Anda di halaman 1dari 61

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIPEREMESIS


GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS
SIKUMANA TAHUN 2022
Karya Tulis Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Ahli Madya Kebidanan (Amd.Keb)

Disusun Oleh:

SALUMINA SAMADARA
1540119027R

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG
TAHUN AKADEMIK
2022

1
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah telah di pertahankn di depan panitia Ujian Program Studi D-III
kebidanan STIKES NUSANTARA KUPANG.
Nama : Salumina Samadara
Nim : 1540119027
RProgram studi : D-III Kebidanan
Pada Hari Tanggal : Kupng, 2 Juni 2022

Penguji : Tanda Tangan


Ni Nyoman Yeyen Abriyani, S.Tr.Keb.,M.Keb
NIDN 0805109201

Pembimbing I :
Maria Judith Lokangleu.,SST,Keb.,M.Kes
NIDN 0810128903

Pembimbing II :
Sry Marlinda Christiani Wila,SST,M.Kes
NIDN 0813039101

Mengesahkan
KETUA STIKES NUSANTARA

Markus kore,S.Kep.,M.SI
NIDN 0825118404

2
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah selesai diberikan bimbingan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini memenuhi syarat dan dapat di lanjutkan untuk
penelitian Karya Tulis Ilmiah oleh :
Nama : Salumina Samadara
NIM : 1540119027R
Program Studi : D-III Kebidanan
Judul KTI : Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiperemesis
Gravidarum dengan Kejadian Anemia Tahun 2022

Kupang , 2022

MENGETAHUI

Pembimbing I Pembimbing II

Maria J.Lokangleu.,SST,Keb.,M.Kes Sry M.C.Wila,SST,M.Kes


NIDN : 0810128903 NIDN : 0813039101

Ketua Program Studi D-III Kebidanan

Maria J.Lokangleu.,SST,Keb.,M.Kes
NIDN. 0810128903

3
4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan
bimbingannya yang senantiasa berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini dengan judul” Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kejadian
anemia” di puskesmas sikumana kupang tahun 2021.
Ucapan terima kasih tak terhingga kepada ibu Maria Judith
Lokangleo,SST.M.Kes selaku pembimbing I dan ibu Sri M.C.Wila SST,M.Kes
selaku pembimbing II yang dengan setia telah memberikan arahan dan petunjuk
serta saran sehingga karya tulis ilmiah penelitian ini dapat di selesaikan dengan
baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih kepada :
1. Ibu Dherince Heke Medo,Amd,keb. Selaku ketua yayasan kunci ilmu
Stikes nusantara kupang.
2. Ibu Daeng Agus Vieya Putri Bhwa, S.Kep.,M.Si. selaku ketua Stikes
Nusantara Kupang.
3. Ibu Maria Judith Lokangleu.SST.M.Kes selaku ketua program studi DIII
Kebidanan
4. Dosen dan stasf program study DIII Kebidanan sekolah tinggi ilmu
kesehatan nusantara kupang
5. Kepala puskesmas sikumana bersama staf puskesmas yang telah
memberikan ijin sehingga penulis dapat melakukan penelitian
6. Keluarga tercinta,Bapak David Samadara,Mama Yuliana maromon, Kakak
yosi samadara,kaka feronika samadara,kakak poli samadara dan adik
novita samadara yang selalu mendukung dan memotivasi
7. Kaka tercinta ora samadara yang selalu memberikan dukungan
8. Teman-teman seangkatan D-III Kebidanan 19,dan sahabatku tercinta Heni
afliana maro yang selalu bersamaku dalam suka maupun duka
9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis
ilmiah ini

Akhirnya sebagai manusia penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini
belum sempurna.Oleh karena itu segala usul, kritik dan saran yang bersifat
membangun penulis sangat harapkan demi kesempurnaan karya Tulis ilmiah
ini.Kiranya karya Tulis ilmiah ini berguna bagi kita semua.Tuhan yesus
memberkati kita semua.

Kupang ,21 Februari 2021

Salumina Samadara

5
BIODATA PENULIS

Nama : Salumina Samadara


Tempat Tanggal Lahir : Lebelau, 16 Juni 1999
Agama : Kristen Protestan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln Ukitau, RT 11RW.07 Kelurahan
Liliba
Institusi : Diploma Kebidanan Stikes Nusantara
kupang
Riwayat Pendidikan
TK : Lulus Tahun 2006
SD : Lulus Tahun 2012
SMP : Lulus Tahun 2015
SMK : Lulus Tahun 2018
Prodi D III Kebidanan Stikes Nusantara Kupang Angkatan 2019

6
MOTTO
Tidak ada kata gagal dalam berusaha
yang ada hanya keberhasilan

7
PERSEMBAHAN
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga saya menyelesaikan tugas
akhir saya dengan baik.
Karya Tulis Ilmiah (KTI) kupersembahkan untuk orang-orang saya cintai
dan mencintai saya :
1. Bapak David Samadara dan Ibu Yuliana Maromon.
2. Kaka Saya Yosi Samadara, Feronika Samadara, Poli Samadara,
Ora Samadara dan Adik saya Novita Samadara.
3. Keluarga Besar dari Bapak dan Mama.
4. Untuk Kedua Dosen Pembimbing Saya Ibu Maria
J.Lokangleu,SST,Keb.,M.Kes dan Ibu Sri M.C. Wila SST,M.Kes

8
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG
HIPEREMESIS GRAVIDARUMDENGAN KEJADIAN ANEMIA
Salumina Samadara1, Maria Judith Lokangleu2, Sri Marlinda Christin Wila3
Program Study D-III Kebidanan STIKES Nusantara Kupang
Saluminasamadara2@gmail.com1,rialokang@gmail.com2,kbn.intanwila@gm
ail.com3
D-III Midwivery Study Program
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stikes Nusantara Kupang
Latar belakang : Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi dimana jumlah
dan ukuran sel darah merah konsentrasi hameglobin dibawah nilai batas normal
akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah untuk menangkut oksigen ke
sekitartubuh. Anemia merupakan indicator gizi buruk dan kesehatan yang buruk.
Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu
dan bayi termasuk resiko keguguran, lahir mati, prematuritas, dan berat bayi lahir
rendah (WHO,2014). Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil
tentang hyperemesis gravidarum dengan kejadian anemia di Puskesmas Sikumana
Kupang tahun 2022 Metode : Jenis penelitian menggunakan metode survei
analitik dengan rancangan cros-sectional.populasi adalah seluruh ibu hamil yang
sedang memeriksakan kehamilanya di Puskesmas Sikumana yaitu sebanyak 380
orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purrposive sampel dengan
mengunakan rumus arikuntodan di peroleh jumlah sampel 38 responden.analisis
data dengan menggunakan uji chi squae. Hasil: Penelitian menunjukan ada
hubungan pengetahuan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p
vlue =0.000 artinya nilai p<0,05 maka H1 diterima pada tingkat signifikan p<0,05
artinya terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hyperemesis
gravidarum dengan kejadian anemia. Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan
ibu hamil dengan kejadian anemia
Kata Kunci : Pengetahuan, Hiperemesis Gravidarum,Kejadian Anemia

9
ABSTRACT
RELATIONSHIP OF PREGNANT WOMEN'S KNOWLEDGE ABOUT
HYPEREMSIS GRAVIDARUM WITH ANEMIA EVENTS AT
SIKUMANA PUSKESMAS, MAULAFA DISTRICT, KUPANG CITY IN
2021

Background: Anemia in pregnancy is a condition in which the number and size


of red blood cells, the hemoglobin concentration is below the normal limit, as a
result, it can interfere with the capacity of the blood to carry oxygen around the
body. Anemia is an indicator of poor nutrition and poor health. Anemia in
pregnant women is strongly associated with maternal and infant mortality and
morbidity including the risk of miscarriage, stillbirth, prematurity, and low birth
weight (WHO, 2014). Objective: To determine the relationship between
knowledge of pregnant women about hyperemesis gravidarum with the incidence
of anemia at the Sikumana Kupang Health Center in 2022 Methods: This type of
research uses an analytical survey method with a cross-sectional design. The
population is all pregnant women who are checking their pregnancy at the
Sikumana Health Center as many as 380 people with a sampling technique that is
purposive sampling using the Arikunto formula and obtained a sample of 38
respondents. Data analysis using the chi square test. Results: The study showed
that there was a relationship between knowledge and the incidence of anemia in
pregnant women with p value = 0.000, meaning p value <0.05, then H1 was
accepted at a significant level, p <0.05, meaning that there was a relationship
between knowledge of pregnant women about hyperemesis gravidarum and the
incidence of anemia. Conclusion: There is a relationship between knowledge of
pregnant women and the incidence of anemia
Keywords: Knowledge, Hyperemesis Gravidarum, Anemia Incidence

10
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................
....................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................
....................................................................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................
....................................................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................
....................................................................................................................................
iv
BIODATA PENULIS................................................................................................
....................................................................................................................................
v
MOTTO.....................................................................................................................
....................................................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN......................................................................................................
....................................................................................................................................
vii
ABSTRAK.................................................................................................................
....................................................................................................................................
x
DAFTAR TABEL......................................................................................................
....................................................................................................................................
xi

BAB I : PENDAHUHUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
....................................................................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
....................................................................................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................
....................................................................................................................................
5
1.3.1 Tujuan Umum...................................................................................................
....................................................................................................................................
5
1.3.2 Tujuan Khusus..................................................................................................
....................................................................................................................................
5

11
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................
....................................................................................................................................
6
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................................
....................................................................................................................................
6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Tinjauan Teori....................................................................................................
....................................................................................................................................
8
2.1.1 Pengertian Pengetahuan ..................................................................................
....................................................................................................................................
9
2.1.2 Tingkat Pengetahuan........................................................................................
....................................................................................................................................
9
2.1.3 Pengukuran Pengetahuan.................................................................................
....................................................................................................................................
9
2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi pengetahuan............................................
....................................................................................................................................
9
2.2. Konsep Hiperemesis Gravidarum......................................................................
....................................................................................................................................
10
A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum..................................................................
....................................................................................................................................
10
B. Klasifikasi ...........................................................................................................
....................................................................................................................................
10
C. Etiologi ...............................................................................................................
....................................................................................................................................
10
D. Manifestasi Klinis...............................................................................................
....................................................................................................................................
10
2.3. Konsep Anemia..................................................................................................
11
A. Pengertian Anemia..............................................................................................
....................................................................................................................................
11
B. Jenis-jenis Anemia .............................................................................................
....................................................................................................................................
11

12
C. Penyebab Anemia ...............................................................................................
....................................................................................................................................
11
D. Tanda dan Gejala Anemia...................................................................................
....................................................................................................................................
11
E. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan..............................................................
....................................................................................................................................
11
F. Pengobatan dan Pencegahan Anemia..................................................................
....................................................................................................................................
11
2.4. Konsep Anemia Dalam Kehamilan...................................................................
12
A. Pengertian............................................................................................................
....................................................................................................................................
12
B. Penyebab Anemia Terhadap Kehamilan.............................................................
....................................................................................................................................
12
C. Faktor Resiko Dalam Kehamilan........................................................................
12
D. Tanda dan Gejala Anemia pada Kehamilan........................................................
....................................................................................................................................
12
E. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan....................................................................
12
F. Penatalaksanaan Anemia Pada Kehamilan..........................................................
....................................................................................................................................
12
2.5. Kerangka Teori..................................................................................................
....................................................................................................................................
13

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS...........................................


....................................................................................................................................
14
3.1 Kerangka Konseptual.........................................................................................
....................................................................................................................................
15
3.2.Hipotesis............................................................................................................
....................................................................................................................................
15

13
BAB IV METODE PENELITIAN.........................................................................
....................................................................................................................................
16
4.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian..........................................................
....................................................................................................................................
16
4.2. Lokasi dan Waktu.............................................................................................
....................................................................................................................................
16
4.3. Populasi dan Sampel.........................................................................................
....................................................................................................................................
16
4.3.1 Populasi...........................................................................................................
....................................................................................................................................
16
4.2.3 Sampel.............................................................................................................
....................................................................................................................................
16
4.4 Kerangka Operasional........................................................................................
....................................................................................................................................
16
4.5. Defenisi Operasional.........................................................................................
....................................................................................................................................
16
4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data...........................................................
....................................................................................................................................
16
4.6.1 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................
....................................................................................................................................
17
4.7. Pengelolaan dan Analisis Data..........................................................................
....................................................................................................................................
17
4.7.1 Pengelolaan Data............................................................................................
....................................................................................................................................
17
4.7.2 Analiasis Data.................................................................................................
....................................................................................................................................
18

BAB V HASIL PENELITIAN...............................................................................


....................................................................................................................................
19
5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian...........................................................
....................................................................................................................................
20

14
5.2 Hasil Penelitian..................................................................................................
....................................................................................................................................
20
5.2.1 Data Umum Penelitian....................................................................................
....................................................................................................................................
20
5.2.2 Data Khusus....................................................................................................
....................................................................................................................................
20

BAB VI PEMBAHASAN.......................................................................................
....................................................................................................................................
21
6.1Tingkat Pengetahuan Tentang Hiperemesis Gravidarum di puskesmas
sikumana ............................................................................................................
............................................................................................................................
22
6.2 Tingkat Kejadian Anemia di Puskesmas Sikumana..........................................
....................................................................................................................................
23
6.3.Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum dengan
kejadian anemia di puskesmas sikumana..........................................................
...........................................................................................................................
24

BAB VII PENUTUP ..............................................................................................


....................................................................................................................................
25
7.1 Kesimpulan........................................................................................................
....................................................................................................................................
26
7.2 Saran..................................................................................................................
....................................................................................................................................
27
7.2.1 Bagi Institusi Pendidikan
7.2.2 Bagi Peneliti
7.2.3 Bagi Puskesmas

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
....................................................................................................................................
28

15
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5 Kerangka teori............................................................................................
....................................................................................................................................
29
Tabel 3.1 Kerangka konseptual..................................................................................
....................................................................................................................................
30
Tabel 4.4 Kerangka operasional................................................................................
....................................................................................................................................
31
Tabel 4.5 Defenisi operasional..................................................................................
....................................................................................................................................
32
Tabel 5.2 Hasil penelitian..........................................................................................
....................................................................................................................................
33

16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus
agar dapat berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang aman
dan melahirkan bayi yang sehat. Komplikasi kehamilan salah satunya adalah
mual dan muntah atau dikenal dengan Hiperemesis Gravidarum.Dampak
Hiperemesis Gravidarum yaitu dehidrasi yang menimbulkan O2 menurun,
gangguan fungsi liver dan terjadi Ikterus.
Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran
sel darah merah konsentrasi hameglobin di bawah nilai batas normal akibatnya
dapat menggangu kapasitas darah untuk menggangkut oksigen ke sekitar
tubuh.Anemia merupakan indicator gizi buruk dan kesehatan yang buruk.
Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada
ibu dan bayi, termasuk resiko keguguran, lahir mati, prematuritas, dan berat
bayi lahir rendah (WHO,2014).
Hyperemesis gavidarum atau biasa disebut morning sickness merupakan
keluhan mual muntah berlebihan pada wanita hamil.Hyperemesis gravidarum
di defenisiskan sebagai kejadian mual muntah yang mengakibatkan penurunan
berat badan lebih dari 5%. Asupan cairan dan nutrisi abnormal
ketidakseimbangan elektrolit dehidrasi, ketonuria serta memiliki konsekuensi
yang merugikan janin.salah satu penyebab terjadinya hyperemesis gravidarum
yaitu ruang lingkup factor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia,
primigravida,overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa.
Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hyperemesis
gravidarum.
Kurangnya mengomsumsi zat besi atau rendahnya kadar zat besi pada
makanan, merupakan factor utama penyebab anemia pada ibu hamil. Saat
perempuan hamil dan seiring bertambahnya usia kehamilan, semakin tumbuh
pula zat besi. Itulah sebabnya perempuan hamil,resiko anemia tetap tinggi.
Menurut WHO (2019) prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia pada
tahun 2015 adalah 40,5% dan tahun 2016 adalah 42% . Indonesia termasuk
salah satu Negara berkembang dengan tingkat kesehatan yang rendah ditandai
dengan tingginya angka kematian ibu hamil.

17
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di
Negara maju maupun berkembang WHO memperkirakan bahwa 35-37% ibu
hamil di Negara berkembang dan 18% ibu hamil di Negara maju mengalami
anemia. Namun banyak diantara mereka yang telah menderita anemia pada
saat konsepsi dengan perkiraan prevalensi sebesar 43% pada perempuan yang
tidak hamil Negara berkembang dan 12% di Negara yang lebih maju
(sarwono,2012).
Hasil riset kesehatan dasar ( Riskesdes) tahun 2019 mengatakan bahwa di
indonesia sebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia, jika di bandingkan
hasil riskesdas tahun 2013 sebesar 37,1%. Selain itu berdasarkan hasil
penelitian dari fakultas kedokteran di seluruh Indonesia menunjukan bahwa
prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 50-63%.
Berdasarkan survei demografi dan kesehatan di Indonesia (SDKI) pada
tahun 2019 menunjukan bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
menigkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2007 menjadi
359 per 100.000 kelahira hidup pada tahun 2007-2012. Angka kematian ibu
(AKI) yang mengalami penurunan pada tahun 2012-2015 menjadi 305 per
100.000 kelahiran hidup dan jumlah kematia ibu di idonesia pada tahun 2019
yaitu sebanyak 4.221 kasus (kemenkes RI, 2019).
Anemia pada ibu hamil masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Pada tahun 2011 angaka kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 17,24% dan
pada tahun 2012 turun menjadi 15,02% dibanding tahun sebelumnya. Angka
tersebut menunjukan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil perlu mendapat
perhatian yang sangat serius sehingga dari tahun ke tahun dapat diminimalisir
(depkes, 2020).
Angka kematian ibu di provinsi NTT tahun 2019 yaitu 163 per 100.000
kelahiran hidup dimana terdapat 33 kasus pada tahun 2018 155 kasus dan pada
tahun 2020 terdapat 149 kasus. Menurut data profil kesehatan Indonesia tahun
2019, cakupan persalinan dan fasilitas kesehatan di provinsi NTT masih
sangat rendah yaitu hanya 51,96%, jauh dibawah cakupan nasional yaitu
83,67%.
Angka kematian ibu di kota kupang dari tahun 2014-2018 mengalami
fluktasi dari tahun ketahun, tahun 2014 kasus kematian ibu sebnayak 158
kasus dengan angka koversi ibu sebesar 169 per 100.000 kelahiran hidup,
pada tahun 2016 kasus kematian ibu menjadi 177 kasus dengan angka
konversi kematian ibu sebesar 131 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2017 kasus kematian ibu menurun lagi menjadi 163 kasus dengan
angkakonversi kematian ibu sebesar 120 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2018 kasus kematian ibu meningkat lagi menjadi 155 kasus dengan
angka konversi kematian ibu sebesar 161 per 100.000 kelahiran hidup ( profil
dinas kesehatan NTT). Laporan dinas kesehatan provinsi nusa tenggara timur
tahun 2018 terdapat ibu hamil yang mengalami anemia 16.206 orang dengan
presentase 13,2%.
Angka kejadian anemia di puskesmas sikumana masih cukup tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan para petugas kesehatan
puskesmas sikumana kota kupang tahun 2019 dari 960 ibu hamil yang

18
memeriksakan kehamilannya, ibu yang mengalami anemia sebanyak 490
orang pada tahun 2020 dari 499 ibu hamil yang dating memeriksa
kehamilnnya di puskesmas ibu yang mengalami anemia sebanyak 200 orang
dan pada tahun 2021 dari 380 ibu hamil yang dating memeriksa
kehamilannya dipuskesmas ibu hamil yang mengalami anemia 66 orang.
Anemia merupakan masalah kesehatan global dan salah satu penyebab
utama morbiditas ibu dan kematian diseluruh dunia.Anemia pada masa
kehamilan menjadi masalah utama didunia hingga pada saat ini.Anemia
merupakan suatu penyakit yang terjadi pada masa kehamilan yang diakibatkan
karena ibu kekurangan zat besi. Ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang
tentang manfaat zat besi akan menunjukan perilaku yamg tidak sesuai anjuran,
sehingga diperlukan informasi yang lengkap tentang manfaat zat besi menurut
rukman (2009), anemia pada masa kehamilan dikatakan sebagai kondisi ketika
kadar hameglobin < 11gr%. Anemia kehamilan berpotensi membahayakan ibu
dan anak karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak
yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba,2010).
Berdasrkan masalah di atas maka penulis perlu melakukan penelitian
dengan judul “hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis
gravidarum dengan kejadian anemia” di wilayah kerja puskesmas sikumana
kecamatan maulafa kota kupang tahun 2022.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Adakah hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis
gravidarum dengan kejadian anemia” di wilayah kerja Puskesmas Sikumana
Kecamatan Maulafa Kota Kupang Tahun 2022”?
1.3 tujuan penelitian
1.3.1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hyperemesis
gravidarum dengan kejadian anemia di Puskesmas Sikumana tahun
2022.
1.3.2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang hiperemesis gravidarum ibu
hamil di Puskesmas Sikumana Kupang.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan kejadian anemia pada ibu hamil di
puskesmas Sikumana Kupang.
c. Mengetahuihubungan pengetahuan ibu hamil tentang hyperemesis
gravidarum dengan kejadian anemia di Puskesmas Sikumana.

1.4 Manfaat penelitian


1.4.1. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi bagi
pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan khususnya dalam menurunkan angka kejadian anemia pada
ibu hamil
1.4.2. Bagi peneliti, untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang
anemia pada ibu hamil serta merupakan pengalaman berharga dalam

19
mencoba mengaplikasikan ilmu yang di peroleh selama mengikuti
pendidikan
1.4.3. Sebagai bahan acuan untuk peneliti selanjutnya

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan teori


2.1.1. Pengertian Pengetahuan
Notoatmodja (2016) mengatakan bahwa pengetahuan adalah hasil
penghindraan manusia atauhasil tahu seseorang terhadap objek
tertentu.
Melalui indra yang di milikinya, yaitu penghindraan panca indra
manusia yaitu indra penglihatan , pendengaran, penciumana, rasadan
raba. Sebagian besar rasa pengetahuan manusia di peroleh melaui mata
dan telinga yaitu proses melihat dan mendengar. Menurut lestari
(2015) pengetahuan adalah suatu proses mengingatdan mengenal
kembali objek yang telah di pelajari, melalui pasca indra pada suatu
bidang tertentu secara baik.
2.1.2. Tingkat pengetahuan
Ada enam tingkat pengetahuan yaitu sebagai berikut
A. Tahu ( know)
Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu apa yang dipelajari yaitu
menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, mengatakan,
(Notoatmodjo, 2014).
B. Memahami (comprehension)
Memahami dan mengartikan suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan didapat
menginterpresikan materi tersebut secara benar (Notoatmodjo,
2014).
C. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan
materi yang telah dipelajari dari suatu atau kondisi rel
(sebenarnya).Aplikasi disini dapat diartikan penggunaan hokum-
hukum, rumus-rumus metode, prinsip dalam konteks atausituasi
lainnya (Notoatmadja 2014).
D. Analisis (analysis)

20
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek dalam komponen-komponen, tetati masih didalam
struktur organisasi, dan masih ada waktu kaitannya satu sama lain
(Notoadmodjo, 2014).
E. Sintesis (sintesis)
Sintesis merujuk pada suatu kemampuan untuk meletakan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru (Notoatmodjo, 2014).

F. Evaluasi (evaluatation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian dalam suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau mengunakan kriteria yang ada (Notoatmogjo 2014).
2.1.3. Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakuakan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang dapat diukur dari
subjek penelitian atau respon.Kedalam pengukuran pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-
tingkatan diatas.
2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Wawan (2014) menemukan factor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah sebagai berikut :
a. Factor internal
1. Pendidikan
Pendidikan bearti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupan untuk mencapai keslamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-
hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat mengingatkan
kualitas hidup.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yag harus dilakukan terutama
untuk meunjang kehidpaya da kehidupan keluarga. Pekerjaan
bukannya sumber kesenangan tetapi banyak merupakan cara
mencari nafkah yang membosankan,berulang dan banyak
tantangan sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan
yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan berpengaruh
terhadap kehidupan keluarga.
3. Umur
Meurut Elisabeth BH yag dikutip nursalam, usia adalah
umur mausia yang mulai terhitug saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Menurut huclok semakin cukup umur ,
tigkatkematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja, dari segi kepercayaan masyarakat

21
seseorag yang lebih dewasa di percaya dari orang yang belum
tinggi kedewasaannya.
2.2 Konsep Hiperemesis gravidarum
A. Pegertian hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarum adalah mual mutah teradi pada kehamilan
hingga usia 16 minggu. Pada keadaan mual dan muntah berat, dapat
teradi dehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolit dan ketosis (wahid
2017).
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang lebih dari
10 kali dalam 24 jam atau setiap pada saat wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi
buruk dapat terjadi dehidrasi dan dapat mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari-hari (septiani 2018).
Hyperemesis gravidarum atau biasa disebut morning sickness
merupakan keluhan mual muntah berlebihan pada wanita hamil yang
wajar terjadi pada kehamilan muda (trimester I ). Disebut morning
sickness karena terjadi di pagi hari. Hal ini dapat terjadi sepanjang hari
rata-rata wanita mulai mengalami morning sickness pada minggu ke
empat atau ke enam setelah menstruasi terakhir(safari,2017).
Hyperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi
buruk.Mual dan muntah merupakan gannguan yang paling sering di
temui pada kehamilan trimester I, kurang lebih enam minggu setelah
haid terakhir selama 10 minggu.Sekitar 60-80% multigravida
mengalami mual muntah, namun gejalah ini terjadi lebih berat hanya
pada I diantara 1000 kehamilan (wahyuni 2018).
B. Klasifikasi
Menurut wahyuni(2018), klasifikasi dari hyperemesis gravidarum
adalah sebagai berikut :
1) Tingkat I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umumpada
tingkat ini klien merasa lemah,napsu makan tidak ada, berat badan
menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar
100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun, dapat disertai
peningkatan suhu tubuh.
2) Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit tampak
menurun ,lidahkering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat,tekanan
darah turun suhu kadang-kadang naik,mata cekung dan sedikit
icterus, berat badan menurun. Aseton dapat tercium dari hawa
pernapasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula di
temukan di dalam urine.
3) Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun
dan somnelon sampai koma,nadi kecil dan cepat, tekanan darah

22
menurun, serta suhu meningkat. Komplikasi fatal terjadi pada
susunan saraf yang dikenal sebagai Wernicke ensefalopati. Gejalah
yang dapat timbul seperti nistagmus,diplopia. Keadaan ini adalah
akibat sangat kekurangan zat makanan termaksud vitamin B
kompleks.Timbulnya icterus menunjukan terjadinya patah hati.
C. Etiologi
Menurut saputri(2017),etiologi dari hyperemesis gravidarum
adalah sebagai berikut :
1) Sering teradi pada primigravida ,molahotadosa, diabetes dan
kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.
2) Factor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi
maternal dan perubahan metabolic.
3) Factor psikologik: keretakan rumah tangga , kehilangan pekerjaan,
rasa takut terhadap kehamilan da persalinan, takut memikul
tanggung jawab, dan lain sebagainya.
4) Factor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut septiani (2018)etiologi dari hyperemesis
gravidarum adalah sebagai berikut :
1. Factor predisposisi
Faktor predisposisi yaitu primigravida,mola hitadosa dan
kehamilan ganda. Pada wanita primigravida, sebagian kecil belum
mampu beradaptasi dengan hormon. Primigravida memilki kadar
estrogen yang lebih tinggi di bandingkan multigravida. Ibu
primigravida belum dapat meyebabkan peningkatan
sensitivitasalfactorius(penciuman) terhadapa aroma atau bau yang
tidak enak dapat merangsang mual dan muntah. Kehamilan pertama
juga merupakan pengalaman baru bagi ibu hamil dimana ibu belum
siap secara mental dalam menghadapi kehamilan dan persalinan.
2. Factor usia
Factor usia ibu yang mempengaruhi terjadinya hyperemesis
gravidarum memilki hubungan yang bermakna dengan kejadian
hyperemesis gravidarum dibandingkan dengan usia ibu 20-35 tahun.
Hiperemesis gravidarum terjadi diatas umur 35 tahun juga tidak
lepas dari factor psikologis yang disebabkan oleh karena ibu belum
siap hamil atau malah tidak menginginkan kehamilannya lagi
sehingga ia merasa stress pada ibu. Stress mempengaruhi
hipotalamus dan memberi rangsangan pada pusat muntah otak
sehingga terjadi kontraksi otot abdominal dan otot dada yang disertai
dengan penurunan diafragma menyebabkan tingginya tekanan darah
dalam lambung, tekanan yang tinggi dalam lambung memaksa ibu
untuk menarik nafas dalam sehingga membuat sfingter esophagus
bagian atas terbuka dan spingher bagian bawah berelaksasi inilah
memicu mual muntah.
3. Factor organic
Factor organic yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam
sirkulasi, perubahan metabolic akibat hamil dan retensi ibu yang

23
menurun.Masuknya vili khorialis kedalam sirkulasi internal dan
perubahan metabolic akibat kehamilan serta resistensiyang menurun
dari pihak ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi,
yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin.
4. Factor adaptasi dan hormonal
Ibu hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi
hiperemisis gravidarum yang termasuk ruang lingkup factor adaptasi
ibu adalah hamil yang anemia, wanita primigravida dan overdintensi
rahim pada kehamilan ganda dan kehamilan molahitadosa. Sebagian
kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormone
estrogen dan gonadropin koronik, sedangkan pada kehamilan ganda
dan mola hitadosa, jumlah hormone yang dikeluarkan terlalu tinggi
dan menyebabkan hyperemesis gravidarum peningkat hormone HCG
(human chorionic gonadotropin) yang berasal dari ari-ari dapat
menyebabkan mual dan muntah yang berlebihan.
5. Factor pekerjaan
Factor pekerjaan yang mempengaruhi terjadinya hyperemesis
gravidarum adalah aktivitas yang dilakukan untuk menunjang
kehidupannya dan kehidupan keluarganya, diukur berdasarkan
kegiatan yang dilkukan sehari-hari, pekerjaan memiliki hubungan
yang bermakna dengan kejadian hyperemesis gravidarum ibu yang
bekerja lebih besar resikonya terhadap kejadian hyperemesis
gravidarum dibadingkan dengan ibu yang tidak bekerja.
D. Manifestasi klinis
Menurut syamsuddin et al (2018), manisfestasi klinis utama dari
hyperemesis gravdarum adalah mual yang berat dan terus menerus.
Penderita biasaya megalami berat badan karena tidak bias makan
apapun , perasaan pusing, lemas, bahkan bisasmapai pingsan. Kulit
kering, bibr kering, keringat dingin dan sebagainya. Gejalah
hyperemesis gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Tingkat I (ringan) dengan gejalah mual muntah terus menerus
menyebabkan penderita lemah,tidak mau makan, berat badan turun
dan nyeri epigastrium nadi sekitar 100 kali per menit, tekanan darah
menurun, turgor kulit kurang, lidah kering dan mata cekung.
2) Tigkat II (sedang) dengan gejalah mualdan muntah yang hebat
meyebabkan keadaan umum penderita lebih
parah,lemah,apatis,dapat juga terjadi asetunoria dan dari apas berbau
aseton.
3) Tingkat III(berat) dengan gejalah keadaan umum jelek, kesadaran
sangat menurun,dehidrasi hebat, suhu badan naik, da tensi turun
sekali, icterus komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada
susunan saraf pusat,dengan adanya nigtasmus,diplopia, perubahan
mental.

2.3 Konsep Anemia


a. Pengertian anemia

24
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau
hameglobin kurang dari normal. Kadar hameglobin umumnya berbeda
dari laki-laki dan perempuan. Untuk pria anemia biasanya kurang dari
15,3 gram dan pada wanita sebagai hameglobin kurang dari 12,0
gram(proverawati).
b. Jenis-jenis anemia
Secara umum, ada tiga jenis utama anemia, diklasifikasikan untuk
meurut ukura sel darah merah :
1) Jika sel darah merah lebih kecil dari biasanya, ini disebut anemia
mikrostik. Penyebab utama dari jenis ini defesiesi besi (besi tingkat
rendah) anemia dan thalassemia (kelainan bawaan haemoglobin).
2) Jika ukuran sel darah merah normal dalam ukuran(tetapi rendah
dalam jumlah), ini disebut anemia normasitik, seperti anemia yang
menyertai peyakit kronis atau anemia yang berhubungan dengan
peyakit ginjal.
3) Jika sel darah merah lebih besar normalnya,maka disebut anemia
makrositik. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia pernisiosa
dan anemia yang berhubugan dengan alkoholisme (proverawati
2011).
c. Penyebab anemia
Anemia dapat disebabkan banyak hal, tetapi tiga utama tubuh yang
menyebabkan adalah :
1) Peghancuran sel darah merah yang berlebihan
a) Masalah dengan tulang seperti limforma, leokimia atau
multiplenyolama.
b) Masalah dengan system kekebalan tubuh yang
menyebabkan kerusakan sel-sel darah.
c) Kometerapi.
2) Kehilangan darah disebabkan oleh :
a) Perdarahan ;menstruasi
b) Penyakit ; malaria
c) Penyakit kronis seperti kanker, colitis ulserativa atau
rheumatoid arthiritis
d) Kehilagan darah (misalnya dari periode menstruasi berat
atau borok lambung).
3) Peurunan produksi sel darah merah
Jumlah sel darah yang diproduksi dapat menurun ketika
terjadi kerusaka pada daerah sumsung tulang atau bahan dasar
produksi tidak tersedia. Penurunan produksi sel darah dapat terjadi
akibat :
a) Diet yang rendah
b) Gagal ginjal
c) Genetic-beberapa anemia, seperti talasemia
d) Kehamilan
d. Tanda dan gejala anemia

25
1) Anemia ringan
Karena jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan
berkurangnya pengiriman oksigen kesetiap jaringan dalam tubuh,
anemia dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala.Hal ini juga
bisa membuat buruk hampir semua kondisi medis yang lainnya
mendasari. Jika anemia secara perlahan terus menerus(kronis)
tubuh dapat beradaptasi dan mengimbangi perubahan dalam hal ini
dalam mungkin tidak ada gejala apapun sampai anemia menjadi
berat.
Gejala anemia mungkin termasuk yang berikut :
a) Kelelahan
b) Penurunan energy
c) Kelemahan
d) Sesak nafas
e) Ringan
f) Palpitasi
g) Tampak pucat
2) Anemia berat
Anemia berat ada beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukan
anemia berat pada seseorang dapat mencakup.
a) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja
lengket dan berbau busuk, berwarna merah marun, atau
tampak berdarah jika anemia karena kehilangan darah
melalui saluran pencernaan
1) Denyut jantung cepat
2) Tekanan darah rendah
3) Frekuensi pernapasan cepat
4) Pucat atau kulit dingin
5) Kulit kuning jika kerusakan sel darah merah
6) Pembesaran linfa dan penyebab anemia tertentu
e. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
1) Keguguran
2) Partus premature
3) Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
4) Syok
5) Infeksi intrapartum
f. Pengobatan dan pencegahan anemia
1) Pengobatan anemia
Pengobatan harus ditunjukan pada penyebab anemia dan
mungkin termasuk :
a) Transfusi darah
b) Kortikosteroid atau obat- obatan lainnya yang menekan
system kekebalan tubuh
c) Erythropoietin, obat yang membantu sumsung membuat
sel sel darah

26
d) Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat atau vitamin
dan mineral lainnya (proverawati 2010)
2) Pencegahan anemia
Beberapa bentuk umum dari anemia yang paling mudah
dicegah dengan makanan yang sehat dan membatasi penggunaan
alkohol. Semua jenis anemia sebaiknya dihindari dengan
memeriksakan diri ke dokter secara teratur dan ketika masalah itu
timbul. Darah pada lanjut usia secara rutin diperin tahkan oleh
dokter untuk selalu dikontrol, bahkan jika tidak ada gejala sehingga
dapat terdeteksi adanya anemia dan meminta dokter untuk m encari
penyebab yang mendasari (Proverawati, 2010) .
2.4 Konsep Anemia pada Kehamilan
a) Pengertian
Kehamilan dengan anemia merupakan keadaan menurunnya kadar
hemoglobin, hematocrit dan eritrosit dibawah nilai yang normal
(Pudiastuti, 2012), faktor resiko anemia defisiensi besi pada kehamilan
adalah kurangnya asupan besi dalam diet (Nugroho, 2012).
Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang
membahayaka bagi ibu dan janin.Anemia pada ibu hamil dapat
meningkatkan resiko terjadinya perdarahan postpartum.Bila anemia
terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinnya persalinan
premature (Proverawati, 2010).
Anemia pada ibu hamil adalah dimana seorang ibu hamil
dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam
darahnya kurang dari 12 g/100 ml. pengaruh anemia pada masa
kehamilan adalah memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya.
Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia, seperti :
1) Abortus
2) Partus prematurus
3) Partus lama karena inertia uteri
4) Perdarahan postpartum karena atonia uteri
5) Syok
6) Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum
7) Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 g/ 100 ml dapat
menyebabkan dekompensasi kordis (Prawiroharja, 2009)

b) PenyebabAnemia dalam kehamilan


Anemia dalam kehamilan sama seperti yang terjadi pada wanita
yang tidak hamil. Semua anemia yang terdapat pada wanita usia
reproduksi dapat terjadi hormon pe nyulit dalam kehamilan :
1) Makanan yang kurang bergizi .
2) Gangguan pencernaan dan malabsorpsi.
3) Kurangnya zat besi dalam (kurang zat besi dalam diet)

27
4) Kebutuhan zat yang meningkat
5) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain
lain
6) Penyakit penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan
lain lain (Proverawati, 2010)
7)Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hyperemia/hipervolumia)
karena sel darah tidak sebanding pertambahannya dengan plasma darah.
Secara fisiologis pengenceran darah ini membantu meringankan kerja
jantung (Nugraheny, 2010)

c) Faktor resiko dalam kehamilan


Tubuh berada resiko tinggi untuk meenjadi anemia selama
kehamilan jika :
1) Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
2) Hamil dengan lebih dari satu anak
3) Sering mual muntah karena sakit pagi hari
4) Tidak mengkonsumsi cukup zat besi
5) Mengalami mestruasi berat debelum kehamilan
6) Hamil saat masih remaja Kehilangan banyak darah ( misalnya,
dari cedera atau selama operasi) (Proverawati, 2011)

d) Tanda dan Gejala Anemia pada Kehamilan


Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia yang keluhan lemah,
pucat, mudah pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal (perlu
dicurigai anemia defisiensi), mengala mi malnutrisi, cepat lelah, sering
pusing , mata berkunang kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan
turun (anoreksia), kosentrasi hil ang, nafas pendek (pada anemia parah)
dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda (Proverawati,
2010)

e) Diagnosis Anemia pada Kehamilan


Untuk menegakan diagnose anemia definisi besi dapat dilakukan
dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang kunangda n keluhan mual muntah pada
hamil muda.Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan
dengan menggunakan metode sahli, dilakukan minimal 2 kali selama
kehamilan yaitu trimester I d an III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli
dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Hb 11 gr% : Tidak anemia
2) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
3) Hb 7-8 gr% : Anemia sedang
4) Hb <7 gr% : Anemia berat (proverawati, 2010)

f) Penatalaksanaan anemia kehamilan


Menurut Setiawan Y (2011), dijelaskan bahwa pencegahan dan
terapi anemia pada kehamilan berdasarkan klasifikasi anemia adalah

28
sebagai berikut :
1) Anemia Zat besi Bagi Wanita Hamil
Kebutuhan zat besi pada setiap trimest er berbeda.Terutama
pada trimester kedua dan ketiga wanita hamil memrlukan zat besi
dalam jumlah bnyak, oleh karenaitu pada trimester kedua dan ketiga
harus mendapatkan tambahan zat besi. Sebaiknya wanita hamil
diberi sulfas ferrossus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari,
selain itu wanita dinasihatkan pula untuk makan lebih banyak
proteindan sayur-sayuran yang banyak mengandung mineral serta
vitamin.Terapinya adalah :
a.) Oral (pemberian ferro sulfat 60 mg/ hari menaikan kadar Hb 1,00
gr% kombinasi 60 mg besi + 500 mcg asam folat ) dan parenteral
(pemberian ferrum dextran sebanyak 1000 mg 20 ml)
b.)Intravean atau 2 x 50 ml gr diberikan secara intramuskuler pada
gluteus maksimus dapat meningkatkan Hb relative lebih cepat yaitu
2,00 gr% (dalam waktu 24 jam). Pemberian parentral zat besi
mempunyai indikasi kepada ibu hamil yang terkena anemia berat).
Sebelum pemberencana parenteral harus dilakukan test alergi
sebanyak 0,50 cc/IC

2.5 Kerangka teori

Pengetahuan Hyperemesis gravidarum anemia

1. Pengertian 1. Pengertian anemia


Factor-faktor
6. hyperemesis 2. Etiologianemia
yang
gravidarum 3. Batasan anemia
mempengaruhi
2. Klasifikasi 4. Macam-macam
1. Pendidika 3. Etiologic anemia
n 4. Manfaat 5. Tanda klinis
2. Pekerjaan klinis anemia
3. Umur 6. Pencegahan anemia
4. Paritas
5. Lingkung
an
Sumber : notoatmodjo (2011), proverawati(2011)

29
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka konseptual


Kerangka konseptual penelitian adalah : suatu hubungan atau kaitan antara
konsep suatu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
Konsep kerangka ini digunakan untuk menghubungkan atau menjelaskan
secara panjang lebar tentang suatu topic yang akan dibahas.

Variabel bebas(independen).
Variabel terikat( Dependen)

Pengetahuan
Kejadian
hiperemesis
anemia
ravidarum

Keterangan :

: Diteliti

: Hubungan

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang suatu yang diduga atau


hubungan yang diharapkan antara 2 variabel atau lebih yang dapat diuji
secara empiris.Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan
masalah penelitian yang berisi hubungan antara variabel.

30
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : ada hubungan pengetahuan ibu
hamil tentang hyperemesis gravidarum dengan kejadian anemia di
Puskesmas Sikumana Tahun 2022.

BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis penelitian dan rancangan penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan rancangan
cross sectional study teknik purposive sampling yaitu teknik sampling yang
digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-
pertimbangan tertentu dalam mengambil sampelnya.
4.2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Sikumana Kota Kupang
4.3. Populasi dan sampel
4.3.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karasteristik tertentu yang
ditrapkan oleh peneliti(Hidayat,2014),populasi dalam penelitia ini
adalah ibu hamil yang mengalami Anemia diwilayah kerja puskesmas
Sikumana kota kupang adalah sebanyak 380 ibu hamil pada tahun
2022.
4.3.2. Sampel
a. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili
populasi tersebut(Notoatmodjo,2010).
Jika jumlah populasi yang kurang dari 100 orang, maka
jumlah sampel diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya
lebih dari 100 0rang maka diambil 10-15%(Arikunto,2002).
Rumus pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yakni :
n =10%Xn
keterangan :
n=jumlah sampel
n=jumlah populasi
n=10%x380
n=38
jadi besar sampel dari penelitian ini adalah 38 sampel

31
b. teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling.
Pengambilan sampel secara purposive disarankan pada suatu
pertimbangan.Pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya titik.
c. Kriteria
1. Kriteria inklusi
a) Ibu hamil
b) Ibu bersedia menjadi responden
c) Ibu hamil yang mampu berkomunikasi secara lancar
2. Kriteria ekslusi
a) Ibu hamil
b) Ibu hamil tidak tersedia menjadi menjadi responden
c) Ibu hamil tidak berkomunikasi secara lancer
4.4. Kerangka Operasional
Menurut Notoadmojo 2007, kerangka operasional adalah sesuatu yang
abstrak, logika secara arti harfiah dan akan membantu peneliti dalam
menghubungkan hasil penemuan dengan Body of Knowledge. Bentuk
kerangka operasional penelitian ini adalah sebagai berikut :

Populasi berjumlah 380 ibu hamil


Purposive
sampling
5.
Jumlah sampel 38 orang

6.
Memberi penjelasan Penelitian dan Informed
Consent

Pengambilan data
(kuesioner)

Pengolahan Data ( editing,coding, entry,


Cleaning, tabulating,) dianalisis menggunakan
SPSS 16,0 for windows dengan uji Spearman
Rank Test

Hasil/
Gambar 4.1 kesimpulan
kerangka Operasional

32
4.5. Definisi operasional

Variabel penelitian, defenisi operasional dan cara pengukuran variabel

N Variabel Defenisi Alat ukur Hasil Ukur Skala


o operasional
1 Variabel Pengetahuan Kuesione 1. : Kurang Ordinal
bebas: adalah hasil r <50%
pengetahua penindraan 2. Cukup jika
n ibu hamil manusia atau mendapatkan
hasil tahu nilai 50-70%
seseorang 3. Baik jika
terhadap respon
objek tertentu mendapat nilai
memulai 70-100%
indra yang (Agus
dimilikinya. Rianto,2013)
2 Variabel Keadaan Kuesione 1. Anemia jika Nominal
terikaat : dimana kadar r Hemoglobin
kejadian Hemoglobin <11gr\Dl
anemia (Hb) kurang 2.Tidak Anemia,
dari 11 gr\dL jika
Hemoglobin>11
gr\Dl

4.6. Teknik dan prosedur pengmpulan data


4.6.1. Teknik pengumpulan data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau
informasi langsung dengan instrument-instrument yang
diterapkan.
Data primer dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pengumpulan data primer
merupakan bagian internal dari proses penelitian dan yang
seringkali diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data
primer dianggap lebih akurat, karena data ini disajikan secara
terperinci indriantorodan supomo dalam purhantara (2010) pada
penelitian ini jawaban data primer diperoleh dari dari pengisian

33
kuesioner ditempat penelitian.Data primer yang digunakan pada
penelitian ini adalah kuesioner.

b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang telah tersedia dalam
berbagai bentuk. Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai
data ststistik atau data yang sudah diolah sedemikian rupa
sehingga siap digunakan dalam statistic(Moehar 2002). Data
sekunder yang didapatkan dari buku KIA.

4.7. Pengelolaan dan analisis Data


4.7.1. pengelolaan data
a. Editing
Editing adalah hasil wawancara yang dikumpulkan melaui
kuesioner disunting terlebih dahulu.
b. Coding (membuat lembaran kode)
Coding adalah instrument berupa kolom-kolom untuk
merekam data secara manual.Lembaran berisi nomor responden
dan nomor pertanyaan.
c. Scoring
Scoring adalah mengisi kolom-kolom lembar kode sesuai
dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
d. Tabulating
Tabulating adalah membuat table-tabel data sesuai dengan
jawaban masing-masing pertanyaan (Ariani,2014)

4.7.2. Analisis Data


Analisis data disesuaikan dengan variabel yang akan diuji. Untuk
mengetahui adanya hubungan antara variabel independen dan
dependen berskala nominal.
1. Analisis univariat
Analisis data secara univariat adalah analisis yang
dilakukan dengan menganalisis hubungan pengetahuan ibu hamil
dengan hyperemesis gravidarum dengan kejadian anemia.
2. Analisis bivariate
Analisis bivariat digunakan untuk mengukur apakah terjadi
hubungan antara 2 variabel.Analisis bivariat adalah analisis data
yang dilakukan untuk mencari korelasi atau pengaruh antara 2
variabel atau lebih yang diteliti. Teknik analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah
analisis spearman rank test. Analisis spearman dilakukan untuk
mengukur apakah terjadi antar hubungan 2 variabel jika nilai
signifikan <0,05 maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang
signifikan antara variabel yang dihubungkan. Sebaiknya. Jika nilai
signifikan >0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
korelasi yang signifan antara variabel yang dihubungkan.

34
BAB 5
HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sikumana yang terletak di
Kelurahan Sikumana Kecamatan Maulafa. Wilayah kerja Puskesmas
Sikumana menncakup 6 (enam) Kelurahan dalam wilayahb Kecamatan
Maulafa dengan luas wilayah kerja sebesar 37,92 km2. Kelurahan yang
termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas sikumana adalah Kelurahan
sikumana, Kelurahan Kolhua, Kelurahan Belo, Kelurahan Fatukoa, Kelurahan
Naikolan dan Kelurahan Oepura.
Wilayah kerja Puskesmas Sikumana berbatasan dengan wilayah-wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Timur berbatasan dengan Kupang Tengah
Sebelah Barat berbatasan dengan Keacamatan Alak
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Oebobo
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1. Data Umum penelitian
a. Umur
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

No umur jumlah presentase (%)

1. 20-25 Tahun 17 44,7

2. 26-30 Tahun 12 31,6

3. 31-35 Tahun 8 21,6

4. >35 Tahun 1 2,6

Total 38 100

*Sumber : Data Primer

35
Dari tabel menunjukan bahwa dari 38 responden paling
banyak adalah berumur 20-25 tahun berjumlah 17 orang (44,7%),
umur 26-30 tahun berjumlah 12 orang (31,6%), umur 31-35 tahun
berjumlah 8 orang (21,1%)dan yang berumur >35 tahun berjumlah
1 orang (2,6%).

b. Usia Kehamilan

Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan usia kehamilan

No umur jumlah Presentase (%)


1. 1-10 Minggu 16 42,1
2. 11-20 Minggu 17 44,7
3. 21-30 Minggu 2 5,3
4. >30 Minggu 3 7,9
Total 38 100
*Sumber : Data Primer

Dari tabel menunjukan bahwa dari 38 responden paling


banyak adalah yang usia kehamilan 11-20 Minggu berjumlah 17
orang (44,7%), 1-10 Minggu berjumlah 16 orang (42,1%),>30
Minggu berjumlah 3 orang (7,9%) dan yang usia kehamilan21-30
Minggu berjumlah 2 orang (5,3%)
c. Pendidikan

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan jumlah presentase (%)


1. SD 8 21,1
2. SMP 11 28,9
3. SMA 13 15,8
4. Perguruan Tinggi 6 15,8
Total 38 100
*Sumber : Data Primer

36
Dari Tabel menunjukan bahwa dari 38 responden diketahui
terbanyak adalah berpendidikan SMA berjumlah 13 orang (34,2%),
SMP berjumlah 11 orang (28,9%), SD berjumlah 8 orang (21,1%)
dan yang berpendidikan Sarjana/perguruan tinggi berjumlah 6
orang(15,8%).

d. Pekerjaan
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No pekerjaan jumlah presentase (%)

1. IRT 20 52,6
2. Wirausaha 10 26,3
3. PNS 6 15,8
4. Swasta 2 5,3
Total 38 100

*Sumber : Data Primer


DariTabel menunjukan bahwa dari 38 responden diketahui
bahwaterbanyak adalah IRT berjumlah 20 orang (52,6%),
wirausaha berjumlah 10 orang (26,3%), PNS berjumlah 6 orang
(15,8%), dan swasta berjumlah 2 orang (5,3%)

5.2.2. Data Khusus


a. Tingkat Pengetahuan
Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan tingkat
pengetahuan

No Tingkat Pengetahuan jumlah presentase


(%)
1. Kurang 15 39,5
2. Cukup 21 55,3
3. Baik 2 5,3
Total 38 100
*Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel menunjukan bahwa dari 38 responden


sebagian besar responden memiliki pengetahuna cukup tentang

37
hiperemisis gravidarum sebanyak 21 orang (55,3%) pengetahuan
kurang berjumlah15 orang (39,5%) dan pengetahuan baik sebanyak
2 orang (5,3%)

b. Kejadian Anemia

Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan kejadian anemia

No Kejadian Anemia jumlah presentase(%)

1. Anemia 21 55,3
2. Tidak Anemia 17 44,7

Total 38 100
*Sumber : Data primer

Berdasarkan tabel menunjukan bahwa dari 38 responden


sebagian besar responden mengalami anemia sebanyak 21 orang
(55,3%) sedangkanresponden yang tidak mengalami anemia
berjumlah17 orang (44,7%).

c. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia

Tabel 5.8 Tabel silang Hubungan Tingkat Pengatahuan Tentang


Hiperemisis Gravidarum Dengan Kejadian Anemia Di
Puskesmas Sikumana

No Tingat Kepatuhan kunjungan ulang


pengetahuan Anemia Tidak Total p
Anemia vlue
N % N % N %
1. Kurang 14 36,8 1 2,6 15 39,5
2. Cukup 6 15,8 15 39,5 21 55,3 0,000
3. Baik 1 2,6 1 2,6 2 5,3

Total 21 55,3 17 44,7 38 100


*Sumber : Data Primer
Berdasarkan analisis dengan menggunakan uji statistic
Spearmanrank test didapatkan nilai signifikan p value = 0.000 artinya

38
nilai p< 0,05 maka H1 diterima pada tingkat signifikan p< 0,05 artinya
terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hyperemesis
gravidarum dengan kejadian anemia di Puskesmas Sikumana.

BAB 6
PEMBAHASAN

6.1. Tingkat Pengetahuan Tentang Hiperemisis Gravidarum di Puskesmas


Sikumana
Berdasarkan tabel menunjukan bahwa dari 38 responden sebagian
besar responden memiliki pengetahuna cukup tentang hiperemisis
gravidarum sebanyak 21 orang (55,3%) pengetahuan kurang berjumlah15
orang (39,5%) dan pengetahuan baik sebanyak 2 orang (5,3%).
Hal ini sesuai dengan penenlitian yang dilakukan oleh Dosen Prodi
D III Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian tahun 2017 dengan judul
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit
Umum Daerah Rokan Hulu. terdapat 480 orang ibu hamil dari bulan
Januari 2015–April 2016 yaitu 196 orang ibu hamil mengalami
Hiperemesis Gravidarum dan penelitian dilakukan terhadap 30
responden.Hasil penelitian yaitu berpengetahuan baik sebanyak 4 orang
(13,3%), berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (50%) dan
berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (36,6%).
Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti Setyowati dan Hapsari
Windayanti tahun 2018 dengan judul gambaran tingkat pengetahuan ibu
hamil trimester I tentang hiperemesis gravidarum di Puskesmas Pagar
Agung.Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif
dengan populasi ibu hamil sebanyak 50 dan sampel 50 ibu hamil. Teknik
pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner dengan analisis univariat.Hasil penelitian
menunjukkan “Gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I
tentang hiperemesis gravidarum di Puskesmas Pagar Agung” memiliki
pengetahuan Kurang sebanyak 29 respoden (58%). Kemudian,
pengetahuan ibu hamil trimester I tentang pengertian hiperemesis
gravidarum di Puskesmas Pagar Agung sebagian besar berpengetahuan
kurang sebanyak 22 (44%), pengetahuan cukup untuk penyebab
hiperemesis gravidarum yaitu sebanyak 33 (66%) responden, pengetahuan
cukup tentang tanda gejala hiperemesis gravidarum yaitu sebanyak 33
(66%) responden, pengetahuan kurang tentang pencegahan hiperemesis
gravidarum 30 (60%) responden. Pengetahuan ibu hamil trimester I
tentang hiperemesis gravidarum di Puskesmas Pagar Agung sebagian
besar berpengetahuan kurang sebesar (58%) 29 responden.

39
Pengetahuan sebagian besar ibu tentang hiperemisis gravidarum di
Puskesmas Sikumana sudah cukup baik.Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang ada di kepala kita.Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan
pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman, kita juga menjadi tahu
kerena kita di beritahu oleh orang lain. Pengetahuan juga di dapatkan dari
tradisi.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek mengandung dua


aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif, kedua aspek ini akan
mempengaruhi sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan
objeknya diketahui, maka akan menimbulkan sikap semakin positif
terhadap objek tertentu. (Notoatmodjo,2016).
6.2. Tingkat kejadian anemia di Puskesmas Sikumana
Berdasarkan tabel menunjukan bahwa dari 38 responden sebagian
besar responden mengalami anemia sebanyak 21 orang (55,3%)
sedangkanresponden yang tidak mengalami anemia berjumlah17 orang
(44,7%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Willy Astrian
tahun 2017 dengan judul kejadian anemia pada ibu hamil ditinjau dari
paritas dan usia. Hasil penelitian didapatkan dari 277 responden yang
mengalami kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 118 responden
(42,6%) dan 159 responden (57,4%) yang tidak mengalami anemia.
Ibu hamil di Puskesmas Sikumana sebagian besar mengalami
anemia hal ini sesuai data yang diperoleh peneliti di Puskesmas Bakunase
yang melalui rekam medis pasien dan kuesioner.

6.3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hyperemesis gravidarum


dengan kejadian anemia di Puskesmas Sikumana
Berdasarkan analisis dengan menggunakan uji statistic
Spearmanrank test didapatkan nilai signifikan p value = 0.000 artinya nilai
p< 0,05 maka H1 diterima pada tingkat signifikan p< 0,05 artinya terdapat
hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hyperemesis gravidarum dengan
kejadian anemia di Puskesmas Sikumana.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Srigati (2017).
yang menyatakan kedua ada hubungan antara Hiperemesis Gravidarum
dengan Kejadian Anemia.
Ibu hamil di Puskesmas Bakunase sebagian besar sudah memiliki
pengetahuan yang cukup baik namun tingkat kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Bakunasecukup tinggi. Anemia adalah suatu keadaan
ditemukannya kadar Hemoglobin (Hb) di bawah normal sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan fisiologis yang dibutuhkan oleh tubuh.
Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Hematokrit (Ht),
konsentrasi Hemoglobin (Hb), atau hitung jenis eritrosit di bawah normal.
(Prawirohardjo, 2013).

40
Zat besi merupakan mineral yang di butuhkan tubuh selama
kehamilan.Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan untuk membentuk
sel darah merah (hemoglobin).Selain digunkan untuk membentuk
pembentukan sel darah merah, zat besi juga berperan sebagai salah satu
komponen dalam membentuk mioglobin (protein yang terdapat dalam
tulang, tulang rawan, atau jaringan penyambung), serta enzim. (Kemenkes
RI, 2014).
Zat besi memiliki peran vital terhadap pertumbuhan janin.Selama
hamil, asupan zat besi harus ditambah mengingat selama kehamilan,
volume darah pada tubuh ibu meningkat.Sehingga, untuk dapat tetap
memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada
janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.
Asupan zat besi yang diberikan pada ibu hamil kepada janinnya melalui
plasenta akan digunakan janin untuk tumbuh kembangnya, termasuk untuk
perkembangan otaknya, sekaligus menyimpannya dalam hati sebagai
cadangan hingga bayi berusia 6 bulan. (Kemenkes RI, 2014).
Selain itu, zat besi juga membantu dalam mempercepat proses
penyembuhan luka khususnya luka yang timbul dalam proses persalinan.
Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat
mengakibatkan ibu hamil Universitas Sumatera Utara 3 menderita anemia.
Anemia merupakan salah satu resiko kematian ibu, kejadian bayi dengan
berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu,
keguguran, dan kelahiran prematur

41
BAB 7
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian dengan
judul "Hubungan Pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia" di
Puskesmas Sikumana Kupang tahun 2022 " maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
7.1.1 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang hyperemesis gravidarum Di
Puskesmas Sikumana sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan
cukup baik sebanyak 21 orang (55,3%).
7.1.2. Kejadiananemia Di Puskesmas Sikumanasebagian besar
mengalami kejadian anemia sebanyak 21 orang (55,3%).
7.1.3. Terdapathubungan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis
gravidarum dengan kejadian anemia di Puskesmas Sikumana.
7.2. Saran
7.2.1. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai penyedia
data dasar bagi peneliti lain yang memerlukan masukan berupa
data atau pengembangan penelitian dengan judul yang sama demi
kesempurnaan penelitian ini .
7.2.2. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi upaya peneliti
sebagai pemberian penyuluhan dan konseling guna membantu
melaksanakan upaya pencegahan terhadap kejadian anemia pada
ibu hamil.
7.2.3. Bagi Puskesmas
1. Perlu dilakukan penyuluhan informasi tentang gastritissecara
rutin dan berkala oleh pihak Puskesmas dan lintas sector kepada
pasien dan keluarga pasien dan juga kepada masyarakat. Bukan
hanya pada penderita yang telah terdiagnosis atau menjalani
pengobatan anemia. Hal ini bertujuan untuk menekan
bertambahnya jumlah penderita anemia pada kehamilan.
2. Perlu dilakukan penyuluhan tentang pola hidup sehat oleh
petugas Puskesmas.

42
DAFTAR PUSTAKA
Aisyrah, S.( 2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa Tahun 2012. Jakarta. FKM UI
Anogara, P. 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta. Rineka Cipta.
Aulia, N. 2009.Himpunan Perundang-Undangan Tentang Guru dan Dosen.
Bandung. Nuansa Aulia.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.
Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC.
----------- 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC.
Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Jakarta. Bina
Rupa Aksara..
Bennet, P. N & Brown, M.J. 2010.Clinical Pharmacology.British.briticsh library.
Bilimale, A, Anjum, J. 2010.Improving Adherence to Oral Iron Supplementation
During Pregnancy. Australasian Medical Jurnal AMJ, 2010, 3, 5, 281-290. USA.
Ohio University.
BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta. BKKBN.
Budiman & Riyanto, A. 2013.Kapita Selekta Pengetahuan dan Sikap Dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta. Salemba Medika.
Budiarni,W& Subagio, H.W. 2013. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi
dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi Folat pada Ibu Hamil.
http://ejurnal.undip.ac.id/38398/. UNDIP
Brunner, L.S. & Suddarth, D.S. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol
2. Jakarta. EGC.
CERP. 2006. Adherence Rating Scale. An Internatinal Educational Activity
Developed. USA. Germany.Autralia. Spain.

43
Depfarm & Terapeutik FKUI. (2007). Farmakologi dan Terapi (edisi 5). Jakarta.
Badan Penerbit FKUI.
Dinkes Provinsi Riau. 2013. Provil Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun
2013.Pekanbaru.Riau.
Dinkes Kabupaten Pelalawan. 2014. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Pelalawan tahun 2014.Pelalawan.
Edyanti, D.B, & Indawati, R. 2014. Faktor Pada Ibu yang Berhubungan dengan
Kejadian Komplikasi Kebidanan. Jurnal Biometrika dan Kependudukan,Vol. 3,
No. 1Juli 2014: 1– 7: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Effendy. 2005. Keperawatan Keluarga. EGC.Jakarta Effri, S & Mutiara, E. 2010.
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Dengan Kejadian Anemia Pada
Ibu Hamil Tri Semester III Yang Berkunjung Ke Puskesmas Medan Deli Tahun
2009. Medan. http://repository.usu.ac.id.
Endang, S. 2009. Konseling Medik Kunci Menuju Kepatuhan Pasien. Majalah
Kedokteran Indonesia, Vol 59, No 2 Februari 2009.

44
LAMPIRAN

45
Lampiran 1.

46
Lampiran 2

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

47
Kepada Yth:

Bapak/Ibu/Sdr/i Calon Responden

Di

Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswi Program Studi D-III
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stikes Nusantara Kupang:

Nama : Salumina Samadara

Nim : 1540119027R

Akan melaksanakan penelitian dengan judul " HUBUNGAN PENGETAHUAN


IBU HAMIL TENTANG HIPEREMESIS GRAVIDARUM DENGAN
KEJADIAN ANEMIA di Puskesmas Sikumana Tahun 2022". Penelitian ini
berujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan tidak akan menimbulkan
akibat burruk bagi Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai Responden. Kerahasi Bapak/Ibu/Sdr/i
Calon Responden. Kerahasiaan yang di berikan akan di jaga dan hanya digunakan
untuk tujuan penelitian.

Apabila Bapak/Ibu/Sdr/i menetujui maka dengan ini saya mohon


kesediaan responden untuk menandatangani dan lembaran persetujuan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam lembar kuisioner.

Atas perhatian Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai Responden. saya ucapkan terima


kasih.

Hormat Saya

Peneliti,

Salumina Samadara

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN RESPONDEN

48
Saya yang akan bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Pendidikan :

Hari/Tanggal :

Bersedia menjadi responden untuk kepentingan penelitian dengan judul


“Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiperemesis Gravidarum dengan
Kejadian Anemia”. yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehat
an Nusantara Kupang, tidak merugikan dan menjaga privasi saya sebagai respond
en peneliti.

Kupang, Maret 2022

Responden

(………………)

Lampiran 4

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

49
“Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum dengan
kejadian anemia ” Tahun 2022.
1) Anda tidak perlu tulis Nama lengkap pada lembar kuisioner ini. Cukup
dengan inisial.
2) Berikan jawabanan dan sejujurnya, karena kejujuran sangat penting dalam
penelitian ini.
3) Anda dipersilahkan memberi tanda () pada jawaban yang telah di sediakan.
4) Usahakan tidak ada satu pertanyaan yang terlewatkan.
5) Dalam hal ini tidak ada penilaian yang buruk, juga tidak ada benar atau
salah.
6) Anda sepenuhnya bebas menentukan pilihan.
7) Setelah semua kuisioner penelitian ini diisi, mohon diserahkan kembali
kepada kami, terimakasih.

Lampiran 5

LEMBAR KUISIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HIPEREMISIS


GRAVIDARUM DENGAN KEJADIAN ANEMIA

50
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Umur kehamilan :

No Pertanyaan Benar Salah


1 Tidak haid,payudara membesar,mual muntah merupakan tanda-
tanda kehamilan
2 Mual muntah berlebihan merupakan hiperemesis gravidarum
3 Mual muntah yang berlebihan dengan segala apa yang di makan
dimuntahkan kembali

4 Wanita yang hamil pertama kali, kekurangan darah dalam


kehamilan kembar mengalami mual muntah berlebihan
5 Mual muntah berlebih terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu
ringan,sedang dan berat
6 Tidur-tiduran merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi
mual muntah berlebih
7 Mual muntah yang terus-menerus dapat menyebabkan kekurangan
makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin
8 Bila ibu mengalami mual muntah terus menerus harus di periksa ke
bidan
9 Makanan yang berlemak dan pedas merupakan jenis makanan yang
menyababkan mual muntah berpebih
10 Menghindari aroma yang menyengat seperti parfum,asap
rokok,dapatenghindari terjadinya mual muntah yang berlebih
11 Mual muntah dengan kondisi lemah, kulit kering, bibir pecah-pecah
sebaiknya dibawah ke fasilitas kesehatan terdekat
12 Minum air hangat dan hindari makanan berlemak merupakan upaya
untuk mengurangi mual muntah
13 Dehidrasi yang semakin meningkat mengakibatkan lidah kering dan
kotor ini merupakan salah satu gejala mual muntah yang semakin
parah
14 Memakan makanan yang berlemak baik untuk ibu yang mengalami
mual muntah berpebih
15 Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi mual muntah yang
terjadi pada hamil mudah
16 Ibu yang mengalami mual muntah terus menerus lebih baik di
istrahatkan dirumah saja tanpa harus dibawa ke fasilitas kesehatan

51
Lampiran 6

52
53
Lampiran 7

54
Lampiran 8

55
Lampiran 9

56
Lampiran 10

57
Lampiran 11 Dokumentasi

58
59
60
61

Anda mungkin juga menyukai