MAKALAH
DOSEN
PENGAMPU :
Di Susun
Oleh
DARMA MAHMUDAH
(180101002)
KATA PENGANTAR
1
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
MANAJEMEN SGRIBISNIS oleh bapak ALJA YUSNADI, M.SI , yang telah mendidik
kami dan memberikan ilmu nya kepada kami, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A.Latar Belakang...........................................................................................................4
B.Rumusan Masalah......................................................................................................5
C.Tujuan........................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................5
A.Defenisi Agribisnis dan Ruang Lingkupnya..............................................................5
TINJAUAN BADAN USAHA...................................................................................12
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................13
A. Substansi Produksi Usaha Tani..............................................................................13
B. Tingkat Pendapatan Petani......................................................................................15
C. Korelasi Sederhana.................................................................................................16
D. Subsistem Pengadaan Sarana Produksi..................................................................26
E. Susistem Pengelolaan Hasil....................................................................................28
F. Subsistem Pemasaran..............................................................................................29
G. Sortasi dan Grading................................................................................................30
H. Pemasaran...............................................................................................................30
I. Pengangkutan Cabai.................................................................................................31
BAB II PENUTUP......................................................................................................41
A. KESIMPULAN.......................................................................................................42
B. SARAN...…………………………………………………………………………42
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................43
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai merupakan salah satu produk pangan rempah yang paling penting dan
paling banyak diproduksi di Asia. Cabai digunakan sebagai rempah dalam berbagai
makanan di seluruh dunia, biasanya tersedia dalam bentuk green chilies, cabai merah
keriting utuh, dan cabai bubuk. Bisnis budidaya cabai terlihat sangat menjanjikan dan
berpotensi memberikan keuntungan yang cukup besar. Hal itudisebabkan nilai
pemasaran cabai yang tinggi bila ditinjau dari volume serta nilai ekspor dan impor di
tingkat domestik dan internasional (Winarno, 2017).
Dalam usahatani cabai, biaya produksi dan pendapatan merupakan awal dalam
menentukan sikap untuk melakukan usahatani cabai merah. Perhitungan ekonomi
dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai jumlah produksi dan harga jual
yang nantinya akan mempengaruhi pendapatan petani. Tidak semua orang yang
melakukan usahatani selalu mengalami keuntungan. Terkadang petani bisa rugi ketika
cuaca tidak mendukung, tanaman terserang hama dan penyakit, harga jual rendah
karena sedang panen raya, serta masalah lainnya yang tak terduga yang bisa terjadi di
pasar kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu sentra tanaman cabai di Aceh
Tengah. Dilihat dari laporan Badan Pusat Statistik,
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep dari Agribisnis ?
C. Tujuan
1. Untuk mengkaji dan mengetahui konsep dari Agribisnis
setelah panen
TINJAUAN PUSTAKA
Supaya dapat lebih memahami mengenai apa itu agribisnis, maka kita bisa/ dapat
merujuk pada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya
sebagai berikut :
5
Menurutnya Pengertian agribisnis ini merupakan suatu kegiatan atau aktivitas
yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian di dalam arti luas itu, yang
melingkupi salah satu atau juga keseluruhan mulai dari mata rantai
melingkupi industri pertanian, industri pemasaran hasil pertanian serta juga hasil
olahan produk pertanian, industri manufaktur dan juga distribusi bagi bahan pangan
berhubungan dengan manufaktur serta juga distribusi dari sarana produksi pertanian,
aktivitas usaha tani, penyimpanan, pengolahan, dan juga distribusi produk pertanian
1
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Buletin. 1977. Vitamin C.
6
2. Ruang Lingkup Agribisnis
Ruang lingkup agribisnis ini cukup luas, diantaranya termasuk usaha dalam
memproduksi benih serta juga bahan kimia pertanian, pakan ternak, alat dan juga
mesin pertanian, pemrosesan bahan pertanian, produksi biofuel sampai pada wisata
pertanian.
Dengan kata lain, ilmu dari agribisnis ini tidak hanya mengenai budidaya tanaman,
namun didalamnya itu juga termasuk peternakan, perikanan serta juga Kehutanan.
Oleh sebab itu agribisnis mencangkup wawasan pertanian itu dengan secara luas.
Seperti misalnya biofuel yang merupakan hasil dari tanaman pertanian di mana
pada saat ini mendapatkan perhatian dari masyarakat umum serta juga akademisi
Di sisi lain juga disebabkan karna peningkatan harga bahan bakar fosil. Itulah
kenapa sampai pada saat ini penelitian serta juga produksi tentang/mengenai biofuel
itu terus dilakukan dan berkembang yakni sebagai salah satu bentuk agribisnis.
3. Pengertian Cabe
Tanaman Cabe Merah (Capscum annuum L.) adalah tanaman perdu dengan rasa
buah pedas yang disebabkan olieh kandungan capsaicin. Secara umum cabe memiliki
banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidarat,
Cabe (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak
dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan
memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang
Cabe atau lombok merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun
di dataran tinggi.
Daerah sentral produksi utama cabe merah antara lain Jawa Barat (Garut,
Magelang, dan Temanggung); Jawa Timur (Malang, Banyuwangi). Sentra utama cabe
Datar, Karo, Simalungun, Banyuasin, Pagar Alam. Usahatani cabe yang berhasil
a. Manfaat Cabai
Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran
yang memilki nilai ekonomi yanng tinggi. Cabai mengandung berbagai macam
berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar
antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan
Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker. Cabai (Capsicum annum L)
merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di
Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat
8
kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam
Salah satu kendala utama dalam sistem produksi cabai di Indonesia adalah adanya
serangan lalat buah pada tanaman cabai. Hama ini sering menyebabkan gagal panen.
berdasarkan laporan yang ada kerusakan pada tanaman cabai di Indonesia dapat
mencapai 35%. Cabai yang terserang sering tampak sehat dan utuh dari luar tetapi bila
4. Produksi Cabe
merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi.
minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan
panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Cabai dapat ditanam
dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus
membelinya di pasar.
Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat
serta bebas dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah diseleksi untuk bibit
dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian
baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe
(300-500 gr biji).
2
Bunasor. 1997. Penelahan Usahatani dan Usaha-Usaha Pengembangan Program Bantuan dan Reboisasi.
Bogor.
9
Adapun cara atau tehnik budidaya cabe merah adalah sebagai berikut :
a. Persiapan lahan untuk menana cabe merah keriting dan cabe rawit
Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam
di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya
(seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan
daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan
parah, daun cabe gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan
3
Hadisapoetra, S. 1983. Biaya dan Pendapatan di Dalam Usahatani. Departemen Ekonomi Pertanian,
10
5. Struktur Produksi
di udara yang panas. Penelitian lain menunjukkan bahwa capsaicin dapat menghalangi
bahaya pada sel trachea, bronchial, dan bronchoconstriction yang disebabkan oleh
asap rokok dan polutan lainnya. Hal ini berarti cabai sangat baik bagi penderita asma
dan hipersensitif udara. Capsaicin juga dipergunakan dalam pembuatan krim obat
Selain capsaicin, cabai pun mengandung zat mucokinetik. Zat ini dikenal
sebagai zat yang mampu mengatur, mengurangi, atau mengeluarkan lendir dari paru-
paru. Oleh karena itu, cabai sangat membantu penderita bronchitis, masuk angin,
Vitamin adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit,
tetapi penting untuk mempertahankan gizi yang normal. Vitamin diperoleh dari
Terdapat 2 golongan vitamin, yaitu yang larut dalam air seperti vitamin C dan vitamin
B kompleks; dan yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K (Anonim,
1988).
11
TINJAUAN BADAN USAHA
b. Alamat
d. Struktur Organisasi
12
BAB II
PEMBAHASAN
mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan
memperoleh pendapatan yang tinggi pada waktu tertentu. Usahatani dikatakan efektif
apabila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumber daya yang dikuasai sebaik-
(input) (Soekartawi, 2002). Tujuan usahatani padi sawah adalah untuk mendapatkan
produktivitas yang optimal, sehingga akan diperoleh produktivitas yang tinggi. Agar
tujuan itu tercapai maka penggunaan input produksi yang tepat menjadi sangat
proses budidaya tanaman selain sarana produksi yang mempengaruhi produksi dan
kualitas hasil, maka cara pemeliharaan tanaman seperti pengendalian hama akan
(Sastrosiswoyo,1995).4
1. Pemilihan Lokasi
4
Sastrosiswoyo,1995. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Penerbit Erlangga. Jakarta.
13
interaksi wilayah yang sinergis dan saling memperkuat, sehingga nilai
tambah yang diperoleh dari adanya interaksi tersebut dapat terbagi secara
adil dan proporsional sesuai dengan peran dan potensi sumberdaya yang
secara alamiah terjadi dapat disebabkan oleh dua faktor penentu yaitu :
wilayah lain.
akibat sumber daya manusia dan sumber daya sosial yang lemah. Dalam
konteks global hal ini telah terjadi berabad-abad yang lalu dimana bangsa
imprealis yang mengalami kemajuan lebih hingga saat ini menjajah bangsa-
14
Luas lahan penguasaan petani cabai bervariasi, maka sampel
lahan. Menurut Arikunto (2002) apabila populasi kurang dari 100 orang,
sensus. Jika jumlah populasi lebih dari 100 orang dapat diambil sampel 10,
15, 20, 25 % atau lebih dari populasi. Berhubung jumlah populasi di lokasi
190 petani, maka jumlah populasi yang diambil 20% dari 190 petani
seorang petani yang ditampilkan melalui pola pikir, pola sikap dan pola
(Kesuma,2006).5
5
Martin, J., F. Mayes, and Rodwell. 1983. Biokimia. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta Indonesia.
15
petani memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan hanya apabila
5. Korelasi Sederhana
atau lebih peubah. Dimana suatu studi yang membahas tentang derajat
salah satu faktor yang dapat meningkatkan produksi petani. Menurut Said
dan Intan (2001) untuk mencapai efisiensi input sarana produksi harus ada
waktu, tempat dan tepat biaya serta mutu sehingga ada optimasi dari
Pupuk yang diperlukan tanaman untuk menambah unsur hara dalam tanah
Pupuk dapat digolongkan menjadi dua yaitu pupuk alam dan pupuk
16
buatan (Prihmantoro, 2005). Pemakaian insektisida bagi pertanian
kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri atas suami, istri, dan
dalam hal tahap pengolahan tanah, baik dalam bentuk ternak maupun tenaga
kerja langsung
yang baik tidak akan memberi manfaat dan keuntungan bagi petani.
biaya pemasaran.
demand yang cukup tinggi di pasar dalam negeri. Sebagai contoh, tingkat
permintaan akan produk pangan yang memiliki nilai tambah, karena sudah
diproses lebih lanjut, mengalami kenaikan rata-rta enam persen per tahun.
buah yang diambil bijinya. Waktu tanam masih lama maka biji disimpan
kering jangan di tempat yang lembab dan hindarkan dari sinar matahari
langsung.
9. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
18
Setiap pagi, bibit disiram air secukupnya karena siang hari bibit
penyiraman pada siang hari karena air yang diberikan segera menguap
sehingga tanaman stres dan layu terkulai. Penyiraman diulang pada sore
secara manual dengan tangan satu kali. Pencabutan gulma dilakukan dengan
tanaman dewasa. Hal ini karena kondisi tanaman yang masih muda.
Setelah Tanam). Bila dilakukan setelah dilapangan pada tanaman yang baru
dipindah akan berbahaya karena tanaman masih dalam masa kritis, yaitu
Hanya bibit yang memiliki pertumbuhan kekar dan subur yang dipilih untuk
ditanam
cabai merah atau chili. Cabai adalah buah dan tumbuhan termasuk ke dalam
19
anggota genus Capsicum. Cabai mengandung berbagai macam senyawa
bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai
antikanker.
cabai. Hama dan penyakit tersebut perlu adanya pengananan yang tepat
sehingga panen cabai pada waktunya akan mendapatkan hasil yang bagus
dan melimpah.
tanaman cabai:
pada fase vegetative hingga generative awal dengan cara dicairkan terlebih
dahulu. Pencairan pupuk ini bertujuan agar hara yang dibutuhkan pada
tanaman cabai menjadi cepat tersedia dan cepat pula diserap oleh tanaman
20
sehingga pertumbuhan tanaman akan menjadi baik dan sehat.
Buah Cabai Rontok dan Busuk? Lalat Buah Bisa Jadi Penyebabnya
konsentrasi yang digunakan adalah sebanyak 15-30 gram per 1 liter air.
larutan pupuk NPK, dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur 7 hst.
a. Penyiapan Gulma
momen lain bisa turun hingga tak berharga. Hal ini membuat budidaya cabe
jenis Capsicum annum L. Tanaman ini berasal dari benua Amerika yang
beriklim tropis dan subtropis. Dari sini menyebar ke berbagai belahan bumi
lainnya.
21
matahari bersinar penuh. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di dataran
rendah hingga ketinggian 1400 meter dpl. Di dataran tinggi, cabe masih bisa
derajat Celcius. Pada suhu yang terlalu dingin dibawah 15 atau panas diatas
Masyarakat mengenal dua jenis cabe merah, yakni cabe merah besar
dan cabe merah keriting. Perbedaan kedua jenis cabe ini terlihat dari bentuk
dan tekstur kulitnya. Untuk mengetahui lebih jauh, silahkan lihat tulisan
Dari dua jenis itu, terdapat puluhan bahkan ratusan varietas, dari
sebaiknya pilih varietas yang paling cocok dengan lokasi budidaya cabe
masing-masing.
Benih untuk budidaya cabe bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu
22
polybag (baik dari plastik atau daun-daunan). Mengapa demikian, karena
benih cabe apalagi jenis hibrida harganya sangat mahal. Apabila disemai
kandang dengan perbandingan 2:1:1. Atau, kalau tidak ada arang sekam
media tersebut diayak agar halus. Untuk lebih detail, silahkan baca cara
menghindari terik matahari dan air hujan. Apabila ada biaya, ada baiknya
serangga. Susun polybag yang telah diisi media semai dalam naungan
tersebut.
Sebagian petani cabai lebih memilih tidak melalukan perempelan sama sekali,
karena berpijak bahwa secara alami daun-daun yang telah tua akan berguguran dengan
sendirinya. Selain itu mereka berpendapat bahwa dengan kecukupan pupuk, maka
Tunas yang keluar di ketiak daun, biasanya muncul pada 8 sd 12 HST untuk
cabai dataran rendah serta sedang, atau 15 – 20 HST di dataran tinggi. Tunas bakal
23
tanaman menjadi kokoh sebelum memasuki fase generatif ( fase pembungaan).
tanaman cabe dapat tumbuh tegak secara optimal. Batang cabe terkadang tidak mampu
menahan dan menopang dahan, daun yang terlalu rimbun, serta buah yang cukup
sedang dibudidaya. Tiang ajir umumnya terbuat dari batang tanaman liar dengan
diameter tertentu. Namun, khusus untuk tanaman cabe, sebagian besar petani yang
menyerupai tongkat, dengan ukuran lebar 5 cm, dan tebalnya = 2 cm. Ukuran
dengan tinggi tanaman cabe. Sebab, ada jenis tanaman cabe yang tingginya bisa
mencapai lebih dari 2 meter, sehingga pembuatan tiang ajir harus seminimal-
minimalnya adalah 2 meter atau lebih. Sebaliknya, seperti pada pembudidayaan cabe
rawit dan cabe merah, biasanya ukuran ideal tiang ajir tegaknya yaitu 120 cm (1,2
meter). Sedangkan untuk tiang ajir miring ukurannya kisaran 200 cm (2 meter).
Ukuran-ukuran tiang ajir yang telah disebutkan ini sudah lazim dan umum dipakai
sebagai berikut:
penentu untuk proses selanjutnya. Pemanenan dan penanganan cabai merah perlu
24
Kriteria cabai yang siap dipanen yakni bentuknya utuh, padat, berwarna merah
tua mengkilat (90% masak). Karena pada stadia merah inilah tingkat kepedasannya
tinggi, sesuai dengan permintaan pasar dan konsumen. Jika pemanenan buah cabai
merah terlalu muda akan mengakibatkan buah mudah layu, penyusutan beratnya
tinggi, tidak tahan simpan dan kurang tahan mengalami goncangan sewaktu
pengangkutan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan cabai merah adalah :
Jumlah buah per pohon dan jumlah pohon tanaman dalam areal pertanaman yang
Saat pemetikan buah sebaiknya dilakukan setelah air habis terhempas dari
Waktu panen yang baik adalah pagi hari karena bobot buah dalam keadaan
optimal sebagai hasil penimbunan zat-zat makanan pada malam hari sebelumnya dan
Interval panen biasanya 3 – 5 hari sekali dan masa panen berkisar 1-2 bulan
setelah pemanenan yang pertanama sehingga bisa panen 15-17 kali bahkan bisa
mencapai 15-17 kali apabila tanamannya dirawat dengan baik. Tanaman cabai merah
merah ini biasanya mengalami masa istirahat selama 7-14 hari, setelah itu berbunga
lagi. Namun bunga kedua biasanya menghasilkan buah cabai yang berukuran kecil
sehingga hasinya menurun. Hasil buah terbanyak pada umumnya terjadi pada panen ke
25
empat sampai ke tujuh. Pisahkan segera buah yang busuk, untuk mencegah terjadinya
penularan mikroba ke buah cabai yang sehat. Hindarkan penutupan dengan karung
plastik. Hindarkan hasil panen terkena sinar matahari yang panas dengan kata lain
Khusus di dataran rendah, tanaman cabai merah dapat dipanen pertama kali pada
umur 70-75 hari setelah tanam. Sedangkan waktu panen pertama untuk cabai merah di
dataran tinggi biasanya lebih lambat, yaitu umur 4-5 bulan setelah tanam. Subsistem
nilai ekonomi yang tinggi, produktivitas dan kualitas hasil sangat ditentukan oleh saat
sumber daya manusia dalam perencanaan sistem agribisnis dari proses penentuan
lokasi dan jenis yang akan dikembangkan, sarana produksi, teknologi budidaya,
pengelolaan pasca panen, peningkatan nilai tambah dan pemasaran pengolahan tanah
yang baik, pengairan/ irigasi yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan yang
tepat, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, penanganan pasca panen yang
faktor yang dapat meningkatkan produksi petani. Menurut Said dan Intan (2001) untuk
mencapai efisiensi input sarana produksi harus ada pengorganisasian dalam penerapan
sistem ini yaitu penerapan jumlah, waktu, tempat dan tepat biaya serta mutu sehingga
ada optimasi dari penggunaan input–input produksi. Produksi dan pendapatan petani
26
dapat meningkat bila didukung adanya industri-industri agribisnis hulu yakni industri-
industri yang menghasilkan sarana produksi (input) pertaniaan (the Manufacturer and
Pupuk adalah bahan atau zat makanan yang diberikan atau ditambahkan pada
tanaman dengan maksud agar tanaman tersebut tumbuh. Pupuk yang diperlukan
tanaman untuk menambah unsur hara dalam tanah ada beberapa macam. Pupuk dapat
digolongkan menjadi dua yaitu pupuk alam dan pupuk buatan (Prihmantoro, 2005).
produksi. Insektisida terbuat dari bahan kimia yang dapat digunakan untuk
besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri atas suami, istri, dan
bibit, mengangkut pupuk ke sawah, mengatur pengairan dan sebagainya. Usaha tani
pertanian rakyat terkadang membayar tenaga kerja tambahan, misalnya dalam hal
tahap pengolahan tanah, baik dalam bentuk ternak maupun tenaga kerja langsung
(Bowo, 2010)
Kunci keberhasilan usaha tani agribisnis padi salah satunya adalah bagaimana
mengembangkan peluang dan strategi serta mencari solusi adanya kendala dan
masalah pemasaran komoditas padi, untuk itu peningkatan sumber daya manusia
(SDM) dan fasilitasi pemerintah dalam teknologi budidaya, pasca panen, dan
baik tidak akan memberi manfaat dan keuntungan bagi petani. Menurut Mubyarto
27
(1995) produk hasil pertanian dapat bersaing sempurna ada 4 faktor yang harus
diperhatikan yaitu 1) hubungan antara jumlah pembeli dan penjual, 2) sifat barang
yang diperdagangkan, 3) SDM yang dimiliki tentang Mutu produk (sesuai permintaan
sedikit dari mereka menjual langsung pada tengkulak, dengan begitu rantai untuk
pemasaran akan semakin bertambah. Semakin pendek rantai pemasaran suatu barang
khususnya hasil pertanian, maka akan terjadi 1) biaya tata niaga semakin rendah, 2)
margin tata niaga juga semakin rendah, 3) harga yang harus dibayarkan konsumen
semakin rendah, 4) harga yang diterima produsen semakin tinggi (Daniel, 2002).
Taufiq (2005) yang menyatakan bahwa dalam memasarkan barang secara efektif
Fungsi penyediaan fisik atau logistik, yaitu berupa kegiatan pengangkutan atau
pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen terakhir
kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran tersebut
yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak
28
berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitanya efisiensi
D. Subsistem Pemasaran
usahatani, namun kenyataan pada lapangan sebagian besar petani tidak mempunyai
pasar sehingga tidak sedikit dari mereka menjual langsung pada tengkulak, dengan
begitu rantai untuk pemasaran akan semakin bertambah. Semakin pendek rantai
pemasaran suatu barang khususnya hasil pertanian, maka akan terjadi 1) biaya tata
niaga semakin rendah, 2) margin tata niaga juga semakin rendah, 3) harga yang harus
2002). Ditambahkan oleh Taufiq (2005) yang menyatakan bahwa dalam memasarkan
Fungsi penyediaan fisik atau logistik, yaitu berupa kegiatan pengangkutan atau
pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen terakhir
kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran tersebut
yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak
29
E. Sortasi dan Grading
Kegiatan ini sering dilakukan oleh pedagang, bahkan petani pun jarang
dilakukan untuk memilisahkan cabai yang sehat, bentuknya normal, dan baik.
F. Pemasaran
Salah satu komoditas unggulan nasional hortikultura adalah cabai. Cabai
inflasi yang terjadi setiap tahun, inflasi di tahun 2010 cabai rawit merah menyumbang
0,22 persen. Cabai rawit merah memiliki harga yang sangat fluktuasi bila
dibandingkan dengan jenis cabai lainnya. Belum lama ini, masyarakat Indonesia
dikejutkan pada tingginya harga cabai rawit merah yang mencapai Rp 120.000 per kg.
yang akan diperoleh sehingga petani cabai rawit merah menanggung risiko usaha yang
tinggi. Desa Cigedug merupakan salah satu sentra produksi cabai rawit merah di Jawa
Barat. Jaringan pemasaran cabai rawit merah di desa ini menempatkan pedagang
pengumpul desa pada posisi tawar yang lebih kuat dibandingkan dengan petani
produsen cabai rawit merah pada penentuan harga jual. Selain itu, terbatasnya akses
informasi pasar yang diterima petani dimana informasi pasar berasal dari pedagang
pengumpul desa serta kurangnya jalinan kerjasama antar petani atau antar kelompok.
Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pada sistem pemasaran cabai rawit merah.
Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis saluran pemasaran, fungsi pemasaran
30
cabai rawit merah, struktur pasar, dan perilaku pasar, (2) menganalisis marjin
pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan dan biaya, serta keterpaduan pasar
vertikal cabai rawit merah antara pasar di tingkat petani di Desa Cigedug sebagai pasar
G. Pengangkutan Cabai
Pengangkutan merupakan mata rantai penting dalam penanganan, penyimpanan
dan distribusi sayuran. Hampir seluruh hasil produksi cabai merah mengalami proses
pengangkutan dari tempat cabai merah dipanen sampai ke konsumen, pasar atau pusat-
mekanik, maupun biologis. Kerusakan mekanik terjadi akibat benturan, gesekan, dan
respirasi bahan dalam wadah tertutup. Respirasi menyebabkan naiknya suhu, sehingga
cabai mudah rusak. Salah satu cara untuk mengurangi risiko ini, cabai merah harus
dikemas dalam wadah yang berventilasi seperti keranjang bambu dengan kapasitas 20
H. Subsistem Penunjang
Agribisnis merupakan kegiatan bisnis dalam bidang pertanian. Dalam sistem
agribisnis terdapat empat macam subsistem di dalamnya. Subsistem yang ada dalam
agribisnis adalah subsistem hulu, subsistem usaha tani (on farm), subsistem hilir dan
juga subsistem jasa penunjang. Disini yang lebih difokuskan adalah pembahasan
31
mendukung usaha agribisnis seperti perdagangan agribisnis (Batubara,2007). Menurut
Rida (2011) bahwa sistem jasa penunjang (supporting sytem agribusiness) adalah
dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif dengan pengembangan
dapat disumpulkan bahwa subsistem jasa penunjang yakni subsistem yang menunjang
lain.
sangat penting. Peranan dari subsitem jasa penunjang untuk menunjang dan melayani
serta mengembangkan kegiatan dari subsitem lainnya yang meliputi sub sitem hulu,
usaha tani dan hilir. Dengan ini subsistem lainnya saling terkait dengan subsistem
Berdasarkan lembaga yang terkait dalam subsistem jasa penunjang dalam sistem
agribisnis, lembaga keuangan mempunyai peranan yang sangat besar bagi petani. Hal
ini karena dengan adanya keuangan yang tercukupi, maka petani dalam menjalankan
adanya bantuan melalui subsidi sangat penting. Subsidi melalui perbankan ini yang
diharapkan dapat dikembangkan yaitu subsidi yang diwujudkan dalam bentuk kredit
Lembaga keuangan yang ada di pedesaan adalah Lembaga Keuangan Mikro. Lembaga
Keuangan Mikro (LKM) pedesaan dibentuk bertujuan untuk membantu modal petani
32
dalam menggarap lahannya sehingga petani melalui kelompoknya bisa membentuk
lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan pinjaman lunak secara bergulir kepada
anggotanya. Keberadaan LKM menjadi salah satu solusi dalam pembiayaan sektor
merupakan suatu sistem pendidikan non formal bagi keluarga petani yang bertujuan
proses alih teknologi maka tugas utama dari pelayanan penyuluhan adalah
produktif, efektif dan efisien sesuai kebutuhan lokalita (Badan Pengembangan SDM
dengan baik (mengalami stagnasi), sistem penyuluhan kurang terpadu dan tenaga
33
penyuluh lapangan kurang berfungsi dan petani kehilangan partner kerja dalam proses
kerjasama dengan lembaga-lembaga lain dan istansi terkait lainnya seperti institusi
LSM dan swasta) menyangkut aspek koordinasi, sinkronisasi program dan integrasi
peran penyuluh dan kegiatan petani menunjukkan bahwa terjadi hubungan positf
antara peran penyuluh dengan kegiatan petani, dan antara sumber teknologi dengan
petani, sedangkan hubungan kurang erat terjadi antara sumber teknologi dengan peran
penyuluh.
Saat ini banyak sekali hasil-hasil penelitian yang telah dikeluarkan oleh
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu jumlah media diseminasi teknologi
yang diterima relatif sedikit, kesesuaian masalah lapangan dengan waktu penerimaan
6
PT. Ichtiar Baru. 1988. Ensiklopedi Indonesia. PT. Ichtiar Baru. Van Hoeve.
34
(Puspadi 2002).
diamanatkan oleh undang undang dasar 1945 dan GBHN berupa pembinaan
Keenam subsistem diatas harus terintegrasi dari hulu sampai hilir untuk
efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian sebuah tujuan bersama. Namun, dalam
praktiknya keenam subsistem tersebut tidak harus ada. Subsistem prasarana dan
subsistem pembina bersifat sebagai penduku subsistem poko dalam agribisnis yang
subsistem pemasaran.
makalah ilmiah primer hasil penelitian tanaman pangan (padi dan palawija). Redaksi
35
utama di industri pertanian dan perkebunan, serta mengoptimalkan strategi supply
chain di sektor tersebut. Dari aspek kualitas, Herry menjelaskan, kredit sektor
agribisnis menunjukkan perbaikan. Hal itu tercermin dari rasio non-performing loan
(NPL) sebesar 0,1% pada 2018, turun dari 0,5% pada 2017. Secara industri, Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa per Januari 2019, pertumbuhan kredit
pertanian, perburuan, dan kehutanan mecapai 11% secara tahunan sebesar Rp350,21
triliun. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan capaian kredit pada Januari
2018 yang tumbuh sebesar 13,48% secara tahunan dengan nilai Rp315,52 triliun.
Dalam 4 tahun terakhir pertumbuhan kredit sektor agribisnis stagnan di level 11%,
rusak sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang baik agar dapat
peranan penting, sehingga menuntut industri pangan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi sesuai dengan harapan para konsumen dan harga yang dapat
bersaing. Teknik pengendalian mutu merupakan salah satu usaha yang dapat
diterapkan untuk mempertahankan mutu atau kualitas produk yang dihasilkan, agar
tenaga kerja, dan basis ekonomi lokal pedesaan menjadi faktor utama pengembangan
pertanian. Saat ini disadari bahwa pembangunan pertanian tidak saja bertumpu di desa
tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan sarana serta prasarana
36
yang tidak saja berada di pedesaan (baca : kota). Struktur perekonomian wilayah
merupakan faktor dasar yang membedakan suatu wilayah dengan wilayah lainnya,
perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi dan potensi suatu wilayah
dilakukan harus didukung oleh segenap komponen secara dinamis, ulet, dan mampu
asas ‘keberlanjutan’ yakni, mencakup aspek ekologis, sosial dan ekonomi (Wibowo,
2004).
wilayah yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah tertentu.
kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan tertentu.
Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara untuk mencapai
tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensi sumberdaya yang
dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat berjalan lebih efektif dan
efesien.
37
Untuk memberhasilkan pembangunan ekonomi nasional melalui pengembangan
sektor agribisnis, kita perlu menemu-kenali terlebih dahulu kondisi dan tantangan yang
dihadapi sektor agribisnis nasional. Dengan menmu-kenali hal-hal tersebut, kita dapat
agribisnis dari kondisi saat ini menuju kinerja sektor agribisnis yang diharapkan.
globalisasi, akan menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntutan
Struktur agribisnis, untuk hampir semua komoditi, dewasa ini masih tersekat-
sekat. Struktur agribisnis yang tersekat-sekat ini dicirkan oleh beberapa hal yaitu :
Pertama, agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan terdiri atas
beberapa subsistem, yaitu (a) subsistem pertanian hulu, (b) subsistem budidaya
pertanian, (c) subsistem pengolahan hasil pertanian, (d) subsistem pemasaran hasil
pertanian, dan (e) subsistem jasa penunjang pertanian. Subsistem kedua, sebagian dari
konsep yang menempatkan kegiatan pertanian sebagai suatu kegiatan utuh yang
komprehensif, sekaligus sebagai suatu konsep untuk dapat menelaah dan menjawab
Agribisnis juga dapat dijadikan tolok ukur dalam menilai keberhasilan pembangunan
Dari berbagai definisi dan batasan konsep agribisnis di atas, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang penting dan harus ada dalam proses pembangunan agribisnis
38
adalah sebagai barikut : (a) agribisnis merupakan suatu sistem, sehingga semua
kegiatan yang terdapat dalam sistem tersebut harus saling terkait dan tidak berdiri
ekonomi, dan (c) agribisnis berorientasi pasar dan perolehan nilai tambah dari suatu
komoditas.
Setidaknya ada lima alasan mengapa sektor pertanian atau agribisnis menjadi
yang diekspor. Keempat, menyediakan kesempatan kerja bagi tenaga kerja pedesaan.
termarginalkan. Menurut Sensus Pertanian 2003, jumlah rumah tangga petani gurem
(penggarap kurang dari 0,5 ha) adalah 13,7 juta rumah tangga, meningkat 26,85 persen
dibanding tahun 1993 yang jumlahnya 10,8 juta rumah tangga. Persentase rumah
tangga petani gurem terhadap rumah tangga pertanian pengguna lahan juga meningkat,
Petani gurem ini mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. Dari 16,6persen
petani gurem. Timbul pertanyaan, jika sektor pertanian sangat penting, mengapa
petaninya “dibiarkan” tidak berdaya? Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari
39
orientasi utama. Konsekuensinya, variabel kelembagaan masyarakat yang bersifat
pertanian.
peran penting dari sektor pertanian dalam kontribusi pembangunan ekonomi antara
lain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, penyedia tenaga kerja
terbesar, memperbesar pasar untuk industri, meningkatkan supply uang tabungan dan
meningkatkan devisa. Sampai saat ini, peranan sektor pertanian di Indonesia begitu
besar dalam mendukung pemenuhan pangan dan memberikan lapangan kerja bagi
rumah tangga petani. Tahun 2003, sektor pertanian mampu memperkerjakan sebanyak
42 juta orang atau 46,26 persen dari penduduk yang bekerja secara keseluruhan.
peran penting dari sektor pertanian dalam kontribusi pembangunan ekonomi antara
lain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, penyedia tenaga kerja
terbesar, memperbesar pasar untuk industri, meningkatkan supply uang tabungan dan
meningkatkan devisa. Sampai saat ini, peranan sektor pertanian di Indonesia begitu
besar dalam mendukung pemenuhan pangan dan memberikan lapangan kerja bagi
rumah tangga petani. Tahun 2003, sektor pertanian mampu memperkerjakan sebanyak
42 juta orang atau 46,26 persen dari penduduk yang bekerja secara keseluruhan.
penduduk, sebagai sumber pendapatan, sebagai sarana untuk berusaha, serta sebagai
sarana untuk dapat merubah nasib ke arah yang lebih baik lagi. Peranan
40
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam
negara, penyediaan lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing, pemenuhan
kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri serta optimalisasi
pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya
kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terutama pada
masa kirisis ekonomi yang dialami Indonesia, satu-satunya sektor yang menjadi
strategi pemasaran menjadi sangat penting bahkan pemasaran ini semakin penting
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Perencanaan agribisnis adalah usaha sistematis untuk mencari alternatif baru disertai
dengan perhitungan konsekuensi finansial terhadap hasil dan biayanya.
7
Rukmana, R. 2001. Cabai Hibrida Sistem Mulsa Plastik. Kanisius. Yogyakarta. Samadi, B. 2007.
B. SARAN
42
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Faried Wijaya dan Sudjoni. 2001. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi
2. Yogyakarta. PT BPFE Yogyakarta.
Martin, J., F. Mayes, and Rodwell. 1983. Biokimia. EGC Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta Indonesia.
43