Dibuat Oleh :
NIM : 1405052028
Kelas : EN-6B
A. LATAR BELAKANG
PT. ACS merupakan unit usaha dari PT. Aerowisata yang juga anak
perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak dalam bisnis catering untuk
penerbangan. PT. Aero Catering Service (atau juga Aerofood) mulai beroperasi
pada tahun 1974 dan saat ini telah mempekerjakan sebanyak 1.365 karyawan.
Kantor pusat dan pusat produksi ACS di Jakarta berada di area Bandara
Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng. Selain di Jakarta, PT. ACS juga
memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia diantaranya di Balikpapan,
Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya dan Yogyakarta.
Sementara dari sisi produksi, pada 2011 lalu, Aerofood ACS mampu
memproduksi 16 juta meal di sepanjang tahun. Jumlah ini naik 500 ribu dari tahun
sebelumnya yang man pada 2010 angka produksinya masih di kisaran 15,5juta.
Ada pun untuk Aerofood ACS Jakarta sendiri, produksinya lebih dari 50 ribu meal
perhari.
SEJARAH PERUSAHAAN
Berawal dari pemisahan bagian perbekalan pesawat dari Garuda Indonesia
Airways 1970 1974 Garuda Airline Flight Kitchen di Bandara Kemayoran.
23 Desember 1974 Kerjasama dengan Dairy Farm dalam hal manajemen dan
permodalan PT AERO GARUDA DAIRY FARM CATERING. Oleh karena
itu tanggal 23 Desember ditetapkan sebagai HUT ACS.
1975 Lokasi pindah ke Bandara baru yaitu Bandara Halim Perdana Kusuma.
23 Desember 1981 PT Aero Garuda Dairy Farm berubah nama menjadi PT
Aero Garuda Catering Service dan saham Dairy Farm dibeli seluruhnya oleh
PT Garuda Indonesia.
16 Januari 1982 Nama tersebut berubah lagi menjadi PT Aero Catering
Service.
29 November 1982 namanya menjadi PT Angkasa Citra Sarana Catering
Service.
Pada tahun 1983 PT Angkasa Citra Sarana Catering Service menjadi salah satu
divisi PT Aerowisata.
30 Maret 1985 lokasi pindah ke Bandara Soekarno-Hatta.
B. TUJUAN
A. Poses Produksi
Proses produksi di PT. ACS dilakukan melalui beberapa tahapan, dari proses
penerimaan bahan baku (Receiving) hingga penyimpanan akhir (Final Holding)
produk jadi. Tahapan tersebut telah diatur sedemikian rupa sehingga proses
produksi dapat berjalan dengan lancer dan kualitas serta keamanan produk selalu
terjaga. Pengaturan dilakukan dengan membedakan ruang produksi berdasarkan
proses dan bahan bakunya yang jelas. Pembedaan ruang produksi akan
memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi silang.
Ruang produksi dan produk yang dihasilkan:
a. Bakery
Danish pastry, croissant, sweet bun, muffin, beef roll, pizza, soft roll, dll
b. Pastry
Pudding, brownis, cake, coklat, blackforest, spoutgames, pie buah, tiramisu, dll
c.Cold Kitchen
vegetable (lobak,lettuce,shitake,paprika,carrot,tomat, dll)
fruit ( pineapple,sunkist,melon,dragonfruit,papaya,dll)
d. Butcher
Beef rollade, sate nabati, fish, beef pastramy, dll
e. Hot kitchen
Arabian pastry, omellete,beef stock, rendang, Indian fried rice, java fried rice,
abon cakalang, dll
2. Limbah Cair
Limbah cair yang terdapat di PT Aerofood ACS adalah limbah yang berasal dari air
bekas cucian buah, sayuran, daging, ikan, dsb. Adapun juga air sisa membersihkan
seperti air bekas mengepel lantai dan mencuci alat alat produksi, peralatan
makanan yang habis dipakai. Limbah yang dihasilkan cukup banyak karena dilihat
dari jumlah produksinya perhari juga sangat banyak.
Pada PT Aerofood ACS produksi dilakukan terus menerus setiap harinya, maka
limbah yang dihasilkan oleh PT Aerofood pun juga semakin bertambah pada setiap
harinya. Limbah tersebut mungkin dapat difungsikan ataupun digunakan kembali.
Digunakan metode 3R. Pada limbah sendiri terbagi 2 macam, yaitu :
1. Limbah Padat
Pada limbah padat yang terdapat pada PT Aerofood ACS bisa digunakan
kembali hasil atau limbah dari bekas kardus kardus yang tidak terpakai
dapat diberikan kepada pengelola limbah kardus agar limbah kardus
langsung dapat digunakan kembali, serta kemasan makanan yang masih
bagus bisa digunakan kembali.
2. Limbah Cair