KELOMPOK X
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah
Pembimbing Akademik:
Wahyu Hidayati., S.Kp., M.Kep., Sp.KMB
Disusun Oleh:
Ika Setyorini 22020119210019
Fransiska C.K Hadjon 22020119210011
Yoka Natalia Matau 22020119210021
Nur Holiza 22020119210067
Putwi Marinesia Nur 22020119210058
Feranika Putri Pratiwi 22020119210037
Gasik Prawestri 22020119210064
Tiffani Erlita Sari 22020119210048
Muliawati Nugrahaningtyas 22020119210038
1. Seorang wanita berusia 50 tahun dirawat dengan diagnosis medis CKD stage V. Pada
hasil pengkajian didapatkan data: klien tampak sesak, pucat, dan lelah. Hasil TTV yaitu
tekanan darah: 150/90 mmHg, nadi: 80x/menit, frekuensi nafas: 24 x/menit. Hasil
auskultasi paru terdengar bunyi ronkhi, dan hasil pengukuran orin output didapat
500cc/24 jam. Hasil dari lab: ureum: 83 mg/dL (tinggi) dan kreatinin: 9,1 mg/dL
(tinggi). Hasil pemerikasaan foto thorax didapatkan hasil bahwa terdapat efusi pleura
dan edema pulmonal. Apakah diagnosa keperawatan utama kasus tersebut?
a. Kelebihan volume cairan dan elektrolit
b. Kekurangan volume cairan dan elektrolit
c. Kekurangan nutrisi
d. Kelelahan
e. Ketidakefektifan pola nafas
2. Seorang wanita berusia 50 tahun dirawat dengan diagnosis medis CKD stage V. Pada
hasil pengkajian didapatkan data: klien tampak sesak, pucat, dan lelah. Hasil TTV yaitu
tekanan darah: 150/90 mmHg, nadi: 80x/menit, frekuensi nafas: 24 x/menit. Hasil
auskultasi paru terdengar bunyi ronkhi, dan hasil pengukuran orin output didapat
500cc/24 jam. Hasil dari lab: ureum: 83 mg/dL (tinggi) dan kreatinin: 9,1 mg/dL
(tinggi). Hasil pemerikasaan foto thorax didapatkan hasil bahwa terdapat efusi pleura
dan edema pulmonal. Apakah intervensi yang tepat dilakukan pada pasien tersebut?
a. Batasi intake cairan
b. Monitor intake dan output cairan
c. Monitor hasil laboratorium
d. Beri posisi tidur semi fowler
e. Timbang berat badan setiap hari
3. Seorang wanita berusia 50 tahun dirawat dengan diagnosis medis CKD stage V. Pada
hasil pengkajian didapatkan data: klien tampak sesak, lemas, dan nyeri pada pinggang
sampai kaki bagian kanan sehingga klien mengalami kesulitan dalam toileting.
Pemasangan kateter juga bertujan untuk memantau dari output cairan klien. Perawat
mempersiapkan pemasangan kateter urin pada klien tersebut. Setelah posisi kateter urin
tepat pada bladder dan telah difiksasi dengan menggunakan aquabides 10 ml. Apa
tindakan perawat selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Memasukkan kateter 2 inchi
b. Memfiksasi kateter di paha klien
c. Menarik kateter urine sedikit
d. Menyambungkan kateter dengan urine bag
e. Memasang urine bag dan di pasang di pinggir tempat tidur
4. Perawat di ruangan menjelaskan tentang hasil pemeriksaan laboratorium kepada
keluarga pasien, didapatkan hasil bahwa nilai hemoglobin dari pasien rendah sehingga
pasien diperlukan tindakan tranfusi darah. Perawat memberi kesempatan pada keluarga
untuk memutuskan akan melakukan atau tidak tranfusi darah kepada pasien. Apakah
prinsip etika yang digunakan perawat dalam kasus di atas?
a. Autonomy
b. Beneficence
c. Nonmaleficence
d. Veracity
e. Justice
Nama : Putwi Marinesia Nur
NIM : 22020119210058
1. Ny. S berusia 46 tahun dirawat di ruang non bedah infeksius wanita RSUP Dr.
Kariadi Semarang. Saat dikaji klien mengatakan lemas. Klien memiliki riwayat
Diabetes Mellitus (DM) selama 9 tahun. Dari hasil pengkajian didapatkan terdapat
luka di kaki kanan dan kiri. TTV, TD: 130/90 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 20
x/menit, Suhu: 36,5Oc, GDS: 673.
Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
b. Resiko infeksi
c. Resiko ketidakseimbangan gula darah
d. Hambatan mobilitas fisik
e. Nyeri akut
2. Ny. S berusia 46 tahun dirawat di ruang non bedah infeksius wanita RSUP Dr.
Kariadi Semarang. Saat dikaji klien mengatakan lemas. Klien memiliki riwayat
Diabetes Mellitus (DM) selama 9 tahun. Dari hasil pengkajian didapatkan terdapat
luka di kaki kanan dan kiri. TTV, TD: 130/90 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 20
x/menit, Suhu: 36,5Oc, GDS: 673.
Apa intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
a. Memberikan insulin
b. Melakukan ROM aktif
c. Melakukan ganti balut
d. Melakukan relaksasi nafas dalam
e. Mengatur porsi makan
3. Ny. S Ny. S berusia 46 tahun dirawat di ruang non bedah infeksius wanita RSUP
Dr. Kariadi Semarang. Saat dikaji klien mengatakan lemas. Klien memiliki riwayat
Diabetes Mellitus (DM) selama 9 tahun. Dari hasil pengkajian didapatkan terdapat
luka di kaki kanan dan kiri. Telah dilakukan amputasi pada jempol kanan. TTV,
TD: 130/90 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 36,5Oc, GDS: 673.
Klien mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini karena takut jika harus
diamputasi lagi.
Apa respons perawat yang tepat pada kasus tersebut?
a. “sepertinya anda harus menghadapi masalah ini sendiri!”
b. “tenang saja, semuanya akan berakhir dengan baik-baik saja!”
c. “saya menyesal telah menyampaikan berita buruk ini!”
d. “saya tidak bisa menjanjikan apapun!”
e. “saya bisa merasakan kesedihan anda, anda harus siap dan kuat dengan
berbagai kemungkinan”
4. Saat akan memberikan obat atau menyuntikkan obat kepada klien. Apa yang harus
dilakukan pertama kali?
a. Validasi nama dan No. Register
b. Informed concent
c. Membaca rekam medis klien
d. Langsung memberikannya
e. Menanyakan pada dokter
Nama : Nur Holiza
NIM : 22020119210067
Seorang wanita berusia 29 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan
nyeri pada ekstermitas bawah. Sejak 2 bulan yang lalu klien mengatakan demam naik
turun, nyeri sendi ekstermitas yang tidak kunjung sembuh, dan penurunan berat badan
dari 68 kg menjadi 55 kg. Saat ini klien perawatan hari pertama. Hasil pengkajian
didapatkan nyeri dirasakan skala 7 (VAS), klien nampak lemas dan meringis kesakitan.
TD : 120/80 mmHg, N : 85 x/menit, RR : 28 x/menit dan suhu : 37 oC. hasil
laboratorium menunjukkan HB : 8.9, hematokrit : 30.9%, eritrosit : 3.10 uL,leukosit
79.5 g/dL, dan trombosit 93 uL. Apakah diagnosa keperawatan utama kasus di atas?
A. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
B. Nyeri kronik berhubungan dengan malnutrisi
C. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
D. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret
E. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan diet kurang.
Seorang wanita berusia 29 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis
bisitopenia. Klien mengatakan tidak nafsu makan, makan hanya ½ porsi piring, dan
sejak 2 bulan yang lalu mengalami penurunan berat badan dari 68 kg menjadi 55 kg.
Saat ini klien perawatan hari pertama. Hasil pengkajian didapatkan klien nampak lemas
dan meringis kesakitan. TD : 120/80 mmHg, N : 85 x/menit, RR : 28 x/menit dan suhu :
37oC. Hasil laboratorium menunjukkan Trigliserid : 235 mg/dL, HDL trigliserid : 34
mg/d, dan LDL direk : 109 mg/dL. Manakah intervensi keperawatan yang paling tepat
untuk mengatasi masalah nutrisi pada kasus di atas?
a. Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
b. Anjurkan klien untuk makan makanan selagi hangat
c. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori
d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan rendah lemak nabati
e. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung glukosa murni.
Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat dengan diagnosa medis bisitopenia. Klien
mengatakan sakit yang dirasakan sudah 2 bulan yang lalu dan tidak kunjung sembuh,
sehingga klien tidak mengetahui mengenai penyakit yang diderita. Klien sering
mempertanyakan kenapa ia selalu merasakan nyeri sendi yang berpindah-pindah,
namun ayah klien melarang perawat untuk memberitahukan penyakit anak. Isue etik
apakah yang dihadapi oleh perawat dalam kasus tersebut?
a. Justice
b. Confidentiality
c. Nonmalefiecence
d. Beneficence
e. Fidelity
Nama : Ika Setyorini
NIM : 22020119210019
1. Seorang wanita yang berusia 55 tahun masuk dengan keluhan sesak nafas dan
batuk-batuk, saat ini perawatan hari pertama. Hasil pengkajian di dapatkan pasien
batuk di sertai lendir, ronchi pada semua lapang paru. Riwayat pengobatan TB (+).
TTV:TD=120/80 mmHg, N =80x/mnt P =26x/mnt dan S =36C. Hasil Foto
Thoraks: efusi pleura kanan.
Pertanyaan soal:
Apakah diagnosa keperawatan pada kasus di atas?
a. Penurunan curah jantung
b. Intoleransi aktivitas
c. Kerusakan pertukaran gas
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif
e. Kelelahan
Jawaban: D Bersihan jalan nafas tidak efektif di tandai batuk di sertai lendir.
2. Untuk mengatasi masalah keperawatan di atas, tindakan keperawatan paling tepat
yang pertama kali dilakukan adalah :
a. Memberi cairan parenteral
b. Memasang NGT
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Melakukan suction
e. Mengajarkan cara batuk efektif
f. Jawaban E Mengajarkan cara batuk efektif
3. Klien dengan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif diberikan oksigen nasal
kanul 3 liter permenit. Hal apa yang perlu diperhatikan setelah nasal kanul oksigen
terpasang ?
a. Menjelaskan prosedur tindakan
b. Mengatur aliran udara sesuai dosis
c. Menanyakan posisi fiksasi senyaman mungkin
d. Mengatur klien pada posisi sim
e. Mencuci tangan
Jawaban C Menanyakan posisi fiksasi senyaman mungkin
4. Perawat harus fokus pada prinsip-prinsip moral ketika akan melakukan tindakan
atau memberi asuhan keperawatan. Perawat yang baik dan profesional akan
menghormati hak klien dengan tetap memberikan penjelasan yang lengkap dan
benar mengenai tindakan yang akan dilakukan pada kondisi pasien tersebut dan
menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
Tindakan yang dimaksud sesuai dengan prinsip moral :
a. Autonomy
b. Justice
c. Veracity
d. Fidelity
e. Confidentiality
Jawaban A Autonomy
Nama : Tiffani Erlita Sari
NIM : 22020119210048