Anda di halaman 1dari 4

52

2. PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas kesenjangan antara teori dengan kasus nyata

serta factor-faktor penghambat dan factor pendukung yang ada. Adapun

kesenjangan pada kasus Ny. N dengan gangguan rasa nyaman nyeri

sehubungan dengan gastritis adalah sebagai berikut:

a. Pengkajian

Secara teori dalam pengumpulan data dilakukan kepada siapa saja tanpa

mengenal factor usia dan jenis kelamin. Hal ini terbukti dengan kasus Ny. N

dengan jenis kelamin perempuan usia 59 tahun, penyebab klien dating ke

Rumah Sakit karena klien mengeuh nyeri diperut bagian atas, dengan

demikian pemberian therapy obat untuk menurunkan rasa sakit pada klien

dan untuk menghilangkan rasa mual dan muntah. Adapun gejala lain yang

ada pada teori tidak terjadi pada klien adalah:

1) Pada pengkajian tanda-tanda vital seperti tekanan darah, pulse,

respirasi, dan suhu ditemukan data menyimpang, karena Ny. N dalam

keadaan tidak baik. Adapun hal yang mendukung penulis dalam tahap

pengkajian.

2) Adanya respon positif dari klien dan anak klien yang memudahkan

dalam proses pengumpulan data.

3) Dukungan dan bimbingan perawat ruangan tentang keadaan klien

dan penggunaan fasilitas di ruangan yang mendukung kelancaran

dalam proses pengkajian.


53

4) Saran dan bimbingan dari pembimbing terhadap kasus yang penulis

peroleh.

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan pada gastritis adalah sebagai berikut:

1) Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan iritasi mukosa

lambung bikarbonat yang naik turun.

2) Gangguan keseimbangan nutrisi sehubungan dengan kurangnya

intake makanan.

3) Kekurangan volume cairan sehubungan dengan intake yang tidak

adekuat dan output cair yang berlebih.

4) Intoleransi aktivitas sehubungan dengan kelemahan fisik.

Setelah melakukan tahap pengkajian, penulis menemukan beberapa

diagnose keperawatan pada Ny. N yaitu:

1) Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan iritasi mukosa

lambung bikarbonat yang naik turun.

2) Gangguan keseimbangan nutrisi sehubungan dengan kurangnya

intake makanan.

Dari uraian di atas, diagnose keperawatan yang tidak ada pada kasus

adalah kekurangan volume cairan sehubungan dengan intake yang tidak

adekuat dan output cair yang berlebih, dan intoleransi aktivitas sehubungan

dengan kelemahan fisik.


54

Alasan diagnose tersebut tidak mncul karena adanya data objektif dan

subjektif yang tidak menemukan gangguan tersebut, karena klien tidak

mengeluh mengenai gangguan tersebut.

c. Intervensi

Intervensi keperawatan merupakan bagian dari fase pengorganisasian

dalam proses keperawatan dalam usaha membantu, meringankan dan

memecahkan masalah yang tertulis (Bulechek, 2010). Intervensi ini

dilakukan untuk merencanakan tindakan apa saja yang akan dilakukan

untuk menangani diagnose yang muncul.

d. Implementasi

Pada tahap ini, penulis melaksanakan implementasi disesuaikan dengan

intervensi keperawatan yang telah disusun bersama kelarga dan tim

kesehatan. Implementasi dilaksanakan dengan menggunakan keterampilan

penulis dan sumber daya klien.

e. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap dalam proses tindakan keperawatan dalam

mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan kepada Ny. N.

Penulis tidak menemukan kesulitan dan hambatan karena dalam evaluasi

tujuan diharapkan dengan kriteria waktu yang ditentuksn sehingga

mempermudah dalam melakukan evaluasi intervensi selanjutnya.

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny. N selama 2 hari dari

tanggal 16 Agustus sampai 17 Agustus 2022. Masalah yang muncul dapat


55

teratasi ehingga klien dapat pulang denga ACC dokter pada tanggal 18

Agustus 2022.

Anda mungkin juga menyukai