Anda di halaman 1dari 17

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT

TENTANG PENCEGAHAN BENCANA BANJIR DI DESA X

POPOSAL PENELITIAN

TEGUH AR RAZZAQ ISA


C01418173

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR
Dengan sepenuh hati yang meliputi pengertian syukur dan puji, penulis
memanjakan syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian dengan
judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan
Bencana Banjir Di Desa X ”
Penulis selama menjalani studi dan menyelesaikan penyusunan proposal
penelitian ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
melalui kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Muhamadiyah Gorontalo (UMGo) Bapak Prof. Dr. Abd.
Kadim Masaong, M.Pd
2. Wakil Rektor I dalam Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah
Gorontalo (UMGo) Ibu Prof. Dr. Hj. Moon Otoluwa, M.Hum
3. Wakil Rektor II dalam Bidang Administrasi Umum, Keuangan,
Perencanaan dan Sumber Daya Universitas Muhammadiyah Gorontalo
(UMGo) Bapak Dr. Salahudin Pakaya MH
4. Wakil Rektor III dalam Bidang Kemahasiswaan, Al-Islam
Kemuhammadiyahan & kerja sama Universitas Muhammadiyah Gorontalo
(UMGo) Bapak Apris Ara Tikome, S.Ag., M.Si
5. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
(UMGo) Bapak Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep., MM., M.Kep
6. Ketua Program Studi S1 Keperawatan Ibu Ns. Harismayanti, S.Kep.,
M.Kep
7. Kepada pembimbing 1 dan 2 saya yang telah meluangkan dan membantu
sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik.
8. Kepada Kedua Orang Tua yang telah membimbing dengan kasih sayang
luar biasa serta pengorbanan sehingga penulis dapat mengikuti program
pendidikan ini.
9. Seluruh teman-teman Keperawatan Angkatan 2018 terkhusus kelas D
2018 atas kebersamaan dan motivasinya selama ini.

i
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan penulis.Oleh karena itu,
penulis sangat menghargai masukan guna penyempurnaan dalam penulisan
proposal penelitian ini.

Gorontalo, November 2022

Tequh Ar Razzaq Isa

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------------------ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG--------------------------------------------------------------------------- 1
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH ------------------------------------------------------------------2
1.3 RUMUSAL MASALAH----------------------------------------------------------------------- 2
1.4 TUJUAN PENELITIAN ---------------------------------------------------------------------- 2
1.5 MANFAAT PENELITIAN --------------------------------------------------------------------2

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN


2.1 PENGERTIAN BENCANA ------------------------------------------------------------------4
2.2 PENYEBAB BENCANA---------------------------------------------------------------------- 4
2.3 JENIS-JENIS BENCANA ------------------------------------------------------------------- 5
2.4 PENGERTIAN BANJIR --------------------------------------------------------------------- 7
2.5 FAKTOR PENYEBAB BANJIR-------------------------------------------------------------8
2.6 JENIS-JENIS BENCANA BANJIR --------------------------------------------------------8

BAB III METEODOLOGI PENELITIAN


3.1 LOKASI DAN TEMPAT PENELITIAN----------------------------------------------------10
3.2 DESAIN PENELITIAN ----------------------------------------------------------------------- 10
3.3 VARIABEL PENELITIAN-------------------------------------------------------------------- 10
3.4 DEFINISI OPRASIONAL-------------------------------------------------------------------- 10
3.5 POPULASI DAN SAMPEL ----------------------------------------------------------------- 10
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA----------------------------------------------------------11
3.7 TEKNIK ANALISA DATA-------------------------------------------------------------------- 11
3.8 ETIKA PENELITIAN ------------------------------------------------------------------------- 11

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana merupakan peristiwa yang mengancam serta mengganggu
kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, maupun
akibat ulah manusia yang menimbulkan korban jiwa, kerusakan, kerugian harta
benda serta berdampak pada psikologis korban (Undang-undang No.24 tahun
2007). Sementara itu Ahayalimudin dan Osman (2016), mendefinisikan bencana
sebagai gangguan fungsional yang serius dan menyebabkan kerugian besar bagi
manusia dalam segi material, ekonomi, ataupun lingkungan. Banjir terjadi karena
adanya perubahan iklim , kuragnya resapan air di daerah hulu serta rendahnya
kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dampak Yang
timbul dari banjir yaitu masalah kesehatan fisik dan mental, korban jiwa,
keruskan fasilitas umum serta kerugian harta benda. .
Secara geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak
pada pertemuan empat lempeng teknologi yaitu lempeng benua asia, benua
Australia, lempeng samudra hindia, dan pasifik. Pada bagian selatan dan timur
Indonesia terdapat sabuk vulkanik yang memanjang dari pulau Sumatra-jawa-
nusa tenggara-sulawesi, yang sisanya berupa pegunungan vulkanik tua dan
dataran rendah yang sebagian didominasikan oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut
sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi,
gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor (BNPB, 2019). Badan nasional
penaggulangan bencana (BNPB) menyebutkan terdapat 1.244 kejadian bencana
alam di Indonesia sepanjang 2009- 2018 dengan kejadian tertinggi adalah tanah
longsor dan disusul dengan banjir. Prevelensi kejadian bencana banjir menepati
rangking ke 3 di jawa tengah. Bencana banjir menepati posisi kedua kejadian
bencana yang sering terjadi di kabupaten sukoharjo (BNBP,2018).
Dalam hal meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
penangganan bencana banjir, perlu di adakan pelatihan kebencanan. Oleh
karena itu diperlukan pemahaman mengenai penanggulangan bencana banjir.
Pemahaman masyarakat tentang terjadinya bencana banjir merupakan salah
satu faktor keberhasilan dalam menanggani bencana tersebut. Berdasarkan hal
ini peneliti ditunjukan untuk melihat tingkat pengetahuan masyarakat dalam
melakukan pelatihan kebencanaan untuk menghadapi bencana banjir.

1
‫ِين ِإ َذا‬
َ ‫) الَّذ‬155( ‫ين‬ َّ ‫ ِر‬N ‫ت َو َب ِّش‬ َّ ‫س َو‬ِ ُ‫ال َواأل ْنف‬ ٍ ‫وع َو َن ْق‬N ْ ْ ُ
َ ‫ ِاب ِر‬N ‫الص‬ ِ ‫را‬N
َ N‫الث َم‬ ِ ‫ َو‬N ْ‫ص م َِن األم‬ ِ N‫ ْوفِ َوال ُج‬N‫يْ ٍء م َِن ال َخ‬N ‫و َّن ُك ْم ِب َش‬Nَ N‫َولَ َن ْبل‬
( ‫ُون‬ َ ‫ات مِنْ َرب ِِّه ْم َو َرحْ َم ٌة َوُأولَِئ‬
َ ‫ د‬NN‫ك ُه ُم ْال ُم ْه َت‬ ٌ ‫صلَ َو‬
َ ‫ك َعلَي ِْه ْم‬َ ‫) ُأولَِئ‬156( ‫ُون‬َ ‫صا َب ْت ُه ْم مُصِ ي َب ٌة َقالُوا ِإ َّنا هَّلِل ِ َوِإ َّنا ِإلَ ْي ِه َرا ِجع‬َ ‫َأ‬
)157z
Artinya :
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.” Mereka
itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya,
dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasakan latar belakang di atas, maka dapat di identifikasikan masalah
dalam penelitian ini adalah berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan
di desa X didapatkan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
pencegahan tentang bencana banjir.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah yaitu
bagaiamana “gamabaran tinfkat pengetahuan masyarakat tentang pencegahan
bencana banjr bencana di desa X”
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini mengetahui mengetahui tingkat
pengetahuan masyarakat tentang pencegahan bencana banjir di desa X”
1.5 Manfaat penelitian
1. Bagi institusi pendidikan
Menambah jumlah penelitian yang dilakukan oleh program studi
keperawatan universitas muhammadiyah gorontalo , dan dapat digunakan
bahan referensi atau literature bagi penelitian yang berhubungan dengan
pencegahan bencana banjir.
2. Bagi masyarakat
Menambah wawasan pengetahuan masyarakat serta dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya
pencegahan bencana banjir.

2
3. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai pedoman dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai
pencegahan bencana banjir

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bencana


Bencana merupakan suatu keadaan darurat mendesak yang dapat
menyebabkan kesakitan kematian, kesakitan, cedera, kerusakan materi
serta terganggunya kehidupan sehari-hari manusia dan hal tersebut berada
diluar kendali manusia untuk mengendalikan dan mengaturnya (Purwana,
2013). Data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) bencana yang paling tinggi angka kejadiannya yaitu bencana banjir
(BNPB, 2018). Banjir merupakan peristiwa atau keadaan suatu daerah atau
daratan terendam karena peningkatan volume air (BNPB, 2016).
Menurut UU No 24 Tahun 2007 bencana dapat disebabkan oleh faktor
alam dan faktor non alam yang dapat mengancam dan mengganggu
kehidupan masyarakat. Bencana dapat menimbulkan korban jiwa,
kehilangan harta benda, lingkungan menjadi rusak, dan menyebabkan
dampak psikologis bagi masyarakat. dari keperawatan bencana adalah
memastikan bahwa perawatan yang diberikan kepada korban bencana
dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan definisi bencana tersebut, bencana memiliki tiga aspek
seperti: 1)peristiwa yang terjadi yang dapat mengancam dan merusak
(hazard); 2) peristiwa yang terjadi mengancam kehidupan dan bahkan
penghidupan, serta fungsi masyarakat; 3) ancaman yang terjadi
mengakibatkan adanya korban sera melampaui kemampuan yang dimiliki
masyarakat untuk mengatas sumber daya yang ada.
2.2 Penyebab Bencana
Menurut UU RI No.24 Tahun 2007, penyebab bencana di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dapat dikelompokan dalam 3 (tiga) jenis
bencana, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.
1) Bencana alam antara lain berupa gempa bumi karena alam, letusan
gunung berapi, angin topan, tanah longsor, kekeringan, kebakaran
hutan/ lahan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemi,
wabah, kejadian luar biasa, dan kejadian antariksa/benda-benda
angkasa.

4
2) Bencana non alam antara lain kebakaran hutan/lahan yang disebabkan
oleh manusia, kecelakaan transportasi, kegagalan konstruksi/teknologi,
dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan
keantariksaan.
3) Bencana sosial antara lain berupa kerusuhan sosial dan konflik sosial
dalam masyarakat yang sering terjadi.
2.3 Jenis-Jenis Bencana
BNPB (2019) mengklasifikasikan jenis-jenis bencana sebagai berikut :
1) Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan
aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
2) Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat
berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas
racun, tsunami dan banjir lahar.
3) Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak
lautan ("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami
adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena
adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
4) Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau
batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
5) Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu
daerah atau daratan karena volume air yang meningkat.
6) Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit
air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur
sungai.
7) Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air
untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah
kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi,
jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan .

5
8) Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti
rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang
menimbulkan korban dan/atau kerugian.
9) Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan
lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan
yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan.
Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap
yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
10) Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-
tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan
kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan
hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).
11) Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi yang
ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah
Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia
bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan
memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi
disertai hujan deras.
12) Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut
dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi
pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh
terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun
abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering
disebut sebagai penyebab utama abrasi.
13) Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan moda transportasi yang
terjadi di darat, laut dan udara.
14) Kecelakaan industri adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua
faktor, yaitu perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan
kondisi yang berbahaya (unsafe conditions). Adapun jenis kecelakaan
yang terjadi sangat bergantung pada macam industrinya, misalnya
bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan, proses kerja, kondisi
tempat kerja, bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya.
15) Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis

6
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Status Kejadian Luar
Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004.
16) Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu
gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial
yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi
yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras
(SARA).
17) Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan
sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga
menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara
meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara
merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa
dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap
obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas
publik internasional.
18) Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh
melalui subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran.
Dalam perang, istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas
individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi
dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa sruktur
penting, seperti infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-lain.
2.4 Pengertian Banjir
Banjir adalah Banjir merupakan peristiwa atau kejadian yang
mengakibatkan terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air
yang meningkat. Banjir disebabkan oleh perubahan iklim, kurangnya
resapan air di daerah hulu karena banyaknya bangunan/rumah pemukiman
yang di pinggiran sungai dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk
menjaga kebersihan sungai (Rijanta, 2014). Menurut BNPB (2019) banjir
adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau
daratan karena volume air yang meningkat.

7
2.5 Faktor Penyebab Bencana Banjir
Berikut adalah factor-faktor penyebab terjadinya banjir menurut
(Anise,2017) yaitu :
1) Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas
saluran sungai.
2) Curah hujan tertentu dapat mengakibatkan curah hujan konvektif (badai
petir) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di
belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
3) Luapan air hujan di permukaan kedap air.
4) Curah hujan dalam jangka waktu panjang.
5) Kerusakan alam akibat kejahatan tangan manusia.
6) Jebolnya bendungan, gempa bumi, dan letusan gunung berapi dapat
pula menyebabkan terjadinya banjir.
7) Buruknya penanganan sampah, hingga sumber saluran-saluran air
tersumbat.
8) Pembabatan hutan secara liar (Illegal logging).
9) Pembangunan tempat pemukiman di mana tanah kosong diubah
menjadi jalan atau tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada.
10) Bendungan dan saluran air rusak
11) Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal sehingga tidak
menyerap air.
12) Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang, mengakibatkan
banjir kiriman atau banjir bandang.
13) Erosi tanah menyisakan batuan, hingga tidak ada resapan air.
2.6 Jenis-Jenis Bencana Banjir
Menurut Pusat Kritis Kesehatan Kemenkes RI (2018), banjir dibedakan
menjadi lima tip sebagai berikut:
1) Banjir Bandang
Banjir bandang yaitu Banjir yaitu banjir yang sangat berbahaya karena
bisa mengangkut apa saja. Banjir ini cukup memberikan dampak
kerusakan cukup parah. Banjir bandang biasanya terjadi akibat
gundulnya hutan dan rentan terjadi di daerah pegunungan.
2) Banjir Air

8
Banjir air merupakan jenis banjir yang sangat umum terjadi, biasanya
banjir in terjadi akibat meluapnya air sungai, danau atau selokan.
Karena intensitas banyak sehingga air tidak tertampung dan meluap
itulah banjir air.
3) Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip dengan banjir bandanq tapi
banjir lumpur yaitu banjir yang keluar dari dalam bumi yang sampai ke
daratan.banjir lumpur mengandung bahan yang berbahaya dan bahan
gas yang mempengaruhi kesehatan makhul hidup lainnya.
4) Banjir Rob (Banjir Laut Air Pasang)
Banjir rob adalah banjir yang terjadi akibat air laut. Biasanya banjir in
menerjang kawasan di wilayah sekitar pesisir pantai.
5) Banjir Cileunang
Banjir cileunang mempunyai kemiripan dengan banjir air, tapi banjir
cileunang terjadi akibat deras hujan sehingga tidak tertampung.

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Desa X pada bulan November – Januari 2023
3.2 Desain penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.Jenis
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan variabel dalam penelitian. Adapun dalam penelitian ini
akan menggambarkan bagaimana tingkat pengetahuan masyakat terhadap
pencegahan bencana banjir.
3.3 Variabel penelitian
Variable penelitian merupakan objek yang menempel(dimiliki) pada diri
subjek. Objek penelitian dapat berupa orang, benda, transaksi, atau
kejadian yang dikumpulkan dari subjek penelitian yang menggambarkan
suatu kondisi atau nilai masing-masing subjek penelitian (Nasution, 2017).
3.4 Definisi operasional
Definisi
Variabel Parameter Alat ukur Kategori Skala
oprasional
Pengetahuan Masyarakat Kuesioner Menggunakan cut Nominal
masyarakat dapat off point dengan
Pengetahuan dalam mengetahui nilai
Masyarakat melakukan terkait mean/median.
penvegahan dalam Dengan dua
bencana pencegahan kategori:
banjir sangat bencana 1. Pengetahuan
penting agar banjir Baik 6-10 (>50%)
dapat 2. Pengetahuan
meminimalisi Kurang Baik 0-5
r dampak (<50%
yang
ditimbulkan
olen banjir

3.5 Populasi dan sampel


1. Populasi
populasi adalah orang yang menjadi subjek penelitian atau orang yang
karakteristiknya hendak diteliti. Orang yang menjadi subjek penelitian

10
disebut unit penelitian atau satuan pengamatan yang ditetapkan oleh
peneliti (Roflin, 2021).
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Kalimat ini memiliki dua
makna, yaitu (1) semua unit populasi harus memiliki peluang untuk
terambil sebagai unit sampel, dan (2) sampel dipandang sebagai
penduga populasinya atau sebagai populasi dalam bentuk kecil
miniatur populasi (Roflin, 2021).
3.6 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapkan
data(Hardani, 2020).
3.7 Teknik analisa data
Dalam ulasan ini akan dipecah menggunakan pemeriksaan univariat.
Pemeriksaan univariat merupakan investigasi yang direncanakan untuk
memutuskan penyebaran rekurensi dari setiap variabel eksplorasi dengan
memanfaatkan Statistik Deskriptif Analzye.Pemeriksaan univariat hanya
menggambarkan setiap faktor.
3.8 Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2014), etika penelitian diperlukan untuk menghindari
terjadinya tindakan yang tidak etis dalam melakukan penelitian, maka dilakukan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Lembar Persetujuan (Informed consent)
Lembar persetujuan berisi penjelasan mengenai penelitian yangdilakukan,
tujuan penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang diperoleh responden,
dan resiko yang mungkin terjadi. Pernyataan dalam lembar persetujuan jelas
dan mudah dipahami sehingga responden tahu bagaimana penelitian ini
dijalankan.Untuk responden yang bersedia maka mengisi dan
menandatangani lembar persetujuan secara sukarela.
2. Anonimitas
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden,
tetapi lembar tersebut hanya diberi kode.

11
3. Confidentiality ( Kerahasiaan )
Confidentiality yaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil penelitian
berdasarkan data individual, namun data dilaporkan berdasarkan kelompok.
4. Sukarela
Peneliti bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan secara
langsung maupun tidak langsung dari peneliti kepada calon responden atau
sampel yang akan diteliti.
5. Ketelitian
Berlaku teliti dan hindari kesadaran karena ketidak pedulian secara teratur
cata perkerjaan yang sedang di kerjakan, misalnya apa dan siapa dalam
pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat kerespondensi responden,
jurnal atau agen publikasi lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA
BNPB. (2021). Badan Nasional Penaggulangan Bencana. BNPB.

Hardani. (2020). Metode Penelitian kuantitaif dan kuantitatif (H. Abdi (Ed.)). CV.
Pustaka Ilmu.

Hariyanto, H., Rohmah, E., & Wahyuni, D. R. (2018). Korelasi Kebersihan Botol
Susu Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi
Usia 1-12 Bulan. Jurnal Delima Harapan, 5(2), 1–7.
https://doi.org/10.31935/delima.v5i2.51

Hayati, R. (2018). Kesiapsiagaan perawat dalam pelatihan dan monitoring


penanganan bencana. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan,
3(3), 6–12.

Hutapea, D. A. (2021). Keperawatan Bencana (R. Watrianthos (Ed.)). Yayasan


Kita Menulis.

Istihora. (2020). KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KESIAPSIAGAAN


BENCANA BANJIR. CV. Jakad Media Publising.

Nasution, S. (2017). Variabel Penelitian. Jurnal Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan


Keguruan UIN Sumantra Utara, Medan, 05, 1–9.

Nurromansyah, A. N., & Setyono, J. S. (2014). Perubahan Kesiapsiagaan


Masyarakat DAS Beringin Kota Semarang dalam Menghadapi Ancaman
Banjir Bandang. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 2(3), 231.
https://doi.org/10.14710/jwl.2.3.231-244

Nurwanda, A., & Badriah, E. (2020). Analisis Program Inovasi Desa Dalam
Mendorong Pengembangan Ekonomi Lokal Oleh Tim Pelaksana Inovasi
Desa (Pid) Di Desa Bangunharja Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah Ilmu
Administrasi Negara, 7, 68–75.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/dinamika/article/download/3313/pdf

Rishel, R. A., & Ramaita, R. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara


Tentang Teknik Menyusui Yang Benar Dengan Kejadian Puting Susu Lecet
Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan,
12(1), 191. https://doi.org/10.26751/jikk.v12i1.859

Risnawati. (2021). Keperawatan Bencana Dan Gawat Darurat. CV. Media Sains
Indonesia.

Roflin, E. (2021). Populasi,Sampel Variabel dalam Penelitian Kedokteran. PT.


Nasyah Expanding Management.

13

Anda mungkin juga menyukai