Anda di halaman 1dari 6

 EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

 Evaluasi, Evaluasi Pendidikan, dan Evaluasi pengajaran Bahasa Indonesia (K1)


Evaluasi: Secara harifah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation, dalam
bahasa Indonesia berarti penilaian. Purwanto (2006) menyebutkan bahwa evaluasi
merupakan hal yang direncanakan dengan sangat matang penuh perhitungan dan
diikuti dengan niat dan kesengajaan untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan
berbentuk informasi atau data. Dengan demikian, evaluasi dapat dikatakan sebagai
sebuah upaya yang berbentuk merencanakan untuk membuat suatu pilihan dalam
mengambil keputusan.
Tujuan Evaluasi: Secara umum, tujuan evaluasi adalah sebagai berikut:
 Mendapatkan gambaran hasil dari program yang sudah di jalankan.
 Menentukan awal mula program baru yang merupakan hasil dari evaluasi.
 Menentukan kesesuaian program yang berjalan dengan yang akan berjalan.
 Mengukur tingkat efektivitas suatu program.
 Membantu menemukan kelebihan dan kekurangan suatu program.
 Membuktikan keberhasilan suatu program perencanaan.
 Mengarahkan potensi yang sesuai berdasarkan hasil evaluasi.
 Mendapatkan kepuasaan, angka, dan apresiasi untuk kelebihan dari evaluasi.
Prinsip Evaluasi: evaluasi juga memiliki beberapa prinsip. Berikut beberapa prinsip
evaluasi menurut Purwanto (2006). (Komprehensip, Standar Pengukur, Umpan Balik,
Adil dan Objektif, Tersistem).
Tahapan Evaluasi: Beberapa tahapan dalam evalusi: 1). Menentukan tujuan evaluasi,
2). Mengidentifikasi masalah, 3). Mengumpulkan data, 4). Menggunakan ala evaluasi, 5).
Merencanakan program lanjutan.
Evaluasi Pendidikan: Secara umum evaluasi pendidikan adalah proses sistematik
untuk mendapatkan berbagai data mengenai komponen pendidikan untuk dilakukan
penilaian, pengendalian, dan penetapan mutu pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban.
Menurut kaudan dab thomas, evaluasi pendidikan didefinisikan dengan pemberian
tugas yang tujuannya mengumpulkan data. Pada prosesnya terjadi pengukuran dan
evaluasi.
Tahapan Evaluasi Pendidikan: Ada beberapa tujuan kenapa harus dilaksanakan
evaluasi dalam pendidikan. Secara umum diantaranya:1). Mendapatkan data yang
membuktikan taraf kemajuan siswa, 2). Memungkinkan guru melakukan penilaian
siswa, 3). Menilai metode pengajaran yang digunakan.
Ciri-ciri Evaluasi Pendidikan: Berikut ini ciri-ciri evaluasi dalam pendidikan; 1).
Sifatnya relatif, 2). Bersifat kuantitatif, 3). Sering terjadi kesalahan pada alat ukur (soal
ujian), pengukur (guru), yang diukur (peserta didik), dan situasi penilaian berlangsung,
4). Menggunakan satuan unit-unit, seperti sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik,
dan tidak baik.
Prinsip Evaluasi Pendidikan: Prinsip kesinambungan, Prinsip Penerapan, Prinsip
kelengkapan, Prinsip Tujuan, Prinsip Pengalaman Belajar, Prinsip keberpusatan pada
anak.
Tahapan Evaluasi Pendidikan: Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan
evaluasi pendidikan agar mendapatkan hasil yang sesuai di waktu yang tepat: 1).
Menyusun rencana evaluasi hasil belajar, 2). Menghimpun data, 3). Melakukan verifikasi
data, 4). Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan, 5). Tidak lanjut hasil
evaluasi.
Fungsi Evaluasi Pendidikan: 1). Sebagai alat, 2). Mengetahui tingkat ketercapaian
siswa dalam kegiatan belajar, 3). Sebagai sarana umpan balik, 4). Sebagai hasil utama
untuk melaporkan hasil belajar kepada orang tua siswa.
Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia: Evaluasi dalam pengajaran bahasa indonesia
adalah upaya atau usaha yang dilaksanakan dalam menilai bagian-bagian yang sudah
terhimpun dalam aktivitas pembelajaran bahasa indonesia.
Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam pengajaran bahasa indonesai ini meliputi; 1).
Ketepatan waktu dalam strategi pengajaran yang dilaksanakan, 2). Kemudahan media
yang digunakan, 3). Serta sikap yang diinginkan.
Kedudukan Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia: Djiwandono (2005)
menyampaikan kedudukan penilaian pada pola pengajaran ialah bentuk kesudahan dari
tahapan tiga unsur-unsur pokok pelaksanaan, yaigu tujuan pengajaran ,kegiatan
pengajaran, dan penilaian hasil aktivitas pengajaran. Selain itu, melalui penilaian akan
diperoleh informasi aspek-aspek kegagalan sebuah pengajaran. Dengan demikian, hasil
evaluasi mampu diarahkan sebagai tolak ukur dalam melaksanakan revisi pengajaran.
Pendekatan Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia: Untuk melaksanakan evaluasi
dalam pengajaran bahasa indonesia dapat digunakan pendekatan yang sesuai,
diantaranya; 1). Pendekatan diskret, 2). Pendekatan integrative, 3). Pendekatan
pragmatic, 4). Pendekatan komunikatif.
Komponen Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia: Secara keseluruhan evaluasi
pengajaran bahasa indonesia dapat dilakukan pada; 1). Awal kegiatan pengajaran, 2).
Pada saat proses pengajaran berlangsung, 3). Pada akhir kegiatan pengajaran.
 Proses Evaluasi (K2)
A. PERENCANAAN EVALUASI
W. James Popham (1974) menyatakan tujuan perencanaan evaluasi adalah 'untuk
memfasilitasi pengumpulan data, sehingga memungkinkan adanya pernyataan yang
valid mengenai dampak atau hasil yang berasal dari program, praktik, atau kebijakan
yang diteliti'. terdapat dua pendekatan di dalam perencanaan evaluasi:1). Pendekatan
program pembelajaran, 2). Pendekatan hasil belajar.
Menentukan Tujuan Penilaian Ada empat tujuan penelitian:1). Meperbaiki kinerja
atau proses pembelajaran (formatif), 2). Menentukan keberhasilan peserta didik
(sumatif), 3). Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran (diagnostik), 4). Menempatkan posisi peserta didik sesuai dengan
kemampuannya (penempatan).
Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar: Mengenai hasil belajar, Benyamin
S.Bloom, dkk. Mengelompokkannya dalam tiga domain, yaitu: (a) domain kognitif yang
meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, (b) domain afektif, yang
meliputi penerimaan, respons, (c) domain psikomotor, yang meliputi persepsi, kesiapan
melakukan sesuatu pekerjaan, kemahiran.
Menyusun Kisi-Kisi: Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu,
antara lain: 1). Representatif, 2). Komponen harus terurai/terperinci, 3). Soalnya dapat
dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan, 4). Mengembangkan
draf instrument, 5). Uji coba dan analisis soal, 6). Revisi dan merakit soal instrument
B. PELAKSANAAN EVALUASI
Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai
prestasi belajar peserta didik yang meliputi: 1). Data pribadi, 2). Data kesehatan, 3).
Data prestasi belajar, 4). Data sikap, 5). Data bakat, 6). Persoalan penyesuaian, 7). Data
minat, 8). Data rencana masa depan, 9). Data latar belakang keluarga
C. PENGOLAHAN DATA
Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil penilai yaitu: 1. Menskor, 2. Mengubah
skor mentah menjadi skor standar, 3. Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, 4.
Melakukan analisis soal.
D. PENAFSIRAN
Ada dua jenis penafsiran data: 1. Penafsiran kelompok, 2. Penafsiran individual.
E. PENGGUNAAN HASIL EVALUASI
1. Untuk keperluan laporan pertanggung jawaban 2. Untuk keperluan seleksi, 3. Untuk
keperluan promosi, 4. Untuk keperluan diagnosis, 5. Untuk memprediksi masa depan
peserta didik
 Pengukuran dan Penilaian (K3)
Pengertian Pengukuran: Pengukuran adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu
gejala menurut aturan tertentu (Guilford,1982). Pengukuran pendidikan berbasis
kompetensi berdasar pada klasifikasi observasi untuk kerja atau kemampuan peserta
didik dengan menggunakan satu standar Pengukuran dapat menggunakan tes atau
nontes, Pengukuran pendidikan biasa bersifat kuantitatif.
Pengertian Penilaian: Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam mengambil keputusan. Penilaian pendidikan merupakan suatu
kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Pembahasan tentang penilaian
pendidikan ini akan dibatasi pada masalah penilaian pendidikan di sekolah. Dalam
penilaian pendidikan ada yang namanya input, transformasi, output dan umpan balik.
Dalam dunia pendidikan, penilaian mempunyai makna ditinjau dari berbagai segi
A. Makna Bagi Siswa Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui
sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru
B.Makna Bagi Guru Dengan hasil penilaian guru dapat mengetahui sampai mana siswa
bisa memahami dan menguasai pelajaran. Selain itu, proses penilaian juga bisa
memberikan gambaran apakah materi yang diajarkan dan metode pembelajaran yang
digunakan sudah tepat untuk siswa.
C. Makna Bagi Sekolah Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui
bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar
yang diciptakan sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.
Ciri-ciri Penilaian dalam Pendidikan: 1 .Ciri pertama dari penilaian pendidikan,
dilakukan secara tidak langsung. 2. Ciri kedua dari penilaian pendidikan, yaitu
penggunaan ukuran kuantitatif. 3. Ciri ketiga dari penilaian pendidikan, yaitu bahwa
penilaian pendidikan menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap . 4. Ciri
keempat dari penilaian pendidikan adalah bersifat relatif,. 5. Ciri kelima dalam penilaian
adalah bahwa dala penilaian penidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan.
Fungsi : a. Penilaian berfungsi selektif b. Penilaian berfungsi diagnostik c. Penilaian
berfungsi sebagai penempatan d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Hubungan Antara Pengukuran dan Penilaian: Pengukuran, penilaian dan evaluasi
adalah 3 konsep yang erat kaitannya dalam dunia pendidikan, kegiatan yang bersifat
hierarki. Artinya, ketiga kegiatan tersebut dalam kaitannya dengan proses belajar
mengajar tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta dalam pelaksanaannya harus
dilaksanakan secara berurutan.
 Fungsi Evaluasi Dalam Pengajaran, Prinsip-Prinsip Dan Karakterisasi Evaluasi
Pendidikan (K4)
Fungsi-fungsi Evaluasi: 1). Sebagai Penempatan (Placement test), 2). Berfungsi Sumatif
(Sumative test), 3). Berfungsi Formatif (Formative test), 4). Berfungsi Selektif, 5).
Berfungsi Diagnostik (Diagnostic test), 6). Sebagai Peungukur Keberhasilan.
Prinsip-prinsip Evaluasi: A). Berkesinambungan (continuity) Bahwa kegiatan
evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi yang dilaksanakan secara terus-
menerus. B). Menyeluruh (comprehensive) Bahwa evaluasi hasil belajar dapat
dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh. C). Objektivitus (objectivity) prinsip ini
terutama berhubungan dengan alat evaluasi yang digunakan D). Validitas dan
reliabilitas Validitas merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa alat evaluasi
yang digunakan benar benar dapat mengukur apa yang akan diukur. reliabilitas adalah
suatu pengukuran sejauh mana pengukuran tanpa bias dan menjamin pengukuran yang
lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument E). Penggunaan kriteria
Penggunaan kriteriu yang diperlukan dalam evaluasi adalah pada saat memasuki
tingkat pengukuran baik standar mutlak ataupun standar relatif. F). Kegunaan Bahwa
evaluasi yang dilakukan hendaklah melakukan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi siswa
maupun bagi guru.
Karakteristik Evaluasi: 1). Evaluasi dilakukan secara tidak langsung. 2). Evaluasi
pendidikan cenderung bersifat kuantitatif. 3). Evaluasi pendidikan menggunakan satuan
satuan yang tetap. 4). Evaluasi pendidikan bersifat relatif
 Jenis Evaluasi Pendidikan Dan Pengajaran Bahasa Indonesia (K5)
Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan: 1). Evaluasi diagnostik berfungsi untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, dan menetapkan cara
mengatasi kesulitan berlajar tersebut. 2). Evaluasi selektif di gunakan untuk memilih
siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu. 3). Evaluasi
Penempatan Dilaksanakan untuk keperluan penempatan agar setiap peserta didik yang
mengikuti kegiatan pembelajaran secara efektif karena sesuai dengan bakat dan
kemampuannya masing-masing. 4). Evaluasi Formatif bertujuan untuk mendapatkan
umpan balik bagi usaha perbaikan kualitas pembelajaran dalam konteks kelas. 5).
Evaluasi Sumatif Evaluasi yang dilakukan pada akhir program konsumen yang
potensial tentang manfaat untuk memberi informasi kepada atau kegunaan program.
Jenis Evaluasi Berdasarkan Sasaran: 1). Evaluasi Konteks Upaya menggambarkan
dan merinci lingkungan kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang
dilayani dan tujuan proyek. 2). Evaluasi Input evaluasi yang dilakukan sebelum suatu
proses pembelajaran berlangsung. terdiri dari 3 fungsi, yaitu; 1. evaluasi penempatan, 2.
evaluasi kesiapan, 3. evaluasi seleksi. 3). Evaluasi Proses evaluasi yang dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung. terdiri dari 4 fungsi, yaitu 1. Evaluasi
kualitatif, 2. Evaluasi kuantitatif,3. Evaluasi formatif, 4. Evaluasi diagnostic.
 Alat Dan Teknik Evaluasi
Definisi alat dan teknik evaluasi: Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih
efektif dan efisien. Teknik adalah cara yang dilakukan dalam mengevaluasi hasil belajar.
Teknik dapat diartikan juga sebagai alat. Jadi dalam istlah Teknik evaluasi belajar
terkandung arti alat-alat yang digunakan dalam melakukan evaluasi hasil belajar.
Teknik Nontes

1.Skala Bertingkat (Rating Scale) Merupakan skala yang menggambarkan suatu nilai
yang berbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan. Maka dari utu skala selalu
disajikan dalam bentuk angka.

2.Kuesioner (questionair) Sering dikenal sebagai angket pada dadarnya kuesioner


adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur
(responden).

3.Daftar Cocok (Check List) Adalah deretan pertanyaan (yang biasanya singkat-
singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok di
tempat yang sudah disediakan.

4.Wawancara (Interview) Suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapat
jawaban dari responden dengan cara tanya jawab sepihak.

5.Pengamatan (Observasi) Suatu Teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan


pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

6.Riwayat Hidup Adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama kehidupannya

Teknik Tes

1.Tes Awal atau Pretest Jenis tes kemampuan awal yang dilakukan sebelum siswa
mengalami proses belajar dalam suatu pokok bahasan.

2.Tes Diagnostik Tes yang dilakukan sebelum atau selama masih berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar untuk menetukan bahan-bahan Pelajaran tertentu yang
masih menyulitkan siswa.

3. Tes Prasyarat Tes yang diakukan sebelum seseorang melakukan (masuk dalam)
Pendidikan tertentu. Untuk mengetahui apakah siswa memiliki kemampuan dan atau
keterampilan tertentu yang disyaratkan untuk mengikuti Pendidikan tertentu.

4.Tes Formatif Dilakukan selama kegiatan belajar mengajar masih berlangsung setiap
akhir suatu satuan bahasan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa yang berkaitan
dengan pokok bahasan tertentu.

5. Tes sumatif Tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya sekelompok atau sebuah
program yang lebih besar, biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.

Apakah Teknik tes dan Nontes Dapat Digabungkan: Diakhir pembelajaran semua
pendidik melakukan evaluasi untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Untuk
mengetahui hasil belajar dan proses belajar peserta didik, pengajar dapat melakukan
penilaian teknik tes dan nontes secara bersamaan.
 Objek Evaluasi (K7)
Pengertian Objek Evaluasi: Objek atau sasaran evaluasi adalah hal-hal menjadi pusat
perhatian untuk dievaluasi. Apa pun yang ditentukan oleh evaluator atau penilai untuk
dievaluasi. Objek evaluasi adalah hal-hal yang menjadi pusat perhatian untuk dievaluasi.
Apapun yang ditentukan oleh evaluator atau penilai untuk dievaluasi, itulah yang
disebut dengan objek evaluasi. (Arikunto S.,1995).
Hal Yang Perlu Ada Dalam Objek Evaluasi Yakni: 1. Penilaian dalam Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) Dalam Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No.
045/U/2002 dijelaskan bahwa Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggungjawab yang dimiliki sese orang sebagai syarat untuk dianggap mampu untuk
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. 2. Penilaian
Tiga Ranah Psikologis Menurut teori yang dikemukakan oleh Bloom, ada tiga ranah
dalam rekaan psikologis manusia yang dapat diamati oleh evaluator, yaitu: - Aspek
Kognitif (Pemahaman) - Aspek Afektif (Sikap) - Aspek Motorik (Kepribadian),
3. Penilaian Aspek Afektif Penilaian yang sudah banyak dilakukan oleh guru, bahkan
penilaian yang dilakukan Kemendikbud dalam ujian akhir atau semester barulah
penilaian yang tertuju pada ranah kognitif. Bagi mata pelajaran dan pokok bahasan yang
lain, jika guru terlatih menilai aspekaspek afektif yang menyertai materi kognitif, aspek-
aspek kepribadian siswa akan dengan mudah tergarap. 4. Penilaian Aspek Penerapan
Dijelaskan bahwa di Australia, hasil belajar siswa tidak hanya diukur tiga aspek atau tiga
ranah saja, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, tetapi juga aspek penerapan yang
dikenal dengan istilah action Setelah siswa mempelajari berbagai tanaman dan
mengenal umbiumbi, maka siswa dapat menyebutkan kegunaan umbi-umbian tersebut
Dalam hal ini, guru menuntun siswa dengan berbagai pertanyaan lain yang
menyebabkan siswa mau berpikir untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang
diberikan.
Unsur-Unsur Objek Evaluasi:
1. Input
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang
menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk
mengukur Aspek yang bersifat rohani setidaknya mencakup 4 (empat) hal yakni: a)
Kemampuan, b) Kepribadian, c) Sikap-sikap, d) Intelegensi.
2. Transformasi
Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain: a)
Kurikulum/materi b) Metode dan cara penilaian c) Sarana pendidikan/media d) Sistem
administrasi e) Guru dan personal lainnya.
3. Output
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang
digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achievement
test.

Anda mungkin juga menyukai