LAPORAN
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengawasan Mutu Pangan
yang dibina oleh Ibu Maryam Razak, S.TP., M.Si,
Theresia Puspita, S.TP., MP, Arsinah Habibah Fitriah, SST., MPH
Disusun Oleh
Kelompok 3
Putri Yulia Agustin (P17111181029)
Deva Okty Siswanto (P17111181031)
Nadikha Navarizqa (P17111181032)
Maulida Febri Rahmata (P17111181033)
Izza Habil Maulana (P17111181034)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi
kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan
“Laporan Hasil Kunjungan Lapangan Aerofood Acs”. Shalawat serta salam
tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung Muhammad SAW
yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-
banyaknya untuk Tm Dosen selaku dosen mata kuliah Penanganan Mutu
Pangan yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya laporan ini
berguna sebagai bahan untuk menambah pemahaman dan wawasan
mengenai penerapan Total Quality Managemen dan GMP pada
penyelenggaraan makanan institusi. Selain itu kami juga sadar bahwa pada
laporan kami ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran
untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya,
sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada
kita semua untuk membantu pembelajaran baik formal maupun non formal.
Malang,18 Oktober
2020
ii
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Total Quality Managemen dan SSOP....................................................
2.1.1 Standardisasi dan sertifikasi.............................................................
2.2.2 Struktur organisasi institusi penyelenggara makanan......................
2.2.3 Penerapan manajemen mutu terpadu (TQM)...................................
2.2.4 Penerapan SSOP.............................................................................
2.2.5 Penanganan produk.........................................................................
2.2 Good Manufacturing Practices (GMP)...................................................
2.3.1 Penilaian Penerapan GMP...............................................................
2.3.2 Penilaian Pelaksanaan Penerapan GMP.........................................
Daftar Pustaka........................................................................................................
Lampiran.................................................................................................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2.1 Tujuan
Tujuan dari kegiatan kunjungan industri secara virtual yang dilakukan oleh
mahasiswa Prodi Gizi adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui sertifikasi yang telah diperoleh PT. Aerofood ACS.
b. Mengetahui struktur organisasi atau ketenagaan yang terdapat di PT.
Aerofood ACS.
c. Manambah pengetahuan tentang penerapan manajemen terpadu (TQM) di
PT. Aerofood ACS.
d. Menambah pengetahuan tentang penerapan SSOP di PT. Aerofood ACS.
e. Menambah pengetahuan tentang penerapan GMP di PT. Aerofood ACS.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menyediakan sistem manajemen untuk membantu organisasi
mengurangi dampak lingkungan mereka. Standar ini menyediakan
kerangka bagi organisasi untuk menunjukkan komitmen mereka
terhadap lingkungan dengan mengurangi efek berbahaya terhadap
lingkungan dan memberikan bukti perbaikan berkelanjutan pengelolaan
lingkungan.
4
5. HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)
Sertifikasi HACCP membuktikan bahwa ACS merupakan bisnis
catering yang aman. Dengan adanya sertfikat HACCP artinya
penyelenggara makanan institusi tersebut memenuhi standar
pencegahan, kontaminasi berbahaya dalam persediaan makanan.
HACCP melingkupi semua proses sejak pengadaan bahan, proses
pengantarannya, proses penyimpanannya, pengolahan (alat-alat,
petugas, dan proses), pengemasan, serta penyajiannya
kepada customer.
6. GMP (Good Manufacturing Practices)
GMP (Good Manufacturing Practices) Berisi penjelasan-penjelasan
tentang persyaratan minimum dan pengolahan umum yang harus
dipenuhi dalam penanganan bahan pangan di seluruh mata rantai
pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir agar aman
bermutu, dan layak untuk dikonsumsi. Adanya penerapan Good
Manufacturing Practices (GMP) di ACS yang meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, perbaikan dan pemeliharaan maka dapat
memberikan jaminan produk pangan yang bermutu dan aman
dikonsumsi.
7. Halal
Aerofood ACS sudah bersertifikasi halal. Sertifikasi halal ini dapat
menjadi jawaban sebagai jaminan penerapan standard yang sesuai
dengan norma agama, industri, dan bisnis. Dengan sudah bersertifiat
halal ACS mampu meyakinkan konsumen terhadap kualitas
produk halal tersebut karena penerapan standard yang terjamin.
5
Gambar 1. Sertifikasi Aerofood ACS
6
Gambar 1. Struktur Organisasi Aerofood ACS
7
efektif. Selain itu, manajer juga harus mengintegrasikan prinsip K3 ini
ke dalam praktek manajemen standar perusahaan.
b) Tujuan utama pelaksanaan semua program K3 dalam perushaan
adalah untuk memastikan bahwa sistem K3 bekerja dengan baik.
Sehingga kerugian yang diakibatkan kecelakaan kerja dapat dihindari.
c) QHSE Manager bukan hanya memastikan kontrol yang tepat untuk
tindakan pencegahan kecelakaan di tempat kerja, namun juga
mengeluarkan kebijakan yang tepat, proses yang efektif, orang yang
kompeten, budaya kerja yang benar. Sehingga semuanya
berkontribusi dalam penciptaan lingkungan kerja yang aman.
d) Untuk mengelola program K3 secara efektif, manajer harus
melibatkan semua unsur dalam perusahaan. Penting diingat, bahwa
kesuksesan pelaksanaan program K3 ini hanya dapat dilakukan
bersama semua orang. Melibatkannya secara efektif akan membuat
proses pelaksanaannya menjadi lebih dinamis dan konstruktif.
e) Mematuhi hukum penting, namun tetap lebih dari itu program K3 perlu
dilihat sebagai bagian kinerja bisnis utama, bukan hanya tambahan
atau sekedar mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintah.
Untuk itu, tugas QHSE manajer serta manajer lainnya perlu
mengelolanya seperti hasil bisnis lainnya, dengan melakukan
langkah-langkah yang mendukung peningkatan kinerja, dengan
menciptakan
Sistem
Budaya
praktek kerja yang aman
evaluasi proses K3
8
b) Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti
perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari
perusahaan pesaing.
c) Melakukan perencanaan analisis peluang pasar d) Melakukan
perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order
e) Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran
4. Production Manager
a) Merencanakan sebuah rencana dan mengatur jadwal proses
produksi.
b) Melakukan pengawasan terhadap proses produksi supaya kualitas,
kuantitas, dan waktu sesuai dengan rencana.
c) Bertanggung jawab pada manajeman produksi agar barang
persediaan barang tetap terjaga.
d) Bertanggung jawab pada semua alat produksi agar selalu prima dan
fasilitas produksi dapat maskimal dan berjalan lancar.
e) Melaporkan kegiatan dalam bagian produksi secara berkala
f) Memastikan perkembangan dan skill karyawanya dan bertanggung
jawab atas apa yang terjadi di dalamnya
g) Memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan
oleh karyawan.
h) Berinovasi dalam mengembangkan produksi.
5. Operation Manager
a) Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi
perusahaan
b) Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak
menguntungkan perusahaan
c) Mengawasi tata letak operasional , persediaan dan distribusi barang,
d) Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam
mendukung visi dan misi perusahaan
e) Membuat atau merencanakan pengembangan operasi dalam jangka
pendek maupun panjang
6. Manager Industrial Catering
9
Bertugas melayani katering pada site – site seperti industrial, Rumah Sakit
dan lain – lain
7. Human capital Manager
a) Bertanggung jawab di dalam pengelolaan dan pengembangan
Sumber Daya Manusia, yaitu dalam hal perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, termasuk
pengembangan kualitasnya dengan berpedoman pada kebijaksanaan
dan prosedur yang berlaku di perusahaan.
b) Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan pembinaan government & industrial serta mempunyai
kewajiban memelihara dan menjaga citra perusahaan
8. Finance and Administration Manager
Tugasnya yakni Merencanakan, mengembangkan, dan
mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam
memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat
waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan
keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.
10
Penerapan manajemen mutu terpadu (TQM) di PT Aerofood ACS
Surabaya, meliputi:
A. Quality Planning
Tahap quality planning (perencanaan kualitas) meliputi pengembangan
produk, sistem, dan proses yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan
pelanggan. Tahap planning di PT. Aerofood ACS Surabaya salah satunya,
yaitu planning raw material. Dimana jumlah dan jenis bahan makanan
ditaksir melalui:
Jumlah penumpang berdarkan AMOS
Data pemakaian bahan baku selama periode tertentu dari gudang sesuai
dengan menu dan cycle yang berlaku
Laporan barang yang tidak datang sesuai dengan waktu yang dijadwalkan
Stok bahan baku yang ada di gudang utama dan cold room untuk
keperluan perubahan jadwal kedatangan barang
B. Quality Control
Quality control merupakan bagian yang bertugas menjamin mutu dari segi
produk dan proses yang dilakukan selama produksi sehingga
pengendalian mutu bagian quality control mencakup pengendalian mutu
pada bagian produksi. Quality Control di PT Aerofood ACS Surabaya
diberlakukan controlling berlapis sehingga tugas untuk mengontrol bagian
produksi tidak hanya dilakukan oleh bagian quality control.
Semua bagian produksi melakukan controlling, misalnya pada bagian
produksi bakery maka dilakukan controlling oleh pihak section yang
dilakukan oleh supervisor kemudian dilakukan controlling oleh pihak
11
quality control lalu dilanjutkan oleh pihak handling. Dengan adanya
controlling berlapis maka akan mengurangi kesalahan maupun hal yang
tidak diharapkan.
C. Quality Assurance
Quality assurance merupakan bagian yang bertugas melakukan
pengawasan dan pengendalian proses produksi untuk menghasilkan
produk dengan standar mutu yang telah ditentukan serta mengadakan
penelitian dan pengembangan produk dalam tujuan meningkatkan
kepuasan konsumen. Penerapan quality assurance di PT Aerofood ACS
Surabaya telah dilakukan secara maksimal. Ketika terdapat produk yang
tidak sesuai maka segera dilakukan tindakan untuk memberikan
kepercayaan kepada konsumen. Pada proses pengawasan quality
assurance bekerjasama dengan bagian quality control yang bertanggung
jawab terhadap bagian produksi dalam menjamin mutu produk yang
dihasilkan.
D. Quality Improvement
Quality Improvement adalah tindakan yang diambil guna meningkatkan
nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi
dari proses. Peningkatan nilai produk di PT Aerofood ACS surabaya terus
dilakukan dan memperbarui setiap terdapat kebijakan baru tentang sistem
manajemen mutu.
12
2.1.4 Penerapan SSOP Aerofood ACS Surabaya
1. Keamanan Air
- Menggunakan air PDAM
- Monitoring : 3 bulan sekali
Sucofindo/BBTKL
- Dokumentasi
13
3. Kunsi Pencegahan Kontaminasi Silang
- Monitoring : memeriksa semua makanan di maskapai
penerbangan (setiap hari), equipment swab (seminggu sekali), hand
swab (seminggu sekali)
- Tindakan koreksi : harus sesuai dengan verifikasi oleh KKP
- Dokumentasi
14
- Monitoring :-
- Tindakan koreksi :-
- Dokumentasi :-
15
- Dokumentasi
16
Telah ditetapkan adanya CCP 3, yaitu Control Point pada saat
pengolahan dimana ukurannya berdasar suhu dari makanan tersebut.
CCP 3 (Pengolahan) meliputi:
17
Pangan ISO 22000:2005, Panduan Keamanan pangan Dunia yang
dikeluarkan oleh IFSA, dan Catering Quality Assurance Progame yang
telah diterbitkan IATA bekerja sama dengan MEDIANA Quality
Assurance Service, sehingga mutu makanan pada konsumen tetap
terjaga dan tidak ada penyimpangan.
18
1. GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)
Penilaian Unsur GMP). Nilai B, C, dan K dicantumkan pada kolom di sebelah kiri
(Kurang).
19
jumlah karyawan
2 B Tata letak/pengaturan ruangan
3 B Mudah dibersihkan dan terpelihara kebersihannya
b. Lantai B
1 B Jenis
2 B Kebersihan terpelihara
3 B Kemiringan/kelandaian cukup ke arah saluran got
4 B Permukaan kedap air, tahan terhadap air, garam, basa, dan
lainnya
5 B Permukaan rata, halus tapi tidak licin
6 B Mudah dibersihkan dan selalu dalam keadaan
bersih
7 B Pertemuan lantai dengan dinding bentuk conus
c. Dinding B
1 B Terbuat dari bahan kedap air, rata, halus, berwarna terang,
tahan lama, kuat dan tidak mudah mengelupas
2 B Kedap air
3 B Mudah dibersihkan dan selalu dalam keadaan bersih dari
debu, lendir serta kotoran lainnya
d. Langit-langit B
1 B Terbuat dari bahan tahan lama dan tidak mudah
mengelupas dan mudah dibersihkan
2 B Selalu dalam keadaan bersih dari debu, sarang laba-laba
dan kotoran lainnya
3 B Tinggi dari lantai > 3 meter
20
Komponen B. BANGUNAN DAN FASILITAS
B.1. Ruang Produksi
e. Pintu, Jendela, dan Ventilasi C
1 B Terbuat dari bahan tahan lama dan tidak mudah
pecah
2 B Permukaan berwarna terang, rata dan halus serta mudah
dibersihkan
3 C Dilengkapi dengan kawat kasa yang mudah dibersihkan dan
dirawat
4 B Pintu didesain membuka keluar
5 B Pintu dapat ditutup dengan baik dan selalu dalam keadaan
tertutup
6 K Cukup ventilasi
7 B Ventilasi selalu dalam keadaan bersih, dan tidak dipenuhi
sarang laba-laba
B. 2. Kelengkapan Ruang Produksi B
1 B Penerangan di ruang produksi cukup
2 B Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun
dan pengering
3 B Tersedia perlengkapan P3K
B. 3. Tempat Penyimpanan B
1 B Tempat penyimpanan bahan pangan terpisah dengan
produk akhir
2 B Tersedia tempat penyimpanan khusus untuk bahan bukan
pangan seperti bahan pencuci, dan lain-lain
3 B Mudah dibersihkan dan bebas dari hama serta sirkulasi
udara lancar
Komponen C. PERALATAN PRODUKSI B
1 B Terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, mudah
dibongkar pasang serta mudah dibersihkan
2 B Permukaan peralatan yang kontak langsung dengan pangan
terbuat dari bahan yang halus, tidak bercelah, tidak
mengelupas dan tidak menyerap air
3 B Ditata sesuai urutan proses produksi dan mudah
dibersihkan
4 B Semua peralatan terpelihara dengan baik dan selalu dalam
keadaan bersih
21
Komponen D. SUPLAI AIR B
1 B Kualitas sumber air baik
2 B Kuantitas air cukup
3 B Air untuk pengolahan pangan memenuhi persyaratan air
bersih
22
Komponen E. FASILITAS DAN KEGIATAN HIGIENE SANITASI B
E. 1. Tersedia Alat Cuci/Pembersih B
1 B Cukup
2 B Selalu dalam keadaan bersih
3 B Penggunaan deterjen cair
Komponen E. FASILITAS DAN KEGIATAN HIGIENE SANITASI
E. 2. Fasilitas Higiene Karyawan B
1 B Tersedia tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan lap
bersih
2 B Tersedia loker karyawan dan jamban/toilet dalam jumlah
yang cukup sesuai dengan jumlah karyawan
3 B Selalu dalam keadaan bersih
4 B Pintu jamban/toilet selalu dalam keadaan tertutup
5 B Tersedia pakaian kerja karyawan dalam jumlah yang
cukup
E. 3. Kegiatan Higiene Sanitasi B
1 B Pembersihan ruangan dilakukan secara fisik (sikat) dan
kimia (deterjen)
2 B Kegiatan pembersihan dan pencucian dilakukan secara
rutin
3 B Ada karyawan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
pembersihan dan pencucian
4 B Penggunaan deterjen dan desinfektan sesuai
petunjuk
Komponen F. PENGENDALIAN HAMA B
1 B Tidak ada hewan peliharaan
2 B Lubang dan selokan selalu tertutup
3 B Tersedia alat/bahan perangkap hama
4 B Dalam memberantas hama tidak mencemari
makanan
Komponen G. KESEHATAN DAN HIGIENE KARYAWAN B
G. 1. Kesehatan Karyawan B
1 B Karyawan yang bekerja di ruang produksi dalam keadaan
sehat
2 B Tidak ada karyawan yang menunjukkan gejala sakit
23
3 B Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala
G. 2. Kebersihan Karyawan B
1 B Semua karyawan yang bekerja selalu menjaga kebersihan
badan
2 B Pakaian/perlengkapan kerja yang digunakan selalu dalam
keadaan bersih
3 B Semua karyawan selalu menggunakan pakaian
kerja/celemek lengkap dengan penutup kepala, dan alas
kaki dengan baik dan benar
4 B Kuku pendek dan rapi serta tidak menggunakan
kutek/pemerah kuku
5 B Semua karyawan selalu menutup luka dengan perban
6 B Semua karyawan selalu mencuci tangan dengan sabun
sebelum memulai kegiatan mengolah makanan, sesudah
menangani bahan mentah dan sesudah ke luar dari
toilet/jamban
7 B Dalam menyentuh/mengambil makanan masak, karyawan
selalu menggunakan sarung tangan/penjepit dan penutup
mulut
24
Komponen G. KESEHATAN DAN HIGIENE KARYAWAN
G. 3. Kebiasaan Karyawan B
1 B Dalam mengolah makanan, tidak ada karyawan yang batuk
dan bersin tanpa menutup mulut
2 B Tidak ada karyawan yang menggaruk, memegang
rambut/kepala, dan hidung pada saat mengolah makanan
3 B Tidak ada karyawan yang menggunakan perhiasan, seperti
cincin, giwang, gelang, kalung, dan arloji
4 B Tidak ada karyawan yang merokok dan meludah di
sembarang tempat pada waktu mengolah makanan
5 B Tidak ada karyawan yang mencicipi makanan tanpa
menggunakan 2 sendok yang berbeda
Komponen H. PENGENDALIAN PROSES B
H. 1. Pengontrolan Suhu B
1 B Ada alat pengukur suhu
2 B Suhu dalam proses pengolahan makanan selalu
dikontrol
H. 2. Penyimpanan Bahan Makanan B
1 B Suhu penyimpanan dingin , 7 oC
2 B Suhu penyimpanan panas > 60 oC
3 B Penyimpanan bahan makanan mentah terpisah dari bahan
yang telah diolah
H. 3. Pencucian Bahan Makanan B
1 B Mencuci bahan makanan, seperti sayur dan buah sebelum
dipotong
2 B Mencuci bahan makanan dengan air mengalir
3 B Makanan yang dimakan mentah (sayur/buah) dicuci dengan
air panas (80 – 100 oC) selama 1 – 5 detik
H. 4. Pemilihan Bahan Makanan B
1 B Bahan makanan yang diterima, diperiksa sesuai dengan
spesifikasinya
2 B Bahan makanan bebas dari benda-benda asing
H. 5. Bahan Kemasan B
1 B Bahan kemasan yang digunakan aman
2 B Bahan kemasan yang digunakan tidak berbahaya
H. 6. Kontrol dan Supervisi B
25
1 B Seminggu sekali
2 B Sebulan sekali
3 B Tiga (3) bulan sekali
4 B Enam (6) bulan sekali
5 B Setahun sekali
H. 7. Ada Catatan atau Protap-protap Proses Pengolahan B
26
Komponen I. PENYIMPANAN B
1 B Penyimpanan bahan pangan dan produk akhir dilakukan di
tempat bersih dan terpisah
2 B Bahan pangan/produk yang terlebih dahulu
masuk/diproduksi, digunakan/diedarkan terlebih dahulu
3 B Bahan berbahaya seperti pemberantas serangga, tikus, dan
bahan berbahaya lainnya disimpan dalam ruangan terpisah
dan diawasi penggunaannya
Komponen J. PELATIHAN KARYAWAN B
1 B Pelatihan/bimbingan/penyuluhan tentang CPMB/GMP
kepada karyawan pernah diikuti
sebagai berikut :
27
A. Kesimpulan
B. Daftar Isi
28
Lampiran 1
Ya tidak
Bebas dari sarang hama, khususnya serangga dan binatang pengerat
Ya tidak
Berada di daerah yang jauh dari tempat pembuangan sampah baik sampah
padat maupun sampah cair atau daerah penumpukan barang bekas dan
daerah kotor lainnya.
Ya tidak
Ya tidak
Kebersihan Lingkungan
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
29
a. Disain dan Tata Letak
Luas ruangan produksi dengan jenis dan ukuran alat serta jumlah karyawan
b. Lantai
Terbuat dari :
Kebersihan terpelihara
Ya tidak
Ya tidak
Permukaan lantai kedap air, tahan terhadap air, garam, basa dan lainnya
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
c. Dinding
30
Terbuat dari bahan kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, kuat
dan tidak mudah mengelupas
Ya tidak
d. Langit-Langit
Terbuat dari bahan tahan lama dan tidak mudah mengelupas dan mudah
dibersihkan.
Ya tidak
Selalu dalam keadaan bersih dari debu, sarang labah-labah dan kotoran
lainnya.
Ya tidak
Pintu dan jendela terbuat dari bahan tahan lama dan tidak mudah pecah
Ya tidak
Ya tidak
Pintu, jendela dan ventilasi dilengkapi dengan kawat kasa yang mudah
dibersihkan dan dirawat
Ya tidak
Ya tidak
31
Pintu dapat ditutup dengan baik dan selalu dalam keadaan tertutup
Ya tidak
Cukup ventilasi
Ya tidak
Ventilasi selalu dalam keadaan bersih, dan tidak dipenuhi sarang laba-laba
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Tempat penyimpanan mudah dibersihkan dan bebas dari hama serta sirkulasi
udara lancar
Ya tidak
32
KOMPONEN C. PERALATAN PRODUKSI
Konstruksi
Peralatan produksi terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, mudah dibongkar
pasang serta mudah dibersihkan.
Ya tidak
Permukaan peralatan yang kontak langsung dengan pangan terbuat dari bahan
yang halus, tidak bercelah, tidak mengelupas dan tidak menyerap air.
Ya tidak
Tata Letak
Peralatan produksi ditata sesuai urutan proses produksi dan mudah dibersihkan
Ya tidak
Kebersihan
Semua peralatan terpelihara dengan baik dan selalu dalam keadaan bersih.
Ya tidak
- Sumur lain.
Ya tidak
33
KOMPONEN E. FASILITAS DAN KEGIATAN HIGIENE DAN SANITASI
Ya tidak
- Padat
- Cream
Ya tidak
Tersedia tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan lap bersih
Ya tidak
Tersedia loker karyawan dan jamban/toilet dalam jumlah yang cukup sesuai
jumlah karyawan
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
34
Pembersihan ruangan dilakukan secara :
Fisik (sikat)
Kimia (deterjen)
Ya tidak
Sesuai petunjuk
1. Hewan peliharaan
- Tidak ada
2. Pencegahan Hama
Ya tidak
3. Pemberantasan Hama
Ya tidak
35
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
36
Semua karyawan selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum memulai
kegiatan mengolah makanan, sesudah menangani bahan mentah dan
sesudah ke luar dari toilet/jamban.
Ya tidak
Ya tidak
Dalam mengolah makanan ada karyawan yang batuk dan bersin tanpa
menutup mulut
Ya tidak
Ya tidak
Ya tidak
Ada karyawan yang merokok dan meludah disembarang tempat pada waktu
mengolah makanan.
Ya tidak
Ya tidak
37
Alat pengukur suhu : - Ada - Tidak ada
- Selalu dikontrol
- Tidak dikontrol
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Mencuci BM dengan air mengalir
Ya Tidak
Makanan yang dimakan mentah (buah/sayur) dicuci dengan air panas (80 -
100 0C) selama 1 – 5 detik.
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
38
H.5. Bahan Kemasan
Plastik - Karton
Kertas - Kaleng
1 tahun sekali
KOMPONEN I. PENYIMPANAN
Penyimpanan Bahan dan Produk
Penyimpanan bahan pangan dan produk akhir dilakukan di tempat bersih dan
terpisah
Ya tidak
Ya tidak
39
Bahan berbahaya seperti pemberantas serangga, tikus dan bahan berbahaya
lainnya disimpan dalam ruangan terpisah dan awasi penggunaannya.
Ya tidak
40