PENDAHULUAN
Dalam sebuah proses pembelajaran, tentunya ada indikator pencapaian yang ditetapkan dan
semua guru menginginkan indikator-indikator tersebut dapat dicapai oleh setiap siswa. Agar
dapat mewujudkan hal tersebut dalam merancang pembelajarannya, seorang guru biasanya
menentukan metode pembelajaran dan juga assessment untuk mewadahi siswa dalam mencapai
indikator pembelajaran. Assessment khususnya dirancang untuk mengevaluasi tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai indikator pembelajaran.
Salah satu bentuk assessment yang dijalankan oleh sebuah sekolah swasta di Tangerang
untuk mengevaluasi proses pembelajaran sekaligus mengukur keberhasilan siswa dalam
mencapai indikator pembelajaran adalah melalui tes sumatif (mid semester). Di dalam mid
semester ada berbagai macam bentuk soal yang diujikan. Bentuk soal yang akan dikaji dalam
penulisan ini adalah pilihan ganda.
Bentuk soal pilihan ganda merupakan salah satu bentuk soal yang sudah lazim digunakan
oleh para guru untuk mengevaluasi pembelajarannya dan mengukur pencapaian siswanya. Akan
tetapi, banyak guru yang hanya melakukan evaluasi dan pengukuran tersebut sebatas melihat
nilai akhir dari seorang siswa. Pada saat tes dilakukan dan siswa mendapatkan angka tertentu,
maka guru akan mengambil kesimpulan hanya melalui angka yang diperoleh siswa saat tes.
Padahal, selayaknya soal yang telah diberikan harus ditelaah dari valid tidaknya soal tersebut,
reliable tidaknya soalnya tersebut dan beberapa aspek lain sehingga guru dengan data yang
akurat dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran dan pencapaian siswanya.
Dalam penulisan ini, akan dilakukan uji kualitas soal pilihan ganda pada tes sumatif (mid
semester) pelajaran Biologi di salah satu sekolah swasta Tangerang untuk melihat validitas,
reliabilitas, derajat kesukaran dan daya pembeda dari soal tes tersebut sehingga guru
mendapatkan gambaran mengenai kualitas soal yang dibuat dalam mengevaluasi pembelajaran
dan mengukur siswa dalam hal pencapaian indikator pembelajaran.
II.
2.1
LANDASAN TEORI
Evaluasi dan Pengukuran
Pada saat seorang guru ingin melakukan proses evaluasi dan pengukuran, guru tersebut
harus mengerti terlebih dahulu pengertian dari evaluasi dan pengukuran. Menurut Arikunto
(2005), evaluasi merupakan suatu kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana
tujuan tercapai. Sedangkan menurut Rasyd dan Mansur (2009) evaluasi merupakan suatu proses
penetapan nilai tentang kinerja dan hasil belajar siswa berdasarkan informasi yang diperoleh
melalui penilaian. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan
pengumpulan data hasil penilaian untuk dapat mengukur pencapaian siswa dalam proses
pembelajaran.
Dalam proses evaluasi ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan antara lain
penilaian, pengukuran dan tes (non-tes). Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi
atau data yang digunakan untuk membuat keputusan tentang pembelajaran. Pengukuran
merupakan penetapan angka-angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan karakteristik
atau atribut individu. Sedangkan tes merupakan suatu instrumen atau prosedur sistematik untuk
mengamati dan menggambarkan satu atau lebih karakteristik siswa dengan menggunakan skala
numerik atau skema klasifikasi (non-tes) (Rasyd dan Mansur, 2009). Bila dikaitkan dengan
evaluasi di sekolah, maka tes ini mempunyai fungsi ganda, yaitu mengukur siswa dan mengukur
keberhasilan program pengajaran (Arikunto, 2005).
2.2
Jenis-jenis Tes
Menurut Sudjana (2005) alat evaluasi berbentuk tes dapat diberikan secara lisan (dengan
jawaban secara lisan), secara tertulis dengan jawaban tertulis dan tes secara tindakan, yang
jawabannya berupa bentuk perbuatan (Sudjana, 2005). Dari segi kegunaan untuk mengukur
siswa, ada tiga macam tes:
a. Tes diagnostik (dipakai untuk mengetahui kelemahan siswa, untuk dapat diberi
perlakuan yang tepat).
b. Tes formatif (diberikan pada akhir pelajaran, contoh: ulangan harian).
c. Tes sumatif.
Dari ketiga tes tersebut, maka yang akan digunakan daam penulisan ini adalah tes sumatif.
Menurut Sudjana (2005) tes Sumatif merupakan tes atau evaluasi yang dilaksanakan pada akhir
semester atau caturwulan. Manfaat tes sumatif ini adalah:
a. Untuk menentukan nilai (grading) dan kedudukan siswa dalam satu kelas.
b. Berfungsi sebagai tes prediksi untuk menentukan seorang siswa dapat melanjutkan
program berikutnya atau tidak (sebagai syarat kelulusan).
c. Sebagai catatan kemajuan belajar siswa yang dapat berguna bagi orang tua siswa,
pihak bimbingan sekolah, dan pihak-pihak lain.
Terdapat 9 aspek yang dapat ditinjau dari tes sumatif (Arikunto, 2005). Kesembilan aspek
tersebut antara lain:
a. Dari fungsinya, tes ini memberikan petunjuk pada siswa bahwa telah mengikuti suatu
program (pelajaran), serta menentukan posisi kemampuan siswa dalam suatu kelas.
b. Dari segi waktu. Tes ini diberikan pada akhir caturwulan, akhir semester, atau akhir
pendidikan.
c. Dari segi titik berat penilaian. Tes ini umumnya menekankan pada tingkah laku
kognitif, tapi kadang-kadang juga pada ranah afektif dan psikomotor. Dalam ranah
kognitif, tes ini diharapkan mengukur tingkatan yang lebih tinggi dari ingatan atau
hapalan saja.
d. Dari segi alat evaluasi. Tes ini merupakan tes ujian akhir.
e. Dari aspek cara memilih tujuan yang dievaluasi. Tes ini digunakan untuk mengukur
Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
f. Dari aspek tingkat kesulitan tes. Tes ini rata-rata mempunyai tingkat kesulitan (indeks
kesukaran) antara 0,35 sampai 0,70. Ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan
beberapa lagi yang sangat sulit.
g. Dari aspek skoring. Tes ini kebanyakan menggunakan standar relatif (norm
referenced), tapi dapat juga dipakai standar mutlak (criterion referenced).
h. Dari aspek tingkat pencapaian. Tes ini digunakan untuk mengukur skor yang harus
dicapai siswa, tapi untuk tes sumatif, nilainya digunakan untuk menentukan kenaikan
kelas atau kelulusan. Secara terpisah, tidak ditentukan tingkat pencapaiannya, tapi
secara keseluruhan akan dikenakan suatu norma tertentu yang berkaitan dengan
kenaikan kelas atau kelulusan.
i. Dari aspek cara pencatatan hasil. Caranya dengan mencatat keseluruhan skor atau
sebagian dari tujuan-tujuan yang dicapai.
II.3
II.4
Menerapkan
Menganalisis
Kemampuan menetapkan
derajat sesuatu berdasarkan norma,
kriteria atau patokan tertentu
Contoh: Membandingkan hasil
ujian siswa dengan kunci
jawaban.
Mencipta
membandingkan, mengkontraskan,
memisahkan, menghubungkan,
menunjukan
hubungan antara variabel, memecah
menjadi beberapa bagian,
menyisihkan, menduga,
mempertimbangkan
mempertentangkan, menata ulang,
mencirikan, mengubah struktur,
melakukan pengetesan
mengintegrasikan, mengorganisir,
mengkerangkakan.
Mengkaji ulang, mempertahankan,
menyeleksi, mempertahankan,
mengevaluasi,
mendukung, menilai,
menjustifikasi,
mengecek, mengkritik,
memprediksi,
membenarkan, menyalahkan.
Merakit, merancang, menemukan,
menciptakan, memperoleh,
mengembangkan,
memformulasikan,
membangun, membentuk,
melengkapi,
membuat, menyempurnakan,
melakukan
inovasi, mendisain, menghasilkan
karya.
Berdasarkan kata kerja operasional yang telah dijelaskan di atas, maka penulis
menjabarkan terlebih dahulu indikator yang digunakan dalam tes sumatif ini. Melalui soal yang
disusun diharapkan siswa dapat memenuhi tujuan berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar berikur ini :
1. Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-jenis bioteknologi
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian bioteknologi
b. Siswa mampu membedakan bioteknologi tradisional dan modern
c. Siswa mampu menjelaskan prinsip rekayasa genetika dan hasilnya
d. Siswa mampu membuat produk bioteknologi tradisional
2. Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi
pada salingtemas
a. Membuat imajinasi tentang rekayasa genetika
b. Mengumpulkan informasi berbagai produk rekayasa genetika dan dampaknya
3. Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan
a. Membedakan ciri-ciri umum dari berbagai kelas dalam Vertebrata
Pengambilan Data
Dalam pengujian kali ini kami menguji validitas tiap butir soal. Susunan tempat duduk
siswa diatur sesuai dengan denah yang dibuat berdasarkan urutan nomor absen siswa. Dalam
melaksanakan tes tertulis nanti kami akan memperhatikan beberapa hal berikut yang menjadi
instruksi penyelesaian soal:
1. Pengerjaan soal diulai dan diakhiri sesuai instruksi guru pengawas
2. Isi identitas Anda ke lembar jawaban atau LJK..
3. Hanya menggunakan pensil 2B untuk menggunakan LJK.
Menjelaskan dan
menganalisis peran
bioteknologi serta
implikasi hasil-hasil
bioteknologi pada
Salingtemas (C2/C4)
Bioteknologi
Bioteknologi
TOPIK : Vertebrata
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Jenis
Soal
PG
Nomor
Soal
1, 2
Taxonomi
Bloom
C2
PG
3,4,5,6
C2
3. Siswa mampu
membuat
produk
bioteknologi
tradisional
PG
7,8,9,10
C6
Indikator
Jenis
Soal
Nomor
Soal
Taxonomi
Bloom
1. Siswa mampu
menjelaskan
pengertian
bioteknologi
2. Siswa mampu
menjelaskan
prinsip rekayasa
genetika dan
hasilnya
Vertebrata
4. Siswa mampu
membedakan
ciri-ciri umum
dari berbagai
kelas dalam
Vertebrata
PG
11, 12, 13
C2
5. Siswa mampu
PG
14,15,16,1
7,
18,19,20
C1
Jenis
Soal
PG
Nomor
Soal
21, 22, 23,
24, 25, 26,
27, 28, 29,
30
Taxonomi
bloom
C3
Jenis
Soal
PG
Nomor
Soal
31, 32, 33,
34, 35
Taxonomi
bloom
C2
mengidentifikasi
struktur organ,
perilaku, dan
cara reproduksi
pada kelompok
Pisces, Amfibi,
Reptilia, Aves,
dan Mamalia
melalui
pengamatan
langsung.
TOPIK : Jaringan Tumbuhan
Kompetensi Dasar
Materi
Mengidentifikasi
struktur jaringan
tumbuhan dan
mengaitkannya dengan
fungsinya, menjelaskan
sifat totipotensi sebagai
dasar kultur jaringan
Jaringan
Tumbuhan
Jaringan
Hewan
Indikator
6. Mendeskripsik
an stukturfungsi
berbagai
jaringan
tumbuhan
Indikator
7. Menjelaskan
struktur dan
fungsi
berbagai jenis
jaringan hewan
Soal pilihan ganda yang telah dibuat akan kerjakan oleh siswa kelas XI SMA Swasta
yang berjumlah lima belas orang. Sasaran rancangan pengukuran dan evaluasi yang dibuat
melalui uji soal tes sumatif (mid semester) dalam bentuk soal pilihan berganda tersebut adalah
untuk mengetahui kualitas soal tes yang dibuat guru dari segi validitas, reliabilitas, derajat
kesukaran dan daya pembeda.
IV.
4.1
Hasil Penelitian
Hasil Pengukuran setiap soal pilihan ganda pada tes sumatif (MID semester) pelajaran
Biologi dapat dilihat pada table 1 sampai table 5.
Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Perhitungan Validitas Item Soal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
No
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Tabel 4.2. Hasil Analisis Validitas Item Soal
Analisis
Validitas
Item Soal
Kategori
Jumlah
Soal
Presentase
Jumlah Soal
Kategori
Jumlah
Soal
Persentase
Jumlah Soal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
No
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Analisis
Daya
Kategori
Jumlah
Soal
Persentase
Jumlah Soal
Pembeda
Item Soal
Jelek
14
40%
Cukup
13
37.14%
Baik
Baik sekali
7
1
20%
2.86%
No
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
0.92
0.92
0.34
0.13
0.71
0.55
0.55
0.11
0.92
0.13
0.45
0.26
0.68
0.26
Mudah
Mudah
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
Mudah
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tabel 4.7. Hasil Analisis Derajat Kesukaran Soal
Mudah
Jumlah
Soal
13
Persentase
Jumlah Soal
37.14%
Sedang
17
48.57%
Sukar
14.29%
Kategori
Analisis
Derajat
Kesukaran
Soal
No.
Jenis
1.
2.
3.
Soal dibuang
4.2. Pembahasan
4.2.1. Tinjauan Item Soal
Tabel 4.11. Analisis Item Soal
Item
Soal
1
# Jawaban Benar
Kelompok atas
Kelompok bawah
Derajat
Kesukaran
Daya
Pembeda
0.74
0.50
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
0.68
0.39
0.95
0.63
0.89
0.95
0.45
0.63
0.24
0.89
1.00
0.87
0.47
0.92
0.92
0.89
0.55
0.89
0.13
0.63
0.92
0.92
0.34
0.13
0.71
0.55
0.55
0.11
0.92
0.13
0.45
0.26
0.68
0.26
0.60
0.30
0.10
0.20
0.00
0.20
-0.10
0.20
0.40
0.20
0.00
0.40
0.60
0.10
0.20
0.30
0.50
0.00
0.30
0.30
0.10
0.20
-0.10
-0.20
0.10
0.00
0.40
0.10
0.20
0.10
0.70
0.20
0.30
0.10
10
11
12
13
14
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 3 memiliki indeks kesulitan 0,39 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,30). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 4 memiliki indeks kesulitan 0,95 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda jelek (0,10). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 5 memiliki indeks kesulitan 0,63 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 6 memiliki indeks kesulitan 0,89 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda jelek (0,00). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 7 memiliki indeks kesulitan 0,95 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 8 memiliki indeks kesulitan 0,45 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda jelek (-0,10). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 9 memiliki indeks kesulitan 0,63 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 10 memiliki indeks kesulitan 0,24 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda baik (0,40). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 11 memiliki indeks kesulitan 0,89 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 12 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 13 memiliki indeks kesulitan 0,87 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda baik (0,40). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 14 memiliki indeks kesulitan 0,47 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
pembeda baik (0,60). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 15 memiliki indeks kesulitan 0,92 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda baik (0,10). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 16 memiliki indeks kesulitan 0,92 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 17 memiliki indeks kesulitan 0,89 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,30). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 18 memiliki indeks kesulitan 0,55 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda baik (0,50). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 19 memiliki indeks kesulitan 0,89 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 20 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 21 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 22 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 23 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 24 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 25 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 26 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
27
28
29
30
31
32
33
34
35
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 27 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 28 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 29 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 30 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 31 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 32 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 33 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 34 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 35 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
antara struktur, fungsi, dan proses, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah (Tabel 3.1.).
Kompetensi yang diujikan terdiri atas lima indikator yang meliputi kemampuan
menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya (6 soal), kemampuan
menguji golongan darah (3 soal), kemampuan menjelaskan hubungan bagian jantung dan
fungsinya (3 soal), kemampuan menggambarkan lintasan peredaran darah manusia (2 soal), serta
kemampuan mendeskripsikan gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia (7
soal). Namun, jika dilihat dari indikator soal, maka proporsi pembagian soal pada masing-masing
kompetensi belum seimbang sehingga soal belum dapat dikatakan sesuai dengan kompetensi
yang diujikan. Untuk langkah selanjutnya perlu dibuat soal pilihan ganda dengan persebaran
kompetensi yang seimbang, dengan demikian akam mampu mengukur kemampuan siswa.
Sedangkan jika mengacu pada Taksonomi Bloom, maka soal pada ranah kognitif C1 sebesar
30% (sebanyak 6 soal) ; C2 sebesar 45% (sebanyak 9 soal) ; C3 sebesar 20% ( sebanyak 4 soal) ;
C4 sebesar 5% (sebanyak 1soal) ; sedangkan C5 dan C6 tidak ada sama sekali. Dari persentase
tersebut maka dapat diperoleh perbandingan C1 : C2 : C3 : C4 : C5 : C6 = 6 : 9 : 4 : 1 : 0 : 0.
Dalam soal pilihan ganda ranah kognitif C5 dan C6 tidak ada, karena sesuai indikator
soal memang tidak ada. Sedangkan jika melihat indikator soal, yaitu kemampuan menguji
golongan darah maka soal pilihan ganda (3 soal) tidak sesuai karena seharusnya kemampuan
siswa yang diuji sesuai dengan Taksonomi Bloom adalah kognitif C4 (menguji golongan darah)
dan psikomotorik (uji golongan darah di laboratorium), hal ini sangat signifikan dengan hasil uji
soal pilihan ganda pada indikator tersebut yang menunjukkan soal nomor 6 tidak reliabel, valid,
dan daya pembeda cukup, tetapi derajat kesukaran soal mudah, dan distraktor tidak berfungsi,
soal nomor 7 tidak reliabel dan sangat tidak valid, daya pembeda jelek, derajat kesukaran soal
mudah serta distraktor tidak berfungsi, serta soal nomor 20 tidak reliabel dan tidak valid, daya
pembeda jelek, derajat kesukaran soal mudah serta distraktor tidak berfungsi. Sedangkan pada
indikator soal kemampuan menggambarkan lintasan peredaran darah manusia (2 soal) dengan
kognitif C2 agar persebaran lebih seimbang soal pilihan ganda perlu ditambah atau membuat
soal uraian, sehingga akan dengan mudah mengetahui daya berpikir siswa yang sebenarnya Pada
indikator soal kemampuan mendeskripsikan gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah
manusia (7 soal) perlu mengurangi soal pilihan ganda. Adapun soal yang dibuang adalah soal
dengan kognitif C1 dengan alasan jika dilihat dari indikator soal, maka seharusnya soal pilihan
ganda yang dibuat kognitif C2 dan C3 hal ini signifikan dengan hasil uji yang menunjukkan soal
dengan kognitif C1 (soal nomor 14 dan 17) tidak valid, daya pembeda jelek, derajat kesukaran
soal mudah serta distraktor tidak berfungsi.
Selanjutnya pada indikator soal kemampuan menjelaskan hubungan antara berbagai
komponen darah dan fungsinya berdasarkan Taksonomi Bloom termasuk kognitif C1 dan C2,
sedangkan soal nomor 19 diklasifikasikan pada kognitif C4 dan hasil uji menunjukkan sangat
tidak valid, daya pembeda jelek, derajat kesukaran soal mudah serta distraktor tidak berfungsi
dengan demikian soal tersebut dibuang atau diganti klasifikasi kognitifnya menjadi C2.
4.2.3. Tinjauan Reliabilitas Tes
V.
Referensi
Arikunto. S,. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Rasyd. H & Mansur. Penilaian hasil belajar. Bandung: CV Wacana Prima, 2009.
Sudjana. N. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosdakarya, 2005.
Utari, R. Taksonomi Bloom: Apa dan bagaimana menggunakannya? Diakses dari https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBwQFjAAahUKEwi1q5OO4LXIA
hXBjpQKHTZ8Dvk&url=http%3A%2F%2Fwww.bppk.depkeu.go.id%2Fwebpkn%2Fattachments
%2F766_1-Taksonomi%2520Bloom%2520-%2520Retno-ok-mima.pdf&usg=AFQjCNGv0m0kNLaFy8SIFD0l2QC_QZR7A pada 9 Oktober 2013.