Tipe dapur dimana bahan yang dimasak seluruhnya terdiri dari bahan mentah
terlihat dari area/ruang pada dapur yang lengkap. Biasanya digunakan pada
perusahaan kecil yang menawarkan menu tidak terlalu luas dan banquet yang
tidak terlalu besar. Seluruh bagian atau area dapur dapat ditempatkan menjadi satu
ruang, dimana bagian preparation dan bagian finishing ditempatkan pada area
yang sama serta semua makanan panas dilayani dalam satu outlet kitchen.
Combined Preparation and Finishing Kitchen adalah tipe dapur yang biasanya
terdapat pada perusahaan ukuran menengah yang memungkinkan untuk
mempersiapkan sejumlah standar menu dan porsi tertentu. Bentuk dapur ini
sangat berbeda dengan bentuk dapur conventional karena di sini terdapat
pemisahan antara bagian yang mempersiapkan dengan bagian yang mengolah
makanan. Tipe dapur dimana dalam proses produksi mengkombinasikan bahan
mentah dan makanan yang telah matang. Biasanya digunakan pada perusahaan
ukuran menengah, sejumlah menu sudah terstandarisasi, preparation dan finishing
dipisahkan dalam dua blok.
3. Separated Preparation and Finishing Kitchen
Tipe dapur dimana proses produksi dan finishing tidak pada satu gedung.
Ruang finishing adalah ruang distribusi dimana berada di beberapa tempat
(satelit). Biasanya digunakan pada perusahaan ukuran besar, terdapat satelit
kitchen, ruang yang dilengkapi dengan pembagian kerja dan kitchen equipment.
Sistem ini sesuai untuk diterapkan dalam jasa pelayanan skala besar. Dapur ini
terbagi menjadi beberapa bagian, seperti bagian persiapan, bagian pengolahan,
bagian pemorsian dan bagian penyelesaian.
Dengan adanya pembagian tersebut maka akan tercipta beragam menu dan
jenis makanan yang dapat disajikan dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif
lebih cepat. Untuk dapur jenis ini, bagian pengolahan dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu :
a. Bagian Leader
Merupakan bagian yang mengolah makanan dingin, baik makanan pembuka
maupun makanan pokok, saus dingin seperti mayonaise. Makanan dingin yang
dipersiapkan seperti salad.
b. Bagian Vegetable
Merupakan bagian pengolahan sayur-sayuran yang memiliki fungsi menyiapkan
dan membuat berbagai makanan panas seperti membuat kaldu dasar putih. Di
samping itu bagian ini juga membuat bermacam-macam sup encer, sup kental,
serta membuat berbagai makanan seperti makanan dari sayuran, kentang, nasi,
pasta dan makanan dari bahan telur.
c. Saucer
Merupakan bagian pengolahan saus yang memiliki fungsi dan ruang lingkup
pekerjaan menyiapkan dan membuat berbagai macam saus serta makanan panas
yang pada dasarnya merupakan makanan pokok.
d. Pattiserie
Merupakan bagian yang memiliki fungsi dan ruang lingkup pekerjaan
mempersiapkan serta membuat macam-macam cake, bread, manisan, ice cream
dan makanan penutup (dessert) lainya.
3) Tipe L (L Shape)
Model ini bisa diterapkan pada ruang yang terbatas. Jalur sirkulasi pada dapur
L relative lebih nyaman. Bentuknya yang siku memungkinkan pengelompokan
antara dapur bersih dan kotor ditempatkan pada 2 dinding yang berpotongan (di
sudut). Keuntungan dari tipe dapur ini memuat tempat dan peralatan yang lebih
banyak, cocok untuk ruangan dapur yang mempunyai panjang ruangan terbatas,
cocok untuk memisahkan dua kelompok peralatan dan pembagian kerja dapat
lebih merata. Kerugiannya memerlukan waktu dan energi yang lebih banyak.
4) Tipe U (U shape)
Bentuk dapur U biasanya menempati tiga dinding dan dapat digabungkan
dengan bar. Dapur U bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan yang cukup luas.
Salah satu tipe dapur yang dapat menciptakan tempat penyimpanan peralatan yang
cukup banyak dan efektif. Penataan zonanya lebih fleksibel, tergantung kebutuhan
penggunanya. Cocok untuk ruangan dapur kecil dengan sedikit pekerja.
Kerugiannya ruang gerak pekerja terbatas dan bila peralatan terlalu banyak
terkesan tidak rapi.
5) Tipe Pulau (Island)
Model dapur “island” membawa kesan ekslusif dan dapat diterapkan apabila
ruangan yang tersedia cukup luas. Pada model ini kompor atau oven berikut
cooker hood terpisah dari perangkat dapur lainnya. Selain itu, tipe island ini juga
berfungsi sebagai tempat makan dan meja saji juga. Biasanya, lay out dapur ini
berbentuk tipe single line atau tipe L dengan tambahan sebuah meja di tengahnya
(island). Meja yang berada di tengah tersebut, dapat berupa meja yang permanen
maupun meja yang dapat dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan.
6) Tipe G
Dapur tipe ini sama dengan menutupi seluruh dinding dapur dengan kabinet.
Apabila ruang dapur cukup besar dan membutuhkan banyak tempat penyimpanan
alat-alat makan yang jarang dipakai, tipe ini bisa digunakan. Namun banyak
desainer dapur modern saat ini tidak akan menyarankan menggunakan desain
model ini. Disamping banyak terjadi ruang mati pada kabinet-kabinet sudut, juga
dapur akan terlihat penuh dan kurang memberi kenyamanan secara psikologis.
6. Toilet
Ketentuan berdasarkan Permenkes No.24 Tahun 2016 tentang Teknis Bangunan
dan Prasarana Rumah Sakit:
a. Letak tidak berhubungan langsung dengan dapur, ruang persiapan makanan,
ruang tamu, dan gudang makanan.
b. Di dalam toilet harus tersedia jamban, peturasan, dan bak air.
c. Toilet wanita terpisah dengan pria.
d. Toilet untuk tenaga kerja terpisah dengan toilet pengunjung.
e. Toilet dibersihkan dengan deterjen dan alat pengering.
f. Tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok, serta sabun.
g. Luas lantai cukup untuk memelihara kebersihan.
h. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dan kelandaiannya
cukup.
i. Ventilasi dan penerangan baik.
j. Air limbah dibuang ke septik tank atau roil atau lubang peresapan yang tidak
mencemari air tanah.
k. Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air.
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, Imelda. 50 Desain Dapur.Gramedia. Jakarta. 2004
DISUSUN OLEH :
Nama : Nanda Azalia Annisa
NIM : P07131217060