Tanggal: 05 Maret 2020 Metodologi Penelitian

Nama Mahasiswa: Fransiska C. K. Hadjon

Informasi Citasi 1. Lokasi Penelitian: Rumah Sakit Beijing
2. Karakteristik Responden: pasien yang terdaftar
Pengarang: Tian Sijia., at.al. dengan infeksi COVID- 19 yang dipindahkan
Tahun : 2020 dari semua Rumah Sakit Beijing ke Rumah
Judul artikel: Characteristics of COVID- 19 Sakit yang ditunjuk untuk perawatan khusus
infection in Beijing penyakit menular oleh Beijing Emergency
Penerbit/ Nama Jurnal: ELSEVIER: Journal of Medical Service (EMS) dari tanggal 20 Januari
Infection 2020 sampai dengan 10 Februari 2020
Volume: XXX 3. Jumlah Responden: 262 pasien
Issue/No: - 4. Teknik Sampling:
Halaman: 1-6 Double-extraction method, di mana dua
pengulas independen mengekstraksi data dan
mengevaluasi kelayakan data asli yang
diterapkan
5. Variabel yang diukur/diteliti
Pasien dengan infeksi COVID-19 yang
dipindahkan dari rumah sakit Beijing ke rumah
sakit yang ditunjuk untuk perawatan khusus
penyakit menular oleh Beijing Emergency
Medical Service (EMS)
6. Prosedur Tindakan:
Peneliti memodifikasi formulir rekam medis
untuk infeksi COVID-19, yang meliputi uji
demografi, epidemiologi, klinis, laboratorium
untuk COVID-19, klasifikasi diagnostik, kasus
klaster dan hasil. Jika data yang hilang dari
catatan diperlukan, kami memperoleh data
melalui komunikasi langsung dengan penyedia
EMS.
Data tentang infeksi COVID-19 di Cina dan
Beijing diperoleh dari Komisi Kesehatan
Nasional Republik Rakyat Tiongkok dan
Komisi Kesehatan Beijing masing-masing
antara 20 Januari hingga 10 Februari 2020.
Data SARS pada 2003 dicari dari kantor
Kementerian Kesehatan, yang dimulai pada 21
April 2003, termasuk akumulatif dan kasus
harian baru yang dikonfirmasi dari wabah
SARS di Cina.
7. Metode Pengumpulan Data:
Double-extraction method, di mana dua
pengulas independen mengekstraksi data dan
mengevaluasi kelayakan data asli diterapkan.
Semua perbedaan dipecahkan melalui diskusi
sebelum analisis akhir. Semua data diperiksa
oleh dua peneliti lain
8. Reliabilitas dan Validitas Instrument yang
digunakan:
9. Uji Statistik yang digunakan:

Latar Belakang
Sejak kasus pertama pneumonia infeksi
coronavirus (COVID-19) terdeteksi di Wuhan,
Cina, serangkaian kasus COVID-19 yang
terkonfirmasi ditemukan di Beijing. Peneliti
menganalisis data dari 262 kasus yang
dikonfirmasi untuk menentukan karakteristik
klinis dan epidemiologis COVID-19 di Beijing.
Tujuan Penelitian/Studi
Tujuan penelitian jurnal dengan judul
“Characteristics of COVID- 19 Infection in
Beijing” adalah menentukan karakteristik klinis
dan epidemiologis COVID-19 di Beijing.
Pertanyaan Penelitian
Apakah ada perbandingan rasio antara
infeksi COVID- 19 pada kasus yang parah
dengan kasus ringan tanpa gejala dan non
Variabel kontinyu dinyatakan sebagai mean ±
SD, dan dibandingkan dengan uji Mann-
Whitney U. Dan variabel kategori disajikan
sebagai persentase dan dianalisis dengan uji
Wilcoxon antara kasus yang parah dan umum.
Semua analisis statistik dilakukan dengan
perangkat lunak SPSS versi 22.0, dan nilai P
kurang dari 0,05 dianggap signifikan secara
statistik.
Hasil Penelitian/Studi
Pada 10 Februari 2020, 262 pasien dipindahkan
dari rumah sakit di Beijing ke rumah sakit khusus
untuk perawatan khusus COVID-19 yang terinfeksi
oleh layanan medis darurat Beijing. Di antara 262
pasien, 46 (17,6%) adalah kasus parah, 216
(82,4%) adalah kasus umum, yang meliputi 192
(73,3%) kasus ringan, 11 (4,2%) kasus non-
pneumonia dan 13 (5,0%) kasus tanpa gejala
masing-masing. Usia rata-rata pasien adalah 47,5
tahun dan 48,5% adalah laki-laki. 192 (73,3%)
pasien adalah penduduk Beijing, 50 (26,0%) di
antaranya telah ke Wuhan, 116 (60,4%) memiliki
kontak dekat dengan kasus yang dikonfirmasi, 21
(10,9%) tidak memiliki riwayat kontak. Gejala
yang paling umum pada awal penyakit adalah
demam (82,1%), batuk (45,8%), kelelahan
(26,3%), dyspnea (6,9%) dan sakit kepala (6,5%).
Masa inkubasi rata-rata adalah 6,7 hari, interval
waktu antara onset penyakit dan menemui dokter
adalah 4,5 hari. Pada 10 Februari, 17,2% pasien
telah keluar dan 81,7% pasien tetap di rumah sakit
dalam penelitian kami, kematian akibat infeksi
COVID-19 di Beijing adalah 0,9%.
Implikasi Hasil Penelitian
Infeksi COVID-19 pada umumnya rentan, dan
dengan tingkat kematian yang relatif rendah.
Langkah-langkah untuk mencegah penularan
sangat berhasil pada tahap awal, langkah
selanjutnya pada infeksi COVID-19 harus
difokuskan pada isolasi awal pasien dan karantina
untuk kontak dekat di keluarga dan masyarakat di
Beijing dan Cina.
Kekuatan Penelitian/Studi
Menggunakan metode ekstraksi ganda di mana
dua pengulas independen mengekstraksi data dan
 pneumonia di Beijing?
Desain Penelitian/Studi
Design penelitian yang digunakan adalah
Retrospective study. Peneliti mendaftarkan
pasien dengan infeksi COVID-19 yang
dipindahkan dari rumah sakit Beijing ke rumah
sakit yang ditunjuk untuk perawatan khusus
penyakit menular oleh Beijing Emergency
Medical Service (EMS) dari 20 Januari hingga
10 Februari 2020.
mengevaluasi kelayakan data asli yang diterapkan.
Semua perbedaan dipecahkan melalui diskusi
sebelum analisis akhir. Semua data diperiksa oleh
dua peneliti lain.
Keterbatasan Penelitian/Studi
1. Hanya COVID-19 kasus yang dikonfirmasi
yang ditransfer oleh EMS di Beijing
dimasukkan, masuk pertama ke rumah sakit
yang ditunjuk tidak terdaftar, atau provinsi atau
kota lain yang didominasi oleh impor.
2. Waktu pengamatan studi ini hanya 22 hari,
yang agak pendek, dan indikator seperti tingkat
pembuangan dan kematian perlu pengamatan
lebih lanjut.
3. Data resmi SARS 2003 adalah sebulan lebih
lambat dari wabah, kurva pengembangan
epidemi tidak tepat.

KESIMPULAN
karakteristik pasien yang terinfeksi COVID-19 di Beijing jelas berbeda dari Wuhan dengan tingkat
kematian yang lebih rendah dan tingkat pemulangan yang lebih tinggi, pasien yang terinfeksi baru
telah bergeser dari impor ke lokal secara bertahap. Langkah selanjutnya dalam mencegah dan
mengendalikan infeksi COVID-19 harus difokuskan pada isolasi awal pasien dan karantina untuk
kontak dekat dalam keluarga dan masyarakat.