Anda di halaman 1dari 8

PRAKTEK FORMULA STROKE DENGAN “JUS APEL”

LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengembangan Formula Makanan
yang dibina oleh oleh Bapak Dr. Nur Rahman, STP., MP., RD.

Oleh
Kelompok 1
Satu Nur Indah W.P P17111181001
Alfina Nur Isyrofi P17111181003
Caturini Meidya Nugrahasari P17111181004
Aura Wahyu Ghaniyannisa P17111181006
Pony Puspa Ayu P17111181007

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 3A
Maret 2021
A. Kasus Ginjal
Pasien laki-laki umur 57 tahun datang ke RS dengan keluhan pusing
dan tidak dapat bicara lancar. Sebelumnya pasien selesai rapat di DPR tiba
– tiba jatuh dan pingsan, 10 menit kemudian sadar dan pusing serta
bicaranya sulit. Pasien mempunyai riwayat NIDDM, Hipertensi. 3 hari
sebelumnya pasien mengeluh sering pusing, lemas dan muntah – muntah.
Pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah 180/130, gula darah puasa 117
mg/dl, GD pp = 224 mg/dl, protein urin +++, TB = 160 cm, BB = 55 kg.
Pengobatan yang diberikan Amaryl, Glukobay, Capoten, Nefidipinlibroset,
Xantag dan Baralgin. Pertanyaan : Apa diagnosa utama pasien diatas?
Apa diagnosa tambahan pasien diatas? Pemeriksaan diagnosa apa yang
mendukung diagnosa diatas? Bagaimana status gizi pasien tersebut?
Rencanakan pengembangan formula makanannya.

Definisi Kasus
Stroke adalah gangguan fungsi otak baik lokal maupun menyeluruh
yang disebabkan karena pasokan darah ke otak terganggu yang terjadi
secara cepat dan berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan
kematian [ CITATION Roh20 \l 1033 ]. Stroke juga dapat diartikan sebagai
penyakit yang timbul akibat terputusnya suplai darah menuju otak karena
terdapat semburan pada pembuluh darah atau terjadi sumbatan berupa
darah yang menggumpal dengan gejala sering terasa lemah atau mati
rasa, kesulitan berbicara, pusing, kebingungan, kesulitan dalam melakukan
aktifitas ringan seperti berjalan, hilangnya keseimbangan, pingsan atau
tidak sadar serta sakit kepala tanpa sebab [ CITATION Pus19 \l 1033 ].

B. Penyebab
Penyakit stroke dapat disebabkan oleh adanya sumbatan dan
pecahnya pembuluh darah di otak. Sumbatan pembuluh darah di otak
dapat terjadi karena tumpukan lemak pada dinding pembuluh darah atau
akibat bekuan darah yang terhenti pada pembuluh darah otak. Sedangkan
pecahnya pembuluh darah otak dapat disebabkan oleh tekanan darah yang
sangat tinggi [ CITATION Kel18 \l 1033 ]. Penyebab penyakit stroke juga
dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu tidak dapat diubah dan dapat
diubah. Menurut Simbolon, Simbolon, & Siringo-ringo (2018) faktor
penyebab stroke yang tidak dapat diubah adalah hipertensi (penyakit
tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh
darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga.
Sedangkan faktor penyebab stroke yang dapat diubah adalah gaya hidup
dan pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok,
mengonsumsi minuman bersoda dan beralkohol serta gemar
mengkonsumsi makanan fast food and junk food.

C. Data Laboratorium & Data Gizi yang bermasalah


Berdasarkan kasus diatas data laboratium dan data gizi yang bermasalah
pada pasien yaitu :
1. Data Riwayat Penyakit
a. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
b. Hipertensi

2. Data Riwayat Makan


a. Pengobatan yang diberikan Amaryl, Glukobay, Capoten,
Nefidipinlibroset, Xantag dan Baralgin.

3. Data Antropometri
BBA = 55 kg
TB = 160 cm = 1,6 m

BB
IMT =
(TB)2
55
IMT =
(1,6)2

IMT = 21,48 (Normal)

4. Data Biokimia
a. GD pp tinggi : 224 mg/dl (N: 110 – 180 mm/dl)
b. Protein urin : Urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-
keping, kadar + 0,2 – 0,5%
5. Data Fisik / Klinis
a. Tekanan darah tinggi :180/130 mmHg (N :120/80 mmHg)
b. Pusing, tidak dapat bicara lancar dengan sebelumnya pasien tiba-
tiba jatuh dan pingsan, 3 hari sebelumnya pasien mengeluh
pusing, lemas dan muntah-muntah.

D. Bahan Makanan yang Cocok dan Sumber Bahan Makanan

Sumber Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Sumber Bahan Makanan yang Bahan Makanan yang Tidak


Dianjurkan Dianjurkan
Karbohidrat Maizena, tepung beras, hunkwe Produk olahan yang dibuat dengan
dan sagu. garam dapur, kue telur, manis dan gurih.
Protein Hewani Susu skim; telur ayam 3-4 Daging sapi dan ayam yang berlemak,
butir/minggu. jerohan, otak, hati, ginjal, lidah, ikan yang
banyak duri, es krim, susu penuh,
sarden, keju, daging, ikan, daan telur,
yang diawetkan dengan garam, seperti
daging asap, ham, bacon, dendeng
abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi,
udang kering, telur asin, dsb.
Protein Nabati Susu kedelai, sari kacang hijau, Pindakas, dan semua produk olahan
dan susu tempe. kacang yang diawetkan dengan garam
atau digoreng.
Lemak Minyak jagung. Margarin, mentega biasa, minyak kelapa,
santan kental, krim dan produk yang
digoreng.
Sayuran Sayuran yang menimbulkan gas, seperti
nangka, sawi, kol, kembang kol, lobak,
daun singkong, daun pepaya, daun
mlinjo, dan sayuran mentah.
Buah Sari buah yang dibuat dari jeruk, Buah yang menimbulkan gas, seperti
pepaya, tomat, sirsak dan apel. nangka, durian. Buah yang diawetkan
dengan garam dan ikatan natrium yang
seperti buah kaleng dan asinan dalam
jumlah banyak.
Bumbu Bumbu yang tajam, seperti cabai,
merica, cuka. Bumbu yang mengandung
pengawet garam, seperti kecap, terasi,
petis, taoco, MSG, maggi, soda, baking
powder.
Minuman Teh encer, sirup, air gula, madu. Teh, kopi, cokelat dalaam jumlah banyak
dan kental.

E. Alasan menggunakan Bahan Makanan tersebut

Apel dipilih sebagai bahan makanan untuk menu pasien stroke dengan
bentuk makanan cair, karena konsumsi apel penting untuk asupan makanan
yang terkait dengan penyakit kardiovaskular (CVD). Apel telah terbukti memiliki
efek menguntungkan pada fungsi pembuluh darah, tekanan darah, lipid,
peradangan dan hiperglikemia. Dalam studi [CITATION Ana12 \l 1033 ] yang
didanai oleh kelompok industri apel, menemukan bahwa apel menurunkan kadar
LDL teroksidasi dalam darah - lipoprotein densitas rendah, kolesterol "jahat".
Ketika kolesterol LDL berinteraksi dengan radikal bebas menjadi teroksidasi,
kolesterol lebih mungkin untuk meningkatkan peradangan dan dapat
menyebabkan kerusakan jaringan. Efek ini terlihat dapat mencegah
pembentukan plak atau sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis),
sehingga risiko terkena penyakit kardiovaskular dapat berkurang. [ CITATION
Kev19 \l 1033 ]
Dalam perbaikan dan penurunan angka LDL dalam darah, Polifenol
dalam apel dapat membantu mencegah penggumpalan darah, menurunkan
kadar gula darah, dan menurunkan risiko penyakit jantung. Mereka juga dapat
meningkatkan fungsi otak, meningkatkan pencernaan, dan menawarkan
perlindungan terhadap kanker, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian
[ CITATION Ali19 \l 1033 ].

F. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi


a. Usia = 57 tahun
b. BBA = 55 kg
c. TB = 160 cm
BB 55
d. IMT= 2
= 2
=21,4 (Status Gizi Normal)
( TB) (1.6)
e. BBI = 90% × (TB-100)
= 90% × (160-100)
= 90% × 60
= 54 kg

f. Kebutuhan Energi (30-45 kkal/kg BBI/hari)


Energi= 35 × 54
= 1890 kkal
g. Kebutuhan Protein (0,8-1,5 g/kg BBI/hari)
Protein = 0,8 × 54
= 43,2 g
=172,8 kkal (9% dari Total Kebutuhan Energi)
h. Kebutuhan Lemak (20-35%)
Lemak = 25% Total Kebutuhan Energi
= 25% × 1890
= 472,5 kkal
= 52,5 g
i. Kebutuhan Karbohidrat (60-70%)
Karbohidrat = 66% Total Kebutuhan Energi
= 66% × 1890
= 1247,4 kkal
= 311,85 g

G. Menu Kasus Ginjal


Jus Apel

(Nilai Gizi)

Waktu Protein
Bahan Lemak
Berat Energi (gr) HA
Makanan
(gr) (Kcal) Nabat (gr) (gr)
Hewani
i
SNAC Buah apel
segar 90 52,2 0,36 13,41
K PAGI 00,00 0,27
09.00

 Prosedur Pembuatan Jus Apel


Bahan:
- 1 buah apel ukuran sedang 90 gram
- Air mineral 200 ml
Alat :
- Blender
- Penyaring
- Gelas jus
Proses Pembuatan :
1. Cuci bersih buah apel
2. Potong buah apel menjadi 4 bagian
3. Masukkan buah apel ke dalam blender dan tambahkan air
4. Kemudian blender sampai semua bahan
5. Setelah itu saring hasil blendrean buah apel dan sajikan di gelas jus.

H. Organoleptik
Warna Rasa Aroma Tekstur

coklat Segar khas apel Aroma buah apel Cair

Daftar Pustaka

Dharma, K. K. (2018). Pemberdayaan Keluarga untuk mengoptimalkan Kualitas


Hidup Pasien Paska Stroke. Yogyakarta: Deepublish.
Puspitawuri, A., Santoso, E., & Dewi, C. (2019). Diagnosis Tingkat Risiko
Penyakit Stroke Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor dan Naïve
Bayes. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,
Vol. 3, No.4, 3319-3324.
Rohman, R. S., Saputra, R. A., & Firmansaha, D. A. (2020). Komparasi Algoritma
C4.5 berbasis PSO Dan GA untuk Diagnosa Penyakit Stroke. Journal of
Computer Engineering System and Science, Vol.5, No.1, 155-161.
Simbolon, P., Simbolon, N., & Siringo-ringo, M. (2018). Faktor Merokok dengan
Kejadian Stroke di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Jurnal
Kesehatan Manarang, Vol. 4, No.1, 18-25.

Anda mungkin juga menyukai