Anda di halaman 1dari 14

DAKWAH LAPANGAN

PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI


DI NGARAN MARGIKATON, SEYEGAN SLEMAN
YOGYAKARTA

Dosen pembimbing : Dwi Wahyuning indah Fajarwati,S.H.I, L.L.M

Nama : Desma Bella Teroja


NIM : 201510201125
PRODI : PSIK 5B/B3

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017/2018
MATERI DAKWAH

MATERI DAKWAH

1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah keadaan seseorang apabila mempunyai tekanan sistolik lebih
tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg secara
konsisten dalam beberapa waktu.

2. Klasifikasi
Klasifikasi pengukuran tekanan darah yaitu : (Aplikasi Asuhan Keperawatan
Kategori Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistolik Diastolik

Normal <120 mmHg <80 mmHg

Pre hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg

Hipertensi stage 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Hipertensi stage 2 >160mmHg >100 mmHg

3. Jenis-jenis hipertensi
Hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
a. Hipertensi primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya,
sekitar 90% penderita hipertensi mengidap hipertensi jenis ini. Hipertensi
primer juga diartikan sebagai suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah
tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor
lingkungan.
b. Hipertensi sekunder yaitu suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami atau menderita
penyakit lainnya (diketahui penyebabnya). Pada sekitar 5-10% penderita
hipertensi ini, penyebabnya adalah penyakit gagal jantung, gagal ginjal, serta
kehamilan. Dan sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu.
4. Tanda dan gejala hipertensi
a. Sakit kepala dan pusing
b. Rasa berat di tengkuk
c. Marah/emosi tidak stabil
d. Mata berkunang – kunang
e. Telinga berdengung
f. Sukar tidur
g. Kesemutan
h. Rasa mual / muntah

5. Penyebab hipertensi
a. Gaya hidup (pola makan)
b. Kurang olahraga
Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga secara teratur dapat membuang
kelebihan kalori sehingga dapat mencegah terjadinya kegemukan. Pada saat
tubuh melakukan aktivitas/gerakan, maka sejumlah gula akan dibakar untuk
dijadikan tenaga gerak. Sehingga sejumlah gula dalam tubuh akan berkurang
dan kebutuhan akan hormon insulin juga akan berkurang. Pada orang yang
jarang berolah raga zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dibakar,
tetapi hanya akan ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula.

c. penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem
hormon tubuh.
d. Obesitas
Obesitas atau kegemukan akan menambah beban kerja jantung. Keadaan ini
meningkatkan resiko terjadinya tekanan darah tinggi

e. Riwayat keluarga
Kemungkinan untuk menderita hipertensi pada seseorang yang orangtuanya
mempunyai riwayat hipertensi sebesar 2x lipat dibandingkan orang lain yang
tidak mempunyai riwayat hipertensi pada orangtuanya.

f. Merokok
Rokok mengandung lebih dari 4000 komponen bahan kimia diantaranya
adalah nikotin dan karbonmonoksida.Nikotin dapat menyebabkan kerusakan
lapisan dalam pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah dan
kecanduan.Sedangkan karbonmonoksida dapat meningkatkan Hb darah
sehingga tubuh kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah.

g. Gaya hidup yang penuh stres


Sress dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormone adrenalin
dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan
darah meningkat. Jika stress berlangsung lama, tubuh akan berusaha
mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahan
patologis

h. Memiliki kadar kolesterol yang tinggi.


Kolesterol menyebakan plak pada pembuluh darah yang akibatnya
menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi

6. Dampak hipertensi
Dampak yang dapat ditimbulkan dari penderita hipertensi dalam jangka panjang
yaitu :
a. Gangguan penglihatan
b. Gangguan saraf
c. Gangguan ginjal
d. Gagal jantung dan serangan jantung
e. Gangguan otak
f. Gangguan pembuluh darah yang menyebabkan kelumpuhan (stroke)

7. Diet hipertensi
Tabel makanan dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi

Makanan yang dianjurkan Makanan yang tidak dianjurkan

 Beras, kentang, ubi, maizena,  Makanan yang berkadar lemak


terigu. Makanan yang diolah jenuh tinggi (otak, ginjal, paru-
tanpa menggunakan garam. paru, minyak kelapa, gajih, telur
 Kacang-kacangan dan hasilnya asin)
seperti kacang hijau, kacang  Makanan yang diolah
merah, kacang tanah, kacang menggunakan garam natrium
tolo, tempe, tahu tawar, oncom. (biskuit, craker, keripik dan
 Sayuran dan buah-buahan makanan kering yang asin)
 Bumbu-bumbu seperti bawang  Makanan dan minuman dalam
merah, bawang putih, jahe, kaleng (sarden, sosis, korned,
kemiri, kunyit, kencur, laos, sayuran dan buah-buahan dalam
lombok, salam, sere. kaleng, soft drink)
 Makanan yang diawetkan
(dendeng, asinan sayur/buah,
abon, ikan asin, pindang, udang
kering, telur asin, selai kacang)
 Susu full cream, mentega,
margarine, keju mayonaise,
daging merah (sapi / kambing),
kulit ayam.
 Bumbu-bumbu masak yang
banyak mengandung garam
natrim dan MSG.
 Alkohol dan makanan yang
mengandung alkohol seperti
durian dan tape.

8. Pencegahan hipertensi
a. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
b. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
c. Ciptakan keadaan rileks
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol
sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
d. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
e. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol .
f. Konsumsi buah dan sayur

8. Pengobatan Hipertensi
a. Buah mengkudu/pace
Bahan:
Buah mengkudu/pace sebanyak 1 buah ukuran sedang yang sudah cukup
tua (masak).
Cara pembuatan dan penggunaan :
Cuci bersih dan diiris-iris atau diparut, kemudian peras airnya. Air perasan
diminum sekaligus. Diminum 2-3x sehari.
Catatan:
ramuan diatas dapat dikombinasi dengan daun kumis kucing sebanyak 15
– 20 lembar dengan cara direbus.
b. daun alpukat
bahan :
daun alpukat segar 3-5 lembar
cara pembuatan dan penggunaan :
cuci bersih tambahkan air 2 gelas kemudian rebus sampai diperoleh 1
gelas larutan. Minum sekaligus atau dibagi menjadi 2 kali minum pagi dan
sore.
c. Bawang putih/ garlic
Satu siung sehari selama 3 bulan akan membawa penurunan tingkat
diastolik dan kolesterol yang berarti bagi penderita hipertensi. Bisa di
gunakan dalam masakan salad, sup, acar, dsb.
d. Tomat
Tomat mengandung asam gamma amoino butyric ( GABA ) komponen
yang menurunkan tekanan darah.

e. Daun salam
Bahan:
Daun salam 7-10 lembar
Cara membuat dan penggunaan:
Cuci bersih 7-10 lembar daun salam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari
2 kali masing-masing ½ gelaspagi dan sore hari.
f. Daun seledri (15 batang direbus, diminum airnya dibagi untuk 2 kali minum
sehari atau dimakan dengan seluruh daunnya).
g. Buah belimbing masak (dimakan 3-6 buah sehari).
h. Buah belimbing wuluh (3 buah direbus dan diambil airnya, diminum
setelah makan pagi).
i. Mentimun (dimakan atau diambil airnya, 2-3 x 2 buah sehari).

9. Terapi non farmakologi

LATIHAN OTOT PROGRESIF

A. PENGERTIAN
Teknik relaksasi otot progresif nerupakan teknik relaksasi yang berfokus pada
perlahan tegang dan santai otot.
B. TUJUAN
Relaksasi Progresif bertujuan untuk mengenali apa yang terjadi pada tubuh, sehingga
dapat mengurangi ketegangan dan dapat melanjutkan kegiatan.
C. MANFAAT
Manfaat dari relaksasi otot progresif ini adalah untuk mengatasi berbagai macam
yaitu:
1. Stres
2. Kecemasan
3. Insomnia
4. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
5. Membangun emosi positif dari emosi negatif.

D. CARA MELAKUKAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF


Berikut dipaparkan masing-masing gerakan dan penjelasan mengenai
otot otot yang dilatih dalam senam progresif.
1) Gerakan pertama ditujukan untuk melatih otot tangan yang dilakukan dengan cara
menggenggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan. Klien diminta membuat
kepalan ini semakin kuat (gambar 1), sambil merasakan sensasi ketegangan yang
terjadi. Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu untuk merasakan rileks selama 10
detik. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien dapat
membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami.
Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan.
2) Gerakan kedua adalah gerakan untuk melatih otot tangan bagian belakang. Gerakan
ini dilakukan dengan cara menekuk kedua lengan ke belakang pada pergelangan
tangan sehingga otot-otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang,
jari-jari menghadap ke langit-langit (gambar 2).
3) Gerakan ketiga adalah untuk melatih otot-otot Biceps. Otot biceps adalah otot besar
yang terdapat di bagian atas pangkal lengan (lihat gambar 3). Gerakan ini diawali
dengan menggenggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan kemudian membawa
kedua kepalan ke pundak sehingga otot-otot biceps akan menjadi tegang.
4) Gerakan keempat ditujukan untuk melatih otot-otot bahu. Relaksasi untuk
mengendurkan bagian otot-otot bahu dapat dilakukan dengan cara mengangkat kedua
bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan dibawa hingga menyentuh kedua
telinga. Fokus perhatian gerakan ini adalah kontras ketegangan yang terjadi di bahu,
punggung atas, dan leher.
5) Gerakan kelima sampai ke delapan adalah gerakan-gerakan yang ditujukan untuk
melemaskan otot-otot di wajah. Otot-otot wajah yang dilatih adalah otot-otot dahi,
mata, rahang, dan mulut. Gerakan untuk dahi dapat dilakukan dengan cara
mengerutkan dahi dan alis sampai ototototnya terasa dan kulitnya keriput. Gerakan
yang ditujukan untuk mengendurkan otot-otot mata diawali dengan menutup keras-
keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang
mengendalikan gerakan mata (gambar 5).
6) Gerakan ke enam dengan cara menutup mata
7) Gerakan ketujuh bertujuan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot-
otot rahang dengan cara mengatupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi-gigi
sehingga ketegangan di sekitar otot-otot rahang.
8) Gerakan kedelapan ini dilakukan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut.
Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar
mulut.
9) Gerakan kesembilan (gambar 9) dan gerakan kesepuluh (gambar 10) ditujukan
untuk merilekskan otot-otot leher bagian depan maupun belakang. Gerakan diawali
dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan. Klien
dipandu meletakkan kepala sehingga dapat beristirahat, kemudian diminta untuk
menekankan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga klien
dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.
10) Sedangkan gerakan kesepuluh bertujuan untuk melatih otot leher bagian depan (lihat
gambar 10). Gerakan ini dilakukan dengan cara membawa kepala ke muka, kemudian
klien diminta untuk membenamkan dagu ke dadanya. Sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka.
11) Gerakan kesebelas bertujuan untuk melatih otot-otot punggung. Gerakan ini dapat
dilakukan dengan cara mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian punggung
dilengkungkan, lalu busungkan dada sehingga tampak seperti pada gambar 6. Kondisi
tegang dipertahankan selama 10 detik, kemudian rileks. Pada saat rileks, letakkan
tubuh kembali ke kursi, sambil membiarkan otot-otot menjadi lemas.
12) Gerakan berikutnya adalah gerakan keduabelas, dilakukan untuk melemaskan
otototot dada. Pada gerakan ini, klien diminta untuk menarik nafas panjang untuk
mengisi paru-paru dengan udara sebanyak-banyaknya. Posisi ini ditahan selama
beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada kemudian turun ke perut.
Pada saat ketegangan dilepas, klien dapat bernafas normal dengan lega. Sebagaimana
dengan gerakan yang lain, gerakan ini diulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan
perbedaan antara kondisi tegang dan rileks.
13) Setelah latihan otot-otot dada, gerakan ketigabelas bertujuan untuk melatih otot-otot
perut. Gerakan ini dilakukan dengan cara menarik kuat-kuat perut ke dalam,
kemudian menahannya sampai perut menjadi kencang dank eras. Setelah 10 detik
dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali seperti gerakan awal untuk perut ini.
Gerakan 14 dan 15 adalah gerakan-gerakan untuk otot-otot kaki. Gerakan ini
dilakukan secara berurutan.
14) Gerakan keempat belas bertujuan untuk melatih otot-otot paha, dilakukan dengan cara
meluruskan kedua belah telapak kaki (lihat gambar delapan) sehingga otot paha
terasa tegang. Gerakan ini dilanjutkan dengan mengunci lutut (lihat gambar delapan),
sedemikian sehingga ketegangan pidah ke otot-otot betis. Sebagaimana prosedur
relaksasi otot, klien harus menahan posisi tegang selama 10 detik baru setelah itu
melepaskannya. Setiap gerakan dilakukan masing-masing dua kali.

Mengetahui
Dosen pendamping

Dwi Wahyuning indah Fajarwati,S.H.I, L.L.M


PROPOSAL DAKWAH DI MASYARAKAT

A. DESKRIPSI LOKASI DAKWAH


Ngaran margikaton, Seyegan, Sleman, Yogyakarta

B. FORUM UNTUK DAKWAH


Perkumpulan dasawisma rt 5

C. DESKRIPSI ACARA DAKWAH

Acara dimulai pukul 20.00 malam, yang pertama adalah pembukaan salam dan
perkenalan, lalu langsung masuk pada penyampain materi selama 15 menit, setelah itu
dilanjutkan tanya jawab dengan ibu ibu dasawisma, respon ibu ibu sangat lah baik karena
banyak sekali yang ingin bertanya, setelah itu kami memberikan kesempatan jika ibu ibu
ingin cek tekanan darah dan banyak sekali ibu ibu yang ingin cek tekanan darah, setelah itu
pentupan dengan memberikan kesimpulan bahwa menjaga kesehatan itu sangatlah penting
lalu salam pukul 21.00 selesai.

D. BAHAN-BAHAN YANG DIBUTUHKAN

1. LCD
2. Daftar Hadir
3. PPT materi
EVALUASI DAKWAH
1. Evaluasi proses
a. Persiapan
Persiapan yang kami lakukan dimulai dari meminta izin kepada ketua
dasawisma. Menanyakan berapa jumalah warga yang tergabung dalam
dasawisma.
b. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang kami butuhkan iyalah lcd, daftar hadir, dan tempat.
Tempat yang kami gunakan adalah disalah satu rumah warga.
c. Jadwal dakwah
Kami memulai dakwah tepat pukul 20.00 dan selesai pukul 21.00
2. Evaluasi hasil
a. Kami sedikit mengalami kesulitan pada saat penyampaian materi karena
mayoritas dari warga tidak mengerti bahasa indonesia
b. Peserta dapat mengerti apa yang kami sampaikan
c. Materi yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik karena banyak
respon yang baik dari warga
3. Dakwah lapangan ini sangat bermanfaat bagi kami karena kam dapat lebih dekat pada
warga dan dapat memberikan sedikit ilmu kami, yang kami peroleh dari kuliah.

Penyuluhan yang kami lakukan di Ngaran margikaton, Seyegan, Sleman, Yogyakarta


bertujuan agar ibu ibu dasawisma paham dan mengerti tentang Hipertensi. Ibu ibu dapat
mencegah sejak dini dan mengobati apabila sudah terjadi.

Respon dari ibu ibu pun cukup baik karena ibu ibu ikut serta bertanya dan melakukan
cek tekanan darah. Dan saat ditanya oleh mahasisiwapun ibu ibu bisa menjawab.

Kekurangan dari penyuluhan adalah waktu dimalam hari karena penyuluhan dimalam
hari penyampaian materi dan waktu untuk tanya jawab hanya berjalan 1 jam saja.

Saran dari penyuluhan selanjutnya adalah agar lebih baik memilih waktu dipagi hari
atau siang hari agar tidak terlalu malam dan waktunya pun bisa lebih lama lagi.
DOKUMENTASI KEGIATAN
Daftar Pustaka

Palmer, Ana dkk.2007.Tekanan Darah Tinggi.Jakarta:Erlangga

Moerdowo.1984.Masalah Hipertensi.Jakarta:PT Bharatara Karya aksara

Shadine,Mahannad.2010.Mengenal penyakit Hipertensi, Diabetes stroke & serangan


jantung.Penerbit Keenbook

Tjay, tan Hoan dkk.2007.Obat-Obat Penting.Jakarta:PT Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai