Anda di halaman 1dari 9

1. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang neurologi dengan cedera kepala karena kecelakaan.

Pasien saat ini mengalami penurunan kesadaran. Hasil pengkajian didapatkan data bahwa pasien
membuka mata saat dipanggil dan ditepuk pundaknya, melakukan gerakan menghindari nyeri, dan
tampak bingung. TD= 130/80 mmHg, frekuensi nadi: 80x/mnt, frekuensi napas: 20x/mnt, suhu: 37,2°C.
Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut?
a. 8
b. 9
c. 10
d. 11
e. 12

2. Seorang laki-laki usia 23 tahun dirawat dengan diagnose close fraktur cruris sinistra post op hari ke-2.
Pasien mengeluh nyeri pada kaki kirinya, nyeri dirasakan berdenyut dengan skala 6 dan nyeri bertambah
jika kaki tersebut digerakan. Pasien juga mengeluhkan sering terbangun karena nyeri. Pada saat
pengkajian, tampak kaki kiri terpasang gips, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 110 x/Menit, frekuensi
napas 20x/Menit, suhu 36,7°C. Pasien tampak tidak menghabiskan porsi makannya. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus diatas?
a. Gangguan mobilisasi fisik
b. Gangguan pola tidur
c. Resiko deficit nutrisi
d. Intoleransi aktivitas
e. Nyeri akut

3. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di RS keluhan demam dan sakit kepala. Hasil pengkajian,
pasien tampak menggigil, TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu
39,5 °C, badan teraba panas, petekie (+), mukosa bibir kering, turgor kembali lambat, Hb 12,2 mg/dl,
hematokrit 42%, trombosit 92.000/mm3. Pasien mendapat terapi cairan RL 1500 ml/24 jam (faktor tetes
20 tetes/ml). Berapakah jumlah tetesan infus per menit pada pasien tersebut?
a. 14 tetes/menit
b. 21 tetes/menit
c. 25 tetes/menit
d. 28 tetes/menit
e. 30 tetes/menit

4. Seorang laki-laki usia 54 tahun dengan riwayat DM tipe 2 datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan lemas dan keringat dingin. Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan mual sejak kemarin. Hasil
pemeriksaan menunjukkan pasien terlihat lemas, berkeringat dingin, TD: 100/70 mmHg, frekuensi nadi
68 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu 36.4 ͦ C, dan GDS 62 gr/dL. Tindakan keperawatan yang
harus dilakukan pada kasus tersebut adalah….
a. Berikan larutan gula oral
b. Berikan terapi drip insulin
c. Berikan infus Dextrose 10%
d. Anjurkan pasien untuk rawat inap
e. Anjurkan pasien untuk beristirahat
5. Seorang laki-laki usia 54 tahun dengan riwayat DM tipe 2 datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan lemas dan keringat dingin. Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan mual sejak kemarin. Hasil
pemeriksaan menunjukkan pasien terlihat lemas, berkeringat dingin, TD: 100/70 mmHg, frekuensi nadi
68 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu 36.4 ͦ C, dan GDS 62 gr/dL. Masalah keperawatan prioritas
pada kasus tersebut adalah….
a. Nausea
b. Deficit nutrisi
c. Intoleransi aktivitas
d. Ketidakstabilan gula darah
e. Manajemen kesehatan tidak efektif

6. Seorang laki-laki usia 54 tahun dengan riwayat DM tipe 2 datang ke poliklinik penyakit dalam dengan
keluhan lemas dan keringat dingin. Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan mual sejak kemarin. Hasil
pemeriksaan menunjukkan pasien terlihat lemas, berkeringat dingin, TD: 100/70 mmHg, frekuensi nadi
68 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu 36.4 ͦ C, dan GDS 62 gr/dL. Untuk melengkapi pengkajian,
apakah yang harus ditanyakan perawat dalam pada pasien tersebut?
a. Riwayat muntah
b. Waktu kontrol kadar gula darah terakhir
c. Pelaksanaan manajemen DM sehari-hari
d. Riwayat pemberian insulin/OHO sebelumnya
e. Riwayat jenis makanan yang terakhir dikonsumsi

7. Seorang perempuan berusia 48 tahun dirawat dengan diagnosis COVID-19 dengan DM tipe 2. Pasien
mengeluhkan sesak dan lemas. Hasil pengkajian menunjukkan pasien terlihat batuk dan sesak, TD
130/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, suhu 37.3 ͦ C, retraksi dada (+),
suara napas ronkhi. Hasil pemeriksaan GDS 278 gr/dL dengan pemberian Lantus 10 iu. Pasien baru saja
diberikan oksigen high flow nasal canul dengan fraksi 100 karena terjadi penurunan saturasi oksigen.
Evaluasi yang tepat untuk tindakan keperawatan yang baru dilakukan adalah…
a. Suara ronkhi berkurang
b. Keluhan sesak menurun
c. Frekuensi napas normal
d. Hasil tes RT-PCR negatif
e. Saturasi oksigen meningkat

8. Seorang perempuan berusia 54 tahun dirawat dengan keluhan batuk dan demam. Pasien mengeluhkan
lemas dan batuk kering. Pasien juga mengeluhkan tidak bisa beristirahat karena batuknya. Hasil
pengkajian menunjukkan pasien terlihat lemas, sering batuk, tampak kehitaman dibawah mata, dan
hanya menghabiskan ½ porsi makanannya. Hasil pemeriksaan: TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 92
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 38.3 ͦ C, suara napas ronkhi. Hasil pemeriksaan RT-PCR:
SarCov-2 (+), Sat. O2 95%. Tindakan keperawatan yang harus dilakukan adalah…
a. Berikan oksigen
b. Lakukan fisioterapi dada
c. Ajarkan pasien batuk efektif
d. Atur posisi semi fowler/fowler
e. Berikan makan dengan porsi kecil
9. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat dengan diagnosis COVID-19 dengan DM tipe 2. Pasien
mengeluhkan sesak dan lemas. Hasil pengkajian menunjukkan pasien terlihat batuk dan sesak, TD
140/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 26 x/menit, suhu 37.3 ͦ C, retraksi dada (+),
suara napas ronkhi. Pasien terpasang high flow nasal canul dengan saturasi oksigen 90%. Hasil
pemeriksaan GDS 278 gr/dL dengan pemberian Lantus 10 iu. Tampak gambaran pneumonia pada hasil
foto thorax. Masalah keperawatan utama pada kasus tersebut adalah…
a. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
b. Bersihan jalan napas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Pola napas tidak efektif
e. Intoleransi aktivitas

10. Seorang laki-laki berusia 40 tahun mengeluhkan tidak enak badan setelah menghadiri sebuah acara
resepsi pernikahan di luar kota. Pasien mengeluhkan sakit kepala, batuk, demam, anosmia, dan sedikit
sesak. Pasien curiga terinfeksi virus corona, karena itu pasien melakukan tes PCR di laboratorium
terdekat. Gejala khas yang muncul pada COVID-19 berdasarkan kasus diatas adalah….
a. Batuk
b. Demam
c. Anosmia
d. Sakit kepala
e. Sedikit sesak

11. Seorang perempuan usia 52 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan lemas. Pasien
didiagnosa menderita DM sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan sudah banyak membaca tentang
manajemen DM tetapi setiap pemeriksaan kadar gula darah hasilnya tetap tinggi. Pasien menanyakan
kepada perawat apa yang harus dilakukan supaya program pengendalian kadar gula darahnya
memberikan hasil yang baik. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut
a. Defisit pengetahuan
b. Manajemen kesehatan tidak efektif
c. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
d. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
e. Resiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah

12. Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke poliklinik untuk memeriksakan kadar gula darah. Pasien
mengatakan sulit untuk menjalankan diet dan sering lupa untuk minum obat. Pasien mengeluh cepat
lapar dan mengantuk . Hasil pemeriksaan GDS 260 mg/dl. Pasien didiagnosis DM sejak 6 bulan yang lalu.
Apakah pendidikan kesehatan yang harus diberikan pada pasien tersebut?
a. Menjelaskan tentang perawatan kaki
b. Menjelaskan cara injeksi insulin mandiri
c. Menjelaskan manajemen pengendalian DM
d. Menjelaskan tentang resiko komplikasi DM
e. Menjelaskan tentang konsep penyakit DM

13. Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam untuk kontrol gula darah. Pasien
didiagnosa menderita DM sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mengatakan sudah melakukan diet tetapi
setiap pemeriksaan kadar gula darah hasilnya tetap tinggi. Pasien menanyakan kepada perawat apa yang
harus dilakukan supaya kadar gula darahnya dapat menjadi normal dan stabil. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut
a. Kesiapan peningkatan manajeman kesehatan
b. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
c. Manajemen kesehatan tidak efektif
d. Defisit pengetahuan
e. Ketidakpatuhan

14. Seorang laki-laki usia 48 tahun dirawat di RS dengan keluhan demam tinggi dan sakit kepala. Pasien
mengatakan nyeri disetiap sendi. Hasil pengkajian: pasien tampak lemah, makanan habis ½ porsi, TD:
90/70 mmHg, frekuensi nadi: 110 x/menit, frekuensi napas: 20 x/menit, suhu 39,8 °C, petekie (+),
mukosa bibir kering, Hb 9 mg/dl, hematokrit 53,2%, kadar trombosit 52.000/mm 3. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut
a. Defisit nutrisi
b. Hipovolemia
c. Hipertermi
d. Nyeri akut
e. Intoleransi aktivitas

15. Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat dengan keluhan demam tinggi. Pasien juga mengeluh nyeri sendi
dan sakit kepala. Hasil pengkajian, suhu 39,8 °C, badan teraba panas, petekie (+), mukosa bibir kering,
Hb 11.2 mg/dl, hematokrit 48%, trombosit 87.600/mm3. Pasien mendapat terapi cairan RL 2000 ml/24
jam. Berapakah jumlah tetesan infus per menit pada pasien tersebut
a. 20 tetes/menit
b. 25 tetes/menit
c. 28 tetes/menit
d. 30 tetes/menit
e. 35 tetes/menit

16. Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi dan mudah lelah.
Pasien mengeluh nyeri terutama pada pagi hari dengan skala 2, muncul bercak di pipi dan tidak nafsu
makan. Pasien mengatakan terganggu dengan ruamnya dan khawatir ruam tidak bisa hilang. Pada
pemeriksaan fisik, pasien tampak menutupi wajahnya dengan masker dan sering menundukkan wajah,
tampak ruam berbentuk kupu-kupu dengan terbatas tegas. Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus tersebut
a. Gangguan integritas kulit
b. Gangguan citra tubuh
c. Resiko defisit nutrisi
d. Nyeri akut
e. Keletihan

17. seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat dengan close fraktur radius-ulna dextra post op hari ke-3. Saat
ini lengan pasien terpasang gips. Pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 3, TD: 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 86 x/Menit, frekuensi napas 18 x/Menit, suhu 36,8°C. Pada saat dikaji kekuatan ototnya,
pasien mampu melawan gaya gravitasi tetapi tidak mampu melawan tahanan minimal. Berapakah
kekuatan otot pasien tersebut?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

18. Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke poliklinik diantar oleh keluarganya. Pasien mengeluh lemas
dan keringat dingin. Hasil pengkajian: tingkat kesadaran apatis, kulit dan akral dingin, dan GDS 60 mg/dl.
Keluarga mengatakan pasien tidak nafsu makan sejak 3 hari yang lalu dan sudah menderita DM sejak 1
tahun yang lalu. Apakah intervensi yang harus segera dilakukan pada kasus tersebut?
a. Menjelaskan tentang manajemen DM
b. Memberikan insulin intravena
c. Memberikan infus NaCl 0,9%
d. Monitor tanda-tanda vital
e. Memberikan larutan gula

19. Seorang laki-laki usia 29 tahun dirawat dengan keluhan sesak karena asma bronchial. Pada saat
pengkajian pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, retraksi dada (+), TD: 110/80 mmHg, frekuensi
nadi: 106 x/menit, frekuensi napas: 26 x/menit, suhu: 37,4°C, wheezing (+), ronchi (+). Perawat baru
selesai memberikan terapi nebulisasi. Perawat akan melakukan evaluasi yang terkait status bersihan
jalan napas pasien. Indikator paling tepat untuk mengevaluasi hal tersebut adalah…
a. Dahak bisa keluar
b. Keluhan sesak berkurang
c. Wheezing dan ronchi berkurang
d. Obat di alat nebulizer habis dihirup
e. Frekuensi napas dalam rentang normal

20. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat dengan cedera kepala karena kecelakaan. Hasil pengkajian
menunjukan pasien tampak mengalami penurunan kesadaran. Pada saat diberikan rangsang nyeri,
pasien tampak membuka mata, salah satu lengan fleksi abnormal, dan mengerang. Reflek cahaya
lambat, TD= 140/90 mmHg, frekuensi nadi: 100x/mnt, frekuensi napas: 22x/mnt, suhu: 37,7°C. Berapa
nilai GCS pasien tersebut?
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10

21. Seorang perempuan berusia 30 tahun dirawat dengan ca colon dan baru menjalani operasi pembuatan
kolostomi. Pasien mengatakan malu dengan kondisinya. Pasien meminta perawat untuk membatasi
kunjungan untuknya, hanya keluarga yang boleh menengok. Pada saat teman kerjanya datang
membesuk, perawat tidak memperkenankan mereka masuk sesuai dengan permintaan pasien. Apakah
prinsip etik yang diterapkan oleh perawat?
a. Non-malefience
b. Beneficence
c. Autonomy
d. Veracity
e. Fidelity

22. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat dengan cedera kepala karena kecelakaan. Pasien saat ini
mengalami penurunan kesadaran. Berdasarkan hasil pemeriksaan GCS, pasien dimasukkan dalam
kategori cedera kepala sedang (CKS). Berapakah rentang nilai GCS pada kategori cedera kepala sedang?
a. < 3
b. 4 – 9
c. 9 – 12
d. 13 – 15
e. 0 – 3

23. Seorang laki-laki usia 56 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemas dan sakit tenggorokan. Pada
saat pengkajian didapatkan data: TD= 130/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 24
x/menit, suhu 37,7 °C. Pasien baru saja menjalani pemeriksaan swab dan disarankan untuk rawat jalan.
Pasien tampak cemas dan sering bertanya tentang hasil pemeriksaan. Fokus informasi kesehatan yang
harus diberikan kepada pasien adalah tentang….
a. Tata cara isolasi mandiri
b. Konsumsi makanan bergizi
c. Konsumsi suplemen vitamin
d. Penggunaan APD yang tepat
e. Tanda dan gejala infeksi Covid-19

24. Seorang perempuan usia 20 tahun dirawat dengan keluhan diare kronis dan baru didiagnosa positif
HIV/AIDS. Pasien tampak tampak terkejut dan menangis saat diberitahukan oleh dokter tentang
kondisinya. Pasien mulai tidak mau makan dan sering terlihat melamun. Melihat kondisi pasien,
beberapa pasien yang 1 ruangan menanyakan hal tersebut ke salah satu perawat. Perawat menjelaskan
kondisi pasien tersebut kepada pasien lainnya. Prinsip etik apa dilanggar dalam situasi tersebut?
a. Confidentiality
b. Autonomy
c. Veracity
d. Fidelity
e. Justice

25. Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat di ruang bedah dengan diagnose close fraktur femur sinistra.
Pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri yang dirasakan terus menerus seperti ditusuk-tusuk dengan skala
6. Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan sering terbangun karena nyerinya. Semua kativitas pasien
dibantu oleh perawat dan keluarganya. Hasil pengkajian, pasien tampak lemah, TD 130/90 mmHg,
frekuensi nadi 110x/mnt, frekuensi nafas 24x/mnt, suhu 37,5°C. Apakah masalah keperawatan prioritas
untuk kasus diatas?
a. Gangguan mobilitas fisik
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan pola tidur
d. Risiko defisit nutrisi
e. Nyeri akut
26. Seorang laki-laki usia 60 tahun dirawat dengan mengeluh nyeri saat BAK. Pasien merasa perut bagian
bawah tegang, nyeri saat BAK dan sering bangun karena ingin BAK. Pada pengkajian ditemukan data:
pasien terlihat lemah, distensi di regio hipogastrik, urine terus menetes setelah berkemih, TD = 130/80
mmHg, frekuensi nadi: 96 x/menit, frekuensi napas: 20 x/menit, suhu: 37,8°C. Pasien didiagnosa BPH.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Gangguan pola tidur
b. Intoleransi aktivitas
c. Retensi urin
d. Hipertermi
e. Nyeri akut

27. Seorang laki-laki berusia 52 tahun dirawat dengan keluhan sesak dan demam. Pasien mengeluh batuk
dan sesak, dan sakit kepala. Pasien hanya menghabiskan 1/3 porsi makanan. Pasien mengatakan takut
jika nanti meninggal. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD: 130/80 mmHg, frekuensi nadi: 106 x/menit,
frekuensi napas: 28 x/menit, suhu: 38.2 °C, retraksi dada (+), tampak penggunaan otot bantu napas.
Hasil tes PCR positif Covid. Apa masalah utama pada kasus tersebut?
a. Ansietas
b. Nyeri akut
c. Hipertermi
d. Kelemahan
e. Pola napas tidak efektif

28. Seorang perempuan usia 38 tahun dirawat di RS dengan keluhan demam tinggi dan sakit kepala. Hasil
pengkajian: pasien mengatakan pegal diseluruh badan, makanan habis ½ porsi, badan teraba panas,
suhu 39,5 °C, , petekie (+), mukosa bibir kering, turgor kembali lambat, Hb 10,2 mg/dl, hematokrit 45%,
trombosit 78.000/mm3. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut
a. Risiko defisit nutrisi
b. Risiko hipovolemia
c. Risiko perdarahan
d. Hipertermi
e. Nyeri akut

29. Seorang perempuan usia 28 tahun dirawat dengan keluhan diare kronis sejak sebulan yang lalu dan
mengalami penurunan berat badan 15 kg dalam 3 bulan terakhir. Dokter berencana melakukan tes
untuk HIV. Pada saat pengambilan darah utnuk pemeriksaan, perawat hanya menjelaskan bahwa
pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap. Perawat tidak mengatakan bahwa ada
tes HIV yang dilakukan karena khawatir pasien makin cemas dengan kondisinya. Prinsip etik yang
dilanggar oleh perawat dalam kasus tersebut adalah
a. Fidelity
b. Veracity
c. Autonomy
d. Accountability
e. Confidentiality
30. Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat di RS dengan diagnose DHF. Pasien mengeluh demam dan
sakit kepala. Hasil pengkajian, suhu 39,5 °C, badan teraba panas, petekie (+), mukosa bibir kering, turgor
kembali lambat, Hb 12,2 mg/dl, hematokrit 42%, trombosit 90.000/mm3. Pasien mendapat terapi cairan
RL 2000 ml/24 jam. Berapakah jumlah tetesan infus per menit pada pasien tersebut
a. 25 tetes/menit
b. 28 tetes/menit
c. 30 tetes/menit
d. 35 tetes/menit
e. 40 tetes/menit

31. Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mudah lelah, nyeri di seluruh
persendian. Nyeri dirasakan berdenyut, terus menerus terutama pada pagi hari dengan skala 5 dan
pasien juga mengeluhkan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik, tampak ruam pada pipi berbentuk
kupu-kupu dengan terbatas tegas, kekakuan pada sendi, TD 120/80 mmHg, frekuensi napas 22x/menit,
nadi 110x/menit, suhu 38,0 C. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut
a. Keletihan
b. Nyeri akut
c. Hipertermi
d. Resiko defisit nutrisi
e. Gangguan integritas kulit

32. seorang laki-laki usia 37 tahun dirawat dengan close fraktur tibia dextra post op hari ke-4. Saat ini lengan
pasien terpasang gips. Pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 3, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 98
x/Menit, frekuensi napas 18 x/Menit, suhu 36,8°C. Pada saat dikaji kekuatan ototnya, pasien mampu
melawan gaya gravitasi dan mampu melawan tahanan minimal. Berapakah kekuatan otot pasien
tersebut?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

33. Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke poliklinik diantar oleh keluarganya. Pasien mengeluh lemas
dan keringat dingin. Hasil pengkajian: tingkat kesadaran dilirium, mukosa bibir kering, turgor kulit
kembali lambat dan GD 540 mg/dl. Keluarga mengatakan pasien didiagnosa DM sejak 4 bulan yang lalu
tetapi tidak menjalankan diet dan pengobatan secara teratur. Apakah intervensi yang harus segera
dilakukan pada kasus tersebut?
a. Memberikan insulin intravena
b. Memberikan infus NaCl 0,9%
c. Monitor tingkat kesadaran
d. Monitor tanda-tanda vital
e. Memberikan diet TKTP
34. Seorang perempuan usia 52 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan lemas. Pasien
mengatakan akhir-akhir ini sering merasa lapar, sering merasa haus dan sering kencing terutama pada
malam hari. Setelah dilakukan pemeriksaan TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi
napas 20 x/menit, dan GDS 256 mg/dl. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut
a. Resiko defisit nutrisi
b. Gangguan eliminasi urin
c. Resiko intoleransi aktivitas
d. Resiko ketidakseimbangan cairan
e. Ketidakstabilan kadar glukosa darah

35. Seorang pasien datang ke poli ortopedi dengan keluhan nyeri di pergelangan kaki. Setelah dilakukan
pemeriksaan, didapatkan pasien mengalami dislokasi dan segera dilakukan tindakan reposisi dan
imobilisasi. Pasien juga mendapatkan terapi analgetik yang diberikan melalui injeksi intra muscular (IM).
Pada saat menyuntikkan obat, perawat tidak menjelaskan apa tujuan tindakan tersebut dan tidak
menawarkan pada pasien untuk memilih lokasi penyuntikan, tetapi langsung menyuntikkan di lengan
kiri pasien. Prinsip etik yang dilanggar oleh perawat dalam kasus tersebut adalah
a. Justice
b. Fidelity
c. Veracity
d. Autonomy
e. Confidentiality

Anda mungkin juga menyukai