Anda di halaman 1dari 63

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Cikahuripan merupakan daerah yang berada pada ketinggian 1200

M di atas permukaan laut dengan curah hujan 2200 MM / tahun dan suhu

rata-rata 19 s.d 22 oC serta jumlah penduduk mencapai kurang lebih 11.629

jiwa. Salah satu daerah yang ada di Desa Cikahuripan adalah Kampung Bina

Hurip, Kampung Bina Hurip mempunyai jumlah penduduk sebanyak 756

jiwa yang terdiri dari laki – laki sebanyak 387 jiwa dan perempuan sebanyak

369 jiwa, dan 229 kepala keluarga yang tersebar di 4 RT. Beberapa hal yang

berkaitan dengan kondisi Kampung Bina Hurip diantaranya :

1. Kondisi Geografis

Kampung Bina Hurip terletak di Desa Cikahuripan Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat, dengan batas

wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan : Kampung Sukalaksana

b. Sebelah selatan berbatasan dengan : Desa Gudang Kahuripan

c. Sebelah timur berbatasan dengan : Desa Jayagiri

d. Sebelah barat berbatasan dengan : Kampung Cibodas

2. Gambaran Demografis

Kondisi demografis warga Kampung Bina Hurip dapat dilihat dari

jumlah penduduk berdasarkan golongan umur, jenis kelamin, dan tingkat

pendidikan. Untuk mengetahui komposisi penduduk Kampung Bina

35
36

Hurip berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada

Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Kampung Bina Hurip Berdasarkan
Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2017
Jumlah Penduduk
Persentase
No Gol. Umur Laki – Perem- Jumlah
(%)
Laki puan
1 0-4 tahun 35 21 56 7,5
2 5-9 tahun 31 43 71 9,5
3 10-14 tahun 44 31 75 9,9
4 15-19 tahun 25 34 57 7,5
5 20-24 tahun 33 31 64 8,5
6 25-29 tahun 32 21 53 7,1
7 30-34 tahun 23 31 53 7,1
8 35-39 tahun 32 29 61 8,2
9 40-44 tahun 35 39 75 9,9
10 45-49 tahun 30 21 50 6,8
11 50-59 tahun 36 36 72 9,6
12 60 tahun keatas 31 32 63 8,4
Jumlah 387 369 756 100,0
Sumber : Profil Desa Cikahuripan tahun 2017

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk di Kampung Bina Hurip hampir merata di setiap golongan

umurnya. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin jumlah laki – laki lebih

banyak dari perempuan yaitu 387 jiwa atau 51,2.

Berdasarkan Tabel 4.1 tersebut juga terlihat bahwa jarak selisih antar

golongan umur sedikit sehingga mengindikasikan di kampung Bina

Hurip memiliki sumber daya manusia yang produktif cukup tinggi dan

dalam arti bahwa banyak masyarakat Kampung Bina Hurip dapat

berperan dalam penanggulangan bencana tanah longsor khususnya di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.


37

Pendidikan sangat berpengaruh pada tingkat pengetahuan

masyarakat khususnya tentang bencana, sehingga semakin tinggi

pendidikan yang dimiliki masyarakat maka semakin besar juga

pengetahuan masyarakat tentang bencana. Untuk mengetahui komposisi

penduduk Kampung Bina Hurip berdasarkan tingkat pendidikan dapat

dilihat pada Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Kampung Bina Hurip
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2017
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 SD/Sederajat 307 47,3
2 SMP/Sederajat 142 21,8
3 SMA/Sederajat 162 24,9
4 Diploma/D-3 23 3,5
5 S-1 15 2,4
6 S-2 1 0,1
Jumlah 650 100,00
Sumber : Profil Desa Cikahuripan tahun 2017

Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut jumlah penduduk berdasarkan

tingkat pendidikan di Kampung Bina Hurip mayoritas adalah

SD/sederajat sebesar 307 orang atau 47,3. Hal ini menggambarkan bahwa

tingkat pendidikan di Kampung Bina Hurip masih relatif rendah,

sehingga berdampak pula pada kurangnya pengetahuan masyarakat

Kampung Bina Hurip tentang bencana serta berdampak pada lapangan

pekerjaan yang menjadi mata pencaharian penduduk Kampung Bina

Hurip seperti petani, buruh dan pedagang. Akan tetapi, terdapat 15 orang

yang berpendidikan S-1 dan 1 orang yang berpendidikan S-2 yang bisa
38

dijadikan pemimpin aktivitas kesiapsiagaan yang nantinya akan

membantu penanggulangan bencana di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan.

3. Gambaran Sosiografis

Kampung Bina Hurip merupakan wilayah yang berada di Desa

Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Kampung

Bina Hurip merupakan daerah yang rawan terjadi bencana tanah longsor

dikarenakan wilayah kampung Bina Hurip banyak terdapat tebing di

pinggiran Kampung Bina Hurip.

Masyarakat Kampung Bina Hurip di dominasi suku Sunda dengan

mayoritas beragama Islam sehingga norma yang berlaku di Kampung

Bina Hurip merupakan pegangan yang kuat bagi masyarakat Bina Hurip

yang selalu dijaga dan dipelihara oleh seluruh masyarakat Bina Hurip,

contohnya berbicara dengan bahasa Sunda dan berperilaku sopan. Nilai

agama juga dijadikan masyarakat Kampung Bina Hurip sebagai pedoman

dalam kehidupan sehari – hari masyarakat Kampung Bina Hurip.

Kehidupan sosial masyarakat Kampung Bina Hurip pada umumnya

relatif sederhana dan menganut pola – pola tradisional meskipun ada

yang terlihat maju (modern). Perhatian masyarakat Kampung Bina Hurip

terhadap penataan letak bangunan dan penataan lingkungan masih

terlihat kurang. Hal ini dilihat dari pembangunan rumah yang berada di

pinggir tebing.
39

Sedangkan untuk adat istiadat yang ada di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan yang merupakan masyarakat dengan adat Sunda tidak

mempunyai ritual khusus yang menjadi adat istiadat di Kampung

tersebut, hal ini dikarenakan adat istiadat di Kampung Bina Hurip mulai

terkikis oleh kehidupan modern dan juga dikarenakan kebanyakan dari

warganya merupakan pendatang dari daerah luar Kabupaten Bandung

seperti Garut.

Hasil pendapatan masyarakat Kampung Bina Hurip pada umumnya

terbilang sedang, sehingga masyarakat Kampung Bina Hurip tidak

terkendala oleh perekonomian. Sedangkan kegiatan seni dan budaya di

Kampung Bina Hurip belum dikelola secara maksimal sehingga kegiatan

– kegiatan yang dilakukan hanya sedikit dan pada waktu tertentu saja.

Program penanggulangan bencana tanah longsor yang ada di

Kampung Bina Hurip yaitu pemasangan rambu – rambu peringatan

rawan terjadi longsor.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian terkait dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam

menghadapi bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan Kabupaten Bandung Barat akan dipaparkan berdasarkan

sembilan aspek sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan pada

bab I.

Hasil penelitian setiap aspek tersebut sesuai dengan hasil statistik yang

telah dilakukan melalui penyebaran angket atau kuesioner. Pemaparan hasil


40

setiap aspek diawali dengan pengolahan data statistik melalui penggambaran

skor total keseluruhan responden. Melalui penggambaran tersebut akan

terlihat berada pada kategori mana kesiapsiagaan masyarakat Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan dalam menghadapi bencana khususnya tanah

longsor.

1. Karakteristik Responden

Penelitian kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana

tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Kabupaten

Bandung Barat Provinsi Jawa Barat dilakukan melalui penyebaran

kuesioner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 57 kepala keluarga

yang ada di Kampung Bina Hurip.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, responden

dalam penelitian ini sebanyak 35 orang laki – laki dan 22 orang

perempuan.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Jumlah frekuensi berkaitan dengan umur responden dapat

ditunjukkan dalam Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tahun 2017
No Usia Frekuensi Persentase
(%)
1 18 - 30 tahun 6 10,5
2 31 – 40 tahun 20 35,1
3 41 – 50 tahun 17 29,8
4 51 ke atas 14 24,6
Jumlah 57 100,0
41

Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa usia responden yang

berusia 31 – 40 tahun berjumlah paling banyak dalam penelitian ini

yaitu sebanyak 20 orang dengan persentase 35,1 persen, sedangkan

usia responden yang berusia 18 – 30 tahun berjumlah paling sedikit

dalam penelitian ini yaitu sebanyak 6 orang dengan persentase 10,5

persen.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah frekuensi berkaitan dengan tingkat pendidikan dapat

dilihat pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2017
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase ()
1 SD 34 61,8
2 SMP 11 20,0
3 SMA 10 18,2
Jumlah 55 100,0

Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut, dapat diketahui bahwa

masyarakat Kampung Bina Hurip yang menjadi responden dalam

penelitian ini paling banyak didominasi responden dengan

pendidikan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 34 orang dengan

persentase 61,8 persen. Sedangkan responden yang memiliki tingkat

pendidikan SMP dan SMA masing – masing sebanyak 11 orang

yang SMP dengan persentase 20,0 persen dan 10 orang yang SMA

dengan persentase 18,2 persen. Akan tetapi dari 57 orang yang

dijadikan responden terdapat dua responden yang tidak bersekolah.


42

Terlihat bahwa mayoritas responden di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan mempunyai pendidikan yang masih rendah atau

kurang. Hal tersebut mengindikasikan kalau responden kurang

mempunyai pengetahuan tentang kebencanaan khususnya

kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

2. Aspek Pengukuran Awal Terhadap Resiko Bencana

a. Deskripsi Penelitian Berdasarkan Item Pertanyaan Aspek

Pengukuran Awal Terhadap Resiko Bencana

Bencana Tanah Longsor tidak dapat diprediksi kapan terjadinya

dan cenderung datang tiba – tiba serta dapat menimbulkan kerugian

materiil, non-materiil serta korban jiwa. Akan tetapi, bencana tanah

longsor bisa dikurangi dampak kerugiannya dengan cara

kesiapsiagaan.

Salah satu cara dalam kesiapsiagaan adalah dengan melakukan

pengukuran awal terhadap resiko bencana tersebut. Aspek

pengukuran awal terhadap resiko bencana dilakukan dengan

memberikan 10 pertanyaan kepada 57 responden. Adapun hasil

penelitian pada aspek pengukuran awal terhadap resiko bencana

yang menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan Mengetahui kalau di daerah Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan merupakan daerah rawan bencana tanah longsor dapat

dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut :


43

Tabel 4.5
Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Mengetahui Kalau di daerah Kampung Bina Hurip Merupakan
Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat Mengetahui 30 4 120 52,63
2 Mengetahui 24 3 72 42,11
3 Baru Mengetahui 2 2 4 3,51
4 Tidak Mengetahui 1 1 1 1,75
Skor Total 197 100,00

Berdasarkan Tabel 4.5 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan sangat mengetahui bahwa di

Daerah Kampung Bina Hurip merupakan rawan bencana tanah

longsor.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan bahwa bencana tanah

longsor merupakan situasi yang mengancam kehidupan masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.6

sebagai berikut :
44

Tabel 4.6
Bencana Tanah Longsor Merupakan Situasi Yang Mengancam
Kehidupan Masyarakat Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sangat Mengancam 31 4 124 54,39
2 Mengancam 26 3 78 45,61
3 Sedang 0 2 0 0,0
4 Tidak Mengancam 0 1 0 0,0
Skor Total 202 100,00

Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut, terlihat bahwa bencana tanah

longsor merupakan situasi yang sangat mengancam bagi kehidupan

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan adanya peta rawan

bencana di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan dapat dilihat

pada Tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7
Telah Ada Peta Rawan Bencana di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sudah ada dan
7 4 28 12,28
disebarluaskan
2 Sudah Ada 23 3 69 40,35
3 Sedang Dibuat 3 2 6 5,26
4 Tidak Ada 24 1 24 42,11
Skor Total 127 100,00
45

Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut, terlihat bahwa responden

mengalami perbedaan pendapat. Sebagian responden

mengungkapkan bahwa telah ada peta rawan bencana di Kampung

Bina hurip Desa Cikahuripan dan sebagian menjawab tidak ada peta

rawan bencana. Hal ini mengindikasikan bahwa informasi tentang

kebencanaan kurang tersebar secara merata di masyarakat.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan bahwa Kampung Bina

Hurip sudah membuat pengukuran resiko bencana tanah longsor di

Kampung Bina Hurip dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8
Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Sudah Membuat
Pengukuran Risiko Bencana Tanah Longsor
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sudah dibuat dan
10 4 40 17,54
Dipublikasikan
2 Sudah dibuat tapi
Belum 6 3 18 10,53
dipublikasikan
3 Sedang Dibuat 6 2 12 10,53
4 Tidak Dibuat 35 1 35 61,40
Skor Total 105 100,00

Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut, terlihat bahwa Masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan tidak ada membuat dan

melakukan pengukuran risiko bencana.


46

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan tingkat kerentanan

terjadinya bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9
Tingkat Kerentanan Terjadinya Bencana Tanah Longsor
di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sangat Rentan 20 4 80 35,09
2 Rentan 31 3 93 54,39
3 Sedang 4 2 8 7,02
4 Tidak Rentan 2 1 2 3,51
Skor Total 183 100,00

Berdasarkan Tabel 4.9 tersebut, terlibat bahwa di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan rentan terjadi bencana tanah longsor.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan bahaya yang diakibatkan

oleh bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut :


47

Tabel 4.10
Bahaya Yang Diakibatkan Oleh Bencana Tanah Longsor
di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sangat Berbahaya 20 4 80 35,09
2 Berbahaya 31 3 93 54,39
3 Sedang 6 2 12 10,53
4 Tidak Berbahaya 0 1 0 0,0
Skor Total 185 100,00

Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut, terlihat bahwa tanah longsor

yang terjadi berbahaya bagi masyarakat Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan kemampuan masyarakat

di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan dalam menanggulangi

bencana tanah longsor dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11
Kemampuan Masyarakat di Kampung Bina Hurip Desa
Cikahuripan Dalam Menanggulangi
Bencana Tanah Longsor
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat Mampu dan
5 4 20 8,77
Terampil
2 Mampu dan
33 3 99 57,89
Terampil
3 Mampu tapi Tidak
17 2 34 29,82
Terampil
4 Tidak Mampu dan
2 1 2 3,51
Tidak Terampil
Skor Total 155 100,00
48

Berdasarkan Tabel 4.11 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan mampu dan terampil dalam

menanggulangi bencana tanah longsor.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan bahwa masyarakat di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan sudah melakukan upaya

pengurangan resiko bencana dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai

berikut :

Tabel 4.12
Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Sudah
Melakukan Upaya Pengurangan Risiko Bencana
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sudah dan Sering
25 4 100 43,86
Dilakukan
2 Sudah tapi baru
7 3 21 12,28
beberapa kali
3 Sedang dilakukan 11 2 22 19,30
4 Tidak dilakukan 14 1 14 24,56
Skor Total 157 100,00

Berdasarkan Tabel 4.12 tersebut, Masyarakat Kampung Bina

Hurip sudah sering melakukan upaya pengurangan resiko bencana

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan bahwa di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan sudah ada jalur evakuasi bencana

dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut :


49

Tabel 4.13
Jalur Evakuasi Bencana di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sudah ada dan
22 4 88 38,60
Sudah Diberlakukan
2 Sudah ada tapi
17 3 51 29,82
Belum diberlakukan
3 Sedang dibuat 6 2 12 10,53
4 Tidak ada 12 1 12 21,05
Skor Total 163 100,00

Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut, terlihat bahwa di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan sudah mempunyai jalur evakuasi

apabila terjadi bencana.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana yang menunjukkan bahwa di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan sudah ada tata cara pengevakuasian

masyarakat jika terjadi bencana tanah longsor dapat dilihat pada

Tabel 4.14 sebagai berikut :

Tabel 4.14
Tata Cara Pengevakuasian Masyarakat Jika Terjadi Bencana
Tanah Longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sudah ada dan
11 4 44 19,30
Telah ditetapkan
2 Sudah ada tapi
13 3 39 22,81
belum ditetapkan
3 Sedang dirancang 6 2 12 10,53
4 Tidak ada 27 1 27 47,37
Skor Total 122 100,00
50

Berdasarkan Tabel 4.14 tersebut, terlihat bahwa tidak ada tata

cara pengevakuasian yang disepakati maupun dibuat oleh

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

b. Perolehan Skor Total Aspek Pengukuran Awal Terhadap Resiko

Bencana

Mengetahui perolehan skor total aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana dan termasuk dalam kategori mana aspek

pengukuran awal terhadap resiko bencana adalah menggunakan cara

perhitungan dengan memberikan sejumlah item pertanyaan kepada

responden yang sesuai dengan kategori penelitian ini. Terdapat 10

item pertanyaan dalam aspek pengukuran awal terhadap resiko

bencana, dimana setiap item pertanyaan memiliki kriteria skor

jawaban tertinggi adalah 4 dan kriteria jawaban skor terendah adalah

1. Terdapat 57 orang yang menjadi responden dalam penelitian ini.

Selanjutnya, hasil untuk menunjukkan aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana adalah melalui garis kontinum yang terbagi

ke dalam empat kategori yaitu sangat rendah, rendah, tinggi dan

sangat tinggi. Adapun hasil perhitungan batas garis kontinum pada

aspek pengukuran awal resiko bencana dapat dilihat pada lampiran

5.

Sedangkan untuk mengetahui berada pada kategori mana aspek

pengukuran awal terhadap resiko bencana, diperlukan angka hasil

penjumlahan dari perolehan total skor keseluruhan responden untuk


51

10 item pertanyaan dalam aspek pengukuran awal terhadap resiko

bencana. Oleh karena itu, berikut penghitungannya :

Tabel 4.15
Kesiapsiagaan Aspek Pengukuran Awal
Terhadap Resiko Bencana
Tahun 2017

Item Pertanyaan Skor Aktual Skor Ideal


1 197 228
2 202 228
3 127 228
4 105 228
5 183 228
6 185 228
7 155 228
8 157 228
9 163 228
10 122 228
Jumlah 1596 2280

Angka hasil penjumlahan dari perolehan total skor keselurahan

responden untuk 10 item pertanyaan dalam aspek pengukuran awal

resiko bencana adalah 1596. Sedangkan hasil yang diharapkan dari

aspek pengukuran awal terhadap resiko bencana adalah 2280. Skor

terendah dari jawaban responden terhadap 10 pertanyaan aspek

pengukuran awal resiko bencana yaitu pada pertanyaan ke empat

yaitu hanya sebesar 105, sementara skor tertinggi didapat pada

pertanyaan 2 sebesar 202.

Berikut garis kontinum yang menunjukkan berada pada kategori

mana aspek pengukuran awal terhadap resiko bencana :


52

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

570 998 1426 1854 2282


1596
Gambar 4.1 : Garis Kontinum Aspek Pengukuran Awal Terhadap
Resiko Bencana

Berdasarkan gambar 4.1 tersebut, hasil penelitian yang telah dilakukan

pada aspek pengukuran awal resiko bencana berada pada tingkat yang

tinggi. Secara umum memang masyarakat kampung Bina hurip pada

aspek pengukuran awal resiko bencana berada pada tingkat yang tinggi

akan tetapi perlu adanya pembaharuan pengukuran yang harus dilakukan

oleh masyarakat Kampung Bina Hurip.

3. Aspek Perencanaan

a. Deskripsi Penelitian Berdasarkan Item Pertanyaan Aspek

Perencanaan

Bencana Tanah Longsor tidak dapat diprediksi kapan terjadinya

dan cenderung datang tiba – tiba serta dapat menimbulkan kerugian

materiil, non-materiil serta korban jiwa. Akan tetapi, bisa dilakukan

kesiapsiagaan untuk menanggulangi dan mengurangi dampak

kerugiannya.

Salah satu cara dalam kesiapsiagaan adalah dengan melakukan

perencanaan. Aspek perencanaan dilakukan dengan memberikan 10

pertanyaan kepada 57 responden. Adapun hasil penelitian pada aspek

perencanaan yang menunjukkan keterlibatan masyarakat dalam


53

menghadapi bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut :

Tabel 4.16
Keterlibatan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Tanah
Longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Terlibat 32 4 128 56,14
2 Cukup Terlibat 14 3 42 24,56
3 Kurang Terlibat 11 2 22 19,30
4 Tidak ada
0 1 0 0,0
Keterlibatan
Skor Total 192 100,00

Berdasarkan Tabel 4.16 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

terlibat dalam menghadapi bencana tanah longsor di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan ketidakpedulian masyarakat di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan dengan bencana tanah longsor dilihat pada Tabel

4.17 sebagai berikut :

Tabel 4.17
Masyarakat Kampung Bina Hurip Tidak Peduli Dengan
Bencana Tanah Longsor di Daerah Kampung Bina Hurip
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat tidak peduli 5 4 20 8,77
2 Tidak Peduli 2 3 6 3,51
3 Kurang Peduli 1 2 2 1,75
4 Peduli 49 1 49 85,96
Skor Total 77 100,00
54

Berdasarkan Tabel 4.17 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

peduli dengan bencana tanah longsor di Daerah Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan rencana aktivitas kesiapsiagaan oleh masyarakat yang

khusus penanggulangan bencana tanah longsor di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan dengan bencana tanah longsor dapat dilihat

pada Tabel 4.18 sebagai berikut :

Tabel 4.18
Rencana Aktivitas Kesiapsiagaan Oleh Masyarakat Khusus
Penanggulangan Bencana Tanah Longsor di Kampung
Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sudah ada dan
21 4 84 36,84
sudah dilaksanakan
2 Sudah ada namun
14 3 42 24,56
belum dilaksanakan
3 Sedang dirancang 3 2 6 5,26
4 Tidak ada 19 1 19 33,33
Skor Total 151 100,00

Berdasarkan Tabel 4.19 tersebut, terlihat bahwa terdapat

perbedaan pendapat diantara responden, dimana ada sebagian

responden yang mengungkapkan bahwa di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan sudah ada rencana aktivitas kesiapsiagaan dan ada

sebagian yang mengungkapkan bahwa di Kampung Bina Hurip tidak

ada rencana aktivitas kesiapsiagaan.


55

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Bina Hurip tidak

memiliki rencana kontijensi sebagai upaya meminimalisir dampak

bencana dapat dilihat pada Tabel 4.19 sebagai berikut :

Tabel 4.19
Masyarakat Kampung Bina Hurip Tidak Memiliki Rencana
Kontijensi Sebagai Upaya Untuk Meminimalisir Dampak
Bencana Yang Mungkin Dapat Terjadi
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Tidak ada
6 4 24 10,53
direncanakan
2 Belum
22 3 66 38,60
direncanakan
3 Ada tapi belum
26 2 52 45,61
memadai
4 Ada dan sudah
3 1 3 5,26
memadai
Skor Total 145 100,00

Berdasarkan Tabel 4.19 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

Kampung Bina Hurip tidak memiliki rencana kontijensi yang tepat

sebagai upaya meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Bina Hurip telah

membuat tugas dan arah aktivitas kesiapsiagaan dapat dilihat pada

Tabel 4.20 sebagai berikut :


56

Tabel 4.20
Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Telah
Membuat Tugas Dan Arah Aktivitas Kesiapsiagaan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sudah dibuat dan
14 4 56 24,56
telah dilakukan
2 Sudah dibuat tapi
6 3 18 10,53
belum dilakukan
3 Sedang dibuat 8 2 16 14,04
4 Tidak ada 29 1 29 50,88
Skor Total 119 100,00

Berdasarkan Tabel 4.20 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

tidak ada membuat tugas dan arah aktivitas kesiapsiagaan di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan pembagian tugas dalam menghadapi bencana di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan dengan bencana tanah

longsor dapat dilihat pada Tabel 4.21 sebagai berikut :


57

Tabel 4.21
Pembagian Tugas Dalam Menghadapi Bencana
di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Ada dan Sangat
3 4 12 5,26
Jelas
2 Ada pembagian
20 3 60 35,09
tugas
3 Ada tapi tidak jelas 18 2 36 31,58
4 Tidak ada
16 1 16 28,07
pembagian tugas
Skor Total 124 100,00

Berdasarkan Tabel 4.21 tersebut, terlihat bahwa terdapat

pembagian tugas dalam menghadapi bencana di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan. Akan tetapi ada yang mengungkapkan

tidak ada pembagian tugas dalam menghadapi bencana di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan aktivitas kesiapsiagaan masyarakat di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan telah melibatkan organisasi yang ada di

masyarakat pemerintah lokal maupun nasional dapat dilihat pada

Tabel 4.22 sebagai berikut :


58

Tabel 4.22
Aktivitas Kesiapsiagaan Masyarakat di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan Telah Melibatkan Organisasi Yang Ada di
Masyarakat, Pemerintah Lokal Maupun Nasional
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sudah melibatkan
dan sudah 21 4 84 36,84
berkontribusi
2 Sudah melibatkan
tapi belum 15 3 45 26,32
berkontribusi
3 Sedang dilibatkan 11 2 22 19,30
4 Tidak dilibatkan 10 1 10 17,54
Skor Total 161 100,00

Berdasarkan Tabel 4.22 tersebut, terlihat bahwa organisasi dan

pemerintah sudah terlibat dan berkontribusi dalam aktivitas

kesiapsiagaan di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Bina Hurip tidak

mengetahui rencana aktivitas kesiapsiagaan yang ada di Kampung

Bina Hurip dapat dilihat pada Tabel 4.23 sebagai berikut :


59

Tabel 4.23
Masyarakat Kampung Bina Hurip Tidak Mengetahui Rencana
Aktivitas Kesiapsiagaan Yang Ada di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat Tidak
3 4 12 5,26
Mengetahui
2 Tidak mengetahui 15 3 45 26,32
3 Kurang
23 2 46 40,35
mengetahui
4 Mengetahui 16 1 16 28,07
Skor Total 119 100,00

Berdasarkan Tabel 4.23 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

kurang mengetahui tentang adanya rencana aktivitas kesiapsiagaan

di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Bina Hurip tidak terlibat

dalam rencana aktivitas kesiapsiagaan yang ada di Kampung Bina

Hurip dapat dilihat pada Tabel 4.24 sebagai berikut :

Tabel 4.24
Masyarakat Tidak Terlibat Dalam Rencana Aktivitas
Kesiapsiagaan Yang Ada di Kampung
Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat tidak
0 4 0 0,0
terlibat
2 Tidak terlibat 10 3 30 17,54
3 Kurang terlibat 22 2 44 38,60
4 Terlibat 25 1 25 43,86
Skor Total 99 100,00
60

Berdasarkan Tabel 4.24 tersebut, masyarakat terlibat dalam

rencana aktivitas kesiapsiagaan yang ada di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek perencanaan yang

menunjukkan bahwa tidak ada pembentukan kelompok siaga

bencana di Kampung Bina Hurip dapat dilihat pada Tabel 4.25

sebagai berikut :

Tabel 4.25
Tidak Ada Pembentukan Kelompok Masyarakat Siaga Bencana
di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Tidak ada 37 4 148 64,91
2 Sedang dalam
proses 9 3 27 15,79
pembentukan
3 Sudah terbentuk
9 2 18 17,54
tapi belum aktif
4 Sudah terbentuk
1 1 1 1,75
dan sudah aktif
Skor Total 194 100,00

Berdasarkan Tabel 4.25 tersebut, terlihat bahwa di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan tidak ada pembentukan kelompok

masyarakat siaga bencana.

b. Perolehan Skor Total Aspek Perencanaan

Mengetahui perolehan skor total aspek perencanaan dan

termasuk dalam kategori mana aspek perencanaan adalah

menggunakan cara perhitungan dengan memberikan sejumlah item


61

pertanyaan kepada responden yang sesuai dengan kategori penelitian

ini. Terdapat 10 item pertanyaan dalam aspek perencanaan, dimana

setiap item pertanyaan memiliki kriteria skor jawaban tertinggi

adalah 4 dan kriteria jawaban skor terendah adalah 1. Terdapat 57

orang yang menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya,

hasil untuk menunjukkan aspek perencanaan adalah melalui garis

kontinum yang terbagi ke dalam empat kategori yaitu sangat rendah,

rendah, tinggi dan sangat tinggi. Adapun hasil perhitungan batas

garis kontinum pada aspek perencanaan dapat dilihat pada lampiran

5.

Sedangkan untuk mengetahui berada pada kategori mana aspek

perencanaan, diperlukan angka hasil penjumlahan dari perolehan

total skor keseluruhan responden untuk 10 item pertanyaan dalam

aspek perencanaan. Oleh karena itu, berikut penghitungannya :

Tabel 4.26
Kesiapsiagaan Aspek Perencanaan
Tahun 2017

Nomor Pertanyaan Skor Aktual Skor Ideal


1 192 228
2 77 228
3 151 228
4 145 228
5 119 228
6 124 228
7 161 228
8 119 228
9 99 228
10 194 228
Jumlah 1381 2280
62

Angka hasil penjumlahan dari perolehan total skor keseluruhan

responden untuk 10 item pertanyaan dalam aspek perencanaan

adalah 1381. Sedangkan hasil yang diharapkan dari aspek

perencanaan adalah 2280. Skor terendah dari jawaban responden

terhadap 10 pertanyaan aspek perencanaan yaitu pada pertanyaan ke-

2 yaitu hanya sebesar 77, sementara skor tertinggi didapat pada

pertanyaan ke-10 sebesar 194.

Berikut garis kontinum yang menunjukkan berada pada kategori

mana aspek perencanaan :

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

570 998 1426 1854 2282


1381
Gambar 4.2 : Garis Kontinum Kesiapsiagaan Aspek Perencanaan

Berdasarkan gambar 4.2 tersebut, hasil penelitian yang telah

dilakukan pada aspek perencanaan berada pada tingkat yang rendah.

Masyarakat kampung Bina hurip pada aspek perencanaan berada

pada tingkat yang rendah sehingga perlu adanya perencanaan yang

lebih terpadu yang perlu dilakukan masyarakat Kampung Bina

Hurip.

4. Aspek Rencana Institusional

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan tidak ada membuat


63

rencana institusional. Hal tersebut dikarenakan belum adanya kerja sama

yang dilakukan oleh masyarakat dengan lembaga institusi yang terkait

dengan bencana maupun belum adanya inisiator yang mencanangkan

untuk membuat sebuah perencanaan yang melibatkan institusional yang

ada di Kampung Bina Hurip maupun diluar Kampung Bina Hurip.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesiapsiagaan pada aspek

rencana institusional ini, Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan berada

pada kategori sangat rendah.

5. Aspek Sistem Informasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan tidak mempunyai

sistem informasi yang berkaitan dengan kebencanaan. Hal tersebut

dikarenakan masyarakat Kampung Bina Hurip tidak memiliki inisiator

yang menggagas untuk membuat sistem informasi yang disepakati

bersama, sehingga selama ini hanya menggunakan percakapan –

percakapan diantara masyarakat tanpa ada tata cara.

Dapat disimpulkan bahwa kesiapsiagaan pada aspek sistem

informasi ini, Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan berada pada

kategori sangat rendah.

6. Aspek Pusat Sumber Daya

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,

masyarakat Kampung Bina Hurip tidak mempunyai pusat sumber daya

apabila terjadi bencana. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Kampung


64

Bina Hurip melakukanya secara individu tanpa ada pemusatan sumber

daya.

Dapat disimpulkan bahwa kesiapsiaaan pada aspek pusat sumber

daya di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan berada pada kategori

sangat rendah.

7. Aspek Sistem Peringatan

a. Deskripsi Penelitian Berdasarkan Item Pertanyaan Aspek Sistem

Peringatan

Bencana Tanah Longsor tidak dapat diprediksi kapan terjadinya

dan cenderung datang tiba – tiba serta dapat menimbulkan kerugian

materiil, non-materiil serta korban jiwa. Akan tetapi, bisa dilakukan

kesiapsiagaan untuk menanggulangi dan mengurangi dampak

kerugiannya.

Salah satu cara dalam kesiapsiagaan adalah dengan membuat

sistem peringatan. Aspek sistem peringatan dilakukan dengan

memberikan 10 pertanyaan kepada 57 responden. Adapun hasil

penelitian pada aspek sistem peringatan yang menunjukkan telah

tersedianya peralatan peringatan dini ketika terjadi bencana di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel

4.27 sebagai berikut :


65

Tabel 4.27
Telah Tersedia Peralatan Peringatan Dini Ketika Terjadi
Bencana di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Ada dan sering
3 4 12 5,26
digunakan
2 Ada 17 3 51 29,82
3 Ada tapi tidak
8 2 16 14,04
digunakan
4 Tidak ada 29 1 29 50,88
Skor Total 108 100,00

Berdasarkan Tabel 4.27 tersebut, Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan tidak tersedia peralatan peringatan dini ketika terjadi

bencana. Akan tetapi ada yang mengungkap telah ada peralatan

peringatan dini di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan kesepakatan dalam memberikan peringatan apabila

terjadi bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.28 sebagai berikut :

Tabel 4.28
Kesepakatan Dalam Memberikan Peringatan Apabila Terjadi
Bencana Tanah Longsor di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sudah ada dan
12 4 48 21,05
sudah dilakukan
2 Sudah ada tapi
33 3 99 57,90
belum disepakati
3 Sedang disepakati 0 2 0 0,0
4 Tidak ada 12 1 22 21,05
Skor Total 169 100,00
66

Berdasarkan Tabel 4.28 tersebut, masyarakat Kampung Bina

Hurip telah mempunyai sistem peringatan apabila terjadi bencana,

akan tetapi belum secara resmi disepakati oleh masyarakat di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan kesiapan peralatan peringatan dini apabila terjadi

bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan

dapat dilihat pada Tabel 4.29 sebagai berikut :

Tabel 4.29
Kesiapan Peralatan Peringatan Dini Apabila Terjadi Bencana
Tanah Longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sangat memadai 3 4 12 5,26
2 Cukup memadai 34 3 102 59,65
3 Kurang memadai 15 2 30 26,32
4 Tidak memadai 5 1 5 8,77
Skor Total 149 100,00

Berdasarkan Tabel 4.29 tersebut, terlihat bahwa kesiapan

peralatan peringatan dini apabila terjadi bencana tanah longsor di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan sudah cukup memadai.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan masyarakat tidak mengetahui tentang sistem

peringatan apabila terjadi bencana tanah longsor di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.30 sebagai

berikut :
67

Tabel 4.30
Masyarakat Tidak Mengetahui Tentang Sistem Peringatan
Apabila Terjadi Bencana Tanah Longsor di Kampung
Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Sko Total Persentase
r Frekuensi
(%)
1 Sangat tidak
4 4 16 7,02
mengetahui
2 Tidak mengetahui 12 3 36 21,05
3 Kurang mengetahui 27 2 54 47,37
4 Mengetahui 14 1 14 24,56
Skor Total 120 100,00

Berdasarkan Tabel 4.30 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

kurang mengetahui tentang sistem peringatan apabila terjadi bencana

tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan jangkauan informasi yang dilakukan antar anggota

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan ketika terjadi

bencana di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan dapat dilihat

pada Tabel 4.31 sebagai berikut :

Tabel 4.31
Jangkauan Informasi Yang Dilakukan Antar Anggota
Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Ketika
Terjadi Bencana Tanah Longsor di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat terjangkau 2 4 8 3,51
2 Cukup terjangkau 51 3 153 89,47
3 Tidak terjangkau 3 2 6 5,26
4 Sangat tidak
1 1 1 1,75
terjangkau
Skor Total 168 100,00
68

Berdasarkan Tabel 4.31 tersebut, terlihat bahwa informasi yang

dilakukan diantara masyarakat ketika terjadi bencana tanah longsor

di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan cukup terjangkau.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan kecepatan waktu dalam penyampaian informasi antar

anggota masyarakat ketika terjadi bencana tanah longsor di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel

4.32 sebagai berikut :

Tabel 4.32
Kecepatan Waktu Dalam Penyampaian Informasi Antar
Anggota Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
ketika terjadi bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat cepat 4 4 16 7,02
2 cepat 25 3 75 43,86
3 Cukup cepat 22 2 44 38,60
4 Tidak cepat 6 1 6 10,53
Skor Total 141 100,00

Berdasarkan Tabel 4.32 tersebut, terlihat bahwa penyampaian

informasi dilakukan dengan cepat antar anggota masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan ketika terjadi bencana tanah

longsor.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan tidak ada kejelasan dalam pengambilan keputusan jika

terjadi bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.33 sebagai berikut :


69

Tabel 4.33
Tidak Ada Kejelasan Dalam Pengambilan Keputusan Jika
Terjadi Bencana Tanah Longsor di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Tidak jelas 2 4 8 3,51
2 Kurang jelas 22 3 66 38,60
3 Cukup jelas 26 2 52 45,61
4 Jelas 7 1 7 12,28
Skor Total 133 100,00

Berdasarkan Tabel 4.33 tersebut, terlihat bahwa pengambilan

keputusan jika terjadi bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan cukup jelas.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan masyarakat kesulitan dalam menggunakan alat

peringatan yang tersedia di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan

dapat dilihat pada Tabel 4.34 sebagai berikut :

Tabel 4.34
Masyarakat Kesulitan Dalam Menggunakan Alat Peringatan
Yang Tersedia di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat sulit 6 4 24 10,53
2 Sulit 9 3 27 15,79
3 Sedang 21 2 42 36,84
4 Mudah 21 1 21 36,84
Skor Total 114 100,00
70

Berdasarkan Tabel 4.34 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan cukup mudah dalam

menggunakan alat peringatan yang tersedia.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan masyarakat kesulitan dalam menjangkau alat

peringatan yang tersedia di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan

dapat dilihat pada Tabel 4.35 sebagai berikut :

Tabel 4.35
Masyarakat Sulit Menjangkau Alat Peringatan Yang Tersedia
di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sangat sulit 2 4 8 3,51
2 Sulit 8 3 24 14,04
3 Sedang 23 2 46 40,35
4 Mudah 24 1 24 42,11
Skor Total 102 100,00

Berdasarkan Tabel 4.35 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

cukup mudah dalam menjangkau alat peringatan yang tersedia di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek sistem peringatan yang

menunjukkan tidak ada tim khusus dalam melaksanakan sistem

peringatan di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan dapat dilihat

pada Tabel 4.36 sebagai berikut :


71

Tabel 4.36
Tidak Ada Tim Khusus Dalam Melaksanakan Sistem
Peringatan di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat tidak ada 8 4 32 14,04
2 Tidak ada 17 3 51 29,82
3 Belum ada 16 2 32 28,07
4 Ada 16 1 16 28,07
Skor Total 131 100,00

Berdasarkan Tabel 4.36 tersebut, terlihat bahwa tidak ada tim

khusus dalam melaksanakan sistem peringatan di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan.

b. Perolehan Skor Total Aspek Sistem Peringatan

Mengetahui perolehan skor total aspek sistem peringatan dan

termasuk dalam kategori mana aspek sistem peringatan adalah

menggunakan cara perhitungan dengan memberikan sejumlah item

pertanyaan kepada responden yang sesuai dengan kategori penelitian

ini. Terdapat 10 item pertanyaan dalam aspek sistem peringatan,

dimana setiap item pertanyaan memiliki kriteria skor jawaban

tertinggi adalah 4 dan kriteria jawaban skor terendah adalah 1.

Terdapat 57 orang yang menjadi responden dalam penelitian ini.

Selanjutnya, hasil untuk menunjukkan aspek sistem peringatan

adalah melalui garis kontinum yang terbagi ke dalam empat kategori

yaitu sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Adapun hasil
72

perhitungan batas garis kontinum pada aspek sistem peringatan dapat

dilihat pada lampiran 5.

Sedangkan untuk mengetahui berada pada kategori mana aspek

sistem peringatan, diperlukan angka hasil penjumlahan dari

perolehan total skor keseluruhan responden untuk 10 item

pertanyaan dalam aspek sistem peringatan. Oleh karena itu, berikut

penghitungannya :

Tabel 4.37
Kesiapsiagaan Aspek Sistem Peringatan
Tahun 2017

Nomor Pertanyaan Skor Aktual Skor Ideal


1 108 228
2 169 228
3 149 228
4 120 228
5 168 228
6 141 228
7 133 228
8 114 228
9 102 228
10 131 228
Jumlah 1335 2280

Angka hasil penjumlahan dari perolehan total skor keseluruhan

responden untuk 10 item pertanyaan dalam aspek sistem peringatan

adalah 1335. Sedangkan hasil yang diharapkan dari aspek sistem

peringatan adalah 2280. Skor terendah dari jawaban responden

terhadap 10 pertanyaan aspek sistem peringatan yaitu pada

pertanyaan ke sembilan yaitu hanya sebesar 102, sementara skor

tertinggi didapat pada pertanyaan ke dua sebesar 169.


73

Berikut garis kontinum yang menunjukkan berada pada kategori

mana aspek sistem peringatan :

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

570 998 1426 1854 2282


1335
Gambar 4.6 : Garis Kontinum Kesiapsiagaan Aspek Sistem
Peringatan

Berdasarkan gambar 4.6 tersebut, hasil penelitian yang telah

dilakukan pada aspek sistem peringatan berada pada tingkat yang

rendah. Masyarakat kampung Bina hurip pada aspek sistem

peringatan berada pada tingkat yang rendah sehingga perlu adanya

dilakukan koordinasi diantara masyarakat untuk menyepakati sistem

peringatan yang akan digunakan.

8. Aspek Mekanisme Respon

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, masyarakat

Kampung Bina Hurip tidak mempunyai mekanisme respon apabila

terjadi bencana. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Bina Hurip apabila

menerima bantuan bencana dilakukan secara spontan tanpa ada

mekanisme yang dibuat oleh masyarakat Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan.

Dapat disimpulkan bahwa kesiapsiagaan pada aspek mekanisme

respon di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan berada pada kategori

Sangat rendah.
74

9. Aspek Pelatihan dan Pendidikan Terhadap Masyarakat

a. Deskripsi Penelitian Berdasarkan Item Pertanyaan Aspek Pelatihan

dan Pendidikan Terhadap Masyarakat

Bencana Tanah Longsor tidak dapat diprediksi kapan terjadinya

dan cenderung datang tiba – tiba serta dapat menimbulkan kerugian

materiil, non-materiil serta korban jiwa. Akan tetapi, bisa dilakukan

kesiapsiagaan untuk menanggulangi dan mengurangi dampak

kerugiannya.

Salah satu cara dalam kesiapsiagaan adalah dengan melakukan

pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat. Aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat dilakukan dengan memberikan 10

pertanyaan kepada 57 responden. Adapun hasil penelitian pada aspek

pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan

pemerintah daerah dan kelompok masyarakat pernah memberikan

pelatihan dalam penanggulangan bencana tanah longsor di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.38 sebagai

berikut :
75

Tabel 4.38
Pemerintah Daerah Dan Kelompok Masyarakat Pernah
Memberikan Pelatihan Dalam Penanggulangan Bencana Tanah
Longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat sering 4 4 16 7,02
2 Sering 3 3 9 5,26
3 Kadang - kadang 26 2 52 45,61
4 Tidak pernah 24 1 24 42,11
Skor Total 101 100,00

Berdasarkan Tabel 4.38 tersebut, terlihat bahwa pemerintah

daerah dan kelompok masyarakat pernah memberikan pelatihan

penanggulangan bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan pernah

mendapatkan pelatihan tentang kebencanaan dapat dilihat pada Tabel

4.39 sebagai berikut :

Tabel 4.39
Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Pernah
Mendapatkan Pelatihan Tentang Kebencanaan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Sangat sering 1 4 4 1,75
2 Sering 3 3 9 5,26
3 Kadang - kadang 30 2 60 52,63
4 Tidak pernah 23 1 23 40,35
Skor Total 96 100,00
76

Berdasarkan Tabel 4.39 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan pernah mendapatkan

pelatihan tentang kebencanaan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa penting

bagi masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan untuk

mendapatkan pelatihan dalam menghadapi bencana tanah longsor

dapat dilihat pada Tabel 4.40 sebagai berikut :

Tabel 4.40
Penting Bagi Masyarakat Untuk Mendapatkan Pelatihan Dalam
Menghadapi Bencana Tanah Longsor di Kampung
Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Penting 36 4 144 63,16
2 Cukup penting 19 3 57 33,33
3 Kurang penting 1 2 2 1,75
4 Tidak penting 1 1 1 1,75
Skor Total 204 100,00

Berdasarkan Tabel 4.40 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

merasa penting untuk mendapatkan pelatihan dalam menghadapi

bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa

masyarakat membutuhkan pelatihan dalam menghadapi bencana

tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripandapat

dilihat pada Tabel 4.41 sebagai berikut :


77

Tabel 4.41
Masyarakat Membutuhkan Pelatihan Dalam Menghadapi
Bencana Tanah Longsor di Kampung Bina Hurip
Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat
44 4 176 77,19
membutuhkan
2 Cukup
6 3 18 10,53
membutuhkan
3 Kurang
1 2 2 1,75
membutuhkan
4 Tidak
6 1 6 10,53
membutuhkan
Skor Total 202 100,00

Berdasarkan Tabel 4.41 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

sangat membutuhkan pelatihan dalam menghadapi bencana tanah

longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa

keterampilan dalam memberikan sosialisasi terhadap masyarakat

akan dampak dari bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan dapat dilihat pada Tabel 4.42 sebagai berikut :


78

Tabel 4.42
Keterampilan Dalam Memberikan Sosialisasi Terhadap
Masyarakat Akan Dampak Dari Bencana Tanah Longsor
di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat terampil 0 4 0 0,0
2 Terampil 20 3 60 35,09
3 Cukup terampil 24 2 48 42,11
4 Tidak terampil 13 1 13 22,81
Skor Total 121 100,00

Berdasarkan Tabel 4.42 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

cukup terampil dalam memberikan sosialisasi terhadap masyarakat

akan dampak dari bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan tidak memiliki

pengetahuan mengenai tanda – tanda terjadinya bencana tanah

longsor dapat dilihat pada Tabel 4.43 sebagai berikut :


79

Tabel 4.43
Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Tidak
Memiliki Pengetahuan Mengenai Tanda – Tanda
Terjadinya Bencana Tanah Longsor
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat tidak
0 4 0 0,0
mengetahui
2 Tidak mengetahui 13 3 39 22,81
3 Kurang
31 2 62 54,39
mengetahui
4 Mengetahui 13 1 13 22,81
Skor Total 114 100,00

Berdasarkan Tabel 4.43 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

Kampung Bina Hurip kurang memiliki pengetahuan tentang tanda –

tanda terjadinya bencana tanah longsor.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan tidak

mempunyai pengetahuan tentang bahaya bencana tanah longsor

dapat dilihat pada Tabel 4.44 sebagai berikut :

Tabel 4.44
Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Tidak
Mempunyai Pengetahuan Tentang Bahaya
Bencana Tanah Longsor
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat tidak ada 0 4 0 0,0
2 Tidak ada 2 3 6 3,51
3 Kurang 36 2 72 63,16
4 Ada 19 1 19 33,33
Skor Total 97 100,00
80

Berdasarkan Tabel 4.44 tersebut, masyarakat Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan kurang mempunyai pengetahuan tentang

bahaya bencana tanah longsor.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan tidak

mempunyai pengetahuan tentang cara menghadapi bencana tanah

longsor dapat dilihat pada Tabel 4.89 sebagai berikut :

Tabel 4.45
Masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan Tidak
Mempunyai Pengetahuan Tentang Cara Menghadapi
Bencana Tanah Longsor
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Skor Total Persentase
Frekuensi
(%)
1 Sangat tidak
3 4 12 5,26
mengetahui
2 Tidak mengetahui 2 3 6 3,51
3 Kurang
39 2 78 68,42
mengetahui
4 Mengetahui 13 1 13 22,81
Skor Total 109 100,00

Berdasarkan Tabel 4.45 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan kurang mempunyai

pengetahuan tentang cara menghadapi bencana tanah longsor.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa

masyarakat Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan tidak


81

berpartisipasi aktif dalam pelatihan yang dilaksanakan dapat dilihat

pada Tabel 4.46 sebagai berikut :

Tabel 4.46
Masyarakat Tidak Berpartisipasi Aktif Dalam Pelatihan Yang
Dilaksanakan di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017

No Nama Frekuensi Skor Total Persentase


Frekuensi
(%)
1 Tidak
8 4 32 14,04
berpartisipasi
2 Kurang
6 3 18 10,53
berpartisipasi
3 Cukup
35 2 70 61,40
berpartisipasi
4 Berpartisipasi 8 1 8 14,04
Skor Total 128 100,00

Berdasarkan Tabel 4.46 tersebut, terlihat bahwa masyarakat

cukup berpartisipasi dalam pelatihan yang dilaksanakan di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Selanjutnya hasil penelitian pada aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat yang menunjukkan bahwa tidak ada

pemberian pengetahuan diantara masyarakat Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan tentang bencana tanah longsor dapat dilihat pada

Tabel 4.47 sebagai berikut :


82

Tabel 4.47
Tidak Ada Pemberian Pengetahuan Diantara Masyarakat
Tentang Bencana Tanah Longsor di Kampung
Bina Hurip Desa Cikahuripan
Tahun 2017
No Nama Frekuensi Sko Total Persentase
r Frekuensi
(%)
1 Sangat tidak ada 2 4 8 3,51
2 Tidak ada 6 3 18 10,53
3 Belum ada 34 2 68 59,65
4 Ada 15 1 15 26,32
Skor Total 109 100,00

Berdasarkan Tabel 4.47 tersebut, terlihat bahwa belum ada

pemberian pengetahuan diantara masyarakat tentang bencana tanah

longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

b. Perolehan Skor Total Aspek Pelatihan dan Pendidikan Terhadap

Masyarakat

Mengetahui perolehan skor total aspek pelatihan dan pendidikan

terhadap masyarakat dan termasuk dalam kategori mana aspek

pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat adalah menggunakan

cara perhitungan dengan memberikan sejumlah item pertanyaan

kepada responden yang sesuai dengan kategori penelitian ini.

Terdapat 10 item pertanyaan dalam aspek pelatihan dan pendidikan

terhadap masyarakat, dimana setiap item pertanyaan memiliki

kriteria skor jawaban tertinggi adalah 4 dan kriteria jawaban skor

terendah adalah 1. Terdapat 57 orang yang menjadi responden dalam

penelitian ini. Selanjutnya, hasil untuk menunjukkan aspek pelatihan

dan pendidikan terhadap masyarakat adalah melalui garis kontinum


83

yang terbagi ke dalam empat kategori yaitu sangat rendah, rendah,

tinggi dan sangat tinggi. Adapun hasil perhitungan batas garis

kontinum pada aspek pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat

dapat dilihat pada lampiran 5.

Sedangkan untuk mengetahui berada pada kategori mana aspek

pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat, diperlukan angka

hasil penjumlahan dari perolehan total skor keseluruhan responden

untuk 10 item pertanyaan dalam aspek pelatihan dan pendidikan

terhadap masyarakat. Oleh karena itu, berikut penghitungannya :

Tabel 4.48
Kesiapsiagaan Aspek Pelatihan dan Pendidikan
Terhadap Masyarakat
Tahun 2017

Nomor Pertanyaan Skor Aktual Skor Ideal


1 101 228
2 96 228
3 204 228
4 202 228
5 121 228
6 114 228
7 97 228
8 109 228
9 128 228
10 109 228
Jumlah 1281 2280

Angka hasil penjumlahan dari perolehan total skor keseluruhan

responden untuk 10 item pertanyaan dalam aspek pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat adalah 1281. Sedangkan hasil yang

diharapkan dari aspek pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat


84

adalah 2280. Skor terendah dari jawaban responden terhadap 10

pertanyaan aspek pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat

yaitu pada pertanyaan ke dua yaitu hanya sebesar 96, sementara skor

tertinggi didapat pada pertanyaan ke tiga sebesar 204.

Berikut garis kontinum yang menunjukkan berada pada kategori

mana aspek pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat:

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

570 998 1426 1854 2282


1281
Gambar 4.8 : Garis Kontinum Kesiapsiagaan Aspek Pelatihan dan
Pendidikan Terhadap Masyarakat

Berdasarkan gambar 4.8 tersebut, hasil penelitian yang telah

dilakukan pada aspek pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat

berada pada tingkat yang rendah. Masyarakat kampung Bina hurip

pada aspek pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat berada

pada tingkat yang rendah sehingga perlu adanya dilakukan

koordinasi antara masyarakat dengan pemerintah maupun organisasi

lokal untuk melakukan suatu kerjasama dalam mengadakan pelatihan

dan pendidikan terhadap masyarakat dalam rangka peningkatan

kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana.

10. Aspek Praktek

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, masyarakat

Kampung Bina Hurip tidak melakukan praktek rencana aktivitas


85

kesiapsiagaan yang telah dibuat oleh masyarakat. Hal tersebut dikarena

tidak adanya penggagas untuk melakukan praktek maupun kurangnya

dukungan dari lembaga atau institusi dalam pelaksanaan praktek.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesiapsiagaan pada aspek

praktek berada pada kategori sangat rendah.

11. Hasil Akhir Penelitian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi

Bencana Tanah Longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan

Setelah melihat hasil dari berbagai aspek dari kesiapsiagaan

bencana yang terdiri dari pengukuran awal terhadap resiko bencana,

perencanaan, rencana institusional, sistem informasi, pusat sumber

daya, sistem peringatan, mekanisme respon, pelatihan dan

pendidikan terhadap masyarakat dan praktek. Untuk mengetahui

skor total kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana

tanah longsor di Kampung Bina Hurip dan termasuk dalam kategori

mana kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tanah

longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan adalah

menggunakan cara perhitungan dengan menjumlahkan hasil total

skor setiap aspeknya. Terdapat sembilan aspek yang termasuk dalam

kesiapsiagaan masyarakat dalam penelitian ini. Selanjutnya, hasil

untuk menunjukkan kesiapsiagaan masyarakat adalah melalui garis

kontinum yang terbagi ke dalam empat kategori yaitu sangat rendah,

rendah, tinggi dan sangat tinggi. Adapun hasil perhitungan batas


86

garis kontinum pada kesiapsiagaan masyarakat dapat dilihat padaa

lampiran 6.

Sedangkan untuk mengetahui berada pada kategori mana

kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor

di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan, diperlukan angka hasil

penjumlahan dari perolehan total skor keseluruhan aspek. Oleh

karena itu, berikut penghitungannya :

Tabel 4.60
Keseluruhan Skor Akhir Setiap Aspek
dari Kesiapsiagaan Masyarakat
Tahun 2017
Skor Skor Kategori
Skor
No Aspek Maksimal Minima
Aktual
l
Pengukuran Awal
1 Terhadap Risiko 1596 2280 570 Tinggi
Bencana
2 Perencanaan 1381 2280 570 Rendah
3 Rencana Institusional 0 2280 570 -
4 Sistem Informasi 0 2280 570 -
5 Pusat Sumber Daya 0 2280 570 -
6 Sistem Peringatan 1335 2280 570 Rendah
7 Mekanisme Respon 0 2280 570 -
Pelatihan dan
8 Pendidikan Terhadap 1281 2280 570 Rendah
Masyarakat
9 Praktek 0 2280 570 -
Jumlah 5593 20520 5130

Angka hasil penjumlahan dari perolehan total skor keseluruhan

aspek adalah 12204. Sedangkan hasil yang diharapkan dari skor

keseluruhan aspek adalah 20520. Berikut garis kontinum yang

menunjukkan berada pada kategori mana kesiapsiagaan masyarakat


87

dalam menghadapi bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan :

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

5130 8978 12826 16674 20521


` 5593
Gambar 4.10 : Garis Kontinum Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam
Menghadapi Bencana Tanah Longsor Di Kampung Bina
Hurip Desa Cikahuripan

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka, Tingkat kesiapsiagaan

masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

dikategorikan pada kategori Sangat Rendah atau Tidak Siap. Sedangkan dari

sembilan aspek kesiapsiagaan terdapat lima aspek yang berada pada kategori

Sangat Rendah, tiga aspek yang berada pada kategori rendah dan satu aspek

yang berada pada kategori Tinggi.

C. Pembahasan

Deskripsi hasil penelitian kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi

bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan yang terdiri

dari 9 aspek hanya terdapat 4 aspek yang ada di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan yaitu pengukuran awal resiko bencana, perencanaan, sistem

peringatan dan pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat. Hubungan

penelitian ini dengan praktik pekerjaan sosial terkait dengan pekerja sosial

dengan bencana dan pengungsi.


88

Peran pekerja sosial dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat

dalam hal bencana sejalan dengan ruang lingkup penanggulangan bencana.

Adapun peran pekerja sosial dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat

dalam menghadapi bencana dapat dilakukan dengan menjadi educator

(pendidik) bagi masyarakat, menjadi penyuluh untuk memberikan informasi

dalam peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana, dan juga

sebagai penghubung antara masyarakat dengan pihak yang relevan dalam

peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.

Kesiapsiagaan masyarakat merupakan salah satu tindakan penting dalam

mengurangi resiko bencana yang akan terjadi. Uraian hasil pembahasan

penelitian yang terdiri dari analisis masalah, analisis kebutuhan dan analisis

sistem sumber adalah sebagai berikut :

1. Analisis Masalah

Analisis masalah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menganalisis setiap aspek yang ada dalam kesiapsiagaan masyarakat

dalam menghadapi bencana. Terdapat 9 aspek dalam kesiapsiagaan

masyarakat dalam menghadapi bencana, adapun hasil analisis 9 aspek

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Analisis Masalah Aspek Pengukuran Awal terhadap Resiko Bencana

Aspek pengukuran awal terhadap resiko bencana di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan memang berada pada kategori tinggi,

akan tetapi ada beberapa item pertanyaan yang mempunyai skor

rendah seperti pada Tabel 4.8 yang menyebutkan bahwa masyarakat


89

Kampung Bina Hurip tidak ada membuat pengukuran awal terhadap

resiko bencana. Sedangkan Skor tertinggi didapat pada Tabel 4.6

yang menyatakan bahwa masyarakat Kampung Bina Hurip menilai

tanah longsor merupakan situasi yang mengancam kehidupan.

Permasalahan yang muncul pada aspek pengukuran awal

terhadap resiko bencana adalah masyarakat mengetahui kalau tanah

longsor mengancam kehidupan mereka, akan tetapi tidak ada usaha

untuk melakukan pengukuran awal terhadap resiko bencana sebagai

upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana.

b. Analisis Masalah Aspek Perencanaan

Aspek perencanaan di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan

berada pada kategori rendah, akan tetapi ada beberapa item

pertanyaan yang mempunyai skor tinggi seperti pada Tabel 4.25

yang menyebutkan bahwa tidak ada pembentukan kelompok siaga

bencana di Kampung Bina Hurip. Sedangkan Skor terendah didapat

pada Tabel 4.17 yang menyatakan bahwa masyarakat Kampung Bina

Hurip sangat peduli dengan bencana tanah longsor yang ada di

Kampung Bina Hurip.

Permasalahan yang muncul pada aspek perencanaan adalah

masyarakat peduli dengan bencana tanah longsor akan tetapi tidak

ada berupaya untuk membentuk suatu kelompok siaga bencana

diantara masyarakat Kampung Bina Hurip itu sendiri sebagai upaya

peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana


90

khususnya bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan.

c. Analisis Masalah Aspek Rencana Institusional

Aspek rencana institusional di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan berada pada kategori sangat rendah. Permasalahan yang

muncul pada aspek rencana institusional terletak pada koordinasi

antara masyarakat dengan institusi – institusi yang ada di Desa

Cikahuripan. Sehingga perlu dilakukan langkah awal untuk

melakukan tindakan koordinasi dalam rangka meningkatkan

kesiapsiagaan masyarakatan dalam menghadapi bencana tanah

longsor di Kampung Bina Hurip.

d. Analisis Masalah Aspek Sistem Informasi

Aspek sistem informasi di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan berada pada kategori sangat rendah. Permasalahan yang

terjadi pada aspek sistem informasi adalah belum terdapatnya sistem

informasi yang disepakati oleh semua kalangan masyarakat.

e. Analisis Masalah Aspek Pusat Sumber Daya

Aspek pusat sumber daya di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan berada pada kategori sangat rendah. Permasalahan

dalam aspek sumber daya adalah tidak adanya koordinasi yang

dilakukan masyarakat dengan pihak – pihak yang relevan dalam

penanggulangan bencana seperti dinas sosial, BPBD dan rumah

sakit.
91

f. Analisis Masalah Aspek Sistem Peringatan

Aspek sistem peringatan di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan berada pada kategori rendah, akan tetapi ada beberapa

item pertanyaan yang mempunyai skor tinggi seperti Tabel 4.61

yang menyebutkan bahwa sudah ada kesepakatan dalam memberikan

peringatan apabila terjadi bencana tanah longsor di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan. Sedangkan skor terendah didapat pada

Tabel 4.68 yang menyatakan bahwa masyarakat mudah menjangkau

alat peringatan yang tersedia di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan.

Permasalahan dalam aspek sistem peringatan adalah kurang

terkoordinasinya sistem peringatan yang ada dan tidak adanya tim

khusus yang melaksanakan sistem peringatan yang ada di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan.

g. Analisis Masalah Aspek Mekanisme Respon

Aspek mekanisme respon di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan berada pada kategori sangat rendah. Permasalahan

dalam aspek mekanisme respon adalah tidak ada nya mekanisme

dalam penerimaan bantuan bencana yang ada di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan.


92

h. Analisis Masalah Aspek Pelatihan dan Pendidikan Terhadap

Masyarakat

Aspek pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan berada pada kategori

rendah, akan tetapi ada beberapa item pertanyaan yang mempunyai

skor tinggi seperti Tabel 4.84 yang menyebutkan bahwa penting bagi

masyarakat untuk mendapatkan pelatihan dalam menghadapi

bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Sedangkan skor terendah didapat pada Tabel 4.83 yang menyatakan

bahwa masyarakat hanya kadang – kadang mendapatkan pelatihan

tentang kebencanaan di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

Permasalahan dalam aspek pelatihan dan pendidikan terhadap

masyarakat adalah kurangnya dilaksanakan pelatihan dan pendidikan

terhadap masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

i. Analisis Masalah Aspek Praktek

Aspek praktek di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan

berada pada kategori sangat rendah. Permasalahan dalam aspek

praktek adalah tidak ada refleksi dari rencana aktivitas kesiapsiagaan

yang telah dibuat, sehingga masyarakat tidak mengetahui

kekurangan dan kelebihan dari rencana aktivitas kesiapsiagaan

tersebut.
93

2. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis masalah yang telah

diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat melakukan analisis kebutuhan

dengan permasalahan yang ada. Demikian perlu adanya langkah –

langkah dalam menganalisis kebutuhan dalam meningkatkan

kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana khususnya tanah

longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan. Kebutuhan ini di

dapat dari indikator – indikator mana saja yang masih mendapatkan skor

terendah dari setiap aspek dan bukan hanya melihat dari skor aspek

secara keseluruhan. Adapun kebutuhan – kebutuhan tersebut diantaranya

adalah :

a. Kebutuhan akan kerjasama dengan pihak yang relevan dengan

kejadian bencana seperti rumah sakit, dinas sosial dan BPBD

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil analisis

masalah maka masyarakat Kampung Bina Hurip yang belum

melakukan kerjasama dengan pihak yang relevan dengan kejadian

bencana sehingga dibutuhkan kerjasama dengan pihak yang relevan

tersebut sebagai tindakan kesiapsiagaan masyarakat yang akan

membantu nantinya ketika terjadi bencana.

b. Kebutuhan akan pelatihan dan pendidikan dalam menghadapi

bencana khususnya bencana tanah longsor

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil analisis

masalah maka masyarakat membutuhkan pelatihan dan pendidikan


94

dalam menghadapi bencana khususnya bencana tanah longsor

dikarenakan selain pada aspek pelatihan dan pendidikan terhadap

masyarakat termasuk dalam kategori rendah, kebutuhan ini juga

diperlukan untuk memberikan pengalaman kepada masyarakat. Jadi

ketika terjadi bencana khususnya tanah longsor, masyarakat sudah

terlatih untuk menghadapi situasi seperti itu.

c. Kebutuhan akan peningkatan kapasitas manusia mengenai cara

penanggulangan bencana khususnya tanah longsor

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil analisis

masalah maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas manusia yang

ada di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan. Hal tersebut

dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam

menanggulangi bencana khususnya tanah longsor dan peningkatan

kapasitas merupakan salah satu cara mengurangi resiko bencana

yang terjadi.

d. Kebutuhan akan pembuatan rencana aktivitas kesiapsiagaan yang

terpadu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan hasil analisis

masalah maka dibutuhkan suatu rencana aktivitas kesiapsiagaan

yang telah disepakati bersama oleh masyarakat sehingga masyarakat

mengetahui rencana aktivitas kesiapsiagaan dan terlibat aktif dalam

rencana aktivitas kesiapsiagaan tersebut. Hal tersebut dibutuhkan


95

untuk membuat masyarakat ikut serta dalam mengurangi resiko

bencana yang terjadi di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

3. Analisis Sistem Sumber

Analisis sistem sumber yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi

menjadi dua sistem sumber yaitu sumber internal dan sumber eksternal.

Adapun hasil analisis sistem sumber dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Sumber Internal

Sumber internal adalah kemampuan, kemauan, potensi dan pengaruh

yang dimiliki masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan

masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor di Kampung

Bina Hurip Desa Cikahuripan. Adapun Sumber internal yang ada di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan adalah :

1) Adanya semangat dan kemauan dalam diri masyarakat

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan untuk meningkatkan

kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana khususnya bencana

tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

2) Kebersamaan masyarakat dimanfaatkan untuk membuat dan

melaksanakan rencana aktivitas kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencana khususnya bencana tanah longsor di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan.

3) Nilai lokal yang ada dalam masyarakat Kampung Bina Hurip

Desa Cikahuripan bisa dimanfaatkan untuk mendorong


96

masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap

bencana. Nilai lokal ini seperti gotong royong atau adab istiadat

yang mengatur di lingkungan masyarakat.

b. Sumber Eksternal

Sumber Eksternal adalah potensi – potensi yang ada diluar diri

masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk membantu

meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana

khususnya bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan. Adapun sumber eksternal yang ada di Kampung Bina

Hurip Desa Cikahuripan adalah :

1) Instansi pemerintah Desa Cikahuripan dan Kecamatan Lembang

merupakan sumber eksternal utama yang mudah diakses oleh

masyarakat Kampung Bina Hurip dalam mendukung upaya

masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam

menghadapi bencana khususnya bencana tanah longsor di

Kampung Bina Hurip Desa Cikahuripan. Selain itu pihak –

pihak terkait dengan kebencanaan seperti Dinas Sosial

Kabupaten Bandung Barat, Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat dan rumah sakit

untuk membantu upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana

maupun upaya penanggulangan ketika terjadi bencana.

2) Organisasi yang memiliki kepedulian terhadap bencana seperti

karang taruna, taruna siaga bencana (TAGANA) maupun


97

organisasi/komunitas yang ada di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan dapat dilibatkan dalam upaya peningkatan

kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana

khususnya bencana tanah longsor di Kampung Bina Hurip Desa

Cikahuripan.

Anda mungkin juga menyukai