Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN GERONRIK DENGAN DIABETES

MELLITUS PADA NY. T DAN NY.S DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

NAMA : MEGA WULANDARI


NIM :20902100096
PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus (DM) suatu kondisi dimana ditandai dengan
adanya peningkatan kadar glukosa darah yang diakibatkan adanya
gangguan pada sekresi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin secara efektif. Insulin sendiri yaitu hormon yang mengatur
keseimbangan kadar gula darah yang mengakibatkan terjadinya
peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia)
(Purba & Rahmadhani, 2017).
Angka kejadian diabetes militus di dunia menunjukan jumlah
penderita sekitar 382 juta jiwa dengan prevalensi 8,3 %. Sedangkan
menurut IDF, (2017) penderita diabetes di dunia sekitar 387 juta jiwa
dengan prevalensi 8,3 % dan diperkirakan pada tahun 2035 sebanyak
592 juta jiwa hidup dengan diabetes, terdapat peningkatan sebanyak
53 % dengan angka kematian akibat diabetes sebanyak 4,9 juta
selama tahun 2018.
Pencegahan komplikasi dapat dilakukan dengan
berbagai cara salah satunya yaitu menjaga kestabilan
gula darah dengan melakukan pengobatan secara rutin
karena Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang
tidak bisa disembuhkan secara permanen atau seumur
hidup sehingga banyak penderita yang jenuh, bosen
serta tidak patuh dalam melakukan pengobatan
Tujuan Umum
Mendeskripsikan asuhan keperawatan gerontik dengan
masalah kesehatan Diabetes Melitus pada klien Ny. T dan Ny.
S di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu Semarang

Tujuan Khusus

a. Menjelaskan hasil pengkajian klien dengan masalah Diabetes Mellitus


b. Menjelaskan diagnosis klien dengan masalah Diabetes Mellitus
c. Mejelaskan rencana keperawatan klien dengan masalah Diabetes
Mellitus
d. Menjelaskan penerapan implementasi klien dengan masalah Diabetes
Mellitus
e. Menjelaskan hasil evaluasi klien dengan masalah Diabetes Mellitus
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Klien 1
Klien perempuan berinisial Ny. T berusia 60 tahun. Keluhan
klien mengatakan pegal pada tengkuk, memiliki riwayat DM,
lesu, pegal-pegal, sering terbangun dan susah untuk tidur
kembali.

Klien 2
Klien perempuan berinisial Ny. S berusia 63 tahun. Keluhan
klien mengatakan memiliki riwayat DM, lesu, sering terjaga
dan susah tidur kembali
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
berhubungan dengan diabetus mellitus

INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia
b. Monitor kadar glukosa darah
c. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pola tidur berhubungan dengan
hambatan lingkungan

INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Mengidentifikasi pola aktivitas dan
tidur
b. Mengidentifikasi makanan dan
minuman yang mengganggu tidur
c. Menjelaskan pentingnya tidur yang
cukup
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan berhubungan
dengan kurang tepapar informasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi hidup bersih
dan sehat
c. Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
d. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
IMPLEMENTASI
Hari pertama
Diagnosa pertama implementasi yang diberikan
mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Diagnosa kedua implementasi yang diberikan mengidentifikasi
pola aktivitas dan tidur
Diagnosa ketiga implementasi yang diberikan mengidentifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Klien I Klien II
Setelah dilakukan implementasi klien Setelah dilakukan implementasi klien
mengatakan klien mengatakan sudah mengatakan sudah mengerti penyebab
mengerti penyebab tidak terkontrolnya tidak terkontrolnya kadar glukosa,
kadar glukosa, mengetahui manfaat mengetahui manfaat istirahat cukup,
istirahat cukup dan paham tentang menjadwalkan untuk tidur dan paham
penyakitnya. Data objektif klien tampak tentang penyakitnya. Data objektif klien
paham dan mengerti tentang tampak paham dan mengerti tentang
penyakitnya, mengetahui gula darah. penyakitnya, mengetahui gula darah.
Hari kedua
Diagnosa pertama implementasi yang dilakukan monitor
kadar glukosa darah serta menganjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga.

Diagnosa kedua implementasi yang dilakukan mengidentifikasi


makanan dan minuman yang mengganggu tidur
Diagnosa ketiga implementasi yang dilakukan
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi hidup bersih dan sehat

Klien II
Klien I
Setelah dilakukan
Setelah dilakukan
implementasi klien
implementasi klien
mengatakan menjaga pola
mengatakan sudah menjaga
makan, melakukan olahraga
pola makan dan melakukan
dan melakukan pola hidup
pola hidup sehat.
sehat
Hari ketiga
Diagnosa pertama implementasi yang diberikan menganjurkan
kepatuhan terhadap diet dan olahraga

Diagnosa kedua implementasi yang diberikan menjelaskan


pentingnya tidur yang cukup
Diagnosa ketiga implementasi menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan serta memberikan kesempatan pada klien
untuk bertanya

Klien II
Klien I
Setelah diberikan
Setelah diberikan
implementasi klien
implementasi klien
mengatakan sudah melakukan
mengatakan sudah menjaga
pola hidup sehat, sudah
pola makan dan melakukan
menjadwalkan istirahat tidur
pola hidup sehat serta paham
serta paham mengenai materi
mengenai materi yang
yang diberikan
diberikan
EVALUASI DAN RESPON
Evaluasi diagnosa ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
diabetes mellitus data subjektif klien mengatakan sudah paham cara untuk
menjaga kadar glukosa darah dan menjaga pola hidup sehat. Data objektif
kadar glukosa darah klien menurun dan paham cara untuk mengendalikan
kadar glukosa darah. Assesment penilaian masalah teratasi sebagain. Planning
klien mengntrol kadar glukosa darah secara rutin dan menjaga pola hidup
sehat.

Evaluasi diagnosa kedua gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan


lingkungan, data subjektif klien mengatakan mudah terbangun dan sulit untuk
tidur kembali, lesu. Data objektif klien dapat menjaga pola tidur dan aktivitas.
Assesment penilaian masalah teratasi.
EVALUASI DAN RESPON

Evaluasi hari ketiga diagnosa defisit pengetahuan berhubungan dengan


kurang terpapar informasi. Data subjektif klien mengatakan tidak rutin
memeriksakan kesehatan dan kurang menjaga pola hidup sehat. Data
objektid klien tampak paham dan mengerti tentang penyakitnya dan
cara perawatannya. Assesment penilaian masalah teratasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai