Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Pengolahan Data

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis Kecamatan Silih Nara

Silih Nara merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Kecamatan Silih Nara memiliki

sebanyak 33 Desa. Adapun letak geografis dan wilayah administrative

Kecamatan Silih Nara memiliki batas-batas sebagai berikut:

1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kute Panang

2) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Celala

3) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Rusip Antara

4) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bies

Luas wilayah Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah

berdasarkan peta administrative adalah 98 km², dan ketinggian di atas

permukaan laut 900-1300 M dengan suhu udara rata-rata 19.0º C.

Burni Bius merupakan salah satu kampung yang ada di

kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, provinsi Aceh,

Indonesia. Di kampung ini memiliki kodepos 26542. saat ini kampung

burni bius telah terbagi menjadi 3 dusun. yang pertama burni bius induk

yang biasa disebut totor serong, dan yang kedua kampung burni bius,

dan dusun yang ketiga burni bius baru.

24
25

Kampung ini sebagian besar penduduknya suku Gayo. kampung

ini ada beberapa macam suku gayo,aceh,padang,jawa, dan beberapa

suku yang jumlahnya sangat kecil. Sebagian besar penduduknya bermata

pencaharian petani. meskipun begitu ada yang berprofesi sebagai

pedagang,pengusaha kecil seperti pembuat tahu tempe dan bengkel.

Hasil tani di kampung ini seperti kopi cabe rawit, daun bawang.

b. Ruang Lingkup Keadaan Kecamatan

1) Kondisi Sosial Ekonomi

Kecamatan Silih Nara terdiri dari beberapa suku diantaranya

suku Jawa, Gayo, dan Aceh. Tingkat kehidupan penduduk pada

umumnya bergerak dibidang pertanian, peternakan, dan pedagangan

industry kecil atau industry rumah tangga. Namun kegiatan

perekonomian selama ini masih didominasi oleh sector perkebunan

yakni seluas 5.850,3 Ha.34 Dilihat dari pesatnya pertanian desa namun

belum seutuhnya membuahkan hasil yang optimal, hal ini disebabkan

karena masih rendahnya pengetahuan dan kurangnya dana penunjang.

Selain mengolah pertanian, masyarakat juga ada yang

menjalankan peternakan seperti ayam, kambing, sapi walaupun masih

sebatas bijian ekor dalam peternakan tersebut. Pertumbuhan ekonomi

Kecamatan Silih Nara masih perlu ditingkatkan dengan memaksimalkan

potensi umum baik sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Pemanfaatan potensi-potensi yang ada dibutuhkan untuk kesejahteraan

penduduk setempat.
26

2) Topografi

Secara keseluruhan kondisi topografi Kecamatan Silih Nara

terdiri dari daratan dan pegunungan.

3) Penduduk

Adapun populasi penduduk di Kecamatan Silih Nara pada tahun

2018 mencapai 24.356 jiwa.

4) Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena

pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan SDM bagi

pembangunan bangsa dan Negara.

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab siswa dan tenaga

pendidikan saja tetapi juga orang tua, masyarakat, dan juga pemerintah.

Tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting bagi Negara-negara

untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Oleh

karena itu komponen-komponen yang ada dalam proses pendidikan

seperti siswa, guru, proses belajar- mengajar, manajemen, layanan

pendidikan serta sarana penunjang lainnya harus terkoordinasi dan

bekerjasama dengan baik.


27

5) Agama

Mayoritas penduduk Gampong Burni Bius beragama Islam.

Namun permasalahan yang timbul di gampong ini tidak adanya balai

pengajian yang khusus digunakan untuk kegiatan keagamaan.

Berdasarkan data yang diperoleh pengajian untuk anak-anak masih

menggunakan gedung sekolah, sedangkan pengajian untuk orang dewasa

bertempat di meunasah gampong tersebut

6) Ekonomi

Adapun perekonomian di Gampong burni bius stabil. Mayoritas

penduduk Gampong Burni Bius berprofesi sebagai petani dan pekebun

yang mengandalkan hasil alam sebagai mata pencahariannya. Dengan

demikian kalender musim sangat berpengaruh terhadap produksi dan

panen. Jika musim kemarau pada Juni, Juli, Agustus maka masalah yang

timbul ialah kekurangan air dan pangan. Hal ini dikarenakan pada Juli

dan Agustus tidak terdapat musim pemanen dan penanaman. Kondisi

tersebut memengaruhi nilai perekonomian masyarakat sekitar.

7) Sosial Budaya

Adat istiadat Gampong Burni Bius masih dipegang erat oleh

masyarakat desa dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya dalae,

pengajian dan zikir. Masyarakat Gampong Burni Bius juga sangat baik

dalam bersosial antar sesama warga masyarakat hal ini dibuktikan

dengan saling menyapa ketika berjumpa, dan terbuka terhadap

pendatang baru.
28

8) Prasaran dan Sarana

Wilayah Gampong Burni Bius memiliki sarana dan prasarana

yang kurang memadai bagi penunjang kehidupan masyarakat gampong.

Hal ini dibuktikan dengan sarana yang kurang memadai untuk

menunjang kegiatan soaialisasi warga Gampong Burni Bius oleh karena

itu, masih ada sebagian anak-anak yang tidak sekolah sehingga mereka

buta huruf. Kondisi ini sangat dikhawatirkan, karena menurunya jumlah

masyarakat yang menempuh pendidikan.

9) Produksi
Gampong Burni Bius memiliki berbagai potensi yang dapat

menyokong perekonomian terutama bidang perkebunan kopi, jeruk, cabe

dan pokat, sehingga banyak masyarakat yang berprofesi mejadi pekebun

dan petani dibandingkan dengan profesi yang lain.a

10) Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Berdasarkan data yang diperoleh ketika survei gampong, ada

beberapa masalah terkait pelayanan kesehatan yaitu tenaga pelayanan

kesehatan yang masih kurang. Puskesmas di Gampong Burni Bius hanya

memiliki satu tenaga bidan yang menetap. Selain itu, akses air bersih

juga menjadi permasalahan di Gampong Burni Bius. Ketika musim

kemarau tiba, air yang digunakan sehari-harinya digunakan kurang

bersih dan keruh, sehingga menimbulkan penyakit gatal-gatal pada kulit.

Tidak hanya itu, penanggulangan sampah belum tertata dengan

rapi. Sampah masih dibiarkan menumpuk dan belum difasilitasi oleh

pemisahan sampah organik dan anorganik, sehingga lingkungan desa


29

menjadi kurang terjaga kebersihannya. Hal ini disebabkan karena tidak

adanya tempat pembuangan akhir.

c. Administrasi dan Pemerintah Kampung

Secara umum, penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan

pembangunan Gampong Burni Bius dikelola oleh dua elemen utama

yakni elemen pemerintahan Gampong dan Pemerintah Daerah

(PEMDA). Elemen pemerintahan gampong dipimpin langsung oleh

Kepala Gampong (Reje) beserta jajaran Perangkat Gampong dan

elemen PEMDA sebagai mitra penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan di Gampong Burni Bius.

B. Temuan Penelitian

1. Gambaran Program Keluarga Harapan (PKH) di Kampung Burni

Bius Kecamatan Silih Nara

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa kemiskinan di Kampung

Burni Bius Kecamatan Silih Nara pada tahun 2015-2018 mengalami fluktuasi

dan mengalami peningkatan pada tahun 2017 dan 2018. Hal ini membuktikan

bahwa bentuk program pemerintah belum berjalan secara maksimal termasuk

Program Keluarga Harapan (PKH), oleh sebab itu keefektifan suatu program

penanggulangan kemiskinan harus benar-benar dilakukan penelitian.

PKH di Kampung Burni Bius kecamatan Silih Nara sudah

berlangsung sejak tahun 2013, dimana penyaluran bantuan ini bertujuan

untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin.

Berikut ini adalah data penerima PKH di Kecamatan Silih Nara:


30

Table 4.1
Penerima PKH di Kecamatan Silih Nara per Desa

No Nama Desa Tahun Tahun Tahun


2017 2018 2019
1 Rutih 21 58 58
2 Genting Gerbang 17 27 27
3 Angkup 23 23 23
4 Remesen 15 15 15
5 Burni Bius 16 16 16
6 Wihni Bakong 32 36 36
7 Wih Porak 18 18 18
8 Arul Gele 56 56 56
9 Gunung Singit 40 40 40
10 Semelit Mutiara 47 47 47
11 Arul Kumer 63 63 63
12 Wihni Durin 42 42 42
13 Paya Beke 29 29 29
14 Jerata 30 36 36
15 Terang Engon 28 30 30
16 Simpang Kemili 34 34 34
17 Burni Bius Baru 17 17 17
18 Rebe gedung 19 19 19
Sanehen 24 27 27
Wih Pesam 47 47 57
Paya Pelu 45 45 45
Arul Putih 58 58 48
Arul Relem 57 57 57
Tenebuk Kp.Baru 41 41 41
Reremal 37 46 50
31

Mulie Jadi 50 59 50
Bius Utama 26 26 34
Wih Sagi Indah 31 31 37
Mekar Indah 57 57 57
Wih Bersih 46 46 51
Arul Kumer Timur 62 62 62
Arul Kumer Barat 46 46 57
Arul Kumer Selatan 48 51 60
Jumlah 1.222 1.296 1.349

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penerima PKH

di Kecamatan Silih Nara pada Tahun 2017-2019 cenderung mengalami

kenaikan setiap tahunnya. Dengan meningkatnya jumlah penerima bantuan

PKH, oleh karena itu maka keefektifan program PKH di Kecamatan Silih

Nara perlu dilakukan penelitian, apakah dengan adanya penyaluran bantuan

PKH di Kecamatan Silih Nara dapat menanggulangi masalah kemiskinan

yang terjadi selama ini.

2. Implementasi PKH di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara

Program Keluarga Harapan yang ada di Kecamatan Silih Nara sudah

berlangsung terhitung sejak tahun 2013, hal ini juga tersebar di Kampung

Burni Bius sebagai salah satu kampung yang pertama berdiri fakta yang

ditemukan di lapangan adalah implementasi PKH tersebut masih belum

sesuai dengan kriteria penetapan RTM penerima bantuan seperti yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Dalam pelaksanaannya masih ditemukan

peserta PKH yang di kategorikan sebagai keluarga sejahtera namun tercantum


32

sebagai penerima bantuan tersebut. Bahkan banyak peserta penerima bantuan

yang telah terdaftar selama lebih dari lima tahun.

Table 4.2
Penerima PKH di Kampung Burni Bius

No Kecamatan Kampung No Peserta Alamat Nama Pengurus


Burni bius
1 Silih Nara 110606016001649 Dusun 2 Listriani
2 Silih Nara Burni bius
110606016001855 Dusun 1 Nurhamis

3 Silih Nara Burni bius


110606016003240 Dusun 2 Yeniati
4 Silih Nara Burni bius
110606016003721 Dusun 1 Mahliawati
5 Silih Nara Burni bius
110606016050126 Dusun 1 Ramaidani
6 Silih Nara Burni bius
110606016050128 Dusun 2 Yusnidar
7 Silih Nara Burni bius
110606016050129 Dusun 1 Salma
8 Silih Nara Burni bius
110606016050134 Dusun 1 Sarina
9 Silih Nara Burni bius
110606016050138 Dusun 2 Kasmiati
10 Silih Nara Burni bius
110606016050144 Dusun 2 Juarni
11 Silih Nara
Burni bius 122000014956481 Burni Rosdiana
Bius
12 Silih Nara Burni bius
110606016003068 Dusun 1 Rasidah

Berdasarkan hasil penelitian di Kampung Burni Bius Kecamatan

Silih Nara terkait pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun

2020 jumlah penduduk yang telah didata oleh Pemerintah Desa Arul Kumer

adalah sebanyak 12 rumah tangga miskin dengan adanya peningkatan di

bandingkan tahun-tahun sebelumnya, penerima menyertakan syarat-syarat

yang dibutuhkan untuk menerima bantuan Program Keluarga Harapan


33

(PKH). Masyarakat yang layak dan berhak untuk menerima bantuan PKH

adalah mereka yang telah memenuhi persyaratan.

Berdasarkan dari hasil penelitian di Kampung Burni Bius Kecamatan

Silih Nara, yang didata untuk diusulkan sebagai penerima bantuan adalah

rumah tangga miskin dan rentan yang hanya memenuhi persyaratan utama

yaitu:

1) Ibu yang sedang mengandung/hamil

2) Mempunyai anak usia dini (balita)

3) Mempunyai anak yang masih sekolah

4) Sebagai tambahan modal usaha

3. Karakteristik Informan

Pada bagian ini karakteristik informan yang akan dibahas yaitu mulai

dari usia, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Hal ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi yang relevan dan sesuai pokok masalah yang ingin

penulis teliti. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Kecamatan Silih Nara

dengan jumlah informan sebanyak 12 orang.

a. Usia Informan / Narasumber

Adapun usia narasumber dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Table 11
Data Informan Berdasarkan Usia

No Usia Informan Jumlah


1 25-35 Tahun 2 orang
2 36-46 Tahun 3 orang
34

3 >47 7 orang
4 Total 12 0rang

4. Pelaksanaan Program Keluarga Harapan

Program Keluarga Harapan merupakan suatu kebijakan pemerintah

dalam usaha penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga. PKH adalah

pemberian bantuan tunai bersyarat yang diberikan kepada rumah tangga

sangat miskin yang memiliki anggota keluarga yang termasuk dalam kategori

antara lain ibu hamil, balita, anak usia SD/sederajat, dan anak usia

SMP/sederajat. Program tersebut meliputi persyaratan pendidikan dan

kesehatan. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah

peran aktif pendamping dalam melakukan tugas pendampingan, kegiatan

pendataan peserta PKH secara rutin, proses pembayaran bantuan, kemudahan

akses pelayanan dasar, dan perubahan pola pikir.

Sebagaimana yang telah dikatakan oleh pendamping Program

Keluarga Harapan (PKH) Kampung Burni Bius , Ibu Siti Aminah :

“Keluarga penerima bantuan PKH adalah masyarakat yang


memang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan hasil survey
di lapangan dan mereka yang sangat membutuhkan adanya
pemberian bantuan sosial dilihat dari kondisi kehidupannya”.1
Pada tahun 2021 jumlah penerima yang mendapatkan dana bantuan

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah sebanyak 12 kepala keluarga. Yang

termasuk di dalamnya adalah kebanyakan dari penerima dengan kriteria yang

mempunyai anak yang masih sekolah atau sedang dalam pendidikan.

1
Siti Aminah, Pendaming Program Keluarga Harapan (PKH) Kampung Burni Bius
Kecamatan Silih Nara, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2022, Pukul 14.30 WIB.
35

5. Meningkatkan Ekonomi Terhadap Masyarakat Miskin

Salah satu upaya pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan demi

tercapainya kesejahteraan adalah pelaksanaan Program Keluarga Harapan

(PKH) sejak tahun 2007. Dimana PKH merupakan bantuan sosial bersyarat

yang diberikan kepada masyarakat yang terdaftar data penanggulangan

kemiskinan. Dalam Komponen yang terdapat dalam program keluarga

harapan ini semakin berkembang yang pada awalnya meliputi dua komponen

yakni komponen pendidikan dan kesehatan ibu hamil serta anak balita. Hal

ini Meliputi anak yang berusia 6-21 tahun yang belum selesai melaksanakan

pendidikannya berupa usia sekolah dasar, sekolah menengah pertama,

sekolah menegah atas, dan kesehatan bagi anak. Kemudian pada tahun 2016

semakin berkembang menjadi empat komponen yakni komponen pendidikan,

kesehatan, disabilitas dan komponen kesejahteraan lanjut usia.

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program dari Kementrian

Sosial dengan tujuan jangka panjang program untuk memutus rantai

kemiskinan antar generasi melalui peningkatan kualitas pendidikan dan

tujuan jangka pendek adalah untuk mengurangi beban RTM dan

mempermudah akses kesehatan. PKH merupakan program perlindungan

sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Miskin (RTM)

dan bagi anggota keluarga RTM diwajibkan melaksanakan persyaratan dan

ketentuan yang telah ditetapkan. Sasaran penerima Program Keluarga

Harapan (PKH) adalah Rumah Tangga rentan Miskin (RTM) yang memenuhi
36

kriteria komponen yaitu pendidikan, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan

bagi lansia diatas 70 tahun dan disabilitas berat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan

dalam pelaksanaannya di Desa Burni Bius Kecamatan Silih Nara berjalan

sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari target yang sesuai dengan keadaan

kampung yaitu kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan.

Dalam hal kebijakan Program Keluarga Harapan, pelaksanaannya

dilapangan dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten kemudian dilanjutkan

oleh pendamping setiap Kecamatan. Pendamping Program Keluarga Harapan

adalah petugas yang langsung berhadapan langsung dengan rumah tangga

miskin (RTSM) di desa-desa, sehingga peran aktif pendamping sangat

berpengaruh terhadap terlaksananya program tersebut.

Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan dan

perlindungan sosial yang termasuk dalam klaster pertama strategi

penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Program ini merupakan bantuan

tunai bersyarat yang berkaitan dengan persyaratan pendiidikan dan kesehatan.

Kesinambungan dari program ini akan berkontribusi dalam mempercepat

Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals). Karena

setidaknya ada 5 komponen tujuan MDGs yang didukung melalui PKH, yaitu

penanggulangan kemiskinan ekstrim dan kelaparan, pencapaian pendidikan

dasar untuk semua, pemberdayaan perempuan, pengurangan angka kematian

anak dan peningkatan kesehatan ibu.


37

Dari segi pelaksanaan Program Keluarga Harapan, sebagaimana hasil

penelitian menunjukkan bahwa PKH berjalan dengan sangat baik. Sehingga

dengan pengimplementasian program tersebut dengan baik dan sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan, maka diharapkan hal tersebut dapat menjadi

jalan bagi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuannya dalam menanggulangi

kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Meskipun hal tersebut memerlukan waktu yang panjang, namun dengan

pencapaian tujuan jangka panjang PKH yaitu memutus mata rantai

kemiskinan antar generasi maka generasi-generasi dari keluarga miskin kelak

dapat keluar dari kemiskinan. Ini dapat terwujud jika anak-anak dari keluarga

miskin mendapat pendidikan dan pelayanan kesehatan yang layak. Oleh

karena itu, PKH mengutamakan pemenuhan pendidikan dan pelayanan

kesehatan pada anak-anak dari keluarga miskin agar kelak mereka tidak jatuh

pada kondisi yang sama dengan orang tua mereka penulis juga meminta

pendapat oleh Bapak Kepala Kampung Burni Bius mengenai adanya bantuan

Program Keluarga Harapan (PKH), yakni sebagai berikut :

Bapak Kepala Desa Mengatakan : “bahwa kami sangat bersyukur


dengan adanya program tersebut serta beliau mengucapkan terima
kasih kepada Pemerintah karena adanya bantuan ini angka putus
sekolah di Kampung Burni Bius sudah berkurang dan sangat
membantu masyarakat di Kampung Burni Bius dari segi kesehatan,
pendidikan dan kesejahteraan.”2

Kemudian berkaitan dengan penetapan peserta penerima bantuan

Program Keluarga Harapan (PKH) harus adanya kerja sama yang baik dari

beberapa pihak untuk menyukseskan program tersebut sehingga tidak adanya


2
Yusni, Kepala Desa Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara, Wawancara Pribadi, 22
Oktober 2022, Pukul 14.30 WIB.
38

salah sasaran, untuk itu kami Pemerintah Desa berkerja sama dengan

Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) serta pendamping melakukan

survey langsung ke masyarakat yang pantas menerima bantuan sehingga

semua masyarakat yang di ambil datanya dikirim kembali ke pusat tetapi

terkadang ada yang layak menerima belum datang namanya.

Hasil wawancara berikutnya kepada Pendamping PKH yang

menyatakan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH), sebagai berikut :

Dampak yang dirasakan oleh masyarakat tentunya sangat baik


karena dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH),
masyarakat mempunyai biaya tambahan dalam kehidupan sehari hari
terutama untuk kebutuhan anak dalam menempuh pendidikan dari
usia dini. Program Keluarga Harapan (PKH) memberikan ruang
kepada masyarakat untuk membantu perekonomian yang dirasakan
oleh Keluarga Kurang Mampu sehingga mampu meningkatkan
kualitas perekonomian keluarga.3

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah suatu kebijakan oleh

pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan, Program Keluarga harapan

(PKH) tersebut memberikan bantuan tunai yang bersyarat kepada masyarakat

kurang mampu. Hal tersebut diberikan kepada rumah tangga sangat miskin

yang memiliki anggota keluarga yang termasuk didalam kategori sebagai

berikut, ibu hamil, balita, anak usia SD/Sederajat serta anak usia

SMP/sederajat.

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan usaha yang sangat

besar didalam mengakses suatu kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam

bentuk bantuan yakni pendidikan serta kesehatan. Kondisi di daerah setelah

3
Siti Aminah, Pendaming Program Keluarga Harapan (PKH) Kampung Burni Bius
Kecamatan Silih Nara, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2022, Pukul 14.30 WIB.
39

mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) mengalami

perubahan yang nantinya akan beransur-ansur membaik.

Perubahan sosial yang terjadi dapat dirasakan oleh masyarakat karena

mendapatkan bantuan dana dari pemerintah tetapi bantuan tersebut bukan

berupa dana saja melainkan mendapatkan bimbingan keterampilan.

Keterampilan tersebut dikembangkan kepada peserta atau penerima bantuan

Program Keluarga Harapan sehingga mereka bisa hidup mandiri kemudian

tidak bergantungan lagi dengan bantuan yang telah diberikan pemerintah.

Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut, berdasarkan buku

pedoman PKH Ada beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan, yaitu :

a. Penetapan sasaran

b. Persiapan daerah

c. Pertemuan awal dan validasi

d. Penyaluran bantuan

e. Pembentukan kelompok peserta PKH

f. Verivikasi komitmen

g. Penangguhan dan pembatalan

h. Pemutaakhiran data

i. Dan terakhir pengaduan.

1) Target penetapan sasaran calon penerima PKH.

Penetapatan sasaran calon penerima Program Keluarga Harapan

(PKH) di kalangan masyarakat harus sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Adapun syarat peserta Program


40

Keluarga Harapan (PKH) yaitu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang

memiliki komponen Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah

ditandatangani persetujuan sebagai peserta Program Keluarga Harapan

(PKH) serta yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Mekanisme

penetapan penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dilihat dari

data terpadu seperti yang dikatakan ibu pendamping Program Keluarga

Harapan (PKH) di Kampung Burni Bius bahwa:

Proses Pelaksanaan PKH ini berjenjang dimulai dari Data DTKS


oleh Kementerian sosial memerintahkan setiap pendamping untuk
melalukan validasi data dilapangan dan diketahui Oleh masing
masing Dinas Sosial Kabupaten dalam hal ini Koordinator
Kabupaten serta Operator Kabupaten yang ditempatkan di Dinas
Sosial.4

2) Penetapan lokasi calon penerima bantuan PKH.

Penetapan lokasi Kabupaten berdasarkan proposal daerah dan

ketersediaan data awal. Penetapan lokasi pelaksanaan PKH dilakukan

melalui surat keputusan direktur jendral perlindungan dan jaminan.

Setelah penetapan sasaran selesai pelaksanaan PKH pusat melakukan

validasi calon peserta Program Keluarga Harapan (PKH). (Pedoman

Pelaksanaan PKH).

Setelah peneliti mewawancarai Pendamping PKH yang

menjelaskannya: Untuk mendukung pelaksanaan Program Keluarga

Harapan ini, pertama pembentukan Tim koordinasi PKH, setalah itu

melakukan sosilisasi kepada Tim Koordinasi kepada aparat pemerintah

dilingkungan Kecamatan dan Kelurahan dan masyarakat, tidak hanya


4
Siti Aminah, Pendaming Program Keluarga Harapan (PKH) Kampung Burni Bius
Kecamatan Silih Nara, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2022, Pukul 14.30 WIB.
41

selesai juga di sosilisasi akan tetapi juga menyediakan kantor sekretariat di

tingkatan masing-masing Kecamatan yang ada.

3) Persiapan pertemuan awal dan validasi calon PKH.

Kemudian penetapan sasaran telah selesai dilakukan, UPPKH

Pusat melakukan validasi calon peserta Program Keluarga Harapan

(PKH). Dari hasil wawancara peneliti dengan pendamping PKH yang

menjelaskan sebagaimana berikut: “Intinya dalam proses persiapan awal

ini mengumpulkan semua peserta PKH untuk memberi informasi

mengenai kegiatan-kegiatan selama mendapatkan bantuan dari PKH.

Peserta PKH itu wajib mengikuti peraturan yang telah disosialisasikan

pendamping PKH sebelum kontrak penyaluran dana PKH itu diberikan

kepada penerima manfaat, pendamping menyarankan pertemuan

kelompok setiap bulan sekali, guna pemdamping memberi arahan,

bimbingan serta mengajarkan kepada ibu-ibu penerima PKH tentang

mengubah pola pikir masyarakat mengajarkan tentang ekonomi bagaimana

caranya menabung supaya terhindar dari hutang, cara pendidikan anak, di

ajarkan tentang gizi kesehatan.

Program keluarga harapan punya kewajiban dan sangsi penerima

PKH harus ikut pertemuan peningkatan kemapuan keluarga ( P2K2 )

apabila penerima PKH tidak mengikuti peraturan maka dia dikenakan

sanksi dan uangnya ditahan dulu sampai dia mengikuti peraturan.

4) Penyaluran bantuan dana kepada peserta PKH.


42

Penyaluran bantuan berdasarkan komponen kepesertaan sehingga

bantuan diberikan kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Penyaluran bantuan bagi peserta yang telah ditetapkan pada tahun

anggaran sebelumnya dilaksanakan empat tahap dalam satu tahun. Jadwal

dan pelaksanaan penyaluran bantuan empat kali dalam setahun pertriwulan

disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada tahun berjalan serta

disesuaikan dengan kebijakan yang dibuat untuk memperlancar

pelaksanaan penyaluran bantuan tersebut.

Dari hasil wawancara peneliti dengan Pendamping PKH yang

berkaitan dengan mekanisme pencairan bantuan dana PKH ialah sebagai

berikut: Pendamping PKH ketika hendak menyalurkan dana bantuan dari

pemerintah ke tangan peserta, pendamping terlebih dahulu

mengkoordinasikan dana tersebut dengan pihak Bank, lalu

menginformasikan kepada penerima manfaat agar tidak terjadi antrian dan

penumpukan, kemudian proses penyaluran bantuan tersebut dilakukan

secara berkelompok dan bertahap sehingga pembagian secara teratur,

maka hal demikian untuk menghindari penumpukan antrian di Bank dan

sebelum itu juga pendamping berkoordinasi dengan operator untuk

memastikan rekening penerima manfaat sudah diaktivasi, selesai

pengambilan bantuan dana tersebut, pendamping merekap data-data yang

sudah menerima atau mengambil uang bantuan tersebut di Bank atau juga

bisa dinamakan mengontrol penerima manfaat dalam pengambilan dana

5) Pembentukan Kelompok Peserta PKH.


43

Setelah penyaluran dana bantuan pertama dilakukan, UPPKH

Kecamatan memfasilitasi pertemuan kelompok peserta Program Keluarga

Harapan. Setiap 15-25 KSM disarankan memiliki ketua kelompok yang

berfungsi sebagai contact person bagi UPPKH Kabupaten atau Kota dan

Kecamatan untuk setiap kegiatannya, seperti kegiatan sosialisasi,

pelatihan, penyuluhan, penyelesaian masalah, sesi pemberdayan keluarga

(P2K2-FDS) dan lain sebagainya.

Kemudian hambatan serta proses penyelesaikan suatu masalah

yang terjadi di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara, pendamping

Program Keluarga Harapan (PKH) mengatakan bahwa :

Penentuan Ketua ditiap titik dilakukan oleh tiap pendamping

dengan melihat beberapa pertimbangan terutama yang bisa baca tulis,

Mempunyai alat komunikasi sehingga mudah terhubung jika dibutuhkan

dan bisa mengkoordinir sesama anggota PKH. Kemudian Kampung

Burni Bius hambatan pada umumnya adalah seringnya terlambat ketika

diadakan pertemuan kelompok karena tidak semua peserta PKH memiliki

alat komunikasi. Terkait jika terjadi masalah dilapangan pendamping

diwajibkan mengkomunikasikan kepada yang bersangkutan untuk

dicarikan solusi, jika masalah sudah tidak dapat diselesaikan oleh

pendamping barulah menyampaikan hal tersebut kepada pihak operator

Kabupaten dan koordinator Kabupaten untuk ditindak lanjuti.

6) Verifikasi komitmen dengan peserta PKH.


44

Verifikasi komitmen Peserta Keluarga Harapan (PKH) pada

prinsipnya dilakukan terhadap pendaftaran dan kehadiran anak baik di

sekolah untuk komponen pendidikan maupun puskesmas dan jaringanya

untuk komponen kesehatan. Khusus verifikasi anggota keluarga peserta

Program Keluarga Harapan (PKH) penyandang disabilitas hanya

diberlakukan pemeriksaan satu kali dalam setahun.

7) Penangguhan dan pembatalan peserta PKH.

Penangguhan serta pembatalan suatu peserta yang berhak

menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai berikut :

a) Bantuan tidak dibayarkan bila peserta tidak memenuhi komitmen

yang telah ditentukan untuk 1 kali siklus penyaluran bantuan (3

bulan berturut- turut) namun masih tercatat sebagai peserta

Program Keluarga Harapan (PKH).

b) Kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH) akan dikeluarkan

bila peserta tidak memenuhi komitmen verifikasi yang telah

ditentukan untuk dua (3) kali siklus penyaluran bantuan.

8) Pemutakhiran data peserta PKH.

Pemutakhiran data merupakan suatu perubahan sebagian atau

keseluruhan data awal yang tercatatkan. Berikut contoh perubahan

informasi dari rumah tangga, yakni :

a) Perubahan tempat tinggal.

b) Kelahiran dari anggota keluarga.


45

c) Penarikan anak-anak dari program (kematian, keluar atau pindah

sekolah dll)

d) Masuknya anak-anak baru ke sekolah

e) Ibu hamil

f) Perbaikan nama atau dokumen

g) Perubahan nama ibu atau perempuan penerima PKH (menikah

atau cerai, meninggal, pindah atau bekerja diluar domisili).

h) Perubahan fasilitas kesehatan yang telah di akses.

Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) melakukan

pemutakhiran data disetiap adanya perubahan data tersebut. Pendamping

Program Keluarga Harapan (PKH) melakukan kerjasama dengan ketua

kelompok Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memeriksa dan

memberikan informasi terkait perubahan data tersebut.

9) Pengaduan peserta PKH.

Pengaduan dapat berasal dari peserta Program Keluarga Harapan

(PKH) maupun pihak luar, seperti masyarakat umum dan LSM.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Munawarah Sahib (2016). Yang meneliti mengenai pengaruh kebijakan

program keluarga harapan (PKH) terhadap penanggulangan kemiskinan di

kecamatan Bajeng kabupaten Gowa yang menunjukan hasi bahwa

mengalami peningkatan yang positif bagi masyarakat miskin dan sangat

terbantu ekonominya sebesar 75% terhadap pendapatan rumah tangga dll.

6. Meningkatan Ekonomi Terhadap Masyarakat Miskin


46

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan

dalam pelaksanaannya di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara

Kabupaten Aceh Tengah dapat meningkatkan Ekonomi Masyarakat Miskin.

Peningkatan adalah proses atau cara untuk meningkatkan usaha, jadi

peningkatan merupakan suatu proses dimana proses memberikan hasil

terhadap usaha yang dilakukan seseorang lebih meningkat. Sedangkan

Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang

berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan

jasa. Adapun upaya dalam meningkat ekonomi terhadap masyarakat miskin

yaitu :

a. Adanya modal yakni untuk memberikan bantuan dalam membangun

produksi usaha bagi orang yang tidak mampu ekonominya

b. Memiliki ketarampilan yakni membantu untuk seseorang dalam

menentukan usaha produksinya

c. Mengusai teknologi yakni membantu seseorang untuk mempermudah

produksi usaha maupun pemasaran

d. Memiliki lahan usaha yakni untuk mendirikan suatu usaha yang akan

dijalani.

Dari hasil observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa “ dengan

cara ini memberikan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi

terhadap masyarat miskin di Desa Burni Bius dapat membantu mereka dan

juga dilakukan program bantuan dana berupa uang tunai sehingga


47

meringankan beban pengeluaran rumah tangga yang sangat miskin . “ Ujar

kak siti pendamping Program Keluarga Harapan (PHK).

Program ini bertujuan meningkatkan kualitas manusia dengan

memberikan bantuan dana tunai bagi keluarga miskin dan meningkat

ekonomi mereka, dampak yang dirasakan oleh masyarakat tentunya sangat

baik karena dengan adanya pkh, masyarakat mempunyai biaya tambahan

dalam kehidupan sehari hari terutama untuk kebutuhan anak kpm dalam

menempuh pendidikan dari usia dini. Di pkh juga ibu-ibu kpm pkh

mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan materi yang sudah

disiapkan untuk bagaimana proses membangun keluarga dan tata cara kelola

keuangan dalam berumah tangga.

“ Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kepala Desa Burni

Bius , Bapak Yusni mengatakan bahwa”

Program Keluarga Harapan (PKH) sangat bermanfaat dan efektif bagi


masyarakat apalagi pada masyarakat di Desa Burni Bius Kecamatan
Silih Nara, menurut beliau dengan adanya Program Keluarga Harapan
(PKH) banyak warga yang merasa terbantu namun beliau berharap
untuk kedepannya jumlah penerima Program Keluarga Harapan
(PKH) dapat bertambah dikarenakan masih banyak masyarakat yang
layak untu menerima bantuan tersebut.5

Masyarakat sangat terbantu dengan adanya Program keluarga Harapan

(PKH) tersebut dikarenakan membantu perekonomian di dalam keluarga.

adanya bantuan ini beban pengeluaran untuk peralatan dan kepeluan anak

sekolah lainnya sudah tidak memberatkan lagi sehingga anak-anak di

kampung Burni Bius bisa sekolah.


5
Yusni, Kepala Desa Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara, Wawancara Pribadi,
22 Oktober 2022, Pukul 14.30 WIB.
48

Dengan adanya program keluarga harapan ini masyarakat di Kampung

Burni Bius merasa terbantu sehingga tergolong meningkatkan ekonomi pada

desa tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin.

Beberapa masyarakat yang mendapatkan bantuan program keluarga

harapan mampu menghidupi keluarga mereka dan menyekolahkan anak-anak

mereka sehingga lebih baik.

a. Dampak Terhadap Perekonomian

Program Keluarga Harapan (PKH) memberikan bantuan kepada

masyarakat yang bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran dan

meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan sebagai modal usaha

bagi mereka. Sehingga dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH)

yang diberikan pemerintah berharap dapat mengurangi angka kemiskinan

yang terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya pada masyarakat yang ada

di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara.

Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diberikan kepada

masyarakat Kampung Burni Bius yang kurang mampu dipergunakan untuk

tambahan modal untuk mengembangkan usaha-usaha yang mereka lakukan.

Seperti pernyataan salah satu penerima bantuan PKH dalam dunia

usaha kecil-kecilan, Ibu Kasmiati menyatakan bahwa:

“Awalnya saya di kasih surat panggilan dari pendamping untuk


mengikuti rapat ke kantor desa dgn syarat membawa ktp, kk kemudian
pendamping menjelaskan bahwa kami dapat bantuan pkh asal dananya
dari kementerian sosial dari pusat yang di transfer ke atm pkh masing-
masing dengan jumlah yang berbeda-beda untuk keperluan anak
sekolah, balita/ibu hamil, lansia,disabilitas.
49

Semenjak saya dapat bantuan PKH ini alhamdulillah terbantu untuk


keperluan sekolah anak saya, meskipun waktu pencairanya tidak tepat
waktu.”.6

Ibu Kasmiati merupakan penerima bantuan Program Keluarga

Harapan (PKH) sejak tahun 2019 sebagai penjual lontong. Ibu Sarifah

termasuk salah satu keluarga kurang mampu di Kampung Burni Bius

Kecamatan Silih Nara. Dia menjual lontong dirumahnya dan dia hanya

membuat sedikit saja dikarenakan modal yang terbatas sehingga tidak

dapat menyediakan bahan yang lebih banyak. Dari keuntungan penjualan

itulah ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dana

bantuan PKH sangat membantu Ibu Rosdiana dalam menambah modal

usahanya sehingga ia dapat menyediakan lebih banyak lagi. Kemudian

hasil wawancara dgn ibu Rasidah penerima pkh di kampung burni bius lr,

Tunas baru

“Sejak bantuan pkh ekonomi keluarga saya sangat terbantu


terutama untuk anak2 saya y masih sekolah, dengan menerima
bantuan pkh bisa memenuhi kebutuhan dan perlenkapan sekolah
anak-anaknya, meski kadang di pergunakan juga untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti membeli beras dll”.7

Terdapat beberapa penduduk di Kampung Burni Bius Kecamatan

Silih Nara yang mata pencahariannya dari usaha kecil-kecilan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga mereka dan membantu

penghasilan suami mereka yang masih kurang cukup untuk memenuhi

kebutuhan sandang, pangan dan papan.

6
Kasmiati, Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kampung Burni Bius Kecamatan
Silih Nara, Wawancara Pribadi, 30 Agustus 2022, Pukul 08.50 WIB.
7
Rasidah, Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kampung Burni Bius Kecamatan
Silih Nara, Wawancara Pribadi, 30 Agustus 2022, Pukul 08.50 WIB
50

Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan

(PKH) di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara bisa dikatakan

berhasil, karena keluarga penerima bantuan PKH mempergunakan dana

bantuan sebagaimana tujuan dari PKH ini yaitu dalam hal meningkatkan

pendapatan keluarga miskin dan rentan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam upaya

pengentasan kemiskinan di Kampung Burni Bius bisa dikatakan berhasil,

karena masyarakat miskin di Kampung Burni Bius khususnya keluarga

penerima bantuan PKH merasa terbantu dan banyak mengalami

perubahan dalam kondisi kehidupan mereka.

Selanjutnya hasil wawancara dgn ibu Sarina penerima pkh di

kampung burni bius dusun 3 menyatakan bahwa :

“Dengan adanya bantuan pkh ada sedikit terbantu untuk sekolah


anak saya dengan jumlah uang 300 ribu kalau di tanya apakah
cukup, ya sering kali juga tidak cukup karena banyak yang di
butuhkan untuk keperluan sekolah seperti spp, tas, sepatu blm lagi
yang lainya Waktu pencairanya tidak menentu seingat saya di
tahun 2022 ini pada tahap awal kalau tidak salah pada waktu itu
bulan 3 sekali, bulan 7, dan bulan 12..8

Hal tersebut bisa dilihat dari segi pendidikan, dimana dengan

adanya dana bantuan PKH mereka dapat menyambung pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi tidak hanya tamatan SD, bahkan mereka

mampu untuk membeli pakaian ataupun perlengkapan sekolah. Jika

dilihat dari segi kesehatan, keluarga penerima bantuan PKH bisa dengan
8
Sarina, Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kampung Burni Bius Kecamatan
Silih Nara, Wawancara Pribadi, 1 September 2022, Pukul 08.50 WIB
51

mudah mengakses layanan kesehatan tanpa memikirkan biaya

pengobatan yang mahal. Hasil wawancara dengan ibu salma penerima

pkh di kampung burni bius dusun 1 mengatakan bahwa:

“Dari mulai tahun 2013 sampai sekarang ekonomi keluarga kami


sudah terbantu sejak mulai saya mengandung, uang yg saya dpt
saya gunakan untuk mencukupu kebutuhan keluarga dan saya
khususnya bisa mencukupi gizi utk kandungan saya seperti saya
membeli susu utk ibh hamil membeli buah-buahan dan
sebagainya.9
Dan dari segi perekonomian, masyarakat di Kampung Burni Bius

yang menerima bantuan PKH merasa terbantu dalam hal menambah

modal usaha sehingga meningkatkan pendapatan mereka untuk dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebagaimana yang telah di katakana oleh Kepala Kampung Burni

Bius , menyatakan bahwa:

“Untuk hasil yang telah dicapai Program Keluarga Harapan


(PKH) bisa dikatakan sudah mampu menjawab permasalahan
kemiskinan di Kampung Burni Bius , memang terlihat jelas
bagaimana perubahan yang terjadi di dalam masyarakat dan peran
PKH dalam mengentaskan kemiskinan di Kampung Burni Bius ,
dimana setelah adanya bantuan PKH ini mereka mampu
menyekolahkan anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi tidak
hanya tamat SD saja, kemudian untuk ibu hamil dan yang
mempunyai anak usia balita bisa dengan mudah mengakses
layanan kesehatan seperti datang ke puskesmas ataupun posyandu
yang dilakukan dengan rutin, dan dana bantuan PKH juga
membantu mereka dalam menambah modal usaha sehingga dapat
menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan hidup mereka”.10
C. Pembahasan

1. Analisis Efektivitas Implementasi PKH

9
Salma, Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Kampung Burni Bius Kecamatan
Silih Nara, Wawancara Pribadi, 1 September 2022, Pukul 09.50 WIB
10
Yusni, Kepala Desa Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara, Wawancara Pribadi,
22 Oktober 2022, Pukul 14.30 WIB.
52

Analisi berkaitan dengan tepat sasaran penyaluran PKH yaitu dilihat

dari adanya kesesuaian sasaran program dengan tujuan yang telah

ditentukan. Program yang telah dilaksanakan harus ditujukan kepada sasaran

yang kongkret, sehingga proses pelaksanaan program dapat berjalan dengan

efektif. Program Keluarga Harapan hanya diberikan kepada rumah tangga

miskin yang memiliki komponen kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan

sosial.

Sasaran merupakan faktor penting dalam proses pelaksanaan suatu

kegiatan/program, karena memberikan ukuran berhasil atau tidaknya suatu

kegiatan/program yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan Program Keluarga

Harapan di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara terdapat

penyimpangan yaitu adanya masyarakat yang dulunya menjadi peserta PKH

namun sekarang kondisinya sudah membaik secara ekonomi tetapi masih

terdaftar sebagai peserta PKH. Terkait hal ini, pendamping PKH maupun

dari Dinas Sosial tidak bisa menghapuskan data tersebut sebagai peserta

PKH karena data tersebut diperoleh dari BPS yang kemudian diolah oleh

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) lalu

diserahkan kepada kementrian Sosial, sehingga pendamping maupun Dinas

social tidak memiliki kewenangan untuk menghapus atau mengeluarkan

peserta PKH.

Kejadian ini juga berlaku sebaliknya, yaitu apabila masyarakat

miskin yang memenuhi syarat sebagai penerima bantuan pkh namun tidak

mendapatkan bantuan maka pendamping maupun Dinas Sosial juga tidak


53

bisa berbuat banyak. Pendamping hanya bisa memberikan pengertian untuk

bersabar agar datanya dapat tercatat di BPS sehingga bisa diolah oleh

TNP2K untuk menjadi calon peserta PKH.

2. Implementasi PKH untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Kesejahteraan dengan menerapkan sistem Ekonomi Islam adalah

sistem yang menganut dan memasukkan nilai-nilai, norma, dan ajaran Islam

sebagai unsur yang fundamental dalam mencapai kesejahteraan. Dalam

implementasi PKH untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh tengah

perspektif Islam dapat dilihat dari nilai-nilai dasar Ekonomi Islam, yaitu:

a. Keadilan

Keadilan dalam hal ini adalah menjunjung tinggi nilai

kebenaran, kejujuran, keberanian, dan konsisten pada kebenaran.

Dalam implementasi PKH di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih

Nara dikatakan belum tepat sasaran dan juga belum merata,

dikarenakan banyak penduduk miskin yang belum menerima manfaat

dari bantuan tersebut. Jadi, implementasi dari Program Keluarga

Harapan (PKH) belum memenuhi prinsip keadilan.

b. Pertanggung jawaban

Setiap pelaku ekonomi memiliki tanggung jawab untuk

berperilaku ekonomi yang benar, amanah, serta mewujudkan

kemaslahatan. Serta memiliki tanggung jawab secara umum bukan

hanya pribadi atau kelompok tertentu saja. Dalam implementasi


54

PKH di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara ada beberapa

pihak yang tidak bertanggung jawab dan juga tidak amanah dalam

menjalankan tugasnya, sehingga bantuan PKH belum disalurkan

secara tepat waktu dan tepat jumlah kepada pihak yang berhak

menerima bantuan tersebut.

c. Jaminan Sosial

Adanya jaminan sosial di masyarakat akan mendorong

terciptanya hubungan yang baik antara individu dan masyarakat.

Setiap warga Negara masyarakat mempunyai hak dan dijamin untuk

memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing. Program Keluarga

Harapan merupakan bentuk jaminan social pemerintah untuk

masyarakat dalam mendorong terciptanya hubungan yang baik

diantara pemerintah dan masyarakat.

Berdasarkan kondisi tersebut bahwasanya implementasi PKH

di Kampung Burni Bius Kecamatan Silih Nara dilihat dari nilai-nilai

dasar Ekonomi Islam sudah dapat dikatakan tanggung jawab, karena

semua pihak yang sudah mengelola dan masyarakat dalam

mewujudkan atau merealisasikan program tersebut dengan baik.

Namun belum bisa dikatakan adil karena prinsip keadilan dalam

program ini belum terlaksana dengan baik.

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian

bantuan social bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang

ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Sebagai sebuah


55

program bantuan social bersyarat, PKH membuka akses keluarga

miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai

fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan

(fasdik) yang tersedia disekitar mereka.

Program sebagaimana yang dimaksud merupakan program

pemberian uang tunai kepada rumah tangga sangat miskin dan bagi

anggota keluarga (RTSM) diwajibkan melaksanakan persyaratan dan

ketentuan yang telah ditetapkan. Apabila dikaitkan dengan aspek

teori efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan

prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan

sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan

yang dijalankannya. Efektivitas diartikan sebagai pengukuran

keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Jika hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran, maka semakin tinggi efektivitasnya. Melalui

penilaian efektivitas ini dapat menjadi pertimbangan mengenai

kelanjutan program tersebut.

Kesesuaian antara teori dan praktek terjadi dalam pelaksanaan

PKH dalam menanggulangi kemiskinan di Kampung Burni Bius

Kecamatan Silih Nara jika dilihat dari proses pelaksanaan sudah

sesuai dengan alur pelaksanaan PKH, yaitu: penetapan rumah tangga

sasaran, proses sosialisasi, pelaksanaan pertemuan awal dan validasi,

pembentukan kelompok keluarga penerima manfaat, pelaksanaan


56

pemutakhiran data, pelaksanaan penyaluran bantuan dan pelaksanaan

verifikasi fasdik, faskes, dan kesejahteraan social.

Meskipun pelaksanaan Program Keluarga Harapan sudah

dilaksanakan oleh pendamping masing-masing di Kampung Burni Bius

Kecamatan Silih Nara khususnya pada saat sosialisasi mengenai program

tersebut yang bersamaan dengan pertemuan awal juga validasi. Akan tetapi,

hal tersebut dirasa sangat kurang efektive untuk pemahaman masyarakat

mengenai Program Keluarga Harapan.

Dikatakan bahwa efektivitas Program Keluarga Harapan di Kampung

Burni Bius Kecamatan Silih Nara belum efektif karena melihat dari rata-rata

jawaban responden yang merupakan peserta PKH masih belum puas

terhadap pelaksanaan program tersebut, dimana masih belum tepat waktu,

dan tepat jumlah. Kemudian dalam penyaluran PKH tentu masih banyak

timbul hambatan yang dihadapi dilapangan, baik dirasakan oleh pendamping

PKH maupun masyarakat peserta penerima PKH.

3. Kendala dan Permasalahan Dalam Pelaksanaan PKH

Kendala dan permasalahan pasti menjadi hal yang akan di temui di

lapangan terutama dalam hal mendata informasi dari penerima PKH akan

terdapat beberapa kendala, namun hal tersebut tidak begitu berpengaruh di

Kampung Burni Bius karena adanya sosialisai terkait hal-hal dalam program

keluarga harapan , beberapa hal yang menjadi kendala dan permasalahan

dalam pelaksanaan program keluarga harapan di kampung Burni Bius

Kecamatan Silih Nara adalah :


57

a) Data Tidak Akurat

Data di lapangan masih ditemukan adanya data peserta PKH

yang tidak akurat, dimana penerima PKH tersebut tidak memenuhi

kriteria yang berlaku, namun terdaftar pada data sebagai peserta

penerima bantuan PKH. Hal ini terlihat bahwa ada beberapa penerima

yang tidak layak untuk menerima bantuan tersebut namun datanya

terdaftar sebagai penerima bantuan.

b) Kurangnya Fasilitas

Ruangan dan fasilitas untuk pendamping PKH yang terbatas

bahkan bisa dikatakan tidak tersedia. Hanya ada tersedia fasilitas untuk

Koordinator Kecamatan dan masih jadi satu lokasi dengan Kantor Camat

itu sendiri. Sedangkan untuk pertemuan di Desa pendamping dan peserta

penerima bantuan menggunakan fasilitas yang ada di Desa seperti

Gedung Serba Guna atau Kantor Desa itu sendiri. Tentunya fasilitas

yang tersedia juga sangatlah terbatas baik ruangan, meja, kursi,

komputer, dan penunjang lainnya.

c) Keterlambatan Informasi

Pendamping juga mengakatakan bahwa ada keterlambatan

informasi yang diberikan pusat kepada daerah sehingga menyulitkan

pendamping untuk meneruskan informasi tersebut kepada KPM,

terutama dalam hal pencairan dana bantuan dan verifikasi data.

Pelaksanaan PKH memiliki beberapa kendala seperti KPM malas

memeriksakan kehamilannya, membawa anak-anaknya untuk


58

diimunisasi ke posyandu dan juga tentang keterlambatan informasi dari

pusat kepada daerah sehingga lambat dalam pencairan dana. Untuk

dibidang pendidikan dan bidang perekonomian tidak mempunyai

kendala apapun.

4. Upaya Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Dalam

Pengentasan Kemiskininan

Upaya yang paling banyak di rasakan adalah terbantu nya

perekonomian masyarakat khususnya di lokasi penelitian yaitu Kampung

Burni Bius Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah dapat dilihat dari

jawaban para informan, sejak adanya Program Keluarga Harapan terbukti

lebih mensejahterakan para peserta penerima PKH. Mereka juga berharap

agar PKH terus dilanjutkan karena sangat membantu masyarakat dalam

menanggulangi keluarga miskin khususnya untuk membiayai pendidikan dan

juga membantu mencukupi kebutuhan kesehatan keluarga mereka.

Dari beberapa jawaban responden sebelumnya tersebut dapat dilihat

bahwa dengan adanya bantuan Program Keluarga Harapan sudah dapat

membantu dan berdampak positif bagi kesejahteraan keluarga yang

menerima bantuan tersebut. Dimana para menerima sudah merasa sedikit

terbantu dengan adanya bantuan PKH yang mereka terima selama ini.

Adapun dampak yang dirasakan penerima, antara lain:

a) Terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

b) Meringankan biaya pendidikan

c) Dapat membuka usaha kecil-kecilan


59

d) Membantu kesehatan balita, ibu hamil, dan ibu menyusui

Dengan demikian, program PKH dapat membantu penerima untuk

meringankan biaya kehidupan sehari-hari. Dilihat dari hasil penelitian ini

maka memperkuat hasil-hasil dari penelitian sebelumnya. Dimana indikator

keberhasilan Program Keluarga Harapan seperti: tepat sasaran, tepat waktu,

dan tepat jumlah belum efektif dilaksanakan. Sehingga tujuan dari Program

Keluarga Harapan yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

menanggulangi kemiskinan khususnya di Kampung Burni Bius Kecamatan

Silih Nara belum terlaksana secara maksimal.


60

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Program Keluarga Harapan

dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Burni Bius Kecamatan

Silih Nara maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Program Keluarga Harapan di Desa Burni Bius Kecamatan Silih Nara

saat ini yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi belum terlaksana

secara efektif. Belum efektifnya program ini dikarenakan masih

ditemukan kurang tepat sasaran dan tidak merata dalam penetapan

peserta PKH, kemudian kurang efektifnya waktu pencairan dana

dimana waktu pencairan dana tersebut sering terlambat dan tidak tepat

waktu, serta jumlah dana bantuan yang diterima oleh peserta PKH

tidak sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan oleh pemerintah

yang membuat program ini menjadi tidak sesuai dengan tujuan,

sehingga belum mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa

Burni Bius di Kecamatan Silih Nara.

2. Bantuan yang diberikan sedikit mampu membantu perekonomian

masyarakat setempat namun dampak yang dirasakan oleh peserta

penerima PKH dirasa belum maksimal, dilihat dari kondisi ekonomi

mereka yang masih serba kekurangan, namun diluar itu banyak

masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya bantuan tersebut


61

3. Adanya bantuan ini memang sangat berkontribusi dalam upaya

meningkatkan perekonomian ,walaupun sangat minim namun dengan

adanya bantuan ini mampu meringankan kebutuhan sehari-hari

masyarakat di Burni Bius , walaupun secara signifikat tidak begitu

mempengaruhi perekonomian masyarakat di Desa Burni Bius

Kecamatan Silih Nara

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian di lapangan, maka penulis bermaksud

memberi saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pemerintah,

peserta PKH, maupun bagi peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Kepada pemerintah

Disarankan kepada Dinas Sosial dibidang Jaminan Sosial Program

keluarga Harapan (PKH) agar dilakukan evaluasi serta monitoring yang lebih

baik lagi, melakukan sosialisasi khususnya daerah tertinggal secara terarah dan

rutin untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai program ini.

Kegiatan sosialisasi tersebut harus diatur secara tegas dan sesuai dengan

pedoman umum. Kemudian dalam penentuan peserta penerima bantuan

diharapkan menggunakan data yang valid agar lebih tepat sasaran.

2. Peserta PKH

Kepada peserta PKH diharapkan dapat mempergunakan dana bantuan

sesuai dengan tujuan Program Keluarga Harapan (PKH) agar usaha yang

dilakukan pemerintah dalam hal meningkatkan perekonomian masyarakat

melalui program ini dapat terealisasikan.


62

3. Kepada peneliti selanjutnya

Disarankan kepada peneliti selanjutnya, perlu diteliti efektivitas

beberapa program dalam meningkatkan perekonomian lainnya yang telah

diterapkan pemerintah, sehingga dapat diketahui program mana sajakah yang

memiliki pengaruh besar terhadap meningkatkan perekonomian di Indonesia.

4. Pendamping PKH

Disarankan kepada pendamping PKH harus lebih memberikan

informasi secara jelas dan terperinci agar penerima lebih mengerti tujuan dan

pemanfaatan bantuan PKH tersebut.

Anda mungkin juga menyukai