Anda di halaman 1dari 146

HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN

KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA


DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI 03 MANADO

SKRIPSI

LUTHVERINA MERRYLEAN WATTIMENA

16061041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2020
HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN
KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI 03 MANADO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle Manado

LUTHVERINA MERRYLEAN WATTIMENA

16061041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

2020

2
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN KECERDASAN


EMOSIONAL PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 03 MANADO

Yang disusun dan diajukan oleh :

Luthverina Merrylean Wattimena


16061041

Telah dipertahankan didepan TIM penguji Ujian Skripsi


pada tanggal 12 Agustus 2020
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

TIM PENGUJI

Dosen Penguji 1 : M. Consolatrix da Silva, S.Kep., Ns., MSN

Dosen Penguji 2 : Dr. Julianus Ake, S.Kep., M.Kes

Dosen Penguji 3 : Johanis Kerangan, S.Kep., Ns., M.Kep

MENGETAHUI
Dekan Fakultas Keperawatan Ketua Program Studi
Unika De La Salle Manado Fakultas Keperawatan
Unika De La Salle Manado

Wahyuny Langelo, BSN., M.Kes Helly Budiawan, S.Kep.,Ns., M.Kes

3
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN KECERDASAN


EMOSIONAL PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 03 MANADO

Nama : Luthverina Merrylean Wattimena


NIM : 16061041
Fakultas : Keperawatan
Program Studi : Ilmu Keperawatan Ners

Menyetujui,
Manado, 12 Agustus 2020

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Julianus Ake, S.Kep., M.Kes Johanis Kerangan, S.Kep., Ns., M.Kep

Mengetahui

Dekan Ketua Program Studi

Wahyuny Langelo, BSN., M.Kes Helly Budiawan, S.Kep., Ns., M.Kes

4
PERNYATAAN ORSINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan


saya, di dalam naskah SKRIPSI ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naska ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naska tesis dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia SKRIPSI ini digugurkan dan gelar akademik yang telah
saya peroleh (SARJANA) dibatalkan, serta diproses sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Manado, 12 Agustus 2020


Mahasiswa.
Meterai 6.000

Nama : Luthverina M. Wattimena


NIM : 16061041
PS : Sarjana Keperawatan
Prog : Ilmu Keperawatan
Fak : Keperawatan Unika DLSM

5
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan yang Maha


Esa, karena atas tuntunan dan bimbingan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Hubungan
Kecanduan Internet Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja
Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado”. Proposal
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan
Strata 1 Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle Manado.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan


dalam penyusunan skripsi ini. Dalam proses penulisan proposal ini
penulis memperoleh bantuan, bimbingan, perhatian serta motivasi
dari berbagai pihak, sehingga proposal ini dapat selesai walaupun
masih terdapat beberapa kekurangan. Untuk itu dengan penuh
syukur dan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Johanis Ohoitimur, Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado.


2. Wahyuni Langelo, BSN., M.Kes, Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Katolik De La Salle Manado.
3. Natalia E. Rakinaung S.Kep., Ns., MNS Selaku Wakil Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
4. Helly budiawan, S.Kep., NS., M.Kes. Kepala Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
5. Dr. Julianus Ake, S.Kp., M.Kep, Dosen Pembimbing I. Terima kasih untuk
setiap saran yang diberikan untuk kelancaran penyusunan skripsi.
6. Johanis Kerangan, S.Kep., NS., M.Kep Dosen Pembimbing II. Terima kasih
untuk saran yang diberikan untuk kelancaran penyusunan skripsi.
7. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle
Manado terima kasih atas semua bantuannya.

i
8. Pihak sekolah yang memberikan ijin untuk dilakukannya penelitian.
9. Papa dan Mama, beserta keluarga dekat yang telah mendukung dan
memberikan bantuan, semangat, motivasi dan perhatian serta doa yang tulus
selama penulis menjalani studi.
10. Sahabat-sahabat dekat yang tidak dapat disebutkan satu persatu serta kakak
Junta, terima kasih untuk setiap dukungan, bantuan, motivasi serta
kebersamaannya.
11. Teman-teman seangkatan Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado angkatan 2016, terima kasih untuk motivasi serta kebersamaan
kita selama 4 tahun ini di Universitas Katolik De La Salle Manado.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, karena
terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu segala kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Manado, 15 April 2020

Luthverina Merrylean Wattimena

ii
Hubungan Kecanduan Internet Dengan
Kecerdasan Emosional Pada Remaja
Di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 03 Manado

Wattimena, Luthverina M¹., Dr. Julianus Ake²., Kerangan Johanis³


Universitas Katolik De La Salle Manado
Email: Maryleanxle@gmail.com
Abstrak
Latar Belakang : Kecanduan internet adalah salah satu fenomena baru yang
terjadi di era globalisasi yang merupakan perilaku maladaptive dalam penggunaan
internet yang dilakukan lebih 4 jam dalam sehari dan dilakukan secara berturut-
turut dalam seminggu. Kecanduan internet memberi dampak gangguan bagi
kehidupan remaja sehari-hari seperti penurunan kesehatan fisik atau mental yang
berkaitan dengan kecerdasan emosional. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk
mengatahui hubungan kecanduan internet dengan kecerdasan emosional pada
remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado. Metode : Penelitiam
Deskriptif analitik dengan pendekan cross sectional study. Teknik pengambilan
sampel yaitu, menggunakan total sampling sebanyak 50 respoden, instrument
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua lembar kuesioner yaitu,
kuesioner kecanduan internet berjumlah 20 pernyataan sedangkan untuk kuesioner
kecerdasan emosional berjumlah 32 pernyataan. Hasil Penelitian : Penelitian ini
menggunakan uji Chi Square dan mendapatkan hasil p = 0.001 (a = < 0,05).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan internet
dengan kecerdasan emosional di SMK Negeri 03 Manado.

Kata Kunci : Kecanduan Internet, Kecerdasan Emosional

iii
Abstract

DAFTAR ISI

iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.........................................................................iii
PERNYATAAN ORSINALITAS SKRIPSI...................................................................v
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
HALAMAN DAFTAR TABEL........................................................................................vi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR...................................................................................vii
HALAMAN DAFTAR BAGAN.....................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................ix
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Pertanyaan Penelitian...............................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................5
1.3.1 Tujuan Umum...................................................................................................5
1.3.2 Tujuan Khusus..................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................6
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................................6
1.4.2 Manfaat Praktis.................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................8
2.1 Kecerdasan pada manusia........................................................................................8
2.2 Kecerdasan Emosional Remaja.........................................................................9
2.3 Kecanduan Internet.......................................................................................12
2.4 Penelitian Terkait...................................................................................................18
2.5 Aplikasi Teori Keperawatan Sister Calista Roy.....................................................46
BAB III............................................................................................................................49
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL......................49
3.1 Kerangka Konsep...................................................................................................49
3.2 Hipotesis................................................................................................................50
3.3 Definisi Operasional...............................................................................................50
BAB IV............................................................................................................................52
METODE PENELITIAN.................................................................................................52
4.1 Desain Penelitian....................................................................................................52
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................52

v
4.2.1 Tempat Penelitian............................................................................................52
4.2.2 Waktu Penelitian.............................................................................................52
4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian.............................................................................52
4.3.1 Populasi...........................................................................................................52
4.3.2 Sampel.............................................................................................................53
4.4 Instrumen Penelitian...............................................................................................53
4.5 Pengumpulan Data.................................................................................................55
4.6. Analisis Data.........................................................................................................62
4.6.1. Pengolahan Data.............................................................................................62
4.6.2. Analisis Univariat dan Bivariat......................................................................62
4.7. Etika Penelitian.....................................................................................................63
4.7.1. Prinsip Baik....................................................................................................63
4.7.2. Prinsip Hormat...............................................................................................64
4.7.3. Prinsip Adil....................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................76
LAMPIRAN...................................................................................................................79
Lampiran 1. Curriculum Vitae......................................................................................80

HALAMAN DAFTAR TABEL

vi
Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terkait

Tabel 3.3 Definisi Operasional

Tabel 5.1.1 Hasil Karakteristik Demografi

Tabel 5.1.2 Gambaran Kecanduan Internet

Tabel 5.1.3 Gambaran Kecerdasan Emosional

Tabel 5.2 Hasil Analisis Bivariat

HALAMAN DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Gambar Konsep Teori Calista Roy

vii
Gambar 3.1 Gambar Kerangka Konsep

HALAMAN DAFTAR BAGAN

viii
Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Bagan 4.1 Pengumpulan Data

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Curriculum Vitae

Lampiran 2 : Informed Consent

Lampiran 3 : Lembar Karakteristik Responden

Lampiran 4 : Lembar Kuesioner Kecanduan Internet

Lampiran 5 : Lembar Kuesioner Kecerdasan Emosional

Lampiran 6 : Surat Permohonan Izin Survey Data Awal

Lampiran 7 : Lembar Persetujuan Ujian Proposal

Lampiran 8 : Lembar Revisi Proposal & Persetujuan Melakukan Penelitian

Lampiran 9 : Surat Permohonan Izin Uji Reliabilitas Instrument Penelitian

Lampiran 10 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 11 : Permohonan Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 12 : Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian

Lampiran 13 : Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

Lampiran 14 : Master Tabel

Lampiran 15 : Hasil Uji Univariat dan Uji Bivariat

x
DAFTAR SINGKATAN

APJIII : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

IAD : Internet Addiction Disorder

IAT : Internet Addiction Test

SMA : Sekolah Menengah Atas

SMK : Sekolah Menengah Kejuruan

Warnet : Warung internet

WHO : World Health Organization

xi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu masalah baru yang muncul dikalangan para remaja modern
saat ini yaitu kecanduan internet yang bisa mempengaruhi kecerdasan
emosional dan berdampak pada kesehatan mental menjadi suatu tantangan
yang harus dihadapi oleh remaja. Menurut Ristiyani (Ristiyani, 2017) dalam
penelitiannya yang dilakukan pada siswa SD Bantul Yogyakarta melaporkan
hasil bahwa sebanyak 57 siswa (41,0 %) berada pada kategori adiksi
penggunaan aplikasi jejaring social yang tinggi dan sebanyak 66 siswa
(47,5%) berada pada kategori kecerdasan emosional yang rendah. Pada
penelitian lainnya yang dilakukan oleh Fatmawati (Fatmawati, 2018) pada
siswa kelas VIII SMPN 31 Semarang menunjukkan bahwa sebanyak 29 siswa
(38,66%) tergolong tingkat penggunaan internet yang tinggi dan sebanyak 53
siswa (70,66%) tergolong tingkat kecerdasan emosi yang rendah. Penelitian
selanjutnya yang dilakukan oleh Ferry (Ferry, Elvinawanty, & Manurung,
2019) pada remaja di Warung Internet Kelurahan Sekip Medan menunjukkan
bahwa remaja yang memiliki kecanduan internet sedang adalah sebanyak 57
(50%) dan remaja dengan kecerdasan emosi yang rendah sebanyak 44 orang
dengan (39%) sehingga mempunyai hubungan negatif antara kecerdasan
emosional dengan kecanduan internet. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
Alrasheed (Alrasheed, 2019) pada siswa SMP di kecamatan Setia Budi
Jakarta Selatan menunjukkan bahwa sebanyak 189 siswa (49,9%) yang
memiliki kecanduan gadget sedang dan sebanyak 263 siswa (69,4%) dengan
kecerdasan emosi yang baik. Jika tingkat ketergantungan terhadap gadget
rendah maka tingkat kecerdasan emosi yang dimiliki seseorang tergolong
tinggi begitupun sebaliknya, sehingga dapat disimplkan bahwa adanya
hubungan kecanduan gadget dan kecerdasan emosional. Dari hasil beberapa
penelitian diatas dapat dikatakan bahwa masih banyaknya siswa yang

1
memiliki kecerdasan emosional yang rendah yang bisa dipengaruhi oleh
tingkat kecanduan internet individu.

Kecerdasan emosional adalah salah satu faktor penting dalam kesehatan


mental seseorang. Menurut World Health Organization (WHO, 2019) kondisi
kesehatan mental menyumbang 16% dari beban penyakit dan cedera global
pada orang berusia 10-19 tahun. Diperkirakan 10-20% remaja secara global
mengalami kondisi gangguan dalam kesehatan mental namun hal ini masih
kurang terdiagnosis dan diobati. Menurut National Health Service England
berdasarkan data survey pada 2017 didapatkan hasil satu dari delapan (12,8%)
anak berusia 5 hingga 19 tahun memiliki setidaknya satu gangguan mental
sehingga NHS England juga menjelaskan gangguan emosi telah menjadi lebih
umum pada anak berusia lima hingga 15 tahun meningkat dari 4,3% pada
tahun 1999 dan 3,9% pada tahun 2004 menjadi 5,8% pada tahun 2017 (NHS,
2018). Jadi berdasarkan data diatas gangguan emosional mengalami
peningkatan seiring berjalannya waktu dan perlu diperhatikan ketika
seseorang memiliki kecerdasan emosional yang rendah.

Seiring perkembangan zaman Negara Asia merupakan salah satu negara


prevalensi tertinggi dalam kecanduan internet yang bisa mempengaruhi
kecerdasan emosional. Menurut National Health and Morbidity Survey
(2017) yang dilakukan di Malaysia yang merupakan salah satu negara di Asia
Tenggara menunjukkan bahwa satu dari lima remaja di Malaysia mengalami
depresi dan dua dari lima remaja mengalami sress karena tidak mampu
mengontrol emosi mereka (Rathakrishnan, 2019). Sebuah penelitian lainnya
yang dilakukan oleh Srisurapanont et al pada tahun 2015 bahwa di beberapa
wilayah di Asia Pasifik untuk gangguan emosional seperti depresi mayor
(MDD) menunjukkan prevalensi 16,5% untuk Cina, Malaysia (17,5%), Korea
(19,4%), Taiwan (19,9%) dan Thailand sebesar 20,0% (Samy, 2015).

Indonesia menjadi negara urutan kelima yang masuk dalam kecanduan


internet sehingga pembicaraan tentang kecerdasan emosional di Indonesia
saat ini itu sangat penting untuk menunjukkan bahwa inteligensia saja tak
cukup, sehingga harus pandai mengelolah emosi dengan baik. Hasil penelitian

2
dari UNICEF, Harvard University dan Kementrian Informasi dan Informatika
(Kominfo), dilaporkan bahwa sejumlah 80% remaja di Indonesia mengalami
kecanduan terhadap internet dengan menggunakan sampel berjumlah 400
remaja yang berusia 10-19 tahun yang terdiri dari 11 provinsi di Indonesia.
Dan hasil kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa remaja sebagian besar
mengakses internet untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Dengan presentase
24% remaja mengakui bahwa mereka menggunakan internet agar
berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal, dan 14% sebagai sarana
pornografi, dan sisanya untuk bermain game secara online dan kepentingan
lainnya (Hakim & Raj, 2017). Selain itu, Kementerian Kesehatan melakukan
penelitian kesehatan dasar pada tahun 2018 didapatkan hasil pada penduduk
usia 15 tahun keatas mendaptkan prevalensi gangguan mental emosional yang
meningkat dari tahun 2013 sebanyak 6,1% menjadi 9,8 persen di tahun 2018
(BBC Indonesia, 2019). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa
kalangan remaja di Indonesia sering ketergantungan terhadap internet dan
sangat rentan berdampak pada kecerdasan emosional seperti banyaknya kasus
masalah emosional yang terjadi di Indonesia.

Di Sulawesi Utara sebagian remaja mengalami kecanduan internet dan


mudah menimbulkan masalah gangguan emosional. Diketahui data dari
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang melakukan
survei tahun 2019, jumlah penduduk dari Sulawesi Utara yang terkoneksi
internet sebanyak 70% dan sejumlah 30% yang belum menjangkau akses
internet (Buol, 2019). Hasil penelitian yang dilakukan di Manado tahun 2019
di SMA Negeri 9 BINSUS Manado pada siswa kelas XI, diperoleh hasil
sebagian besar dari responden 70,2% memiliki kecanduan terhadap internet
dikategorikan sedang dan sebanyak 55 siswa (32,2%) memiliki gangguan
emosional seperti depresi (Indra, 2019). Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa kecanduan internet bisa terjadi peningkatan seiring berjalannya waktu,
apabila dibiarkan bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Kecanduan internet adalah salah satu factor lingkungan yang bisa


mempengaruhi kecerdasan emosional pada remaja.. Upaya pemerintah dalam

3
menangani masalah mental emosional berlandaskan pada aturan Undang-
Undang No. 18 Tahun 2014 disampaikan bahwa meemberikan jaminan pada
setiap orang untuk tujuan memiliki kualitas hidup yang sesuai, dan pelayanan
kesehatan yang diberikan secara komprehensif, terintegrasi dan saling terkait
berdasarkan upaya promosi kesehatan, pencegahan, pengobatan, dan
rehabilitasi (Hashina, 2019). Pemerintah diupayakan membuat program yang
menarik sebagai salah satu tindakan pencegahan terhadap ketergantungan
internet agar terhindar dari dampak buruk bagi kesehatan. Adapun asumsi dari
dr. Kristiana Siste, SpKJ(K) yaitu menyusun program preventif terhadap
kecanduan pada interenet bagi remaja: 1). Penyuluhan kepada masyarakat
tentang internet dan penggunaannya secara bermanfaat dan dampak buruk
bagi kesehatan dari kecanduan terhadap internet. Dapat dilakukan penyuluhan
kepada orang tua untuk membatasi internet dan penggunaannya, sehingga
mengakses internet untuk mendaptkan informasi dan manfaat. 2). Sekolah
dapat membuat program yang sesuai untuk deteksi secara dini terkait dengan
masalah perilaku dan ketergantungan pada internet. Hal tersebut dapat
dilakukan setiap 5 bulan dua kali. 3). Meningkatkan aktivitas fisik yang sesuai
pada siswa karena untuk mencegah kecanduan terhadap internet. 4).Membuat
pelatihan bagi tenaga kesehatan dikhususkan untuk yang bekerja di layanan
primer sehingga dapat melakukan pengontrolan bagi remaja dengan
kecanduan pada internet (FKUI, 2019). Berdasarkan adanya peran pemerintah
bisa menanggulangi dampak buruk terhadap kesehatan pada orang yang
kecanduan internet khususnya pada remaja. Menurut Eka Viora Ketua
Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Pusat, upaya preventif
dan promotif adalah hal penting yang diperlukan. Misalnya 1) Intervensi
melalui keluarga kepada remaja dengan hubungan harmonis dalam keluarga
membuat remaja tidak mudah terpengaruh dan mampu beradptasi dengan
situasi lingkungan. 2). Sekolah memiliki mata pelajaran dan organisasi yang
mendukung kesehatan jiwa dan keterampilan (Pratiwi, 2018).

Dari berbagai masalah yang telah ditemukan maka peneliti berpendapat


bahwa tidak sepenuhnya upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang
baik dalam mencegah masalah emosional. Hal itulah yang melatar belakangi

4
peneliti untuk melakukan penelitian sehingga peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang apakah ada “Hubungan kecanduan internet dengan
kecerdasan emosional pada remaja di SMK Negeri 03 Manado” yang
bertujuan penelitian ini diharapkan dapat memberi kritik atau saran bagi
perawat atau tenaga kesehatan lainnya

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti berpendapat bahwa kecerdasan


emosional yang baik sangat penting untuk dimiliki setiap orang agar orang
tersebut mampu mengontrol emosinya sendiri agar bisa mengatasi masalah
yang ada. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kecerdasan emosional di
zaman sekarang adalah tindakan seseorang yang mengalami ketergantungan
terhadap inernet yang sering dijumpai pada kalangan remaja dan hal tersebut
bisa memberi dampak pada kecerdasan emosional tiap remaja, baik remaja
yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi maupun kecerdasan
emosional yang rendah. Hal itulah yang melatarbelakangi peneliti untuk
melakukan penelitian sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
apakah ada “Hubungan kecanduan internet dengan kecerdasan emosional
pada remaja di SMK Negeri 3 Manado” yang bertujuan dapat menjadi
masukan dan arahan bagi perawat atau tenaga dalam bidang kesehatan lainnya
untuk membantu mengurangi tingkat kecanduan internet sehingga dapat
meningkatkan kecerdasan emosional pada remaja.

1.2 Pertanyaan Penelitian


Apakah ada hubungan yang signifikan antara kecanduan internet dengan
kecerdasan emosional pada remaja di SMK Negeri 03 Manado ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Diketahui adanya hubungan kecanduan internet dengan kecerdasan
emosional pada remaja putri di SMK Negeri 3 Manado.

1.3.2 Tujuan Khusus


1.3.2.1 Diketahui karakteristik responden

1.3.2.2 Diketahui gambaran kecanduan internet pada remaja

5
1.3.2.3 Diketahui gambaran kecerdasan emosional pada remaja

1.2.2.4 Diketahui adanya hubungan antara kecanduan internet dengan


kecerdasan emosional pada remaja

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu keperawatan
khususnya di bidang keperawatan anak terkait dengan hubungan kecanduan
internet dengan kecerdasan emosional pada remaja

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Responden

Diharapkan dari penelitian ini bisa menambah pengetahuan bagi responden


dan memberikan informasi tentang kecanduan internet dan kecerdasan
emosional pada remaja

2. Bagi orang tua

Dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi dan manfaat bagi
orang tua agar bisa mengetahui tentang kecanduan internet dengan kecerdasan
emosional pada remaja

3. Bagi pihak sekolah

Agar bisa menambah informasi kepada sekolah dan untuk sebagai pembelajaran
pada murid di sekolah tentang kecanduan internet dan kecerdasan emosional
pada remaja

4. Bagi petugas kesehatan masyarakat

Dari penelitian ini di harapkan bisa menambah pengetahuan kepada petugas


kesehatan dalam memberikan pelayanan tindakan keperawatan yang sesuai
mengenai kecanduan internet dan kecerdasan emosional pada remaja

5. Bagi penelitian selanjutnya

6
Di harapkan penelitian ini bisa menjadi penunjang untuk penelitian selanjutnya
dan menjadi sebagai informasi untuk melakukan penelitian, serta menjadi bahan
bacaan untuk menambah wawasan bagi peneliti yang ingin melakukan
penelitian selanjutnya tentang kecanduan internet dengan kecerdasan emosional
pada remaja

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai konsep teori yang langsung berhubungan
dengan variabel dependen dan variabel independen yang di mana sumbernya di
dapat dari jurnal maupun buku. Variabel dependen dan independen yaitu
kecerdasan emosional dengan kecanduan internet pada remaja. Juga akan
membahas dan menjelaskan mengenai penelitian terkait dari sebelumnya.

2.1 Kecerdasan pada manusia


Kecerdasan merupakan kemampauan makhluk hidup dalam berfikir dan
menyelesaikan masalah untuk memenuhi kepentingan hidupnya. Alfred Binet
adalah orang yang pertama kali memperkenalkan kecerdasan intelektual pada
abad ke 20. Kecerdasan intelektual merupakan seseorang mampu dalam
mengatasi suatu masalah secara matematis dan secara logika, atau kemampuan
bepikir yang dimiliki individu untuk menempatkan diri untuk mencapai suatu
tujuan (Firdaus, 2019). Seperti yang dikatakan oleh Robins dan Judge bahwa
kecerdasan intelektual adalah kapasitas yang diperlukan seseorang untuk
melaksanakan aktivitas-aktivitas berpikir, membuat keputusan serta menuntaskan
persoalan (Pasek, 2016). Selain itu Dwijayanti menuturkan kepintaran intelektual
yakni keterampilan yang memiliki ciri-ciri yaitu: a) potensi dalam mengarahkan
pikiran atau tindakan, b) kepandaian dalam memperbaiki niat tindakan, c)
Kepandaian buat mengomentari diri masing-masing (Pasek, 2016)

Bagi Goleman, kecerdasan emosional adalah kekuatan untuk menyemangati


diri sendiri, melawan frustasi, menuntun dorongan hati agar meminimalisir
kegemaran, mengatur perasaan dan mengurangi pikiran stres agar tidak
menghalangi kemampuan berfikir, berempati dan berdoa (Apriliyani, 2020). Ahli
Goleman (Pasek, 2016) membedakan beberapa komponen kecerdasan emosi yaitu
tiga bagian seperti kemampuan emosional (pemahaman diri, penanganan diri dan
menyemangati) serta dua bagian seperti kemampuan sosial (keterampilan sosial
dan solidaritas). Lima bagian kecerdasan emosional tersebut yakni: 1).
Pemahaman Diri (Self Awareness), 2). Pengendalian Diri (Self Regulation), 3).

8
Dorongan/Motivasi (Motivation), 4). Peduli/Empati (Emphaty), 5). Ketrampilan
Sosial (Social Skills).

Danah Zohar dan Ian Marshall adalah yang memperkenalkan kecerdasan


spiritual pada pertengahan tahun 2000 (Pasek, 2016). Kecerdasan spiritual adalah
keahlian mengetahui dan menganggap orang lain seperti diri sendiri serta
dorongan semangat yang melandasi setiap perilaku yang diperbuat sehingga
peduli terhadap orang lain yang memerlukan bantuan (Firdaus, 2019). Prinsip-
prinsip kecerdasan spiritual menurut Rachmi (Pasek, 2016), yaitu: a). Prinsip
Bintang adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada Tuhan yang Maha Kuasa,
b). Prinsip Kepercayaan yaitu aturan yang menjadikan iman kepada Tuhan
sebagai pedoman hidup, c). Prinsip Kepemimpinan adalah suatu karakter dan
integritas yang teguh harus dimiliki oleh individu yang ingin menjadi seorang
pemimpin, d). Prinsip Pembelajaran adalah kepercayaan berlandaskan iman
kepada kitab. e). Prinsip Masa depan adalah keyakinan akan masa depan yang
mendasari pada iman, f). Prinsip Keteraturan menjadikan segala sesuatu trsusun
sesuai dengan rencana dan tujuan yang diinginkan. Jadi kepintaran intelektual,
kecerdasan emosional, dan keyakinan spiritual sangat penting dimiliki setiap
orang.

2.2 Kecerdasan Emosional Remaja


Masa remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat
penting, yang diawali dengan organ-organ fisik (seksual) yang sudah matang
sehingga mampu bereproduksi (Tyas, 2016). Fisik remaja mengalami
perkembangan organ-organ seksual sehingga dapat mengubah perkembangan
emosi misalnya rasa rindu, kasih sayang, dan adanya harapan untuk mengenal
lebih dekat terhadap lawan jenis. Tujuan kedewasaan secara emosional
dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional lingkungannya, terutama
lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya. (Tyas, 2016).
Salah satu tugas perkembangan yang sulit bagi remaja adalah mencapai
kematangan emosional. Menurut Salovey dan Mayer kecerdasan emosi adalah
kemampuan seseorang untuk memahami dan mengendalikan perasaan yang
dirasakan oleh diri sendiri dan juga oleh orang lain, serta menggunakan

9
perasaan-perasaan itu untuk mengarahkan tindakan dan pikiran (Alrasheed,
2019). Menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah keahlian dalam
menyemangati diri, mengendalikan kegagalan atau kekesalan, mengontrol
perasaan dan meminimalisir kesenangan, kemudian mengurangi beban stres
(Apriliyani, 2020). Jadi, ketika manusia memiliki kecerdasan emosional baik
ia akan mudah memahami, mengelolah, serta memotivasi diri sehingga ia
memiliki daya tahan yang lebih tinggi jika dihadapkan pada persoalan
persoalan yang rumit namun apabila ia memiliki kecerdasan emosional yang
rendah ia akan sulit untuk mengelolah emosi serta beradaptasi pada perubahan
yang ada.
Emosi dibagi menajadi 2 kategori, yakni dari segi sensoris dan dari
kejiwaan (Tyas, 2016):
1) Emosi sensoris adalah rangsangan perasaan yang didapatkan dari eksternal,
misalnya: lapar, sakit, dingin, letih
2) Emosi psikis, yaitu perasaan terkait kejiwaan. Yang termasuk emosi ini,
adalah: a) Perasaan intelektual yaitu: perasaan mendapat suatu kebenaran dan
dapat menyelesaikan masalah-masalah ilmiah menggunakan pengetahuan
yang harus dipecahkan, b) Perasaan social adalah perasaan dalam
berhubungan social baik dalam pribadi ataupun bersama-sama, c) Kepekaan
susila adalah memiliki hubungan etika (moral) d) Respon keindahan yaitu
terdapat nilai estetika pada suatu objek, e) Perasaan ketuhanan adalah
anugerah yang diberikan Tuhan sebagai salah satu kelebihan manusia untuk
mengenal Tuhan dan agamanya. Jadi kemampankemampan emosi yang diatas
sanga penting bagi kita miliki untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam kecerdasan emosi terdapat beberapa aspek atau komponen.
Menurut Daniel Goleman (Tyas, 2016) ada 5 komponen dalam kecerdasan
emosi yaitu:
1) Mengenali Emosi Diri (Self Awareness) adalah mengetahui perasaan yang
dirasakan oleh diri sendiri pada saat tertentu sehingga dapat mengambil
keputusan kepsan yang sesuai
2) Mengelola Emosi atau Pengendalian Diri (Self Regulation) adalah
kemampuan seseorang dalam menangani emosi yang dirasakan sehingga

10
memberikan dampak positif dalam melakukan berbagai hal dan bisa menunda
kenikmatan untuk mencapai maksud dan tujuan yang menjadi sasaran
3) Memotivasi Diri (Motivating Ownself) adalah kemampuan bertindak secara
efektif dalam menghadapi masalah/kegagalan dan memberikan dukungan pada
diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat
4) Mengenali Emosi Orang Lain (Emphaty) adalah individu memiliki
kesadaran untuk memahami perasaan orang lain sehingga mampu memberikan
reaksi yang sesuai keadaan serta mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan orang di sekitarnya
5) Membina Hubungan atau Keterampilan Sosial (Social Skills) yaitu
kemampuan mengendalikan emosi ketika berinteraksi dengan orang lain agar
menjalin pergaulan social yang baik dengan sesama dan terciptanya
komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang lain. Sedangkan menurut
Glenn (Nurunnajmiah, 2019) kematangan emosional terdiri atas unsur internal
dan eksternal
1) Unsur internal mencakup kepekaan diri, gambaran terhadap diri
2) Unsur eksternal mencakup hubungan yang menggabungkan perasaan antara
dua individu atau lebih, memperhatikan kepedulian, dan responbility.
Kapasitas individu untuk mendapat berita, fleksibilitas, mampu menyelesaikan
masalah, dan mengendalikan stress. Jadi dapat disimplkan bahwa
komponenkomponen diatas sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang
dalam mengatasi masalah yang ada sehingga bisa beradaptasi dengan
perbahan yang ada.
Adapun factor-faktor memiliki peranan penting pada kecerdasan
emosional setiap orang. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosi menurut Goleman (Fatmawati, 2018) yaitu:
1). Internal merupakan factor yang dipengaruhi oleh kondisi otak individu
terkait hal-hal emosi dalam otak
2). Eksternal merupakan faktor dari luar yang mempengaruhi individu dalam
perubahan tindakan. Pengaruh dari luar dapat mempengaruhi masing-masing
orang melalui media perantara seperti media massa cetak atau elektronik serta
informasi online. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor internal adalah faktor

11
yang berasal dari dalam diri individu sedangkan faktor eksternal berasal dari
luar individu dan mempengaruhi individu untuk mengubah sikap seperi
lingkungan social.
Kecerdasan emosional yang rendah dapat menyebabkan masalah
kesehatan jika tidak diperhatikan. Menurut Usue Barrera dampak dari
kecerdasan emosional yang rendah pada remaja adalah menimbulkan masalah
perilaku social seperti penyalahgunaan zat, agresi, kekerasan, dan kenakalan
remaja kemudian menghadirkan masalah emosional seperti ketakutan,
perasaan tertekan, dan kekhawatiran (Barrera, 2019). Menurut Goswani dan
Divya orang yang mempunyai kematangan emosi kurang, dapat menimbulkan
permasalahan dalam proses berpikir dan mental sedangkan kecerdasan emosi
sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam diri manusia selain
intelektual (Nurunnajmiah, 2019). Jadi kecerdasan emosional yang rendah
pada remaja dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan maupun
kehidupan remaja

2.3 Kecanduan Internet


Salah satu fenomena baru yang terjadi di era globalisasi saat ini adalah
kecanduan internet. Menurut Young kecanduan internet (Internet addiction)
merupakan tindakan mengakses internet secara terus-menerus sehingga sulit
mengatur penggunaan internet yang cenderung pada aktivitas pribadi secara
online dan meninggalkan kegiatan sehari-harinya dalam berinteraksi social
dengan orang lain (Nurunnajmiah, 2019). Menurut Shaw dan Black Internet
Addiction merupakan ketidakmampuan seseorang dalam mengendalikan
penggunaan internet sehingga meniumbulkan masalah kesehatan serta
mempengaruhi fungsi otak atau mental dalam diri setiap orang (Tyas, 2016).
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan yakni kecanduan internet
adalah perilaku mengakses internet tanpa tujuan khusus yang dilaksanakan
secara berlanjut sehingga dapat mengganggu kesehatan individu.
Terdapat beberapa aspek dalam kecanduan internet. Menurut Griffiths
(Ristiyani, 2017) yaitu:

12
1). Salience merupakan hal yang terjadi ketika dalam kehidupan individu
menggunakan internet dijadikan aktivitas yang sangat penting sehingga
internet menguasai daya pikir dan internet dirasakan sebagai hal penting saat
ini
2). Mood modification adalah seseorang mengalami ketergantungan
internet kemudian saat menggunakan internet terdapat perasaan tenang dan
gembira (seperti mengatasi beban) saat munculnya tindakan kecanduan
tersebut atau pengalaman subjektif yang dibutuhkan dalam rencana pertahanan
diri.
3). Tolerance adalah keperluan seseorang untuk menambah jumlah waktu
dalam menggunakan internet sehingga individu memiliki rasa puas dalam
menggunakannya
4). Withdrawal symptoms adalah seseorang mengalami perasaan yang
tidak menyenangkan saat penggunaan internet dihentikan atau tiba-tiba
berkurang sehingga menimbulkan gejala menarik diri dari lingkngan dan akan
menyebabkan distres atau gangguan social dan personal
5). Conflict merupakan suatu hal yang bertentangan dengan tujuan yang
ingin dicapainya serta mempengaruhi individu yang mengalami
ketergantungan internet seperti di sekolah, di pekerjaan dan kehidupan social
6). Relapse adalah kecenderungan individu kembali bermain internet saat
individu tersebut belum sembuh dari perilaku kecanduannya. Sedangkan
menurut Young (Nurunnajmiah, 2019) ada 6 aspek dalam kecanduan internet
yaitu:
1). Silience yaitu unsur terkait tindakan yang muncul ketika seseorang
memiliki pikiran cenderung lebih mudah berkhayal atau berfantasi ketika
sedang menggunakan internet seperti mudah merasa marah, jenuh maupun
tegang akibat sibuk bermain online
2). Excessive Use yaitu unsur dalam pemakaian internet secara terus-
menerus tanpa batasan yang dibutuhkan sehingga kebutuhan-kebutuhan
dasarnya yang seharusnya dipenuhi namun diabaikan oleh individu tersebut
3). Neglect to work yaitu memiliki gangguan terhadap waktu luang
pribadi serta kegiatan sehari-hari yang disebabkan oleh pemakaian internet

13
yang tidak sesuai sehingga produktivitas dan kinerja menurun
4). Aticipation yaitu unsur yang digunakan sebagai bagian untuk
mengabaikan persoalan yang terjadi di dunia nyata sehingga internet dijadikan
prioritas utama
5). Lack of control yaitu aspek yang membuat kondisi seseorang tidak
mampu mengatur diri dalam penggunaan inernet yang tidak memiliki tujuan
khusus akan sulit mengendalikan dirinya untuk berhenti menggunakan internet
6). Neglect to social life yaitu beralih pada pemakaian internet karena
manusia menghindari kehidupan bersosialisasi dengan dengan cara membatasi
aktivitas sosial atau rekreasi tanpa adanya kepentingan tertentu.
Seseorang menjadi kecanduan internet disebabkan oleh beberapa factor.
Menurut Widiana dkk ada beberapa faktor seseorang mengalami kecanduan
internet yaitu: tersedianya pelayanan internet, rendahnya pengontrolan dari
keluarga, dan guru, percakapan antara diri sendiri dalam sebuah komunikasi
dua arah, rendahnya kemampuan mengontrol perilaku, penyemangat yang
didapatkan oleh setiap individu pengguna internet (Nurunnajmiah, 2019). Jadi
tergantung dari sikap kita dalam menghadapi hal tersebut
Secara umum orang yang mengalami kecanduan internet menimbulkan
tanda dan gejala yang bisa diperhatikan oleh orang lain. Menurut Mustafa
KOC (Utami, 2019) tanda dan gejala yang muncul dari kecanduan internet
yaitu
1). Seseorang sulit menyesuaikan waktu
2). Menarik diri dari keluarga dan teman-teman
3). Mempunyai persoalan dalam mengerjakan tanggung jawab
4). Merasa histeris atau senang ketika sedang bermain internet sehingga
mulai tidak peduli terhadap lingkungannya
5). Sulit beradaptasi dengan lingkungan menyebabkan interaksi sosial
tergganggu
Sedangkan menurut Ozark (Nurunnajmiah, 2019) terdapat 2 jenis gejala pada
kecanduan internet (internet addiction) yaitu:
1). Gejala Psikologis adalah rasa gembira saat menggunakan handphone
yang memiliki akses internet

14
2). Gejala Fisik adalah sakit kepala migraine, rasa kantuk, sakit punggung
bawah, tidak lagi memperhatikan kondisi diri, gangguan makan, serta
gangguan tidur. Jadi setiap orang harus memperhatikan anda dan gejala diatas
apabila sudah ditemukan dalam diri individu segera di beri batasan dalam
penggunaan internet yang berlebihan karena akan berdampak buruk bagi
kesehatan.
Menurut Young (Tyas, 2016) kecanduan internet memiliki tipe atau jenis–
jenis berdasarkan dari kegiatan yang dilakukan yaitu:
1) Cybersexual addiction adalah seseorang mengalami kecanduan untuk
mengunjungi website khusus orang dewasa dan terlibat dalam pengunduhan
pornografi di internet sehingga mereka dapat bergabung dalam chat room
dewasa dan memiliki obsesi pada seks dunia maya
2) Cyber-relational addiction adalah individu yang mengalami kecanduan
untuk mencari teman maupun relasi secara online, seringkali terlibat dalam
hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual
3) Net compulsions adalah keadaan dimana individu senang dengan
pelayanan yang termasuk dalam net-compulsion, berupa berbelanja online,
judi online, maupun perdagangan online
4) Information overload adalah kegiatan bersifat kompulsif dimana
individu mempunyai waktu yang lebih banyak dalam menggunakan internet
dan penggunaan dalam bentuk pencarian data, pengumpulan data, dan
pengolahan data
5) Computer addiction merupakan kondisi individu berperilaku antusias
terhadap game online yang berdampak pada masalah terhadap kesehatannya
Perkembangan teknologi yang pesat membuat para remaja memanfaatkan
fasilitas internet untuk berbagai tujuan pemenuhan kebutuhan. Adapun
dampak positif internet seperti mendapatkan informasi dengan mudah hanya
dengan duduk diam mengakses internet, mudah berkomunikasi jarak jauh
dengan keluarga atau teman yang jaraknya jauh, mendapat ilmu dan
pengetahuan umum. Selain itu terdapat juga dampak negatif penggunaan
internet yaitu mengalami kecanduan internet seperti interaksi social secara
langsung dapat berkurang dikarenakan saat bersama-sama banyak yang

15
bermain gadget dibandingkan ngobrol, menunda pekerjaan, susah tidur,
gangguan terhadap kesehatan mata (Hakim & Raj, 2017). Selain itu Young
dan Rodgers mengungkapkan dampak negatif dari kecanduan internet
menyebabkan terjadinya kemalasan berkomunikasi di dunia nyata karena lebih
menarik berinteraksi dengan orang lain secara online hingga menimbulkan
minimnya perasaan empati terhadap orang lain. Kecemasan yang dimiliki
seseorang dapat teralihkan dengan melarikan diri ke dunia maya namun jika
terus-menerus dilakukan pada saat bertemu langsung akan membuat suasana
terasa canggung (Dewi, 2016). Hal yang sama juga disampaikan dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Greenfield seiring dengan peningkatan adiksi,
pengguna menjadi lebih senang mengobrol dengan teman di dunia maya,
bermain online games, bahkan melakukan perjudian online (Tyas, 2016). Jadi
penggunaan internet yang berlebihan dan tidak bermanfaat dapat merugikan
seseorang.
Masa pubertas adalah fase individu beranjak dari masa anak-anak
memasuki masa dewasa. Oleh karena itu fase remaja dapat dikatakan rentang
waktu masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada periode ini
banyaknya tantangan yang akan dialami oleh remaja dalam tahap
pertumbuhan, berdasarkan factor dari dalam ataupun luar lingkungan (Sari,
2017).
Secara psikologis periode remaja dianggap sebagai masa untuk pembauran
dengan orang disekelilingnya. Menurut Hurlock pada periode ini remaja
merasakan berada pada tingkat yang sama dan memiliki hak yang setara.
Berdasarkan hal diatas, pakar psikologi mengungkapkan remaja adalah
individu yang dikategorikan pada rentang umur antara 13 sampai 21 tahun.
Sedangkan awal masa remaja dikategorikan dari umur 13 tahun sampai 16
atau 17 tahun dan akhir masa remaja berawal dari 17 tahun sampai 18 tahun
(Sari, 2018).
Keberhasilan remaja dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya
memiliki pengaruh pada keberhasilan remaja untuk memenuhi tugas
perkembangan pada fase berikutnya (Retnowati, 2018). Namun, hanya
sebagian remaja dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangan tersebut. Di

16
era globlalisasi ini, perkembangan remaja perlu diperhatikan karena banyak
yang tidak sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya. Hal ini dipengaruhi
oleh banyak faktor, diantaranya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Sari, 2017).

17
2.4 Penelitian Terkait
Penulis Tempat Tahun Tujuan Desain/Metode/Statistik Populasi/Sampling/ Hasil Manfaat dan/atau
No Test Sampel Limitasi dari
Penelitian
1 Rosy Program 2015 Penelitian ini Desain penelitian yang Menggunakan Dari uji regresi linier Manfaat untuk
Syajarotu studi bertujuan agar digunakan adalah teknik Purposive didapatkan hubungan membantu para
dduroh pendidikan menganalisa desain observasional Sampling di antara intensitas remaja
dokter hubungan analitik dengan studi dapatkan jumlah adiksi internet dengan mengurangi
Fakultas intensitas adiksi potong lintang. sampel sebesar 60 kecerdasan emosional kebiasaan
Kedokteran internet serta Metode Pearson responden dengan nilai korelasi mengakses
Universitas kualitas tidur dengan uji regresi (r)0,233 dan nilai p internet terhadap
Muhammadi dengan kecerdasan linier 0,002< 0,05. sesuatu yang
yah emosional siswa Kemudian hubungan tidak penting
Surakarta SMA N 1 Semin kualitas tidur dengan secara berlebihan
Gunung Kidul kecerdasan emosional agar dapat
diperoleh nilai (r) menjaga
0,604 dan nilai p kecerdasan
0,000 < 0,05 emosinya
2 Fany Program 2016 Penelitian ini Desain penelitian Populasi dalam Hasil analisis dengan Dapat

18
Lukinani Studi bertujuan untuk analitik observasional penelitian ini Pearson Correlation memberikan ilmu
ng Tyas Pendidikan mengetahui dengan adalah siswa SMP menunjukkan nilai pengeahuan baru
Dokter hubungan antara pendekatan cross Negeri 05 koefisien korelasi (r) kepada peneliti
Fakultas adiksu internet sectional dengan Yogyakarta. sebesar -0,469 tentang hubungan
Kedokteran (internet addiction) metode Pearson Pengambilan dengan nilai p 0,000. adiksi internet
dan Ilmu dengan kecerdasan Correlation sampel dilakukan menunjukkan hasil dengan
Kesehatan emosi pada remaja secara Simple bahwa adiksi internet kecerdasan
Universitas Random Sampling. (internet addiction) emosional pada
Muhammadi Sampel dari memiliki hubungan remaja
yah penelitian adalah sedang dan
Yogyakarta siswa kelas VII dan berbanding terbalik
VIII (negatif) dengan
kecerdasan emosi
pada siswa-siswi
kelas VII SMP
Negeri 05
Yogyakarta. Artinya
ketika terjadi
perubahan pada

19
variabel adiksi
internet maka akan
mempengaruhi
variabel kecerdasan
emosi
3 Putri Program 2019 Menganalisa Jenis penelitian yang Jumlah populasi Diperoleh hasil tidak Memberikan
Alfiyah Studi hubungan digunakan adalah sebanyak 17.246 terdapat hubungan pandangan bagi
Nurunnaj Psikologi emotional kuantitatif orang. Teknik signifikan pada orang lain tentang
miah Fakultas intelligence dengan rancangan Proporsional emotional kecerdasan
Psikologi dengan kecanduan deskriptif analitik Random Sampling. intelligence emosi yang
Dan internet pada dengan desain cross Sampel dalam (kecerdasan emosi) dipengaruhi oleh
Kesehatan mahasiswa sectional. Uji pearson penelitian ini dengan pengguna internet
Universitas pengguna product moment berjumlah 265 kecanduan internet yang berlebihan,
Islam Negeri whatsApp dan orang (interet addiction) Kemudian hal ini
Sunan instagram berdasarkan hasil uji dapat dijadikan
Ampel pearson product informasi serta
Surabaya moment individu harus
mendapatkan hasil lebih
nilai Sig. 0.099 > mengutamakan

20
0.05 waktu yang
dimiliki

4 Evy Universitas 2017 Memahami Dilakukan pendekatan Siswa SD kelas V Diperoleh Manfaat
Kumala PGRI hubungan kuantitatif model yang menjadi hubungan yang diharapkan bagi
Ristiyani Yogyakarta kecanduan survey. Angket yang populasi pada tahun signifikan dan remaja lebih
penggunaan digunakan berbentuk ajaran 2016/2017 memiliki arah meningkatkan
aplikasi jejaring skala Likert. Korelasi korelasi negatif pengetahuan
sosial terhadap product moment pada intensitas terkait tingkat
kecerdasan kecanduan adiksi penggunaan
emosional siswa aplikasi jejaring aplikasi jejaring
SD kelas V sosial dengan sosial terhadap
Sedayu kecerdasan kecerdasan
Yogyakarta emosional siswa emosional
Dengan nilai r
hitung sebesar -
0.448. Jika adiksi
internet berada di
kategori tinggi

21
maka kategori
kecerdasan
emosionalnya
tergolong kurang
5 Kharisma Fakultas 2018 Mengetahui Teknik statistik Remaja awal umur Hasil yang Manfaat
Bismi Psikologi hubungan nonparamerik es 12 hingga 16 tahun. didapatkan bahwa Perbaikan
Alrashee Universitas kecanduan gadget (Korelasi rank- Menggunakan terdapat hubungan kebiasaan
d Mercu buana dengan kecerdasan spearman) metode probability antara kecanduan kecanduan gadget
emosional pada sampling gadget dengan dengan
siswa SMP di didapatkan 379 kecerdasan emosi kecerdasan
Setiabudi Jakarta responden pada siswa dengan emosional yang
Selatan koefisien nilai diperlukan
korelasi sebesar - indvidu yang
0,177 yakni apabila merupakan hal
kecanduan gadget sangat penting
tergolong rendah bagiu kehidupan
maka kecerdasan remaja
emosional tergolong
tinggi

22
6 Ferry, Program 2019 Penelitian ini Jenis penelitian Subjek penelitian Berdasarkan analisis Manfaat dapat
Rianda Studi bertujuan untuk observasional analitik yang digunakan data menggunakan memberikan
Elvinawa Psikologi, untuk mengetahui dengan rancangan adalah 114 remaja korelasi pearson pengetahuan dan
nty, Fakultas hubungan antara cross-sectional. di warnet diperoleh korelasi sosialisasi
Yulinda Psikologi kecerdasan Analisis data Kelurahan Sekip koefisien sebesar - mengenai
S. Universitas emosional dengan menggunakan korelasi Medan. Sampel 0,737 dan kecerdasan
Manurun Prima kecanduan internet Product Moment dalam penelitian signifikansinya emosional dengan
g Indonesia (Pearson Correlation) adalah 114 orang sebesar 0,000 (p < kecanduan
dengan bantuan SPSS pelanggan dari 0,05). Dengan internet pada
20 for Windows Warnet Satura, demikian terdapat remaja
Marquee, dan Icafe, hubungan negatif
di Kelurahan Sekip antara kecerdasan
Medan dalam emosional dengan
rentang usia 12-19 kecanduan internet
tahun dengan
metode Purposive
Sampling
7 Ayu Universitas 2018 Penelitian ini Metode penelitian Populasi penelitian Hasil penelitian Manfaat
Permata Negeri bertujuan untuk kuantitatif dengan ini adalah 596 mengungkapkan: 1) diharapkan bagi

23
Sari, Padang mendeskripsikan: pendekatan deskriptif siswa SMA N 7 Remaja mengalami remaja lebih
Asmidir 1) Tingkat kuantitatif. Padang dan sampel kecanduan internet memperhatikan
Ilyas, kecanduan internet 240 siswa yang dikategorikan sedang tingkat kecanduan
Ifdil Ifdil pada umumnya. 2) dipilih dengan dengan persentase internet karena
Gejala inti Internet teknik proportional 50%, 2) Gejala inti semakin tinggi
Addiction. 3) random sampling Internet addiction kecanduan
Resiko yang memiliki kategori internet maka bisa
berkaitan tinggi dengan berdampak buruk
persentase 43 %, bagi kesehatan
terdiri dari indikator dan menimbulkan
gejala kompulsif, masalah kesehatan
gejala penarikan dan
gejala toleransi. 3)
Resiko
ketergantungan
internet kategori
sedang dengan
persentase 49%
8 Cynthia Bagian Ilmu 2019 Penelitian ini Penelitian ini bersifat Sampel pada Dari hasil uji Chi Manfaat dapat

24
Magdale Kedokteran bertujuan untuk analitik-observasional penelitian ini Square diperoleh nilai memberikan
na Indra, Jiwa Fakultas mencari tahu dengan menggunakan dengan p=0,0002. Sehingga pengetahuan dan
Anita Kedokteran hubungan antara desain potong lintang menggunakan dapat dikatakan ada sosialisasi
Elisabet Universitas kecanduan internet (cross-sectional). teknik total hubungan kecanduan mengenai bahaya
Dundu, Sam dengan depresi Menggunakan Uji sampling yaitu internet terhadap adiksi internet
B. H. Ratulangi pada siswa di Chi-Square seluruh siswa kelas depresi. Sebanyak
Ralph Manado SMA Negeri 9 didapatkan nilai XI.. Didapatkan 120 pelajar (70,2%)
Kairupan Binsus Manado p=0,0002 jumlah yang kategori kecanduan
bersedia sebanyak internet sedang dan
171 responden 55 pelajar (32,2%)
berusia 14 hingga mengalami Depresi.
17 tahun
9 Anggita Program 2020 Penelitian ini Penelitian ini Pengambilan Hasil analisis data Manfaat agar
Apriliyan Studi bertujuan untuk merupakan sampel ditentukan menggunakan remaja dapat
i Psikologi mengetahui penelitian kuantitatif dengan Purposive teknik korelasi mengontrol
Universitas apakah ada dengan jenis Sampling. Jumlah Pearson intensitas bermain
Mulawarman hubungan antara penelitian korelasi. uji sampel yang menunjukkan Hasil game online
Samarinda intensitas bermain korelasi Pearson R. digunakan sebagai penelitian ini sehingga dapat
game online dan penelitian adalah menunjukkan ada menjuaga

25
kecerdasan emosi 100 remaja hubungan yang kecerdasan
pada pemain negatif dan signifikan emosional yang
gamme mobile antara intensitas baik
legend remaja di bermain game online
Kota Samarinda dan kecerdasan
emosional, dengan
nilai r = -0,506 dan
nilai Sig = 0,014 (P
<0,05). Artinya,
semakin tinggi
intensitas bermain
game online remaja,
semakin rendah
tingkat kecerdasan
emosionalnya.
Sebaliknya, jika
semakin rendah
intensitas bermain
game online untuk

26
remaja, kecerdasan
emosi akan lebih
tinggi
10 Noviana STIKES 2016 Penelitian ini Desain penelitian Total populasi Menggunakan uji Dari riset yang
Dewi, Nasional bertujuan untuk mengunakan desain sebanyak 340 regresi linier didapatkan
Stefanus mengetahui korelasional dengan mahasiswa. Dengan berganda kiranya boleh
Khrismas hubungan metode pendekatan menggunakan mendapatkan hasil mendapat
agung kecanduan internet cross sectional. Uji teknik kuota non koefisien korelasi wawasan yang
Trikusum dan kecemasan statistic meng- random sampling sebesar 0,943. luas sehingga
aadi komunikasi gunakan teknik didapatkan jumlah Sehingga memiliki dijadikan
dengan karakter analisis regresi linier sampel 90 korelasi yang besar pembelajaran
kerja sama pada antara variable yang untuk kedepannya
. satu dan variabel
lainnya
11 AfiIfah Program 2017 Tujuan dari Metode penelitian Populasi dalam Didapatkan hubungan Memberikan
Fauziyah Studi penelitian ini yang digunakan adalah penelitian ini yaitu yang negatif informasi tentang
Psikologi, adalah untuk metode kuantitatif. mahasiswa fakultas signifikan peerkembangan
Fakultas mengetahui teknik psikologi. memperoleh psikososial
Psikologi, hubungan antara analisis product Teknik sampel hasil koefisien mahasiswa dalam

27
Universitas kecanduan internet moment dari Carl yang digunakan korelasi (rxy) = - menghadapi era
Muhammadi dengan Pearson Accidental 0,415 dengan globalisasi saat ini
yah kemampuan Sampling dengan signifikansi = 0,000
Surakarta sosialisasi pada jumlah sampel 91 (p > 0,05).
mahasiswa
Fakultas Psikologi
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
12 Tantri Program 2019 Mencari tahu Bersifat deskriptif Populasi pada Diperoleh hasil p Manfaat dari
Widyarti Studi hubungan antara korelatif penelitian ini value=0,001 sehingga penelitian ini
Utami, Keperawata adiksi internet dan menggunakan cross adalah seluruh memiliki hubungan diharapkan dapat
Farial Poltekkes interaksi sosial sectional. Analisis siswa/siswi SMA antara kecanduan menambah
Nurhayat Kemenkes data menggunakan kelas X dan XI. internet dengan pengetahuan baru
i Bandung uji chi square Sampel berjumlah interaksi sosial dalam bidang
266 dengan teknik remaja keperawatan
simple random mengenai
sampling kecanduan
internet dengan

28
interaksi sosial
remaja
13 Deri Universitas 2018 Bertujuan agar Penelitian Peneliti Berdasarkan hasil Membagikan
Sahara Islam Negeri menjelaskan korelasional. Analisis menggunakan analisis korelasi informasi kepada
Sultan Syarif hubungan antara data menggunakan sampel sebanyak product moment dari setiap orang yang
Kasim Riau adiksi media sosial teknik korelasi product 150 responden. Pearson diperoleh ingin mengetahui
dan keterampilan moment dari Pearson Teknik sampling nilai koefisien agar
sosial terhadap dalam penelitian ini korelasi (r = -0,460) mengembangkan
remaja. menggunakan dan signifikansi (p = keterampilan
teknik purposive 0,000; p < 0,01) yang sosial serta
sampling artinya terdapat mencegah
hubungan negatif ketergantungan
yang signifikan terhadap media
antara kecanduan yang diakses
media sosial dengan secara online dan
keterampilan sosial terlebih dalam
pada remaja. pembentukan
Sumbangan efektif konsep mengenai
kecanduan media dampak media

29
sosial terhadap sosial dan cara
keterampilan sosial mengatasi
sebesar 21,1% yang kecanduan
berarti kecanduan tersebut
media sosial berperan
terhadap
keterampilan sosial
pada remaja.
Artinya semakin
tinggi kecanduan
media sosial maka
akan semakin rendah
keterampilan sosial
pada remaja dan
sebaliknya, semakin
rendah kecanduan
media sosial maka
akan semakin tinggi
keterampilan sosial

30
pada remaja.
Sumbangan efektif
variabel kecanduan
media sosial terhadap
keterampilan sosial
sebesar 21,1%
sedangkan sisanya
79,9% dipengaruhi
oleh faktor lain
14 Leili Fakultas 2019 Penelitian ini Jenis penelitian yang 325 siswa Hasil menunjukkan Memberikan
Yekefalla Keperawatan dilakukan dengan digunakan adalah berpartisipasi dalam hubungan terbalik gambaran
h, Leila dan tujuan kuantitatif penelitian ini dan dan signifikan antara khususnya bagi
Dehghan Kebidanan menyelidiki dengan rancangan 25 dikeluarkan IA dan EI (r = mahasiswa
kar, Ali Qazvin, Iran prevalensi deskriptif analitik karena tidak −0.163, P = 0.003). tentang
Razaghp kecanduan internet dengan desain cross bersedia Model regresi kecerdasan
oor, (IA) dan sectional. Uji pearson berpartisipasi menunjukkan bahwa emosi pengguna
Elham hubungannya product moment waktu penggunaan internet yang
Hasannia, dengan emosi Korelasi Pearson Internet (β = 0,34, berlebihan,
Narges intelijen (EI) di adalah P <0,001), total EI (β sehinugga dapat

31
Hosseini, antara mahasiswa digunakan untuk = −0.2, P = 0,002), mengambil
Maryam Qazvin University menganalisis korelasi dan menggunakan langkah efektif
Mafi4 of Medical antara EI dan IA. media sosial (β = untuk
Sciences. 0,18, P = 0,007) meningkatkan
secara signifikan emosi siswa dan
meramalkan memperbaiki
prevalensi IA di koping mereka
semua tingkat keterampilan
keparahan IA. Hasil dengan
ini penelitian mengadakan
menunjukkan lokakarya dan
hubungan terbalik kelas khusus
dan signifikan antara untuk mencegah
IA dan EI di antara mereka dari IA
mahasiswa
kedokteran.
Oleh karena itu, kita
dapat mengambil
langkah efektif untuk

32
meningkatkan emosi
siswa dan
memperbaiki koping
mereka
keterampilan dengan
mengadakan
lokakarya dan kelas
khusus untuk
mencegah mereka
dari IA
15 Hemali Universitas 2015 Tujuan dari Penelitian ini Populasi 100 subjek Populasi sampel jatuh Memberikan
Sanghvi Bangalore penelitian ini merupakan penelitian yang jatuh dalam dalam kisaran ringan gambaran
India adalah untuk dengan pendekatan kelompok usia 17- dan sedang. Skor khususnya bagi
menilai kecanduan kuantitatif. Pearson 22 tahun. Dengan populasi sampel pada mahasiswa
internet dan Product Moment menggunakan kisaran kecanduan tentang kecanduan
hubungannya Correlation simple random Internet 32-64. Ada internet dan
dengan sampling 20 peserta dengan hubungannya
Kecerdasan didapatkan 30 kecanduan internet dengan
Emosional dan subjek ringan (M = 39,25, Kecerdasan

33
Stres yang SD = 5.379). Ada 10 Emosional dan
dirasakan di peserta dengan Stres yang
kalangan Dewasa kecanduan internet dirasakan di
Muda di Bangalore moderat (M = 55,7, kalangan dewasa
SD = 4,715). Tidak muda
ada peserta dengan
kecanduan internet
yang parah.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
tidak ada korelasi
yang signifikan
antara kecanduan
internet dan
kecerdasan emosional
dan tidak ada korelasi
yang signifikan
antara kecanduan
internet dan persepsi

34
stres

35
2.5 Aplikasi Teori Keperawatan Sister Calista Roy
Sister Calista Roy mengembangkan teori dengan model adaptasi dalam bidang
keperawatan pada tahun 1946. Model keperawatan dari Sister Calista Roy ini banyak
digunakan sebagai model konsep dan falsafah dasar dalam bidang pendidikan kepererawatan.
Model adaptasi dari Calista Roy ini merupakan struktur model yang mendasar dalam
keperawatan (Resti,2019). Jadi Calista Roy terjun dalam dunia keperawatan pada umur yang
masih sangat muda dan terus meneruskan pendidikannya hingga bergelar master, selain itu ia
juga mengembanggakan teori keperawatan yang terkenal dengan adaptasi model. Di bawah
ini merupakan skema konseptual Roy

(Gambar konsep teori Calista Roy. Sumber: Widyanto, 2014)

Model konseptual yang di kembangkan oleh Calista Roy yang dapat di jelaskan melalui
asumsi dasar teorinya tersebut. Sudarta dalam Resti (2019), menjelaskan mengenai asumsi
dasar Roy,yaitu 1). Manusia merupakan kesatuan dari sosial dan biopsikososial yang selalu
berinteraksi bersama lingkungan, 2). Mekanisme pertahanan merupakan cara yang di
gunakan manusia dalam menghadapi perubahan biopsikososial,3). Pemahaman dari setiap
individu tentang batas kemampuan beradaptasi baik dengan respon yang di berikan positif
atau negative,4). Cara beradaptasi manusia yang berbeda-beda dengan yang dengan yang
lain, sehingga manusia harus memiliki kemampuan dalam menyesuaikan diri melalui
berubahan baik dengan respon postif maupun negatif,5). Sehat sakit merupakan sesuatu yang
tidak bisa di pungkiri dalam kehidupan manusia.

Lain dari itu asumsi dasar adaptasi Roy menurut Asmadi dalam Agustina (2018),
berikut merupakan asumsi dasar yang dianut dalam teori adaptasi Roy, 1). Individu

36
merupakan kesatuan bio-psiko-sosial yang utuh, 2). Individu harus memiliki kemampuan
adaptasi yang dipengaruhi oleh situasi, keyakinan, dan pengalaman,3). Manusia harus sadar
akan setiap kebutuhan fisologis dan konsep diri yang baik, serta mampu mandiri dan
memalukan peran dan fungsi yang maksimal,4). Manusia yang ada pada rentang sehat-sakit
berkaitan dengam kemampuan adaptasi yang dii milikinya. Jadi berdasarkan asumsi dasar
dari teori adaptasi menuntut setiap individu di tuntut untuk memiliki kemampuan beradaptasi
baik pada diri sendiri maupun sosial lingkungan.

Paradigma keperawatan berperan sebagai dasar dalam melakukan praktrek keperawatan


secara professional. Seperti yang tertulis pada Malbeni (Agustina, 2018) terdapat 4 konsep
utama dalam paradigma keperawatan, 1). Manusia, di pandang sebagai suatu sistem adaptif,
2). Lingkungan, pembentuk tingkat adaptif individu melalui stimulus internal dan eksternal
seperti stimulus vokal, konstektual, dan residual berdasarkan kemampuan koping individu,
3). Kesehatan, keadaan seseorang keseluruhan individu melalui adaptasi energi, 4).
Keperawatan, seseuatu yang mencerminkan kedisiplinan ilmu dan prakktek.

Selanjutnya seperti yang di kutip dari Martanto dalam Resti (2019) mengenai
paradigma keperawatan Roy, yaitu 1). Manusia, merupakan sistem adaptif yang terdiri dari
kesatuan input, control, output dan proses umpan balik,2). Lingkungan, merupakan keadaan
internal maupun eksternal manusia, 3). Kesehatan, proses menjadi manusia yang utuh secara
keseluruhan,4). Keperawatan, merupakan kedisiplinan dalam ilmu praktek mulai dari
observasi, klarisifikasi, dan menganalisa hubungan setiap proses yang memiliki pengaruh
terhadap kesehatan. Jadi paradigma keperawatan terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan,
keperawatan yang memiliki fungsi masing-masing.

Tingkatan stimuli adaptasi pada manusia menurut skema model adaptasi Roy :a).
Stimulus fokal adalah respon yang berhadapan langsung dengan individu dan memiliki efek
yang berpengaruh pada individu, b).Stimuli kontekstual yakni individu mendapatkan
rangsangan internal ataupun eksternal yang mempengaruhi keadaan, c),Stimuli residual
merupakan salah satu rangsangan tambahan yang sesuai terkait pengalaman yang lalu dan
keadaan saat ini yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Kemudian proses kontrol adalah bentuk dari mekanisme koping yang digunakan yaitu
: a). Mekanisme koping, terbagi dalam dua mekanisme koping, yang pertama adalah
mekanisme koping secara turun-temurun tanpa disadari. Proses tersebut berkaitan dengan
genetik yang terdapat dalam diri seseorang. Mekanisme koping yang kedua diperoleh dari
hasil pengalaman sebelumnya yang telah dilakukan atau perkembangan yang dialaminya b).
Subsistem regulator yaitu proses fisiologis atau cara koping yang menghubungkan subsistem
37
tubuh seperti saraf, fase kimiawi, dan sistem endokrin, c). Subsistem kognator, berhubungan
dengan fungsi otak dalam mengelolah informasi , penilaian dan emosi sehingga dapat
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang tepat.
Selanjutnya, pada sistem efektor teori adaptasi Roy menyebutkan suatu pemikiran dari
penerima praktik keperawatan. Terdapat 4 faktor, yaitu :1).Fungsi fisiologis, komponen
sistem adaptasi ini berupa nutrisi, oksigenasi, eliminasi, aktivitas dan istirahat,dll 2). Konsep
diri, berkaitan dengan perilaku seseorang kepada orang lain terutama cara berinteraksi.
Konsep diri menonjolkan nilai, keyakinan, perasaan, yang diperlihatkan untuk menyatakan
keadaan diri. Selanjutnya, 3).Fungsi peran adalah cara penyesuaian yang memiliki hubungan
dengan peran seseorang untuk mengetahui unsur-unsur interaksi sosial ketika berkomunikasi
dengan orang lain. 4) Interpenden ialah keahlian maunisia memahami hal-hal mengenai kasih
sayang, cinta bisa dilaksanakan lewat hubungan ribadi terhadap individu maupun kelompok.
Hal terakhir dari konsep adaptasi Roy adalah tanggapan adaptasi individu yang
dikategorikan sebagai respon adaptif berupa peningkatan integritas seseorang untuk mencapai
tujuan tertentu sedangkan respon maladaptif seperti perilaku yang mengabaikan tujuan ini.
Manfaat dari aplikasi model adaptasi Roy dalam keperawatan adalah meningkatkan
kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptif
agar mampu beradaptasi serta memenuhi kebutuhannya ketika memiliki berbagai persoalan.
Salah satu upaya pelayanan keperawatan yang bisa dilaksanakan dalam peningkatan
kesehatan yakni memberikan intervensi yang mempertahankan perilaku adaptif.

38
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

Bab ini terdiri dari kerangka konssep, Hipotesis, Dan Definisi Operasional. Secara
terstruktur penyusunannya, sebagai berikut:

3.1 Kerangka Konsep

Input Control process: Efektor


Stimuli Output
kontekstual: Subsistem Konsep diri:
Kecanduan Cognator : (Perasaan diri Kecerdas
Internet (Kognitif dan sendiri) an
Emosi) Emosion
Fungsi peran: al
(Intreraksi
sosial)

Keterangan :
Variabel Independen
Variabel Dependen

39
3.2 Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecanduan internet dengan kecerdasan
emosional pada remaja di SMK Negeri 03 Manado

Ha : Ada hubungan signifikan kecanduan internet dengan kecerdasan emosional pada remaja
di SMK Negeri 03 Manado

3.3 Definisi Operasional


Table 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Definisi Skala Alat ukur Hasil ukur


konseptual operasional ukur

1. Independen Kecanduan Kecanduan Nominal Kuesioner Kecanduan


kecanduan internet internet adalah
Tidak
internet merupakan penggunaan
kecanduan
ketidakmampuan internet yang
seseorang dalam maladaptive >3jam
mengatur dan dilakukan
pemakaian berturut turut
internet sehingga minimal dalam
menimbulkan seminggu.
persoalan serta
mempengaruhi
fungsi otak dan
mental diri setiap
orang (Tyas,
2016)

2. Dependen Kecerdasan Kecerdasan Nominal Kuesioner Baik


kecerdasan emosional adalah emosional
Tidak baik
emosional kemampuan adalah
seseorang untuk kemampuan
memahami dan emosional yang
mengendalikan dimiliki
perasaan yang seseorang yang
40
dirasakan oleh dilihat dari 5
diri sendiri dan Indikator
juga oleh orang kecerdasan
lain, serta emosi yaitu:
menggunakan 1. Mengenali
perasaan- emosi sendiri
perasaan itu 2. Mengelola
untuk emosi
mengarahkan 3. Memotivasi diri
tindakan dan sendiri
pikiran 4. Mengenal
(Kharisma, emosi orang
2018) lain
5. Membina
hubungan
dengan orang
lain

BAB IV

METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari desain penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel dimana terdapat teknik pengambilan
sampel, jumlah sampel serta kriteria inklusi dan eksklusi, dan instrument yang digunakan.
Pada bab ini juga menjelaskan mengenai proses pengumpulan data, analisa data dan etika.

4.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik/kuantitatif dengan
pendekatan potong lintang (cross-sectional), data variabel independen dan dependen
41
dilaksanakan hanya satu kali dan secara bersamaan (Nursalam 2015). Desain penelitian ini
adalah rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran dan pengamatan variabel
dependen dan variabel independen pada saat bersamaan Notoadmojo (2012). Dalam
penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen juga
variabel dependen yaitu mengenai hubungan kecanduan internet dengan kecerdasan
emosional pada remaja.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado. Terletak
di kota Manado tepatnya di jalan TNI No 4, Tikala Ares, Kecamatan Tikala, Kota Manado
Provinsi Sulawesi Utara

4.2.2 Waktu Penelitian


Di laksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2020, dimana telah di
sesuaikan dengan timeline atau jadwal penelitian yang sudah di buat.

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan objek atau subjek yang memiliki karakteristik
tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti untuk diteliti (Sujarweni 2014). Populasi yang
digunakan yaitu seluruh siswa-siswi kelas XI jurusan UPW dan jurusan TKJ di SMK Negeri
03 Manado dengan jumlah populasi 50 remaja

4.3.2 Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode total sampling
sehingga peneliti menentukan sampel sebanyak 50 responden. Dengan kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi:

Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target
terjangkau yang akan diteliti Notoatmodjo (2012). Yang terdiri dari :

1. Siswa-siswi kelas XI

2. Siswa-siswi yang hadir di kelas

3. Bersedia menjadi responden dalam penelitian

Kriteria Eksklusi

42
Kriteria eksklusi merupakan suatu kriteria yang di miliki oleh individu tidak sesuai dengan
kritesia inklusi sehingga individu tersbut tidak dapat berpartisipasi dalam penelitian
(Notoatmodjo, 2012).

1. Tidak hadir selama penelitian berlangsung

4.4 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah bentuk tindakan yang di lakukan untuk memperoleh data
penelitian yang akan di gunakan bisa dalam bentuk kuesioner, observasi, wawancara. Dalam
penelitian ini instrument yang di gunakan adalah kuesioner yaitu daftar pernyataan yang
diberikan berupa formulir (Putri, 2016).

Penelitian ini menggunakan instrument 2 kuesioner yaitu kuesioner pertama adalah


kecanduan internet selanjutnya yang kedua adalah kecerdasan emosional. Kuesioner
kecanduan internet terdiri dari 20 pernyataan dan kuesioner kecerdasan emosional terdiri dari
32 pernyataan yang telah disediakan peneliti lewat google form untuk menyebarkan
kuesioner secara cepat dan luas melalui link (https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe-
0EIF0Yb2Pg705fGtdqrPUVI1MId-umiBiJGHix0xR1yXkA/viewform?usp=sf_link ) kuesioner yang
pertama (Lembar bagian A) berisi informed consent, kemudian yang selanjutnya yang kedua
(Lembar bagian B) karakteristik responden meliputi nama, usia, jenis kelamin, dan alasan
menggunakan internet dan yang ketiga (Lembar bagian C) berisi kuesioner kecanduan
internet dan kecerdasan emosional dengan jawaban ya diberikan skor 2 dan jawaban tidak
diberikan skor 1 dengan jenis presentase menurut Arikunto dan perhitungan skor dari natural
cut off point dengan rumus :

= maximal x jumlah pernyataan + minimal x jumlah pernyataan

Pada kuesioner I kecanduan internet peneliti menyusun sendiri kuesioner dengan


menyiapkan 20 pernyataan dengan metode pengisian berupa pemberian tanda checklist (√)
pada pilihan yang dianggap sesuai dengan keadaan yang dirasakan responden. Pilihan
jawaban terdiri dari Ya dan Tidak, dengan kriteria skor Ya = 2 dan Tidak = 1. Kuesioner ini
telah melalui uji validasi yang telah dilakukan oleh peneliti dan dari hasil uji kuesioner
diperoleh nilai r = 0,371-0,751. Nilai Cronbach Alpha pada kuesioner ini yaitu 0,818 yang
artinya pernyataan dapat digunakan. Pada kuesioner kecanduan internet ini terdapat 20

43
pernyataan yang disediakan peneliti dengan nilai < 0,35 maka peneliti mengganti soal yang
dinyatakan tidak valid sehingga hasil menunjukkan semua pernyataan valid dan layak
digunakan.

Pada kuesioner II kecerdasan emosional, peneliti menyusun sendiri kuesioner dengan


menyiapkan 32 pernyataan dengan metode pengisian berupa pemberian tanda checklist (√)
pada pilihan yang dianggap sesuai dengan jawaban terdiri dari Ya dan Tidak, dengan kriteria
skor Ya = 2 dan Tidak = 1. Kuesioner ini telah melalui uji validasi yang telah dilakukan oleh
peneliti dengan hasil nilai r = 0,372-0,559. Nilai Cronbach Alpha pada kuesioner ini yaitu
0,839 yang artinya pernyataan dapat digunakan. Pada kuesioner kecerdasan emosional ini
terdapat 32 pernyataan yang disediakan peneliti dengan nilai < 0,35 maka peneliti mengganti
soal yang dinyatakan tidak valid sehingga hasil menunjukkan semua pernyataan valid dan
layak digunakan.

Sebelumnya peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Sekolah Menengah


Kejuruan Negeri 03 Manado pada jurusan kecantikan, dengan jumlah sampel 30 responden
pada tanggal 05-08 Juni 2020, sehingga diperoleh hasil untuk uji korelasi pearson pada
kuesioner kecanduan internet setelah diuji menggunakan SPSS dari 20 pernyataan, 16 item
pernyataan dinyatakan valid dan 4 item pernyataan dikatakan tidak valid, yang artinya
peneliti memodifikasi kembali 4 item pernyataan tersebut. Kemudian untuk uji korelasi
pearson pada kuesioner kecerdasan emosional, di uji menggunakan SPSS dari 32 pernyataan,
20 item pernyataan dinyatakan valid dan 12 item pernyataan dinyatakan tidak valid dan
peneliti memodifikasi kembali 12 item pernyataan tersebut sehingga dapat digunakan untuk
penelitian lanjut. Pada hasil uji reliabilitas menggunakan uji Alpha Cronbach α) 0,70 untuk
kuesioner kecanduan internet diperoleh hasil 0,818 dan kuesioner kecerdasan emosional
0,839 maka semua instrument dikatakan handal atau dengan kata lain instrument yang
digunakan reliable.

4.5 Pengumpulan Data


Pada proses pengumpulan data terdapat beberapa tahap yang dilakukan oleh peneliti
yaitu di mulai dari proses perijinan dari fakultas keperawatan kemudian, proses pengambilan
data di sekolah dilanjutkan dengan penentuan populasi dan sampel, dan pengumpulan data
berdasarkan kuesioner kemudian proses pengolahan data.

Pada tahap pertama peneliti pertama-tama meminta izin kepada Dekan Fakultas
Keperawatan untuk pembuatan surat yang akan peneliti gunakan dalam pengambilan data di
SMK Negeri 03 Manado. Selanjutnya setelah surat telah di keluarkan oleh fakultas, peneliti

44
membawa surat tersebut di sekolah untuk mengambil data populasi jumlah keseluruhan
remaja putri yang ada di SMK Negeri 03 Manado.

Selanjutnya pada tahap yang kedua setelah di dapatkan data dari sekolah tentang
jumlah populasi keseluruhan remaja putri yang ada di sekolah SMK Negeri 03 Manado
kemudian peneliti mencari responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang
peneliti buat kemudian menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya pentlitian dan meminta
persetujuan responden untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani
informed consent.

Kemudian pada tahap ketiga yaitu proses pengumpulan data dimana peneliti
melakukan perekrutan responden lewat aplikasi WhatsApp di group kelas 11 jurusan TKJ dan
UPW dengan membagikan link kuesioner yang sudah disediakan peneliti lewat link google
form yang telah dibagikan peneliti dalam group aplikasi WhatsApp. Kemudian yang
digunakan peneliti dalam penelitian kepada setiap responden berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Selanjutnya peneliti akan menjelaskan kepada setiap responden tujuan dari
penelitian ini dan membagikan informed consent serta menjelaskan dan meminta persetujuan
kepada setiap remaja yang sesuai dengan kriteria

Tahap berikutnya pada saat peneliti sudah mengumpulkan data peneliti akan
melanjutkan dengan proses pengolahan data setelah peneliti memastikan data dari kedua
kuesionar sudah lengkap terisi dan sudah sesuai. Pada proses pengolahan data akan dilakukan
proses editing, coding, processing, dan cleaning kemudian yang terakhir adalah analisis
univariat dan analisis bivariat yang tujuannya untuk mengetahui karakteristik dari responden
dan melihat hubungan antara dua variabel yang di teliti.

Mendapatkan izin dari fakultas dan


pihak sekolah tempat penelitian

pengambilan data, penentuan populasi


dan sampel

Menjelaskan maksud dan tujuan serta


memberikan informed consent consent

Pengumpulan data dan Pengolahan data


45
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan angket
(kuesioner). Alat pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
kuesioner dengan skala gutman. Pada awalnya teknik pengumpulan data dengan kuesioner ini
akan dibagikan kuesioner secara langsung kepada responden lewat tatap muka antara peneliti
dengan responden, namun dikarenakan adanya keterbatasan pertemuan antara peneliti dengan
responden yang disebabkan karena pandemi COVID-19 untuk membatasi segala bentuk
perkumpulan yang melibatkan banyak orang, ini merupakan salah satu anjuran dari
pemerintah untuk tetap social distancing selama wabah COVID-19 berlangsung, maka dari
itu peneliti memutuskan untuk membagikan kuesioner secara daring dengan memanfaatkan
media online melalui link google form yang dibagikan.

Pada awalnya pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Juni 2020, peneliti
kemudian melakukan perekrutan responden lewat aplikasi WhatsApp di group yang peneliti
buat sendiri untuk jurusan kecantikan dan perhotelan kemudian peneliti membagikan link
kuesioner yang sudah disediakan peneliti lewat link google form yang dibagikan peneliti
dalam group aplikasi WhatsApp. Namun sebelum itu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
untuk dilakukan penelitian kepada remaja kelas 11 jurusan TKJ dan UPW di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado sebagai sampel dari penelitian ini. Setelah
mendapatkan responden, selanjutnya responden diminta mengisi persetujuan dijadikan
pembuktian bagi responden telah bersedia, yang kemudian kuesioner diisi sendiri oleh
responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan memberikan jawaban satu
kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan data kembali
apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi dan memiliki data yang
sesuai. Pada hari pertama peneliti mendapatkan sebanyak 7 responden.

Pada hari kedua tanggal 19 Juni 2020 peneliti melakukan perekrutan kembali lewat
group WhatsApp bagi remaja putri yang belum mengisi kuesioner dengan membagikan link
kuesioner(https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe-
0EIF0Yb2Pg705fGtdqrPUVI1MId-umiBiJGHix0xR1yXkA/viewform?usp=sf_link), namun
peneliti mendapatkan info dari ketua kelas bahwa di group WhatsApp belum seluruh jurusan
TKJ dan UPW remaja yang masuk di dalam group tersebut. Kemudian peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan untuk dilakukan penelitian kepada remaja putri kelas 11 jurusan TKJ dan
46
UPW, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado sebagai sampel dari penelitian ini.
Setelah mendapatkan responden, selanjutnya responden ditanyakan persetujuan bahwa
responden telah berkeinginan untuk ikut serta, yang kemudian kuesioner diisi sendiri oleh
responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan memberikan jawaban satu
kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan data kembali
apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi dan memiliki data yang
sesuai. Pada hari kedua peneliti mendapatkan sebanyak 1 responden.

Pada hari ketiga tanggal 20 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan kembali
dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner kepada
remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden, selanjutnya
responden diberikan informed consent untuk bukti persetujuan, yang kemudian kuesioner
diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan
memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan
pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi
dan memiliki data yang sesuai. Pada hari ketiga peneliti mendapatkan sebanyak 3 responden.

Pada hari keempat tanggal 21 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden diminta mengisi lembar persetujuan menjadi responden yang dijadikan
keterangan, yang kemudian kuesioner diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner
ini hanya dapat diisi dengan memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden.
Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab
oleh responden sudah benar terisi dan memiliki data yang sesuai. Pada hari keempat peneliti
mendapatkan sebanyak 2 responden.

Pada hari kelima tanggal 22 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan kembali
dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner kepada
remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden, selanjutnya
responden mengisi informed consent selaku dijadikan kebenaran, yang kemudian kuesioner
diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan
memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan
pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi
dan memiliki data yang sesuai. Pada hari kelima peneliti mendapatkan sebanyak 4 responden.

47
Pada hari keenam tanggal 23 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan kembali
dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner kepada
remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden, selanjutnya
responden diminta mengisi persetujuan yang dipakai dalam pembenaran, yang kemudian
kuesioner diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan
memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan
pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi
dan memiliki data yang sesuai. Pada hari keenam peneliti mendapatkan sebanyak 4
responden.

Pada hari ketujuh tanggal 24 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan kembali
dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner kepada
remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden, selanjutnya
responden diminta mengisi perizinan sebagai keterangan telah berpartisipasi, yang kemudian
kuesioner diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan
memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan
pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi
dan memiliki data yang sesuai. Pada hari ketujuh peneliti mendapatkan sebanyak 7
responden.

Pada hari kedelapan tanggal 25 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden memberikan persetujuan bahwa telah berpartisipasi, yang kemudian
kuesioner diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan
memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan
pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi
dan memiliki data yang sesuai. Pada hari kedelapan peneliti mendapatkan sebanyak 2
responden.

Pada hari kesembilan tanggal 26 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden ditanyakan izin untuk berpartisipasi, yang kemudian kuesioner diisi
sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan memberikan
jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan

48
data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi dan memiliki
data yang sesuai. Pada hari kesembilan peneliti mendapatkan sebanyak 3 responden.

Pada hari kesepuluh tanggal 27 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden memberikan persetujuan, yang kemudian kuesioner diisi sendiri oleh
responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan memberikan jawaban satu
kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan data kembali
apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi dan memiliki data yang
sesuai. Pada hari kesepuluh peneliti mendapatkan sebanyak 2 responden.

Pada hari kesebelas tanggal 28 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden diminta mengisi informed consent, yang kemudian kuesioner diisi
sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan memberikan
jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan
data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi dan memiliki
data yang sesuai. Pada hari kesebelas peneliti mendapatkan sebanyak 4 responden.

Pada hari keduabelas tanggal 29 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden diminta persetujuan dalam partisipasinya, yang kemudian kuesioner
diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan
memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan
pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi
dan memiliki data yang sesuai. Pada hari keduabelas peneliti mendapatkan sebanyak 4
responden.

Pada hari ketigabelas tanggal 30 Juni 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden mengisi persetujuan sehingga dijadikan petunjuk dalam partisipasinya,
yang kemudian kuesioner diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya
dapat diisi dengan memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya

49
peneliti melakukan pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden
sudah benar terisi dan memiliki data yang sesuai. Pada hari ketigabelas peneliti mendapatkan
sebanyak 4 responden.

Pada hari keempatbelas tanggal 01 Juli 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden diminta izin dalam partisipasinya, yang kemudian kuesioner diisi
sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi dengan memberikan
jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan
data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah benar terisi dan memiliki
data yang sesuai. Pada hari keempatbelas peneliti mendapatkan sebanyak 4 responden.

Pada hari kelimabelas tanggal 02 Juli 2020, peneliti masih melakukan perekrutan
kembali dengan melakukan personal chat WhatsApp dengan membagikan link kuesioner
kepada remaja yang belum sempat mengisi kuesioner. Setelah mendapatkan responden,
selanjutnya responden diberikan perizinan ikut serta untuk dijadikan pembenaran, yang
kemudian kuesioner diisi sendiri oleh responden dan pengisian kuesioner ini hanya dapat diisi
dengan memberikan jawaban satu kali saja oleh setiap responden. Selanjutnya peneliti
melakukan pemeriksaan data kembali apakah kuesioner yang dijawab oleh responden sudah
benar terisi dan memiliki data yang sesuai. Pada hari kelimabelas peneliti mendapatkan
sebanyak 2 responden pada hari terakhir. Dengan demikian dari total 109 populasi remaja
kelas 11 jurusan TKJ dan UPW didapati sebanyak 50 responden yang memenuhi kriteria
inklusi yang dinyatakan sebagai sampel dalam penelitian ini.

Rangkaian pada penelitian ini dilaksanakan dalam kurung waktu selama lebih dari 1
minggu, selanjutnya hasil kuesioner dikumpulkan peneliti dan peneliti melakukan pengolahan
data dengan program computer perangkat lunak SPSS. Pada tahap akhir dilakukan pembuatan
laporan hasil penelitian.

4.6. Analisis Data

4.6.1. Pengolahan Data


Pada penelitian ini menggunakan beberapa langkah-langkah dalam
proses pengolahan data menggunakan komputer yang telah terinstal
program SPSS yang meliputi; proses Editing yaitu peneliti melakukan
pemeriksaan ulang jumlah sampel sebanyak 50 responden yang sudah

50
mengisi kuesioner, hasil jawaban kuesioner dari masing-masing responden
seperti kelengkapan data demografi, apakah ada pernyataan sudah diisi
atau ada yang terlewati. Jika belum diisi sesuai petunjuk, peneliti
menginstruksikan responden untuk melengkapinya kembali.

Kemudian pada proses Coding yaitu tahap pengkodean dilakukan


memudahkan dalam pengolahan data, dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengkodean semua jawaban yang telah diisi dalam kuesioner
diberikan skor masing-masing. Pada kategori kecanduan internet, untuk tidak kecanduan
internet diberi nilai 1 dan kecanduan internet diberi nilai 2 kemudian untuk kecerdasan
emosional baik diberi nilai 1 untuk kecerdasan emosional tidak baik diberi nilai 2.
Selanjutnya data demografi usia 15 tahun diberikan nilai 1, usia 16 tahun mendapat nilai 2,
usia 17 tahun memperoleh nilai 3 dan untuk usia 18 tahun diberi nilai 4.

Setelah Coding selesai, dilanjutkan dengan tahap Tabulasi yaitu suatu proses
pengolahan data, peneliti memasukkan data-data tersebut ke dalam tabel rekapan di Microsoft
Excel yang disebut master tabel, yang kemudian pada proses akhir pengolahan data yaitu
analisa data, semua data yang terkumpul selanjutnya dilakukan analisis untuk pembuktian
hipotesis dari peneliti menggunakan analisis univariat dan analisis bivaritat melalui
perjumlahan statistic dan kemudian data-data dimasukan kedalam program SPSS 26.

4.6.2. Analisis Univariat dan Bivariat


1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisa tiap variabel dari
hasil penelitian yang dilakukan (Sujarweni, 2014). Yang akan di uji analisis univariat oleh
peneliti antara lain variabel independen yaitu kecanduan internet selanjutnya peneliti akan
melakukan uji analisis univariat pada variabel dependen yaitu kecerdasan emosional.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisa data yang dilakukan pada lebih dari dua variabel
(Sujarweni, 2014). Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yang akan di teliti. Pada variabel
independen yaitu kecanduan internet dan pada variabel dependen yaitu kecerdasan
emosional. Pada uji bivariat ini akan di cari korelasi antara kecanduan internet dengan
kecerdasan emosional. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data dan pengolahan data
selanjutnya peneliti akan melakukan uji normalitas data-data yang ada dengan menggunakan
uji Chi Square dan telah didapatkan hasil bahwa 1 sel (25,0%) memiliki jumlah yang
51
diharapkan kurang dari 5 sehingga dengan begitu peneliti akan menggunakan uji alternative
lain yaitu Fisher’s Exact Test yang dimana terdapat hasil p value = 0,001 yang menjelaskan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dan dependen apabila
nilai < 0,05.

4.7. Etika Penelitian


Penelitian yang dilakukan oleh berbagai individu diharapkan agar bisa memberikan
manfaat untuk manusia. Oleh sebab itu peneliti harus menggunakan etika penelitian yang
meliputi prinsip baik, prinsip hormat dan prinsip adil. Apabila dalam penelitian tidak
memperhatikan atau menggunakan etika penelitian maka peneliti telah melanggar hak-hak
manusia yang menjadi obyek penelitian (Nursalam, 2014).

4.7.1. Prinsip Baik


Peneliti memperkenalkan diri da asal institusi, kemudian menjelaskan manfaat yang
akan diterima yakni memberikan informasi kepada remaja untuk meningkatkan pengetahuan
mengenai ketergantungan dan kecerdasan emosional sebagai upaya pencegahan agar
menggunakan mekanisme koping adaptif, sehingga responden bisa mengetahui hubungan
kecanduan internet dengan kecerdasan emosional pada remaja (beneficiency). Selanjutnya
peneliti menjelaskan kepada responden selama pelaksanaan riset dipastikan penelitian ini
tidak ada unsur yang merugikan responden (Non maleficiency).

4.7.2. Prinsip Hormat


Dalam hal ini peserta diberikan kebebasan untuk berpartisipasi atau tidak
berpartisipasi dalam penelitian dan responden diberikan Informed Consent yang sudah
tersedia didalam google form, apabila responden menyetujui untuk diteliti maka responden
bersedia untuk melanjutkan ke lembar selanjutnya dengan memberikan tanda checklist (✓)
pada kotak yang tersedia, dan jika responden tidak menyetujui untuk diteliti maka peneliti
akan menerima keputusan responden. Bila pada kemudian hari responden membatalkan
partisipasinya dan responden sudah menyetujui dengan mengisi formulir persetujuan dari
Informed Consent sebagai bukti penelitian maka peneliti pun menerima itu sebagai rasa
menghargai keputusan responden dan tidak ada sikap untuk memaksa. Sebelumnya peneliti
menjelaskan dan memberikan informasi terkait mengenai hal-hal yang akan diteliti dan tidak
akan berdampak pada pasrtisipasi maupun keluarga jika partisipasi menolak dan berhenti
kapan saja saat menjadi responden (autonomy).

Kemudian untuk dapat menjaga kerahasiaan identitas responden peneliti tidak


mencantumkan nama lengkap dan hanya mencantumkan nomor responden sehingga identitas
dari responden dikodefikasikan dan hanya diketahui oleh peneliti karena harus menghormati
privasi dari responden (anonymity). Selanjutnya peneliti bertanggung jawab untuk menjaga
kerahasiaan mengenai informasi dan data yang nantinya dikumpulkan dari responden dan
hanya dapat diakses oleh peneliti dan dosen pembimbing. Data responden dan hasil penelitian
52
akan dimusnahkan selama kurun waktu 4 minggu, atau selama proses penelitian berakhir
(confidentiality).

4.7.3. Prinsip Adil


Pada penelitian ini responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berhak
memiliki kesempatan yang sama dalam memberi informasi yang lengkap dari proses
penelitian ini, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya
mengenai hal-hal yang kurang dipahami dan tidak diketahui jelas oleh responden baik
sebelum dan selama proses penelitian berlangsung yang nantinya didapatkan dari responden
yang bersifat pribadi (veracity). Kemudian untuk memenuhi unsur keadilan, peneliti
memperlakukan semua responden seadil-adilnya tanpa membeda-bedakan responden satu
dengan yang lain, dengan bersikap profesional tanpa melihat hubungan peneliti dengan
responden, dan peneliti menganggap semua responden sama (justice).

BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada BAB ini peneliti akan menyajikan data hasil penelitian yang telah didapatkan
selama penelitian yang di sajikan dalam bentuk tabel hasil univariat dan bivariat. Penelitian
yang di laksanakan pada tanggal 18 Juni – 02 Juli 2020 di SMK Negeri 03 Manado dengan
tujuan untuk mengetahui “Hubungan Kecanduan Internet Dengan Kecerdasan Emosional
Pada Remaja”. Adapun hasil univariat dan bivariate diperoleh melalui kuesioner yang di
bagikan melalui Google Form kepada siswa-siswi sebagai responden dalam penelitian ini
yang berada di Kelas XI Jurusan TKJ dan UPW. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50
remaja.

Hasil penelitian yang di dapatkan dari pengisian kuesioner yang telah di bagikan
melalui Google Form tentang kecanduan internet dengan kecerdasan emosional pada siswa-
siswi. Setelah data terkumpul dengan mencapai total sampel yang di perlukan, peneliti akan
menganalisa hasil data tersebut secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji non
parametrik yaitu uji korelasi spearman rank

5.1 Analisis Univariat

5.1.1 Hasil Karakteristik Demografi/Responden

Tabel 5.1.1 Karakteristik Responden Pada Remaja Di SMK Negeri 03 Manado Tahun
2020 (n =50)

53
Karakteristik Frekuensi (n=50) Presentase (%)

Umur
15-16 Tahun 25 50,0%
17-18 Tahun 25 50,0%
Jenis Kelamin
Laki-laki 27 54,0%
Perempuan 23 46,0%
Alasan Menggunakan
Internet
Informasi 14 2,0%
Hiburan 36 72,0%
Total 50 100%
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.1 di atas Karakteristik responden yang didapatkan data responden
umur terbanyak berumur 16 tahun dengan jumlah 23 responden (46,0%) dan data responden
yang paling sedikit yaitu yang berumur 15 tahun dengan jumlah 2 responden (4,0%),
Berdasarkan jenis kelamin jumlah responden laki-laki lebih banyak yaitu berjumlah 27
responden (54,0%) sedangkan pada responden perempuan hanya berjumlah 23 responden
(46,0%).

Selanjutnya berdasarkan data tinggal dengan orang tua, didapatkan hasil responden
yang tinggal dengan orang tua yaitu 47 responden (94,0%) dan yang tidak tinggal dengan
orang tua yaitu sebanyak 3 responden (6,0%). Berdasarkan data alasan menggunakan internet
didapatkan hasil sebanyak 36 responden (72,0%) yang menggunakan internet sebagai hiburan
dan sebanyak 14 responden (2,0%) yang menggunakan internet sebagai informasi

5.1.2 Distribusi Frekuensi Kecanduan Internet

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi kecanduan internet pada remaja di SMK Negeri 03 Manado
Kecanduan Internet Frekuensi (f) Presentase (%)
Kecanduan Internet
36 72,0%
Tidak Kecanduan
14 28,0%
Internet
Total 50 100%
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa yang mengalami kecanduan internet
memiliki frekuensi yang paling banyak yaitu sebanyak 36 responden (72,0,0%), kemudian
remaja yang tidak mengalami kecanduan internet yaitu sebanyak 14 responden(28,0%).
Sehingga mayoritas remaja yang berada pada kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan

54
Negeri 03 Manado mengalami kecanduan internet berdasarkan hasil distribusi frekuensi yang
didapatkan.

5.1.3 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional

Tabel 5.1.3 Distribusi frekuensi kecerdasan emosional pada remaja di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 03 Manado

Kecerdasan Emosional Frekuensi (f) Presentase (%)


Baik 11 22,0%
Tidak Baik 39 78,0%
Total 50 100%
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.2.1 dapat dilihat bahwa remaja yang memiliki kecerdasan
emosional tidak baik memiliki frekuensi yang lebih banyak yaitu 39 responden dengan
presentase sebesar 78,0% sedangkan remaja yang memiliki Kecerdasan Emosional yang baik
memiliki frekuensi yang sedikit yaitu 11 responden dengan presentase sebesar 22,0%.
Sehingga mayoritas remaja kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado
memiliki kecerdasan emosional yang tidak baik berdasarkan hasil distribusi frekuensi yang
didapatkan.

5.2 Analisis Bivariat

Analisa bivariate pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
kecanduan internet dengan kecerdasan emosional di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03
Manado

Tabel 5.2 Hubungan Kecanduan Internet Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado

Kecerdasan Emosional Total P value


Kecanduan
Internet Baik Tidak Baik
F % F % F %
Tidak 8 16,0% 6 12,0% 14 28,0% 0,001
55
Kecanduan
Internet
Kecanduan
3 6,0% 33 66,0% 36 72,0%
Internet
Total 11 22,0% 39 78,0% 50 100%

Berdasarkan tabel 5.2 Hubungan Kecanduan Internet dengan Kecerdasan Emosional


pada Remaja data memperoleh bahwa responden yang tidak mengalami kecanduan internet
dengan kecerdasan emosional baik berjumlah 8 responden (16,0%), dan responden yang
mengalami kecanduan internet dengan kecerdasan emosional baik berjumlah 3 responden
(6,0%), kemudian untuk responden yang tidak mengalami kecanduan internet dengan
kecerdasan emosional tidak baik berjumlah 6 responden (12,0%) dan responden yang
mengalami kecanduan internet dengan kecerdasan emosional tidak baik berjumlah 33
responden (66,0%)

Apabila dijumlahkan maka responden yang mengalami kecanduan internet lebih


banyak yaitu berjumlah 36 responden (72,0%) dan responden yang tidak mengalami
kecanduan internet berjumlah 14 responden (28,0%) Sedangkan jumlah responden yang
mengalami kecerdasan emosional baik berjumlah 11 responden (22,0%) dan yang responden
yang mengalami kecerdasan emosional yang tidak baik berjumlah 39 responden (78,0%).

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji statistic Chi Square dan telah
didapatkan hasil bahwa 1 sel (25,0%) memiliki jumlah yang diharapkan kurang dari 5
sehingga dengan begitu peneliti akan menggunakan uji alternative lain yaitu Fisher’s Exact
Test yang dimana terdapat hasil p value = 0,001 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara variable independen dan dependen apabila < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya bahwa adanya hubungan yang
signifikan antara kecanduan internet dengan kecerdasan emosional pada remaja di SMK
Negeri 03 Manado.

BAB VI

PEMBAHASAN

56
Pada Bab VI ini peneliti akan membahas tentang hasil yang telah didapat yaitu
meliputi hasil analisis univariat variable independen dan dependen serta analisis bivariate
kemudian kesimpulan hasil yang diperolehdi SMK Negeri 03 Manado. Pembahasan hasil
penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil penelitian dengan teori, hasil
penelian terdahulu.

6.1. Kecanduan Internet

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di paparkan pada tabel 5.2. yang telah
dilakukan pada 50 Responden Remaja di SMK Negeri 03 Manado, menunjukkan bahwa
remaja yang mengalami ketergantungan internet berjumlah 36 responden (72,0%) dan remaja
yang tidak mengalami kecanduan internet sebanyak 14 responden (28,0%). Menurut peneliti
mayoritas remaja saat ini banyak mengalami kecanduan internet seiring dengan
perkembangan zaman.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas remaja kelas XI di SMK Negeri 03
Manado menggunakan internet yang maladaptive > 4 jam dalam sehari dan dilakukan secara
berturut-turut dalam seminggu. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Indra (2019)
diperoleh hasil sebanyak 53,8% responden menggunakan internet yang tidak sesuai
manfaatnya selama 4-6 jam setiap hari dan secara terus-menerus dilakukan dalam seminggu.
Penelitian yang sama juga diungkapkan oleh Indra (2019) bahwa penelitian yang dilakukan di
China mengenai factor yang mempengaruhi kecanduan internet pada 3.557 siswa didapatkan
usia pertama kali menggunakan internet yang lebih awal serta penggunaan internet > 4 jam
per hari merupakan kemungkinan untuk mengalami lebih tinggi kecanduan terhadap internet.

Hal ini di dukung oleh penelitian Tarlemba (2018) tentang penelitiannya yang
berkaitan dengan kecanduan internet di dapatkan hasil, dari total responden 173 responden
yang di kategorikan mengalami kecanduan internet pada remaja berkisar 97 responden
(56,1%) dan tidak mengalami kecanduan internet sebanyak 76 responden (43,9%). Hasil
penelitian lain yang sesuai dengan penelitian ini yang dilakukan oleh Utami (2019) di
dapatkan hasil dari total responden 266 siswa yang di kategorikan kecanduan internet
berjumlah 141 responden (53,0%) dan tidak kecanduan internet sekitar 125 responden
(47,0%). Berdasarkan data yang ada maka disimpulkan bahwa seiring meningkatnya tahun
banyak remaja yang mengalami kecanduan internet.

Peneliti berasumsi bahwa pada zaman modern ini, internet sudah menjadi kebutuhan
utama masyarakat di berbagai penjuru dunia yang menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan

57
setiap hari yang bisa menyebabkan kecanduan dalam hal ini khususnya bagi remaja yang
tidak dapat mengontrol penggunaan internet sehingga menyebabkan kecanduan internet. Hal
ini diperkuat dengan penelitian dari Julyanti (2015) diperoleh hasil bahwa terjadinya
kecanduan apabila remaja-remaja memakai internet jangka waktu cukup lama dan juga
memiliki harapan agar menggunakan internet tanpa tekanan dari orang sekitarnya.

Berdasarkan hasil dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa remaja sangat
mudah mengalami kecanduan internet karena masa remaja merupakan masa transisi sehingga
remaja yang sering mengakses internet

6.2 Kecerdasan Emosional

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di paparkan pada tabel 5.3 yang di lakukan
pada 50 responden remaja di SMK Negeri 03 Manado menunjukkan bahwa sebanyak 11
responden (22,0%) mengalami kecerdasan emosional yang baik dan sebanyak 39 responden
(78,0%) mengalami kecerdasan emosional yang tidak baik. Melalui data yang ada maka di
simpulkan bahwa remaja dengan kecerdasan emosional yang tidak baik lebih banyak di
bandingkan remaja dengan kecerdasan emosional yang baik.

Peneliti berasumsi bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan masih banyak remaja
yang memiliki kecerdasan emosional yang kurang. Penelitian yang sama juga di lakukan oleh
Fatmawati (2018), pada penelitiaannya yang berkaitan dengan kecerdasan emosional
diperoleh hasil bahwa dari 75 responden terdapat 53 responden (70,66%) yang memiliki
kecerdasan emosional yang tidak baik dan 22 responden (29,34%) yang memiliki kecerdasan
emosional yang baik. Penelitian lain juga dilakukan oleh Ferry (2019), berdasarkan
penelitiannya diperoleh hasil 44 responden (39%) yang memiliki kecerdasan emosional tidak
baik sedangkan yang memiliki kecerdasan emosional baik berjumlah 14 responden (12%)

Dari hasil penelitian yang di dapat sebagian besar remaja di SMK Negeri 03 Manado
memiliki kecerdasan emosional yang kurang, hal ini disebabkan karena siswa kurang
mengontrol emosinya sendiri yang di pengaruhi oleh beberapa factor. Penelitian lain juga
dilakukan oleh Rifai (2015), pada penelitiaannya di peroleh hasil bahwa sebanyak 6
responden (16,66%) memiliki kecerdasan emosi baik sedangkan yang memiliki kecerdasan
emosi tidak baik sebanyak 22 responden (61,11%). Hal ini juga didukung dari penelitian
yang dilakukan oleh Ristiyani (2017) diperoleh hasil sebanyak 38 responden (27,3%) yang
memiliki kecerdasan emosional yang baik, sedangkan yang memiliki kecerdasan emosional
tidak baik berjumlah 66 responden (47,5%).

58
Kecerdasan emosional memiliki respon adaptif maupun maladaptive tergantung dari
penyesuaian individu itu sendiri. Adapun penelitian lainnya yang memiliki respon adaptif
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Alrasheed (2018) diperoleh hasil 263 responden (69,4%)
memiliki kecerdasan emosional yang baik sedangkan 11 responden (2,9%) memiliki
kecerdasan emosional yang tidak baik sehingga sebagian remaja memang memang terlihat
senang dalam hal menjalin hubungan pertemanan dengan orang lain serta bersemangat dalam
mengikuti penelitian. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Kurnia (2018), berdasarkan
penelitian yang di lakukan pada remaja menunjukkan hasil dari 86 responden terdapat 73
responden (84,9%) dengan kecerdasan emosional yang dimiliki tergolong baik dan sebanyak
13 responden (15,1%) yang mengalami kecerdasan emosional yang tidak baik sehingga
remaja mampu untuk mengontrol emosinya sendiri dan orang lain. Dari hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa kurangnya factor yang mempengaruhi kecerdasan emosional tersebut
sehingga responden memiliki kecerdasan emosional yang baik

Dari hasil penelitian diatas, peneliti berasumsi bahwa remaja yang memiliki
kecerdasan emosional yang tidak baik sulit untuk mengontrol emosi bagi dirinya sendiri
maupun orang lain namun apabila seseorang mampu mengontrol emosi dirinya sendiri maka
ia akan mudah mengontrol emosinya dan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desiningrum (2017), ia mengungkapkan
bahwa salah satu hal penting dalam interaksi social adalah mempunyai kecerdasan emosional
baik dengan hal itu remaja bisa mencapai tujuan pengembangannya seperti membentuk
identitas, gambaran personal serta penyesuaian dalam lingkungan social.

6.3 Hubungan Kecanduan Internet Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja

Berdasarkan hasil analisis data tentang hubungan kecanduan internet dengan


kecerdasan emosional pada remaja terhadap 50 responden dengan menggunakan uji statistic
non parametik yaitu uji korelasi Chi Square yang menunjukkan hasil yang signifikan
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menyatakan bahwa adanya hubungan yang
signifikan antara kecanduan internet dengan kecerdasan emosional pada remaja di SMK
Negeri 03 Manado.

Dari hasil penelitian, peneliti mengungkapkan bahwa kecenderungan individu dalam


menggunakan gawai terus-menerus tanpa memiliki tujuan membuat sikap orang berubah
menjadi kurang kepeduliannya pada lingkungan keluarga maupun lingkungan komunitas dan
bepengaruh terhadap aspek kecerdasan emosional. Hal ini didukung oleh penelitian dari
Desiningrum (2017) ia mengungkapkan bahwa remaja perlu menahan diri untuk tidak

59
menghabiskan banyak waktu dalam menggunakan internet yang bisa mengubah kecerdasan
emosional, karena kecerdasan emosional adalah aspek utama untuk melakukan interaksi
dengan orang lain. Selain itu juga didapat keadaan klinis berat yang berhubungan dengan
ketergantungan akses media secara online yaitu bipolar, perubahan social-kecemasan, dan
depresi berat. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Indra (2019) di
SMA Negeri 9 Binsus Manado ia mengungkapkan bahwa hubungan kecanduan internet
dengan depresi merupakan hubungan timbal balik dikarenakan kegemaran seseorang
berkomunikasi social melalui internet akan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam
berinteraksi secara langsung.

Dari hasil penelitian dalam table 5.4 dapat dijelaskan bahwa mayoritas remaja banyak
mengalami kecanduan internet dengan kecerdasan emosional tidak baik. Hal ini dibuktikan
dari penelitian lainnya yang dilakukan Ristiyani (2017) diperoleh sebanyak 80 remaja
(57,0%) mengalami kecanduan internet dan sebanyak 66 remaja (47,5%) memiliki
kecerdasan emosional rendah. Dari hasil tersebut peneliti menyatakan semakin tinggi tingkat
kecanduan internet maka semakin rendah kecerdasan emosional yang dimiliki remaja.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Ferry (2019) terhadap 114 responden remaja di kelurahan
Sekip Medan diperoleh bahwa terdapat hubungan signifikan dengan arah negatif antara
kecanduan gawai dan kecerdasan emosional yang artinya semakin kurang kecerdasan emosi
maka remaja lebih sering mengalami kecanduan terhadap internet atau semakin baik
kecerdasan emosi maka remaja akan kurang mengalami kecanduan terhadap internet . Hasil
penelitian lain ini juga didukung oleh penelitian dari Syajarotudduroh (2018) terhadap 60
responden remaja diperoleh bahwa terdapat hubungan negatif lemah dan signifikan intensitas
internet addiction terhadap kecerdasan emosional pada siswa SMA Negeri 1 Gunung kidul.

Selanjutnya penelitian dari Alrasheed (2018) membuktikan memiliki hubungan


signifikan negatif kecanduan gadget dengan kecerdasan emosi pada remaja di Setiabudi
Jakarta Selatan diperoleh hasil penelitian sebanyak 189 responden (49,9%) yang mengalami
kecanduan internet dan sebanyak 263 responden (23%) memiliki kecerdasan emosi yang
baik. Berdasarkan hasil riset tersebut maka remaja yang mengalami kecanduan internet lebih
banyak namun mereka memiliki kecerdasan emosional yang baik. Peneliti mengungkapkan
bahwa para remaja tersebut sangat gemar untuk berinteraksi social dengan teman lainnya
sehingga walaupun mereka mengalami kecanduan internet namun dengan memiliki interaksi
social yang baik dengan teman lainnya dapat menolong para remaja untuk tetap memiliki
kecerdasan emosi yang baik.

60
Selain itu penelitian lain juga dilakukan oleh Fatmawati (2018) dari hasilnya
diperoleh sebanyak 46 remaja (61,34%) tidak mengalami kecanduan internet dan sebanyak
29 remaja mengalami kecanduan internet (38,66%) mengalami kecanduan internet.
Kemudian yang memiliki kecerdasan emosional baik sebanyak 22 remaja (29,34%) dan yang
memiliki kecerdasan emosional tidak baik sebanyak 53 siswa (70,66%). Dari data diatas
dapat dijelaskan bahwa mayoritas remaja yang tidak mengalami kecanduan lebih banyak dan
mereka memiliki kecerdasan emosional yang tidak baik. Hal itu bisa disebabkan karena
mereka menggunakan internet sesuai dengan kebutuhan dengan frekuensi penggunaan
internetnya bervariasi sehingga individu itu mampu menyesuaikan dirinya dalam
menggunakan internet. Kemudian peneliti juga menyampaikan peran orang tua adalah salah
satu factor penting untuk mengatasi masalah yang dihadapi dan memiliki hubungan dalam
menggunakan internet bagi remaja.

Peneliti berasumsi bahwa factor kecanduan internet ini mampu mempengaruhi


kecerdasan emosional seseorang menjadi baik maupun tidak baik tergantung dari seseorang
tersebut dalam menyesuaikan dirinya dengan situasi atau lingkungan sekitar. Penelitian dari
Fatmawati (2018) mengungkapkan hasil rendahnya intensitas penggunaan internet dan
memiliki kecerdasan emosi yang baik yang artinya individu cenderung menggunakan internet
sesuai dengan kebutuhan dan juga manfaat yang dihasilkan dari internet sehingga individu
yang menggunakan internet seperlunya saja tetap memiliki kecerdasan emosional yang baik.

Hasil penelitian ini jika dikaitkan dengan teori keperawatan dari Sister Calista Roy
menunjukkan bahwa seiring berkembangnya zaman diperlukan stimulus adaptasi bagi
seseorang dalam menghadapi berbagai situasi saat ini khususnya perkembangan internet atau
teknologi. Dalam hal ini remaja memiliki stimulus adaptasi kontekstual yaitu remaja
memiliki stimulus yang di dapat dari internal atau dari dalam diri sendiri maupun dari
eksternal atau dari lingkungan yang bisa berpengaruh pada emosional remaja. Namun jika
remaja memahami perkembangan internet dan kecerdasan emosional dengan menggunakan
internet sesuai kebutuhan yang diperlukan dan memiliki tujuan yang bermanfaat serta remaja
mampu mengenal atau mengontrol emosi sendiri dan dapat membina hubungan yang baik
dengan orang lain maka tidak akan memiliki dampak negatif yang bisa merugikan diri sendiri
maupun orang lain. Namun jika remaja hanya ingin menggunakan internet tanpa arah dan
tujuan dan sering dilakukan akan berdampak buruk bagi psikologi remaja. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa jika respon adaptif yang baik dapat menguntungkan diri sendiri dan
orang lain.

61
6.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner Internet Addiction Test yang
telah dimodifikasi oleh peneliti dimana kuesioner tersebut hanya dapat mengidentifikasi
keadaan kecanduan internet pada saat diadakan penelitian sehingga kuesioner tersebut tidak
dapat dijadikan sebgai prediksi dikemudian hari. Hal ini disebabkan karena kecanduan
internet adalah perilaku yang bisa mengalami perubahan tergantung pada kondisi individu
tersebut. Adapun keterbatasan penelitian lainnya yang dihadapi oleh peneliti dalam penelitian
ini, pada saat melakukan penelitian ada beberapa remaja yang menolak untuk menjadi
responden sehingga sampel dalam penelitian ini hanya menjadi 50 responden yang memenuhi
kriteria inklusi dari populasi 109 remaja kelas XI jurusan TKJ dan UPW. Kemudian dalam
menyebarkan kuesioner penelitian peneliti tidak dapat terjun dan mengawasi langsung ke
responden penelitian disebabkan karena adanya kendala jarak dan waktu yang tidak
memungkinkan dikarenakan pandemi COVID-19, sehingga peneliti memutuskan untuk
menyebarkan kuesioner secara daring lewat google form dan peneliti menyadari bahwa
peneliti tidak dapat melakukan pendekatan terhadap responden dan tidak dapat memastikan
apakah responden mengisi kuesioner sendiri atau tidak.

62
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab VII terdapat dua bagian, yaitu kesimpulan dan saran sebagai bagian penutup
dari penelitian ini.

7.1 Kesimpulan

7.1.1 Sebagian besar remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado, masuk
dalam kategori adanya kecanduan internet
7.1.2 Sebagian besar remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado, masuk
dalam kategori kecerdasan emosional baik
7.1.3 Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan internet dengan kecerdasan
emosional pada Remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado

7.2 Saran
7.2.1 Pengembangan Ilmu Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran serta untuk menambah
referensi serta ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi kecanduan
internet dan kecerdasan emosional terutama pada psikis dan mental anak. Sehingga
diharapkan bagi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan keadaan
anak

63
7.2.1 Pengembangan Praktik Keperawatan

Dari penelitian ini diharapkan perawat anak, keperawatan jiwa, dan komunitas
memberikan tindakan intervensi yang sesuai terkait dengan masalah kecanduan internet dan
kecerdasan emosional serta melakukan edukasi terkait masalah kecanduan internet terhadap
remaja sehingga mencegah timbulnya gangguan pada hubungan remaja dan lingkungannya
yang dapat memepengaruhi tahap perkembangan remaja

7.2.2 Bagi Remaja

Diharapkan para remaja untuk menggunakan internet sesuai dengan manfaat dan
kebutuhan yang diperlukan serta frekuensi penggunaan internet dapat disesuaikan dengan
kebutuhan yang diinginkan. Kemudian diharapkan juga para remaja untuk dapat
mengendalikan dirinya atau memahami emosinya sendiri dengan cara meningkatkan interaksi
social yang baik dengan teman lainnya serta melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
bagi diri sendiri maupun dengan orang lain. Dengan demikian dapat mencegah seseorang
mengalami kecanduan terhadap internet dan mempertahankan kecerdasan emosional yang
baik bagi orang tersebut

7.2.3 Bagi Orang Tua

Diharapkan bagi orang tua agar memberikan waktu luang bagi keluarga untuk
bercengkrama dengan sesama anggota keluarga. Hal tersebut dapat menjalin komunikasi dan
hubungan harmonis bagi keluarga serta dijadikan sebagai momen untuk membagikan keluhan
atau hal-hal yang ingin disampaikan dalam keluarga sehingga orang tua dapat mengontrol
penggunaan internet anak dan kecerdasan emosionalnya dalam makanan tersebut

7.2.4 Bagi pihak sekolah

Diharapkan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan konseling bagi para remaja
terkait dengan masalah kesehatan mental yang dimiliki serta bekerja sama dengan petugas
kesehatan terkait dengan kesehatan mental serta diharapkan untuk pihak sekolah agar
memberikan aturan atau kebijakan yang terkait dengan penggunaan gadget di area sekolah
sehingga dapat mengendalikan ketergantungan siswa pada internet

7.2.4 Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang bertujuan


meningkatkan kesehatan mental pada remaja khususnya untuk meningkatkan kecerdasan
emosional. Selain itu peneliti lain dapat mengkaji factor-faktor gangguan perilaku lainnya

64
yang terkait dengan kecanduan internet serta variable lainnya yang tidak diteliti disini yang
bisa mempengaruhi kecerdasan emosional. Kemudian dapat melakukan penelitian secara
langsung dengan turun langsung ditempat penelitian untuk membagikan kuesioner dan
memastikan instrument tersebut diisi oleh responden, sehingga dapat diperoleh hasil yang
lebih maksimal. Kemudian untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah jumlah
sampel agar hasilnya semakin diyakini dan hasilnya dapat digeneralisasi

DAFTAR PUSTAKA

BBC Indonesia. (2019, Oktober 10). Retrieved Maret 03, 2020, from Hari Kesehatan Jiwa
Sedunia: 'Saya merasa benar-benar sendiri hingga sempat ingin bunuh diri':
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49987127

Agustina. (2018). Landasan Teori Calista Roy.

Alrasheed, K. B. (2019). Hubungan antara kecanduan gadget dengan kecerdasan emosi pada
remaja. Jurnal Sains Psikologi, 7(2), 136-142.

Apriliyani, A. (2020). HUBUNGAN INTENSITAS BERMAIN PERMAINAN ONLINE


DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL. PSIKOBORNEO (Ejournal Psikologi),
8(1), 67-82.

Barrera, U. d. (2019). Predicting Adolescent Adjustment and Well-Being: The Interplay


between Socio-Emotional and Personal Factors. International journal of
environmental research and public health, 16(23), 4650.

Buol, R. A. (2019, September 4). ZONAUTARA.com. Retrieved 2 24, 2020, from Penetrasi
internet di wilayah Sulampapua: https://zonautara.com/2019/09/04/penetrasi-internet-
di-wilayah-sulampapua/

Dewi, N. (2016). Bahaya Kecanduan Internet dan Kecemasan Komunikasi terhadap Karakter
Kerja Sama pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 43(3), 220-230.

65
Donsu, Jenita Doli Tine. 2016. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Pustakabarupress
Fatmawati, D. (2018). Hubungan intensitas penggunaan internet dengan kecerdasan emosi
pada siswa kelas VIII SMPN 31 Semarang. UIN Walisongo.

Ferry, Elvinawanty, R., & Manurung, Y. S. (2019). Kecanduan Internet Ditinjau dari
Kecerdasan Emosional Remaja di Warung Internet Kelurahan Sekip Medan. Journal
of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 2(1), 47-54.

Firdaus, A. (2019). PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN


EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRRITUAL TERHADAP KINERJA
PEGAWAI (STUDI PADA KANTOR KECAMATAN KABUPATEN
BANGKALAN). Eco-Entrepreneur, 5(1), 17-32.

FKUI, I. (2019, Desember 26). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Retrieved


Februari 23, 2020, from Remaja di Jakarta Paling Candu Internet Se-Asia:
https://fk.ui.ac.id/infosehat/remaja-di-jakarta-paling-candu-internet-se-asia/

Hakim, S. N., & Raj, A. A. (2017). Dampak kecanduan internet (internet addiction) pada
remaja. Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan
Indonesia, 1.

Hashina, A. (2019, oktober 7). Economica.id. Retrieved Maret 10, 2020, from Program dan
Kebijakan Kesehatan Mental, Tanggung Jawab Siapa?:
https://www.economica.id/2019/10/07/program-dan-kebijakan-kesehatan-mental-
tanggung-jawab-siapa/

Indra, C. M. (2019). HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN DEPRESI PADA


PELAJAR KELAS XI DI SMA NEGERI 9 BINSUS MANADO TAHUN AJARAN
2018/2019. JURNAL MEDIK DAN REHABILITASI, 1(3).

NHS. (2018, November 22). Mental Health of Children and Young People in England, 2017
[PAS]. Retrieved Maret 10, 2020, from NHS Digital: https://digital.nhs.uk/data-and-
information/publications/statistical/mental-health-of-children-and-young-people-in-
england/2017/2017#

Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta


Nurunnajmiah, P. A. (2019). Hubungan antara Emotional Intelligence dengan Kecanduan
Internet pada Mahasiswa Pengguna WhatsApp dan Instagram. Doctoral dissertation,
UIN Sunan Ampel Surabaya.

66
Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian ilmu keperawatan. Jakarta. Salemba medika

Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis. Jakarta:


Selemba Medika.

Pasek, N. S. (2016). PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA


PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN
KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI. Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 1(1), 62-76.

Pratiwi, P. I. (2018, Oktober 04). KBR.id. Retrieved Maret 10, 2020, from Remaja Rentan
Masalah Kesehatan Jiwa, Ini Saran Para Ahli:
https://kbr.id/berita/10-2018/remaja_rentan_masalah_kesehatan_jiwa__ini_saran_par
a_ahli/97534.html

Rathakrishnan, B. (2019). Emotional intelligence and psychological well-being of rural poor


school students in Sabah, Malaysia. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(1), 65-72.

Resti, K. (2019, november 12). Roy Full Description

Retnowati, R. A. (2018). HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN EFIKASI


DIRI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA SISWA SMK N 1
SEMARANG. Doctoral dissertation, Fakultas Psikologi UNISSULA.

Ristiyani, E. K. (2017). Hubungan Tingkat Adiksi Penggunaan Aplikasi Jejaring Sosial


Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas V SD Segugus I Kecamatan Sedayu
Bantul Yogyakarta. Jurnal PGSD Indonesia, 3(2).

Samy, A. L. (2015). Mental Health in the Asia-Pacific Region: An Overview. The Journal of
Behavioral Science, 10(2), 9-18.

Sari, A. P. (2017). Tingkat Kecanduan Internet pada Remaja Awal. JPPI (Jurnal Penelitian
Pendidikan Indonesia), 3(2), 110-117.

Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi penelitian keperawatan. Yogyakarta: Gava medika.

Tyas, F. L. (2016). Hubungan antara Adiksi Internet (Internet Addiction) dan Kecerdasan
Emosi pada Remaja di SMP Negeri 05 Yogyakarta. Research Repository.

67
Utami, T. W. (2019). KECANDUAN INTERNET BERHUBUNGAN DENGAN
INTERAKSI SOSIAL REMAJA. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 33-38.

WHO. (2019, Oktober 23). Adolescent mental health. Retrieved Maret 09, 2020, from World
Health Organization: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-
mental-health

68
LAMPIRAN

Lampiran 1. Curriculum Vitae

Curriculum Vitae

I. Identitas Peneliti

69
Nama : Luthverina Merrylean Wattimena
Tempat, Tanggal Lahir : Manado, 6 Desember 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Katolik
Alamat : Jalan Yosudarso No.67 Paal 2 Manado
Fakultas/Program Studi : Keperawatan/Ilmu Keperawatan
Nama Orang Tua :
Ayah : Luther Wattimena
Ibu : Fransisca Liliana Londong
Email : maryleanxle@gmail.com

Motto :
“JANGAN PERNAH MENYERAH DAN TETAPLAH BERDOA”

II. Riwayat Pendidikan


Tahun 2004 : Lulus dari TK Tetap Kasih Manado
Tahun 2010 : Lulus dari SD Frater Don Bosco Manado
Tahun 2013 : Lulus dari SMP Frater Don Bosco Manado
Tahun 2016 : Lulus dari SMK Kesehatan Gloria Manado

III. Riwayat Organisasi


1. Panitia Lasallian Caring Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado Tahun 2018
2. Panitia Dies Natalis Universitas Katolik De La Salle Manado Tahun 2018
3. Panitia Lasalle Feast Universitas Katolik De La Salle Manado Tahun 2018
4. Panitia Dies Natalis Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle
Manado Tahun 2018
5. Anggota Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
Katolik De La Salle Manado Tahun 2019-2020
6. Panitia Comday Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle
Manado Tahun 2019
7. Pengawas Dies Natalis Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La
Salle Manado Tahun 2019

70
Lampiran 2. Informed Consent

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO

Hubungan Kecanduan Internet Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja di


Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado

NOMOR KONTAK TIM PENELITI

71
Luthverina Merrylean Wattimena +62 82187008428 maryleanxle@gmail.com

Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado

PERSYARATAN PERSETUJUAN
Dengan bertanda tangan di bawah ini, Anda menyatakan bahwa Anda :
 Telah membaca dan memahami dokumen informasi mengenai penelitian ini
 Telah mendapat penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan
 Memahami bahwa jika Anda memiliki pertanyaan tambahan, Anda dapat menghubungi
peneliti
 Memahami bahwa Anda bebas untuk mengundurkan diri dari penelitian ini setiap saat,
tanpa komentar atau penalti
 Memahami bahwapenelitian ini akan menggunakan instrumen penelitian/alat ukur
penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti
 Setuju untuk berpartisipasi dan bersedia menjawab semua pertanyaan dengan benar tanpa
paksaan dari siapapun
Nama :

Tanda tangan :

Tanggal :

Tolong kembalikan lembar ini kepada peneliti

Lampiran 3. Data Demografi Responden

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL


PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MANADO

Nomor Responden :
Tanggal Pengambilan Data :

72
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap bagian pertanyaan dalam kuesioner ini
2. Isilah identitas diri anda
A. Identitas Responden

1. Nama (Initial) :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Alasan menggunakan internet :

Lampiran 4. Kuesioner Kecanduan Internet & Kecerdasan Emosional

KUESIONER KECANDUAN INTERNET & KECERDASAN EMOSIONAL

Hubungan Kecanduan Internet Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Di Sekolah


Menengah Kejuruan Negeri 03 Manado

73
KUESIONER I. KECANDUAN INTERNET

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan dibawah ini.


2. Berilah chek list (√) pada kolom yang sudah diberikan keterangan :
 Ya
 Tidak
3. Pilihlah pernyataan yang saudara anggap benar dan sesuai yang anda lakukan

No. Pernyataan Ya Tidak


1 Saya menggunakan internet > 3 jam dalam
sehari
2 Saya menggunakan internet > 20 jam dalam
seminggu
3 Saya menggunakan internet lebih lama dari
waktu yang saya rencanakan
4 Saya merasa sangat puas ketika saya bisa
mengakses internet
5 Saya akan merasa gelisah saat tidak dapat
mengakses internet
6 Saya lupa waktu saat sedang menggunakan
internet
7 Sebagian besar waktu saya dalam sehari habis
untuk menggunakan internet
8 Saya akan menyempatkan membuka internet saat
melakukan aktivitas lainnya
9 Saya merasa heran dengan diri saya sendiri
karena menghabiskan waktu yang banyak
untuk mengakses internet
10 Saya terlalu sering menghabiskan waktu untuk
mengakses internet sehingga menghambat tugas
sekolah/ rumah saya

11 Saat sedang melakukan aktivitas lainnya, saya


merencanakan kapan saya akan
mengakses internet lagi

74
12 Saya berpikir tanpa internet hidup akan
terasa bosan dan hampa
13 Disaat sedang asyik mengakses internet, saya
merasa kesal apabila ada orang yang
mengganggu saya

14 Saya terlalu asyik mengkases internet sehingga


saya tidur terlalu malam
15 Saya merasa bahwa waktu penggunaan internet
saya meningkat
16 Saya menasehati diri saya ‘sebentar, sedikit lagi
selesai’ saat sedang asyik mengakses
internet
17 Saya mengalihkan masalah yang saya hadapi
dengan mengakses internet
18 Saya tidak memberitahukan/merahasiakan
berapa waktu yang saya habiskan dalam
mengakses internet dari orang terdekat saya
19 Saya senang lebih memilih untuk mengakses
internet daripada keluar bersama keluarga/teman
20 Saya memikirkan dan membayangkan hal-hal
baru apa saja yang terjadi di internet ketika saya
sedang melakukan aktivitas lainnya

KUESIONER II. KECERDASAN EMOSIONAL

Petunjuk :

4. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pernyataan dibawah ini.


5. Berilah check list (√) pada kolom yang sudah diberikan keterangan :
 Ya
 Tidak
6. Pilihlah pernyataan yang saudara anggap benar dan sesuai yang anda lakukan

75
NO PERNYATAAN Ya Tidak
1. Saya mudah memahami perasaan-perasaan saya
sendiri
2. Saya mengerti mengapa saya merasa sedih
3. Saya akan menarik napas panjang ketika saya
marah agar lebih tenang

4. Saya sering mengerti apa yang saya rasakan


5. Saya merasa sedih tanpa tahu penyebabnya

6. Saya bisa menahan diri ketika marah


7. Saya menghadapi suatu kesulitan dan akan segera
mengatasinya

8. Saya ikut merasa sedih ketika teman saya terkena


musibah

9. Saya akan mudah putus asa/tidak berdaya apabila


mengalami kesulitan
10. Saya tidak tahu harus melakukan apa ketika
melihat orang lain sedih

11. Saya adalah orang yang mudah bergaul/beradaptasi

76
12. Saya dapat memahami apa yang orang lain
rasakan
13. Dalam keadaan sulit saya selalu bisa bersemangat

14. Saya mau berusaha lagi ketika ada hambatan/gagal

15. Saya mengetahui apa yang saya inginkan

16. Saya mengetahui penyebab mengapa saya marah


17. Saya akan bertindak dengan berfikir terlebih
dahulu, ketika saya sedang marah

18. Saya yakin bisa menyelesaikan pekerjaan yang


menurut saya sulit/susah

19. Saya mudah berbicara/mengobrol dengan teman/


saudara yang jarang saya temui

20. Saya bisa merasakan kesedihan seseorang


dengan memandang wajahnya
21. Saya peduli jika ada teman yang mengalami
kesulitan
22. Saya mudah menyesuaikan diri ketika berada di
lingkungan yang baru

23. Saya merasa nyaman dengan apa yang saya


rasakan
24. Saya mengetahui penyebab yang membuat saya
marah

25. Saya bisa mengontrol emosi bila banyak masalah

26. Saya merenungkan kembali perasaan saya terlebih


dahulu sebelum saya mengungkapkan kepada
orang lain
27. Saya adalah orang yang penuh semangat dan
pantang menyerah

77
28. Saya dapat memahami apa yang orang lain
rasakan/alami
29. Saya merasa peduli melihat teman saya yang
mengalami kesusahan.
30. Saya merasa bersemangat/tertantang apabila
mengerjakan sesuatu yang sulit saya kerjakan

31. Saya mempunyai banyak teman/sahabat


32. Saya mudah beradaptasi di lingkungan yang baru

78
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Survey Data Awal

79
Lampiran 6. Lembar Persetujuan Ujian Proposal

80
Lampiran 7. Lembar Revisi Proposal & Persetujuan Melakukan Penelitian

81
Lampiran 8. Surat Permohonan Izin Uji Reliabilitas Instrument Penelitian

82
83
Lampiran 9. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

84
Lampiran 10. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian

85
Lampiran 14. Master Tabel

Master Tabel Data Demografi

NO USIA CODING JENIS CODING ALASAN CODIN


KELAMI MENGGUNAKA G
N N
INTERNET
1. 18 4 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
2. 17 3 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
3. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
4. 16 2 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
5. 16 2 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
6. 18 4 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
7. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
8. 16 2 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
9. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
10. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
11. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
12. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
13. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2

86
Thn
14. 15 1 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
15. 17 3 Laki-laki 1 Informasi 1
Thn
16. 16 2 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
17. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
18. 18 4 Laki-laki 1 Informasi 1
Thn
19. 16 2 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
20. 18 4 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
21. 17 3 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
22. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
23. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
24. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
25. 17 3 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
26. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
27. 17 3 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
28. 17 3 Laki-laki 1 Informasi 1
Thn
29. 16 2 Perempua 2 Hiburan 2

87
Thn n
30. 15 1 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
31. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
32. 17 3 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
33. 17 3 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
34. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
35. 16 2 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
36. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
37. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
38. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
39. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
40. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
41. 16 2 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
42. 17 3 Laki-laki 1 Hiburan 2
Thn
43. 16 2 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
44. 16 2 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
45. 16 2 Perempua 2 Informasi 1

88
Thn n
46. 16 2 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
47. 17 3 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
48. 17 3 Perempua 2 Informasi 1
Thn n
49. 17 3 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n
50. 17 3 Perempua 2 Hiburan 2
Thn n

89
Master Tabel Kecanduan Internet

No P1 P2 P3 P P5 P P7 P P9 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P2 SKOR Coding
Respond 4 6 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
en
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 39 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 39 2
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2
6 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 27 1
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 36 1
8 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 38 2
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 35 1
11 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 36 1
12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 38 2
13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 39 2
14 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2

90
15 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2
16 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 36 1
17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 39 2
18 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 34 1
20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 39 2
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 39 2
22 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 35 1
23 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 39 2
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2
25 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2
26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2
27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 38 2
28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 36 1
29 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39 2
30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 38 2
31 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2
32 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2
33 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2

91
34 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2
35 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 31 1
36 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2
37 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 38 2
38 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 38 2
39 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 36 1
40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 38 2
41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2
42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 38 2
43 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 37 2
44 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 34 1
45 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2
46 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 38 2
47 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 34 1
48 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 39 2
49 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 36 1
50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 2

92
Master Tabel Kecerdasan Emosional

No P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P S C
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 K O
Pon 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 O D
De R I
n N
G
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 47 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 46 2
3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 46 2
4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 47 2
5 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 45 2
6 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 50 1
7 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 47 2
8 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50 1
9 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 45 2
10 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 44 2
11 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 51 1

93
12 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 46 2
13 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 45 2
14 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 47 2
15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 46 2
16 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 50 1
17 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 46 2
18 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 46 2
19 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 53 1
20 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 47 2
21 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 44 2
22 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 47 2
23 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 46 2
24 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 45 2
25 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 47 2
26 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 44 2
27 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 46 2
28 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 45 2
29 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 54 1
30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 47 2

94
31 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 46 2
32 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 47 2
33 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 46 2
34 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 45 2
35 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52 1
36 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 2
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 45 2
38 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 47 2
39 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 1
40 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 41 2
41 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 50 1
42 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 47 2
43 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52 1
44 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 46 2
45 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 46 2
46 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 47 2
47 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50 1
48 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 47 2

95
49 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52 1
50 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 46 2

96
Lampiran HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER KECANDUAN INTERNET

VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR
0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0001 0001 0001 0001 0001 0001 0001 0001 0001 0001 0002
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 total
VAR Pearson 1 .264 .294 .371* .000 .000 .400* .400* -.079 .102 .102 .118 .582** .049 .049 .389* -.042 .075 .075 .075 .371
0000 Correlatio *

1 n
Sig. (2- .159 .115 .043 1.000 1.000 .028 .028 .679 .591 .591 .534 .001 .797 .797 .034 .827 .692 .692 .692 .043
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .264 1 .650** .308 .539** .539** .263 .263 .202 .277 .277 .380* .428* .207 .207 .050 .264 .148 .318 .318 .668
0000 Correlatio **

2 n
Sig. (2- .159 .000 .098 .002 .002 .160 .160 .284 .138 .138 .038 .018 .272 .272 .792 .159 .436 .087 .087 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .294 .650 **
1 -.073 .351 .351 -.043 -.043 .015 .280 .280 .247 .599 **
.135 .135 -.131 .049 -.015 .429 *
.429 *
.499
0000 Correlatio **

3 n
Sig. (2- .115 .000 .702 .057 .057 .822 .822 .935 .134 .134 .188 .000 .478 .478 .491 .797 .938 .018 .018 .005
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

97
VAR Pearson .371* .308 -.073 1 -.083 -.083 .284 .284 -.102 .227 .227 .337 .284 .473** .473** .557** .371* .308 -.112 -.112 .409
0000 Correlatio *

4 n
Sig. (2- .043 .098 .702 .663 .663 .129 .129 .590 .227 .227 .069 .129 .008 .008 .001 .043 .098 .556 .556 .025
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .000 .539 **
.351 -.083 1 1.000 .293 .293 .388
*
.365 *
.365 *
.388
*
.098 .088 .088 -.149 .224 .135 .337 .337 .510
0000 Correlatio ** **

5 n
Sig. (2- 1.00 .002 .057 .663 .000 .116 .116 .034 .047 .047 .034 .608 .645 .645 .432 .235 .477 .069 .069 .004
tailed) 0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .000 .539 **
.351 -.083 1.000 1 .293 .293 .388
*
.365 *
.365 *
.388
*
.098 .088 .088 -.149 .224 .135 .337 .337 .510
0000 Correlatio ** **

6 n
Sig. (2- 1.00 .002 .057 .663 .000 .116 .116 .034 .047 .047 .034 .608 .645 .645 .432 .235 .477 .069 .069 .004
tailed) 0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .400*
.263 -.043 .284 .293 .293 1 1.000 .499 **
.505 **
.505 **
.327 .048 .171 .171 .267 .218 .263 .099 .099 .554
0000 Correlatio ** **

7 n
Sig. (2- .028 .160 .822 .129 .116 .116 .000 .005 .004 .004 .078 .803 .366 .366 .154 .247 .160 .604 .604 .001
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

98
VAR Pearson .400* .263 -.043 .284 .293 .293 1.000 1 .499** .505** .505** .327 .048 .171 .171 .267 .218 .263 .099 .099 .554
0000 Correlatio ** **

8 n
Sig. (2- .028 .160 .822 .129 .116 .116 .000 .005 .004 .004 .078 .803 .366 .366 .154 .247 .160 .604 .604 .001
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson -.079 .202 .015 -.102 .388 *
.388
*
.499 **
.499
**
1 .354 .354 .068 -.017 .015 .015 .079 .118 .558 **
.202 .202 .420
0000 Correlatio *

9 n
Sig. (2- .679 .284 .935 .590 .034 .034 .005 .005 .055 .055 .720 .928 .935 .935 .679 .534 .001 .284 .284 .021
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .102 .277 .280 .227 .365 *
.365
*
.505 **
.505
**
.354 1 1.000 .515 **
.208 .280 .280 .408
*
.442 .585
* **
.431
*
.431
*
.751
0001 Correlatio ** **

0 n
Sig. (2- .591 .138 .134 .227 .047 .047 .004 .004 .055 .000 .004 .270 .134 .134 .025 .014 .001 .017 .017 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .102 .277 .280 .227 .365 *
.365
*
.505 **
.505
**
.354 1.000 1 .515 **
.208 .280 .280 .408
*
.442 .585
* **
.431
*
.431
*
.751
0001 Correlatio ** **

1 n
Sig. (2- .591 .138 .134 .227 .047 .047 .004 .004 .055 .000 .004 .270 .134 .134 .025 .014 .001 .017 .017 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

99
VAR Pearson .118 .380* .247 .337 .388* .388* .327 .327 .068 .515** .515** 1 .327 .479** .479** .342 .512** .380* .202 .202 .650
0001 Correlatio **

2 n
Sig. (2- .534 .038 .188 .069 .034 .034 .078 .078 .720 .004 .004 .078 .007 .007 .065 .004 .038 .284 .284 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .582
**
.428*
.599
**
.284 .098 .098 .048 .048 -.017 .208 .208 .327 1 .171 .171 .267 .036 .099 .428
*
.428
*
.515
0001 Correlatio **

3 n
Sig. (2- .001 .018 .000 .129 .608 .608 .803 .803 .928 .270 .270 .078 .366 .366 .154 .849 .604 .018 .018 .004
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .049 .207 .135 .473 **
.088 .088 .171 .171 .015 .280 .280 .479 **
.171 1 1.000 .196 .539 **
.207 -.015 -.015 .473
0001 Correlatio ** **

4 n
Sig. (2- .797 .272 .478 .008 .645 .645 .366 .366 .935 .134 .134 .007 .366 .000 .299 .002 .272 .938 .938 .008
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .049 .207 .135 .473 **
.088 .088 .171 .171 .015 .280 .280 .479 **
.171 1.000 1 .196 .539 **
.207 -.015 -.015 .473
0001 Correlatio ** **

5 n
Sig. (2- .797 .272 .478 .008 .645 .645 .366 .366 .935 .134 .134 .007 .366 .000 .299 .002 .272 .938 .938 .008
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

100
VAR Pearson .389* .050 -.131 .557** -.149 -.149 .267 .267 .079 .408* .408* .342 .267 .196 .196 1 .111 .553** .302 .302 .410
0001 Correlatio *

6 n
Sig. (2- .034 .792 .491 .001 .432 .432 .154 .154 .679 .025 .025 .065 .154 .299 .299 .559 .002 .105 .105 .025
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson -.042 .264 .049 .371 *
.224 .224 .218 .218 .118 .442 *
.442 *
.512
**
.036 .539 **
.539 **
.111 1 .452 *
.075 .075 .548
0001 Correlatio **

7 n
Sig. (2- .827 .159 .797 .043 .235 .235 .247 .247 .534 .014 .014 .004 .849 .002 .002 .559 .012 .692 .692 .002
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .075 .148 -.015 .308 .135 .135 .263 .263 .558 **
.585**
.585 **
.380 *
.099 .207 .207 .553 **
.452
*
1 .318 .318 .568
0001 Correlatio **

8 n
Sig. (2- .692 .436 .938 .098 .477 .477 .160 .160 .001 .001 .001 .038 .604 .272 .272 .002 .012 .087 .087 .001
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR Pearson .075 .318 .429
*
-.112 .337 .337 .099 .099 .202 .431 *
.431 *
.202 .428
*
-.015 -.015 .302 .075 .318 1 1.000 .548
0001 Correlatio ** **

9 n
Sig. (2- .692 .087 .018 .556 .069 .069 .604 .604 .284 .017 .017 .284 .018 .938 .938 .105 .692 .087 .000 .002
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

101
VAR Pearson .075 .318 .429* -.112 .337 .337 .099 .099 .202 .431* .431* .202 .428* -.015 -.015 .302 .075 .318 1.000 1 .548
0002 Correlatio ** **

0 n
Sig. (2- .692 .087 .018 .556 .069 .069 .604 .604 .284 .017 .017 .284 .018 .938 .938 .105 .692 .087 .000 .002
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
total Pearson .371
*
.668
**
.499
**
.409 *
.510
**
.510
**
.554 **
.554
**
.420
*
.751 **
.751 **
.650
**
.515
**
.473 **
.473 **
.410
*
.548
**
.568 **
.548
**
.548
**
1
Correlatio
n
Sig. (2- .043 .000 .005 .025 .004 .004 .001 .001 .021 .000 .000 .000 .004 .008 .008 .025 .002 .001 .002 .002
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

102
Lampiran HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL

VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA VA
R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0 R0
00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 tot
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 al
VA Pears 1 1.0 .21 .40 .40 .38 .38 .38 .17 .17 .17 .21 .21 .28 .28 .28 .21 .40 .40 .32 .32 .02 .02 . c
.09 .09 .09 -.0 .09 .03 .03 .03 .5
R0 on 00*
8 0*
0*
5*
5*
5*
1 1 1 8 8 4 4 4 8 8*
8*
7 7 4 4 9 9 9 17 9 6 6 6 05
00 Corre * **

01 lation
Sig. .00 .24 .02 .02 .03 .03 .03 .36 .36 .36 .24 .24 .12 .12 .12 .24 .02 .02 .07 .07 .89 .89 . .60 .60 .60 .92 .60 .84 .84 .84 .0
(2- 0 7 8 8 6 6 6 6 6 6 7 7 9 9 9 7 5 5 8 8 9 9 4 4 4 8 4 9 9 9 04
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears 1.0 1 .21 .40 .40 .38 .38 .38 .17 .17 .17 .21 .21 .28 .28 .28 .21 .40 .40 .32 .32 .02 .02 .c .09 .09 .09 -.0 .09 .03 .03 .03 .5
R0 on 00* 8 0* 0* 5* 5* 5* 1 1 1 8 8 4 4 4 8 8* 8* 7 7 4 4 9 9 9 17 9 6 6 6 05
00 Corre * **

02 lation
Sig. .00 .24 .02 .02 .03 .03 .03 .36 .36 .36 .24 .24 .12 .12 .12 .24 .02 .02 .07 .07 .89 .89 . .60 .60 .60 .92 .60 .84 .84 .84 .0
(2- 0 7 8 8 6 6 6 6 6 6 7 7 9 9 9 7 5 5 8 8 9 9 4 4 4 8 4 9 9 9 04
tailed
)

103
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .21 .21 1 -.0 -.0 .53 .53 .53 .04 .04 .04 1.0 1.0 -.0 -.0 .37 .37 .20 .20 .11 .11 .11 .11 .c .26 .26 .26 .11 .26 .37 .37 .37 .4
R0 on 8 8 42 42 9** 9** 9** 9 9 9 00* 00* 93 93 1* 5* 0 0 8 8 1 1 4 4 4 8 4 5* 5* 5* 37
00 Corre * * *

03 lation
Sig. .24 .24 .82 .82 .00 .00 .00 .79 .79 .79 .00 .00 .62 .62 .04 .04 .28 .28 .53 .53 .55 .55 . .15 .15 .15 .53 .15 .04 .04 .04 .0
(2- 7 7 7 7 2 2 2 7 7 7 0 0 6 6 3 1 8 8 4 4 9 9 9 9 9 4 9 1 1 1 16
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .40 .40 -.0 1 1.0 .29 .29 .29 .04 .04 .04 -.0 -.0 .37 .37 .37 .16 .53 .53 .31 .31 .11 .11 .c .26 .26 .26 .31 .26 .16 .16 .16 .5
R0 on 0* 0* 42 00* 4 4 4 9 9 9 42 42 1* 1* 1* 7 5** 5** 5 5 1 1 4 4 4 5 4 7 7 7 13
00 Corre * **

04 lation
Sig. .02 .02 .82 .00 .11 .11 .11 .79 .79 .79 .82 .82 .04 .04 .04 .37 .00 .00 .09 .09 .55 .55 . .15 .15 .15 .09 .15 .37 .37 .37 .0
(2- 8 8 7 0 5 5 5 7 7 7 7 7 3 3 3 9 2 2 0 0 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 04
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .40 .40 -.0 1.0 1 .29 .29 .29 .04 .04 .04 -.0 -.0 .37 .37 .37 .16 .53 .53 .31 .31 .11 .11 .c .26 .26 .26 .31 .26 .16 .16 .16 .5
R0 on 0* 0* 42 00* 4 4 4 9 9 9 42 42 1* 1* 1* 7 5** 5** 5 5 1 1 4 4 4 5 4 7 7 7 13
00 Corre * **

05 lation

104
Sig. .02 .02 .82 .00 .11 .11 .11 .79 .79 .79 .82 .82 .04 .04 .04 .37 .00 .00 .09 .09 .55 .55 . .15 .15 .15 .09 .15 .37 .37 .37 .0
(2- 8 8 7 0 5 5 5 7 7 7 7 7 3 3 3 9 2 2 0 0 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9 04
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .38 .38 .53 .29 .29 1 1.0 1.0 .13 .13 .13 .53 .53 -.0 -.0 .47 .29 .28 .28 .24 .24 .19 .19 .c .20 .20 .20 .01 .20 -.1 -.1 -.1 .4
R0 on 5* 5* 9** 4 4 00* 00* 5 5 5 9** 9** 73 73 3** 4 8 8 7 7 6 6 7 7 7 5 7 96 96 96 62
00 Corre * * *

06 lation
Sig. .03 .03 .00 .11 .11 .00 .00 .47 .47 .47 .00 .00 .70 .70 .00 .11 .12 .12 .18 .18 .29 .29 . .27 .27 .27 .93 .27 .29 .29 .29 .0
(2- 6 6 2 5 5 0 0 8 8 8 2 2 2 2 8 5 2 2 8 8 9 9 2 2 2 5 2 9 9 9 10
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .38 .38 .53 .29 .29 1.0 1 1.0 .13 .13 .13 .53 .53 -.0 -.0 .47 .29 .28 .28 .24 .24 .19 .19 .c .20 .20 .20 .01 .20 -.1 -.1 -.1 .4
R0 on 5* 5* 9** 4 4 00* 00* 5 5 5 9** 9** 73 73 3** 4 8 8 7 7 6 6 7 7 7 5 7 96 96 96 62
00 Corre * * *

07 lation
Sig. .03 .03 .00 .11 .11 .00 .00 .47 .47 .47 .00 .00 .70 .70 .00 .11 .12 .12 .18 .18 .29 .29 . .27 .27 .27 .93 .27 .29 .29 .29 .0
(2- 6 6 2 5 5 0 0 8 8 8 2 2 2 2 8 5 2 2 8 8 9 9 2 2 2 5 2 9 9 9 10
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

105
VA Pears .38 .38 .53 .29 .29 1.0 1.0 1 .13 .13 .13 .53 .53 -.0 -.0 .47 .29 .28 .28 .24 .24 .19 .19 .c .20 .20 .20 .01 .20 -.1 -.1 -.1 .4
R0 on 5* 5* 9** 4 4 00* 00* 5 5 5 9** 9** 73 73 3** 4 8 8 7 7 6 6 7 7 7 5 7 96 96 96 62
00 Corre * * *

08 lation
Sig. .03 .03 .00 .11 .11 .00 .00 .47 .47 .47 .00 .00 .70 .70 .00 .11 .12 .12 .18 .18 .29 .29 . .27 .27 .27 .93 .27 .29 .29 .29 .0
(2- 6 6 2 5 5 0 0 8 8 8 2 2 2 2 8 5 2 2 8 8 9 9 2 2 2 5 2 9 9 9 10
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .17 .17 .04 .04 .04 .13 .13 .13 1 1.0 1.0 .04 .04 -.0 -.0 .47 -.1 .28 .28 .01 .01 .52 .52 .c -.2 -.2 -.2 .24 -.2 .04 .04 .04 .3
R0 on 1 1 9 9 9 5 5 5 00* 00* 9 9 73 73 3** 96 8 8 5 5 3** 3** 37 37 37 7 37 9 9 9 72
00 Corre * * *

09 lation
Sig. .36 .36 .79 .79 .79 .47 .47 .47 .00 .00 .79 .79 .70 .70 .00 .29 .12 .12 .93 .93 .00 .00 . .20 .20 .20 .18 .20 .79 .79 .79 .0
(2- 6 6 7 7 7 8 8 8 0 0 7 7 2 2 8 9 2 2 5 5 3 3 8 8 8 8 8 7 7 7 43
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .17 .17 .04 .04 .04 .13 .13 .13 1.0 1 1.0 .04 .04 -.0 -.0 .47 -.1 .28 .28 .01 .01 .52 .52 .c -.2 -.2 -.2 .24 -.2 .04 .04 .04 .3
R0 on 1 1 9 9 9 5 5 5 00* 00* 9 9 73 73 3** 96 8 8 5 5 3** 3** 37 37 37 7 37 9 9 9 72
00 Corre * * *

10 lation

106
Sig. .36 .36 .79 .79 .79 .47 .47 .47 .00 .00 .79 .79 .70 .70 .00 .29 .12 .12 .93 .93 .00 .00 . .20 .20 .20 .18 .20 .79 .79 .79 .0
(2- 6 6 7 7 7 8 8 8 0 0 7 7 2 2 8 9 2 2 5 5 3 3 8 8 8 8 8 7 7 7 43
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .17 .17 .04 .04 .04 .13 .13 .13 1.0 1.0 1 .04 .04 -.0 -.0 .47 -.1 .28 .28 .01 .01 .52 .52 .c -.2 -.2 -.2 .24 -.2 .04 .04 .04 .3
R0 on 1 1 9 9 9 5 5 5 00* 00* 9 9 73 73 3** 96 8 8 5 5 3** 3** 37 37 37 7 37 9 9 9 72
00 Corre * * *

11 lation
Sig. .36 .36 .79 .79 .79 .47 .47 .47 .00 .00 .79 .79 .70 .70 .00 .29 .12 .12 .93 .93 .00 .00 . .20 .20 .20 .18 .20 .79 .79 .79 .0
(2- 6 6 7 7 7 8 8 8 0 0 7 7 2 2 8 9 2 2 5 5 3 3 8 8 8 8 8 7 7 7 43
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .21 .21 1.0 -.0 -.0 .53 .53 .53 .04 .04 .04 1 1.0 -.0 -.0 .37 .37 .20 .20 .11 .11 .11 .11 .c .26 .26 .26 .11 .26 .37 .37 .37 .4
R0 on 8 8 00* 42 42 9** 9** 9** 9 9 9 00* 93 93 1* 5* 0 0 8 8 1 1 4 4 4 8 4 5* 5* 5* 37
00 Corre * * *

12 lation
Sig. .24 .24 .00 .82 .82 .00 .00 .00 .79 .79 .79 .00 .62 .62 .04 .04 .28 .28 .53 .53 .55 .55 . .15 .15 .15 .53 .15 .04 .04 .04 .0
(2- 7 7 0 7 7 2 2 2 7 7 7 0 6 6 3 1 8 8 4 4 9 9 9 9 9 4 9 1 1 1 16
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

107
VA Pears .21 .21 1.0 -.0 -.0 .53 .53 .53 .04 .04 .04 1.0 1 -.0 -.0 .37 .37 .20 .20 .11 .11 .11 .11 .c .26 .26 .26 .11 .26 .37 .37 .37 .4
R0 on 8 8 00* 42 42 9** 9** 9** 9 9 9 00* 93 93 1* 5* 0 0 8 8 1 1 4 4 4 8 4 5* 5* 5* 37
00 Corre * * *

13 lation
Sig. .24 .24 .00 .82 .82 .00 .00 .00 .79 .79 .79 .00 .62 .62 .04 .04 .28 .28 .53 .53 .55 .55 . .15 .15 .15 .53 .15 .04 .04 .04 .0
(2- 7 7 0 7 7 2 2 2 7 7 7 0 6 6 3 1 8 8 4 4 9 9 9 9 9 4 9 1 1 1 16
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .28 .28 -.0 .37 .37 -.0 -.0 -.0 -.0 -.0 -.0 -.0 -.0 1 1.0 -.0 .37 .69 .69 -.1 -.1 -.0 -.0 .c .30 .30 .30 .33 .30 .37 .37 .37 .3
R0 on 4 4 93 1* 1* 73 73 73 73 73 73 93 93 00* 34 1* 5** 5** 02 02 62 62 8 8 8 7 8 1* 1* 1* 88
00 Corre * *

14 lation
Sig. .12 .12 .62 .04 .04 .70 .70 .70 .70 .70 .70 .62 .62 .00 .85 .04 .00 .00 .59 .59 .74 .74 . .09 .09 .09 .06 .09 .04 .04 .04 .0
(2- 9 9 6 3 3 2 2 2 2 2 2 6 6 0 6 3 0 0 0 0 5 5 8 8 8 9 8 3 3 3 34
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .28 .28 -.0 .37 .37 -.0 -.0 -.0 -.0 -.0 -.0 -.0 -.0 1.0 1 -.0 .37 .69 .69 -.1 -.1 -.0 -.0 .c .30 .30 .30 .33 .30 .37 .37 .37 .3
R0 on 4 4 93 1* 1* 73 73 73 73 73 73 93 93 00* 34 1* 5** 5** 02 02 62 62 8 8 8 7 8 1* 1* 1* 88
00 Corre * *

15 lation

108
Sig. .12 .12 .62 .04 .04 .70 .70 .70 .70 .70 .70 .62 .62 .00 .85 .04 .00 .00 .59 .59 .74 .74 . .09 .09 .09 .06 .09 .04 .04 .04 .0
(2- 9 9 6 3 3 2 2 2 2 2 2 6 6 0 6 3 0 0 0 0 5 5 8 8 8 9 8 3 3 3 34
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .28 .28 .37 .37 .37 .47 .47 .47 .47 .47 .47 .37 .37 -.0 -.0 1 -.0 .69 .69 .33 .33 .55 .55 .c -.1 -.1 -.1 .33 -.1 -.0 -.0 -.0 .3
R0 on 4 4 1* 1* 1* 3** 3** 3** 3** 3** 3** 1* 1* 34 34 93 5** 5** 7 7 7** 7** 12 12 12 7 12 93 93 93 88
00 Corre *

16 lation
Sig. .12 .12 .04 .04 .04 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .04 .04 .85 .85 .62 .00 .00 .06 .06 .00 .00 . .55 .55 .55 .06 .55 .62 .62 .62 .0
(2- 9 9 3 3 3 8 8 8 8 8 8 3 3 6 6 6 0 0 9 9 1 1 6 6 6 9 6 6 6 6 34
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .21 .21 .37 .16 .16 .29 .29 .29 -.1 -.1 -.1 .37 .37 .37 .37 -.0 1 .20 .20 .11 .11 -.1 -.1 .c .82 .82 .82 .11 .82 .16 .16 .16 .5
R0 on 8 8 5* 7 7 4 4 4 96 96 96 5* 5* 1* 1* 93 0 0 8 8 67 67 9** 9** 9** 8 9** 7 7 7 38
00 Corre **

17 lation
Sig. .24 .24 .04 .37 .37 .11 .11 .11 .29 .29 .29 .04 .04 .04 .04 .62 .28 .28 .53 .53 .37 .37 . .00 .00 .00 .53 .00 .37 .37 .37 .0
(2- 7 7 1 9 9 5 5 5 9 9 9 1 1 3 3 6 8 8 4 4 9 9 0 0 0 4 0 9 9 9 02
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

109
VA Pears .40 .40 .20 .53 .53 .28 .28 .28 .28 .28 .28 .20 .20 .69 .69 .69 .20 1 1.0 .16 .16 .35 .35 .c .14 .14 .14 .48 .14 .20 .20 .20 .5
R0 on 8* 8* 0 5** 5** 8 8 8 8 8 8 0 0 5** 5** 5** 0 00* 9 9 6 6 1 1 1 4** 1 0 0 0 59
00 Corre * **

18 lation
Sig. .02 .02 .28 .00 .00 .12 .12 .12 .12 .12 .12 .28 .28 .00 .00 .00 .28 .00 .37 .37 .05 .05 . .45 .45 .45 .00 .45 .28 .28 .28 .0
(2- 5 5 8 2 2 2 2 2 2 2 2 8 8 0 0 0 8 0 3 3 3 3 7 7 7 7 7 8 8 8 01
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .40 .40 .20 .53 .53 .28 .28 .28 .28 .28 .28 .20 .20 .69 .69 .69 .20 1.0 1 .16 .16 .35 .35 .c .14 .14 .14 .48 .14 .20 .20 .20 .5
R0 on 8* 8* 0 5** 5** 8 8 8 8 8 8 0 0 5** 5** 5** 0 00* 9 9 6 6 1 1 1 4** 1 0 0 0 59
00 Corre * **

19 lation
Sig. .02 .02 .28 .00 .00 .12 .12 .12 .12 .12 .12 .28 .28 .00 .00 .00 .28 .00 .37 .37 .05 .05 . .45 .45 .45 .00 .45 .28 .28 .28 .0
(2- 5 5 8 2 2 2 2 2 2 2 2 8 8 0 0 0 8 0 3 3 3 3 7 7 7 7 7 8 8 8 01
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .32 .32 .11 .31 .31 .24 .24 .24 .01 .01 .01 .11 .11 -.1 -.1 .33 .11 .16 .16 1 1.0 .07 .07 .c .02 .02 .02 .06 .02 -.0 -.0 -.0 .4
R0 on 7 7 8 5 5 7 7 7 5 5 5 8 8 02 02 7 8 9 9 00* 9 9 4 4 4 8 4 79 79 79 10
00 Corre * *

20 lation

110
Sig. .07 .07 .53 .09 .09 .18 .18 .18 .93 .93 .93 .53 .53 .59 .59 .06 .53 .37 .37 .00 .67 .67 . .90 .90 .90 .72 .90 .67 .67 .67 .0
(2- 8 8 4 0 0 8 8 8 5 5 5 4 4 0 0 9 4 3 3 0 9 9 1 1 1 0 1 9 9 9 25
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .32 .32 .11 .31 .31 .24 .24 .24 .01 .01 .01 .11 .11 -.1 -.1 .33 .11 .16 .16 1.0 1 .07 .07 .c .02 .02 .02 .06 .02 -.0 -.0 -.0 .4
R0 on 7 7 8 5 5 7 7 7 5 5 5 8 8 02 02 7 8 9 9 00* 9 9 4 4 4 8 4 79 79 79 10
00 Corre * *

21 lation
Sig. .07 .07 .53 .09 .09 .18 .18 .18 .93 .93 .93 .53 .53 .59 .59 .06 .53 .37 .37 .00 .67 .67 . .90 .90 .90 .72 .90 .67 .67 .67 .0
(2- 8 8 4 0 0 8 8 8 5 5 5 4 4 0 0 9 4 3 3 0 9 9 1 1 1 0 1 9 9 9 25
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .02 .02 .11 .11 .11 .19 .19 .19 .52 .52 .52 .11 .11 -.0 -.0 .55 -.1 .35 .35 .07 .07 1 1.0 .c -.2 -.2 -.2 .60 -.2 .11 .11 .11 .3
R0 on 4 4 1 1 1 6 6 6 3** 3** 3** 1 1 62 62 7** 67 6 6 9 9 00* 01 01 01 4** 01 1 1 1 93
00 Corre * *

22 lation
Sig. .89 .89 .55 .55 .55 .29 .29 .29 .00 .00 .00 .55 .55 .74 .74 .00 .37 .05 .05 .67 .67 .00 . .28 .28 .28 .00 .28 .55 .55 .55 .0
(2- 9 9 9 9 9 9 9 9 3 3 3 9 9 5 5 1 9 3 3 9 9 0 7 7 7 0 7 9 9 9 32
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

111
VA Pears .02 .02 .11 .11 .11 .19 .19 .19 .52 .52 .52 .11 .11 -.0 -.0 .55 -.1 .35 .35 .07 .07 1.0 1 .c -.2 -.2 -.2 .60 -.2 .11 .11 .11 .3
R0 on 4 4 1 1 1 6 6 6 3** 3** 3** 1 1 62 62 7** 67 6 6 9 9 00* 01 01 01 4** 01 1 1 1 93
00 Corre * *

23 lation
Sig. .89 .89 .55 .55 .55 .29 .29 .29 .00 .00 .00 .55 .55 .74 .74 .00 .37 .05 .05 .67 .67 .00 . .28 .28 .28 .00 .28 .55 .55 .55 .0
(2- 9 9 9 9 9 9 9 9 3 3 3 9 9 5 5 1 9 3 3 9 9 0 7 7 7 0 7 9 9 9 32
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears . c
. c
. c
. c
. c
. c
. c
.c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c .c
R0 on
00 Corre
24 lation
Sig. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(2-
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .09 .09 .26 .26 .26 .20 .20 .20 -.2 -.2 -.2 .26 .26 .30 .30 -.1 .82 .14 .14 .02 .02 -.2 -.2 .c 1 1.0 1.0 .20 1.0 .07 .07 .07 .4
R0 on 9 9 4 4 4 7 7 7 37 37 37 4 4 8 8 12 9**
1 1 4 4 01 01 00* 00* 2 00* 5 5 5 81
00 Corre * * * **

25 lation

112
Sig. .60 .60 .15 .15 .15 .27 .27 .27 .20 .20 .20 .15 .15 .09 .09 .55 .00 .45 .45 .90 .90 .28 .28 . .00 .00 .28 .00 .69 .69 .69 .0
(2- 4 4 9 9 9 2 2 2 8 8 8 9 9 8 8 6 0 7 7 1 1 7 7 0 0 4 0 2 2 2 07
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .09 .09 .26 .26 .26 .20 .20 .20 -.2 -.2 -.2 .26 .26 .30 .30 -.1 .82 .14 .14 .02 .02 -.2 -.2 .c 1.0 1 1.0 .20 1.0 .07 .07 .07 .4
R0 on 9 9 4 4 4 7 7 7 37 37 37 4 4 8 8 12 9
**
1 1 4 4 01 01 00
*
00* 2 00* 5 5 5 81
00 Corre * * * **

26 lation
Sig. .60 .60 .15 .15 .15 .27 .27 .27 .20 .20 .20 .15 .15 .09 .09 .55 .00 .45 .45 .90 .90 .28 .28 . .00 .00 .28 .00 .69 .69 .69 .0
(2- 4 4 9 9 9 2 2 2 8 8 8 9 9 8 8 6 0 7 7 1 1 7 7 0 0 4 0 2 2 2 07
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .09 .09 .26 .26 .26 .20 .20 .20 -.2 -.2 -.2 .26 .26 .30 .30 -.1 .82 .14 .14 .02 .02 -.2 -.2 .c 1.0 1.0 1 .20 1.0 .07 .07 .07 .4
R0 on 9 9 4 4 4 7 7 7 37 37 37 4 4 8 8 12 9
**
1 1 4 4 01 01 00 00
* *
2 00* 5 5 5 81
00 Corre * * * **

27 lation
Sig. .60 .60 .15 .15 .15 .27 .27 .27 .20 .20 .20 .15 .15 .09 .09 .55 .00 .45 .45 .90 .90 .28 .28 . .00 .00 .28 .00 .69 .69 .69 .0
(2- 4 4 9 9 9 2 2 2 8 8 8 9 9 8 8 6 0 7 7 1 1 7 7 0 0 4 0 2 2 2 07
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

113
VA Pears -.0 -.0 .11 .31 .31 .01 .01 .01 .24 .24 .24 .11 .11 .33 .33 .33 .11 .48 .48 .06 .06 .60 .60 .c .20 .20 .20 1 .20 .31 .31 .31 .5
R0 on 17 17 8 5 5 5 5 5 7 7 7 8 8 7 7 7 8 4
**
4
**
8 8 4
**
4
**
2 2 2 2 5 5 5 30
00 Corre **

28 lation
Sig. .92 .92 .53 .09 .09 .93 .93 .93 .18 .18 .18 .53 .53 .06 .06 .06 .53 .00 .00 .72 .72 .00 .00 . .28 .28 .28 .28 .09 .09 .09 .0
(2- 8 8 4 0 0 5 5 5 8 8 8 4 4 9 9 9 4 7 7 0 0 0 0 4 4 4 4 0 0 0 03
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .09 .09 .26 .26 .26 .20 .20 .20 -.2 -.2 -.2 .26 .26 .30 .30 -.1 .82 .14 .14 .02 .02 -.2 -.2 .c 1.0 1.0 1.0 .20 1 .07 .07 .07 .4
R0 on 9 9 4 4 4 7 7 7 37 37 37 4 4 8 8 12 9
**
1 1 4 4 01 01 00 00 00
* * *
2 5 5 5 81
00 Corre * * * **

29 lation
Sig. .60 .60 .15 .15 .15 .27 .27 .27 .20 .20 .20 .15 .15 .09 .09 .55 .00 .45 .45 .90 .90 .28 .28 . .00 .00 .00 .28 .69 .69 .69 .0
(2- 4 4 9 9 9 2 2 2 8 8 8 9 9 8 8 6 0 7 7 1 1 7 7 0 0 0 4 2 2 2 07
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .03 .03 .37 .16 .16 -.1 -.1 -.1 .04 .04 .04 .37 .37 .37 .37 -.0 .16 .20 .20 -.0 -.0 .11 .11 .c .07 .07 .07 .31 .07 1 1.0 1.0 .3
R0 on 6 6 5
*
7 7 96 96 96 9 9 9 5
*
5
*
1
*
1
*
93 7 0 0 79 79 1 1 5 5 5 5 5 00* 00* 86
00 Corre * * *

30 lation

114
Sig. .84 .84 .04 .37 .37 .29 .29 .29 .79 .79 .79 .04 .04 .04 .04 .62 .37 .28 .28 .67 .67 .55 .55 . .69 .69 .69 .09 .69 .00 .00 .0
(2- 9 9 1 9 9 9 9 9 7 7 7 1 1 3 3 6 9 8 8 9 9 9 9 2 2 2 0 2 0 0 35
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .03 .03 .37 .16 .16 -.1 -.1 -.1 .04 .04 .04 .37 .37 .37 .37 -.0 .16 .20 .20 -.0 -.0 .11 .11 .c .07 .07 .07 .31 .07 1.0 1 1.0 .3
R0 on 6 6 5*
7 7 96 96 96 9 9 9 5
*
5
*
1
*
1
*
93 7 0 0 79 79 1 1 5 5 5 5 5 00 *
00* 86
00 Corre * * *

31 lation
Sig. .84 .84 .04 .37 .37 .29 .29 .29 .79 .79 .79 .04 .04 .04 .04 .62 .37 .28 .28 .67 .67 .55 .55 . .69 .69 .69 .09 .69 .00 .00 .0
(2- 9 9 1 9 9 9 9 9 7 7 7 1 1 3 3 6 9 8 8 9 9 9 9 2 2 2 0 2 0 0 35
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VA Pears .03 .03 .37 .16 .16 -.1 -.1 -.1 .04 .04 .04 .37 .37 .37 .37 -.0 .16 .20 .20 -.0 -.0 .11 .11 .c .07 .07 .07 .31 .07 1.0 1.0 1 .3
R0 on 6 6 5*
7 7 96 96 96 9 9 9 5
*
5
*
1
*
1
*
93 7 0 0 79 79 1 1 5 5 5 5 5 00 00
* *
86
00 Corre * * *

32 lation
Sig. .84 .84 .04 .37 .37 .29 .29 .29 .79 .79 .79 .04 .04 .04 .04 .62 .37 .28 .28 .67 .67 .55 .55 . .69 .69 .69 .09 .69 .00 .00 .0
(2- 9 9 1 9 9 9 9 9 7 7 7 1 1 3 3 6 9 8 8 9 9 9 9 2 2 2 0 2 0 0 35
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

115
tot Pears .50 .50 .43 .51 .51 .46 .46 .46 .37 .37 .37 .43 .43 .38 .38 .38 .53 .55 .55 .41 .41 .39 .39 .c .48 .48 .48 .53 .48 .38 .38 .38 1
al on 5**
5
**
7
*
3
**
3
**
2
*
2
*
2*
2
*
2
*
2
*
7
*
7
*
8
*
8
*
8 *
8
**
9
**
9
**
0
*
0
*
3
*
3
*
1**
1
**
1
**
0
**
1
**
6
*
6
*
6
*

Corre
lation
Sig. .00 .00 .01 .00 .00 .01 .01 .01 .04 .04 .04 .01 .01 .03 .03 .03 .00 .00 .00 .02 .02 .03 .03 . .00 .00 .00 .00 .00 .03 .03 .03
(2- 4 4 6 4 4 0 0 0 3 3 3 6 6 4 4 4 2 1 1 5 5 2 2 7 7 7 3 7 5 5 5
tailed
)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

116
Lampiran HASIL UJI RELIABILITY

Kecanduan Internet

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excluded a
0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.882 20

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 1.80 .407 30
VAR00002 1.73 .450 30
VAR00003 1.87 .346 30
VAR00004 1.97 .183 30
VAR00005 1.83 .379 30
VAR00006 1.83 .379 30
VAR00007 1.70 .466 30
VAR00008 1.70 .466 30
VAR00009 1.77 .430 30
VAR00010 1.60 .498 30
VAR00011 1.60 .498 30
VAR00012 1.77 .430 30
VAR00013 1.70 .466 30
VAR00014 1.87 .346 30
VAR00015 1.87 .346 30
VAR00016 1.90 .305 30
VAR00017 1.80 .407 30

117
VAR00018 1.73 .450 30
VAR00019 1.73 .450 30
VAR00020 1.73 .450 30

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
VAR00001 33.70 20.010 .288 .883
VAR00002 33.77 18.875 .549 .875
VAR00003 33.63 19.895 .392 .880
VAR00004 33.53 20.602 .355 .881
VAR00005 33.67 19.402 .503 .877
VAR00006 33.67 19.402 .503 .877
VAR00007 33.80 18.786 .550 .875
VAR00008 33.80 18.786 .550 .875
VAR00009 33.73 19.582 .383 .881
VAR00010 33.90 17.817 .751 .867
VAR00011 33.90 17.817 .751 .867
VAR00012 33.73 18.754 .613 .873
VAR00013 33.80 19.338 .407 .880
VAR00014 33.63 19.895 .392 .880
VAR00015 33.63 19.895 .392 .880
VAR00016 33.60 20.041 .399 .880
VAR00017 33.70 19.459 .446 .878
VAR00018 33.77 18.944 .531 .876
VAR00019 33.77 19.082 .494 .877
VAR00020 33.77 19.082 .494 .877

118
Kecerdasan Emosional

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.887 32

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 1.70 .466 30
VAR00002 1.70 .466 30
VAR00003 1.80 .407 30
VAR00004 1.80 .407 30
VAR00005 1.80 .407 30
VAR00006 1.87 .346 30
VAR00007 1.87 .346 30
VAR00008 1.87 .346 30
VAR00009 1.87 .346 30
VAR00010 1.87 .346 30
VAR00011 1.87 .346 30
VAR00012 1.80 .407 30
VAR00013 1.80 .407 30
VAR00014 1.97 .183 30
VAR00015 1.97 .183 30
VAR00016 1.97 .183 30
VAR00017 1.80 .407 30
VAR00018 1.93 .254 30
VAR00019 1.93 .254 30
VAR00020 1.77 .430 30

119
VAR00021 1.77 .430 30
VAR00022 1.90 .305 30
VAR00023 1.90 .305 30
VAR00024 2.00 .000 30
VAR00025 1.73 .450 30
VAR00026 1.73 .450 30
VAR00027 1.73 .450 30
VAR00028 1.77 .430 30
VAR00029 1.73 .450 30
VAR00030 1.80 .407 30
VAR00031 1.80 .407 30
VAR00032 1.80 .407 30

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
Pernyataan 1 58.03 16.723 .530 .827
Pernyataan 2 58.03 16.723 .530 .827
Pernyataan 3 57.93 17.582 .356 .834
Pernyataan 4 57.93 16.961 .547 .827
Pernyataan 5 57.93 16.961 .547 .827
Pernyataan 6 57.87 17.223 .564 .827
Pernyataan 7 57.87 17.223 .564 .827
Pernyataan 8 57.87 17.223 .564 .827
Pernyataan 9 57.87 17.568 .439 .831
Pernyataan 10 57.87 17.568 .439 .831
Pernyataan 11 57.87 17.568 .439 .831
Pernyataan 12 57.93 17.995 .232 .839
Pernyataan 13 57.83 18.144 .279 .836
Pernyataan 14 57.77 18.461 .297 .836
Pernyataan 15 57.73 18.961 .000 .840
Pernyataan 16 57.77 18.047 .568 .832
Pernyataan 17 57.93 17.582 .356 .834
Pernyataan 18 57.80 17.545 .636 .828
Pernyataan 19 58.00 18.207 .144 .843
Pernyataan 20 57.97 17.689 .300 .837
Pernyataan 21 57.73 18.961 .000 .840
Pernyataan 22 57.83 17.868 .388 .833

120
Pernyataan 23 57.80 18.579 .145 .839
Pernyataan 24 57.73 18.961 .000 .840
Pernyataan 25 58.00 17.793 .254 .839
Pernyataan 26 57.77 18.944 -.010 .841
Pernyataan 27 57.83 18.144 .279 .836
Pernyataan 28 57.97 17.275 .420 .832
Pernyataan 29 57.73 18.961 .000 .840
Pernyataan 30 57.93 18.271 .151 .842
Pernyataan 31 57.77 18.806 .077 .840
Pernyataan 32 57.83 17.868 .388 .833

121
Lampiran Hasil Uji Univariat

FREQUENCIES VARIABLES=Umur Jenis_Kelamin


Alasan_menggunakan_internet
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Alasan
menggunakan
Umur Jenis Kelamin internet
N Valid 50 50 50
Missing 0 0 0

Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 15 Tahun 2 4.0 4.0 4.0
16 tahun 23 46.0 46.0 50.0
17 tahun 21 42.0 42.0 92.0
18 Tahun 4 8.0 8.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 27 54.0 54.0 54.0
Perempuan 23 46.0 46.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Alasan menggunakan internet


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Informasi 14 28.0 28.0 28.0
Hiburan 36 72.0 72.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

122
FREQUENCIES VARIABLES=Kecanduan_Internet
/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics
Kecanduan_Internet
N Valid 50
Missing 0

Kecanduan_Internet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Kecanduan Internet 14 28.0 28.0 28.0
Kecanduan Internet 36 72.0 72.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=Kecerdasan_Emosional
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies

Statistics
Kecerdasan_Emosional
N Valid 50
Missing 0

Kecerdasan_Emosional
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kecerdasan Emosional Baik 11 22.0 22.0 22.0
Kecerdasan Emosional Tidak 39 78.0 78.0 100.0
Baik
Total 50 100.0 100.0

123
Lampiran Hasil Uji Bivariat

CROSSTABS
/TABLES=Kecanduan_Internet BY Kecerdasan_Emosional
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kecanduan_Internet * 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
Kecerdasan_Emosional

Kecanduan_Internet * Kecerdasan_Emosional Crosstabulation


Count
Kecerdasan_Emosional
Kecerdasan Kecerdasan
Emosional Emosional
Baik Tidak Baik Total
Kecanduan_Internet Tidak Kecanduan 8 6 14
Internet
Kecanduan Internet 3 33 36
Total 11 39 50

CROSSTABS
/TABLES=Kecanduan_Internet BY Kecerdasan_Emosional
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT ROW COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kecanduan_Internet * 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
Kecerdasan_Emosional

124
Kecanduan_Internet * Kecerdasan_Emosional Crosstabulation
Kecerdasan_Emosional
Kecerdasan
Kecerdasan Emosional
Emosional Baik Tidak Baik Total
Kecanduan_Int Tidak Count 8 6 14
ernet Kecanduan % within 57.1% 42.9% 100.0%
Internet Kecanduan_Internet
% within 72.7% 15.4% 28.0%
Kecerdasan_Emosional
% of Total 16.0% 12.0% 28.0%
Kecanduan Count 3 33 36
Internet % within 8.3% 91.7% 100.0%
Kecanduan_Internet
% within 27.3% 84.6% 72.0%
Kecerdasan_Emosional
% of Total 6.0% 66.0% 72.0%
Total Count 11 39 50
% within 22.0% 78.0% 100.0%
Kecanduan_Internet
% within 100.0% 100.0% 100.0%
Kecerdasan_Emosional
% of Total 22.0% 78.0% 100.0%

125
Lampiran Hasil Uji Chi Square

CROSSTABS
/TABLES=Kecanduan_Internet BY Kecerdasan_Emosional
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kecanduan_Internet * 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
Kecerdasan_Emosional

Kecanduan_Internet * Kecerdasan_Emosional Crosstabulation


Count
Kecerdasan_Emosional
Kecerdasan
Kecerdasan Emosional Tidak
Emosional Baik Baik Total
Kecanduan_Internet Tidak Kecanduan Internet 8 6 14
Kecanduan Internet 3 33 36
Total 11 39 50

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 13.994 a
1 .000
Continuity Correctionb 11.294 1 .001
Likelihood Ratio 12.917 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 13.714 1 .000
N of Valid Cases 50

126
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.08.
b. Computed only for a 2x2 table

Lampiran 6

Lembar konsultasi proposal pembiming 1

127
Lampiran 7

Lembar konsultasi proposal pembimbing II

128
Lampiran 8

Lembar persetujuan proposal

129
130

Anda mungkin juga menyukai