Oleh:
RANY ULINA GULTOM
022018031
SKRIPSI
Oleh:
RANY ULINA GULTOM
022018031
ABSTRAK
(xx + 67 + lampiran)
ABSTRACT
(xx + 67 + attachments)
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur Peneliti Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2021”.
Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021. Ini dapat
terselesaikan karena adanya bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini peneliti
1. Mestiana Br. Karo, M.Kep., DNSc selaku Ketua STIKes Santa Elisabeth
Elisabeth Medan.
4. Risda Mariana Manik, SST., M.K.M selaku Dosen Pembimbing Skripsi ini
7. Ibu Sufazrina, S.pd yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
9. Seluruh staf dosen Program Studi D3 Kebidanan yang telah memberi ilmu,
10. Seluruh staf pegawai yang telah memberi ilmu, nasehat dan bimbingan kepada
11. Sr.Veronika, FSE sebagai koordinator Asrama dan ibu asrama unit Antonete
Abdi Candra, Wira, Olivia dan Justin Gultom dan seluruh keluargaku tercinta
yang telah memberikan motivasi, dukungan moral, material, dan doa kepada
13. Seluruh teman-teman Prodi D3 Kebidanan Angkatan XVIII dan orang yang
masih belum peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi,
dengan baik.
semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan dan bantuan yang
telah diberikan kepada peneliti dan peneliti berharap semoga Skripsi ini dapat
Hormat Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN .......................................................................................... i
SAMPUL DALAM ......................................................................................... ii
PERSYARATAN GELAR ............................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
TANDA PERSETUJUAN ............................................................................. v
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................. vi
TANDA PENGESAHAN ............................................................................... vii
SURAT PEERNYATAAN PUBLIKASI ..................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................ x
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xviii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.3 Defenisi Operasional Tingkat Pengetahuan Remaja tentang
Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia
Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021................................... 38
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Tingkat Pengetahuan Remaja
tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta
Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan
Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 ................................. 36
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1
PENDAHULUAN
kaum muda (youth) untuk usia antara 15-24 tahun. Sementara itu, menurut The
rentang usia remaja adalah 11-21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu
remaja awal (11-14 tahun), remaja menengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-
Indonesia sekitar 20% (mencapai lebih dari 45 juta jiwa) dari jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2019 dan setengahnya adalah remaja putri (Bappenas,
2019).(Astani, 2019)
lapisan dalam rahim, yang mengandung banyak pembuluh darah dan telur yang
tidak dibuahi. Dan wanita juga harus menjaga kebersihan untuk memastikan organ
reproduksinya bersih dan bebas dari infeksi. Dampak dari tidak menjaga
kebersihan saat haid antara lain lebih mudah terkena infeksi saluran kemih, infeksi
(7%), 12 tahun (23%), usia 13 tahun (29%), usia 14 tahun (24%) dan usia 15
kesehatan dan kebersihan pada daerah kewanitaan pada saat menstruasi agar
terhindar dari bakteri yang menyababkan infeksi. Tujuan dari perawatan selama
siswi yang memiliki pengetahuan yang kurang baik terhadap personal hygiene,
al., 2019)
Menurut WHO Regional Office for South East Asia tahun 2018, hygiene
individu atau personal dan sanitasi berada pada nomer 3 dan kesehatan reproduksi
dasar dan menengah tanpa air dan sabun yang tersedia untuk mencuci tangan,
remaja putri yang sering mengalami keluhan setelah menstruasi akibat tidak
menjaga kebersihannya yaitu pruritus vulvae ditandai dengan adanya sensasi gatal
kurangnya hygiene pada organ genitalia masih cukup tinggi, jumlah penderita
memunculkan resiko kanker serviks 19,386 kali lebih besar daripada perempuan
yang memiliki personal hygiene yang baik (Dianti dan Isfandiari, 2016).(Astani,
2019)
seperti candidiasis dan servitis yang terjadi pada anak perempuan sebanyak 86,5%
dari 100% ditemukan di Surabaya dan Malang. Penyebab tertinggi dari kasus
yang kurang ketika menstruasi (30%), dan lingkungan tidak bersih serta
Jawa Timur pada kota Surabaya dan Malang sebanyak 86,5 %. Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR) diakibatkan karena imunitas lemah yaitu 10%, perilaku personal
hygiene yang kurang saat menstruasi yaitu 30% dan disebabkan oleh lingkungann
yang tidak bersih serta kurang sehatnya dalam penggunaan pembalut ketika
sebanyak 64 responden (61,0%) dan paling sedikit pada kategori kurang sebanyak
2020)
Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2021 dengan melakukan wawancara pada remaja putri
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian lebih
Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta Bahagia Jalan
Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun
2021?”.
Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta Bahagia Jalan
Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun
2021.
menstruasi.
menstruasi.
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 tentang tujuan personal hygiene saat
menstruasi.
1. Bagi peneliti
2. Bagi institusi
berikutnya.
3. Bagi Remaja
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang
formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal.
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek
positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang
semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan
sikap makin positif terhadap objek tertentu. Menurut teori WHO (World Health
Organization) yang dikutif oleh Notoatmodjo (2007), salah satu bentuk objek
sendiri.
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup
1. Tahu (Know)
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu”
ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rencah. Kata kerja untuk
sebagainya.
2. Memahami (Comprehention)
dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Syntesis)
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
6. Evaluasi (Evaluation)
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut
lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan
penelitian ilmiah.
a. Faktor Internal
1. Pendidikan
3. Umur
b. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan
2.2. Remaja
Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,
25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan
rentang usia remaja 10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-
19 tahun di Indonesia menurut sensus penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau
berjumlah 1,2 miliyar atau 18% dari jumlah penduduk dunia. (Kementerian
Sedangkan menurut Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja
adalah masa transisi perekmbangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang
pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir
kognitif, dan sosial emosional. Tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri
seksual.
tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan
terhadap bentuk fisik serta adanya ketergantungan yang kuat dengan teman
sebabnya.
Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku dan
Selain itu, pada masa ini remaja menemukan diri sendiri dan jati dirinya.
Pada masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran sebagai
Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam suatu
kelompok.
Pada usia remaja, terdapat masa transisi yang akan dialami. Masa transisi
tersebut menurut Gunarsa (1978) dalam disertai PKBI (2000) adalah sebagai
berikut :
melamun, dan sedih, tetapi di lain sisi akan gembira, tertawa, ataupun
marah-marah.
nilai yang dianut orang dewasa. Saat ini remaja mulai meragukan nilai-
nilai yang diterima pada waktu anak-anak dan mulai mencari nilai sendiri.
dengan baik pada setiap periode perkembangan. Tugas perkembangan adalah hal-
hal yang harus dipenuhi atau dilakukan oleh harapan sosial. Deskripsi tugas
berikut :
secara efektif.
perempuan).
3. Mencapai relasi yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik
dewasa.
kehidupan keluarga.
pekerjaan).
Perkembangan Pribadi
tertentu.
secara efektif.
peradaban bangsa.
4. Kecakapan untuk dapat terikat dalam suatu keterlibatan yang intensif pada
suatu kegiatan.
Perkembangan Sosial
(interaksi kelompok).
2.3 Menstruasi
Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa
mengalami menarche adalah pada usia 12 tahun sampai dengan 16 tahun. Periode
ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan lainnya.
Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada umur
12-16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-33 hari, dengan lamanya
Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak teratur sampai mencapai umur 18
tahun setelah itu harus sudah teratur (Manuba, 1999). Sedangkan menurut Kasdu
2008 menstruasi adalah proses keluarnya darah yang terjadi secara periodic atau
dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur yang tidak
di buahi.
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari
terjadinya haid berlangsung dengan dua siklus yaitu siklus yang terjadi pada
ovarium dan siklus yang terjadi uterus (Sherwood, 2009). Dalam proses ovulasi
yang terjadi pada ovarium, yang memegang peranan penting adalah hubungan
yang khusus. Hipotalamus menghasilkan faktor yang telah dapat diisolasi dan
dari hipofisis. Pada hipotalamus terdapat dua pusat, yaitu pusat tonik di bagian
belakang hiotalamus di daerah nucleus arkuatus, dan pusat siklik di bagian depan
Pada pengertian klinik, haid dinilai berdasarkan tiga hal. Pertama, siklus
haid yaitu jarak antara hari pertama haid dengan hari pertama haid berikutnya.
Kedua, lama haid, yaitu jarak dari hari pertama haid sampai perdarahan haid
berhenti, dan ketiga jumlah darah yang keluar selama satu kali haid. Haid
dikatakan normal bila didapatkan siklus haid, tidak kurang dari 24 hari, tetapi
tidak melebihi 35 hari, lama haid 3-7 hari, dengan jumlah darah selama haid
keluarnya ovum dari ovarium dan jika tidak dibuahi, maka ovum akan mati dan
antral pada awal siklus, diikuti ovulasi dari satu folikel dominan, yang terjadi pada
pembuahan akan diikuti dengan haid. Ovulasi yang terjadi teratur setiap bulan
akan menghasilkan siklus haid yang teratur pula (siklus ovulasi). Sedangkan
siklus anovulasi adalah siklus haid tanpa ovulasi sebelumnya. Prevalensi siklus
anovulasi paling sering didapatkan pada perempuan usia dibawah 20 tahun atau
teratur normal, memasuki masa reproduksi, masa sekitar 20-40 tahun. Selama
masa reproduksi secara umum, siklus haid teratur dan tidak mengalami
semakin mengecil variasi siklusnya, dan rerata panjang siklus pada usia 40-42
tahun mempunyai rentang variasi yang paling sedikit. Kemudian pada kurun
variasi panjang siklus haid yang semakin melebar, semakin banyak variasinya.
Pada kurun waktu tersebut, variasi rerata panjang siklus haid melebar/meningkat
akibat ovulasi yang semakin jarang. Pada perempuan dengan indek masa tubuh
yang terlalu tinggi (gemuk) atau terlalu rendah (kurus), rerata panjang siklus
fase folikuler di ovarium, sedangkan fase luteal mempunyai panjang yang tetap
berkisar antara 13-15 hari. Mulai dari menarche sampai mendekati menopause,
panjang fase luteal selalu tetap, dengan variasi yang sangat sempit atau sedikit.
Pada usia 25 tahun lebih dari 40% perempuan mempunyai panjang siklus haid
berkisar antara 25-28 hari, usia 25-35 tahun lebih dari 60% mempunyai panjang
siklus haid 28 hari, dengan variasi diantara siklus haid sekitar 15%. Kurang dari
1% perempuan mempunyai siklus haid teratur dengan panjang siklus kurang dari
21 atau lebih dari 35 hari. Hanya sekitar 20% perempuan mempunyai siklus haid
Menstruasi yang pertama kali disebut menarche. Pada wanita yang sehat
dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat
kandungannya, dan disebut haid. Usia saat anak perempuan mulai mendapat
Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel-sel darah putih,
bisa sel bulat. Stroma mengalami disintegrasi dengan hilangnya cairan dan
sekret sehingga akan terjadi kolaps dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini
akhirnya pecah.
2. Stadium menstruasi
Stadium ini berlangsung selama 3-7 hari. Pada saat ini, endometrium
3. Stadium proliferasi
Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah
tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel
4. Stadium sekresi
1. Faktor Hormon
2. Faktor Enzim
3. Faktor Vaskular
maupun vena.
4. Faktor Prostaglandin
pada haid.
Kenaikan suhu badan basal sekitar 1 °F atau 0,5 °C terjadi pada saat
ovulasi dan terus bertahan sampai terjadi haid. Hal ini disebabkan oleh
variasi hormonal pada siklus haid. Pengaruh FSH dan LH pada fase
terjadi pada fase midluteal, dimana terjadi sekresi dari progesteron yang
Sekresi dan peningkatan kedua hormon ini dalam siklus haid akan
menjelang haid dan akan kembali setelah haid sampai volume terkecil
Pada beberapa perempuan ada perubahan mood selama siklus haid, pada
fase luteal akhir ada peningkatan labilitas emosi. Perubahan ini langsung
“pecah”.
reseptor LH yang tadinya hanya berada di sel teka pada pertengahan siklus
lebih berperan selama fase folikuler. Inhibin A berperan selama fase luteal.
(Sherwood, 2009).
i. LH (Luteinizing Hormone)
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga
j. Estrogen
secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar
k. Progesteron
(Tresnawati, 2013).
lain :
1) Keputihan
Leukorea atau keputihan yaitu suatu cairan putih yang keluar dari vagina
secara berlebihan. Keputihan dibedakan menjadi dua jenis yaitu keputihan normal
biasanya terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase
sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi, juga terjadi pada rangsangan seksual.
Sedangkan, pada keputihan yang abnormal atau patologis terjadi pada infeksi alat
kelamin (infeksi bibir kelamin, liang senggama, mulut rahim, rahim dan jaringan
2) Iritasi
Iritasi adalah kulit meradang, merah, terasa gatal, panas, perih, dan
bengkak. Hal ini dapat terjadi karena banyak keringat, terlambat mandi, gesekan
baju yang ketat, dan garukan kuku. Masalah iritasi juga dapa terjadi karena orang
pembersih organ intim, seperti mencuci dengan air panas, membilas dengan sabun
terlalu banyak, dan menggunakan kompres larutan obat yang terlalu pekat.
3) Infeksi
a) Infeksi jamur
Yang menyerang kulit organ inti mada dua golongan, yaitu jamur dermatofita
b) Infeksi Bakteri
intim yang bermasalah. Namun, gejala penyakit dan tempat yang terserang
bentuk sehingga disebut koko basil. Ditemukan dalam jumlah kecil dalam
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu usaha
reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah
terinfeksi. Oleh karena itu, kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena
kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan Infeksi Saluran Reproduksi
(ISR).
mencuci muka dua sampai tiga kali sehari dapat membantu mencegah
timbulnya jerawat.
b. Kebersihan rambut
kebersihan rambut dan kulit kepala, selain itu keramas juga dapat
c. Kebersihan badan
Mandi minimal dua kali sehari dengan sabun mandi karena saat
keringat meningkat.
menstruasi. Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir harus
e. Kebersihan genetalia
genetalia karena dapat membunuh bakteri baik yang ada di vagina serta
arah depan (vagina) kebelakang (anus), tidak terbalik karena bakteri yang
ada disekitar anus bias terbawa kedalam vagina dan berisiko menimbulkan
f. Penggunaan pembalut
jam. Pembalut harus diganti setelah mandi, setelah buang air kecil dan
setelah buang air besar. Pembalut harus diganti apabila sudah penuh atau
pembalut dari bahan yang lembut dan lentur serta tidak beraroma tertentu,
pembalut bukan dari kertas daur ulang (pulp) dan pastikan pembalut tidak
tersebut dan menjadi jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur. Perawatan
h. Kebersihan pakaian
dalam. Celana dalam yang baik adalah yang berbahan katun karena
pembalut dengan kuat. Celana dalam yang ketat akan membuat sirkulasi
noda darah.
a. Citra tubuh
b. Praktik sosial
hygiene.
c. Tingkat ekonomi
dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo dan alat mandi
e. Budaya
f. Kebiasaan seseorang
g. Kondisi fisik
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta Bahagia
Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara
Kerangka Konsep
BAB 4
METODE PENELITIAN
Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi di SMP Swasta Bahagia Jalan
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
adalah remaja putri kelas IX yang jumlah keseluruhan populasi 30 responden yang
berada di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan
adalah remaja putri kelas IX yang berada di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan
Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada siswi kelas IX di SMP
Swasta Bahagia Jalan Mangaan I Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2021.
Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini
Saat Menstruasi pada Siswi kelas IX di SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I
menjawab dengan benar maka dapat nilai = 1 jika salah dapat nilai = 0. Jumlah
Jumlah soal
3 (tiga) tingkat yang didasarkan pada nilai presentase yaitu sebagai berikut :
Dengan kategori :
Dengan kategori :
Dengan kategori :
Dengan kategori :
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 24-28 Mei tahun 2021.
Pada dasarnya, penelitian ini merupakan proses penarikan dari data yang
telah dikumpulkan. Tanpa adanya data maka hasil penelitian tidak akan terwujud
dan penelitian tidak akan berjalan dengan baik. Pengambilan data dalam
penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara
1. Membuat surat ijin melalui pihak Institusi STIKes Santa Elisabeth yang
2. Pada tanggal 5 april 2021 keluar hasil ijin penelitian nomor: 436/ STIKes/
Klinik-penelitian/IV/2021
dalam penelitian.
kesempatan kepada responden apabila ada hal yang kurang dimengerti agar
dosen pembimbing.
instrumen. Kuesioner ini sudah dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas pada
Hasil uji validitas dan reliabilitas pada instrumen Tingkat Pengetahuan Remaja
tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Siswi Kelas IX di SMP Swasta
Sumatera Utara Tahun 2021 dari 31 pernyataan kuesioner yang di uji valid dan
Uji validitas dan reliabilitas di dapat dari kuesioner yang peneliti sebar
keresponden dan akan dihitung hasil jawaban responden dengan rumus sebagai
sebagai berikut :
r11 = ( n ) (1 - ∑ σt2)
n–1 σt
1. Jika rhitung > rtabel, dengan taraf signifikan a = 0.36 maka Ho ditolak
2. Jika rhitung < rtabel, dengan taraf signifikan a = 0.36 maka Ho diterima
2. jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,36 maka pertanyaan tidak reliabel
Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi dapat dilihat pada tabel
berikut :
Pengetahuan Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Siswi Kelas
Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021 yang dilakukan terhadap 30 responden
Sumatera Utara Tahun 2021 memiliki nilai r-hitung (0,36) sehingga dapat
2. Uji Reliabilitas
Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara Tahun
2021 memiliki nilai r-hitung reliabilitas = 0,522 lebih besar dari 0,36, sehingga
Prosedur survey
Etik penelitian
Ukur :
1. Pengetahuan
pengertian
menstruasi
2. Pengetahuan
perubahan hormon
saat menstruasi
3. Pengetahuan
personal hygiene
saat menstruasi
4. Pengetahuan tujuan
personal hygiene
saat menstruasi
Analisis :
Univariat
variabel yang diteliti dan disajikan secara deskriptif dengan menggunakan tabel
Menstruasi dengan cara keseluruhan data diolah secara manual untuk kemudian
P = f/N x 100 %
Keterangan:
f : Jumlah pengamatan
N: Jumlah populasi
penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar manusia.
2010). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:
1. Informed Consent
dilakukan. Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan
penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Confidentiality (kerahasiaan)
(Hidayat, 2010).
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi Sumatera Utara.
Sekolah SMP Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar mempunyai luas
tanah 3 M², dengan akses jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan
roda empat.
berbasis internet dengan daya listrik 1.300. Sarana pada sekolah terdiri dari 14
ruangan kelas, 1 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang tata usaha dan
Mangaan I No. 60 Mabar yaitu, 584 orang dengan pembagian kelas VII berjumlah
164 orang, kelas VIII berjumlah 193 orang dan kelas IX berjumlah 227 orang
Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Tabel 5.1 berikut ini.
Baik 2 6.7
Cukup 10 33.3
Kurang 18 60.0
(6,7%).
Remaja tentang Perubahan Hormon Saat Menstruasi pada Tabel 5.3 berikut ini.
Baik 17 56.7
Cukup 10 33.3
Kurang 3 10.0
Total 30 100
Remaja tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Tabel 5.4 berikut ini.
Baik 14 46.7
Cukup 12 40.0
Kurang 4 13.3
Total 30 100
Menstruasi
Remaja tentang Tujuan Personal Hygiene Saat Menstruasi pada Tabel 5.5 berikut
ini.
Baik 22 73.3
Cukup 6 20.0
Kurang 2 6.7
Total 30 100
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu
kewanitaan sangatlah penting untuk diketahui oleh sebagian besar wanita, karena
semua wanita perlu merawat alat kelamin dengan baik. Hal ini dikarenakan
Hasil penelitian oleh Irawati sesuai dengan hasil penelitian saya, dimana
paling banyak pada kategori cukup sebanyak 64 responden (61,0%) dan paling
SEP, 2019)
yang cukup bisa disebabkan karena pengaruh informasi, umur dan fasilitas
sekolah seperti, belum ada buku kesehatan reproduksi yang ada di perpustakaan,
guru, teman.
Menstruasi pada Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 1 Pajangan Bantul” antara
lain : mayoritas kategori baik yaitu 34 orang (75,6%) dan minoritas kategori
Seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik dan tinggi, maka ia akan mampu
untuk berfikir lebih kritis dalam memahami segala sesuatu. Seseorang yang
berpengetahuan baik tidak menjamin akan mempunyai sikap dan perilaku yang
positif. Karena seseorang dalam menentukan sikap dan perilaku yang utuh selain
ditentukan oleh pengetahuan, juga dipengaruhi oleh pikiran, keyakinan dan emosi
demikian pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup, seseorang juga harus termotivasi
dan kurang tersebut didasari karena pengaruh informasi, umur dan fasilitas
hormon saat menstruasi, personal hygiene saat menstruasi dan tujuan personal
hygiene saat menstruasi sendiri dapat diperoleh dari beberapa sumber informasi
lingkungan.
Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa
mengalami menarche adalah pada usia 12 tahun sampai dengan 16 tahun. Periode
ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan lainnya.
Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada umur
12-16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-33 hari, dengan lamanya
pada tahun 2019 dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Mengenai
cukup sebanyak 42 responden (41,0%) dan paling sedikit pada kategori kurang
yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi
matang. Umumnya, remaja mengalami menarche adalah pada usia 12-16 tahun
mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
serta lingkungan.
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini
yaitu mayoritas remaja memiliki pengetahuan baik yaitu 17 orang (56,7%) dan
Penyakit Menular Seksual. Seperti kadar hormon naik dan turun selama siklus
menstruasi wanita, mereka dapat mempengaruhi cara dia merasa, baik secara
emosional dan fisik. Beberapa remaja, selain merasakan emosi lebih intens
dengan periode mereka, sebagian merasa kembung atau bengkak karena retensi
air, yang lain melihat payudara bengkak dan sakit, dan terkadang sakit kepala. Hal
ini juga tidak biasa bagi perempuan untuk memiliki jerawat selama waktu-waktu
tertentu dari siklus mereka, lagi, hal ini disebabkan hormon (Admin, 2012). Tidak
seluruh wanita akan mengalami kondisi ini sehingga hanya wanita yang lebih
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur
Rahmawaty Agra pada tahun 2016 dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi SMA Negeri 1
tentang perubahan hormon saat menstruasi yang baik diharapkan remaja siap
yang dialami setiap wanita itu tidak sama dan kadang juga dapat mengganggu
bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang personal hygiene saat menstruasi yaitu
kesejahteraan fisik dan psikis (Laily dan Sulistyo, 2012). Salah satu dampak
dalam menjaga kebersihan terutama dan menjaga kebersihan kewanitaan pada saat
reproduksi wanita yang dalam kondisi lembab. Masalah fisik yang mungkin
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur
pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko
diketahui oleh sebagian besar wanita, karena semua wanita perlu merawat alat
kelamin dengan baik. Hal ini dikarenakan pengetahuan remaja putri tentang
genetalia. Penanganan kebersihan diri yang tidak benar dan tidak higienis dapat
merawat alat kelamin dengan baik. Dari pengalaman baik pengalaman sendiri
bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang personal hygiene saat menstruasi yaitu
maupun kesehatan remaja dari personal hygiene yang dilakukan saat menstruasi.
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Swasta Bahagia Jalan Mangaan I No. 60 Mabar Kecamatan Medan Deli Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2021. Maka dapat disimpulkan, bahwa mayoritas remaja
6.1.1 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, Tingkat Pengetahuan
6.1.2 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, Tingkat Pengetahuan
6.1.4 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa, Tingkat Pengetahuan
6.2 Saran
1. Bagi Remaja
lebih dalam lagi apa saja faktor penyebab yang menghalangi remaja
4. Kepada Institusi
DAFTAR PUSTAKA
Peneliti Responden
3. Berilah jawaban yang benar dan sejujurnya menurut pendapat anda agar di
4. Berilah tanda cheklis (√) pada kotak dan pada jawaban yang anda anggap
benar.
A. Karakteristik Responden
Tanggal :
Nama Responden :
B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda cheklis (√) pada setiap item pertanyaan yang paling tepat
1. Pengertian menstruasi
NO. PERNYATAAN BENAR SALAH
1. Haid adalah keluarnya darah dari daerah kemaluan
setiap bulan akibat meluruhnya dinding rahim
karena sel telur tidak dibuahi
2. Perempuan mulai haid pada umur ± 14 tahun
3. Siklus haid adalah jarak antara hari pertama haid
dengan hari pertama haid berikutnya
4. Haid di katakan normal jika siklus haid melebihi 35
hari
5. Pada saat haid darah yang keluar sebanyak 80 ml
6. Haid berlangsung 3-10 hari
7. Ovulasi adalah proses keluarnya ovum (sel telur)
dari ovarium (kelenjar kelamin)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan : Baik
Cukup
Kurang