Oleh :
ANDRI SEHLIN M. GOFOTOR
NPM. 16119121
Diajukan Oleh:
ANDRI SEHLIN M. GOFOTOR
NPM. 16119121
Kepada
NIM : 16119121
Disetujui untuk dipertahankan dalam Ujian Karya Tulis Ilmiah dihadapan Tim
Pembimbing I Pembimbing II
Telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Universitas Trinita
Manado pada hari, Oktober 2021
Tim Penguji,
1. Clara Moningka, SST, M.Kes (……………….……….)
2. Demsi R. Sasewa, S.Sos, SE, M.Si (………………………..)
3. Rutler Masalamate, SKM, M.Kes (………………………..)
Mengetahui
Dekan Ketua
Fakultas Kesehatan Program Studi Kebidanan
I. IDENTITAS
NPM : 16119121
Suku/Bangsa : Maluku/Indonesia
1. SD : SD NEGERI TETEWANG
berapa kali kita bangkit dan terus belajar ketika kita jatuh
Never give up
(yesaya 41;10a)
KUDEDIKASIKAN UNTUK :
TUHAN YESUS,
ABSTRAK
Akibat dari bayi yang tidak di imunisasi memiliki resiko lebih tinggi untuk
terkena komplikasi yang dapat menyebabkan kecacatan pada bayi bahkan kematian
ini karna tubuhnya tidak mendapatkan kekuatan dari sistem pertahanan khusus yang
bisa mendeteksi jenis-jenis penyakit berbahaya tertentu. Pada pengambilan data awal
di lakukan wawancara terhadap salah satu petugas kesehatan di puskesmas bitung
barat yang menyatakan bahwa pada saat penyuluhan masih banyak orang tua balita
yang tidak mau ikut berpartisipasi untuk menamba wawasan tentang
imunisasi.Tujuan penelitian untuk Mengetahui pengetahuan orang tua blita tentang
imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Bitung Barat Kecamatan Maesa Kota Bitung.
Jenis Penelitian adalah deskriptif . Populasi dalam penelitia ini berjumlah 180
ibu dan sampel yang di ambil berjumlah 27 responded dari 15% total populasi.
Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan
menggunakan rumus
f
P = x 100 %
n
Berdasarkann hasil penelitian yang di lakukan di simpulkan bahwa
pengetahuan responded tentang Pengetahuan Orang Tua Balita Tentang Imunisasi
Dasar lengkap di Puskesmas Bitung Barat dari 27 responded, tentang pengetahuan
baik yang paling banyak yaitu 12 responded (44,4), tingkat pengetahuan cukup 9
responded ( 33,33), tingkat pengetahuan kurang 6 responded (22,22). Saran bagi
Puskesmas Bitung Barat Khususnya bagi petugas kesehatan untuk tetap memberikan
bimbingan atau informasi berhubungan pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Agar ibu
ibu yang termasuk kategori cukup dan kurang dapat di tingkatkan menjadi kategori
baik.
Kata Kunci: Pengetahuan, Orang Tua Balita, Tentang Imunisasi Dasar Lengkap
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas Rahmat dan anugerahNya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang
usulan penelitian ini, tetapi berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak sehingga
usulan penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih
banyak kepada :
Sulawesi Utara
2. Merry J.J Langie, SE., M.Si, selaku Ketua Yayasan Prisma Sulawesi Utara
6. Clara Monigka SST, M.Kes Sebagai dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan juga motivasi dalam penulisan
usulan penelitian
7. Seluruh dosen dan staf Universitas Trinita Manado yang telah memberikan
9. Kepada teman-teman dan sahabat (Nova, ika, efin, gita, keren, Sali ) dan semua
yang telah membantu dalam penyusunan KTI dan memberikan semangat untuk
penulis
10. Kepada Mangasi Sinurat yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi
penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Usulan Penelitian ini masih jauh dari
Penulis
ABSTRAK…………………………………………………………………….... vi
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
A. Hasil Penelitian………………………………………………........ 37
B. Pembahasan……………………………………………………..... 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..... 46
B. Saran ……………………………………………………………... 46
DAFTRAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Orang Tua Balita …...... 41
DAFTAR GAMBAR
Penyusunan KTI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan
pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.
salah satu jenis usaha memberikan kekebalan pada anak dengan memasukkan
vaksin kedalam tubuh guna membuar zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
imunisasi, akan tetapi, masih banyak orang tua yang meremehkan dan
yang harus ditingkatkan kualitasnya, adanya isu negatif tentang vaksin dan
(Kemkes, 2020).
kematian akibat penyakit yang dapat yang dapat dicegah dengan imunisasi.
dengan imunisasi. WHO 2010 mencatat sebanyak 4,5 juta kematian dari 0,5 juta
per tahun terjadi akibat penyakit infeksi yang bisa di cegah dengan imunisasi.
Sebagian anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap sehingga anak
sebagai penyumbang terbesar nomor 3 setelah india dan cina dengan jumlah
kasus baru sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar 101.000 per
seluruh kasus TBC. (WHO,2007) Salah satu program pemerintah agar bayi dan
imunisasi lengkap pada anak-anak, dan pemerintah juga mewajibkan agar setiap
anak mendaptkan imunisasi dasar. Hal ini sesuai dengan paradigma sehat yang di
layanan imunisasi anak terganggu akibat Covid-19. Survei ini juga menunjukkan
cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia pada April 2020 menurun 4,7%
dibanding April 2019. Sebelum Pandemi Covid 19 Data Riset Kesehatan Dasar
anak berusia 12-23 bulan hanya sekitar 58% (targetnya 93% pada 2018) dari
sekitar 6 juta anak yang harus vaksinasi. Dengan adanya pandemi, target cakupan
imunisasi dasar lengkap semakin berat. Para orang tua khawatir bahwa anak
mereka akan tertular COVID-19 jika pergi ke tenaga kesehatan dan fasilitas
kesehatan. Nasib anak Indonesia yang berjumlah 30% dari total penduduk sedang
terancam, jika kita tidak meningkatkan kepedulian pentingnya imunisasi
(Kemkes, 2020)
Secara Nasional Caukupan imunisasi dasar lengkap di tahun 2020 yaitu sebesar
83,3% angka tersebut belum memenuhi target yang harus di capai tahun 2020 yaitu
92,9%. Dan berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi
Utara pada tahun 2020 Cakupan imunisasi dasar lengkap yaitu 65,2% dari target
Imunisasi dasar lengkap yang harus di capai pada tahun 2020 adalah 92,9% . Data
capian imunisasi dasar lengkap dari puskesmas bitung barat sekitar 65,5% dari target
Jika di lihat dari capaian imunisasi dasar lengkap masih banyak balita yang tidak
di imunisasi dan seperti yang kita ketahui bahwa jika balita tidak mendapatkan
imunisasi maka akan menghambat tumbuh kembang bayi dan muda kenah
sakit,bahkan memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena komplikasi yang dapat
menyebabkan kecacatan pada bayi bahkan kematian ini karna tubuhnya tidak
mendapatkan kekuatan dari sistem pertahanan khusus yang bisa mendeteksi jenis-
maesa,berdasarkan data register jumlah orang tua balita pada bulan januari – april
2021 sebanyak 180 balita yang bawa orang tuanya untuk mendapatkan imunisasi
pengetahuan orang tua balita tentang imunisasi dasar di puskesmas bitung barat data
tersebut di peroleh dari hasil wawancara dengan salah satu petugas kesehatan di
puskesmas bitung barat yang menyatakan bahwa pada saat penyeluhan tentang
imunisasi dasar banyak orang tua balita yang tidak mau ikut berpartisipasi untuk
B. Rumusan Masalah
Dasar di Puskesmas Bitung Barat Kecamatan Maesa Kota Bitung Tahun 2021?”.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
sumber informasi.
c. Bagi Profesi
d. Bagi Responden
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan
2. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
yang kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC, bagaimana cara melakukan
c. Aplikasi (Aplication)
ketahui tersebut pada situasi lain. Misalnya seseorang yang telah paham
kesehatan di tempat ia bekerja atau dimana saja, orang yang telah paham
d. Analisis (Analysis)
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
apabila
orang tersebut telah dapat membedakan atau memisahkan,
e. Sintesis (Synthesis)
formulasi baru dari formulasi formulasi yang telah ada. Misalnya dapat
membuat dengan kata kata sendiri tentang hal hal yang telah dibaca atau
f. Evaluasi (Evaluation)
terhadap suatu materi atau objek tertentu. Penilaian ini dengan sendiri
didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan atau norma norma yang
pecahkan.
2) Cara Kebetulan (spekulasi)
sendiri.
pengetahuannya.
a) Induksi
b. Cara Ilmiah
Cara ilmiah atau cara modern ini disebut dengan penelitian ilmiah atau
a. Faktor internal
1) Umur
dilahirkan hingga berulang tahun. Jika seseorang itu memiliki pola pikir
semakin baik.
2) Pendidikan
akan
3) Pekerjaan
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan
dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon
2) Sosial Budaya
3) Status ekonomi
4) Sumber informasi
memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Salah satu sumber informasi
1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi,
atau resisten terhadap suatu penyakit, tetapi belum tentu kebal terhadap
penyakit yang lain. Imunisasi termasuk salah satu jenis usaha memberikan
vaksin
adalah bahan yang digunakan untuk merangsang pembentukan zat anti yang
dan campak) dan mulut (contohnya vaksin polio) (Fida & Maya, 2012).
2. Tujuan Imunisasi
3. Macam-macam Imunisasi
menjadi 2 yaitu :
a. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian zat sebagai anigen yang diharapkan
imunologi
sebagai berikut :
dimatikan)
b. Imunisasi pasif
zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang bisa berasal dari
2012).
a. Imunisasi BCG
yang berat ialah TBC pada selaput otak, Milliar pada seluruh lapangan
paru, atau
2014)
3) Lokasi Penyuntikan
WHO, bagian tubuh yang disuntik dengan vaksin BCG ialah lengan
4) Efek Samping
5) Tanda Keberhasilan
muncul bisul kecil dan nanah di daerah bekas suntikan setelah 4-6
bisul tidak muncul, maka orang tua tidak perlu cemas Bisa saja hal
itu dikarenakan cara penyuntikan BCG memerlukan keahlihan
tebal. Dengan
hanya saja dalam kadar rendah. Sehingga, imunisasi BCG pun tidak
alamiah.
6) Kontraindikasi
b. Imunisasi Hepatitis B
melahirkan
1) Jumlah pemberian
Imunisasi hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali dengan interval 1
2) Usia Pemberian
bulan, lalu jetika usianya 3-6 bulan. Kgusus anak yang lair dari
3) Lokasi penyuntikan
4) Efek samping
waktu 2 hari.
5) Tanda keberhasilan
suksesnya
6) Tingkat kekebalan
7) Kontra indikasi
yang sakit berat. Vaksinasi hepatitis dapat diberikan pada ibu hamil
terakhir lahir
c. Imunisasi Polio
pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Untuk
imunisasi dasar (polio ,2 dan 3), vaksin diberikan 2 tetes peroral dengan
Pemberian imunisasi polio bisa jadi lebih dari jadwal yang telah
imunisasi DPT.
adalah OPV.
4) Efek samping
Penggunaan vaksin polio hamper tidak memiliki efek samping.
Hanya sebagian kasus kecil pada anak yang mengalami pusing, diare
5) Tingkat kekebalan
6) Kontra Indikasi
penyakit akut atau demam tinggi (di atas 38°C), muntah atau diare,
d. Imunisasi DPT
ketika umur 3-5 bulan dan DPT 3 saat usianya memasiki 4-6 bulan.
diberikan
ketika anak mulai masuk sekolah yaitu sekitar 5-7 tahun berikutnya
2) Efek samping
3) Kontraindikasi
infeksi otak dan yang alergi terhadap DPT. Anak seperti itu hanya
menyebabkan panas.
e. Imunisasi Campak
9 bulan hanya ekitar 10% anak yang masih mempunyai antibody dari
ibunya. Vaksin campak harus disimpan pada suhu 2-8°C, karena sinar
atau lengan bagian atas dalam satu dosis 0,5 ml sub-kutan dalam.
2) Efek samping
f. Imunisasi MMR
27/3 dan virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan untuk anak berusia
2) Efek samping
immunodefisiensi.
Baik
Tahu
E.
Cukup
F.
Memahami
Kurang
Aplikasi G.
Analisa H.
I.
Sintesis
J.
Evaluasi
Keterangan
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
imunisasi dasar di Puskesmas Bitung Barat Kecamatan Maesa Kota Bitung tahun
2021.
B. Variabel penelitian
C. Definisi operasional
1. Pengetahuan
dasar.
Bitung.
3. Imunisasi
dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan dan mulut ke dalam tubuh guna
1. Lokasi Penelitian
Kota Bitung.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian atau yang diteliti
(Arikunto, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu
2. Sampel
subjeknya kurang dari 100 dapat di ambil semua, tetapi jumlah subjeknya
lebih dari 100 dapat di ambil 10-15% atau 20-25% (Arikunto, 2010). Sampel
dalam penelitian adalah ibu yang membawa anak untuk diimunisasi, yang
berkunjung ke Puskesmas Bitung Barat dan di ambil sebanyak 15% dari total
populasi sehingga jumlah sampel yang di dapat adalah 27 ibu. Sampel dalam
F. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
1. Data Primer
Data dalam penelitian ini yaitu diperoleh langsung dari responden dengan
menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari Buku Register Puskesmas Bitung Barat Kecamatan
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
1. Pengelolaan Data
Proses pengelolaan data (data Processing) ini terdiri dari 3 jenis kegiatan
sebagai berikut:
2) Koreksi
sebagai berikut :
supaya pada saat pengolahan data dapat dilakukan dengan mudah. Salah
sudah diklarifikasikan.
atau grafik.
2. Analisis data
dengan statistic dan dapat digunakan untuk rumusan masalah dalam penelitian
(Wibowo, 2014 ).
Data yang didapat dari kuesioner diolah secara manual dengan menggunakan
Keterangan :
P : Persentase
A. Hasil Penelitian
a. Keadaan Geografi
1) Kelurahan Pakadoonan
6) Kelurahan Pateten 3
7) Kelurahan Kekenturan 1
8) Kelurahan Kekenturan 2
4. Bidan : 15
5. Gizi : 3 Orang
6. Farmasi : 2 Orang
a. Puskesmas Pembantu
1. Poskesdes Pakadoodan
3. Poskesdes Kekenturan 2
4. PoskesdesPateten 3
b. Posyandu 22 pos
bawah ini :
f % f % f %
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat di lihat dari 27 responded sebagian besar yaitu
orang tua balita yang berumur <25 tahun sebanyak 12 Responded (44,4%)
dan paling sedikit orang tua balita yang berumur >30 tahun sebanyak 6
responden (99,77).
b. Golongan Pendidikan Responden
f % f % f %
SD 1 3,70 0 0,0 0 0,0 1 3,70
SMP 1 3,70 3 11,11 3 11,11 7 25,92
SMA dan paling sedikit orang tua balita dengan berpendidikan SD sebanyak
1 responden (3,70%).
f % f % f %
besar orang tua balita dengan pekerjaan IRT adalah 21 responden (77,77) dan
yang paling sedikit orag tua balita dengan pekerjaan SWASTA dan PNS ada
6 responden (22,22%).
Tua Balita
Pengetahua f %
Baik 12 44,44
Cukup 9 33,33
Kurang 6 22,22
Jumlah 27 100
sebanyak 6 (22,22%).
B. Pembahasan
Hasil Penelitian yang di lakukan dari umur responden terbanyak umur <25
reponden (33,33) dan umur >30 yaitu 6 responden (22,22%). Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar umur responden berada pada rentang usia reproduksi sehat.
kerna semakin cukup umur seseorang, maka tingkat kematangan seseorang akan
tingkat pendidikan ini relative baik untuk menerima dan memahami informasi
yang di terima. Namun masih ada responden yang memiliki pengetahuan cukup
bahkan masih ada yang tingkat pengetahuan kurang. Padahal dari segi
tinggi.
Menurut Notoadmodjo (2007) mengemukakan bahwa pendidikan akan
lebih baik diharapkan seorang dapat lebih cepat memahami, menanggapi, atau
pada pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga, Hal ini di mungkinkan karna pekerjaan
memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karna orang tua dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan orang tua balia tentang Imunisasi dasar
umumnya baik. Responden lebih banyak berada pada tingkat pengetahuan baik,
cukup tentang Imunisasi Dasar Lengkap, baik dari petugas kesehatan orang tua,
teman yang sudah berpengalaman, serta informasi dari media. Masih ada
responden yang berpengetahuan cukup dan kurang. Hal ini dikarenakan banyak
orang tua balita yang kurang mendapatkan informasi tentang Imunisasi Lengkap.
Dasar Lengkap.
tentang Imunisasi Dasr Lengkap, baik dari petugas kesehatan, orang tua, teman
yang sudah berpengalaman, serta informasi dari media, sedangkan responden yag
72 responden (78,2%) dengan kategori baik, dari hasil penelitian ini sebagian
besar orang tua balita sudah mengetahui tentang pengertian serta manfaat
dengan kategori kurang, karena ibu belum memahami secara benar tentang
PENUTUP
A. Kesimpulan
dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan Orang Tua Balita dari 27
B. Saran
informasi dan bahan masukan yang dapat dijadikan referensi atau bahan
selanjutnya.
3. Bagi Responden
Bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi yang sudah tahu, mematuhi serta
Fida dan Maya, 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta : D-Medika
https://www.depkes.go.id/article/view/15042700004/bersama-tingkatkan-
cakupan-imunisasi-menjaga-anak-tetap-sehat-html Diakes 23 Juli 2017
Notoatmodjo. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta
Purnamasari. (2012). Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia Masih Tinggi.
Melalui : https://nasional.compas.com/read/2021/02/04/11324281/bkkbn-
angka-kematian-ibu-dan-bayi-indonesia-masih-tinggi. Diakes 15 Maret2021
KUESIONER
Nomor Kuesioner :
Tanggal Pengisian :
Petunjuk Pengisian : Isilah Pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda () pada
A. Karakteristik Responden
1. Nama/Inisial Responden :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Jumlah Anak :
5. Pekerjaan :
6. Pendidikan terakhir :
B. Pernyataan
No Pernyataan B S KET
1 Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan
terhadap suatu penyakit tertentu
Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Umu
No Nama r Pendidikan Pekerjaan Skor % Kategori
1 S.R 36 S1 IRT 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 85 Baik
2 E. A 25 SMA IRT 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85 Baik