Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

MENINGITIS BAKTERIALIS

Pengertian (Definisi) : - Asuhan keperawatan pada anak dengan meningitis bakterialis

-Meningitis Bakterialis adalah suatu peradangan selaput otak yang disebabkan oleh bakteri patogen, ditandai dengan
peningkatan jumlah sel polimorfonuklear dalam cairan serebrospinal dan terkbukti adanya bakteri penyebab infeksi
dalam cairan serebrospinal (Departemen kesehatan anak FK UNSRI, 2016).

NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI


DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
1 Data Subjektif: Bakteri Hipertermi D.0130 Setelah dilakukan Regulasi Temperatur 1. Kulit merah
mengeluarkan zat berhubungan tindakan keperawatan I.14578 Menurun
1. Tidak tersedia pirogen endogen dengan proses termoregulasi membaik Observasi 2. Kejang
penyakit infeksi dengan kriteria hasil 1. Monitor suhu menurun
Data objektif: Merangsang dibuktikan dengan membaik . L.14134 tubuh anak tiap 3. Takikardi
pengeluaran 1. Suhu tubuh ditandai dengan dua jam, jika perlu menurun
1. Tidak tersedia prostaglandin pada diatas nilai 1. Kulit merah 2. Monitor tekanan 4. Takipnea
thermostat normal Menurun darah, frekuensi menurun
hipotalamus 2. Kulit merah 2. Kejang pernapasan dan 5. Bradikardi
3. Kejang menurun nadi menurun
Merangsang kerja 4. Takikardi 3. Takikardi 3. Monitor warna dan 6. Tekanan
berlebih dari 5. Takipnea menurun suhu kulit darah
prostaglandin E2 6. Kulit terasa 4. Takipnea 4. Monitor dan catat membaik
dihipotalamus hangat menurun tanda dan gejala
7. Tekanan darah 5. Bradikardi hipotermia atau
Instabilitas meningkat menurun hipertemia
termoregulasi 6. Tekanan darah Terapeutik
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
membaik 1. Pasang alat
pemantau suhu
Suhu tubuh sistemik
kontinu,jika perlu
meningkat 2. Tingkatkan asupan
cairan dan nutrisi
Hipertermi yang adekurat
3. Sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan

Edukasi
1. Jelaskan cara
pencegahan heat
exhaustion dan
heat stroke
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemeberian
antiperitik, jika perlu

Manajemen Hipertermia
I.15506
Observasi
1. Identifikasi
penyebab
hepertermia
2. Monitor suhu
tubuh
3. Monitor kadara
elektrolit
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
4. Monitor haluaran
urine
5. Monitor komplikasi
hepertermia
Terapeutik
1. Longgarkan atau
lepaskan kain
2. Berikan cairan oral
3. Berikan oksigen,
jika perlu

Edukasi
1. Anjrukan tirah
baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemebrian cairan
dan elektrolit
intravena, jika
perlu
Manajemen Kejang
I.06193
Observasi
1. Monitor terjadinya
kejang berulang
2. Monitor
karakteristik
kejang
3. Monitor status
neurologis
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
4. Monitor tanda-
tanda vital
Terapeutik
1. Baringkan pasien
agar tidak terjatuh
2. Berikan alas
empuk di bawah
kepala, jika
memungkinkan
3. Pertahankan
kepatenan jalan
napas
4. Longgarkan
pakaian , terutama
di bagian leher
5. Dampingi selama
periode kejang
6. Jauhkan benda-
benda berbahaya
terutama benda
tajam
7. Catat durasi
kejang
8. Reorientasikan
setelah periode
panjang
9. Dokumentasikan
periode terjadinya
kejang
10. Pasang askses IV,
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
jika perlu
11. Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi
1.Anjurkan keluarga
menghindari
memasukkan
apapun ke dalam
mulut
2.Anjurkan keluarga
tidak menggunakan
kekerasan untuk
menahan gerakan
pasien

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
antikonvulsan, jika
perlu

2 Data Subjektif Peningkatan Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas 1. Tekanan
Data Mayor: permealibilitas efektif D.005 tindakan I.01011 ekspirasi
1. Sesak Nafas darah ke otak berhubungan keperawatan ......pola Observasi meningkat
(Dispnea ) dengan ganguan nafas membaik 1. Monitor pola nafas 2. Tekanan
Data Minor : Menekan batang neurologis, depresi L.01004 dengan (Kedalaman, dan inspirasi
1. Ortopnea otak pusat pernafasan kriteria hasil: usaha nafas) meningkat
dibuktikan dengan 1. Tekanan 2. Monitor bunyi 3. Tekanan
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
Terganggunya penggunaan otot ekspirasi napas tambahan ekspirasi
Data Objektif: pusat respirasi bantu pernapasan , meningkat (misal, gurgling, meningkat
Data Mayor: fase ekspirasi 2. Tekanan wheezing, ronkhi 4. Dispnea
1. Penggunaan Pola Nafas tidak memanjang , pola inspirasi kering) menurun
otot bantu efektif nafas abnormal meningkat 5. Pengguna
pernapasan (takipnea,bradipnea, 3. Tekanan Terapeutik an otot
2. Fase ekspirasi kussmaul) ekspirasi 1. Pertahankan bantu
memanjang meningkat kepatenan jalan nafas
3. Pola nafas 4. Dispnea nafas dengan menurun
abnormal menurun head-tilt dan chin- 6. Pemanjan
(kussmaul, 5. Penggunaan lift( atau jaw-thrust gan fase
takipnea, otot bantu nafas jika curiga fraktur ekspirasi
bradipnea, menurun cervikal ) menurun
hiperventilasi) 6. Pemanjangan 2. Posisikan semi- 7. Pernapas
Data Minor: fase ekspirasi fowler atau fowler an cuping
1. Pernapasan menurun 3. Berikan oksigen hidung
cuping hidung 7. Pernapasan bila perlu menurun
2. Tekanan cuping hidung 4. Lakukan fisioterapi
ekspirasi menurun dada , jika perlu
menurun 5. Lakukan
3. Tekanan penghisapan lendir
inspirasi kurang dari 15
menurun detik
Kolaborasi
1. Kolaborasi
Pemberian
bronkodilator
,mukolitik , jika
perlu
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
Pemantauan respirasi
I.01014
Observasi
1. Monitor pola
nafas(bradipnea,ta
kipnea, kusmaul,
hipoventilasi
2. Auskultasi bunyi
napas
3. Monitor saturasi
oksigen
4. Monitor nilai AGD
5. Monitor hasil x ray
thoraks
6. Monitor adanya
sumbatan jalan
nafas

Terapeutik
1. Atur interval
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
2. Dokumentasikan
hasil pemantauan

Edukasi
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
2. Informasikan hasil
pemantauan jika
perlu

Pencegahan Aspirasi
I.01018
Observasi
1. Monitor Tingkat
kesadaran, batuk,
muntah dan
kemampuan
menelan
2. Monitor bunyi
nafas, terutama
setelah makan dan
minum
3. Periksa kepatenan
selang nasogastrik
sebelum memberi
asupan oral

Terapeutik
1. Posisikan semi
fowler (30-45
derajat) 30 menit
sebelum memberi
asupan oral
2. Pertahankan posisi
semifowler (30-45
derajat) pada
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
pasien tidak sadar
3. Lakukan
penghisapan jalan
napas, jika
prosuksi sekret
meningkat

Edukasi
1. Ajarkan strategi
mencegah aspirasi

3 Data Subjektif: Reaksi Peradangan Nyeri akut D.0077 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri 1. Keluhan nyeri
Data Mayor: jaringan cerebral berhubungan tindakan I.08238 menurun
1. Mengeluh nyeri dengan agen keperawatan....… Observasi 2. Gelisah
kepala Infeksi jaringan pencedera fisiologis Tingkat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, menurun
otak dibuktikan dengan L.08066 dengan karakteristik, durasi, 3. Kesulitan
Data Objektif: Tampak meringis, kriteria hasil: frekuensi, tidur
Data Mayor: Perubahan Gelisah 1. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri menurun
1. Tampak meringis Fisiologis Frekuensi nadi menurun 3. Identifikasi respon 4. Frekuensi
2. Gelisah intrakranial meningkat, 2. Gelisah menurun nyeri non verbal nadi
3. Frekuensi nadi Sulit Tidur 3. Kesulitan tidur 4. Identifikasi factor membaik
meningkat Menekan syaraf menurun yang memperberat
4. Sulit Tidur kranial 4. Frekuensi nadi dan memperingan
Data Minor: membaik nyeri
1. Tekanan darah 5. Identifikasi
meningkat Nyeri kepala pengetahuan dan
2. Pola napas keyakinan tentang
berubah Nyeri akut nyeri
3. Nafsu makan 6. Identifikasi pengaruh
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
berubah budaya terhadap
respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
8. Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri

Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Pemberian analgetik
I.08243
Observasi
1. Indentivikasi
karakteristik nyeri
(mis. Pencetus,
pereda, kualitas,
lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
2. Identifikasi riwayat
alergi obat
3. Identifikasi
kesesuaian jenis
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
analgesic (mis.
Narkotika, non
narkotik, atau NSAID)
dengan tingkat
keparahan nyeri
4. Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
analgesic
5. Monitor efektifitas
analgesik

Terapeutik
1. diskusikan jenis
alagesik yang disukai
untuk mencapai
analgesia optimal, jika
perlu
2. pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau bolus
opioid untuk
mempertahankan
kadar dalam serum
3. tetapkan target
efektifitas analgesic
untuk
mengoptimalkan
respons pasien
4. dokumentasikan
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
respons terhadap
efek analgesic dan
efek yang tidak
diinginkan

Edukasi
1. Jelaskan efek
terapi dan efek
samping obat

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
dosisi dan jenis
analgesic, sesuai
indikasi

4 Data Subjektif: Vasodilatasi Nausea D.0076 Setelah dilakukan Manajemen Mual 1. Nafsu makan
Data Mayor: pembuluh darah berhubungan tindakan I.03117 meningkat
1. Mengeluh Mual dengan peningkatan keperawatan....… Observasi 2. Mual
2. Merasa Ingin Peningkatan tekanan intrakranial Tingkat Nausea 1. Monitor mual menurun
muntah intrakranial dibuktikan dengan menurun L.08065 (Frekuensi, durasi, 3. Jumlah saliva
3. Tidak nafsu mual, muntah , tidak dengan kriteria hasil: tingkat keparahan ) menurun
Makan Menekan pembuluh nafsu makan , saliva 1. Nafsu makan 2. Monitor asupan nutrisi 4. Pucat
darah meningkat, pucat, meningkat dan kalori membaik
Data Minor: takikardi, pupil 2. Mual menurun 5. Takikardi
1. Merasa Asam Menekan syaraf dilatasi 3. Jumlah saliva Terapeutik membaik
dimulut kranial menurun 1. Kendalikan faktor 6. Dilatasi pupil
4. Pucat membaik lingkungan penyebab membaik
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
5. Takikardi membaik mual (bau tak sedap)
Menekan Pusat 6. Dilatasi pupil 2. Berikan makanan
Data Objektif reflek muntah membaik dalam jumlah kecil
Data Minor: dimedulla dan menarik
1. Saliva meningkat oblongata
2. Pucat Edukasi
3. Takikardi Mual 1. Anjurkan istirahat dan
4. Pupil dilatasi tidur yang cukup
2. Anjurkan sering
membersihkan mulut
kecuali jika
merangsang muak
3. Anjurkan makanan
tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
4. Ajarkan penggunaan
tekhnik
nonfarmakologik
untuk mengatasi mual
(mis.
Hipnosis,relaksasi)

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
anti emetik jika perlu

Manajemen Muntah
I.03118
Observasi
1. Identifikasi
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
karakteristik muntah
(konsistensi, darah,
warna, durasi,
frekwensi )
2. Periksa Volume
Muntah
3. Identifikasi riwayat
diet(makanan yang
disukai dan tidak
disukai)
4. Identifikasi
kkerusakan esofagus
akibat muntah terlalu
lama
5. Monitor efek
manajemen muntah
secara keseluruhan
6. Monitor
keseimbangan cairan
dan elektrolit

Terapeutik
1. Atur posisi untuk
mencegah aspirasi
2. Pertahankan
kepatenan jalan nafas
3. Bersihkan mulut dan
hidung
4. Berikan dukungan
fisik saat muntah
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
5. Berikan kenyaman
selama muntah
6. Berikan cairan yang
tidak mengandung
karbonasi minimal 30
menit setelah muntah

Edukasi
1. Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
2. Anjurkan
memperbanyak
istirahat
3. Ajarkan penggunaan
tekhnik
nonfarmakologis
untuk mengelola
muntah

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
anti emetik jika perlu
5 Data Subjektif: Peradangan oleh Resiko Perfusi Setelah dilakukan Manajemen peningkatan 1. Tingkat
Data Mayor masuknya bakteri Cerebral Tidak tindakan tekanan intrakranial kesadaran
Menegeluh pusing ke otak Efektif D. 0017 keperawatan....… I.06194 meningkat
dibuktikan dengan Perfusi Cerebral Observasi 2. Tekanan
Objektif Vasodilatasi aneurisma cerebri meningkat 1. Identifikasi penyebab intrakrania
Data Mayor: Pembuluh darah L.02014 dengan peningkatan TIK l menurun
1. Kejang kriteria hasil: 2. Monitor tanda /gejala 3. Sakit
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
2. Penurunan Peningkatan 1. Tingkat kesadaran peningkatan TIK (mis. kepala
kesadaran tekanan intrakranial meningkat Tekanan darah menurun
3. Peningkatan 2. Tekanan meningkat, tekanan 4. Demam
tekanan intrakranial Menekan pembuluh intrakranial nadi melebar, menurun
4. Tekanan darah darah menurun bradikardi, pola nafas 5. Kesadaran
meningkat 3. Sakit kepala irreguler, kesadaran membaik
menurun menurun) 6. Tekanan
Gangguan aliran 4. Demam menurun 3. Monitor status darah
darah ke orak 5. Kesadaran pernapasan diastolik
membaik 4. Monitor Intake dan membaik
Oksigen tidak 6. Tekanan darah output cairan 7. Tekanan
adekuat diastolik membaik 5. Monitor cairan darah
7. Tekanan darah cerebrospinal (mis. sistolik
Resiko Perfusi sistolik membaik Warna dan membaik
Cerebral tidak 8. Reflek syaraf konsistensi) 8. Reflek
efektif membaik syaraf
membaik
Terapeutik
1. Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang
tenang
2. Berikan posisi semi
fowler
3. Hindari manuver
valsava
4. Cegah terjadinya
kejang
5. Hindari penggunaan
PEEP
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
6. Hindari pemberian
cairan intravena
hipotonik
7. Atur Ventilator agar
PaCO2 optimal
8. Pertahankan suhu
tubuh normal

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti
konvulsan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
diuretik osmosis , jika
perlu
3. Kolaborasi pemberian
pelunak tinja jika
perlu
Pemantauan Tekanan
Intrakranial
I.06198
Observasi
1. Monitor peningkatan
tekanan darah
2. Monitor pelebaran
tekanan nadi (Selisih
TDS dan TDD)
3. Monitor penurunan
frekwensi jantung
4. Monitor ireguleritas
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
irama napas
5. Monitor penurunan
tingkat kesadaran
6. Monitor perlambatan
atau ketidaksimetrisan
respon pupil
7. Monitor kadar CO2
dan pertahankan
dalam rentang yang
diindikasikan
8. Monitor tekanan
perfusi serebral
9. Monitor jumlah,
kecepatan, dan
karakteristik drainase
cerebrospinal
10. Monitor efek stimulus
lingkungan terhadap
TIK

Terapeutik
1. Ambil sampel drainase
cerebrospinal
2. Atur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien
3. Pertahankan posisi
kepala dan leher netral
4. Dokumentasikan hasil
pemantauan
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
Edukasi
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantsuan
2. Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
6 Data Subjektif: Kenaikan volume Resiko Jatuh Setelah dilakukan Manajemen keselamatan 1. Jatuh dari
Data Mayor dan peningkatan D.0143 dibuktikan tindakan lingkungan tempat tidur
1. Mengeluh berjalan viskositas LCS dengan Kekuatan keperawatan....… I.14513 menurun
lemah dan tak otot menurun , Tingkat jatuh menurun Observasi 2. Jatuh saat
seimbang Penurunan penurunan tingkat L.14138 dengan 1. Identifikasi kebutuhan berdiri
penyerapan cairan kesadraan kriteria hasil: keselamatan menurun
Objektif LCS 9. Jatuh dari tempat 3. Jatuh saat
Data Mayor: tidur menurun 2. Monitor perubahan duduk
5. Kejang Peningkatan 10. Jatuh saat berdiri status keselamatan menurun
6. Penurunan tekanan intrakranial menurun lingkungan 4. Jatuh saat
kesadaran 11. Jatuh saat duduk berjalan
7. Kekuatan otot Peningkatan menurun Terapeutik menurun
menurun eksitasi neuron 12. Jatuh saat berjalan 1. Hilangkan bahaya 5. Jatuh saat
menurun keselamatan berjalan
13. Jatuh saat berjalan lingkungan jika menurun
Penurunan menurun memungkinkan
kesadaran , kejang
2. Modifikasi lingkungan
Resiko jatuh untuk meminimalkan
bahaya dan resiko

3. Sediakan alat bantu


NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
keamanan lingkungan

4. Gunakan perangkat
pelindung

5. Hubungi pihak
berwenang sesuai
masalah komunitas

6. Fasilitasi relokasi ke
lingkungan yang aman

7. Lakukan program
screening bahaya
lingkungan

Edukasi
1. Ajarkan individu,
keluarga dan
kelompok resiko tinggi
bahay lingkungan

Pencegahan Jatuh
I.145540
Observasi
1. Identifikasi faktor
resiko jatuh
2. Identifikasi resiko
jatuh
3. Identifikasi faktor
lingkungan yang
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
meningkatkan resiko
jatuh
4. Hitung resiko jatuh
dengan
menggunakan skala
5. Monitor kemampuan
berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda
dan sebaliknya

Therapeutik
1. Orientasikan ruangan
pada pasien dan
keluarga
2. Pastikan kunci roda
tempat tidur dan kursi
roda selalu terkunci
3. Pasang handrail
tempat tidur
4. Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah
5. Tempatkan pasien
yang resiko jatuh
dekat dengan
pantauan perawat
6. Gunakan alat bantu
berjalan
7. Dekatkan bel
pemanggil dalam
NO ASSESMENT KEPERAWATAN DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI EVALUASI
DATA SUBJEKTIF ANALISA DATA KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DAN OBJEKTIF
jangkauan pasien

Edukasi
1. Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan
bantuan untuk
berpindah
2. Anjurkan
menggunakan alas
kaki yang tidak licin
3. Anjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga
keseimbangan
Ajarkan cara
menggunakan bel
pemanggil untuk
memanggil perawat
Penelaah Kritis : Sub Komite Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Anak FK UNSRI . 2016. Panduan Praktik klinis Ilmu Kesehatan Anak . Palembang : Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi Dan Indikator Diagnostik . Edisi 1. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan.. Edisi 1.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan Tindakan Keperawatan . Edisi 1.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Anda mungkin juga menyukai