuran tekanan
darah menunjukkan penurunan pada akhir bulan ke-3, yang
mengindikasikan adanya peningkatan kepatuhan pasien pada kelompok
eksperimen.
Kesimpulan Dari uji somers’ d yang telah dilakukan diperoleh nilai p>0,05 untuk
tabulasi silang antara lama pasien menderita hipertensi dengan
pengetahuan pasien kelompok.eksperimen dan kontrol serta lama
pasien menderita hipertensi dengan kepatuhan kelompok. Eksperimen
dan kontrol yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara
lama pasien menderita hipertensi dengan pengetahuan serta kepatuhan
pasien hipertensi kelompok.eksperimen maupun kelompok.kontrol
pada bulan ke-3. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Hadi &
Rostami Gooran, bahwa lama menderita hipertensi tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan dalam pengobatan pasien.
SARAN DAN PENDAPAT TENTANG PELAKSANAAN HOME PHARMACY CARE
DI ERA 4.0

Era industri 4.0 membawa tantangan baru pada semua bidang pekerjaan, salah satunya
pada profesi apoteker. Apoteker berkewajiban melakukan pelayanan kefarmasian, yang mana
pada era persaingan global saat ini mengalami perubahan paradigma dari drug-
oriented ke patient-oriented. Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus
pada pengelolaan obat sebagai komoditi berubah orientasinya menjadi pelayanan yang secara
komprehensif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Apoteker dituntut untuk meningkatkan kompetensi yang meliputi pengetahuan,


keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Bentuk
interaksi tersebut antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi obat dan monitoring
penggunaan obat supaya hasil akhir pengobatan dapat tercapai dan terdokumentasi dengan
baik. Apoteker perlu menaati standar pelayanan kefarmasian untuk menghindari terjadinya
kesalahan pengobatan (medication error). Selain itu, komunikasi dengan tenaga kesehatan
lainnya sangat penting dalam proses penetapan terapi untuk mendukung penggunaan obat yang
rasional.

Home pharmacy care atau pelayanan kefarmasian dirumah oleh apoteker adalah
pendampingan pasien oleh apoteker dalam pelayanan kefarmasian dirumah dengan persetujuan
pasien atau keluarganya. Pelayanan kefarmasian dirumah terutama untuk pasien yang tidak
atau belum dapat menngunakan obat dan atau alat kesehatan secara mandiri. Home Pharmacy
Care salah satu aspek yang mendasari suatu pengendalian penyakit dan khusunya penyakit
yang berbahaya yaitu tingkat kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obatnya.

Apabila suatu pasien tidak patuh atau tingkat kepatuhannya rendah, maka hal tersebut
yang dapat menjadi hambatan dan dampaknya dapat menimbulkan masalah pengobatan yang
serius dan lebih seriusnya lagi berisiko terhadap munculnya penyakit yang lainnya. Oleh karena
itu, penerapan Pharmacy Home Care diupayakan agar dapat meningkatkan kepatuhan pasien.
Dalam suatu penelitian menunjukkan hasil bahwa ketidakpatuhan pasien berasal dari pasien
yang lanjut usia, salah satu faktornya yaitu tingkat daya ingat yang rendah pada pasien yang
telah lanjut usia sehingga juga berdampak pada ketidakpatuhannya dalam mengonsumsi
obatnya.
Penyedia layanan kesehatan membuat inovasi baru salah satunya yaitu telemedicine.
Telemedicine merupakan suatu kontrol yang memantau pengobatan pasien yang dilakukan dari
jarak jauh dan terkoneksi internet. Telemedicine kedepannya ditujukan dalam pengobatan
penyakit kronis yang banyak dialami oleh pasien terutama yang telah lanjut usia diharapkan
dapat berdampak secara signifikan. Dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat yaitu
pasien dapat melakukan cek-up medis dengan nyaman bahkan hanya duduk dirumah.
Kedepannya diharapkan telemedicine juga dapat memberikan dampak yang signifikan
khususnya perawatan medis kepada masyarakat di lokasi terpencil.
Untuk memperoleh manfaat dari perubahan revolusi, perlu mempersiapkan diri termasuk juga
tenaga kesehatan. Robot dan gadget tidak dapat dipungkiri mungkin lebih cepat, memberikan
hasil yang akurat dan nilai diagnostik tetapi mereka tidak bisa mengalahkan seorang manusia,
karena Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) adalah salah satu unsur utama dalam
peningkatan pembangunan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai