TUGAS
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Orientasi dan Pemantapan Materi
yang dibina oleh Ibu Dr.T. Dra. Nurul Hakimah, SST., M.Kes
Disusun Oleh :
Dietisien 4
2. Milleana Arsyanti_P17112225002_Institusi
Seorang ahli gizi di wajibkan untuk memberikan informasi yang akurat kepada klien
dan masyarakat. S sudah menjadi ahli gizi selama 5 tahun. Namun, ia tidak dapat
menjawab pertanyaan kliennya mengenai tren diet yang sedang marak di
masyarakat. Apakah bentuk tanggung jawab S sebagai ahli gizi terhadap dirinya
sendiri?
a. Ahli gizi berkewajiban mentaati, melindungi dan menjunjung tinggi ketentuan
yang dicanangkan oleh profesi
b. ahli gizi harus menunjukkan sikap percaya diri, berpengetahuan luas, dan berani
mengemukakakan pendapat
c. Ahli gizi berkewajiban tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum, dan
memaksa orang lain untuk melawan hukum
d. Ahli gizi berkewajiban melayani masyarakat umum tanpa memandang
keuntungan perorangan atau kelompok
e. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memajukan dan memperkaya pengetahuan
serta keahlian yang diperlukan dalam menjalankan profesinya sesuai
perkembangan ilmu dan teknologi terkini serta peka terhadap perubahan
lingkungan
Merujuk pada KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/342/2020 tentang Standar Profesi
Nutrisionist yang tercantum di halaman 15 BAB III tentang Standar Kompetensi
Nutrisionist bagian B Komponen Nutrisionist ( No 2. Area mawas Diri dan
Pengembangan Diri )
A. Pasca bedah 1
B. Pasca bedah 2
C. Pasca bedah 3
D. Pasca bedah 4
E. Pasca bedah 5
CATATAN
- Diet pasca bedah 1 diberikan kepada pasien yang sudah sadar dan rasa mual
hilang serta tanda-tanda usus sudah bekerja (pada soal Ny. D diketahui sudah
flatus), sehingga diet pasca bedah 1 tepat diberikan kepada Ny. D.
- Pertanyaan merujuk pada PMK No. HK.01.07/MENKES/1910/2022 tentang
Standar Profesi Dietisien, Bab IV, sub bab A daftar pokok bahasan nomor 6
area kompetensi ketrampilan asuhan gizi dan dietetik individu. Dietsien dituntut
untuk mampu merancang preskripsi diet (jenis, jumlah, bentuk, frekuensi dan
rute pemberian) pada intervensi gizi sesuai dengan masalah gizi terkini
berdasarkan standar asuhan gizi.
Catatan :
Mengacu pada Standar Kompetensi Dietisien yang terdapat dalam halaman 14,
poin C mengenai ‘Penjabaran Kompetensi’, nomor 3 yaitu Sadar dan Taat Hukum,
pada poin e yang berbunyi “Membantu Penegakan Hukum serta Keadilan dalam
Pelayanan Gizi dan Dietetik”.
11. Renaldo Devan Septian_P17112225011_Klinik
Seorang klien datang untuk melakukan konseling gizi di RS. X di ruang poli gizi.
pada saat konseling klien tersebut memberikan informasi dengan kooperatif
sembari mencurahkan isi hati terkait penyakit yang diderita pasien serta keluhan-
keluhan pasien tersebut. Sebagai Dietisien, anda dituntut untuk mampu menjalin
interaksi dalam rangka bertukar informasi dengan membangun sikap empati
dalam membina komunikasi kepada penerima (klien) secara detail serta
memberikan berbagai alternatif pemecahan masalah, dengan maksud untuk
tercapainya suatu tujuan pelayanan gizi dan dietetik.
Catatan:
Merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.01.07/MENKES/1910/2022 tentang Standar Profesi Dietisien pada Hal. 15-16
Poin b nomor 1 (e) "Merumuskan dan menyampaikan informasi penting dan
strategis yang harus diketahui penerima pelayanan gizi dan dietetik terkait status
dan masalah gizinya, termasuk melaksanakan edukasi dan konseling gizi."
b. Bahaya konsumsi makanan tidak aman dan alternatif pemilihan jajanan sehat
a. Konseling
b. Koordinasi asuhan gizi
c. Pemberian Makanan
d. Penyuluhan
e. Advokasi
Catatan:
Merujuk pada KMK RI No HK 01.07/Menkes/1910/2022 Tentang Standar Profesi
Dietisien pada halaman 51 terkait Daftar Keterampilan Dietisien bagian (F) Edukasi
Gizi dengan metode Penyuluhan (Bagian 3 No. 1).