Oleh
Kelompok 2:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat-Nya maka Laporan Kunjungan Aerofood Surabaya dapat diselesaikan.
Laporan Kunjungan Aerofood Surabaya disusun untuk menyelesaikan tugas
matakuliah Pengawasan Mutu Pangan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil
kegiatan selama pelaksanaan PKL Penyelenggaraan Makanan
Institusi/Massal yaitu pada tanggal 11 Oktober 2018
Dalam penyusunan laporan ini, tidak lepas dari arahan, bimbingan,
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Theresia Puspita, S.TP., MP selaku PJMK dan dosen PMP.
2. Ir.Astutik Pudjirahaju, M.Si selaku dosen PMP.
3. Maryam Razak, S.TP.,MSc selaku dosen PMP
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
meningkatkan mutu laporan ini. Lewat laporan ini diharapkan bisa memacu dan
menggairahkan mahasiswa dan para pembaca lain untuk lebih memahami proses
produksi dalam Aerofood Surabaya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua
pihak
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Tujuan........................................................................................................
1.3 Kegiatan yang Dilakukan..........................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Contoh hasil
NO Nama uji Parameter Standar pengujian, kapan
uji dilakukan
2
BAB II
4
dibuang seluruhnya.
4. Jika terjadi penyimpangan mutu produk diketahui setelah produk sampai
di konsumen maka produk ditarik dari konsumen dengan mengeluarkan
surat penarikan produk kemudian ditidaklanjuti.
5. Prosedur penarikan produk yang mengalami penyimpangan mutu yaitu
produk ditarik dan digantikan dengan produk yang ada, pihak ACS
mengeluarkan permintaan maaf kepada konsumen via telepon dan melalui
berita acara.
1. Uji kualitas air dilakukan setiap hari, namun untuk verifikasi ke Sucofindo
dilakukan 3 bulan sekali.
5
2. Parameter yang digunakan dalam uji kualitas air yaitu kandungan klorin
dalam air dengan batas 50-100. Jika diperoleh hasil kurang atau lebih dari
batas tersebut dinyatakan bermasalah.
3. Nilai standar yang digunakan untuk menilai kualitas air sesuai dengan
parameter yang digunakan yaitu kandungan klorin pada rentan 50-100.
4. Uji kualitas air terakhir dilakukan pada bulan Agustus dengan hasil yang
baik, bebas dari cemaran dan aman digunakan.
4.Tolong tambahkan
jika ada lagi
6
Penerapan HACCP
Pengawasan mutu makanan dan keamanan pangan di ACS
ditetapkan oleh pihak manajemen yang bertujuan untuk
menghasilkan Produk bermutu baik, aman untuk dikonsumsi,
konsisten dan tepat waktu didistribusikan, memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan oleh pelanggan pada industri Aero Catering
Services (ACS) Surabaya, terdapat 5 titik kendali mutu atau
Critical Control Point (CCP), antara lain :
2. CCP 2 Penyimpanan
Pada proses penyimpanan, terdapat dua sistem penyimpanan
yaitu penyimpanan basah dan penyimpanan kering. Pada
penyimpanan basah digunakan freezer dan chiller. Untuk freezer
mempunyai temperatur -18oC s/d -34oC sebagai tempat
penyimpanan daging, ikan, dan ayam. Sedangkan untuk chiller
mempunyai temperatur 0oC - 5oC sebagai tempat penyimpanan
susu, keju dan sebagainya. Dalam penyimpanan dilakukan
pengecekan setiap 4 jam sekali dimulai pukul 03.00, 07.00, 11.00,
7
15.00. 19.00 dan 23.00 WIB.
3. CCP 3 Pengolahan
Titik Kritis CCP 3
Batas kritis masak makanan Care temperatur:
Daging sapi, kambing dan ayam : min 74 0C
Shell fish, udang
: min 650C
Telur dimasak : min 700C
Telur mata sapi : min 600C
Beef steak : min 630C
8
Waktu masak
: min 15 detik
Batas kriris terapan jika batas kritis tidak tercapai lanjutkan masak
sampai batas kritis minimal tercapai.
5. CCP 5 Portioning
Parameter Titik Kritis CCP 5 :
Batas kritis :
Suhu ruangan : 15-210C
Lama pemorsian : max 45 menit
Suhu makanan : max 150C
2.4 Pembahasan Hasil Checklist
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
AIR KOTOR
10. Pembuangan air kotor dari dapur, kamar mandi, 1 X 1
WC dan air hujan lancar, bak dan kering sekitar
FASILITAS CUCI TANGAN DAN TOILET
11. Cukup jumlah, nyaman dipakai dan mudah 3 X 3
dibersihkan
PEMBUANGAN SAMPAH
12. Tersedia bak/long sampah yang cukup untuk 2 X 2
menampung sampah, dibuat anti lalat, tikus, dan
dilapisi kantong plastic yang selalu diangkat setiap
kali penuh
RUANG PENGOLAHAN MAKANAN
13. Tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja pada 1 X 1
bangunan yang terpisah dari tempat tidur atau
tempat mencuci pakaian
14. Keadaan rungan bersih dari barang yang tidak 1 X 1
berguna. Barang tersebut disimpan rapi di gudang
KAARYAWAN
15. Semua karyawan yang bekerja bebs dari penyakit 5 X 5
infeksi, penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan
infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
16. Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, 5 X 5
bebas kosmetik dan perilaku yang higienis
17. Pakaian kerja dalam keadaan bersih, rambut pendek 1 X 1
dan tubuh bebas perhiasan
MAKANAN
18. 5 X 5
Sumbernya, keutuhan dan tidak tusak
19. 3 X 3
Bahan yang terolah dalam wadah/kemasan asli,
terdaftar, berlabel, tidak kadaluarsa
PERLINDUNGAN MAKANAN
20. 5 X 5
Penanganan makanan yang potensi bahaya pada
suhu, cara dan waktu yang memadai selama
penyimpanan, peracikan, persiapan, penyajian dan
pengangkutan makanan, serta melunakkan
makanan beku sebelum dimasak (thawing)
NO. URAIAN BOBOT X SKOR
21. 4 X 4
Penanganan makanan yang potensial berbahaya
karena tidak ditutup atau disajikan ulang
PERALATAN MASAK
22. Perlindungan terhadap peralatan makan dan masak 2 X 2
dalam cara pembersihan, penyimpanan,
penggunaan dan pemeliharaannya
23. Alat makan dan masak yang sekali pakai tidak 2 X 2
dipakai ulang
24. Proses pencucian melalui tahapan mulai dari 3 X 3
pembersihan sisa makanan, perendaman, pencucian
dan pembilasan
25. Bahan racun atau pestisida disimpan tersendiri 5 X 5
ditempat yang aman, terlindung, menggunakan
label/tanda yang jelas untuk digunakan
26. Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan 4 X 4
peliharaan dan hewan penggangu lainnya
65
JUMLAH
JUMLAH 70
JUMLAH 74
JUMLAH 83
KHUSUS GOLONGAN B
36. Sudut lantai dan dinding konus 1
JUMLAH 92
KHUSUS GOLONGAN C
JUMLAH 100
Pemeriksa,
Kelompok 2