MSPMI Lanjut
(Kemenkes, 2014)
2
ADD A FOOTER 3
ADD A FOOTER 4
PENGELOLAAN SARANA FISIK 5
Pendahuluan
6
Fungsi & Tipe Dapur PM
1. Conventional Kitchen
2. Combined Preparation and
Finishing Kitchen
3. Separated Preparation and
Finishing Kitchen
4. Convenience Food Kitchen
8
Tipe Dapur
Berdasarkan Fungsi:
1. Conventional Kitchen
2. Combined Preparation and
Finishing Kitchen
3. Separated Preparation and
Finishing Kitchen
4. Convenience Food Kitchen
9
Untuk dapur jenis ini, bagian pengolahan dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu :
a. Bagian Leader
Tipe Dapur Bagian yang mengolah makanan dingin, baik makanan pembuka
Berdasarkan Fungsi: maupun makanan pokok, saus dingin ex: mayonaise. Makanan
dingin yang dipersiapkan seperti salad.
b. Bagian Vegetable
1. Conventional Kitchen Bagian pengolahan sayur-sayuran yang memiliki fungsi
2. Combined Preparation and menyiapkan & membuat berbagai makanan panas ex: kaldu
Finishing Kitchen dasar putih. Selain itu membuat bermacam-macam sup encer,
sup kental, serta berbagai makanan ex: makanan dari sayuran,
3. Separated Preparation and kentang, nasi, pasta dan makanan dari bahan telur.
Finishing Kitchen c. Saucer
4. Convenience Food Kitchen Bagian pengolahan saus yang memiliki fungsi & ruang lingkup
pekerjaan menyiapkan & membuat berbagai macam saus serta
makanan panas yang pada dasarnya merupakan makanan pokok.
d. Pattiserie
Bagian yang memiliki fungsi & ruang lingkup pekerjaan
mempersiapkan serta membuat macam-macam
10 cake, bread,
manisan, ice cream dan makanan penutup (dessert) lainya.
Tipe Dapur
Berdasarkan Fungsi:
1. Conventional Kitchen
2. Combined Preparation and
Finishing Kitchen
3. Separated Preparation and
Finishing Kitchen
4. Convenience Food Kitchen
11
Perencanaan dan Pemilihan Alat
Peralatan dalam kebutuhan jasa pelayanan makanan menjadi hal yang
sangat penting karena merupakan aset tetap dalam penyelenggaraan
makanan.
Jenis peralatan yang dipilih tergantung pada tempat dimana barang
tersebut akan digunakan.
Diagram alir jasa makanan membantu dalam memilih peralatan untuk
unit yang berbeda dalam penyelenggaraan makanan
Pemilihan peralatan membutuhkan perencanaan yang matang dan
pengambilan keputusan
seluruh operasi dari sistem jasa makanan didasarkan pada ketersediaan
peralatan yang sesuai.
Peralatan Harus Dinilai Dari Sudut
Pandang
ADD A FOOTER 19
Jenis Bahan Peralatan
ADD A FOOTER 20
Jenis Bahan Peralatan
Bahan Logam
Teflon
Stainless steel
Peralatan teflon merupakan alat masak yang lapisannya
Plastik
mudah terlepas dan dapat masuk ke makanan saat dimasak.
Kayu
Kandungan teflon ternyata juga mengeluarkan enam gas
Teflon
beracun, termasuk karsinogen (zat penyebab kanker).
Hindari penggunaan teflon dengan panas berlebihan atau
pembersihan dengan bahan yang lembut dapat digunakan
untuk meminimalisir terkelupasnya bagian teflon.
ADD A FOOTER 21
Prinsip perencanaan dan pemilihan
peralatan harus memperhatikan !!!
1. Peralatan harus efisien berkualitas tinggi dan sesuai kelayakan (sesuai
kegunaan, kebutuhan dan kemampuan).
2. Peralatan yang dibeli harus mempermudah pekerjaan.
3. Peralatan yang dibeli harus mengurangi biaya tenaga.
4. Peralatan yang dibeli harus dapat memperbaiki sanitasi.
5. Peralatan yang dibeli dapat mempertahankan kandungan zat gizi makanan
pada saat penyajian.
6. Peralatan yang dibeli harus meminimalkan harga makanan.
7. Peralatan yang dibeli berguna untuk menambah penampilan dan variasi
menu
LAY OUT Pada Area Pemasakan
23
Lay Out Pada Cooking
Area
Prinsip dasar yang harus dipenuhi
dalam mendesain dapur yaitu
menentukan perletakan tempat
memasak, tempat mencuci dan
tempat menyimpan, yang lebih
dikenal dengan ”prinsip segitiga”.
ADD A FOOTER
24
Bentuk dapur yang paling sederhana.
Ada beberapa tata letak
(lay out) pada area Berupa susunan kabinet memanjang yang menampung
seluruh fungsi dapur pada satu garis lurus.
pemasakan:
Keuntungan: hemat tempat, jarak tempuh pendek
hemat waktu dan energi, BM tidak menunggu lama
untuk diproses.
1. Tipe Garis Lurus (Line
Shape) atau Single line Kerugian: memuat tempat & peralatan terbatas, ruang
gerak terbatas, produk yang dihasilkan terbatas.
2. Tipe Koridor (Double Line)
Minimal membutuhkan tempat sekitar 3-4 meter
3. Tipe L (L Shape) panjang dinding.
4. Tipe U (U shape) Perlu memperhatikan penempatan kompor dan sink.
5. Tipe Pulau (Island) Banyak ditemukan pada apartemen, rumah, institusi
6. Tipe G (yang punya ruangan memanjang & tidak terlalu
lebar).
7. Tipe Parallel back to back
Bentuk ini kurang efektif namun hemat tempat.
8. Tipe Parallel Face to face
25
Tipe Garis Lurus (Line Shape) atau Single line
26
Dapur diletakkan pada dua sisi dinding yang
Ada beberapa tata letak
berhadapan.
(lay out) pada area
Zona masak dan air bersih pada satu sisi, sementara
pemasakan:
sisi lainnya dapat di gunakan untuk area penyimpanan.
Atau Zona memasak pada satu sisi, sedangkan sisi yang
lainnya dapat digunakan untuk area air bersih dan
1. Tipe Garis Lurus (Line Shape) penyimpanan.
atau Single line
Model ini dibuat untuk memudahkan pemisahan antara
2. Tipe Koridor (Double Line) dapur bersih dan dapur kotor.
3. Tipe L (L Shape)
4. Tipe U (U shape)
5. Tipe Pulau (Island)
6. Tipe G
7. Tipe Parallel back to back
8. Tipe Parallel Face to face
27
Tipe Garis Lurus (Line Shape) atau Single line
28
Bisa diterapkan pada ruang yang terbatas.
Ada beberapa tata letak
(lay out) pada area Jalur sirkulasi pada dapur L relatif lebih nyaman.
pemasakan: Bentuknya yang siku memungkinkan pengelompokan
antara dapur bersih dan kotor ditempatkan pada 2
dinding yang berpotongan (di sudut).
1. Tipe Garis Lurus (Line Shape) Keuntungan dari tipe dapur ini memuat tempat dan
atau Single line peralatan yang lebih banyak, cocok untuk ruangan
dapur yang mempunyai panjang ruangan terbatas,
2. Tipe Koridor (Double Line) cocok untuk memisahkan dua kelompok peralatan dan
3. Tipe L (L Shape) pembagian kerja dapat lebih merata.
4. Tipe U (U shape) Kerugiannya memerlukan waktu dan energi yang lebih
banyak.
5. Tipe Pulau (Island)
6. Tipe G
7. Tipe Parallel back to back
8. Tipe Parallel Face to face
29
Tipe L (L Shape)
30
Ada beberapa tata letak Biasanya menempati tiga dinding dan dapat
(lay out) pada area digabungkan dengan bar.
pemasakan: Keuntungan bisa dimanfaatkan untuk tempat
penyimpanan yang cukup luas, penataan
zonanya lebih fleksibel (tergantung
1. Tipe Garis Lurus (Line Shape) kebutuhan penggunanya), cocok untuk
atau Single line ruangan dapur kecil dengan sedikit pekerja.
2. Tipe Koridor (Double Line)
Kerugiannya ruang gerak pekerja terbatas
3. Tipe L (L Shape) dan bila peralatan terlalu banyak terkesan
4. Tipe U (U shape) tidak rapi.
5. Tipe Pulau (Island)
6. Tipe G
7. Tipe Parallel back to back
8. Tipe Parallel Face to face
31
Tipe U (U Shape)
32
Ada beberapa tata letak Membawa kesan ekslusif dan dapat diterapkan
(lay out) pada area apabila ruangan yang tersedia cukup luas.
pemasakan:
Pada model ini kompor atau oven berikut cooker
hood terpisah dari perangkat dapur lainnya.
1. Tipe Garis Lurus (Line Shape) Selain itu, tipe island ini juga berfungsi sebagai
atau Single line tempat makan dan meja saji juga.
2. Tipe Koridor (Double Line) Biasanya, lay out dapur ini berbentuk tipe single
3. Tipe L (L Shape) line atau tipe L dengan tambahan sebuah meja
4. Tipe U (U shape) di tengahnya (island). Meja yang berada di
5. Tipe Pulau (Island) tengah tersebut, dapat berupa meja yang
permanen maupun meja yang dapat dipindah-
6. Tipe G
pindahkan sesuai dengan kebutuhan.
7. Tipe Parallel back to back
8. Tipe Parallel Face to face
33
Tipe Pulau (Island)
34
Ada beberapa tata letak
(lay out) pada area
Menutupi seluruh dinding dapur dengan kabinet.
pemasakan:
Apabila ruang dapur cukup besar dan
membutuhkan banyak tempat penyimpanan
1. Tipe Garis Lurus (Line Shape) alat-alat makan yang jarang dipakai, tipe ini
atau Single line bisa digunakan.
2. Tipe Koridor (Double Line) Ruang yang terbentuk seperti ruang mati pada
3. Tipe L (L Shape) kabinet-kabinet sudut, dapur juga akan terlihat
4. Tipe U (U shape) penuh dan kurang memberi kenyamanan secara
psikologis.
5. Tipe Pulau (Island)
6. Tipe G
7. Tipe Parallel back to back
8. Tipe Parallel Face to face
35
Tipe G
36
Ada beberapa tata letak
(lay out) pada area
Antar pekerja melakukan kegiatan dengan posisi
pemasakan:
saling membelakangi, bekerja tanpa harus
bertabrakan.
1. Tipe Garis Lurus (Line Shape) Keunggulan: cocok untuk ruang dapur yang luas,
atau Single line memuat tempat dan peralatan yang lebih
2. Tipe Koridor (Double Line) banyak dan pembagian kerja dapat lebih merata
serta hasil produksi dapat lebih banyak, sering
3. Tipe L (L Shape)
digunakan untuk penyelenggaraan makanan
4. Tipe U (U shape)
komersial.
5. Tipe Pulau (Island)
6. Tipe G
7. Tipe Parallel back to back
8. Tipe Parallel Face to face
37
Tipe Parallel back to back
38
Ada beberapa tata letak
(lay out) pada area
pemasakan:
1. Tipe Garis Lurus (Line Shape) Bentuk Pararel Face to Face biasa digunakan
atau Single line pada institusi besar seperti Rumah Sakit,
2. Tipe Koridor (Double Line) memungkinkan antar pekerja melakukan
3. Tipe L (L Shape) kegiatan dengan posisi saling berhadapan.
4. Tipe U (U shape)
5. Tipe Pulau (Island)
6. Tipe G
7. Tipe Parallel back to back
8. Tipe Parallel Face to face
39
Tipe Parallel Face to face
40
Rekomendasi Tipe Dapur
rekomendasi tipe dapur berdasarkan ukuran ruang sbb:
41
PRINSIP PERENCANAAN & LAY OUT DAPUR
42
Tujuan perencanaan desain dapur:
1. Mengurangi biaya produksi :
- hemat energi
- mengurangi biaya-biaya pekerja
- mengurangi bahan makanan/makanan yg terbuang
2. Meningkatkan kualitas melalui :
- kondisi-kondisi penyimpanan yang ideal
- penerapan standar yang tinggi untuk produksimakanan, termasuk higiene makanan
- penerapan terbaik untuk system distribusi makanan
3. Meningkat produktivitas & efisiensi
- mengurangi waktu terbuang
- mengurangi kelelahan dan mencegah kecelakaan kerja menjamin pekerja terlatih dalam menggunakan alat
- menyesuaikan area dapur dengan kualifikasi pegawai dan ruang-ruang yang dibutuhkan
Desain
Artinya merancang bangunan
gedung/area yang akan dibuat
yang meliputi luas dapur,
bentuk/shape dan gaya/stlyle.
Luas dapur sangat tergantung
dari besar kecilnya kegiatan di
dapur.
44
DESAIN TEMPAT BEKERJA
47
PERSENTASE PEMBAGIAN RUANGAN
1 Penerimaan 2,31%
2 Penyimpanan 16,15%
3 Persiapan daging 2,31%
4 Persiapan sayur & buah 3,08%
5 Produksi 7,69%
6 Pencucian 10,76%
7 Distribusi 8,46%
8 Penyimpanan kereta 6,92%
9 Kantor 7,69%
10 Fasilitas pegawai 34,62%
Letak & Bangunan Dapur
Faktor yang perlu diperhatikan ;
1. Dapur & ruang makan terpisah dari tempat produksi agar tidak terkontaminasi
2. Terletak strategis (tidak terganggu oleh hal lain)
3. Mudah tercapai dicapai kendaraan dari luar institusi (pengiriman BM)
4. Masuk cahaya & sirkulasi udara yg cukup serta pemandangan yang nyaman
5. Tidak berdekatan dengan tempat sampah/ lingkungan yang mencemarkan makanan
1. Pemilik Penyelenggaraan
Makanan Institusi.
2. Manager Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi yaitu Ahli Gizi
atau direktur pelayanan
makanan
3. Perancang dan Pengembang,
yaitu arsitek, adalah orang yang
biasanya ditunjuk sebagai
koordinator seluruh
perencanaan.
53
Tim Perencana
terdiri dari: Bertanggungjawab menjelaskan:
Tujuan perencanaan
1. Pemilik Penyelenggaraan Menentukan kebutuhan
Makanan Institusi. Menetapkan kebijakan yang harus diikuti
2. Manager Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi yaitu Ahli Gizi
Prosedur kerja yang ditetapkan
atau direktur pelayanan makanan Biaya yang harus dikeluarkan
3. Perancang dan Pengembang, yaitu
arsitek, adalah orang yang
Jadwal waktu penyelesaian pembangunan.
biasanya ditunjuk sebagai
koordinator seluruh perencanaan.
54
Ahli Gizi atau Direktur Pelayanan Makanan.
Tim Perencana Memberikan:
terdiri dari: Data semua proses/kegiatan pelayanan makanan
Sumberdaya yang dipakai
1. Pemilik Penyelenggaraan Menganalisa menu
Makanan Institusi.
Menjelaskan hubungan alat dan menu
2. Manager Sistem
Penyelenggaraan Makanan Jumlah produksi makanan
Institusi yaitu Ahli Gizi atau Standar porsi dan resep
direktur pelayanan makanan
Menginformasikan jumlah unit kerja yang diinginkan
3. Perancang dan Pengembang, yaitu
arsitek, adalah orang yang Tata alur kerja dan peralatan yang ditetapkan
biasanya ditunjuk sebagai Desain dan konstruksi yang dikehendaki.
koordinator seluruh perencanaan.
55
Tim Perencana
Arsitek, Insinyur Sipil, Insinyur Desain
terdiri dari: interior
Artsitek: membuat rencana gambar, mempertimbangkan
1. Pemilik Penyelenggaraan aspek arsitektur bangunan dan peralatan serta berkoordinasi dan
Makanan Institusi. menginformasikan kepada semua anggota tim rencana gambar
bangunan.
2. Manager Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi yaitu Ahli Gizi Insinyur Sipil: menentukan dan melengkapi desain
atau direktur pelayanan makanan bangunan, arus kerja dan peralatan, air, listrik, bahan bakar
serta perlengkapan lain, mengusulkan macam ruangan, material
3. Perancang dan Pengembang, serta konstruksi.
yaitu arsitek, adalah orang
yang biasanya ditunjuk Insinyur Desain Interior: mengusulkan arus kerja dan
sebagai koordinator seluruh peralatan, mengusulkan instalasi penerangan, pendingin serta
instalasi perpipaan dan kabel listrik.
perencanaan.
56
langkah-langkah perencanaan sarana
fisik dan peralatan pada PMI
ADD A FOOTER 63
THANK YOU!
2020