Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN LIMBAH

Dibuat Oleh :

Nama : Ikhwanul Akbar

NIM : 1405052028

Kelas : EN-6B

Dosen Pengampu : Rahmawaty S.T., M.T.

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI
2017
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT. ACS merupakan unit usaha dari PT. Aerowisata yang juga anak
perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak dalam bisnis catering untuk
penerbangan. PT. Aero Catering Service (atau juga Aerofood) mulai beroperasi
pada tahun 1974 dan saat ini telah mempekerjakan sebanyak 1.365 karyawan.

Kantor pusat dan pusat produksi ACS di Jakarta berada di area Bandara
Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng. Selain di Jakarta, PT. ACS juga
memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia diantaranya di Balikpapan,
Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya dan Yogyakarta.

PT. Aerofood ACS sendiri merupakan divisibisnis yang bernaung di bawah


PT Aerowisata, salah satu anak perusahaan PT Garuda Indonesia yang juga
mengendalikan bisnis perhotelan, tour and travel serta transportasi.

Sebagai perusahaan food and beverage dengan servis internasional,


Aerofood ACS menyediakan jasa pelayanan makanan yang menjunjung tinggi
kesehatan dan keamananpangan. Selain mengimplementasikan system
pengamanan internal dan aviation security, unit bisnis Garuda Indonesia ini juga
menerapkan food safety management sistem ISO 22000-2005 dan quality
management system ISO 9001-2008.Takhanya itu, Aerofood ACS juga membekali
layanannya dengan sertifikat halal MUI.

Saat ini, selain mengendalikan bisnis katering di Jakarta, perusahaan yang


memiliki enam divisi in ijuga telah membuka cabang di tujuh lokasi lainnya.Di
antaranya di Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta, Medan, Bandung,
Yogyakarta, Denpasar, Balikpapan dan Surabaya.

Sementara dari sisi produksi, pada 2011 lalu, Aerofood ACS mampu
memproduksi 16 juta meal di sepanjang tahun. Jumlah ini naik 500 ribu dari tahun
sebelumnya yang man pada 2010 angka produksinya masih di kisaran 15,5juta.
Ada pun untuk Aerofood ACS Jakarta sendiri, produksinya lebih dari 50 ribu meal
perhari.

SEJARAH PERUSAHAAN
Berawal dari pemisahan bagian perbekalan pesawat dari Garuda Indonesia
Airways 1970 1974 Garuda Airline Flight Kitchen di Bandara Kemayoran.
23 Desember 1974 Kerjasama dengan Dairy Farm dalam hal manajemen dan
permodalan PT AERO GARUDA DAIRY FARM CATERING. Oleh karena
itu tanggal 23 Desember ditetapkan sebagai HUT ACS.
1975 Lokasi pindah ke Bandara baru yaitu Bandara Halim Perdana Kusuma.
23 Desember 1981 PT Aero Garuda Dairy Farm berubah nama menjadi PT
Aero Garuda Catering Service dan saham Dairy Farm dibeli seluruhnya oleh
PT Garuda Indonesia.
16 Januari 1982 Nama tersebut berubah lagi menjadi PT Aero Catering
Service.
29 November 1982 namanya menjadi PT Angkasa Citra Sarana Catering
Service.
Pada tahun 1983 PT Angkasa Citra Sarana Catering Service menjadi salah satu
divisi PT Aerowisata.
30 Maret 1985 lokasi pindah ke Bandara Soekarno-Hatta.

PT Angkasa Citra Sarana Catering Service (Aerofood ACS) adalah


perusahaan yang bergerak dalam kegiatan usaha penyediaan dan layanan makana
dan minuman secara luas termasuk jasa lainya yang dituntut untuk menjadi
perusahaan terkemuka dan menjadi leader dalam industri sehingga mampu
menyiapkan produk dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Aerofood ACS menerapkan
Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct) merupakan bagian dari
pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di dalam praktek pengelolaan
perusahaan melalui pembangunan komitmen tersebut Aerofood ACS berharap
dapat mencetak kader sumber daya manusia yang memiliki integritas, kompetensi,
dedikasi dan profesionalisme.
Pedoman Etika dan Perilaku ini disusun untuk menjadi acuan Komisaris,
Direksi, Manajemen dan Karyawan guna mencapai visi, misi dan tujuan Aerofood
ACS yang berisi pedoman berperilaku (Kewajiban dan Larangan) seluruh insan
Aerofood ACS.
Tidak ada prioritas yang lebih utama di Aerofood ACS selain tanggung
jawab memuaskan pelanggan, hal ini diwujudkan melalui Corporate Value
Aerofood ACS, yaitu I-FRESH. Aerofood ACS akan tumbuh dan berkembang
melalui pemahaman dan pemenuhan kebutuhan pelanggan secara konsisten.
Aerofood ACS akan berusaha mudah dihubungi dan mengerjakan segala
segala sesuatu dengan menunjukkan itikad baik terhadap semua kesepakatan.
Aerofood ACS menjamin kualitas produk serta layanan dengan kewajaran dalam
penetapan harga dan penyediaan layanan purna jual berkelas dunia.

B. TUJUAN

Tujuan pembuatan tugas ini adalah :


1. Untuk mengetahui limbah apa saja yang terdapat di PT Aerofood ACS
2. Untuk mempelajari limbah pada industri dibidang makanan yaitu PT Aerofood
ACS
3. Untuk merekomendasikan kebenaran proses limbah di PT Aerofood ACS
4. Untuk menyelesaikan tugas manajemen limbah
PEMBAHASAN

A. Poses Produksi

PT.Aerofood ACS sebelum melaksanakan produksinya terlebih dahulu


melakukan perencanaan produksi secara konsisten sesuai dengan spesifikasi yang
diajukan oleh pelanggan. Perencanaan produksi diantaranya yaitu :

a. Sasaran mutu, keamanan dan persyaratan produk.


b. Proses dokumentasi
c. Verifikasi, inspeksi dan uji produk.
d. Data yang diperlukan untuk memberikan bukti atas kesesuaian produk.

Proses produksi di PT. ACS dilakukan melalui beberapa tahapan, dari proses
penerimaan bahan baku (Receiving) hingga penyimpanan akhir (Final Holding)
produk jadi. Tahapan tersebut telah diatur sedemikian rupa sehingga proses
produksi dapat berjalan dengan lancer dan kualitas serta keamanan produk selalu
terjaga. Pengaturan dilakukan dengan membedakan ruang produksi berdasarkan
proses dan bahan bakunya yang jelas. Pembedaan ruang produksi akan
memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi silang.
Ruang produksi dan produk yang dihasilkan:
a. Bakery
Danish pastry, croissant, sweet bun, muffin, beef roll, pizza, soft roll, dll

b. Pastry
Pudding, brownis, cake, coklat, blackforest, spoutgames, pie buah, tiramisu, dll

c.Cold Kitchen
vegetable (lobak,lettuce,shitake,paprika,carrot,tomat, dll)
fruit ( pineapple,sunkist,melon,dragonfruit,papaya,dll)
d. Butcher
Beef rollade, sate nabati, fish, beef pastramy, dll

e. Hot kitchen
Arabian pastry, omellete,beef stock, rendang, Indian fried rice, java fried rice,
abon cakalang, dll

f. MTSU ( Meal Tray Set Up ) : Preparing meals

berikut proses produksinya :

Penerimaa Store Dep. Ruangan Ruang


n Bahan Mengambil Pengelola Produksi

Tempat Mobil Pengecekan Pengemas


Tujuan Pengantaran Ulang an
A. Limbah

Limbah PT Aerofood ACS terbagi menjadi 2 , yaitu :


1. Limbah Padat
Limbah padat di PT Aerofood ACS yaitu berupa limbah sisa sayuran dan buah
buahan, daging, ikan, dan sisa sisa lelesan roti atau sisa adonan. Disana juga
teradapat limbah padat lainnya yaitu seperti kardus, plastik kemas, dan sisa sisa
konsumen dari bandara yang langsung diproses di PT Aerofood ACS sendiri

2. Limbah Cair
Limbah cair yang terdapat di PT Aerofood ACS adalah limbah yang berasal dari air
bekas cucian buah, sayuran, daging, ikan, dsb. Adapun juga air sisa membersihkan
seperti air bekas mengepel lantai dan mencuci alat alat produksi, peralatan
makanan yang habis dipakai. Limbah yang dihasilkan cukup banyak karena dilihat
dari jumlah produksinya perhari juga sangat banyak.

B. Penanganan Limbah pada PT Aerofood ACS

1. Penanganan Limbah Padat


Penanganan limbah padat pada PT Aerofood ACS yaitu limbah tersebut yang
diambil dari tempat sampah oleh housekeeping/tim kebersihan, kemudian langsung
dikumpulkan di bak penampungan limbah padat, kemudian setelah terkumpul
dibuang ke TPA. Dilakukan 2x sehari yaitu pada jam 07.00 dan siang hari jam
14.00 .

2. Penanganan Limbah Cair


Penanganan limbah cair pada PT Aerofood ACS yaitu perusahaan menyediakan
drill khusus yang kemudian langsung dihubungkan ke alat pengelola limbah cair.
Dengan proses pengelolaan langsung yaitu mulai dari pemindahan ke alat
penampungan, pengelolaan, penyaringan, lalu pembuangan. Penanganan limbah
cair dilakukan 24 jam tanpa berhenti.

3. 3R( Reduce, Reuse, Recycle)

Pada PT Aerofood ACS produksi dilakukan terus menerus setiap harinya, maka
limbah yang dihasilkan oleh PT Aerofood pun juga semakin bertambah pada setiap
harinya. Limbah tersebut mungkin dapat difungsikan ataupun digunakan kembali.
Digunakan metode 3R. Pada limbah sendiri terbagi 2 macam, yaitu :

1. Limbah Padat

Pada limbah padat yang terdapat pada PT Aerofood ACS bisa digunakan
kembali hasil atau limbah dari bekas kardus kardus yang tidak terpakai
dapat diberikan kepada pengelola limbah kardus agar limbah kardus
langsung dapat digunakan kembali, serta kemasan makanan yang masih
bagus bisa digunakan kembali.

2. Limbah Cair

Limbah cair bekas pencucian sayur sayuran dapat digunakan kembali


dengan cara melakukan penyaringan untuk memisahkan kumpulan mikro
sayur tadi. Dan setelah melakukan pemisahan makan air tersebut dapat
digunakan lagi untuk mencuci.

Anda mungkin juga menyukai