Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Penurunan Curah Jantung


Penurunan curah jantung didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana pompa darah oleh
jantung yang tidak adekuat untuk mencapai kebutuhan metabolisme tubuh (Wilkinson & Ahern,
2012).
Gagal jantung sering disebut gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan
nutrisi (Smeltzer & Bare, 2002).
Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif adalah keadaan
patofisologis adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan, dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai
peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Mansjoer, A. dkk.2001).
Penurunan curah jantung secara umum diartikan sebagai suatu keadaan dimana darah
tidak dapat dipompa dengan baik oleh jantung untuk kebutuhan metabolisme tubuh yang tejadi
akibat gagal jantung.

B. Etiologic
Penyebab gagal jantung menurut Smeltzer & Bare (2011), yaitu:
1. Kelainan Otot Jantung
Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, menyebabkan
menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot
mencakup aterosklerosis coroner, hipertensi arterial, dan penyakit degenerative atau
inflamasi.
2. Aterosklerosis Koroner
Mengakibat disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.
Terjadinya hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium
(kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jatung.
3. Hipertensi Sitemik atau Pulmonal
Peningkatan afterload mengakibatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya
megakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek tersebut (hipertrofi miokard) dapat
dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitasjantung.
Tetapi untuk alasan yang tidk jelas, hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara
normal dan akhirnya akan terjadi gagal jantung.
4. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degeneratif
Berhubungan denga gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut
jantung menyebabkan kontraktilitas menurun.
5. Penyakit Jantung Lain
Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenaranaya tidak
secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme yang biasanya terlibat mencakup
gangguan aliran darah melalui jantung (stenosis katup semilunar), ketidakmampuan jantung
untuk mengisi darah (tamponade pericardium, Pericarditis konstriktif). Pengososngan jantung
abnormal (inefisiensi katub AV), peningkatan mendadak afterload akibat meningkatnya
tekanan darah sistemik dapat menyebabkan gagal jantung.
6. Faktor Sistemik
Terdapat sejumlah faktor sistemik yang berperan dalam perkembangan dan beratnya
gagal jantung. Meningkatnya laju metabolisme, hipoksia, dan anemia memerlukan
peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhn oksigen sistemik. Hipoksia atau
anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Aasidosis (respiratorik atau
metabolik) dan abnormalitas elektrolit dapat menurunkan kontraktilits jantung

C. Patofisiologi
Respon dari fisologis gag
D. Tanda dan Gejala

Anda mungkin juga menyukai