Anda di halaman 1dari 113

SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG


PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI DI
SMP SWASTA BAHAGIA JALAN MANGAAN I
NO. 60 MABAR KECAMATAN MEDAN DELI
PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2021

Oleh:
RANY ULINA GULTOM
022018031

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2021
STIKes Santa Elisabeth Medan

SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG


PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI DI
SMP SWASTA BAHAGIA JALAN MANGAAN I
NO. 60 MABAR KECAMATAN MEDAN DELI
PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2021

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan


dalam Program Studi Diploma 3 Kebidanan
pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan

Oleh:
RANY ULINA GULTOM
022018031

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2021

STIKes Santa Elisabeth Medan iii


STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan iv


STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan v


STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan vi


STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan vii


STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan viii


STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan ix


STIKes Santa Elisabeth Medan

ABSTRAK

Rany Ulina Gultom, 022018031

Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP


Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2021

Prodi D3 Kebidanan 2021

Kata Kunci : Pengetahuan, Remaja, Personal Hygiene

(xx + 67 + lampiran)

Kebersihan perorangan pada remaja saat menstruasi perlu disosialisasikan sedini


mungkin agar remaja putri terhindar dari penyakit infeksi akibat hygiene yang
tidak baik pada saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP
Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas IX
A sebanyak 22 orang dan IX B sebanyak 8 orang di SMP Swasta Bahagia Jalan
Mangaan I. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
sebanyak 30 responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang pengertian
menstruasi, perubahan hormon saat menstruasi, personal hygiene saat menstruasi
dan tujuan personal hygiene saat menstruasi yaitu mayoritas remaja memiliki
pengetahuan cukup sebanyak 19 orang (63,3%) dan minoritas remaja
berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (13,3%). Berdasarkan hasil penelitian
ini, diharapkan petugas kesehatan bekerja sama dengan instansi kesehatan dan
sekolah mengadakan kegiatan penyuluhan agar dapat meningkatkan pengetahuan
remaja putri tentang menstruasi khususnya pentingnya personal hygiene saat
menstruasi.

Daftar Pustaka Indonesia (2016-2020)

STIKes Santa Elisabeth Medan x


STIKes Santa Elisabeth Medan

ABSTRACT

Rany Ulina Gultom, 022018031

The Adolescent Knowledge Level About Personal Hygiene during Menstruation at


Happy Private Junior High School Mangaan St. I No. 60 Mabar, Medan Deli
District, North Sumatra Province in 2021

Diploma D3of Midwifery Study Program 2021

Keywords: Knowledge, Youth, Personal Hygiene

(xx + 67 + attachments)

Personal hygiene in adolescents during menstruation needs to be socialized as


early as possible so that young women avoid infectious diseases due to poor
hygiene during menstruation. This study aims to determine the level of knowledge
of adolescents about personal hygiene during menstruation at private junior high
school Jalan Mangaan I No. 60 Mabar, Medan Deli Sub-district, North Sumatra
Province in 2021. The population in this study was 22 students from class IX and
8 students in IX B at the Happy Private Junior High School Jalan Mangaan I. The
sampling technique used purposive sampling of 30 respondents. The data analysis
performed was univariate analysis.
The results of this study indicate that the knowledge of adolescents about the
meaning of menstruation, hormonal changes during menstruation, personal
hygiene during menstruation and the purpose of personal hygiene during
menstruation, namely the majority of adolescents have sufficient knowledge of 19
people (63.3%) and a minority of adolescents with less knowledge of 4 people (
13.3%). Based on the results of this study, it is expected that health workers will
cooperate with health agencies and conduct counseling in order to increase the
knowledge of young women about menstruation, especially the importance of
personal hygiene during menstruation.

Bibliography : (2016 – 2020)

STIKes Santa Elisabeth Medan xi


STIKes Santa Elisabeth Medan

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur Peneliti Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah melimpahkan Rahmat dan Berkat-Nya, sehingga Peneliti dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja tentang

Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I

No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun

2021”.

Skripsi tentang Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene

Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar

Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021. Ini dapat

terselesaikan karena adanya bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak

yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Mestiana Br. Karo, M.Kep., DNSc selaku Ketua STIKes Santa Elisabeth

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti

dan menyelesaikan pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Medan.

2. Anita Veronika, S.SiT., M.KM sebagai Ketua Program Studi D3 Kebidanan

yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Medan, yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan kepada peneliti

untuk menyelesaikan Skripsi ini.

STIKes Santa Elisabeth Medan xii


STIKes Santa Elisabeth Medan

3. Merlina Sinabariba, SST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

bersedia membimbing peneliti menjalani pendidikan di STIKes Santa

Elisabeth Medan.

4. Risda Mariana Manik, SST., M.K.M selaku Dosen Pembimbing Skripsi ini

yang telah banyak memberikan bimbingan, nasehat, dan petunjuk kepada

peneliti dalam menyelesaikan Skripsi ini.

5. Aprilita Br.Sitepu, SST., M.KM selaku Dosen Penguji 1 yang bersedia

menguji peneliti dalam sidang Skripsi di STIKes Santa Elisabeth Medan.

6. Bernadetta Ambarita, SST., M.Kes selaku Dosen Penguji 2 yang bersedia

menguji peneliti dalam sidang Skripsi di STIKes Santa Elisabeth Medan.

7. Ibu Sufazrina, S.pd yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

melakukan penelitian di SMP Swasta Bahagia.

8. Kepada remaja putri yang bersedia mengisi kuesioner peneliti sehingga

peneliti telah selesai menyusun Skripsi ini.

9. Seluruh staf dosen Program Studi D3 Kebidanan yang telah memberi ilmu,

nasehat dan bimbingan kepada peneliti selama menjalani pendidikan di

STIKes Santa Elisabeth Medan.

10. Seluruh staf pegawai yang telah memberi ilmu, nasehat dan bimbingan kepada

peneliti selama menjalani pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Medan.

11. Sr.Veronika, FSE sebagai koordinator Asrama dan ibu asrama unit Antonete

serta ibu asrama lainnya yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan,

moral, semangat serta mengingatkan kami untuk berdoa/beribadah dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

STIKes Santa Elisabeth Medan xiii


STIKes Santa Elisabeth Medan

12. Teristimewa kepada Keluargaku Tercinta, Ayah, Ibu, Adik-Adik ku Febry,

Abdi Candra, Wira, Olivia dan Justin Gultom dan seluruh keluargaku tercinta

yang telah memberikan motivasi, dukungan moral, material, dan doa kepada

peneliti dalam menjalani studi di STIKes Santa Elisabeth Medan

mengucapkan banyak Terima kasih karena telah mendoakan dan membimbing

peneliti agar dapat menyelesaikan Skripsi ini.

13. Seluruh teman-teman Prodi D3 Kebidanan Angkatan XVIII dan orang yang

selalu memberi semangat dukungan dan motivasi serta teman-teman yang

masih belum peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi,

dukungan, serta semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini

dengan baik.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,

semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan dan bantuan yang

telah diberikan kepada peneliti dan peneliti berharap semoga Skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Medan, 9 Juni 2021

Hormat Penulis,

(Rany Ulina Gultom)

STIKes Santa Elisabeth Medan xiv


STIKes Santa Elisabeth Medan

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DEPAN .......................................................................................... i
SAMPUL DALAM ......................................................................................... ii
PERSYARATAN GELAR ............................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
TANDA PERSETUJUAN ............................................................................. v
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................. vi
TANDA PENGESAHAN ............................................................................... vii
SURAT PEERNYATAAN PUBLIKASI ..................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................ x
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xviii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................... 6
1.4 Manfaat ........................................................................................ 7
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 7
1.4.2 Manfaat Praktisi ................................................................. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8


2.1 Pengetahuan ................................................................................. 8
2.1.1 Pengertian Pengetahuan ..................................................... 8
2.1.2 Tingkat Pengetahuan.......................................................... 9
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ........................................ 11
2.1.4 Fakor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan.............. 12
2.1.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan........................................... 14
2.2 Remaja ......................................................................................... 14
2.2.1 Pengertian Remaja ............................................................ 14
2.2.2 Tahap Perkembangan Remaja ........................................... 15
2.2.3 Masa Transisi Remaja ....................................................... 16
2.2.4 Tugas-tugas Perkembangan Remaja ................................. 17
2.2.5 Tujuan Perkembangan Remaja ......................................... 18
2.3 Menstruasi ................................................................................... 19
2.3.1 Pengertian Menstruasi ..................................................... 19

STIKes Santa Elisabeth Medan xv


STIKes Santa Elisabeth Medan

2.3.2 Fisiologi Menstruasi ........................................................ 20


2.3.3 Siklus Menstruasi ............................................................ 21
2.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi ........................ 24
2.3.5 Perubahan Hormon Pada Saat Menstruasi ...................... 25
2.3.6 Gangguan Pada Saat Menstruasi ..................................... 28
2.4 Personal Hygiene ....................................................................... 29
2.4.1 Pengertian Personal Hygiene Saat Menstruasi ................ 29
2.4.2 Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi ..................... 30
2.4.3 Personal Hygiene Saat Menstruasi................................... 30
2.4.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene Saat
Menstruasi ....................................................................... 34

BAB 3 KERANGKA KONSEP ................................................................... 36


3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 36

BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................. 37


4.1 Rancangan Penelitian ................................................................... 37
4.2 Populasi dan Sampel ..................................................................... 37
4.2.1 Populasi .............................................................................. 37
4.2.2 Sampel ............................................................................... 37
4.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional .............................. 38
4.4 Instrumen Penelitian ..................................................................... 39
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 41
4.5.1 Waktu Penelitian ................................................................ 41
4.5.2 Tempat Penelitian .............................................................. 41
4.6 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ............................ 41
4.6.1 Pengambilan Data .............................................................. 41
4.6.2 Teknik Pengumpulan Data................................................. 41
4.6.3 Uji Validasi dan Reliabilitasi ............................................. 43
4.7 Kerangka Operasional .................................................................. 47
4.8 Analisa Data ................................................................................. 48
4.9 Etika Penelitian ............................................................................. 48

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 50


5.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian .................................................. 50
5.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 50
5.2.1 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal
Hygiene Saat Menstruasi..................................................... 51
5.2.2 Distribusi Pengertian Menstruasi......................................... 51
5.2.3 Distribusi Perubahan Hormon ............................................. 52
5.2.4 Distribusi Personal Hygiene ................................................ 52
5.2.5 Distribusi Tujuan Personal Hygiene ................................... 53
5.3 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 54
5.3.1 Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene
Saat Menstruasi ................................................................... 54
5.3.2 Pengetahuan Pengertian Menstruasi..................................... 57

STIKes Santa Elisabeth Medan xvi


STIKes Santa Elisabeth Medan

5.3.3 Pengetahuan Perubahan Hormon ........................................ 59


5.3.4 Pengetahuan Personal Hygiene ........................................... 60
5.3.5 Pengetahuan Tujuan Personal Hygiene ............................... 62

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 63


6.1 Kesimpulan ................................................................................... 63
6.2 Saran ............................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67

LAMPIRAN

STIKes Santa Elisabeth Medan xvii


STIKes Santa Elisabeth Medan

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.3 Defenisi Operasional Tingkat Pengetahuan Remaja tentang
Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia
Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021................................... 38

Tabel 5.1 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal


Hygiene Saat Menstruasi di Sekolah Menengah Pertama
Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar
Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun
2021. ..................................................................................... 51

Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Berdasarkan


Pengertian Menstruasi di Sekolah Menengah Pertama
Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar
Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun
2021. ..................................................................................... 51

Tabel 5.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Berdasarkan


Perubahan Hormon Saat Menstruasi di Sekolah Menengah
Pertama Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar
Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun
2021. ..................................................................................... 52

Tabel 5.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Berdasarkan


Personal Hygiene Saat Menstruasi di Sekolah Menengah
Pertama Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar
Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun
2021. ..................................................................................... 52

Tabel 5.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Berdasarkan


Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi di Sekolah
Menengah Pertama Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I
No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2021. ................................................................ 53

STIKes Santa Elisabeth Medan xviii


STIKes Santa Elisabeth Medan

DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Tingkat Pengetahuan Remaja
tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta
Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan
Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 ................................. 36

Bagan 4.7 Kerangka Operasional Penelitian Tingkat Pengetahuan Remaja


tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta
Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan
Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 ................................. 47

STIKes Santa Elisabeth Medan xix


STIKes Santa Elisabeth Medan

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization


UNICEF : United Nations Children's Fund
GnRH : Gonadotropin Releasing Hormone
LH : Lutenizing hormon
FSH : Follicle Stimulating Hormon
HPV : Human Papilloma Virus
PerMenKes RI: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
MenKes RI : Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
PBB : Perserikatan Bangsa-bangsa
SDKI : Survei Demografi Kesehatan Indonesia
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
ISR : Infeksi Saluran Reproduksi
dkk : dan kawan kawan
PMS : Penyakit Menular Seksual
ISK : Infeksi Saluran Kemih
UKS : Unit Kesehatan Sekolah
PMR : Palang Merah Remaja
PKBI : Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia

STIKes Santa Elisabeth Medan xx


STIKes Santa Elisabeth Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Word Health Organitation (WHO), remaja adalah periode usia

antara 10-19 tahun, sedangkan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) menyebutkan

kaum muda (youth) untuk usia antara 15-24 tahun. Sementara itu, menurut The

Health Resources and Services Administrations Guidelines Amerika Serikat,

rentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu

remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-

21 tahun) (Kumiran, 2011).(Adila et al., 2019)

Berdasarkan sensus penduduk, jumlah remaja usia 10 hingga 19 tahun di

Indonesia sekitar 20% (mencapai lebih dari 45 juta jiwa) dari jumlah penduduk

Indonesia pada tahun 2019 dan setengahnya adalah remaja putri (Bappenas,

2019).(Astani, 2019)

Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari rahim akibat runtuhnya

lapisan dalam rahim, yang mengandung banyak pembuluh darah dan telur yang

tidak dibuahi. Dan wanita juga harus menjaga kebersihan untuk memastikan organ

reproduksinya bersih dan bebas dari infeksi. Dampak dari tidak menjaga

kebersihan saat haid antara lain lebih mudah terkena infeksi saluran kemih, infeksi

saluran reproduksi, dan iritasi kulit.(Palupi et al., 2020)

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indoensia (SDKI) tahun 2012

remaja putri mengalami menstruasi pertamanya pada usia 10 hingga 11 tahun

(7%), 12 tahun (23%), usia 13 tahun (29%), usia 14 tahun (24%) dan usia 15

STIKes Santa Elisabeth Medan 1


2
STIKes Santa Elisabeth Medan
tahun (17%). Secara keseluruhan, remaja putri rata-rata mengalami menstruasi

pertama pada usia 12 hingga 15 tahun.(Astani, 2019)

Personal hygiene saat menstruasi adalah tindakan untuk memelihara

kesehatan dan kebersihan pada daerah kewanitaan pada saat menstruasi agar

terhindar dari bakteri yang menyababkan infeksi. Tujuan dari perawatan selama

menstruasi adalah untuk pemeliharaan kebersihan dan kesehatan individu yang

dilakukan selama masa menstruasi sehingga mendapakan kesejahteraan fisik dan

psikis serta dapat meningkatkan derajat kesehatan seseorang, serta tujuan

dilakukannya personal hygiene adalah meningkatkan derajat kesehatan seseorang,

memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki personal hygiene yang

kurang, mencegah suatu penyakit, meningkatkan rasa percaya diri, dan

menciptakan keindahan.(Meilan, 2019)

Pengetahuan juga mempengaruhi dalam melakukan personal hygiene,

siswi yang memiliki pengetahuan yang kurang baik terhadap personal hygiene,

memungkinkan siswi tersebut tidak berperilaku hygiene pada saat menstruasi

yang dapat membahayakan reproduksinya sendiri, salah satu dampak yang

ditimbulkan apabila personal hygiene yang kurang diantaranya timbulnya infeksi

vagina yang disebabkan oleh kebersihan(Rahman & Astuti, 2014).(Pemiliana et

al., 2019)

Menurut WHO Regional Office for South East Asia tahun 2018, hygiene

individu atau personal dan sanitasi berada pada nomer 3 dan kesehatan reproduksi

berada pada nomer 8 dalam sepuluh factor risiko utama penyebab

kesakitan/kematian pada usia remaja.(Pramesti, 2019)

STIKes Santa Elisabeth Medan


3
STIKes Santa Elisabeth Medan
Pada tahun 2016 diperkirakan 335 juta anak perempuan pergi ke sekolah

dasar dan menengah tanpa air dan sabun yang tersedia untuk mencuci tangan,

tubuh, atau pakaian mereka ketika mengganti pembalut wanita (UNICEF,

2019).(Gibson et al., 2019)

Menurut Kemenkes RI, di Indonesia menunjukan bahwa sebanyak 5,2 juta

remaja putri yang sering mengalami keluhan setelah menstruasi akibat tidak

menjaga kebersihannya yaitu pruritus vulvae ditandai dengan adanya sensasi gatal

pada alat kelamin wanita (Kemenkes RI, 2016).(Sulaikha, 2018)

Di Indonesia, prevalensi terjadinya infeksi saluran reproduksi akibat

kurangnya hygiene pada organ genitalia masih cukup tinggi, jumlah penderita

infeksi saluran reproduksi di Indonesia adalah 90-100 kasus per 100.000

penduduk pertahun (Depkes RI, 2014).(Maharani, 2017)

Perempuan yang kurang melaksanakan personal hygiene akan

memunculkan resiko kanker serviks 19,386 kali lebih besar daripada perempuan

yang memiliki personal hygiene yang baik (Dianti dan Isfandiari, 2016).(Astani,

2019)

Remaja di dunia mengalami infeksi saluran reproduksi (ISR) yaitu

kandidiasis sebanyak 25%-50%, vaginosis bakterial sebesar 20%-40%, dan

trikomoniasis sebesar 5%-15% (Puspitaningrum, 2017). Kasus ISR di Jawa Timur

seperti candidiasis dan servitis yang terjadi pada anak perempuan sebanyak 86,5%

dari 100% ditemukan di Surabaya dan Malang. Penyebab tertinggi dari kasus

tersebut adalah jamur candida albican (Muthoharoh, 2018).(Annisa et al., 2020)

STIKes Santa Elisabeth Medan


4
STIKes Santa Elisabeth Medan
Penyebab utama ISR yaitu imunitas yang lemah (10%), perilaku hygiene

yang kurang ketika menstruasi (30%), dan lingkungan tidak bersih serta

penggunaan pembalut yang kurang sehat ketika menstruasi (50%)

(Puspitaningrum, 2017).(Annisa et al., 2020)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Badriyah menyatakan bahwa

jumlah kasus infeksi reproduksi seperti candidiasis dan cervicitis ditemukan di

Jawa Timur pada kota Surabaya dan Malang sebanyak 86,5 %. Infeksi Saluran

Reproduksi (ISR) diakibatkan karena imunitas lemah yaitu 10%, perilaku personal

hygiene yang kurang saat menstruasi yaitu 30% dan disebabkan oleh lingkungann

yang tidak bersih serta kurang sehatnya dalam penggunaan pembalut ketika

menstruasi yaitu 50% (Badriyah, 2017).(Astani, 2019)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Irtawati Tahun 2019 mengenai

Tingkat pengetahuan remaja putri mengenai hygiene saat menstruasi di Sekolah

Menengah Pertama Negeri I Tawangmangu paling banyak pada kategori cukup

sebanyak 64 responden (61,0%) dan paling sedikit pada kategori kurang sebanyak

16 responden (15,2%).(Irtawati, N.Kadek SEP, 2019)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Debby Pratiwi Di SMK

Negeri 3 Medan Tahun 2019 menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri

tentang personal hygiene yaitu dari 35 responden yang berpengetahuan baik

sebanyak 6 responden (17,1%), berpengetahuan cukup sebanyak 6 responden

(17,1%) dan berpengetahuan kurang 23 responden (65,7%).(Pratiwi & Marlina,

2020)

STIKes Santa Elisabeth Medan


5
STIKes Santa Elisabeth Medan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri Diah Pemiliana Di

SMA Etidlandia Medan Tahun 2018 menunjukkan bahwa responden

berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (39,1%), sedangkan responden

berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (45,7%) dan berpengetahuan baik

sebanyak 6 orang (13,0%).(Pemiliana et al., 2019)

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti di SMP

Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2021 dengan melakukan wawancara pada remaja putri

kelas IX terhadap pengetahuan mengenai personal hygiene pada saat menstruasi

ditemukan 5 orang mengetahui tentang pengetahuan personal hygiene pada saat

menstruasi serta 7 orang tidak mengetahui tentang pengetahuan personal hygiene

pada saat menstruasi.

Dari uraian di atas maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian lebih

lanjut tentang “Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat

Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan

Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal

Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta Bahagia Jalan

Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun

2021?”.

STIKes Santa Elisabeth Medan


6
STIKes Santa Elisabeth Medan
1.3. Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal

Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta Bahagia Jalan

Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun

2021.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja pada siswi kelas IX di SMP

Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 tentang pengertian menstruasi.

2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja pada siswi kelas IX di SMP

Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 tentang perubahan hormon saat

menstruasi.

3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja pada siswi kelas IX di SMP

Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 tentang personal hygiene saat

menstruasi.

4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja pada siswi kelas IX di SMP

Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli

Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 tentang tujuan personal hygiene saat

menstruasi.

STIKes Santa Elisabeth Medan


7
STIKes Santa Elisabeth Medan
1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Untuk menambah pengetahuan serta bahan masukan untuk memperluas

pengetahuan pembaca terutama para remaja dalam tingkat pengetahuan remaja

tentang personal hygiene saat menstruasi.

1.4.2 Manfaat praktis

1. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam personal

hygiene saat menstruasi.

2. Bagi institusi

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan maupun sumber data

yang akurat untuk lebih meningkatkan pengetahuan serta dapat

memperkaya ilmu dan dapat dijadikan sumber refrensi bagi peneliti

berikutnya.

3. Bagi Remaja

Untuk menambah pengetahuan remaja tentang personal hygiene saat

menstruasi yang baik dan benar.

4. Bagi tenaga kesehatan

Untuk lebih ikut serta dalam memberikan informasi tentang

pengetahuan personal hygiene saat menstruasi yang baik dan benar.

STIKes Santa Elisabeth Medan


STIKes Santa Elisabeth Medan

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap

objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian

persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2003).(A. Wawan, 2019)

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan

bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang

berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat

bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan non

formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek

positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang

semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan

sikap makin positif terhadap objek tertentu. Menurut teori WHO (World Health

Organization) yang dikutif oleh Notoatmodjo (2007), salah satu bentuk objek

STIKes Santa Elisabeth Medan 10


11
STIKes Santa Elisabeth Medan
kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman

sendiri.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Dari pengalaman dan

penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup

didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : (Notoatmodjo, 2003).

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu”

ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rencah. Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu

menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan

sebagainya.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat

menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap

objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

STIKes Santa Elisabeth Medan


12
STIKes Santa Elisabeth Medan
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang

dipelajari.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi

disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

STIKes Santa Elisabeth Medan


13
STIKes Santa Elisabeth Medan
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari Notoatmodjo, 2003 : 11

adalah sebagai berikut :

1. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan

a. Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin

sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan

menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain

sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

b. Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-pimpinan

masyarakat baik formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah,

dan berbagai prinsip orang lain yang menerima mempunyai yang

dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih

dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris

maupun penalaran sendiri.

c. Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.

STIKes Santa Elisabeth Medan


14
STIKes Santa Elisabeth Medan
2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut

metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon

(1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya

lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan

penelitian ilmiah.

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Faktor Internal

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk

mendapat informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip

oleh Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang

termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam

memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan

(Nursalam, 2003) pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah menerima informasi.

STIKes Santa Elisabeth Medan


15
STIKes Santa Elisabeth Medan
2. Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), pekerjaan

adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber

kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja

umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-

ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

3. Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah

umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang

tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup umur,

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang

lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya.

Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

b. Faktor Eksternal

a. Faktor Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip oleh Nursalam (2003) lingkungan

merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku

orang atau kelompok.

STIKes Santa Elisabeth Medan


16
STIKes Santa Elisabeth Medan
b. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi

dari sikap dalam menerima informasi.

2.1.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1. Baik : Hasil presentase 76-100%

2. Cukup : Hasil presentase 56-75%

3. Kurang: Hasil presentase >55%.

2.2. Remaja

2.2.1 Pengertian Remaja

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia (Permenkes RI) nomor

25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

rentang usia remaja 10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-

19 tahun di Indonesia menurut sensus penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau

sekitar 18% dari jumlah penduduk. Di dunia diperkirakan kelompok remaja

berjumlah 1,2 miliyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia. (Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia, 2017)

Sedangkan menurut Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja

adalah masa transisi perekmbangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang

pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir

STIKes Santa Elisabeth Medan


17
STIKes Santa Elisabeth Medan
belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

Masa remaja (adolescene) adalah periode transisi perkembangan antara

masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan biologis,

kognitif, dan sosial emosional. Tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri

memasuki masa dewasa. ( M. Nazir, 2018)

Berdasarkan World Health Organization (WHO), mendefinisikan remaja

(dalam, Sarlito Wirawan Sarwono, 2006) adalah suatu masa ketika :

1. Individu yang berkembang saat pertama kali ia menunjukkan tanda-

tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan

seksual.

2. Individu yang mengalami perkembangan psikologi dan pola

identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

2.2.2 Tahap Perkembangan Remaja

a. Remaja Awal ( 12-15 tahun )

Pada masa ini, individu mulai meninggalkan perilaku anak-anak dan

berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak

tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan

terhadap bentuk fisik serta adanya ketergantungan yang kuat dengan teman

sebabnya.

STIKes Santa Elisabeth Medan


18
STIKes Santa Elisabeth Medan
b. Remaja Tengah ( 15-18 tahun )

Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru.

Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku dan

membuat keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan yang diinginkan.

Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya

untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilkukannya.

Selain itu, pada masa ini remaja menemukan diri sendiri dan jati dirinya.

c. Remaja Akhir (18-22 tahun )

Pada masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran sebagai

orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan.

Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam suatu

kelompok.

2.2.3 Masa Transisi Remaja

Pada usia remaja, terdapat masa transisi yang akan dialami. Masa transisi

tersebut menurut Gunarsa (1978) dalam disertai PKBI (2000) adalah sebagai

berikut :

1. Transisi fisik berkaitan dengan perubahan bentuk tubuh

Bentuk tubuh remaja sudah berbeda dengan anak-anak, tetapi belum

sepenuhnya menampilkan bentuk tubuh orang dewasa. Hal ini

menyebabkan kebingungan peran, didukung pula dengan sikap masyarakat

yang kurang konsisten.

STIKes Santa Elisabeth Medan


19
STIKes Santa Elisabeth Medan
2. Transisi dalam kehidupan emosi

Perubahan hormonal dalam tubuh remaja berhubungan erat dengan

peningkatan kehidupan emosi. Remaja sering memperlihatkan

ketidakstabilan emosi. Remaja tampak sering gelisah, cepat tersinggung,

melamun, dan sedih, tetapi di lain sisi akan gembira, tertawa, ataupun

marah-marah.

3. Transisi dalam kehidupan sosial

Lingkungan sosial anak semakin bergeser ke luar dari keluarga, di mana

lingkungan teman sebaya mulai memegang peranan penting. Pergeseran

ikatan pada teman sebaya merupakan upaya remaja untuk mandiri

(melepaskan ikatan dengan keluarga).

4. Transisi dalam nilai-nilai moral

Remaja mulai meninggalkan nilai-nilai yang dianutnya dan menuju nilai-

nilai yang dianut orang dewasa. Saat ini remaja mulai meragukan nilai-

nilai yang diterima pada waktu anak-anak dan mulai mencari nilai sendiri.

5. Transisi dalam pemahaman

Remaja mengalami perkembangan kognitif yang pesat sehingga mulai

mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.

2.2.4 Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Menurut Havighurst (1988), ada tugas-tugas yang harus diselesaikan

dengan baik pada setiap periode perkembangan. Tugas perkembangan adalah hal-

hal yang harus dipenuhi atau dilakukan oleh harapan sosial. Deskripsi tugas

perkembangan berisi harapan lingkungan yang merupakan tuntutan bagi remaja

STIKes Santa Elisabeth Medan


20
STIKes Santa Elisabeth Medan
dalam bertingkah laku. Adapun tugas perkembangan pada remaja adalah sebagai

berikut :

1. Menerima keadaan dan penampilan diri, serta menggunakan tubuhnya

secara efektif.

2. Belajar berperan sesuai dengan jenis kelamin (sebagai laki-laki atau

perempuan).

3. Mencapai relasi yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik

sejenis maupun lawan sejenis.

4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab.

5. Mencapai kemandirian secara emosional terhadap orangtua dan orang

dewasa.

6. Mempersiapkan karier dan kemandirian secara ekonomi.

7. Menyiapkan diri (fisik dan psikis) dalam menghadapi perkawinan dan

kehidupan keluarga.

8. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan intelektual untuk hidup

bermasyarakat dan untuk masa depan (dalam bidang pendidikan atau

pekerjaan).

9. Mencapai nilai-nilai kedewasaan.

2.2.5 Tujuan Perkembangan Remaja

Perkembangan Pribadi

1. Keterampilan kognitif dan non kognitif yang dibutuhkan agar dapat

mandiri secara ekonomi maupun mandiri dalam bidang-bidang pekerjaan

tertentu.

STIKes Santa Elisabeth Medan


21
STIKes Santa Elisabeth Medan
2. Kecakapan dalam mengelola dan mengatasi masalah-masalah pribadi

secara efektif.

3. Kecakapan-kecakapan sebagai seorang pengguna kekayaan kultural dan

peradaban bangsa.

4. Kecakapan untuk dapat terikat dalam suatu keterlibatan yang intensif pada

suatu kegiatan.

Perkembangan Sosial

1. Pengalaman bersama pribadi-pribadi yang berbeda dengan dirinya, baik

dalam kelas sosial, subkultur, maupun usia.

2. Pengalaman di mana tindakannya dapat berpengaruh pada orang lain.

3. Kegiatan saling tergantung yang diarahkan pada tujuan-tujuan bersama

(interaksi kelompok).

2.3 Menstruasi

2.3.1 Pengertian Menstruasi

Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan.

Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa

organ kandungan telah berfungsi matang. Pada umumnya, remaja yang

mengalami menarche adalah pada usia 12 tahun sampai dengan 16 tahun. Periode

ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan lainnya.

Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada umur

12-16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-33 hari, dengan lamanya

menstruasi selama 2-7 hari.

STIKes Santa Elisabeth Medan


22
STIKes Santa Elisabeth Medan
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari

uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Proverwati, 2009).

Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak teratur sampai mencapai umur 18

tahun setelah itu harus sudah teratur (Manuba, 1999). Sedangkan menurut Kasdu

2008 menstruasi adalah proses keluarnya darah yang terjadi secara periodic atau

siklik endometrium, keluarnya darah dari vagina disebabkan meluruhnya lapisan

dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur yang tidak

di buahi.

2.3.2 Fisiologi Menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari

uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Proverawati, 2009). Proses

terjadinya haid berlangsung dengan dua siklus yaitu siklus yang terjadi pada

ovarium dan siklus yang terjadi uterus (Sherwood, 2009). Dalam proses ovulasi

yang terjadi pada ovarium, yang memegang peranan penting adalah hubungan

hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Menurut teori neurohormonal, hipotalamus

mengawasi sekresi hormon gonadotropin oleh adenohipofisis melalui sekresi

neurohormonal yang disalurkan ke sel-sel adhenohipofisis lewat sirkulasi portal

yang khusus. Hipotalamus menghasilkan faktor yang telah dapat diisolasi dan

disebut Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) karena dapat merangsang

pelepasan Lutenizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH)

dari hipofisis. Pada hipotalamus terdapat dua pusat, yaitu pusat tonik di bagian

belakang hiotalamus di daerah nucleus arkuatus, dan pusat siklik di bagian depan

STIKes Santa Elisabeth Medan


23
STIKes Santa Elisabeth Medan
hipotalamus di daerah suprakiasmatik. Pusat siklik mengawasi lonjakan LH pada

pertengahan siklus haid yang menyebabkan ovulasi.

2.3.3 Siklus Menstruasi

Pada pengertian klinik, haid dinilai berdasarkan tiga hal. Pertama, siklus

haid yaitu jarak antara hari pertama haid dengan hari pertama haid berikutnya.

Kedua, lama haid, yaitu jarak dari hari pertama haid sampai perdarahan haid

berhenti, dan ketiga jumlah darah yang keluar selama satu kali haid. Haid

dikatakan normal bila didapatkan siklus haid, tidak kurang dari 24 hari, tetapi

tidak melebihi 35 hari, lama haid 3-7 hari, dengan jumlah darah selama haid

berlangsung tidak melebihi 80 ml. Menurut Arma, ovulasi adalah proses

keluarnya ovum dari ovarium dan jika tidak dibuahi, maka ovum akan mati dan

terjadilah menstruasi. Siklus ovulasi diawali dari pertumbuhan beberapa folikel

antral pada awal siklus, diikuti ovulasi dari satu folikel dominan, yang terjadi pada

pertengahan siklus. Kurang lebih 14 hari pascaovulasi, bila tidak terjadi

pembuahan akan diikuti dengan haid. Ovulasi yang terjadi teratur setiap bulan

akan menghasilkan siklus haid yang teratur pula (siklus ovulasi). Sedangkan

siklus anovulasi adalah siklus haid tanpa ovulasi sebelumnya. Prevalensi siklus

anovulasi paling sering didapatkan pada perempuan usia dibawah 20 tahun atau

teratur normal, memasuki masa reproduksi, masa sekitar 20-40 tahun. Selama

masa reproduksi secara umum, siklus haid teratur dan tidak mengalami

perubahan. Variasi panjang siklus semakin bertambah usia semakin menyempit,

semakin mengecil variasi siklusnya, dan rerata panjang siklus pada usia 40-42

tahun mempunyai rentang variasi yang paling sedikit. Kemudian pada kurun

STIKes Santa Elisabeth Medan


24
STIKes Santa Elisabeth Medan
waktu 8-10 tahun sebelum menopause, didapatkan hal kebalikannya, didapatkan

variasi panjang siklus haid yang semakin melebar, semakin banyak variasinya.

Pada kurun waktu tersebut, variasi rerata panjang siklus haid melebar/meningkat

akibat ovulasi yang semakin jarang. Pada perempuan dengan indek masa tubuh

yang terlalu tinggi (gemuk) atau terlalu rendah (kurus), rerata panjang siklus

semakin meningkat (Prawirohardjo, 2011).

Variasi panjang siklus haid merupakan manifestasi klinik variasi panjang

fase folikuler di ovarium, sedangkan fase luteal mempunyai panjang yang tetap

berkisar antara 13-15 hari. Mulai dari menarche sampai mendekati menopause,

panjang fase luteal selalu tetap, dengan variasi yang sangat sempit atau sedikit.

Pada usia 25 tahun lebih dari 40% perempuan mempunyai panjang siklus haid

berkisar antara 25-28 hari, usia 25-35 tahun lebih dari 60% mempunyai panjang

siklus haid 28 hari, dengan variasi diantara siklus haid sekitar 15%. Kurang dari

1% perempuan mempunyai siklus haid teratur dengan panjang siklus kurang dari

21 atau lebih dari 35 hari. Hanya sekitar 20% perempuan mempunyai siklus haid

yang tidak teratur.

Menstruasi yang pertama kali disebut menarche. Pada wanita yang sehat

dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat

kandungannya, dan disebut haid. Usia saat anak perempuan mulai mendapat

menstruasi pertama kali (menarche) sangat bervariasi. Menarche, biasanya terjadi

pada usia 12-13 tahun. Satu siklus menstruasi dibagi 4 fase :

STIKes Santa Elisabeth Medan


25
STIKes Santa Elisabeth Medan
1. Stadium premenstruasi

Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel-sel darah putih,

bisa sel bulat. Stroma mengalami disintegrasi dengan hilangnya cairan dan

sekret sehingga akan terjadi kolaps dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini

terjadi vasokontriksi, kemudian pembuluh darah itu berelaksasi dan

akhirnya pecah.

2. Stadium menstruasi

Stadium ini berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat ini, endometrium

(selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan. Hormon-hormon

ovarium berada pada kadar paling rendah.

3. Stadium proliferasi

Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah

menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase

proliferasi di mana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis yang

mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium

tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel

telur dari indung telur (disebut ovulasi).

4. Stadium sekresi

Stadium sekresi berlangsung 11 hari. Masa sekresi adalah masa sesudah

terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan memengaruhi

pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk

implantasi (perlekatan janin ke rahim).

STIKes Santa Elisabeth Medan


26
STIKes Santa Elisabeth Medan
2.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Menstruasi

1. Faktor Hormon

Hormon-hormon yang memengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita

yaitu FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dikeluarkan oleh hipofisis,

estrogen yang dihasilkan oleh ovarium, LH (Luteinizing Hormone) yang

dihasilkan oleh hipofisis, serta progesteron yang dihasilkan oleh ovarium.

2. Faktor Enzim

Enzim hidrolitik yang terdapat dalam endometrium merusak sel yang

berperan dalam sintesis protein, yang menggangu metabolisme sehingga

mengakibatkan regresi endometrium dan perdarahan.

3. Faktor Vaskular

Saat fase proliferasi, terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam

lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikat

tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena, dan hubungan di antara keduanya

Dengan regresi endometrium, timbul statis dalam vena-vena serta saluran-

saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi

nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematoma, baik dari aretri

maupun vena.

4. Faktor Prostaglandin

Endometrium mengandung prostaglandin E2 dan F2. Dengan adanya

desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan

kontraksi miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan

pada haid.

STIKes Santa Elisabeth Medan


27
STIKes Santa Elisabeth Medan
2.3.5 Perubahan Hormon Pada Saat Menstruasi

a. Kenaikan Suhu Badan Basal

Kenaikan suhu badan basal sekitar 1 °F atau 0,5 °C terjadi pada saat

ovulasi dan terus bertahan sampai terjadi haid. Hal ini disebabkan oleh

efek termogenik progesterone pada tingkat hipotalamus.

b. Perubahan Pada Mamae

Perubahan histologi dari jaringan payudara sangat berhubungan dengan

variasi hormonal pada siklus haid. Pengaruh FSH dan LH pada fase

folikuler akan menyebabkan sekresi estrogen meningkat yang berakibat

terjadinya proliferasi epitel jaringan payudara. Pada bagian kedua yang

terjadi pada fase midluteal, dimana terjadi sekresi dari progesteron yang

cukup banyak juga menyebabkan perubahan epitel jaringan payudara.

Sekresi dan peningkatan kedua hormon ini dalam siklus haid akan

menyebabkan penambahan volume payudara hingga 15 sampai 30 cm

menjelang haid dan akan kembali setelah haid sampai volume terkecil

pada hari ke-5 sampai ke-7 setelah haid.

Kelenjar mamae manusia sangat sensitive terhadap pengaruh estrogen dan

progesterone. Pembesaran mamae merupakan tanda pertama pubertas,

merupakan respons peningkatan estrogen ovarium. Estrogen dan

progesteron berefek sinergis pada mama selama siklus pembesaran mama

pada fase luteal sebagai respons kenaikan progesteron. Pembesaran mamae

disebabkan oleh perubahan vaskular, bukan karena perubahan kelenjar.

STIKes Santa Elisabeth Medan


28
STIKes Santa Elisabeth Medan
c. Efek Psikologi

Pada beberapa perempuan ada perubahan mood selama siklus haid, pada

fase luteal akhir ada peningkatan labilitas emosi. Perubahan ini langsung

karena penurunan progesteron. Meskipun demikian, perubahan mood tidak

sinkron dengan fluktuasi hormone.

d. Kadar progesteron yang sedikit meningkat mengakibatkan :

• Lebih memacu sekresi LH dan sekresi FSH sehingga kadar FSH

meningkat kembali dan terjadilah lonjakan gonadotropin, LH dan FSH

dengan tetap sekresi LH lebih dominan.

• Mengaktifkan enzim proteolitik, plasminogen menjadi bentuk aktif,

plasmin yang membantu “menghancurkan” dinding folikel agar oosit

dapat keluar dari folikel saat ovulasi.

e. Kadar FSH yang meningkat pada pertengahan siklus mengakibatkan :

• Membantu mengaktifkan enzim proteolitik, membantu dinding folikel

“pecah”.

• Bersama estrogen membentuk reseptor LH di sel granulose sehingga

reseptor LH yang tadinya hanya berada di sel teka pada pertengahan siklus

juga didapatkan di sel granulose. Pada saat reseptor LH mulai terbentuk di

sel granulosa, inhibin A mulai berperan menggantikan inhibin B yang

lebih berperan selama fase folikuler. Inhibin A berperan selama fase luteal.

STIKes Santa Elisabeth Medan


29
STIKes Santa Elisabeth Medan
f. Lonjakan LH yang memacu sekresi prostaglandin.

Kotraksi uterus yang terlalu kuat akibat produksi prostaglandin

menyebabkan kram haid (dismenore) yang dialami sebagian wanita

(Sherwood, 2009).

g. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone).

Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi

hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon

gonadotropin (FSH/LH) (Tresnawati, 2013).

h. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Diproduksi di sel-sel basal hipofis anterior, sebagai respons terhadap

GnRH yang berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan

sel-sel granulosadi ovarium wanita.

i. LH (Luteinizing Hormone)

Diproduksi di sel-sel hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi

memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga

mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama

fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus

luteum pasca ovulasi dalam menghasilkan progesteron (Tresnawati, 2013).

j. Estrogen

Estrogen diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium

secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar

adrenal melalui konversi hormon androgen yang berfungsi untuk

menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada bagian

STIKes Santa Elisabeth Medan


30
STIKes Santa Elisabeth Medan
organ reproduksi wanita. Dan pada uterus menyebabkan proliferasi

endometrium (Tresnawati, 2013).

k. Progesteron

Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian

diproduksi kelenjar adrenal. Progesteron menyebabkan terjadinya

prosesperubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus

(Tresnawati, 2013).

2.3.6 Gangguan Pada Saat Menstruasi

Gangguan yang menyertai saat perempuan mengalami menstruasi antara

lain :

1) Keputihan

Leukorea atau keputihan yaitu suatu cairan putih yang keluar dari vagina

secara berlebihan. Keputihan dibedakan menjadi dua jenis yaitu keputihan normal

(fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). Keputihan yang normal

biasanya terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase

sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi, juga terjadi pada rangsangan seksual.

Sedangkan, pada keputihan yang abnormal atau patologis terjadi pada infeksi alat

kelamin (infeksi bibir kelamin, liang senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan

penyangganya, dan pada infeksi penyakit hubungan kelamin).

2) Iritasi

Iritasi adalah kulit meradang, merah, terasa gatal, panas, perih, dan

bengkak. Hal ini dapat terjadi karena banyak keringat, terlambat mandi, gesekan

baju yang ketat, dan garukan kuku. Masalah iritasi juga dapa terjadi karena orang

STIKes Santa Elisabeth Medan


31
STIKes Santa Elisabeth Medan
terobsesi ingin selalu bersih, sehingga terlalu banyak menggunakan sarana

pembersih organ intim, seperti mencuci dengan air panas, membilas dengan sabun

terlalu banyak, dan menggunakan kompres larutan obat yang terlalu pekat.

3) Infeksi

Infeksi yang menyertai menstruasi meliputi:

a) Infeksi jamur

Yang menyerang kulit organ inti mada dua golongan, yaitu jamur dermatofita

dan jamur candida albicans.

b) Infeksi Bakteri

Bakteri adalah tumbuhan berukuran mikro yang mempunyai berbagai macam

bentuk, yakni basil berbentuk batang, kokus berbentuk bulat, dan

spirochaeta berbentuk spiral. Ketiganya dapat ditemukan pada kelainan organ

intim yang bermasalah. Namun, gejala penyakit dan tempat yang terserang

berbeda. Contohnya bakteri Gardenerella, bakteri jenis ini dapat berubah

bentuk sehingga disebut koko basil. Ditemukan dalam jumlah kecil dalam

keadaan normal didalam vagina.

STIKes Santa Elisabeth Medan


32
STIKes Santa Elisabeth Medan
2.4 Personal Hygiene

2.4.1 Pengertian Personal Hygiene Saat Menstruasi

Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu usaha

memelihara kebersihan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto

dan Wartonah, 2010).(Yuni, 2019)

Hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen personal hygiene

(kebersihan perorangan) yang memegang peranan penting dalam status perilaku

kesehatan seseorang, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat

reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah

terinfeksi. Oleh karena itu, kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena

kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan Infeksi Saluran Reproduksi

(ISR).

Personal hygiene saat menstruasi adalah suatu tindakan memelihara

kebersihan khususnya daerah kewanitaan pada saat menstruasi. Tujuan personal

hygiene menstruasi adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan, memelihara

kesehatan diri, mencegah penyakit serta meningkatkan kepercayaan diri saat

menstruasi (Setyaningsih dan Putri, 2016).

2.4.2 Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi

Tujuan dari perawatan selama menstruasi adalah untuk pemeliharaan

kebersihan dan kesehatan individu yang dilakukan selama masa menstruasi

sehingga mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis serta dapat meningkatkan

derajat kesehatan seseorang.

STIKes Santa Elisabeth Medan


33
STIKes Santa Elisabeth Medan
2.4.3 Personal Hygiene Saat Menstruasi

Personal hygiene yang harus diketahui remaja putri saat menstruasi

menurut (Sinaga, dkk 2017) sebagai berikut :

a. Perawatan kulit dan wajah

Wajah merupakan bagian yang paling sensitif bagi seorang

remaja terutama remaja putri. Saat menstruasi kelenjar sebaceous

meningkat sehingga merangsang produksi sebum (minyak). Oleh sebab itu,

mencuci muka dua sampai tiga kali sehari dapat membantu mencegah

timbulnya jerawat.

b. Kebersihan rambut

Keramas saat menstruasi harus tetap dilakukan untuk menjaga

kebersihan rambut dan kulit kepala, selain itu keramas juga dapat

meningkatkan kepercayaan diri karena rambut menjadi bersih dan harum.

Keramas harus dilakukan minimal dua hari sekali.

c. Kebersihan badan

Mandi minimal dua kali sehari dengan sabun mandi karena saat

menstruasi kelenjar sebaceous akan meningkat sehingga produksi

keringat meningkat.

d. Kebersihan tangan dan kuku

Kebersihan tangan dan kuku harus tetap dijaga terutama saat

menstruasi. Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir harus

dilakukan sebelum dan sesudah memegang alat genetalia. Tangan ataupun

STIKes Santa Elisabeth Medan


34
STIKes Santa Elisabeth Medan
kuku yang kotor akan memudahkan kuman masuk khususnya pada saat

membersihkan alat genetalia.

e. Kebersihan genetalia

Membersihkan alat genetalia dengan air bersih, tidak perlu

menggunakan cairan pembersih (antiseptik) saat membersihkan alat

genetalia karena dapat membunuh bakteri baik yang ada di vagina serta

bedak dan parfum tidak boleh digunakan di daerah genetalia.

Cara membasuh organ reproduksi wanita yang benar adalah dari

arah depan (vagina) kebelakang (anus), tidak terbalik karena bakteri yang

ada disekitar anus bias terbawa kedalam vagina dan berisiko menimbulkan

infeksi. Setelah dibersihkan, vagina dikeringkan menggunakan handuk

bersih atau tisu kering agar vagina tidak lembab.

f. Penggunaan pembalut

Fungsi utama pembalut yaitu untuk menyerap dan menampung

darah menstruasi. Pemakaian pembalut tidak boleh lebih dari empat

jam. Pembalut harus diganti setelah mandi, setelah buang air kecil dan

setelah buang air besar. Pembalut harus diganti apabila sudah penuh atau

ada gumpalan darah. Alasannya karena gumpalan darah yang terdapat

di permukaan pembalut dapat menjadi tempat yang baik untuk

perkembangan bakteri dan jamur.

Menggunakan pembalut (sanitary pad) yang siap pakai, bukan

pembalut kain, karena dikhawatirkan pembalut kain tersebut kurang

hygiene akibat perawatannya yang kurang baik, seperti mengeringkan di

STIKes Santa Elisabeth Medan


35
STIKes Santa Elisabeth Medan
tempat tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari yang berisiko

tumbuhnya mikroba sehingga menyebabkan vagina berbau tidak sedap.

Cara memilih pembalut (sanitary pad) yaitu memilih pembalut

dengan daya serap tinggi, permukaannya tidak lembab ketika dipakai,

pembalut dari bahan yang lembut dan lentur serta tidak beraroma tertentu,

pembalut bukan dari kertas daur ulang (pulp) dan pastikan pembalut tidak

kadaluarsa (Hassan, 2012).

g. Kebersihan rambut genetalia

Kebersihan rambut genitalia saat menstruasi juga penting untuk

dijaga. Hindari membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara

mencabut karena dapat menimbulkan lubang pada bekas bulu kemaluan

tersebut dan menjadi jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur. Perawatan

rambut genetalia disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan

dengan gunting maksimal 40 hari. Rawat rambut genetalia secara teratur

agar tidak menjadi sarang kutu dan jamur.

h. Kebersihan pakaian

Mengganti pakaian setiap hari sangatlah penting terutama pakaian

dalam. Celana dalam yang baik adalah yang berbahan katun karena

dapat menyerap keringat. Celana dalam yang digunakan tidak ketat,

namun tetap dapat mencover daerah pinggul agar dapat menopang

pembalut dengan kuat. Celana dalam yang ketat akan membuat sirkulasi

udara tidak lancar sehingga menimbulkan iritasi. Mengganti celana dalam

STIKes Santa Elisabeth Medan


36
STIKes Santa Elisabeth Medan
minimal dua kali sehari dan segera ganti celana dalam apabila terkena

noda darah.

2.4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene Saat Menstruasi

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

personal hygiene saat menstruasi yaitu :

a. Citra tubuh

Penampilan umum seseorang dapat menggambarkan pentingnya

hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subyektif

seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh dapat berubah, dan

citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan personal hygiene.

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan

diri. Misalnya, karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak

peduli terhadap kebersihannya.

b. Praktik sosial

Kelompok-kelompok sosial dapat mempengaruhi praktik atau

perilaku hygiene. Pada anak-anak yang selalu dimanja dalam hal

kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola perilaku

hygiene.

c. Tingkat ekonomi

Tingkat ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat

praktik kebersihan yang digunakan. Personal hygiene memerlukan alat

dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo dan alat mandi

yang semuannya memerlukan uang untuk menyediakannya.

STIKes Santa Elisabeth Medan


37
STIKes Santa Elisabeth Medan
d. Pengetahuan tentang menstruasi

Rendahnya pengetahuan kesehatan reproduksi tentang

menstruasi akan memungkinkan perempuan tidak berperilaku hygiene

pada saat menstruasi yang dapat membahayakan kesehatan

reproduksinya sendiri. Pengetahuan yang baik akan mempengaruhi

perilaku kesehatan karena dengan ketidaktahuan maka perilaku

kesehatan tidak diterapkan dengan benar dan akan menimbulkan penyakit

pada saluran reproduksi.

e. Budaya

Kepercayaan budaya seseorang dan nilai pribadi mempengaruhi

personal hygiene. Orang yang dari latar kebudayaan yang berbeda

mengikuti praktik perawatan diri yang berbeda.

f. Kebiasaan seseorang

Setiap orang memiliki keinginan dan pilihan tentang kapan untuk

mandi, bercukur dan melakukan perawatan rambut. Ada kebiasaan yang

menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri, seperti penggunaan

sabun, sampo dan lain-lain.

g. Kondisi fisik

Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri

berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

STIKes Santa Elisabeth Medan


STIKes Santa Elisabeth Medan

BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis

beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Kerangka konsep

penelitian dapat berbentuk bagan, model, matematika, atau persamaan fungsional

yang dilengkapi dengan uraian kualitatif.

Kerangka konsep penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Remaja tentang

Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta Bahagia

Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2021” adalah sebagai berikut:

Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat


Menstruasi Pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta Bahagia Jalan
Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2021
1. Pengertian menstruasi pada remaja siswi kelas IX SMP Swasta
Bahagia
2. Perubahan hormon pada saat menstruasi pada remaja siswi kelas
IX SMP Swasta Bahagia
3. Personal Hygiene saat menstruasi pada remaja siswi kelas IX
SMP Swasta Bahagia
4. Tujuan Personal Hygiene saat menstruasi pada remaja siswi kelas
IX SMP Swasta Bahagia.

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

STIKes Santa Elisabeth Medan 39


STIKes Santa Elisabeth Medan

BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat Deskriptif, untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan

Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2021.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik simpulannya. Populasi pada penelitian ini

adalah remaja putri kelas IX yang jumlah keseluruhan populasi 30 responden yang

berada di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan

Deli Tahun 2021.

4.2.2 Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan purposive sampling. Sampel dengan kriteria inklusi dimana subjek

penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel

adalah remaja putri kelas IX yang berada di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan

I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2021 sebanyak 30 responden.

STIKes Santa Elisabeth Medan 40


41
STIKes Santa Elisabeth Medan
4.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Penelitian

Variabel penelitian dan definisi operasional yaitu Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada siswi kelas IX di SMP

Swasta Bahagia Jalan Mangaan I Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2021.

Tabel 4.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Indikator Alat ukur Skala Hasil Ukur

Pengetahuan Haid adalah Remaja Kuesioner Ordinal Dengan kategori :


Remaja keluarnya menjawab 1. Baik : 76% -
Tentang darah dari pertanyaan 100%
Pengertian daerah dengan (8-10)
Menstruasi indikator 2. Cukup : 56% -
kemaluan
benar dan 75%
setiap bulan salah (6-7)
akibat 3. Kurang : <55%
meluruhnya (1-5)
dinding
rahim
karena sel
telur tidak
dibuahi
Pengetahuan Terjadinya Remaja Kuesioner Ordinal Dengan kategori :
Remaja kram menjawab 1. Baik : 76% -
Tentang (disminorhe pertanyaa 100%
Perubahan a) pada saat n dengan (8-10)
Hormon Saat indikator 2. Cukup : 56% -
haid
Menstruasi benar dan 75%
diakibatkan salah (6-7)
karena 3. Kurang : <55%
perubahan (1-5)
hormon
Pengetahuan Tindakan Remaja Kuesioner Ordinal Dengan kategori :
Remaja memelihara menjawab 1. Baik : 76% -
Tentang kebersihan pertanyaa 100%
Personal khususnya n dengan (6-8)
Hygiene Saat indikator 2. Cukup : 56% -
daerah
Menstruasi benar dan 75%
kewanitaan salah (4-5)
pada saat 3. Kurang : <55%
menstruasi (1-3)

Pengetahuan Untuk Remaja Kuesioner Ordinal Dengan kategori :


Remaja meningkatk menjawab 1. Baik : 76% -
Tentang an derajat pertanyaa 100%
Tujuan n dengan (3)

STIKes Santa Elisabeth Medan


42
STIKes Santa Elisabeth Medan
Personal kesehatan indikator 2. Cukup : 56%-
Hygiene Saat pada remaja benar dan 75%
Menstruasi saat salah (2)
menstruasi 3. Kurang : <55%
(0-1)

4.4 Instrument Penelitian

Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini

adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan-pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang berkaitan dengan

variabel penelitian yakni Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene

Saat Menstruasi pada Siswi kelas IX di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I

No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2021.

Kuesioner yang digunakan bersifat pernyataan atau tertutup dimana dalam

pernyataan tersebut disediakan jawaban “Benar”atau “Salah”. Jika responden bisa

menjawab dengan benar maka dapat nilai = 1 jika salah dapat nilai = 0. Jumlah

kuesioner yang disediakan berjumlah 31 pernyataan.

Rumusan yang digunakan untuk mengukur presentasi dari jawaban yang

didapat dari kuesiner menurut Arikunto (2010), yaitu:

Presentase = Jumlah nilai yang benar x 100

Jumlah soal

Arikunto (2010) membuat kategori tingkat pengetahuan seseorang menjadi

3 (tiga) tingkat yang didasarkan pada nilai presentase yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya 76-100%

STIKes Santa Elisabeth Medan


43
STIKes Santa Elisabeth Medan
2. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-75%

3. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya ≤ 55 %

Dengan kategori nilai jika dijawab benar oleh responden, yaitu :

1. Pengetahuan Remaja tentang Pengertian Menstruasi

Dengan kategori :

1. Baik : 76% -100% (8-10)

2. Cukup : 56%-75% (6-7)

3. Kurang : <55% (1-5)

2. Pengetahuan Remaja tentang Perubahan Hormon Saat Menstruasi

Dengan kategori :

1. Baik : 76% -100% (8-10)

2. Cukup : 56%-75% (6-7)

3. Kurang : <55% (1-5)

3. Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi

Dengan kategori :

1. Baik : 76% -100% (6-8)

2. Cukup : 56%-75% (4-5)

3. Kurang : <55% (1-3)

4. Pengetahuan Remaja tentang Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi

Dengan kategori :

1. Baik : 76%-100% (3)

2. Cukup : 56%-75% (2)

3. Kurang : <55% (0-1).

STIKes Santa Elisabeth Medan


44
STIKes Santa Elisabeth Medan

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.5.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 24-28 Mei tahun 2021.

4.5.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar

Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara.

4.6 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

4.6.1 Pengambilan Data

Pada dasarnya, penelitian ini merupakan proses penarikan dari data yang

telah dikumpulkan. Tanpa adanya data maka hasil penelitian tidak akan terwujud

dan penelitian tidak akan berjalan dengan baik. Pengambilan data dalam

penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara

langsung. Peneliti melakukan survei lapangan dan memberikan lembar kuesioner

pada remaja di wilayah tersebut.

4.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengukuran teknik observasional melibatkan interaksi antara subjek dan

peneliti, dimana peneliti memiliki kesempatan untuk melihat subjek setelah

dilakukan perlakuan (Grove, 2015). Penelitian ini memerlukan metode pengumpul

an data dengan melewati beberapa tahapan yaitu :

1. Membuat surat ijin melalui pihak Institusi STIKes Santa Elisabeth yang

ditujukan kepada pihak sekolah.

2. Pada tanggal 5 april 2021 keluar hasil ijin penelitian nomor: 436/ STIKes/

Klinik-penelitian/IV/2021

STIKes Santa Elisabeth Medan


45
STIKes Santa Elisabeth Medan
3. setelah mendapat balasan surat dari pihak klinik untuk melakukan penelitian

pada tanggal 5 april 2021, nomor : 030/STIKes/Klinik/IV/2021.

4. Setelah mendapat persetujuan dari pihak klinik peneliti menginformasikan

kepada yang berpihak bahwa peneliti akan melakukan penelitian dengan

responden yaitu ibu premenopausepada tanggal 6 April 2021.

5. Selanjutnya peneliti menemui responden dan menjelaskan maksud dan

tujuan peneliti mengadakan penelitian mulai tanggal 6 - 20 April 2021

6. Menjelaskan isi dari lembar Informed Consent kepada responden.

7. Setelah responden mengerti dan menyetujui, peneliti meminta tanda tangan

responden sebagai tanda persetujuan untuk dijadikan salah satu partisipan

dalam penelitian.

8. Menjelaskan kepada responden cara pengisian kuesioner, dan memberikan

kesempatan kepada responden apabila ada hal yang kurang dimengerti agar

ditanyakan kepada si peneliti.

9. Setelah pengisian kuesioner, peneliti mengumpulkan kuesioner tersebut dan

memastikan kelengkapan kuesioner yang telah di jawab responden.

10. Melakukan foto bersama responden sebagai pendokumentasian kepada

dosen pembimbing.

11. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan terima kasih.

4.6.3 Uji Validitas dan Realibilitas

STIKes Santa Elisabeth Medan


46
STIKes Santa Elisabeth Medan
Ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) valid tidaknya

instrumen. Kuesioner ini sudah dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas pada

30 responden di SMP FREE METODIST 1 MEDAN pada tanggal 18 Maret 2021.

Hasil uji validitas dan reliabilitas pada instrumen Tingkat Pengetahuan Remaja

tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta

Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2021 dari 31 pernyataan kuesioner yang di uji valid dan

hasilnya adalah 31 pernyataan telah valid.

Uji validitas dan reliabilitas di dapat dari kuesioner yang peneliti sebar

keresponden dan akan dihitung hasil jawaban responden dengan rumus sebagai

berikut. Uji Validitas dapat menggunakan rumus pearson Product Moment,

Rumus pearson Product Moment sebagai berikut :

rxy = N(∑XY) – (∑X.∑Y)

V[N∑X2 – (∑X)2 I (n∑Y2 – (∑Y)2]

Sedangkan untuk uji Reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach

sebagai berikut :

r11 = ( n ) (1 - ∑ σt2)

n–1 σt

Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika rhitung > rtabel, dengan taraf signifikan a = 0.36 maka Ho ditolak

artinya instrumen valid

2. Jika rhitung < rtabel, dengan taraf signifikan a = 0.36 maka Ho diterima

artinya instrumen tidak valid

STIKes Santa Elisabeth Medan


47
STIKes Santa Elisabeth Medan
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria tersebut :

1. jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,36 maka pertanyaan reliabel

2. jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,36 maka pertanyaan tidak reliabel

Hasil uji validitas terhadap ke-31 item pernyataan Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi dapat dilihat pada tabel

berikut :

1. Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas terhadap ke-31 item pernyataan tentang Tingkat

Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Siswi Kelas

IX di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan

Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 yang dilakukan terhadap 30 responden

dapat dilihat pada tabel berikut :

No Variabel r-hitung validitas r-tabel Kesimpulan

1 Pernyataan1 0,662 0,36 Valid

STIKes Santa Elisabeth Medan


48
STIKes Santa Elisabeth Medan
2 Pernyataan2 0,249 0,36 Valid
3 Pernyataan3 0,232 0,36 Valid
4 Pernyataan4 0,662 0,36 Valid
5 Pernyataan5 0,372 0,36 Valid
6 Pernyataan6 0,595 0,36 Valid
7 Pernyataan7 0,265 0,36 Valid
8 Pernyataan8 0,169 0,36 Valid
9 Pernyataan9 0,243 0,36 Valid
10 Pernyataan10 0,249 0,36 Valid
11 Pernyataan11 0,221 0,36 Valid
12 Pernyataan12 0,372 0,36 Valid
13 Pernyataan13 0,351 0,36 Valid
14 Pernyataan14 0,166 0,36 Valid
15 Pernyataan15 0,309 0,36 Valid
16 Pernyataan16 0,106 0,36 Valid
17 Pernyataan17 0,117 0,36 Valid
18 Pernyataan18 0,369 0,36 Valid
19 Pernyataan19 0,177 0,36 Valid
20 Pernyataan20 0,251 0,36 Valid
21 Pernyataan21 0,120 0,36 Valid
22 Pernyataan22 0,177 0,36 Valid
23 Pernyataan23 0,117 0,36 Valid
24 Pernyataan24 0,273 0,36 Valid
25 Pernyataan25 0,156 0,36 Valid
26 Pernyataan26 0,166 0,36 Valid
27 Pernyataan27 0,584 0,36 Valid
28 Pernyataan28 0,177 0,36 Valid
29 Pernyataan29 0,156 0,36 Valid
30 Pernyataan30 0,166 0,36 Valid
31 Pernyataan31 0,584 0,36 Valid
Sumber : Hasil Penelitian 2021(data diolah)

Tabel 1 memperhatikan bahwa ke 31 item pernyataan tentang Tingkat

Pengetahuan Remaja Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi Di SMP Swasta

Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2021 memiliki nilai r-hitung (0,36) sehingga dapat

disimpulkan bahwa ke-31 item pernyataan dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

STIKes Santa Elisabeth Medan


49
STIKes Santa Elisabeth Medan
Hasil uji reliabilitas terhadap variabel penelitian memperlihatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel r-hitung r-tabel Kesimpulan
reliabilitas
1 Tingkat Pengetahuan 0,522 0,36 Reliabel
Remaja tentang
Personal Hygiene Saat
Menstruasi di SMP
Swasta Bahagia
Sumber : Hasil penelitian 2021 (data diolah)

Tabel 2 memperlihatkan bahwa variabel Tingkat Pengetahuan Remaja

tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan

Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun

2021 memiliki nilai r-hitung reliabilitas = 0,522 lebih besar dari 0,36, sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal

Hygiene Saat Menstruasi adalah reliabel.

4.7 Kerangka Operasional

STIKes Santa Elisabeth Medan


50
STIKes Santa Elisabeth Medan
Bagan 4.7. Kerangka Operasional Tingkat Pengetahuan Remaja
tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Siswi
Kelas IX di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No.60
Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2021.

Prosedur survey

Prosedur ijin penelitian

Etik penelitian

Remaja dengan tingkat pengetahuan


tentang personal hygiene saat
menstruasi di SMP swasta bahagia

Informasi dan Informent


Consent

Ukur :
1. Pengetahuan
pengertian
menstruasi
2. Pengetahuan
perubahan hormon
saat menstruasi
3. Pengetahuan
personal hygiene
saat menstruasi
4. Pengetahuan tujuan
personal hygiene
saat menstruasi

Analisis :
Univariat

4.8 Analisi Data

STIKes Santa Elisabeth Medan


51
STIKes Santa Elisabeth Medan
Analisis data dalam penelitian yang dilakukan adalah menggunakan

analisis univariat digunakan untuk mengetahui gambaran data dari masing-masing

variabel yang diteliti dan disajikan secara deskriptif dengan menggunakan tabel

distribusi frekuensi dan persentase masing-masing kelompok. Variabel yang

dilihat meliputi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat

Menstruasi dengan cara keseluruhan data diolah secara manual untuk kemudian

dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus persentase yaitu:

P = f/N x 100 %

Keterangan:

P: Persentase data yang dicari

f : Jumlah pengamatan

N: Jumlah populasi

Berdasarkan uraian diatas tentang metode penelitian, maka akan dibahas

mengenai hasil penelitian pada bab selanjutnya.

4.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek

penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar manusia.

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang

akan dilaksanakan benar-benar menunjang tinggi kebebasan manusia (Hidayat,

2010). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

1. Informed Consent

STIKes Santa Elisabeth Medan


52
STIKes Santa Elisabeth Medan
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian

dilakukan. Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan

tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek

penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti

(Hidayat, 2010).

STIKes Santa Elisabeth Medan


STIKes Santa Elisabeth Medan

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Sekolah Menengah Pertama Swasta Bahagia di

Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara.

Sekolah SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar mempunyai luas

tanah 3 M², dengan akses jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan

roda empat.

Sekolah SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar adalah

sekolah dengan akreditas B dengan menggunakan kurikulum 2013 dengan

berbasis internet dengan daya listrik 1.300. Sarana pada sekolah terdiri dari 14

ruangan kelas, 1 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang tata usaha dan

1 ruang guru. Jumlah keseluruhan siswa/siswi di SMP Swasta Bahagia Jalan

Mangaan I No. 60 Mabar yaitu, 584 orang dengan pembagian kelas VII berjumlah

164 orang, kelas VIII berjumlah 193 orang dan kelas IX berjumlah 227 orang

(laki-laki 118 dan perempuan 109 orang).

5.2 Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 responden mengenai “Tingkat

Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta

Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2021”. Maka diperoleh hasil.

STIKes Santa Elisabeth Medan 51


52
STIKes Santa Elisabeth Medan
5.2.1 Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat
Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60
Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun
2021.

Berdasarkan hasil peneliti, diperoleh data Distribusi Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Tabel 5.1 berikut ini.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja tentang


Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan
Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2021.

Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)


Baik 7 23.3
Cukup 19 63.3
Kurang 4 13.3
Total 30 100

Dari tabel 5.1 diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan remaja

tentang personal hygiene saat menstruasi kategori mayoritas remaja memiliki

pengetahuan cukup yaitu 19 orang (63,3%), sedangkan minoritas remaja

memiliki pengetahuan kurang yaitu 4 orang (13,3%).

5.2.2 Pengetahuan Remaja tentang Pengertian Menstruasi

Berdasarkan hasil peneliti, diperoleh data Distribusi Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Pengertian Menstruasi pada Tabel 5.2 berikut ini.

Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja berdasarkan


Pengertian Menstruasi di Sekolah Menengah Pertama Swasta
Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan
Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021.

Pengertian Menstruasi Frekuensi (f) Presentase (%)

Baik 2 6.7
Cukup 10 33.3
Kurang 18 60.0

STIKes Santa Elisabeth Medan


53
STIKes Santa Elisabeth Medan
Total 30 100
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja

tentang pengertian menstruasi mayoritas remaja berpengetahuan kurang yaitu 18

orang (60,0%), sedangkan minoritas remaja berpengetahuan baik yaitu 2 orang

(6,7%).

5.2.3 Pengetahuan Remaja tentang Perubahan Hormon Saat Menstruasi

Berdasarkan hasil peneliti, diperoleh data Distribusi Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Perubahan Hormon Saat Menstruasi pada Tabel 5.3 berikut ini.

Tabel 5.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja berdasarkan Perubahan


Hormon Saat Menstruasi di Sekolah Menengah Pertama
Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan
Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021.

Perubahan Hormon Menstruasi Frekuensi (f) Presentase (%)

Baik 17 56.7
Cukup 10 33.3
Kurang 3 10.0

Total 30 100

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja

tentang perubahan hormon saat menstruasi mayoritas remaja yang berpengetahuan

baik yaitu 17 orang (56,7%), sedangkan minoritas remaja yang berpengetahuan

kurang yaitu 3 orang (10,0%).

5.2.4 Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi

Berdasarkan hasil peneliti, diperoleh data Distribusi Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Tabel 5.4 berikut ini.

STIKes Santa Elisabeth Medan


54
STIKes Santa Elisabeth Medan
Tabel 5.4 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja berdasarkan Personal
Hygiene Saat Menstruasi di Sekolah Menengah Pertama
Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan
Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021.

Personal Hygiene Menstruasi Frekuensi (f) Presentase (%)

Baik 14 46.7
Cukup 12 40.0
Kurang 4 13.3
Total 30 100

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja

tentangpersonal hygiene saat menstruasi paling banyak remaja yang

berpengetahuan baik yaitu 14 orang (46,7%), sedangkan paling sedikit remaja

yang berpengetahuan kurang yaitu 4 orang (13,3%).

5.2.5 Pengetahuan Remaja tentang Tujuan Personal Hygiene Saat

Menstruasi

Berdasarkan hasil peneliti, diperoleh data Distribusi Tingkat Pengetahuan

Remaja tentang Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Tabel 5.5 berikut

ini.

Tabel 5.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja berdasarkan Tujuan


Personal Hygiene Saat Menstruasi di Sekolah Menengah
Pertama Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar
Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021.

Tujuan Personal Hygiene Frekuensi (f) Presentase (%)

Baik 22 73.3
Cukup 6 20.0
Kurang 2 6.7

Total 30 100

STIKes Santa Elisabeth Medan


55
STIKes Santa Elisabeth Medan
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja

tentang tujuan personal hygiene saat menstruasi mayoritas remaja yang

berpengetahuan baik yaitu 22 orang (73,3%), sedangkan minoritas remaja yang

bepengetahuan kurang yaitu 2 orang (6,7%).

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian

5.3.1 Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat


Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar
Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul Tingkat

Pengetahuan Remaja Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi Di SMP Swasta

Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2021, didapatkan dari 30 responden menunjukkan bahwa

jumlah mayoritas remaja memiliki pengetahuan cukup yaitu 19 orang (63,3%),

sedangkan minoritas remaja memiliki pengetahuan kurang yaitu 4 orang (13,3%).

Hal ini disebabkan karna kurangnya pengetahuan remaja mengenai pengertian

menstruasi, perubahan hormon saat menstruasi, personal hygiene saat menstruasi

serta tujuan personal hygiene saat menstruasi.

Menurut Notoatmodjo 2003, Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini

terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu

pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga.(A. Wawan, 2019)

STIKes Santa Elisabeth Medan


56
STIKes Santa Elisabeth Medan
Personal Hygiene adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk

memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari

ancaman penyakit (Proverawati, 2009). Pengetahuan tentang personal hygiene

kewanitaan sangatlah penting untuk diketahui oleh sebagian besar wanita, karena

semua wanita perlu merawat alat kelamin dengan baik. Hal ini dikarenakan

pengetahuan remaja putri tentang higiene menstruasi cenderung belum adekuat,

terlebih berhubungan dengan genetalia. Penanganan kebersihan diri yang tidak

benar dan tidak higienis dapat mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme secara

berlebihan dan pada akhirnya mengganggu fungsi reproduksi.

Hasil penelitian oleh Irawati sesuai dengan hasil penelitian saya, dimana

dalam penelitiannya dengan judul “Tingkat pengetahuan remaja putri mengenai

hygiene saat menstruasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri I Tawangmangu”

paling banyak pada kategori cukup sebanyak 64 responden (61,0%) dan paling

sedikit pada kategori kurang sebanyak 16 responden (15,2%)(Irtawati, N.Kadek

SEP, 2019)

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Irtawati bahwa adanya

kecenderungan tingkat pengetahuan responden tentang pengetahuan menstruasi

yang cukup bisa disebabkan karena pengaruh informasi, umur dan fasilitas

sekolah seperti, belum ada buku kesehatan reproduksi yang ada di perpustakaan,

tidak berjalannya UKS dan kurangnya pemanfaatan internet di sekolah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa responden memperoleh informasi dari keluarga,

guru, teman.

STIKes Santa Elisabeth Medan


57
STIKes Santa Elisabeth Medan
Sedangkan hasil penelitian oleh Astuti dan Ratnadevi bertolak belakang

dengan hasil penelitian saya, dimana hasil penelitian saya mayoritas

berpengetahuan cukup sedangkan penelitian mereka dengan judul “Hubungan

Pengetahuan tentang Personal Hygiene dengan Perilaku Personal Hygiene Saat

Menstruasi pada Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul” antara

lain : mayoritas kategori baik yaitu 34 orang (75,6%) dan minoritas kategori

kurang yaitu 2 orang (4,4%).(Astuti, 2017)

Berdasarkan asumsi Astuti dan Ratnadevi, dengan pengetahuan remaja

dapat menjawab permasalahan dan memecahkan masalah yang dihadapi.

Seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik dan tinggi, maka ia akan mampu

untuk berfikir lebih kritis dalam memahami segala sesuatu. Seseorang yang

berpengetahuan baik tidak menjamin akan mempunyai sikap dan perilaku yang

positif. Karena seseorang dalam menentukan sikap dan perilaku yang utuh selain

ditentukan oleh pengetahuan, juga dipengaruhi oleh pikiran, keyakinan dan emosi

yang memegang peranan penting (Notoadmodjo, 2010). Pengetahuan tentang

personal hyigiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat

meningkatkan kesehatan. Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan kendati

demikian pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup, seseorang juga harus termotivasi

untuk memelihara personal hygiene. Individu dengan pengetahuan tentang

pentingnya personal hygiene akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk

mencegah dari kondisi atau keadaan sakit (Pratiwi, 2008).

Menurut asumsi peneliti, remaja dengan mayoritas berpengetahuan cukup

dan kurang tersebut didasari karena pengaruh informasi, umur dan fasilitas

STIKes Santa Elisabeth Medan


58
STIKes Santa Elisabeth Medan
sekolah seperti, belum ada buku kesehatan reproduksi yang ada di perpustakaan,

tidak berjalannya Unit Kesehatan Sekolah dan kurangnya pemanfaatan internet di

sekolah serta kurangnya informasi maupun penyuluhan kesehatan yang diberikan

kepada siswi tentang personal hygiene tentang pengertian menstruasi, perubahan

hormon saat menstruasi, personal hygiene saat menstruasi dan tujuan personal

hygiene saat menstruasi. Sehingga, remaja kurang informasi ataupun kurang

mengerti tentang personal hygiene saat menstruasi. Pengetahuan tentang personal

hygiene saat menstruasi sendiri dapat diperoleh dari beberapa sumber informasi

yaitu, pendidikan kesehatan, penyuluhan, pengalaman, media massa serta

lingkungan.

5.3.2 Pengetahuan Pengertian Menstruasi

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan

bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang pengertian menstruasi yaitu mayoritas

remaja memiliki pengetahuan kurang yaitu 18 orang (60,0%) dan minoritas

remaja memiliki pengetahuan baik sebanyak 2 orang (6,7%).

Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan.

Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa

organ kandungan telah berfungsi matang. Pada umumnya, remaja yang

mengalami menarche adalah pada usia 12 tahun sampai dengan 16 tahun. Periode

ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan lainnya.

Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada umur

12-16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-33 hari, dengan lamanya

menstruasi selama 2-7 hari.

STIKes Santa Elisabeth Medan


59
STIKes Santa Elisabeth Medan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irtawati

pada tahun 2019 dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Mengenai

Hygiene Saat Menstruasi Di SMP N I Tawangmangu”. Berdasarkan tingkat

pengetahuan remaja putri pengertian menstruasi paling banyak pada kategori

cukup sebanyak 42 responden (41,0%) dan paling sedikit pada kategori kurang

sebanyak 25 responden (23,8%).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irtawati yaitu, Menstruasi adalah

proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan

yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi

matang. Umumnya, remaja mengalami menarche adalah pada usia 12-16 tahun

(Kusmiran, 2011). Tingkat pengetahuan yang paling rendah, yang diartikan

sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk

mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima.

Menurut asumsi peneliti, remaja dengan berpengetahuan kurang tersebut

didasari kurangnya informasi maupun penjelasan dan pemahaman mengenai

materi pengertian menstruasi. Sehingga, remaja kurang informasi ataupun kurang

memahami dengan apa yang dimaksud dengan pengertian menstruasi.

Pengetahuan tentang menstruasi sendiri dapat diperoleh dari beberapa sumber

informasi yaitu, pendidikan kesehatan, penyuluhan, pengalaman, media massa

serta lingkungan.

Dalam penelitian ini responden dengan mayoritas pengetahuan kurang

tentang pengertian menstruasi termasuk dalam kategori “tahu” yang artinya

STIKes Santa Elisabeth Medan


60
STIKes Santa Elisabeth Medan
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

5.3.3 Pengetahuan Perubahan Hormon Saat Menstruasi

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan

bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang perubahan hormon saat menstruasi

yaitu mayoritas remaja memiliki pengetahuan baik yaitu 17 orang (56,7%) dan

minoritas remaja memiliki pengetahuan kurang yaitu 3 orang (10,0%).

Perubahan hormon tubuh saat menstruasi sangat berkaitan dengan

Penyakit Menular Seksual. Seperti kadar hormon naik dan turun selama siklus

menstruasi wanita, mereka dapat mempengaruhi cara dia merasa, baik secara

emosional dan fisik. Beberapa remaja, selain merasakan emosi lebih intens

daripada yang biasanya mereka lakukan, perhatikan perubahan fisik bersama

dengan periode mereka, sebagian merasa kembung atau bengkak karena retensi

air, yang lain melihat payudara bengkak dan sakit, dan terkadang sakit kepala. Hal

ini juga tidak biasa bagi perempuan untuk memiliki jerawat selama waktu-waktu

tertentu dari siklus mereka, lagi, hal ini disebabkan hormon (Admin, 2012). Tidak

seluruh wanita akan mengalami kondisi ini sehingga hanya wanita yang lebih

peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur

Rahmawaty Agra pada tahun 2016 dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja

Putri Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi SMA Negeri 1

Sungguminasa Tahun 2016” yang berpengetahuan baik sebanyak 30 responden

STIKes Santa Elisabeth Medan


61
STIKes Santa Elisabeth Medan
(44,8%), berpengetahuan cukup sebanyak 34 responden (50,7%) dan

berpengetahuan kurang sebanyak 3 responden (4,5%).

Berdasarkan asumsi Nur Rahmawaty, Tingkat pengetahuan remaja putri

tentang perubahan hormon saat menstruasi yang baik diharapkan remaja siap

dalam menghadapi gejala-gejala perubahan hormon tersebut setiap menstruasi.

Walaupun tidak berbahaya, namun setiap kkali dirasakan mengganggu bagi

wanita yang mengalaminya. Gejala-gejala perubahan hormon saat menstruasi

yang dialami setiap wanita itu tidak sama dan kadang juga dapat mengganggu

aktiitas pekerjaan (Badriyah, 2012)

Menurut asumsi peneliti, remaja dengan berpengetahuan baik tersebut

didasari karena sudah pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi

termasuk perubahan hormon saat menstruasi. Selain itu, responden mendapatkan

pengetahuan terkait gejala akibat perubahan hormon saat menstruasi dari

pengalaman baik pengalaman sendiri maupun mendapatkan informasi dari teman

yang pernah mengalaminya.

Dalam penelitian ini responden dengan mayoritas pengetahuan baik

tentang perubahan hormon saat menstruasi termasuk dalam kategori Aplikasi

diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).

5.3.4 Pengetahuan Personal Hygiene Saat Menstruasi

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan

bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang personal hygiene saat menstruasi yaitu

STIKes Santa Elisabeth Medan


62
STIKes Santa Elisabeth Medan
mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 14 orang (46,7%) dan

minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (13,3%).

Kebersihan perorangan atau personal hygiene merupakan suatu tindakan

untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk menjaga

kesejahteraan fisik dan psikis (Laily dan Sulistyo, 2012). Salah satu dampak

kurang dari menjaga personal hygine adalah terjadinya keputihan. Sebuah

penelitian yang menunjukan kecenderungan bahwa infeksi saluran kemih (ISK)

,Human Papiloma Virus (HPV) disebabkan karena kurangnya pengetahuan wanita

dalam menjaga kebersihan terutama dan menjaga kebersihan kewanitaan pada saat

menstruasi sehingga virus tersebut dapat berkembang biak dalam organ

reproduksi wanita yang dalam kondisi lembab. Masalah fisik yang mungkin

timbul dari kurangnya pengetahuan adalah kurangnya personal hygiene sehingga

beresiko untuk terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur

Rahmawaty Agra pada tahun 2016 yang berpengatahuan baik sebanyak 43

responden (64,2%), berpengetahuan cukup sebanyak 22 responden (32,8%) dan

berpengetahuan kurang sebanyak 2 responden (3%).(Agra, 2016)

Berdasarkan asumsi Nur Rahmawaty Agra, Personal Hygiene adalah

pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko

terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit (Proverawati, 2009).

Pengetahuan tentang personal hygiene kewanitaan sangatlah penting untuk

diketahui oleh sebagian besar wanita, karena semua wanita perlu merawat alat

kelamin dengan baik. Hal ini dikarenakan pengetahuan remaja putri tentang

STIKes Santa Elisabeth Medan


63
STIKes Santa Elisabeth Medan
higiene menstruasi cenderung belum adekuat, terlebih berhubungan dengan

genetalia. Penanganan kebersihan diri yang tidak benar dan tidak higienis dapat

mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme secara berlebihan dan pada akhirnya

mengganggu fungsi reproduksi

Menurut asumsi peneliti, remaja dengan berpengetahuan baik tersebut

didasari karena sudah pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi

termasuk personal hygiene saat menstruasi. Selain itu, responden mendapatkan

pengetahuan terkait personal hygiene saat menstruasi sangatlah penting bagi

wanita agar menjaga tidak masuknya mikroorganisme kedalam kemaluan dengan

merawat alat kelamin dengan baik. Dari pengalaman baik pengalaman sendiri

maupun mendapatkan informasi dari teman yang pernah mengalaminya.

Dalam penelitian ini responden dengan mayoritas pengetahuan baik

tentang personal hygiene saat menstruasi termasuk dalam kategori Aplikasi

diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).

5.3.5 Pengetahuan Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi

Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan

bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang personal hygiene saat menstruasi yaitu

mayoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (73,3%) dan

minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (6,7%).

Tujuan dari perawatan selama menstruasi adalah untuk pemeliharaan

kebersihan dan kesehatan individu yang dilakukan selama masa menstruasi

STIKes Santa Elisabeth Medan


64
STIKes Santa Elisabeth Medan
sehingga mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis serta dapat meningkatkan

derajat kesehatan seseorang.

Menurut asumsi peneliti, remaja dengan berpengetahuan baik tersebut

didasari karena sudah pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi

termasuk tujuan personal hygiene saat menstruasi. Selain itu, responden

mendapatkan pengetahuan terkait tujuan personal hygiene saat menstruasi yaitu

tujuan dari personal hygiene tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan fisik

maupun kesehatan remaja dari personal hygiene yang dilakukan saat menstruasi.

Pengalaman bisa didapat dari pengalaman sendiri maupun mendapatkan informasi

dari teman yang pernah mengalaminya.

Dalam penelitian ini responden dengan mayoritas pengetahuan baik

tentang perubahan hormon saat menstruasi termasuk dalam kategori Aplikasi

diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).

STIKes Santa Elisabeth Medan


STIKes Santa Elisabeth Medan

BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah 30 responden mengenai

Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP

Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2021. Maka dapat disimpulkan, bahwa mayoritas remaja

memiliki pengetahuan cukup yaitu 19 orang (63,3%) dan minoritas remaja

memiliki pengetahuan kurang yaitu 4 orang (13,3%).

6.1.1 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, Tingkat Pengetahuan

Remaja berdasarkan Pengertian Menstruasi di Sekolah Menengah

Pertama Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan

Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 yang

berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (6,7%), yang berpengetahuan

cukup sebanyak 10 orang (33,3%) dan berpengetahuan kurang

sebanyak 18 orang (60,0%).

6.1.2 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, Tingkat Pengetahuan

Remaja berdasarkan Perubahan Hormon Saat Menstruasi di Sekolah

Menengah Pertama Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar

Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 yang

berpengetahuan baik sebanyak 17 orang (56,7%), yang berpengetahuan

cukup sebanyak 10 orang (33,3%) dan yang berpengetahuan kurang

sebanyak 3 orang (10,0%).

STIKes Santa Elisabeth Medan 67


68
STIKes Santa Elisabeth Medan
6.1.3 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, Tingkat Pengetahuan

Remaja berdasarkan Personal Hygiene Saat Menstruasi di Sekolah

Menengah Pertama Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No. 60 Mabar

Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 yang

berpengetahuan baik sebanyak 14 orang (46,7%), yang berpengetahuan

cukup sebanyak 12 orang (40,0%) dan yang berpengetahuan kurang

sebanyak 4 orang (13,3%).

6.1.4 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, Tingkat Pengetahuan

Remaja berdasarkan Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi di

Sekolah Menengah Pertama Swasta Bahagia di Jalan Mangaan I No.

60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun

2021 yang berpengetahuan baik sebanyak 22 orang (73,3%), yang

berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang (20,0%) dan bepengetahuan

kurang sebanyak 2 orang (6,7%).

6.2 Saran

1. Bagi Remaja

Diharapkan kepada remaja untuk lebih meningkatkan pengetahuan

khususnya tentang personal hygiene saat menstruasi dengan cara

membaca, memahami dan mengikuti seminar penyuluhan serta

ekstrakulikuler yang ada disekolah seperti PMR yang dapat diadakan ±

sekali seminggu guna meningkatkan pelayanan pembelajaran atau

pemahaman pada remaja tentang personal hygiene tersebut.

STIKes Santa Elisabeth Medan


69
STIKes Santa Elisabeth Medan
2. Kepada SMP Swasta Bahagia

Peneliti mengharapkan agar pihak sekolah dapat memberikan lebih

banyak informasi untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang

personal hygiene saat menstruasi. Dengan memanfaatkan fasilitas-

fasilitas sekolah seperti PMR yang dapat diadakan ± sekali seminggu

dan menambahkan buku tentang kesehatan reproduksi remaja di

perpustakaan agar dapat meningkatkan pemahaman pada remaja

tentang Pengetahuan Personal Hygiene Saat Menstruasi supaya

mengurangi jumlah remaja yang pemahamanya masih kurang dengan

cara lebih memberikan edukasi, pembelajaran dan penyuluhan

mengenai Personal Hygiene Saat Menstruasi.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Disarankan kepada peneliti lain agar dapat melakukan penelitian lebih

lanjut untuk menambah wawasan bagi peneliti lain dengan menggali

lebih dalam lagi apa saja faktor penyebab yang menghalangi remaja

mendapatkan sumber informasi mengenai pengetahuan tentang

personal hygiene saat menstruasi.

4. Kepada Institusi

Peneliti menyarankan institusi pendidikan terkait harus meningkatkan,

membimbing dan mengoreksi pelaksanaan penelitian mengenai

pengetahuan remaja tentang personal hygiene saat menstruasi serta

dapat memperkaya ilmu dan referensi baru bagi peneliti selanjutnya.

STIKes Santa Elisabeth Medan


STIKes Santa Elisabeth Medan

DAFTAR PUSTAKA

A. Wawan, D. M. (2019). PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MANUSIA


(B. Jhon (ed.); III). Nuha Medika.
Adila, W., Rinjani, M., & Cinderela, P. (2019). Tingkat pengetahuan remaja
tentang personal hygiene. Journal of Psychological …, 1(2), 59–66.
https://www.ukinstitute.org/journals/jopp/article/view/joppv1i208
Agra, N. R. (2016). GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI SMA NEGERI 1
SUNGGUMINASA TAHUN 2016. June.
Annisa, V. S. N., Istiningtyas, A., & Sholikhah, M. M. (2020). Gambaran Tingkat
Pengetahuan Manajemen Kesehatan Menstruasi Pada Remaja Putri Di MTs
Negeri 1 Karanganyar. 1–11.
Astani, N. M. M. (2019). Determinan Yang Mempengaruhi Perilaku Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pada Remaja Putri Di Smp X Kota Surabaya.
11(1), 1–14.
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-
8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciu
rbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484
_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Astuti, R. (2017). Hubungan Pengetahuan tentang Personal Hygiene dengan
Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Remaja Putri Kelas XI di
SMA Negeri 1 Pajangan Bantul. Universitas ‘Aisyiyah, 8(1), 1–17.
Gibson, L., Yamakoshi, B., Burgers, L., & Alleman, P. (2019). Menstrual Health
and Hygiene. 93.
www.unicef.org/wash%0Ahttps://www.unicef.org/wash/files/UNICEF-
Guidance-menstrual-health-hygiene-2019.pdf
Irtawati, N.Kadek SEP, U. (2019). TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI
MENGENAI HYGIENE SAAT MENSTRUASI DI SMP N I TAWANGMANGU
Irtawati. 3(1), 44–64.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Infodatin Reproduksi
Remaja-Ed.Pdf. In Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja (pp. 2442–7659).
Maharani, K. (2017). PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG
PERSONAL HYGIENE GENITALIA TERHADAP PERILAKU HYGIENE
SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 3 TEMPEL
SLEMAN.
Meilan, N. (2019). Pengetahuan Remaja Kelas VII Tentang Personal Hygiene
Saat Menstruasi di SMPN 31 Kota Bekasi Tahun 2018. 9(2012), 249–254.

STIKes Santa Elisabeth Medan 70


71
STIKes Santa Elisabeth Medan
Palupi, T. D., Pristya, T. Y. R., & Novirsa, R. (2020). Myths about menstrual
personal hygiene among female adolescents. Kesmas, 15(2), 80–85.
https://doi.org/10.21109/KESMAS.V15I2.2719
Pemiliana, P. D., Agustina, W., & Verayanti, D. (2019). Perilaku Remaja Putri
Dengan Personal Hygiene Saat Menstruasi Di Sma Etidlandia Medan Tahun
2018. Gaster, 17(1), 62. https://doi.org/10.30787/gaster.v17i1.341
Pramesti, H. D. (2019). ERBEDAAN PENINGKATAN PENGETAHUAN
MENSTRUAL HYGIENE MENGGUNAKAN MEDIA BOOKLET DAN
LEAFLET PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN AN-NUR,
SEWON, BANTUL.
Pratiwi, D., & Marlina, M. (2020). Hubungan Pengetahuan Tentang Personal
Hygiene pada Remaja Putri Kelas XI Dengan Keputihan di SMK Negeri 3
Medan Tahun 2019. 20(2), 586. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.922
Sulaikha, I. (2018). HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI
DENGAN KEJADIAN PRURITUS VULVAE PADA REMAJA. 121.
Yuni, N. E. (2019). Buku Saku Personal Hygiene (II). Nuha Medika.

STIKes Santa Elisabeth Medan


72
STIKes Santa Elisabeth Medan
INFORMED CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipan)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini


: Nama (Inisial):
Umur :
Alamat :
Menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah
mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Rany Ulina Gultom
dengan judul Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Personal Hygiene Saat
Menstruasi Di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar
Kecamatan Medan Deli Tahun 2021.
Saya berharap jawaban yang saya berikan dijaga kerahasiaannya,
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak mana pun.

Medan, 09 Juni 2021

Peneliti Responden

(Rany Ulina Gultom) ( )

STIKes Santa Elisabeth Medan


73
STIKes Santa Elisabeth Medan
KUESIONER TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI
Petunjuk :

1. Isilah identitas anda secara lengkap dan benar

2. Bacalah dengan teliti pernyataan sebelum anda menjawab

3. Berilah jawaban yang benar dan sejujurnya menurut pendapat anda agar di

peroleh data yang benar, akurat dan obyetif.

4. Berilah tanda cheklis (√) pada kotak dan pada jawaban yang anda anggap

benar.

A. Karakteristik Responden

No. Responden : (di isi oleh petugas)

Tanggal :

Nama Responden :

B. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda cheklis (√) pada setiap item pertanyaan yang paling tepat

1. Pengertian menstruasi
NO. PERNYATAAN BENAR SALAH
1. Haid adalah keluarnya darah dari daerah kemaluan
setiap bulan akibat meluruhnya dinding rahim
karena sel telur tidak dibuahi
2. Perempuan mulai haid pada umur ± 14 tahun
3. Siklus haid adalah jarak antara hari pertama haid
dengan hari pertama haid berikutnya
4. Haid di katakan normal jika siklus haid melebihi 35
hari
5. Pada saat haid darah yang keluar sebanyak 80 ml
6. Haid berlangsung 3-10 hari
7. Ovulasi adalah proses keluarnya ovum (sel telur)
dari ovarium (kelenjar kelamin)

STIKes Santa Elisabeth Medan


74
STIKes Santa Elisabeth Medan
8. Haid terjadi ± 14 hari setelah ovulasi jika sel telur
(ovum) tidak dibuahi
9. Haid di katakan normal jika haid terjadi 2 kali
dalam satu bulan
10. Siklus haid 24-35 hari
2. Perubahan hormon pada saat menstruasi
NO. PERNYATAAN BENAR SALAH
11. Saat haid suhu tubuh cenderung meningkat
12. Pada saat haid payudara akan terasa nyeri
13. Keputihan terjadi diakibatkan oleh faktor hormon
14. Saat haid payudara akan akan membesar sekitar 15-
30 cm
15. Pembesaran payudara akan kembali normal setelah
haid
16. Pembesaran payudara merupakan tanda pertama
wanita pubertas
17. Perempuan akan lebih mudah emosi pada saat haid
18. Terjadinya kram (disminorhea) pada saat haid
diakibatkan karena perubahan hormon
19. Sebelum dan sesudah haid perempuan akan
mengalami
Keputihan
20. Kenaikan suhu pada saat haid adalah sebanyak 1
derajat
3. Personal hygiene saat menstruasi
NO. PERNYATAAN BENAR SALAH
21. Saat haid dianjurkan mengganti pembalut 2 kali
sehari
22. Pada saat haid tidak dianjurkan pemakaian sabun
atau zat kimia untuk membersihkan daerah
kemaluan
23. Jika tidak menjaga kebersihan saat haid akan
menyebabkan infeksi pada daerah kemaluan
24. Cara membasuh darah kemaluan adalah dari arah
belakang kearah depan
25. Penggunaan wc yang kotor dapat menyebabkan
pertumbuhan bakteri pada daerah kemaluan
26. Penggunaan celana yang ketat dianjurkan saat haid
27. Keputihan abnormal adalah cairan yang keluar dari
daerah kemaluan yang berwarna dan berbau busuk
28. Keputihan abnormal adalah dampak tidak mejaga
kebersihan pada daerah kemaluan

STIKes Santa Elisabeth Medan


75
STIKes Santa Elisabeth Medan
4.Tujuan personal hygiene saat menstruasi
NO. PERNYATAAN BENAR SALAH
29. Salah satu tujuan menjaga kebersihan saat haid
adalah untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi
pada daerah kemaluan
30. Kebersihan diri saat haid adalah tindakan untuk
memelihara kesehatan dan kebersihan pada daerah
kemaluan saat haid
31. Dilakukan personal hyiene akan mendapatkan
kesejahteraan fisik dan psikis serta dapat
meningkatkan derajat kesehatan saat haid

STIKes Santa Elisabeth Medan


76
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


77
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


78
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


79
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


80
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


81
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


82
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


83
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


84
STIKes Santa Elisabeth Medan
MASTER DATA

STIKes Santa Elisabeth Medan


85
STIKes Santa Elisabeth Medan
MASTER DATA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
PENGERTIAN MENSTRUASI
NO NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TOTAL KATEGORI
1 N 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 CUKUP
2 A 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6 CUKUP
3 S 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 5 KURANG
4 SL 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7 CUKUP
5 Z 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 5 KURANG
6 M 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 CUKUP
7 E 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 CUKUP
8 I 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 5 KURANG
9 NS 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6 CUKUP
10 PH 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 6 CUKUP
11 IR 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 5 KURANG
12 F 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 5 KURANG
13 PB 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 5 KURANG
14 SN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK
15 NA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 BAIK
16 L 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 CUKUP
17 SA 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 6 CUKUP
18 K 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 3 KURANG
19 NAS 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3 KURANG
20 T 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 KURANG
21 AN 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3 KURANG
22 NH 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 4 KURANG
23 D 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 6 CUKUP
24 C 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 KURANG
25 NV 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 KURANG
26 AP 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 KURANG
27 TW 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3 KURANG
28 AV 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 KURANG
29 IS 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 3 KURANG
30 AA 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 5 KURANG

STIKes Santa Elisabeth Medan


86
STIKes Santa Elisabeth Medan
PENGERTIAN MENSTRUASI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid A 1 3,3 3,3 3,3

AA 1 3,3 3,3 6,7

AN 1 3,3 3,3 10,0

AP 1 3,3 3,3 13,3

AV 1 3,3 3,3 16,7

C 1 3,3 3,3 20,0

D 1 3,3 3,3 23,3

E 1 3,3 3,3 26,7

F 1 3,3 3,3 30,0

I 1 3,3 3,3 33,3

IR 1 3,3 3,3 36,7

IS 1 3,3 3,3 40,0

K 1 3,3 3,3 43,3

L 1 3,3 3,3 46,7

M 1 3,3 3,3 50,0

N 1 3,3 3,3 53,3

NA 1 3,3 3,3 56,7

NAS 1 3,3 3,3 60,0

NH 1 3,3 3,3 63,3


NS 1 3,3 3,3 66,7

NV 1 3,3 3,3 70,0

PB 1 3,3 3,3 73,3

PH 1 3,3 3,3 76,7

S 1 3,3 3,3 80,0

SA 1 3,3 3,3 83,3

SL 1 3,3 3,3 86,7

SN 1 3,3 3,3 90,0

T 1 3,3 3,3 93,3

TW 1 3,3 3,3 96,7

Z 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

STIKes Santa Elisabeth Medan


87
STIKes Santa Elisabeth Medan
MASTER DATA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
PERUBAHAN HORMON SAAT MENSTRUASI
NO NAMA P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TOTAL KATEGORI
1 N 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 BAIK
2 A 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 KURANG
3 S 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 4 KURANG
4 SL 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 BAIK
5 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK
6 M 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 CUKUP
7 E 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 BAIK
8 I 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 CUKUP
9 NS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 BAIK
10 PH 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 BAIK
11 IR 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 BAIK
12 F 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 CUKUP
13 PB 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 BAIK
14 SN 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 7 CUKUP
15 NA 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 5 KURANG
16 L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 BAIK
17 SA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 BAIK
18 K 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 BAIK
19 NAS 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 CUKUP
20 T 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 BAIK
21 AN 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 CUKUP
22 NH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 BAIK
23 D 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 BAIK
24 C 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 6 CUKUP
25 NV 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 6 CUKUP
26 AP 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 6 CUKUP
27 TW 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 BAIK
28 AV 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 CUKUP
29 IS 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 BAIK
30 AA 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 BAIK

STIKes Santa Elisabeth Medan


88
STIKes Santa Elisabeth Medan
PERUBAHAN HORMON SAAT MENSTRUASI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid A 1 3,3 3,3 3,3

AA 1 3,3 3,3 6,7

AN 1 3,3 3,3 10,0

AP 1 3,3 3,3 13,3

AV 1 3,3 3,3 16,7

C 1 3,3 3,3 20,0

D 1 3,3 3,3 23,3

E 1 3,3 3,3 26,7

F 1 3,3 3,3 30,0

I 1 3,3 3,3 33,3

IR 1 3,3 3,3 36,7

IS 1 3,3 3,3 40,0

K 1 3,3 3,3 43,3

L 1 3,3 3,3 46,7

M 1 3,3 3,3 50,0

N 1 3,3 3,3 53,3

NA 1 3,3 3,3 56,7

NAS 1 3,3 3,3 60,0

NH 1 3,3 3,3 63,3


NS 1 3,3 3,3 66,7

NV 1 3,3 3,3 70,0

PB 1 3,3 3,3 73,3

PH 1 3,3 3,3 76,7

S 1 3,3 3,3 80,0

SA 1 3,3 3,3 83,3

SL 1 3,3 3,3 86,7

SN 1 3,3 3,3 90,0

T 1 3,3 3,3 93,3

TW 1 3,3 3,3 96,7

Z 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

STIKes Santa Elisabeth Medan


89
STIKes Santa Elisabeth Medan
MASTER DATA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI
NO NAMA P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 TOTAL KATEGORI
1 N 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BAIK
2 A 0 0 1 1 0 1 1 0 4 CUKUP
3 S 1 0 1 1 1 1 1 0 6 BAIK
4 SL 1 0 1 1 0 0 1 0 4 CUKUP
5 Z 1 1 1 1 1 1 1 1 8 BAIK
6 M 0 1 1 1 1 0 1 1 6 BAIK
7 E 1 1 1 1 1 0 1 1 7 BAIK
8 I 1 1 1 1 0 0 1 1 6 BAIK
9 NS 1 1 1 1 1 0 1 1 7 BAIK
10 PH 1 1 1 0 1 0 1 0 5 CUKUP
11 IR 1 1 0 1 1 1 1 1 7 BAIK
12 F 1 1 1 1 0 0 0 0 4 CUKUP
13 PB 1 0 1 0 1 0 0 1 4 CUKUP
14 SN 1 1 1 1 1 1 1 0 7 BAIK
15 NA 0 0 0 1 1 1 1 0 4 CUKUP
16 L 1 1 1 0 0 0 0 1 4 CUKUP
17 SA 1 1 0 1 1 0 1 1 6 BAIK
18 K 1 0 0 1 1 0 0 0 3 KURANG
19 NAS 1 0 1 1 0 0 0 0 3 KURANG
20 T 1 1 1 1 1 1 0 0 6 BAIK
21 AN 1 0 1 1 0 0 0 0 3 KURANG
22 NH 0 0 1 1 0 0 0 0 2 KURANG
23 D 1 1 1 1 1 0 0 1 6 BAIK
24 C 1 1 1 1 1 0 0 0 5 CUKUP
25 NV 1 0 1 1 1 0 0 0 4 CUKUP
26 AP 1 0 1 1 1 0 0 0 4 CUKUP
27 TW 1 1 0 1 1 1 1 0 6 BAIK
28 AV 1 1 1 1 1 0 0 0 5 CUKUP
29 IS 0 1 1 1 1 0 1 1 6 BAIK
30 AA 1 0 1 1 1 0 0 0 4 CUKUP

STIKes Santa Elisabeth Medan


90
STIKes Santa Elisabeth Medan
PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid A 1 3,3 3,3 3,3

AA 1 3,3 3,3 6,7

AN 1 3,3 3,3 10,0

AP 1 3,3 3,3 13,3

AV 1 3,3 3,3 16,7

C 1 3,3 3,3 20,0

D 1 3,3 3,3 23,3

E 1 3,3 3,3 26,7

F 1 3,3 3,3 30,0

I 1 3,3 3,3 33,3

IR 1 3,3 3,3 36,7

IS 1 3,3 3,3 40,0

K 1 3,3 3,3 43,3

L 1 3,3 3,3 46,7

M 1 3,3 3,3 50,0

N 1 3,3 3,3 53,3

NA 1 3,3 3,3 56,7

NAS 1 3,3 3,3 60,0

NH 1 3,3 3,3 63,3


NS 1 3,3 3,3 66,7

NV 1 3,3 3,3 70,0

PB 1 3,3 3,3 73,3

PH 1 3,3 3,3 76,7

S 1 3,3 3,3 80,0

SA 1 3,3 3,3 83,3

SL 1 3,3 3,3 86,7

SN 1 3,3 3,3 90,0

T 1 3,3 3,3 93,3

TW 1 3,3 3,3 96,7

Z 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

STIKes Santa Elisabeth Medan


91
STIKes Santa Elisabeth Medan
MASTER DATA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
TUJUAN PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI

TUJUAN PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid A 1 3,3 3,3 3,3

AA 1 3,3 3,3 6,7

AN 1 3,3 3,3 10,0

AP 1 3,3 3,3 13,3

AV 1 3,3 3,3 16,7

C 1 3,3 3,3 20,0

D 1 3,3 3,3 23,3

E 1 3,3 3,3 26,7

F 1 3,3 3,3 30,0

I 1 3,3 3,3 33,3

IR 1 3,3 3,3 36,7

IS 1 3,3 3,3 40,0

K 1 3,3 3,3 43,3

L 1 3,3 3,3 46,7

M 1 3,3 3,3 50,0

N 1 3,3 3,3 53,3

NA 1 3,3 3,3 56,7


NAS 1 3,3 3,3 60,0

NH 1 3,3 3,3 63,3

NS 1 3,3 3,3 66,7

NV 1 3,3 3,3 70,0


PB 1 3,3 3,3 73,3

PH 1 3,3 3,3 76,7

S 1 3,3 3,3 80,0

SA 1 3,3 3,3 83,3

SL 1 3,3 3,3 86,7

SN 1 3,3 3,3 90,0

T 1 3,3 3,3 93,3

TW 1 3,3 3,3 96,7

Z 1 3,3 3,3 100,0

STIKes Santa Elisabeth Medan


92
STIKes Santa Elisabeth Medan

Total 30 100,0 100,0

Pengetahuan : Baik

Cukup

Kurang

NO NAMA P29 P30 P31 TOTAL KATEGORI


1 N 1 1 1 3 BAIK
2 A 0 1 1 2 CUKUP
3 S 1 1 1 3 BAIK
4 SL 1 1 1 3 BAIK
5 Z 1 1 1 3 BAIK
6 M 1 1 1 3 BAIK
7 E 1 1 1 3 BAIK
8 I 1 1 1 3 BAIK
9 NS 1 1 1 3 BAIK
10 PH 1 1 1 3 BAIK
11 IR 1 1 1 3 BAIK
12 F 1 1 0 2 CUKUP
13 PB 1 1 1 3 BAIK
14 SN 1 1 1 3 BAIK
15 NA 0 1 1 2 CUKUP
16 L 1 1 0 2 CUKUP
17 SA 1 1 0 2 CUKUP
18 K 0 1 0 1 KURANG
19 NAS 0 0 1 1 KURANG
20 T 1 1 1 3 BAIK
21 AN 1 1 1 3 BAIK
22 NH 1 1 1 3 BAIK
23 D 1 1 1 3 BAIK
24 C 1 1 1 3 BAIK
25 NV 1 1 1 3 BAIK
26 AP 1 1 1 3 BAIK
27 TW 1 1 1 3 BAIK
28 AV 1 1 1 3 BAIK
29 IS 1 1 1 3 BAIK
30 AA 1 1 0 2 CUKUP

STIKes Santa Elisabeth Medan


93
STIKes Santa Elisabeth Medan
DOKUMENTASI PENELITIAN

STIKes Santa Elisabeth Medan


94
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


95
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


96
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan


97
STIKes Santa Elisabeth Medan

STIKes Santa Elisabeth Medan

Anda mungkin juga menyukai