Anda di halaman 1dari 9

Nama : Cindy S Maga

Kelas : A Keperawatan

Nim : C01417028

Uas KMB

1. Pengkajian

A. Identitas

1.Identitas paein

Nama : Ny.H

Umur : 24 tahun

Jenis kelamin : wanita

Agama : Islam

Pendidikan : SMU

Alamat : desa limehe timur , tabongo

Dx Medis : Meningoencephalitys

Tanggal Masuk RS : 5 juli 2020, pukul : 20.10 wita

NRM : 219985

Waktu Pengkajian : 5 Juli 2020, pukul : 21.50 wit


B. ; Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama : Penurunan kesadaran

2.Keluhan sekarang

a.alasan masuk RS : Klien Tiba-tiba ditemukan oleh keluarganya dalam kesadaaran


tidak sadar dikamarnya

b. Keadaan Umum : Lemah

Tanda-Tanda Vital

TD ; 110/70 MMHG SB : 39c

N :88x/m RR : ; 24x/m

Nutrisi cairan dan elektrolit : Diet pasien konzul gizi

Rencana pasang ngt tertutup

C. Eliminasi : klien terpasang kateter urine dengan UT : 300cc

Berwarna kuning,klien belum BAB selama dirawat 2 hari

D. Aktivitas dan latihan : klien hanya terbaring tempat tidur , kesadaran


composimentis . skirining jatuh menggunakan skala morse scoring 45 risiko sedang

E. Neurosensori dan kogntif : klien mengalami gangguan neurosensor dan kogintif

F.Pola nilai kepercayaan dan spiritual : klien beragama islam dan belum dapat
menjalankan ibadah 5 waktu dan mengatakan sakitnya cobaan dari allah

G. Interaksi social : Sangat baik antara keluarga dan petugas kesehatan lainnya
 Pemerikasaan Penunjang
- Hb 13,2 g
- Leukosit 12.500/UI
- Trombosit 389/UI
- Natrium 112 mEg/l
- Kalium 3,6 mEg/l
- Chlorida 69 mEg/l
 Foto thorax
- Posisi Asimetris
- Inspirasi kurang
- Kondisi foto cukup
- Bercak-bercak infilitrate tersebar pada kedua paru-paru
- COR CTI kurang dinilai
- Sinus dan diagfarma baik dengan kesan expertise : sugesti TB milier
broncohopneumonia luas
 Ct Scan
- Hasil ct scan kepala adalah dilatasi system ventrikel lateralis III dan IV ,
tidak tampak massa kritis ,sulcy dan gyrc obliterasi ,ruang sub menyempit
- Tulang-tulang intak

H. Pengobatan

- Iv line RI 20TPM

- injeksi cextriaxone 2x1 amp

- injeksi solvinex 2x1

-injeksi omeprazole 1x40mg

- parcetamol drips 500m


C.Analisa data

D0: klien tampak lemah lesu

TTV :

- TD : 110/70 MMHG
- N :88x/m
- SB : 39c
- RR : ; 24x/m

DS : Klien mengatakan kurang nafsu makan, dan merasa lemah


D.Intervensi Keperawatan

NO SDKI SLKI SIKI


.
1. ketidakefektif Setelah dilakukan Manajemen Peningkatan
an perfusi tindakan 1x24jam Intrakrainal
jaringan Diharapakan perfusi  Observasi
cerebsral Selebral meningkat - Identifikasi
dengan penyebab
Kriteria hasil : peningkatan
- Tingkat TIK
kesadaran (5) - Monitor /gejala
- Tekanan intra peningkatan
krainal TIK (mis
menurun (5) tekanan darah
- Nilai rata-rata meningkat ,
tekanan tekanan nadi
membaik (5) melebar ,
- Gelisah bardikardia ,
menurun pola nafas
ireguler ,kesada
ran menurun)
- Monitor Map
(mean arterial
pressure)
2 Hipertermi Termoregulasi - Monitor PAWP,
berhubungan Setelah dilakukan asuhan jika perlu
dengan proses keperawatan selama 1 x - Monitor PAP
penyakit 24 jam diharapkan jika perlu
(infeksi bakteri termoregulasi membaik, - Monitor ( Intra
salmonella dengan kriteria hasil cranial
typhosa) 1. Menggigil preesure) jika
menurun tersedia
2. Kulit merah - Monitor CCP
menurun. Intervensi Utama
3. Pucat menurun. Manajemen Hipertermia :
4. Suhu tubuh 1. Monitor suhu tubuh.
membaik. 2. Sediakan lingkungan
5. Suhu kulit yang dingin.
membaik. 3. Longgarkan atau
6. Tekanan darah m lepaskan pakaian.
7. embaik. 4. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
5. Berikan cairan oral
6. Anjurkan tirah
baring.
7. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
Regulasi Temperatur :
1. Monitor tekanan
darah, frekuensi
pernafasan dan nadi
2. Monitor suhu tubuh
anak tiap dua jam,
jika perlu
3. Monitor warna dan
suhu kulit
4. Tingkatkan asupan
cairan dan nutrisi
yang adekuat
5. Kolaborasi pemberan
antipiretik, jika perlu

Kritia hasil untuk


mengukur penyelesaian
dari diagnosis setelah
1. Latihan batuk Efektif
dilakukan asuhan
Bersihan jalan keperawatan selama 1 x a. Identifikasi
napas tidak 24 jam, diharapkan status kemampuan
efektif pernafasan: bersihan jalan batuk
berhubungan nafas dapat ditingkatkan, b. Monitor adanya
dengan sekresi dengan kriteria hasil: retensi sputum
yang tertahan 1. Batuk efektif c. Monitor adanya
(skala 5; retensi sputum
meningkat) d. Pasang perlak
2. Produksi sputum dan bengkok di
(skala 5; menurun) pangkuan pasien
3. Mengi (skala 5; e. Buang sekret
menurun) pada tempat
4. Wheezing (skala 5; sputum
menurun) f. Jelaskan tujuan
5. Dyspnea (skala 5; dan prosedur
menurun) batuk efektif
6. Dyspnea (skala 5; 1. Manajemen jalan
menurun) napas:
7. Dyspnea (skala 5; a. Monitor bunyi
menurun) napas tambahan
8. Sianosis (skala 5; (mis. gurgling,
menurun) mengi, wheezing,
9. Gelisah (skala 5; ronkhi kering)
menurun) b. Monitor sputum
10. Gelisah (skala 5; (jumlah, warna,
menurun) aroma)
11. Pola nafas (skala 5; 2. Pemantauan
membaik) Respirasi
a. Monitor
kemampuan
batuk efektif
b. Monitor adanya
produksi sputum
c. Monitor adanya
sumbatan jalan
napas

Anda mungkin juga menyukai