i
PROPOSAL PENELITIAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I Penguji II
Ketua Penguji
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas kasih dan berkat-nya, Penulis dapat menyelesaikan proposal ini
dengan Judul “Gambaran Kondisi Psikologis Masyarakat Terdampak
Pasca Tanah Longsor Di Desa Suka Dame Kecamatan Tanah Pinem
Kabupaten Dairi Tahun 2024 “
Pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada Ibu Risdiana Melinda Naibaho SST,M.Kes selaku
pembimbing utama dan Ibu Perak M.A Hutagalung, SST, M.K.M selaku
pembimbing pendamping Penulis yang telah sabar memberi arahan,
bimbingan, dukungan dan semangat sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penulisan proposal penelitian ini.
Pada Kesempatan ini Penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1 Ibu RR, Sri Arini Winarti Rinawati, SKM, M.Kep Selaku Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
2 Ibu Dr. Amira P.Tarigan,S.Kep,NS,M.Kes selaku ketua jurusan
keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
3 Ibu Jojor Silaban SST, M.K.M sekalau Kepala Prodi Keperawatan
Dairi Poltekkes Kemenkes Medan yang telah memberikan izin
kepada Penulis untuk melaksanakan penelitian
Penulis menyadari bahwa Proposal penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan proposal ini. Harapan penulis
semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………..…………………….iii
KATA PENGANTAR…………………………………………….…………….v
DAFTAR ISI………………………………....………………………………....vi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………......……….....vi
DAFTAR TABEL…………………………………..……………..……………vii
DAFTAR GAMBAR……………………………………….………………….viii
BAB I PENDAHULUAN.………………..……………………………………1
1.1 Latar Belakang……………………………………….…………..……….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………….………….…....4
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………….………………...5
1.4 Manfaat Penelitian……………………………….,.……..……………….5
1.4.1 Bagi Tempat Penelitian……….………………………………..….5
1.4.2 Bagi Peneliti………….……………….....………………………....5
1.4.3 Bagi Institusi………….…………………..……….…………….….5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori…………………………………………………….….….6
2.1 Defenisi Bencana……………………….……….…………….…..……..6
2.2 Jenis-jenis Bencana………………………….……….……….….…......6
2.3 Devinisi bencana tanah longsor………………………………………...6
2.4 Penyebab terjadinya bencana tanah longsor………….……..……….7
2.5 Jenis jenois tanah longhsor ……………………………………..……..8
2.6 Penyebab terjadinya bencana tanah longsor………………..……….9
2.7 Tanda dan Gejala Tanah Longsor ………………………..………..….10
2.8 Dampak Terhadap Kehidupan ………………………….…….………..11
2.9 Dampak Terhadap Lingkungan ………………………………………...11
2.10 Manajemenn penanggulangan bencanatanah lonsor ……….....….12
2.11 Devinisi pengertian psikologi menurut para ahli ……………..……..13
vi
2.12 Macama Macam penyakit psikologis yang bisa terjadi yaitu ….....15
2.13 Dampak bencana alam bagi psikologis banyak problem yang
berhubungan dwengan bencana alam ………………………..…...23
2.14 Kerangka konsep …………………….……………….……….…...…25
2.15 Definisi operasional……..…………..………………………….….…..26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian………………………………….………………..……..27
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………..……………27
3.2.1 Lokasi Penelitian………………………………………………...27
3.2.2 Waktu Penelitian………………………………………………...27
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian……………..…………………………27
3.3.1 Populasi Penelitian……………………………………..…………27
3.3.2 Sampel Penelitian……………………..…………………………..27
3.4 Metode Pengumpulan Data…………...…………………………....…..29
3.5 Pengolahan Data dan Analisa Data.………………………………..….29
3.5.1 Pengolahan Data………..……………………………….………..29
3.5.2 Analisa Data……………..……………...…………….…………...30
3.6 Jadwal Penelitian……………………………………………...…….…...30
DAFTAR PUSTAKA……………...…………………….…….………..…….31
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Umum
Tujuan penelitian adalah bagaimana Gambaran kesiapsiagaan
masyarakat dalam menanggulangi bencana alam tanah longsor didesa
berampu kabupaten dairi tahun 2024
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana
Gambaran kesiapsiagaan masyarakat dalam menanggulangi bencana
alam tanah longsor didesa berampu kabupaten dairi tahun 2024
Memberikan informasi dan masukan mengenai daerah yang rawan
terhadap bencana tanah longsor didesa berampu dan sebagai upaya
untuk antisipasi dini serta meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana
tanah longsor.
2
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga meng- akibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan ling-
kungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU RI No. 24
Tahun 2007).
4
2.4 Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
Setelah hujan lebat, tanah longsor biasanya terjadi. Dua komponen u
tama dapat menyebabkan tanah longsor: faktor pendukung, yang mempe
ngaruhi material yang mengalami longsor secara langsung; dan faktor pen
cetus, yang membuat material bergerak atau bergerak (Aminudin, 2021).
Berikut ini penyebab tanah longsor yang sering terjadi yaitu (Suharno, 201
8)
1 Hujan Hujan lebat dapat menyebabkan tanah longsor. Air akan meng
alir melalui tanah yang pecah ke bagian bawah lereng, menyebabka
n perkembangan ke samping. Namun tanah longsor akan dapat dice
gah apabila ada pohon di permukaannya karena air hujan yang turun
akan diserap oleh tumbuhan atau pohon tersebut.
2 Getaran Getaran dapat disebabkan oleh beberapa peristiwa yang dis
ebabkan oleh peristiwa bencana dan getaran serta peristiwa non-reg
uler seperti ledakan, getaran dari mesin besar dan juga getaran mela
lui kendaraan yang lewat.
3 Penggundulan Hutan Karena tidak adanya pembatas air tanah, longs
oran biasanya terjadi di daerah yang agak tandus.
4 Lereng Terjal Kemiringan genting dibentuk oleh disintegrasi sungai,
mata air, air laut dan angin.
5 Pengikisan/Erosi Tebing yang menjadi terjal disebabkan karena adan
ya pengikisan yang dilakukan oleh air sungai ke tebing dan juga pen
ggundulan hutan di sekitaran sungai.
6 Daerah Pembuangan Sampah Tempat pembuangan sampah yang m
embutuhkan penggunaan lapisan tanah yang rendah dapat menimbu
lkan longsoran ditambah dengan adanya hujan yang membuat air m
enjadi deras.
7 Adanya bidang Diskontinuitas (Bidang tidak Sinambung) Berikut beb
erapa bidang yang mudah terjadi longsor dan bisa terjadi luncuran ta
nah longsor kapan saja:
a. Area yang dilapisi batuan
b. Area yang terhubung antara tanah penutup dan batuan dasar
5
c. Wilayah yang terkait antara patahan batuan serius wilayah kekua
tan batu kuat
d. Area yang terhubung antara tanah lembek dan tanah yang padat.
6
Peristiwa tanah longsor disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor
pedorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang
mempengaruhi kondisi material baik berupa tanah maupun batuan.
(Supriyono, 2014).
2.6.1 Curah hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November
karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang
akan menyebabkan terjadinya penguapan air di atas permukaan tanah
dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau
rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan.
Ketika hujan, air akan menyusup kebagian yang retak sehingga tanah
dengan cepat mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas
hujan yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air pada
tanah menjadi jenuh dalam waktu yang singkat. Hujan lebat pada awal
musim dapat menimbulkan longsor karena melalui tanah yang merekah
air akan masuk dan terakumulasi dibagian dasar lereng, sehingga
menimbulkan gerakan lateral. Bila ada pepohonan dipermukaannya, tanah
longsor dapat dicegah karena air akan diserap oleh tumbuhan. Akar
tumbuhan juga akan berfungsi mengikat tanah.
2.6.2 Kemiringan Lereng
Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong.
Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air
laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng yang menyebabkan longsor
adalah lebih dari 20 derajat apabila ujung lerengnya terjal dan bidang
long- sorannya mendatar.
2.6.3 Kondisi Tanah
Kondisi tanah yang semakin tebal dan kurang padat akan semakin
rentan terhadap tanah longsor. Jenis tanah yang kurang padat seperti
tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dari
sudut lereng lebih dari 20 derajat memiliki potensi untuk terjadinya tanah
longsor terutama bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan
7
terhadap pergerakan tanah karena men- jadi lembek terkena air dan
pecah ketika hawa terlalu panas.
2.6.4 Getaran
Getaran yang terjadi biasanya diakibatkan oleh gem- pa bumi,
ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan akan
mempengaruhi kestabilan lereng. Getaran pada permukaan bumi yang
cukup keras dapat menye- babkan terjadinya tanah longsor.
2.6.5 Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia yang berdampak memperbesar terjadinya tanah
longsor seperti penggundulan hutan,
8
terjadi pada wilayah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, maka
korban. jiwa yang ditimbulkannya akan sangat besar, terutama bencana
tanah longsor yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diawali adanya tanda-
tanda akan terjadinya tanah longsor. Adapun dampak yang ditimbulkan
dengan terjadinya tanah longsor terhadap kehidupan adalah sebagai
berikut:
a. Bencana longsor banyak menelan korban jiwa.
b. Terjadinya kerusakan infrastruktur publik seperti jalan, jembatan dan
sebagainya.
c. Kerusakan bangunan-bangunan seperti gedung perankantoran dan
perumahan penduduk serta sarana peribadatan.
d. Menyebabkan kerugian secara ekonomi, serta mening- galkan
dampak secara sosial psikologi bagi masyarakat.
9
a. Tidak membakar pohon atau membakar hutan dilereng perbukitan
atau pegunungan.
b. Menanam pohon berakar kuat seperti bambu, akar wangi, dan
lamtoro di lereng-lereng yang gundul.
c. Tidak memotong tebing disekitar jalan secara tegak lurus, serta tidak
menggali tanah disekitar lereng.
d. Tidak membangun rumah dan fasilitas fisik lainnya dibawah tebing
atau ditepi sungai yang rawan erosi.
e. Mengurangi sudut kemiringan lereng dengan membuat terasering.
f. Membangun sistem pengairan yang baik dengan tu- juan
menghilangkan air lereng.
2.10.2 Fase Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana tanah longsor adalah upaya pengu- rangan risiko
bencana (PRB) dengan cara mengurangi dampak tanah longsor sampai
sekecil mungkin. Beberapa langkah awal yang dapat dilakukan dalam
mitigasi bencana tanah longsor antara lain pemetaan daerah rawan, pem-
buatan prediksi, pendidikan dan latihan, pembuatan jalur dan rambu
evakuasi, pembentukan satuan tugas, dan persiapan peralatan.
2.10.3 Fase Kesiapsiagaan
Tanah longsor termasuk jenis bencana alam yang sifat kejadiannya
berulang atau rutin terjadi sehingga bencana ini sulit untuk dihindari.
Peristiwa tanah longsor yang terjadi menegaskan untuk selalu siaga
dalam menghadapi bencana tersebut. Kesiapsiagaan tanah longsor
adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana tanah longsor melalui sikap dan tindakan yang tepat.
Kesiapsiagaan diri, keluarga, sekolah, dan masyarakat akan sangat
berguna untuk mengurangi dampak bencana tanah longsor baik kerugian
harta benda maupun korban jiwa (Supriyono, 2014). Tindakan
kesiapsiagaan tanah longsor yang dapat dilakukan menurut (Supriyono,
2014)
10
11
2.11 Kerangka Konsep
TIDAKADA
GAMBARAN KONDISI KECEMASAN
TANAH LONGSOR KECEMASAN
PSIKOLOGIS MASYARAKAT
KECEMASAN RINGAN
BERHUBUNGAN
BIOPOLAR
KECEMASAN BERAT
DEPRESI
ANOREKSIA
STRES KECEMASAN BERAT
SEKALI
TRAUMA
1
2.12 Definisi Operasional
Saya menentukan definisi operasional (DO) adalah berdasarkan
karateristik yang dapat di (ukur) untuk diobsevasi atau pengukuran cermat
terhadap situasi objek yang kemudian dapat dibilang dapat di ulangi oleh
orang lain.
1
han sikap dan tat sekolah r
a laku seseorang SD
atau kelompok or SMP
ang dalam usaha SMA
mendewasakan Perguruan
manusia melalui tinggi
upaya pengajara
n dan pelatihan
5. pekerjaan Aktifitas yang di l Petani Kuesione Nominal
akukan seseoran IRT r
g dalam kehidup Pedangan
an untuk memen g
uhi kebutuhan hi PNS
dup Wiraswasta
6. Pendapata Hasil didapatkan - ≤ 2.500.000 Kuesione Interval
n seseorang dalam juta r
kehidupan untuk - ≥2 .500.000
memenuhi kebut juta
uhan hidup (UMK se-
Sumatera
Utara)
2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3
setiap anggota populasi untuk di pilih menjadi sampel. Jumlah sampel
ditentukan dalam penelitian ini menggunakan rumus menurut Arikunto
(2012:14) Jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka
jumlahnya dimbil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar
dari 100 orang, maka bisa di ambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah
populasinya. Data penelitian ini di ambil dari data Register Desa Suka
Dame Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi.
Rumus :
n = 15% x N
keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
4
2. Berada di luar umur yang di tentukan
3. Tidak bersedia menjadi objek penelitian
5
Semua jawaban yang telah diberikan kode kategori kemudian,
dimasukkan kedalam tabel data dengan cara menghitung frekuensi
data.
4. Cleaning
Yaitu pemberian data yan merupakan kegiatan pengecekan kembali
data yang telah di entri, apakah terdapat kesalahan atau tidak saat
pengentrian data
5. Aspek pengukuran variabel
Pernyataan yang diajukan untuk responden terdiri dari 15 pernyataan.
Membuat kategori singkat kesiapsiagaan seseorang menjadi lima
tingkatan yang didasarkan pada perhitungan nilai indeks yaitu sebagai
berikut:
a. Kecemasan berat sekali nilainya 42-56
b. Kecemas berat nilainya 28-41
c. Kecemasan sedang nilainya 21-27
d. Kecemasan ringan nilainya 14-20
e. Tidak ada kecemasan jika nilainya 0 - 19
Dengan rumus:
p=Jumlah skor yang didapatSkor tertinggix 100%
6
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Penelitian
Bulan
No. Kegiatan 12- 01- 02- 03- 04- 05-
2023 2024 2024 2024 2024 2024
1 Melakukan Survei
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pengumpulan Data
5 Penyusunan laporan hasil
penelitian
6 Seminar hasil peneitian
7 Revisi dan finalisasi laporan
7
Daftar Pustaka
8
Siswanto.2007. Kesehatan mental . Yogyakarta .CV. ANDI OSFFSET
Jenny.2010. Asuhan Keperawatan pada klien dengan Masalah
PSIKOSOSIAL dan Gangguan jiwa. Medan .Kampus USU.
Kurniati Amelia, 2018.Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana.
Singapore. ENA
9
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN KONDISI PSIKOLOGIS MASYARAKAT TERDAMPAK
PASCA TANAH LONGSOR DI DESA SUKA DAME
KECAMATAN TANAH PINEM KABUPATEN
DAIRI TAHUN 2024
Tanggal Pengisian :
I. Identitas Responden
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis Kelamin :
3. Ketakutan
a. Pada gelap
b. Ditinggal sendiri
10
C. Pada orang asing
d. Pada binatang besar
e. Pada keramaian lalu lintas
f. Pada kerumunan orang banyak
5. Gangguan kecerdasan:
a. Daya ingat buruk
b. Sulit konsentrasi
c. Sering bingung
8. Gejala sensorik:
11
a. Telinga berdengung atau tinnitus
b. Penglihatan kabur
C Muka merah dan pucat
d. Merasa lemah
e. Perasaan ditusuk-tusuk
12
a. Sering kencing
b. Tidak dapat menahan kencing
13
14
15
16
17