Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia terletak di perbatasan lempeng Eurasia dan Australia yang

bergerak aktif, sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang

memiliki potensi bencana yang tinggi. Menurut Wahana Lingkungan Hidup

Indonesia (Walhi), sebesar 83% dari wilayah Indonesia merupakan wilayah

yang rawan bencana (Tempo Interaktif, 2010).

Berdasarkan pendapat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) maka tidak

bisa dipungkiri lagi kalau Indonesia mempunyai beragam potensi jenis

bencana baik itu bencana alam maupun bencana sosial. Adapun beberapa

bencana yang pernah terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

adalah tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta, Banjir di Jakarta, Tanah

longsor di Banjarnegara, konflik di Poso dan konflik di Papua. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa hampir semua daerah yang ada Di Indonesia

memiliki kerawanan terhadap bencana, tanpa terkecuali dengan daerah rawan

bencana tanah longsor di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan provinsi

Jawa Barat.

Bencana tanah longsor sangat sering terjadi di beberapa wilayah di

Indonesia termasuk provinsi Jawa Barat. Penyebab bencana tanah longsor

sendiri berkaitan dengan faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam

Indonesia yang memiliki banyak pegunungan maupun lereng – lereng serta

curah hujan yang tinggi yang sering menyebabkan terjadinya tanah longsor.

1
Provinsi Jawa Barat sangat rentan dengan bencana, hal tersebut

dikarenakan terdapat beberapa gunung berapi yang aktif. Salah satu bencana

yang sering terjadi di Jawa Barat adalah bencana tanah longsor, hal ini

dikarenakan banyaknya wilayah Jawa Barat yang merupakan pegunungan

serta lereng – lereng yang curam. Jumlah kejadian bencana tanah longsor

dalam kurun waktu 2014 – 2015 mencapai 480 kejadian di seluruh Indonesia

dan 132 kejadian bencana tanah longsor berada di provinsi Jawa Barat.

(sumber : http://geospasial.bnpb.go.id/). Salah satu daerah di Jawa Barat yang

merupakan daerah rawan bencana longsor adalah kabupaten Bandung Barat

tepatnya di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan.

Di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan sering terjadi tanah longsor,

salah satu kejadian tanah longsor yang terjadi di kampung Bina Hurip desa

Cikahuripan berdampak 3 rumah tertimbun tanah, 3 warga luka berat dan

sebanyak 20 jiwa diungsikan. (sumber : nasional.tempo.co , 2010)

Potensi yang cukup tinggi terjadinya tanah longsor di kampung Bina

Hurip desa Cikahuripan sangat dirasa perlu adanya kesiapsiagaan masyarakat

dalam mengurangi risiko bencana tanah longsor tersebut. Keterbatasan

pengetahuan masyarakat dalam melakukan kesiapsiagaan terkait bencana

menjadi kendala yang cukup berat.

Permasalahan keterbatasaan pengetahuan masyarakat dalam melakukan

kesiapsiagaan tersebut sangat erat kaitannya dengan profesi pekerjaan sosial

yang salah satu praktiknya adalah terkait dengan bencana.

2
Berasumsi terhadap permasalahan di atas, maka penulis menilai perlu

adanya penelitian yang dapat menggambarkan kesiapsiagaan masyarakat

rawan bencana di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan dalam mengurangi

risiko bencana tanah longsor.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka dibutuhkan

sebuah rumusan masalah yang menjadi pedoman dalam penulisan karya

ilmiah akhir ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “

Bagaimana Kesiapsiagaan Masyarakat Rawan Bencana dalam Mengurangi

Risiko Bencana tanah longsor di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?”.

Untuk menunjang rumusan masalah, peneliti merinci lebih lanjut ke

dalam sub – sub permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik informan?

2. Bagaimana kemampuan masyarakat rawan bencana dalam melakukan

pengukuran risiko bencana tanah longsor di kampung Bina Hurip desa

Cikahuripan?

3. Bagaimana kemampuan masyarakat rawan bencana dalam melakukan

perencanaan kegiatan kesiapsiagaan di kampung Bina Hurip desa

Cikahuripan?

4. Bagaimana kemampuan masyarakat rawan bencana dalam melakukan

rencana institusional di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

5. Bagaimana sistem informasi yang dilakukan masyarakat rawan bencana

di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

3
6. Bagaimana kemampuan masyarakat rawan bencana dalam pemanfaatan

pusat sumber daya di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

7. Bagaimana sistem peringatan yang dilakukan masyarakat rawan bencana

ketika terjadi bencana di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

8. Bagaimana mekanisme respon masyarakat rawan bencana apabila terjadi

bencana tanah longsor di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

9. Bagaimana kemampuan masyarakat rawan bencana dalam menerima

pelatihan dan pendidikan tentang bencana di kampung Bina Hurip desa

Cikahuripan?

10. Bagaimana hasil praktek yang dilakukan masyarakat rawan bencana

terkait rencana kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di kampung

Bina Hurip desa Cikahuripan?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijabarkan

maka tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang :

1. Karakteristik informan.

2. Kemampuan masyarakat rawan bencana dalam melakukan pengukuran

risiko bencana tanah longsor di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

3. Kemampuan masyarakat rawan bencana dalam melakukan perencanaan

kegiatan kesiapsiagaan di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

4. Kemampuan masyarakat rawan bencana dalam melakukan rencana

institusional di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

4
5. Sistem informasi yang dilakukan masyarakat rawan bencana di kampung

Bina Hurip desa Cikahuripan?

6. Kemampuan masyarakat rawan bencana dalam pemanfaatan pusat

sumber daya di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

7. Sistem peringatan yang dilakukan masyarakat rawan bencana ketika

terjadi bencana di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

8. Mekanisme respon masyarakat rawan bencana apabila terjadi bencana

tanah longsor di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

9. Kemampuan masyarakat rawan bencana dalam menerima pelatihan dan

pendidikan tentang bencana di kampung Bina Hurip desa Cikahuripan?

10. Hasil praktek yang dilakukan masyarakat rawan bencana terkait rencana

kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di kampung Bina Hurip desa

Cikahuripan?

D. Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat yang diperoleh ketika tujuan penelitian ini telah

tercapai adalah :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis adalah memberikan sumbangan pemikiran dalam

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang praktek pekerjaan sosial

khusus tentang kebencanaan. Penelitian ini juga bisa bermanfaat menjadi

pedoman dalam penelitian – penelitian yang akan dilakukan selanjutnya .

Tentunya penelitian ini bermanfaat dalam menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi peneliti maupun masyarakat khususnya masyarakat

5
kampung Bina Hurip desa Cikahuripan mengenai kesiapsiagan dalam

mengurangi risiko bencana tanah longsor di kampung Bina Hurip desa

Cikahuripan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pemikiran, data dan sumber

informasi bagi pihak terkait dalam menentukan tindakan, kebijakan

dan/atau wewenang dalam mengurangi risiko bencana tanah longsor di

kampung Bina Hurip desa Cikahuripan.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan Karya Ilmiah Akhir ini disusun dengan sistematika berikut ini.

BAB 1 : PENDAHULUAN, memuat tentang latar belakang, permasalahan

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika

penulisan Karya Ilmiah Akhir.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, memuat penelitian terdahulu, teori –

teori yang relevan dengan fokus penelitian, yaitu Bencana, Tanah

Longsor, Kesiapsiagaan dan Masyarakat Rawan Bencana.

BAB III : METODE PENELITIAN, memuat tentang desain penelitian,

penjelasan istilah, latar penelitian, sumber data dan penentuan

sumber data, teknik pengumpulan data, pemeriksaan keabsahan

data, teknik analisis data, serta jadwal dan langkah – langkah

penelitian.

6
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, memuat tentang

gambaran lokasi penelitian, hasil penelitian dan analisis hasil

penelitian.

BAB V : REKOMENDASI PROGRAM, memuat tentang latar belakang

program, nama program, tujuan, sasaran, sistem partisipan dan

pengorganisasian program, metode dan teknik, langkah – langkah

pelaksanaan, rencana anggaran biaya, rencana evaluasi, analisis

kelayakan program dan indikator keberhasil program.

BAB VI : KESIMPULAN, memuat perincian tentang penemuan –

penemuan hasil interpretasi terhadap data yang diperoleh dalam

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai