Anda di halaman 1dari 19

Uji Kualitas Soal Pilihan Ganda Pada Tes Sumatif (MID Semester) Pelajaran

Biologi di Salah Satu Sekolah Swasta Tangerang


I.

PENDAHULUAN
Dalam sebuah proses pembelajaran, tentunya ada indikator pencapaian yang ditetapkan dan
semua guru menginginkan indikator-indikator tersebut dapat dicapai oleh setiap siswa. Agar
dapat mewujudkan hal tersebut dalam merancang pembelajarannya, seorang guru biasanya
menentukan metode pembelajaran dan juga assessment untuk mewadahi siswa dalam mencapai
indikator pembelajaran. Assessment khususnya dirancang untuk mengevaluasi tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai indikator pembelajaran.
Salah satu bentuk assessment yang dijalankan oleh sebuah sekolah swasta di Tangerang
untuk mengevaluasi proses pembelajaran sekaligus mengukur keberhasilan siswa dalam
mencapai indikator pembelajaran adalah melalui tes sumatif (mid semester). Di dalam mid
semester ada berbagai macam bentuk soal yang diujikan. Bentuk soal yang akan dikaji dalam
penulisan ini adalah pilihan ganda.
Bentuk soal pilihan ganda merupakan salah satu bentuk soal yang sudah lazim digunakan
oleh para guru untuk mengevaluasi pembelajarannya dan mengukur pencapaian siswanya. Akan
tetapi, banyak guru yang hanya melakukan evaluasi dan pengukuran tersebut sebatas melihat
nilai akhir dari seorang siswa. Pada saat tes dilakukan dan siswa mendapatkan angka tertentu,
maka guru akan mengambil kesimpulan hanya melalui angka yang diperoleh siswa saat tes.
Padahal, selayaknya soal yang telah diberikan harus ditelaah dari valid tidaknya soal tersebut,
reliable tidaknya soalnya tersebut dan beberapa aspek lain sehingga guru dengan data yang
akurat dapat menentukan keberhasilan proses pembelajaran dan pencapaian siswanya.
Dalam penulisan ini, akan dilakukan uji kualitas soal pilihan ganda pada tes sumatif (mid
semester) pelajaran Biologi di salah satu sekolah swasta Tangerang untuk melihat validitas,
reliabilitas, derajat kesukaran dan daya pembeda dari soal tes tersebut sehingga guru
mendapatkan gambaran mengenai kualitas soal yang dibuat dalam mengevaluasi pembelajaran
dan mengukur siswa dalam hal pencapaian indikator pembelajaran.
II.
2.1

LANDASAN TEORI
Evaluasi dan Pengukuran
Pada saat seorang guru ingin melakukan proses evaluasi dan pengukuran, guru tersebut
harus mengerti terlebih dahulu pengertian dari evaluasi dan pengukuran. Menurut Arikunto
(2005), evaluasi merupakan suatu kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana
tujuan tercapai. Sedangkan menurut Rasyd dan Mansur (2009) evaluasi merupakan suatu proses
penetapan nilai tentang kinerja dan hasil belajar siswa berdasarkan informasi yang diperoleh
melalui penilaian. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan
pengumpulan data hasil penilaian untuk dapat mengukur pencapaian siswa dalam proses
pembelajaran.
Dalam proses evaluasi ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan antara lain
penilaian, pengukuran dan tes (non-tes). Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi
atau data yang digunakan untuk membuat keputusan tentang pembelajaran. Pengukuran
merupakan penetapan angka-angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan karakteristik
atau atribut individu. Sedangkan tes merupakan suatu instrumen atau prosedur sistematik untuk
mengamati dan menggambarkan satu atau lebih karakteristik siswa dengan menggunakan skala
numerik atau skema klasifikasi (non-tes) (Rasyd dan Mansur, 2009). Bila dikaitkan dengan

evaluasi di sekolah, maka tes ini mempunyai fungsi ganda, yaitu mengukur siswa dan mengukur
keberhasilan program pengajaran (Arikunto, 2005).
2.2

Jenis-jenis Tes
Menurut Sudjana (2005) alat evaluasi berbentuk tes dapat diberikan secara lisan (dengan
jawaban secara lisan), secara tertulis dengan jawaban tertulis dan tes secara tindakan, yang
jawabannya berupa bentuk perbuatan (Sudjana, 2005). Dari segi kegunaan untuk mengukur
siswa, ada tiga macam tes:
a. Tes diagnostik (dipakai untuk mengetahui kelemahan siswa, untuk dapat diberi
perlakuan yang tepat).
b. Tes formatif (diberikan pada akhir pelajaran, contoh: ulangan harian).
c. Tes sumatif.
Dari ketiga tes tersebut, maka yang akan digunakan daam penulisan ini adalah tes sumatif.
Menurut Sudjana (2005) tes Sumatif merupakan tes atau evaluasi yang dilaksanakan pada akhir
semester atau caturwulan. Manfaat tes sumatif ini adalah:
a. Untuk menentukan nilai (grading) dan kedudukan siswa dalam satu kelas.
b. Berfungsi sebagai tes prediksi untuk menentukan seorang siswa dapat melanjutkan
program berikutnya atau tidak (sebagai syarat kelulusan).
c. Sebagai catatan kemajuan belajar siswa yang dapat berguna bagi orang tua siswa,
pihak bimbingan sekolah, dan pihak-pihak lain.
Terdapat 9 aspek yang dapat ditinjau dari tes sumatif (Arikunto, 2005). Kesembilan aspek
tersebut antara lain:
a. Dari fungsinya, tes ini memberikan petunjuk pada siswa bahwa telah mengikuti suatu
program (pelajaran), serta menentukan posisi kemampuan siswa dalam suatu kelas.
b. Dari segi waktu. Tes ini diberikan pada akhir caturwulan, akhir semester, atau akhir
pendidikan.
c. Dari segi titik berat penilaian. Tes ini umumnya menekankan pada tingkah laku
kognitif, tapi kadang-kadang juga pada ranah afektif dan psikomotor. Dalam ranah
kognitif, tes ini diharapkan mengukur tingkatan yang lebih tinggi dari ingatan atau
hapalan saja.
d. Dari segi alat evaluasi. Tes ini merupakan tes ujian akhir.
e. Dari aspek cara memilih tujuan yang dievaluasi. Tes ini digunakan untuk mengukur
Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
f. Dari aspek tingkat kesulitan tes. Tes ini rata-rata mempunyai tingkat kesulitan (indeks
kesukaran) antara 0,35 sampai 0,70. Ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan
beberapa lagi yang sangat sulit.
g. Dari aspek skoring. Tes ini kebanyakan menggunakan standar relatif (norm
referenced), tapi dapat juga dipakai standar mutlak (criterion referenced).
h. Dari aspek tingkat pencapaian. Tes ini digunakan untuk mengukur skor yang harus
dicapai siswa, tapi untuk tes sumatif, nilainya digunakan untuk menentukan kenaikan
kelas atau kelulusan. Secara terpisah, tidak ditentukan tingkat pencapaiannya, tapi
secara keseluruhan akan dikenakan suatu norma tertentu yang berkaitan dengan
kenaikan kelas atau kelulusan.
i. Dari aspek cara pencatatan hasil. Caranya dengan mencatat keseluruhan skor atau
sebagian dari tujuan-tujuan yang dicapai.

II.3

Pembuatan Soal Tes Sumatif


Tes sumatif dapat dilakukan dengan beragam bentuk soal, salah satunya adalah bentuk
soal pilihan ganda seperti yang akan diuji melalui penulian ini. Sudjana (2005, hal. 48)
menjelaskan bahwa bentuk soal pilihan ganda apabila dilihat dari strukturnya terdiri atas :
a. Stem : pertanyaan atau pernyataan yang berisi permasalahan yang akan dinyatakan
b. Option : sejumlah pilihan atau alternatif jawaban
c. Kunci : Jawaban yang benar atau paling tepat
d. Distractor : jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban (pengecoh)
Adapun kelemahan dan kelebihan dari bentuk soal pilihan ganda menurut Sudjana (2005,
hal. 49) adalah sebagai berikut :
1. Kelemahan bentuk soal pilihan ganda
a. Kemungkinan untuk melakukan tebakan jawaban masih cukup besar
b. Proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata
2. Kelebihan bentuk soal pilihan ganda
a. Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang
diberikan
b. Jawaban siswa dapat dikoreksi (dinilai) dengan mudah dan cepat dengan
menggunakan kunci jawaban
c. Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar atau salah sehingga penilaiannya
bersifat objektif.
Selain dari mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bentuk soal pilihan ganda perlu
untuk diketahui mengenai kaidah dari bentuk soal pilihan ganda seperti yang telah dituliskan
Sudjana (2005, hal. 5053) dalam bukunya yang berjudul Penulisan Hasil Proses Belajar
Mengajar yaitu :
a. Pokok soal (stem) yang merupakan permasalahan harus dirumuskan dengan jelas
b. Perumusan pokok soal dan alternative jawaban hendaknya merupakan pernyataan
yang diperlukan saja
c. Untuk setiap soal hanya ada satu atau jawaban yang benar atau yang paling benar
d. Pada pokok soal (stem) sedapat mungkin dicegah perumusan pernyataan yang bersifat
negatif.
e. Alternatif jawaban (option) harus logis dan pengecoh harus berfungsi.
f. Usahakan agar tidak ada petunjuk untuk jawaban yang benar.
g. Usahakan untuk tidak menggunakan option yang berbunyi semua jawaban di atas
salah atau semua jawaban di atas benar.
h. Usahakan agar option homogen, baik dari segi isi maupun dari segi struktur kalimat.
i. Apabila option berbentuk angka, susunlah secara berurutan dari angka terkecil ke
angka terbesar atau sebaliknya.

II.4

Indikator Pengukuran Biologi


Menurut Benjamin Bloom, ada tingkatan-tingkatan dalam kemampuan kognitif
seseorang. Ia menyebutnya sebagai Blooms taxonomy atau taksonomi Bloom. Namun, pada
akhirnya taksonomi ini direvisi oleh Lorin Anderson Krathwohl yang adalah salah satu murid
Bloom pada tahun 1994 . Taksonomi Bloom baru versi Kreathwohl pada ranah kognitif terdiri
dari enam level: remembering (mengingat), understanding (memahami), applying (menerapkan),

analyzing (menganalisis, mengurai), evaluating (menilai) dan creating (mencipta). Revisi


Krathwohl ini sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan
istilah C1 sampai dengan C6 (Utari, R., n.d.). Berikut adalah gambar skema revisi taksonomi
Bloom.

Tabel Taksonomi Bloom Revisi adalah sebagai berikut:


Kategori
Penjelasan
Mengingat
Kemampuan menyebutkan kembali
informasi / pengetahuan yang
tersimpan
dalam ingatan. Contoh: menyebutkan
arti taksonomi.
Memahami

Menerapkan

Menganalisis

Kata kerja kunci


Mendefinisikan, menyusun daftar,
menjelaskan, mengingat,
mengenali, menemukan kembali,
menyatakan, mengulang,
mengurutkan, menamai,
menempatkan, menyebutkan.
Kemampuan memahami instruksi dan Menerangkan, menjelaskan,
menegaskan pengertian/makna ide
menterjemahkan, menguraikan,
atau konsep yang telah diajarkan baik mengartikan, menyatakan kembali,
dalam bentuk lisan, tertulis, maupun
menafsirkan, menginterpretasikan,
grafik/diagram
mendiskusikan, menyeleksi,
Contoh : Merangkum materi
mendeteksi, melaporkan, menduga,
yang telah diajarkan dengan
mengelompokkan, memberi contoh,
kata-kata sendiri
merangkum menganalogikan,
mengubah, memperkirakan.
Kemampuan melakukan sesuatu
Memilih, menerapkan,
dan mengaplikasikan konsep
melaksanakan,
dalam situasi tetentu.
mengubah, menggunakan,
Contoh: Melakukan proses
mendemonstrasikan, memodifikasi,
pembayaran
menginterpretasikan, menunjukkan,
gaji sesuai dengan sistem berlaku.
membuktikan, menggambarkan,
mengoperasikan, menjalankan
memprogramkan, mempraktekkan,
memulai.
Kemampuan memisahkan
Mengkaji ulang, membedakan,

konsep kedalam beberapa


komponen dan mnghubungkan
satu sama lain untuk
memperoleh pemahaman atas
konsep tersebut secara utuh.
Contoh: Menganalisis penyebab
meningkatnya Harga pokok
penjualan dalam laporan
keuangan dengan memisahkan
komponen- komponennya.
Mengevaluasi

Kemampuan menetapkan
derajat sesuatu berdasarkan norma,
kriteria atau patokan tertentu
Contoh: Membandingkan hasil
ujian siswa dengan kunci
jawaban.

Mencipta

Kemampuan memadukan unsurunsur


menjadi sesuatu bentuk
baru yang utuh dan koheren,
atau membuat sesuatu yang
orisinil. Contoh: Membuat
kurikulum dengan
mengintegrasikan pendapat dan
materi dari beberapa sumber

membandingkan, mengkontraskan,
memisahkan, menghubungkan,
menunjukan
hubungan antara variabel, memecah
menjadi beberapa bagian,
menyisihkan, menduga,
mempertimbangkan
mempertentangkan, menata ulang,
mencirikan, mengubah struktur,
melakukan pengetesan
mengintegrasikan, mengorganisir,
mengkerangkakan.
Mengkaji ulang, mempertahankan,
menyeleksi, mempertahankan,
mengevaluasi,
mendukung, menilai,
menjustifikasi,
mengecek, mengkritik,
memprediksi,
membenarkan, menyalahkan.
Merakit, merancang, menemukan,
menciptakan, memperoleh,
mengembangkan,
memformulasikan,
membangun, membentuk,
melengkapi,
membuat, menyempurnakan,
melakukan
inovasi, mendisain, menghasilkan
karya.

Berdasarkan kata kerja operasional yang telah dijelaskan di atas, maka penulis
menjabarkan terlebih dahulu indikator yang digunakan dalam tes sumatif ini. Melalui soal yang
disusun diharapkan siswa dapat memenuhi tujuan berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar berikur ini :
1. Menjelaskan arti, prinsip dasar, dan jenis-jenis bioteknologi
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian bioteknologi
b. Siswa mampu membedakan bioteknologi tradisional dan modern
c. Siswa mampu menjelaskan prinsip rekayasa genetika dan hasilnya
d. Siswa mampu membuat produk bioteknologi tradisional
2. Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi
pada salingtemas
a. Membuat imajinasi tentang rekayasa genetika
b. Mengumpulkan informasi berbagai produk rekayasa genetika dan dampaknya
3. Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan
a. Membedakan ciri-ciri umum dari berbagai kelas dalam Vertebrata

b. Mengidentifikasi struktur organ, perilaku, dan cara reproduksi pada kelompok


Pisces, Amfibi, Reptilia, Aves, dan Mamalia melalui pengamatan langsung
4. Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya,
menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan
a. Membuat peta konsep jaringan tumbuhan
b. Mendeskripsikan stuktur-fungsi berbagai jaringan tumbuhan
c. Mengamati struktur akar dan batang tumbuhan dengan menggunakan mikroskop
d. Menggambar hasil pengamatan mikroskopis struktur akar dan batang tumbuhan
e. Memberi keterangan gambar stuktur mikroskopis akar dan batang
f. Membedakan struktur akar monokotil dan dikotil
g. Membedakan struktur batang monokotil dan dikotil
h. Membuat preparat mikroskopis potongan melintang daun
i. Membuat preparat mikroskopis potongan membujur daun
j. Mengamati struktur daun dengan menggunakan mikroskop
k. Menggambarkan struktur daun berdasarkan hasil pengamatan
l. Memberi nama bagian-bagian daun
m. Menggambarkan struktur stomata
n. Menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan
5. Mendeskripsikan struktur jaringan hewan Vertebrata dan mengaitkannya dengan
fungsinya
a. Membuat peta konsep jaringan hewan
b. Menjelaskan struktur dan fungsi berbagai jenis jaringan hewan
c. Mengamati jaringan yang terdapat pada paha ayam
d. Menggambar struktur paha ayam
e. Menentukan berbagai jaringan yang terdapat pada paha ayam
f. Mengamati struktur mikroskopis jaringan hewan dengan preparat awetan
g. Menggambarkan hasil pengamata mikroskopis jaringan hewan
h. Memberi keterangan bagian-bagian gambar mikroskopis jaringan hewan
i. Membedakan struktur dan fungsi tulang rawan dan tulang keras.
j. Membedakan struktur dan fungsi otot polos, lurik dan jantung.
Pengukuran dan evaluasi ini akan menggunakan jenis tes berbentuk pilihan ganda yang
akan diuji pada siswa kelas XI IPA High di salah satu sekolah swasta Tangerang sebanyak 16
orang. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui validitas item soal-soal yang
diujikan, sehingga guru mendapatkan gambaran mengenai kualitas soal yang telah dibuat.
III.
3.1.

RANCANGAN PENGUKURAN DAN EVALUASI

Pengambilan Data
Dalam pengujian kali ini kami menguji validitas tiap butir soal. Susunan tempat duduk
siswa diatur sesuai dengan denah yang dibuat berdasarkan urutan nomor absen siswa. Dalam
melaksanakan tes tertulis nanti kami akan memperhatikan beberapa hal berikut yang menjadi
instruksi penyelesaian soal:
1. Pengerjaan soal diulai dan diakhiri sesuai instruksi guru pengawas
2. Isi identitas Anda ke lembar jawaban atau LJK..
3. Hanya menggunakan pensil 2B untuk menggunakan LJK.

4. melaporkan kepada pengawas jika ada masalah dengan lembar ujian.


5. Waktu Pengerjaan ujian adalah 100 menit.
6. Tidak diperbolehkan untuk menggunakan HP atau mengunakan alat bantu hitung.
7. Selama ujian siswa dilarang untuk saling meminjamkan barang.
8. Kecurangan akan mendapatkan nilai 0 untuk mata pelajaran yang bersangkutan.
9. Dilarang mencoret soal.
10. Periksa pekerjaan Anda sebelum itu diserahkan kepada pengawas ujian.
11. Siswa yang terlambat tidak akan diizinkan untuk mengambil tes.
Soal-soal tes yang digunakan dalam tes sumatif (mid semester) adalah soal pilihan
berganda yang disusun oleh guru bidang studi biologi berdasarkan indikator soal yang telah
disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Soal-soal tersebut dianalisis taraf kompetensi
kognitif dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Bloom, dari ranah kognitif yang
paling bawah yakni mengetahui (C1) sampai ke ranah kognitif paling atas yakni menciptakan
(C6). Pengujian validitas yang dilakukan dengan cara mencari korelasi positif yang signifikan
antara skor setiap soal atau item dengan skor totalnya, sehingga melalui hasil ini dapat diketahui
butir soal atau pertanyaan yang perlu direvisi, diganti atau dihilangkan dari tes. Analisis indikator
soal dengan taraf kompetensi dapat dilihat dalam tabel di bawah.
3.2.

Rancangan Soal Tes Sumatif


Rancangan soal tes sumatif yang akan diuji berupa soal pilihan ganda yang disusun
berdasarkan kisi-kisi soal berikut :
Kisi-kisi Soal
TOPIK : Bioteknologi
Kompetensi Dasar
Materi
Menjelaskan arti,
prinsip dasar, dan
jenis-jenis
bioteknologi (C2)

Menjelaskan dan
menganalisis peran
bioteknologi serta
implikasi hasil-hasil
bioteknologi pada
Salingtemas (C2/C4)

Bioteknologi

Bioteknologi

TOPIK : Vertebrata
Kompetensi Dasar

Materi

Indikator

Jenis
Soal
PG

Nomor
Soal
1, 2

Taxonomi
Bloom
C2

PG

3,4,5,6

C2

3. Siswa mampu
membuat
produk
bioteknologi
tradisional

PG

7,8,9,10

C6

Indikator

Jenis
Soal

Nomor
Soal

Taxonomi
Bloom

1. Siswa mampu
menjelaskan
pengertian
bioteknologi
2. Siswa mampu
menjelaskan
prinsip rekayasa
genetika dan
hasilnya

Mendeskripsikan ciriciri Filum dalam


Dunia Hewan dan
peranannya bagi
kehidupan

Vertebrata

4. Siswa mampu
membedakan
ciri-ciri umum
dari berbagai
kelas dalam
Vertebrata

PG

11, 12, 13

C2

5. Siswa mampu

PG

14,15,16,1
7,
18,19,20

C1

Jenis
Soal
PG

Nomor
Soal
21, 22, 23,
24, 25, 26,
27, 28, 29,
30

Taxonomi
bloom
C3

Jenis
Soal
PG

Nomor
Soal
31, 32, 33,
34, 35

Taxonomi
bloom
C2

mengidentifikasi
struktur organ,
perilaku, dan
cara reproduksi
pada kelompok
Pisces, Amfibi,
Reptilia, Aves,
dan Mamalia
melalui
pengamatan
langsung.
TOPIK : Jaringan Tumbuhan
Kompetensi Dasar
Materi
Mengidentifikasi
struktur jaringan
tumbuhan dan
mengaitkannya dengan
fungsinya, menjelaskan
sifat totipotensi sebagai
dasar kultur jaringan

Jaringan
Tumbuhan

TOPIK : Jaringan Henwan


Kompetensi Dasar
Materi
Mendeskripsikan
struktur jaringan hewan
Vertebrata dan
mengaitkannya dengan
fungsinya
3.3.

Jaringan
Hewan

Sasaran Pelaksanaan Uji soal Tes

Indikator
6. Mendeskripsik
an stukturfungsi
berbagai
jaringan
tumbuhan

Indikator
7. Menjelaskan
struktur dan
fungsi
berbagai jenis
jaringan hewan

Soal pilihan ganda yang telah dibuat akan kerjakan oleh siswa kelas XI SMA Swasta
yang berjumlah lima belas orang. Sasaran rancangan pengukuran dan evaluasi yang dibuat
melalui uji soal tes sumatif (mid semester) dalam bentuk soal pilihan berganda tersebut adalah
untuk mengetahui kualitas soal tes yang dibuat guru dari segi validitas, reliabilitas, derajat
kesukaran dan daya pembeda.
IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian

Hasil Pengukuran setiap soal pilihan ganda pada tes sumatif (MID semester) pelajaran
Biologi dapat dilihat pada table 1 sampai table 5.
Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Perhitungan Validitas Item Soal
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
No
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Validasi Item (r table = )


t
Kategori

Validasi Item (r table = )


t
Kategori

28
29
30
31
32
33
34
35
Tabel 4.2. Hasil Analisis Validitas Item Soal
Analisis
Validitas
Item Soal

Kategori

Jumlah
Soal

Presentase
Jumlah Soal

Keterangan (Nomor Soal)

Tabel 4.3. Hasil Analisis Reliabilitas Soal Pilihan Ganda


Analisis
Validitas
Item Soal

Kategori

Jumlah
Soal

Persentase
Jumlah Soal

Keterangan (Nomor Soal)

Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Item Soal

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Daya Pembeda Item Soal


D
Kategori
0.50
Baik
0.60
Baik
0.30
Cukup
0.10
Jelek
0.20
Cukup
0.00
Jelek
0.20
Cukup
-0.10
Jelek
0.20
Cukup
0.40
Baik
0.20
Cukup
0.00
Jelek
0.40
Baik
0.60
Baik
0.10
Jelek
0.20
Cukup
0.30
Cukup
0.50
Baik

No
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Daya Pembeda Item Soal


D
Kategori
0.00
Jelek
0.30
Cukup
0.30
Cukup
0.10
Jelek
0.20
Cukup
-0.10
Jelek
-0.20
Jelek
0.10
Jelek
0.00
Jelek
0.40
Baik
0.10
Jelek
0.20
Cukup
0.10
Jelek
0.70
Baik Sekali
0.20
Cukup
0.30
Cukup
0.10
Jelek
Tabel 4.5. Hasil Analisis Daya Pembeda Item Soal

Analisis
Daya

Kategori

Jumlah
Soal

Persentase
Jumlah Soal

Keterangan (Nomor Soal)

Pembeda
Item Soal

Jelek

14

40%

Cukup

13

37.14%

Baik
Baik sekali

7
1

20%
2.86%

4, 6, 8, 12, 15, 19, 22, 24, 25, 26,


27, 29, 31, 35
3, 5, 7, 9, 11, 16, 17, 20, 21, 23,
30, 33, 34
1, 2, 10, 13, 14, 18, 28
32

Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Derajat Kesukaran Soal


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Derajat Kesukaran Soal


P
Kategori
0.74
Sedang
0.68
Sedang
0.39
Sedang
0.95
Mudah
0.63
Sedang
0.89
Mudah
0.95
Mudah
0.45
Sedang
0.63
Sedang
0.24
Sukar
0.89
Mudah
1.00
Mudah
0.87
Mudah
0.47
Sedang
0.92
Mudah
0.92
Mudah
0.89
Mudah
0.55
Sedang

No
19
20
21

Derajat Kesukaran Soal


P
Kategori
0.89
Mudah
0.13
Sukar
0.63
Sedang

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

0.92
0.92
0.34
0.13
0.71
0.55
0.55
0.11
0.92
0.13
0.45
0.26
0.68
0.26

Mudah
Mudah
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
Mudah
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tabel 4.7. Hasil Analisis Derajat Kesukaran Soal

Mudah

Jumlah
Soal
13

Persentase
Jumlah Soal
37.14%

Sedang

17

48.57%

Sukar

14.29%

Kategori
Analisis
Derajat
Kesukaran
Soal

No.

Jenis

Keterangan (Nomor Soal)


4, 6, 7, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19,
22, 23, 30
1, 2, 3, 5, 8, 9, 14, 18, 21, 24, 26,
27, 28, 32, 33, 34, 35
10, 20, 25, 29, 31

Keterangan (Nomor Soal)

1.

Soal dapat dipakai

2.

Soal dapat dipakai tetapi harus


direvisi

3.

Soal dibuang

4.2. Pembahasan
4.2.1. Tinjauan Item Soal
Tabel 4.11. Analisis Item Soal
Item
Soal
1

# Jawaban Benar
Kelompok atas

Kelompok bawah

Derajat
Kesukaran

Daya
Pembeda

0.74

0.50

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

0.68
0.39
0.95
0.63
0.89
0.95
0.45
0.63
0.24
0.89
1.00
0.87
0.47
0.92
0.92
0.89
0.55
0.89
0.13
0.63
0.92
0.92
0.34
0.13
0.71
0.55
0.55
0.11
0.92
0.13
0.45
0.26
0.68
0.26

0.60
0.30
0.10
0.20
0.00
0.20
-0.10
0.20
0.40
0.20
0.00
0.40
0.60
0.10
0.20
0.30
0.50
0.00
0.30
0.30
0.10
0.20
-0.10
-0.20
0.10
0.00
0.40
0.10
0.20
0.10
0.70
0.20
0.30
0.10

Deskripsi Tabel 4.11. Analisis Item Soal


Item
Soal
1

Hasil Analisi Item Soal


Pertanyaan 1 memiliki indeks kesulitan 0,74 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda baik (0,50). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,50 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 2 memiliki indeks kesulitan 0,68 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda baik (0,60). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti

10

11

12

13

14

kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 3 memiliki indeks kesulitan 0,39 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,30). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 4 memiliki indeks kesulitan 0,95 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda jelek (0,10). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 5 memiliki indeks kesulitan 0,63 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 6 memiliki indeks kesulitan 0,89 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda jelek (0,00). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 7 memiliki indeks kesulitan 0,95 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 8 memiliki indeks kesulitan 0,45 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda jelek (-0,10). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 9 memiliki indeks kesulitan 0,63 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 10 memiliki indeks kesulitan 0,24 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda baik (0,40). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 11 memiliki indeks kesulitan 0,89 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 12 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 13 memiliki indeks kesulitan 0,87 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda baik (0,40). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 14 memiliki indeks kesulitan 0,47 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

pembeda baik (0,60). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 15 memiliki indeks kesulitan 0,92 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda baik (0,10). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 16 memiliki indeks kesulitan 0,92 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,20). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 17 memiliki indeks kesulitan 0,89 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,30). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 18 memiliki indeks kesulitan 0,55 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda baik (0,50). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25 berarti
kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6 siswa)
dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 19 memiliki indeks kesulitan 0,89 (artinya derajat kesulitan mudah) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 20 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 21 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 22 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 23 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 24 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 25 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 26 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya

27

28

29

30

31

32

33

34

35

pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 27 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 28 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 29 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 30 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 31 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 32 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 33 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 34 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).
Pertanyaan 35 memiliki indeks kesulitan 0,40 (artinya derajat kesulitan sedang) dan daya
pembeda cukup (0,25). Item soal ini tergolong mudah dan indeks daya pembeda 0,25
berarti kurang membedakan jawaban benar antara siswa yang tergolong kelompok atas (6
siswa) dan kelompok bawah (3 siswa).

4.2.2. Tinjauan Taksonomi Bloom


Berdasarkan hasil pengujian analisis kualitas soal pilihan ganda, materi soal sudah sesuai
dengan kisi-kisi soal yang terdiri atas standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator soal,
mengacu kemampuan kognitif sesuai Taksonomi Bloom, serta hanya ada satu kunci jawaban.
Semua soal telah sesuai dengan kompetensi dasar yang diujikan yaitu Menjelaskan keterkaitan

antara struktur, fungsi, dan proses, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
peredaran darah (Tabel 3.1.).
Kompetensi yang diujikan terdiri atas lima indikator yang meliputi kemampuan
menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya (6 soal), kemampuan
menguji golongan darah (3 soal), kemampuan menjelaskan hubungan bagian jantung dan
fungsinya (3 soal), kemampuan menggambarkan lintasan peredaran darah manusia (2 soal), serta
kemampuan mendeskripsikan gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia (7
soal). Namun, jika dilihat dari indikator soal, maka proporsi pembagian soal pada masing-masing
kompetensi belum seimbang sehingga soal belum dapat dikatakan sesuai dengan kompetensi
yang diujikan. Untuk langkah selanjutnya perlu dibuat soal pilihan ganda dengan persebaran
kompetensi yang seimbang, dengan demikian akam mampu mengukur kemampuan siswa.
Sedangkan jika mengacu pada Taksonomi Bloom, maka soal pada ranah kognitif C1 sebesar
30% (sebanyak 6 soal) ; C2 sebesar 45% (sebanyak 9 soal) ; C3 sebesar 20% ( sebanyak 4 soal) ;
C4 sebesar 5% (sebanyak 1soal) ; sedangkan C5 dan C6 tidak ada sama sekali. Dari persentase
tersebut maka dapat diperoleh perbandingan C1 : C2 : C3 : C4 : C5 : C6 = 6 : 9 : 4 : 1 : 0 : 0.
Dalam soal pilihan ganda ranah kognitif C5 dan C6 tidak ada, karena sesuai indikator
soal memang tidak ada. Sedangkan jika melihat indikator soal, yaitu kemampuan menguji
golongan darah maka soal pilihan ganda (3 soal) tidak sesuai karena seharusnya kemampuan
siswa yang diuji sesuai dengan Taksonomi Bloom adalah kognitif C4 (menguji golongan darah)
dan psikomotorik (uji golongan darah di laboratorium), hal ini sangat signifikan dengan hasil uji
soal pilihan ganda pada indikator tersebut yang menunjukkan soal nomor 6 tidak reliabel, valid,
dan daya pembeda cukup, tetapi derajat kesukaran soal mudah, dan distraktor tidak berfungsi,
soal nomor 7 tidak reliabel dan sangat tidak valid, daya pembeda jelek, derajat kesukaran soal
mudah serta distraktor tidak berfungsi, serta soal nomor 20 tidak reliabel dan tidak valid, daya
pembeda jelek, derajat kesukaran soal mudah serta distraktor tidak berfungsi. Sedangkan pada
indikator soal kemampuan menggambarkan lintasan peredaran darah manusia (2 soal) dengan
kognitif C2 agar persebaran lebih seimbang soal pilihan ganda perlu ditambah atau membuat
soal uraian, sehingga akan dengan mudah mengetahui daya berpikir siswa yang sebenarnya Pada
indikator soal kemampuan mendeskripsikan gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah
manusia (7 soal) perlu mengurangi soal pilihan ganda. Adapun soal yang dibuang adalah soal
dengan kognitif C1 dengan alasan jika dilihat dari indikator soal, maka seharusnya soal pilihan
ganda yang dibuat kognitif C2 dan C3 hal ini signifikan dengan hasil uji yang menunjukkan soal
dengan kognitif C1 (soal nomor 14 dan 17) tidak valid, daya pembeda jelek, derajat kesukaran
soal mudah serta distraktor tidak berfungsi.
Selanjutnya pada indikator soal kemampuan menjelaskan hubungan antara berbagai
komponen darah dan fungsinya berdasarkan Taksonomi Bloom termasuk kognitif C1 dan C2,
sedangkan soal nomor 19 diklasifikasikan pada kognitif C4 dan hasil uji menunjukkan sangat
tidak valid, daya pembeda jelek, derajat kesukaran soal mudah serta distraktor tidak berfungsi
dengan demikian soal tersebut dibuang atau diganti klasifikasi kognitifnya menjadi C2.
4.2.3. Tinjauan Reliabilitas Tes

4.2.4. Tinjauan Validitas Item Soal

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi
Arikunto. S,. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Rasyd. H & Mansur. Penilaian hasil belajar. Bandung: CV Wacana Prima, 2009.
Sudjana. N. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Rosdakarya, 2005.
Utari, R. Taksonomi Bloom: Apa dan bagaimana menggunakannya? Diakses dari https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBwQFjAAahUKEwi1q5OO4LXIA
hXBjpQKHTZ8Dvk&url=http%3A%2F%2Fwww.bppk.depkeu.go.id%2Fwebpkn%2Fattachments
%2F766_1-Taksonomi%2520Bloom%2520-%2520Retno-ok-mima.pdf&usg=AFQjCNGv0m0kNLaFy8SIFD0l2QC_QZR7A pada 9 Oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai