Oleh Kelompok 1:
1. Satu Nur Indah W.P P17110182001
2. Alfina Nur Isyrofi P17111181003
3. Caturini Meidya N P17111181004
4. Aura Wahyu G P17111810006
5. Pony Puspa Ayu P17111181007
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui sistem pengawasan mutu pangan di PT. Aerofood Indonesia
(ACS) Surabaya.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui standardisasi dan sertifikat yang diperoleh PT. Aerofood
Indonesia (ACS) Surabaya.
2. Mengetahui susunan organisasi, ketenagaan dan uraian tugas di PT.
Aerofood Indonesia (ACS) Surabaya.
3. Mengetahui penerapan Total Quality Management (TQM) di PT.
Aerofood Indonesia (ACS) Surabaya.
4. Mengetahui penerapan SSOP di PT. Aerofood Indonesia (ACS)
Surabaya.
5. Mengetahui penanganan produk meliputi manajemen penyelesaian
komplain konsumen dan prosedur penarikan produk yang mengalami
penyimpangan mutu.
6. Menganalisa Komponen Good Manufacturing Product (GMP) PT.
Aerofood Indonesia (ACS) Surabaya berdasarkan kriteria.
BAB II
HASIL KUNJUNGAN
1. Keamanan Air
Ѵ Ya tidak
Berada di daerah yang jauh dari tempat pembuangan sampah baik sampah
padat maupun sampah cair atau daerah penumpukan barang bekas dan
daerah kotor lainnya.
Ѵ
Ya tidak
Lokasi bangunan tidak berada di daerah pemukiman penduduk yang
kumuh.
Ѵ Ya tidak
Kebersihan Lingkungan
Luas ruangan produksi dengan jenis dan ukuran alat serta jumlah karyawan
b. Lantai
Terbuat dari :
Ѵ
Tegel / ubin Plesteran semen Kayu
Kebersihan terpelihara
Ѵ
Ya tidak
Ѵ Ya tidak
Permukaan lantai kedap air, tahan terhadap air, garam, basa dan lainnya
Ѵ Ya tidak
Ѵ Ya tidak
c. Dinding
Terbuat dari bahan kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, kuat
dan tidak mudah mengelupas
Ѵ Ya tidak
d. Langit-Langit
Terbuat dari bahan tahan lama dan tidak mudah mengelupas dan
mudah dibersihkan.
Ya tidak
√
Selalu dalam keadaan bersih dari debu, sarang labah-labah dan
kotoran lainnya.
√ Ya tidak
Pintu dan jendela terbuat dari bahan tahan lama dan tidak mudah pecah
√
Ya tidak
Pintu, jendela dan ventilasi dilengkapi dengan kawat kasa yang mudah
dibersihkan dan dirawat
√
Ya tidak
Pintu dapat ditutup dengan baik dan selalu dalam keadaan tertutup
√ Ya tidak
Cukup ventilasi
√
Ya tidak
Ventilasi selalu dalam keadaan bersih, dan tidak dipenuhi sarang laba-laba
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
Peralatan produksi terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, mudah
dibongkar pasang serta mudah dibersihkan.
√ Ya tidak
√ Ya tidak
Tata Letak
√ Ya tidak
Kebersihan
Semua peralatan terpelihara dengan baik dan selalu dalam keadaan bersih.
Ya tidak
√
4. KOMPONEN D. SUPLAI AIR
- Sumur lain.
√
3. Kuantitas : - Cukup - Tidak Cukup
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
Tersedia tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan lap bersih
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
Fisik (sikat)
Kimia (deterjen)
√ Gabungan fisik dan kimia
√ Ya tidak
Karyawan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pembersihan dan
pencucian
1. Hewan peliharaan
√ Ya tidak
3. Pemberantasan Hama
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
Ada karyawan yang menunjukan gejala sakit
Ya √ tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
√ Ya tidak
G.3. Kebiasaan Karyawan
Dalam mengolah makanan ada karyawan yang batuk dan bersin tanpa
menutup mulut
Ya √ tidak
Ya √ tidak
Ya √ tidak
Ya √ tidak
- Tidak dikontrol
v Ya Tidak
Makanan yang dimakan mentah (buah/sayur) dicuci dengan air panas (80 -
100 0C) selama 1 – 5 detik.
v
Ya Tidak
v Ya tidak
Kertas - Kaleng
1 tahun sekali
9. KOMPONEN I. PENYIMPANAN
v Ya tidak
v Ya tidak
Analisis:
Lokasi bangunan di ACS ini berada pada tempat bebas pencemaran, semak
belukar dan genangan air,bebas dari sarang hama, khususnya serangga dan
binatang pengerat dan berada di daerah yang jauh dari tempat pembuangan
sampah baik sampah padat maupun sampah cair atau daerah penumpukan barang
bekas dan daerah kotor lainnya. Lokasi bangunan juga tidak berada di daerah
pemukiman penduduk yang kumuh
2. Kebersihan Lingkungan
Bangunan dan fasilitas yang digunakan di ACS ini juga menjadi bagian yang
harus diperhatikan karena berkaitan dengan proses produksi makanan terutama
untuk kenyamanan petugas dan kegiatan perawatan. ACS ini memiliki luas
ruangan produksi yang sesuai dengan jenis dan ukuran alat serta jumlah
karyawan, tata letak / pengaturan ruangan yang rapi, serta ruang produksi yang
mudah dibersihkan dan terpelihara kebersihannya.
Lantai ruang produksi di design menggunakan tegel/ubin yang kedap air,
tahan terhadap air, garam, basa dan rata, halus tapi tidak licin serta selalu dijaga
kebersihannya. Selain itu kemiringan atau kelandaian juga cukup ke arah saluran
selokan. Pertemuan antara dinding dan lantai di desaign bentuk conus.
Dinding di runag produksi Terbuat dari bahan kedap air, rata, halus, berwarna
terang, tahan lama, kuat dan tidak mudah mengelupas, kedap air dan mudah
dibersihkan dan selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir serta kotoran
lainnya.
Pada aspek bangunan dan fasilitas berupa langit-langit Aerofood Catering
Surabaya (ACS), bahan terbuat dari benda yang kuat, dan bersih, dan memiliki
jarak antara lantai dan langit-langit yang berjarak lebih dari 3 meter. Untuk pintu,
jendela, dan ventilasi memiliki bahan-bahan yang aman dan bersih serta memiliki
maintenance yang baik, dibuktikan dengan bahan yang digunakan adalah bahan
tidak mudah pecah, mudah dibersihkan. Ventilasi yang ada juga sudah memenuhi
standar karena di berbagai area terdapat area pertukaran udara yang tidak dipenuhi
kotoran.
Pada aspek ruang produksi, seluruh aspek menunjukkan kata lengkap dengan
adanya penerangan, tempat personal hygiene untuk mencuci tangan dan tempat
peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang tersedia.
Karyawan Aerofood ACS Surabaya memiliki kebiasaan baik yaitu tidak ada
karyawan yang batuk dan bersin tanpa menutup mulut saat mengolah makanan,
tidak ada karyawan yang menggaruk, memegang rambut/ kepala dan hidung
sewaktu mengolah makanan, tidak ada karyawan yang menggunakan perhiasan
seperti cincin, giwang, gelang, kalung, arloji dibuktikkan para karyawan yang
akan masuk ke dalam ruang pengolahan makanan melepaskan semua barang
mereka. Karyawan Aerofood ACS Surabaya juga tidak ada yang merokok dan
meludah disembarang tempat pada waktu mengolah makanan serta semua
karyawan dalam mencicipi makanan menggunakan 2 sendok yang berbeda.
KOMPONEN I. PENYIMPANAN
Penyimpanan bahan pangan dan produk akhir dilakukan di tempat bersih dan
terpisah. Bahan pangan/ produk yang lebih dulu masuk/diproduksi
digunakan/diedarkan terlebih dahulu. Bahan berbahaya seperti pemberantas
serangga, tikus dan bahan berbahaya lainnya disimpan dalam ruangan terpisah dan
awasi penggunaannya.
dibersihkan
11 B Pintu, jendela, dan ventilasi selalu dalam keadaan
bersih
B. 2. Kelengkapan Ruang Produksi
Analisis:
Untuk mengetahui kriteria unsur-unsur GMP yang ada di PT. Aerofood ACS
yaitu dengan menggunakan form kriteria unsur-unsur GMP, dimana untuk
pengisiannya terdapat 3 kriteria nilai yaitu baik,cukuop dan kurang. Berikut
merupakan hasil analisi berdasarkan data penilaian kriteria unsur-unsur GMP pada
kunjungan daring :
Lokasi bangunan atau lingkungan produksi di PT. Aerofood ACS bebas dari
pencemaran dan jauh dari daerah industry. Lokasinya juga tidak di daerah yang
mudah tergenang air dan Jauh dari tempat pemukiman penduduk yang kumuh
serta bebas dari daerah yang merupakan sarang hama. Selain itu juga bebas dari
sampah di dalam maupun di luar sarana produksi danselokan yang berfungsi
dengan baik. Sehingga pada penilaian kriteria pada komponen lokasi atau
lingkungan produksi ini termasuk pada kriteria baik (B).
Pada Penyelenggaraan Makanan ACS tersedia alat cuci/ pembersih dan selalu
dalam keadaan bersih di buktikan dengan sesudah pengolahan alat langsung di
rendah setelah itu di bersihkan jika sudah selesai pengolahan. Sebelum petugas
melakukan pengolahan di wajibkan strerilisasi terlebih dahulu. Setiap kegiatan di
hiegene dan sanitasi terdapat penanggung jawabnya. Di ACS menggunakan sabun
komersial pada setiap pencuciannya.
Begitu pun dengan kebiasaan karyawan yang terdiri dari dalam mengolah
makanan, tidak ada karyawan yang batuk dan bersin tanpa menutup mulut, tidak
ada karyawan yang menggaruk, memegang rambut/kepala, dan hidung pada saat
mengolah makanan, tidak ada karyawan yang menggunakan perhiasan, seperti
cincin, giwang, gelang, kalung, dan arloji, tidak ada karyawan yang merokok dan
meludah di sembarang tempat pada waktu mengolah makanan, tidak ada
karyawan yang mencicipi makanan tanpa menggunakan 2 sendok yang berbeda
juga telah memenuhi unsur B (tiga poin). Sehingga dari keseluruhan nilai unsur
didapat nilai rata-rata yaitu tiga poin dengan nilai komponen yaitu B.
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Aerowisatafood.com. (2020). Retrieved from Profil Aerofood ACS :
https://aerowisatafood.com/in/profil/
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2011).
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1096 Tahun 2011 Tentang
Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga.
Mirawati, Sitorus, R. J., & Hasyim, H. (2011). Analisis Personal Hygiene Dan
Food Handling Pada Penyelenggaraan Makanan Pasien Di RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Vol.
2, No 1, 45-53.
Rahmadhani, D. (2017). Gambaran Penerapan Prinsip Higiene Sanitasi Makanan
Di PT AerofoodIndonesia, Tangerang, Banten. Rahmadhani dan Sumarmi.
Amerta Nutr , 291-299 291.
Tjiptono, & Diana. (1995). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset.
Triharjono, A., Probowati, B. D., & Fakhry, M. (2013). Evaluasi Sanitation
Standard Operating Procedures Kerupuk Amplang Di UD Sarina
Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. AGROINTEK Volume 7,
No.2, 76-83.
Winarno, F., & Surono. (2004). Penerapan HACCP pada Industri Pangan. Bogor:
MBrio-Press.