Anda di halaman 1dari 7

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini penulis mengambil simpulan dan saran yang semoga bermanfaat

dapat meningkatkan Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskuler: hipertensi di Bangsal Baru Atas RS PKU Muhammadyah

Delanggu

A. Simpulan

Setelah penulis menjabarkan berbagai hal yang berhubungan dengan

Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler:

hipertensi di Bangsal Baru Atas RS PKUMuhammadyah Delanggu Klaten

maka penulis menyimpulkan:

1. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 05 Februari 2019 Pukul 16.20

WIB dan tiba di IGD PKU muhamadiyah delanggu pukul 16.20 WIB,

kemudian dilakukan pemeriksaan TTV: tekanan darah:180/100 mmHg,

respirasi: 20x/mnt, nadi: 90 x/mnt, S: 36.8ºc, SPO2 : 94 % pemeriksaan

EKG pada tanggal 05 Februari 2019 pukul 17.06 WIB hasil : sinus

rhythm with borderline 1 st degree AV blok, pemeriksaan rontgen

(thorax) pada tanggal 05 Ferbruari 2019 pukul 16.20 WIB hasil pulmno

dan besar cor dalam batas normal, kemudian mendapat terapi obat di

IGD PKU Muhammadiyah Delanggu Pukul 16.20 WIB, terapi 02: 3

liter permenit, infus RL 15 tetes permenit ditangan kiri, injeksi

ranitidine 50 mg, injeksi citicoline 500 mg, obat oral: amplodipirene 10

51
52

mg kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium di IGD PKU

Muhamadiyah Delanggu Pukul 16.24 WIB Hemoglobin: 14.0 g/dl (

14.0-18.0), Leukosit: 10-3 10^3/ul( 150.0-400.0), Hemaktokrit : 41.2

VD %(40.0-48.6) pada tanggal 05 Februari 2019 pukul 17.50 WIB

pasien dipindahkan ke Bangsal Baru Atas dibangsal pasien mendapat

pendidikan kesehatan dari perawat berupa: 1) cuci tangan, 2) Resiko

jatuh, 3) orientasi pasien baru, 4) Administrasi obat dibangsal baru atas

diruang kelas 3 pasien mendapat pemeriksaan TTV: TD: 180/90 mmHg

N: 90 x/menit, S: 36.0 ºc, R: 20 x/menit, Hasil Laboratorium: CT: 1.15,

gula darah sewaktu: 250 therapi infus RL 20 tetes permenit ditangan

kiri injeksi furosemide 2 x 10 miligram, injksi pantoprazole 2 x 40

miligram, amlodipine 1 x10 mg candesartan 1 x16 saat saya kaji jam

21.00 WIB pasien mengeluh pusing (P)Tekanan vaskuler cerebral

(Q):Cekot-cekot, (R) dibagian leher belakang, (S) 8(0-10) T: Saat tidur

dan beraktivitas pasien tampak lemah dan menahan nyeri akibat pusing

kemudian saya lakukan TTV TD: 190/91 mmHg, R: 20 x/mnt, S:

36.0ºc pasien mengeluh lagi pusing dan belum bisa tidur kemudian saya

anjurkan dan saya ajarkan teknik relaksasi dalam memposisikan

senyaman mungkin dan pasien tampak rileks setelah dilakukan

relaksasi nafas dalam dan kemudian pasien beristirahat. Riwayat

penyakit dahulu pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat

hipertensi pasien juga belum pernah mondok di RS manapun

sebelumnya pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat.


53

Riwayat penyakit keluarga pasien mengatakan didalam keluarganya ada

yang memiliki penyakit hipertensi yaitu ayah dan pasien. Pemeriksaan

fisik kesadaran compos mentis E4M6V5:15, tanda-tanda vital tekanan

darah 180/100mmHg, pernafasan 20 x/menit, nadi 90 x/menit, Suhu: 36


o
C, Spo2 : 22 kg/cm, tinggi badan : 165 cm, berat badan : 55 Kg,

indeks masa tubuh 20.22 kgm/ml. Wajah tampak simetris kanan dan

kiri, tidak ada luka, tidak ada benjolan, pasien tampak menahan nyeri

pusing, pasien tampak menguap, pasien tampak pelo, ekstremitas atas:

lengkap, terpasang infus NaCl 20 tetespermenit di tangan kiri sejak

tanggal 5 Ferbuari 2019, bawah: Lengkap tidak ada edema, kaki kiri

berat saat digerakkan.

Tonus otot Reflek

5 4 5 5
5 3 5 5

Pengkajian pola henderson pola nafas pasien mengatakan

Sebelum sakit pasien mengatakan bernafas spontan menggunakan alat

bantu pernafasan, selama sakit: Pasien mengatakan tidak menggunakan

alat bantu pernafasan, hanya di igd saja pasien menggunakan nasal

canul oksigen 3 lpm, Pola gerak pasien mengatakan selama sakit sangat

terbatas pada saat digunakan untuk beraktivitas, Indeks Katz: 6

(Ketergantungan untuk semua fungsi diatas). Data penunjang Tn.S

pada tanggal 23 September 2019 adalah hemoglobin 14,0 g/dl,

hematokrit 41,2 %, leukosit 10,3 ribu/ul, trombosit 224,0 ribu/ul,

eritrosit 4,69 juta/ul, MCV 87,8 3 /um, MCH 29,9 pg, MCHC 34,0
54

g/dl. Pemeriksaan EKG pada tanggal 5 Februari jam 17.06 WIB sinus

ryhtim berderline 1 st degree A-V block. Pemeriksaan hasil rontgen

(Thorax) pada tanggal 5 Ferbruasi 2019 jam 18.00 WIB kesimpulan:

pulmo dan besar cor dalam batas normal, pasien mendapatkan beberapa

obat-obatan tanggal 5 Ferbruasi 2019 jam 16.20 WIB–09 Februari 2019

diantaranya Infus NaCl 0.9 % 20 tetespermenit, Injeksi furusemid 2 x

10 miligram, Injeksi panto prazole 2 x 40 miligram, Injeksi citicolin 2 x

500 miliggram, Obat oral, Almodipline 1 x 10 miligram, Canderatoan 1

x16 mg, Allopurinal 2 x100 mg.

2. Diagnosis yang penulis tegakkan yaitu nyeri berhubungan dengan

peningkatan tekanan vaskuler; gangguan perfusi jaringan cerebral

berhubungan dengan suplai oksigen ke otak menurun, intoleransi

aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan

kebutuhan oksigen.

3. Rencana tindakan yang disusun berdasarkan Nyeri akut berhubungan

dengan peningkatan vaskuler cerebral Intervensi keperawatan disusun

pada tanggal 05 Februari 2019 ditujukan untuk mengatasi nyeri akut

berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral dengan kriteria

hasil: Pasien mampu mengontrol nyeri (o), melaporkan bahwa nyeri

berkurang dengan menggunakan management nyeri, mampu mengenali

nyeri (skala nyeri, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri), mengatakan

rasa nyaman setelah nyeri berkurang. Intervensi yang disusun adalah

lakukan pengkajian nyeri kompresehensif yang meliputi lokasi


55

karateristik, onset/durasi frekeusi, intensitas atau berat nyeri dan

pencetusnya, ajarkan penggunaan teknik non farmakologi seperti

relaksasi nafas dalam, berikanposisi senyaman mungkin, berikan

informasi mengenai nyeri seperti penyebab nyeri akan dirasakan dan

antisipasi dan ketidaknyamanan akibat prosedur, kolaborasi dengan

dokter pemberian analgetik.

Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan suplai

oksigen ke otak menurun. Intervensi keperawatan disusun pada tanggal

05 Februari 2019 ditujukan untuk mengatasi gangguan perfusi jaringan

cerebral dengan kriteria hasil: TTV dalam batas normal TD: 120/80

N: 100/mnt, R: 16-20 x/mnt, S: 36,5-37.5), Tidak ada keluhan seperti

sakit kepala, pusing dll. Nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.

Rencana yang disusu adalah: Observasi nital sign. Pemberian jus

belimbing dan rendam kaki air hangat ± 15 menit. Berikan penkes

tentang manfaat jus belimbing dan rendam kaki air hangat pada

penderita hipertensi. Pertahankan tirah baring tinggikan kepala tempat

tidur. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat sesuai indikasi.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan

antara suplai dan kebutuhan oksigen. Intervensi keperawatan disusun

pada tanggal 05 februari 2019 ditujukan untuk mengatasi intoleransi

aktivitas dengan kriteria hasil: Mampu beraktivitas. TTV dalam batas

normal(TD: 140/80 mmHg, N: 60-100 x/mnt, R: 16-20 x/mnt, S: 36.5 –

37.5 ºc). Intervensi yang disusun adalah observasi tanda- tanda vital.
56

Monitor keterbatasan aktivitas saat beraktivitas. Kaji penyebab

kelembapan. Mengajarkan tindakan rom aktivitas pada pasien.

4. Tindakan yang dilakukan juga telah sesuai dengan rencana keperawatan

yang telah disusun.

5. Evaluasi semua diagnosis keperawatan yang ditegakkan teratasi

sebagian karena asuhan keperawatan yang penulis lakukan tidak sampai

dengan paripurna (pulang).

6. Dokumentasi penulis setelah melakukan asuhan keperawatan membuat

dokumentasi keperawatan sesuai dengan kondisi klien dan hasil dari

asuhan keperawatn, dalam melakukan pendokumentasian sesuai dengan

kemampuan penulis.

B. Saran

1. Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai wacana dan pengembangan ilmu keperawatan terutama

kajian asuhan keperawatan hipertensi antara praktik klinik dengan teori

dan menambah literatur terbitan baru.

2. Pasien dan Keluarga

Keluarga diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang cara

perawatan dan tindakan mandiri pada hipertensi yaitu rendam kakai air

hangat, relaksasi nafas dalam dan komsumsi jus belimbing.


57

3. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan mutu atau

kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan profesional kepada pasien

semua dengan tidak membeda-bedakan pangkat, golongan, dan tahta.

4. Bagi Penulis

Penulis dapat mengaplikasikan, meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang profesional

kepada masyarakat khusunya pada pasien dengan hipertensi. Penulis juga

diharapkan lebih teliti dalam melakukan pengkajian sehingga fokus dalam

memberikan asuhan keperawatan dan membangun kerja tim dengan

mahasiswa lain untuk pendelegasian asuhan keperawatan.

5. Bagi Pembaca

Pembaca diharapkan dapat menjadikan sebagai refrensi dan

wawasan untuk pembelajaran dan pengetahuan asuhan keperawatan

hipertensi

Anda mungkin juga menyukai