PEMBAHASAN
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan. Evaluasi
meliputi evaluasi hasil dan evaluasi proses. Pada kasus ini menunjukkan bahwa
adanya kemajuan atau keberhasilan dalam mengatasi masalah pasien. pada kasus
An.G yang dirawat di ruang rawat inap anak RSUD Kabupaten Tapanuli Selatan
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan sebagai metode pemecahan
masalah, hasil evaluasi akhir yaitu dari 4 diagnosa keperawatan yang ditemukan
dalam kasus, keseluruhan diagnosa keperawatan telah teratasi. Untuk diagnosa
pertama setelah dilakukan asuhan keperawatan 3×24 jam masalah
ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurangnya asupan makanan masih tetap dengan hasil perubahan pasien sudah mulai
menghabiskan porsi makanan yang diberikan dan snack yang disediakan oleh rumah
sakit (Hidayat, 2006).
Untuk diagnosa kedua setelah dilakukan asuhan keperawatan 3×24 jam
masalah termoregulasi tidak efektif b/d proses penyakit (mis. infeksi) masih tetap
dengan hasil suhu tubuh pasien yang belum stabil dimana pagi hari masih 38,1 oC
dan pada malam hari 36,5oC (Aru W. Sudoyo, 2009).
Untuk diagnosa ketiga setelah dilakukan asuhan keperawatan 3×24 jam
masalah intoleransi aktifitas b/d kelemahan teratasi, dengan hasil perubahan pasien
sudah bisa melakukan aktifitas yang lainnya sendiri seperti makan dan pakai baju,
pasien juga sudah bisa bangun dari tempat tidurnya dan pasien juga sudah mulai
bermain bersama adiknya (Nurarif & Kusuma, 2015).
Untuk diagnosa keempat setelah dilakukan asuhan keperawatan 3×24 jam
masalah resiko ketidakseimbangan elektrolit b/d muntah, masih tetap, dengan hasil
HGB 11,5, WBC 4,19, RBC 4,37, PLT 15 dan pasien juga membutuhakan cairan
dari luar seperti RL 500 ml dan NaCl 500 ml dan juga obat oral 500 mg dengan
hasilnya yang didapatkan sekarang pasien masih tampak lemas dan kurang
bertenaga (Rey Dudutz,2009).
Setelah dilaksanakan implementasi atraumatic care anak tidak lagi merasa
cemas dan takut saat perawat memberikan perawatan dan itu sudah meminimalkan
rasa trauma pada anak, dan pada penerapan family centred care dan melibatkan
orangtua dalam segala perawatan anak di rumah sakit, anak lebih tenang dekat
dengan orangtua dan tidak merasa terpisahkan dari orangtuanya.