Anda di halaman 1dari 73

PROPOSAL

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL


TRIMESTER III DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG
TAHUN 2022

OLEH :

MARIA ULFA
NIM.18220008

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KADER BANGSA


UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2022
PROPOSAL

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL


TRIMESTER III DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG
TAHUN 2022

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana


Keperawatan Pada Fakultas Kebidanan dan Keperawatan Program
Studi S1 Keperawatan Universitas Kader Bangsa Palembang

OLEH :

MARIA ULFA
NIM.18220008

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KADER BANGSA


UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2022

i
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Maria ulfa

Nim : 18220008

Fakultas : Kebidanan dan Keperawatan

Program Studi : S1 Keperawatan

Menyatakan bahwa benar PROPOSAL ini saya buat sendiri dengan tidak

melakukan tindakan plagiatisme, dan saya bertanggung jawab sepenuhnya atas isi

skripsi ini. Apabila ternyata saya mengingkari pernyataan ini maka saya bersedia

menerima sanksi apapun dari pendidikan. Dengan demikian pernyataan ini saya

buat, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Yang menyatakan,

Maria Ulfa

ii
HALAMAN PENETAPAN
Sk Rektor UKB No.019/B.SK-Skripsi/UKB/III/2021, tanggal 22 Juli 2022

REKTOR UKB MENETAPKAN


JUDUL DAN PEMBIMBING PROPOSAL

Nama : Maria Ulfa

NIM : 18220008

Fakultas : Kebidanan Dan Keperawatan

Program Studi : S-I Ilmu Keperawatan

Judul :
Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Di Puskesmas 7 Ulu Palembang

Tahun 2022

Pembimbing Materi : Ranida Arsi, S. Kep, Ners, M. Kep

Pembimbing Teknis : Eka Rora Suci Wisudawati, S.Kep, Ners, M . Kep

Universitas Kader Bangsa Palembang


Rektor,

Dr. Hj. Irzanita, SH., SE., SKM., MM., M. Kes

iii
HALAMAN PENETAPAN
SK REKTOR UKB No.019/B-SK-Skripsi/UKB/VI/2021, Tanggal 22 Juli 2022

REKTOR UKB MENETAPKAN


JUDUL DAN PENGUJI PROPOSAL

Nama : Maria Ulfa

NIM : 18220008

Fakultas : Kebidanan dan Keperawatan

Program Studi : S-I Ilmu Keperawatan

Judul : Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Kecemasan Ibu


Hamil Trimester III Di Puskesmas 7 Ulu
Palembang Tahun 2022

Penguji I : Selamat parmin, S.Kep, Ners, M.Kep

Penguji II : Ranida Arsi, S. Kep, Ners, M. Kep

Penguji III : Eka Rora Suci Wisudawati, S.Kep, Ners, M . Kep

Universitas Kader Bangsa Palembang


Rektor,

Dr. Hj. Irzanita, SH, SE, SKM, MM, M.Kes

iv
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Maria Ulfa

NIM : 18220008

Fakultas : Kebidanan dan Keperawatan

Program Studi : S-I Ilmu Keperawatan

Judul : Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Di Puskesmas 7 Ulu Palembang Tahun 2022

Proposal Penelitian Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Diseminarkan

Pembimbing Materi Pembimbing Teknis

Ranida Arsi S.Kep,Ners,M.Kep Eka Rora Suci W.,S.Kep,Ners,M.Kep

Mengetahui
A.N. Rektor Universitas Kader Bangsa
Dekan Fakultas Kebidanan Dan Keperawatan

Hj. Siti Aisyah, AM.Keb., Spsi., SST., M. Kes

v
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Maria Ulfa

NIM : 18220008

Fakultas : Kebidanan Dan Keperawatan

Program Studi : S-I Ilmu Keperawatan

Judul : Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Di Puskesmas 7 Ulu Palembang Tahun 2022

Proposal ini telah diseminarkan pada tanggal 22 Juli 202 dan diperbaiki.

Pembimbing Materi Pembimbing Teknis

Ranida Arsi, S. Kep, Ners, M. Kep Eka Rora Suci W,S.Kep, Ners, M . Kep

Menyetujui
a.n Rektor Universitas Kader Bangsa
Dekan Fakultas Kebidanan dan Keperawatan

Hj. Siti Aisyah, AM.Keb., Spsi., SST., M. Kes

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT, atas berkat rahmat

dan karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan PROPOSAL ini dengan

judul ” Pengaruh Terap Dzikir Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di

Puskesmas 7 Ulu Palembang Tahun 2022”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kebidanan

dan Keperawatan Program Studi S1 Keperawatan Universitas Kader Bangsa

Palembang. Penulis menyadari akan segala kesalahan dan kekurangan yang ada

dalam skripsi ini, hal ini dikarenakan oleh keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman yang penulis miliki.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada orang tua. Rasa terima kasih penulis juga sampaikan atas

bimbingan dan saran dari berbagai pihak selama menyelesaikan proposali ini.

Penulis ucapkan kepada yang terhormat :

1. Bapak Ferry Freska, ST, M. Sc, EE, Ph. D, selaku Ketua Yayasan

Universitas Kader Bangsa Palembang.

2. Ibu DR. Hj. Irzanita, SH, SE, SKM, M.Kes selaku Rektor

Universitas Kader Bangsa Palembang.

3. Bapak Ferroka Putra Wathan. B. Eng selaku Wakil Rektor I

Universitas Kader Bangsa Palembang.

4. Ibu Dr. Fika Minata, M. Kes selaku Wakil Rektor II Universitas

Kader Bangsa Palembang.

vii
5. Ibu Hj Siti Aisyah, AM.Keb, S.Psi, SST M.Kes selaku Dekan

Fakultas Kebidanan dan Keperawatan Universitas Kader Bangsa

Palembang.

6. Bapak Ns. Alkhusari, S.Kep, M.Kes, M.Kep, selaku Ketua Program

Studi SI Keperawatan Universitas Kader Bangsa Palembang.

7. Ibu dr.Meriance M,Kes selaku Pimpinan Puskesmas 7 ulu

Palembang.

8. Ibu Ranida arsi ,S.Kep,Ners,M.Kep selaku Pembimbing Materi yang

memberikan bimbingan dan masukan pada penulisan skripsi ini.

9. Ibu Eka rora suci wisudawati, S.Kep,Ners, M.Kes, selaku

pembimbing teknis dalam penelitian ini.

10. Seluruh Staff Dosen Program Studi S1 Keperawatan Universitas

Kader Bangsa Palembang.

11. Kepada Mahasiswa/ I Program Studi SI Keperawatan Universitas

Kader Bangsa Palembang Angkatan 2018 yang telah banyak

memberikan masukan dan semangat yang sangat berguna dalam

menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

Akhir kata hanya kepada-Nya jualah kita berserah diri, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya pada profesi keperawatan. Amiin

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, September 2022

viii
Maria Ulfa

BIODATA MAHASISWA

Nama : Maria Ulfa


Nim :18220008
Tempat Tanggal Lahir : Oku Timur,29 Maret 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Ayah :Suripto
Nama Ibu :Istiqomah
Anak :Anak Pertama
Status : Mahasiswa
Kewarganegaan : Indonesia
Alamat : Yosowinangun,Rt/Rw;004/002 Belitang
Madang Raya,Oku Timur, Sumatera
Selatan
Telepon : 081918917524
Email : Mariahamid1606@Gmail.Com
Fakutas/ Prodi : Kebidanan Dan Keperawatan / S1 Keperawatan

Latar Belakang Pendidikan


- Mi Nurul Ulum Yosowinangun Tahun 2012
- Mts Al – Amin Tahun 2015
- SMA Asshiddiqiyah 09 Lampung Tengah Tahun 2018

ix
- Universitas Kader Bangsa Palembang Tahun 2022
PERSEMBAHAN DAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Ku persembahkan Kepada:

 Ucapan syukur dan terimakasih kepada ALLAH SWT yang tak henti

memberikan petunjuk dan memeberikan kelanacaran atas

terselesaikannya skripsi saya.

 Terima kasih untuk kedua orang tua saya bapakku dan ibukku yang ku

sayangi, yang selalu sabar menghadapiku, yang selalu ikhlas merawat

dan membesarkanku hingga saat ini., yang tak henti-hentinya

memanjatkan do’a tulus untuk keberhasilanku, yang selalu kujadikan

motivasi untuk semangat juangku dalam menggapai impianku. Semoga

kalian selalu dalam lindungan_Nya. Amin.

 Terima kasih untuk Alm.Yayukku tersayang “Siti Umamah” atas doa

dan supportnya semasa hidupnya.

 Terima kasih untuk penyemangat hidupku sesudah kedua ortu ku

“Hamid Baydowi” you are the best partner.

 Terima kasih kepada dosen-dosen saya,atas bimbingannya dan

arahannya.

Motto:
‘Doa adalah modal terbaik untuk meraih kesuksesan’

“Maria”
“Obat dari lelah itu bukanlah istirahat bukan berenti’

x
“Maria

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT.......................................... iii
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PENGUJI PROPOSAL............. iv
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL UNTUK DISEMINARKAN... v
KATA PENGANTAR................................................................................. vii
BIODATA.................................................................................................. x
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... xi
DAFTAR ISI............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................... 7
1.3 Batasan Masalah................................................................ 7
1.4 Rumusan Masalah.............................................................. 8
1.5 Tujuan Penelitian............................................................... 8
1.5.1 Tujuan Umum........................................................... 8
1.5.2 Tujuan Khusus.......................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep kehamilan.............................................................. 11
2.1.1 Pengertian kehamilan................................................ 11
2.1.2 Klasifikasi kehamilan............................................... 12
2.1.3 tanda-tanda kehamilan.............................................. 12
2.1.4 Usia kehamilan......................................................... 13
2.1.5 Perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan... 15
2.1.6 Tanda dan bahaya selama kehamilan....................... 17
2.1.7 Faktor yang mempengaruhi kehamilan.................... 21
2.2 Konsep kecemasan ........................................................... 24
2.2.1 Definisi kecemasan................................................... 24
2.2.2 Rentang respon kecemasan....................................... 25
2.2.3 Sumber kecemasan................................................... 26
2.2.4Tanda dan gejala kecemasan...................................... 26
2.2.5Proses terjadinya kecemasan..................................... 29
2.2.6 Kecemasan pada ibu hamil....................................... 31
2.2.7Dampak kecemasan pada kehamilan......................... 33

xi
2.2.8. Pengukuran tingkat kecemasan................................ 33
2.2.9Penatalaksaaan kecemasan......................................... 35
2.210 Faktor –faktor yang mempengaruhi kecemasan...... 37

2.3Konsep terapi dzikir............................................................. 38


2.3.Definisi dzikir.............................................................. . 38
2.3.2Manfaat dzikir............................................................. 40
2.3.3Etika dzikir.................................................................. 41
2.3.4Bacaan dzikir............................................................... 43
2.3.5Kerangka teori............................................................. 44

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS


3.1 Kerangka Konsep............................................................... 45
3.2 Hipotesis............................................................................. 46
3.2.1 Hipotesis Mayor....................................................... 46
3.2.2 Hipotesis Minor........................................................ 47

BAB IV METODE PENELITIAN


4.1 Jenis Penelitian.......................................................................... 48
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................... 49
4.2.1 Waktu Penelitian........................................................... 49
4.2.2 Tempat Penelitian.......................................................... 49
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian................................................. 49
4.3.1 Populasi Penelitian........................................................ 49
4.3.2 Sampel Penelitian.......................................................... 49
4.4 Pengumpulan Data..................................................................... 50
4.5 Pengolahan Data........................................................................ 51
4.6 Analisis Data............................................................................. 53
4.7 Definisi Operasional.................................................................. 54

xii
xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita.

Proses kehamilan yang terjadi pada diri seorang wanita akan menyebabkan

beberapa perubahan. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu

faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial, budaya dan ekonomi. Stress

yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Janin dapat mengalami keterlambatan perkembangan atau gangguan emosi

saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik (Mandang,

dkk., 2016).

Ibu hamil mengalami kecemasan seperti reaksi emosional dalam

mengkhawatirkan diri dan janinnya, keberlangsungan kehamilan, persalinan,

masa setelah persalinan dan ketika telah berperan menjadi ibu (Alza &

Ismarwati, 2017). Penelitian telah menunjukkan bahwa suatu kondisi seperti

kecemasan selama kehamilan berhubungan dengan peningkatan kortisol dalam

rahim dan memiliki hubungan dengan gangguan perkembangan kognitif anak

(Bergman dkk., 2010). Dapat juga menyebabkan masalah perilaku dan

emosional jangka panjang pada anak (Shrestha & Pun, 2016).

Kecemasan yang dirasakan pada ibu hamil dapat menimbulkan dampak

buruk bagi janin dan dirinya. Salah satunya adalah terjadi rangsangan kontraksi

rahim. Akibat dari kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah pada ibu

1
hamil sehingga dapat memicu terjadinya preeklamsi dan keguguran (Maharani,

2
2

dalam Hasim, 2018). Kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

dan bayi lahir prematur juga merupakan dampak negatif dari kecemasan pada

ibu hamil (Spitz, dalam Hasim, 2018).

Kecemasan pada kehamilan merupakan reaksi emosional yang terjadi

pada ibu hamil terkait dengan kekhawatiran ibu dengan kesejahteraan diri dan

janinnya, keberlangsungan kehamilan, persalinan, masa setelah persalinan

dan ketika telah berperan menjadi ibu. Prevalensi kecemasan dan depresi

pada negara maju sekitar 7-20% dan di negara berkembang sekitar lebih dari

20% (Alza & Ismarwati, 2017).

Organisai kesehatan dunia atau World Health Organization ( WHO )

Mencacat sekitar 830 wanita di seluruh dunia meninggal setiap harinya akibat

komplikasi yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak

99% diantaranya terdapat di negara berkembang. Di negara berkembang pada

tahun 2015 Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran

hidup, dibandingkan dengan negara maju yang hanya

mencapai 12 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018). Angka Kematian Ibu

(AKI) di Indonesia berada pada angka 305/100.000 kelahiran hidup

(Kemenkes RI, 2017).

Salah satu komplikasi kehamilan yang terjadi pada ibu hamil hingga

menyebabkan Angka kematian ibu (AKI) adalah gangguan emosional yang

dirasakan ibu hamil pada masa kehamilan. Negara berkembang di dunia yang

beresiko tinggi mengalami gangguan psikologis pada ibu hamil yaitu 15,6%

diantaranya adalah Ethiophia, Nigeria, Afrika Selatan, Uganda, Zimbabwe


3

(World Health Organization, 2017). Di Indonesia prevalensi risiko kejadian

depresi atau kecemasan dalam menghadapi persalinan pervaginam sebesar 10-

25% yang banyak terjadi pada wanita umur 20-44 tahun. Kejadian depresi atau

kecemasan mempersulit proses persalinan sekitar 10-15%, sedangkan

kecemasan yang terjadi pada pasien operasi seksio sesarea sekitar 15-25%

(Ahmad, 2014 dalam Hasim, 2018). Penelitian yang dilakukan pada ibu hamil

primigravida di Magelang sebanyak 85% mengalami cemas ringan, 14%

mengalami cemas sedang dan 1.4% mengalami cemas berat (Hasim, 2018).

Berdasarkan data dari WHO, menunjukkan bahwa setiap hari, sekitar 810

wanita meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Dari tahun 2000 sampai

2017, rasio kematian ibu turun sekitar 38% di seluruh dunia. 94% dari semua

kematian ibu terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Perawatan

terampil sebelum, selama dan setelah melahirkan dapat menyelamatkan nyawa

wanita dan bayi baru lahir (WHO, 2019).

Data Dinkes SUMSEL menyebutkan jumlah kematian ibu meningkat

sebanyak 120 orang dibanding tahun 2017 sebanyak 107 orang. penyebab

kematian ibu adalah pendarahan, hipertensi dalam kehamilan , infeksi, gangguan

sistem peredaran jantung. kasus kematian ibu berdasarkan penyebabnya adalah

sebanyak 46 orang yang meninggal karena pendarahan,29 orang karena

hipertensi dalam kehamilan, 2 orang karena infeksi, 14 orang karena gangguan

peredaran darah, 1 orang karena gangguan metabolik, dan 28 orang disebabkan

karena penyakit lain. (DINKES Sumsel,2021).


4

Terapi untuk menurunkan kecemasan adalah terapi farmakologis dan non

farmakologis. Terdapat berbagai jenis terapi non farmakologis antara lain : terapi

relaksasi,terapi musik,terapi distraksi masase dan terapi dzikir. Salah satu terapi

yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan, salah satunya adalah terapi

spiritual dzikir. Dzikir adalah salah satu cara yang digunakan oleh seorang hamba

untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya. Dzikir dapat membantu individu

membentuk persepsi keyakinan bahwa setiap stresor atau perasaan cemas akan

sesuatu hal yang dialami dapat dihadapi dengan baik atas bantuan Allah SWT

(Sarqawi, 2017). Saat seorang muslim mengingat Allah dan berserah diri

kepadaNya dengan berdzikir maka susunan saraf pusat dan kelenjar hormon

endokrin akan bekerja dan berproduksi dengan seimbang. Keseimbangan dari

mekanisme hormon ini akan mendatangkan perilaku yang baik, terarah, dan

terkendali (Sani,2017 ).

Umat Islam percaya bahwa dengan berdzikir menyebut nama Allah dapat

memberikan ketenangan jiwa dan menyembuhkan dari berbagai penyakit (Sani,

2017). Salah satu manfaat dzikir adalah mendapatkan ketenangan batin, sehingga

orang yang melakukan dzikir dapat membuat hati menjadi tenang (Sarqawi,

2017). Sebagaimana firman Allah SWT dalam ayat yang artinya: “(Yaitu) orang-

orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.

Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati (jiwa) menjadi tentram.” (Qs.

Ar-Ra’d:15).
5

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zamriati; dkk (2017) faktor yang

mempengaruhi kecemasan ibu hamil yaitu umur, tingkat pendidikan

pekerjaan,pengalaman traumatis dan paritas ibu hamil . Hasil uji statistik

menunjukkan bahwa ada hubungan umur, paritas, dan pengalaman traumatis

dengan tingkat kecemasan ibu. Kartono (2017) mengemukakan makin tua nya

kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu

yang di anggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu

hamil akan semakin intensif saat trimester tiga menjelang persalinan. Rasa takut

menjelang persalinan menduduki peringkat teratas yang paling sering dialami

ibu selama hamil.

Dalam penelitian yang dilakukan Nely Ilmi (2011) meneliti tentang

“Efektivitas Terapi Dzikir terhadap penurunan Tingkat Kecemasan Ibu hamil

di LP Wanita kelas II A Sukun -Malang” .hasil penelitian menunjukkan

bahwa P=Value <0.20. ada pengaruh positif antara terapi dzikir dengan

penurunan tingkat kecemasan ibu hamil Sejalan dengan penelitian Sofia

Retnowati (2011) meneliti tentang“Pengaruh Pelatihan Relaksasi Dengan

Dzikir Untuk Mengatasi Kecemasan Ibu Hamil”, hasil pertama menunjukkan

bahwa relaksasi dengan dzikir mengalami penurunan kecemasan yang

signifikan pada p=0,008 (p,0,01) dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Dengan artian bahwa pelatihan relaksasi dengan dzikir dapat digunakan

sebagai salah satu cara menurunkan kecemasan kehamilan ibu hamil pertama.
6

Penelitian yang di lakukan oleh prasetya (2014),tentang hubungan

dukungan keluarga dengan kecemasan pada pasien pre operasi di ruang

perawatan bedah RSUD Prof. Dr. Hi .Aloeli saboe kota gorontalo 2014 dengan

jumlah sampel 35 orang. H asil penelitian di dapatkan sebagian besar

responden memiliki dukungan keluarga baik menunjukkan adanya kecemasan

ringan yaitu sejumlah 26 orang (69,6%) ,kecemasan sedang sejumlah 7 orang

(30,4%) dan tidak ada respon yang mengalami kecemasan berat (0%).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap

Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas 7 Ulu Palembang

Tahun 2022”.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas dapat di

asumsikan bahwa Kecemasan pada kehamilan merupakan reaksi emosional yang

terjadi pada ibu hamil terkait dengan kekhawatiran ibu dengan kesejahteraan diri

dan janinnya, keberlangsungan kehamilan, persalinan, masa setelah persalinan dan

ketika telah berperan menjadi ibu. Salah satu terapi yang dapat digunakan untuk

menurunkan kecemasan, salah satunya adalah terapi spiritual dzikir. Dzikir adalah

salah satu cara yang digunakan oleh seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada

Tuhannya. Dan yang lebih sering berdzikir akan dapat membuat hati tenang

sehingga akan mampu untuk membantu ibu hamil trimester III mengatasi

kecemasan yang di alami.


7

1.3 Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah penulis

paparkan di atas,yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah

“Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di

Puskesmas 7 Ulu Palembang Tahun 2022“.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan

masalah sebagai berikut :

1.4.1 Secara keseluruhan / simultan

“Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Apakah terdapat

pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester

III Di puskesmas 7 ulu palembang 2022 ?

1.4.2 secara parsial

a. Bagaimana proses terapi dzikir dalam meteduksi kecemasan pada ibu

hamil trimester III di Puskesmas 7 Ulu Palemang 2022?

b. Bagaimanakah hasil dari terapi dzikir dalam mereduksi kecemasan

pada ibu hamil trimester III di Puskesmas 7 Ulu Palemang 2022?

1.4 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan umum

“Untuk mengetahui Pengaruh Relaksasi Terapi dzikir terhadap Kecemasan


8

Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas 7 Ulu Palembang”.

1.5.2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui kecemasan ibu hamil trimester III sebelum

melakukan relaksasi dzikir di Puskesmas 7 Ulu Palembang.

b. Untuk mengetahui kecemasan ibu hamil trimester III sesudah

melakukan relaksasi dzikir di Puskesmas 7 Ulu Palembang.

c. Untuk mengetahui Pengaruh Relaksasi Dzikir terhadap

kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas 7 Ulu

Palembang.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Secara teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan,serta di jadikan sebagai referensi bagi

pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

pengaruh terapi dzikir terhadap kecemasan ibu hamil trimester III Di

Puskesmas 7 Ulu Palembang.

1.6.2 Secara praktis

Manfaat praktis yang ingin di capai dalam penelitian ini bagi

beberapa pihak antara lain :

a. Bagi Puskesmas 7 Ulu Palembang

Di harapkan dengan adanya penelitian ini Memberikan masukan dan

informasi yang bermanfaat bagi pelayanan kesehatan untuk lebih

pentingnya Relaksasi Dzikir terhadap mengatasi kecemasan, yang bisa


9

dilaksanakan pada kelas ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas 7 Ulu

Palembang.

b. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan perbandingan dan

informasi serta referensi oleh peneliti selanjutnya yang akan

mengembangkan penelitian ini dengan variabel yang berbeda.

c. Bagi institusi pendidikan

Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan

pengajaran terutama yang berkaitan dengan Asuhan Kebidanan pada

ibu hamil dan memberikan informasi pada Mahasiswa Universitas

Kader Bangsa Palembang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kehamilan

2.1.1 Definisi kehamilan

Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga

terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan), dihitung dari hari pertama haid

terakhir. Proses kehamilan adalah bertemunya sel sperma pria dengan sel

telur matang dari wanita sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi yang

membutuhkan energi yang banyak dan asupan gizi yang tepat akan membantu

tumbuh kembang janin yang masih berada di dalam kandungan selama hamil

normal 280 hari sampai janin lahir (Mandang, dkk., 2016).

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis, dimana

wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi

dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ

reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan

(Padila, 2017). Kehamilan dalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila

ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang menjadi fetus aterm

(Lombogia, 2017).

10
11

2.1.2 Klasifikasi kehamilan

Berdasarkan jumlahnya, kehamilan seorang wanita dapat

dibedakan menjadi (Walyani, 2017):

1) Primigravida yaitu wanita pertama kali hamil atau 1 kali

mengalami kehamilan.

2) Multigravida yaitu seorang wanita yang sudah beberapa kali

hamil.

2.1.3 Tanda-tanda kehamilan

Tanda-tanda hamil adalah perubahan fisiologis yang timbul selama

hamil. Ada 3 tanda kehamilan, yaitu presumtif (perubahan yang

dirasakan wanita), kemungkinan (perubahan yang bisa diobservasi

pemeriksa) dan positif hamil. Adapun tanda-tanda kehamilan antara lain

(Padila, 2017):

1) Tanda-tanda presumtif (dugaan hamil)

a) Amenorea (tidak dapat haid)

b) Mual dan muntah (nausea dan emisis)

c) Mengidam (ingin makanan khusus)

d) Tidak tahan suatu bau-bauan.

e) Pingsan (sinkope)

f) Tidak ada selera makan (anoreksia)

g) Lelah/letih (Fatique)

h) Payudara tegang

i) Miksi sering
12

j) Konstipasi/obstipasi

k) Quickening (persepsi gerakan janin)

2) Tanda-tanda tidak pasti/kemungkinan kehamilan

a) Perut membesar

b) Uterus melebar

c) Adanya tanda hegar

d) Adanya tanda chadwik/vulva dan vagina kebiruan

e) Tanda piscasek/uterus membesar

f) Kontraksi-kontraksi uterus

g) Tanda ballotement

3) Tanda positif/tanda pasti hamil

a) Gerakan janin yang dapat dilihat dan dirasa

b) Denyut jantung janin

c) Terlihat tulang-tulang janini pada foto rongten.


13

2.1.4 Usia kehamilan

Kehamilan menurut Prawirohardjo (2011) diklasifikasikan

dalam 3 trimester, yaitu:

1) Trimester Pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12

minggu) Pada trimester ini dianggap sebagai penyesuaian

terhadap kenyataan bahwa dirinya sedang mengandung. Pada

trimester ini banyak wanita hamil yang mengalami sedih,

kecewa, depresi, cemas,dan penolakan. Seorang yang hamil pada

trimester ini masih fokus pada dirinya sendiri sehingga timbul rasa

tidak percaya akan kehamilannya seiring usahanya menghadapi

pengalaman kehamilan yang buruk, yang pernah ibu alami

sebelumnya. Namun perasaan itu bisa hilang dengan sendirinya seiring

penerimaan kehamilannya. Trimester kedua dari bulan keempat

sampai 6 bulan (13-27 minggu) Trimester kedua ini merupakan

periode dimana wanita mulai merasa nyaman dan bebas dari

segala ketidaknyamanan ditrimester pertama.

2) Pada trimester kedua, akan lebih terlihat perubahan-perubahan pada

tubuh dan orang akan lebih mengerti bahwa seorang ibu dalam

keadaan hamil. Pada akhir trimester kedua, perubahan rahim.

Rahim membesar sekitar 7,6 cm di atas pusar. Berat badan

bertambah rata-rata 7,65-10,8 kg, dalam trimester kedua ini janin

mulai aktif bergerak.

3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu)


14

Periode dimana penantian penuh kewaspadaan. Trimester tiga

merupakan waktu, persiapan yang aktif terbukti dalam menanti

kelahiran bayi dan menjadi orang tua dan wanita akan lebih fokus

memperhatikan bayinya yang akan segera lahir.

2.1.5 Perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan

1) Perubahan fisiologis

Menurut penelitian Nelazyani dan Hikmi (2018), perubahan utama

yang terjadi antara lain:

a) Laju pernafasan ibu hamil dan volume tidal meningkat

b) Volume darah ibu hamil meningkat

c) Kebutuhan nutrisi maternal meningkat 10-30 persen, hal ini

disebabkan karena seorang ibu hamil harus memenuhi nutrisi bagi diri

dan bayi yang dikandungnya.

d) Laju filtrasi glomerulus meningkat, hal ini menjadi kompensasi akibat

peningkatan volume darah

e) Uterus mengalami perubahan ukuran yang meningkat dratis

f) Kelenjar mammae mengalami peningkatan ukuran dan aktivitas

sekresi dimulai

2) Perubahan psikologis

Perubahan psikologis yang terjadi pada sebagian ibu hamil

trimester pertama dan trimester ketiga cenderung mengalami kecemasan,

sedangkan pada trimester kedua ibu hamil cenderung menunjukkan


15

penerimaannya terhadap kehamilan. Kecemasan yang ditunjukkan pada

trimester pertama dan ketiga biasanya memiliki perbedaan (Miarso,

Novyriana and Muthoharoh, 2018).

Pada trimester pertama kecemasan yang ditunjukkan ibu hamil

merupakan kecemasan terhadap kondisi kehamilannya, lain hal nya

dengan kecemasan pada trimester ketiga. Pada trimester ketiga

kebanyakan ibu hamil merasakan gejolak kecemasan yang baru, biasanya

kecemasan yang timbul adalah kecemasan dalam menghadapi persalinan

dan perasaan tanggung jawab dalam mengasuh bayi yang akan

dilahirkannya (Rahmawati and Wulandari, 2019)

Perubahan psikologis ibu hamil periode trimester III terkesan

lebih kompleks dan lebih meningkat kembali dari trimester sebelumnya.

Hal ini dikarenakan kondisi kehamilan semakin membesar. Kondisi itu

tidak jarang memunculkan masalah seperti posisi tidur yang kurang

nyaman dan mudah terserang rasa lelah atau kehidupan emosi yang

fluktuatif. (Pieter, 2016).

2.1.4. Tanda dan bahaya selama kehamilan

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang

mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan

atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak

terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. Tanda bahaya kehamilan

perlu diketahui oleh ibu hamil karena apabila tidak diketahui secara dini

dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin yang di kandungnya.


16

Untuk menurunkan angka kematian ibu secara bermakna, kegiatan

deteksi dini ini perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan

KIA maupun masyarakat (Salmah, 2006), Macam-macam tanda

bahaya kehamilan antara lain :

1) Perdarahan pervaginam

Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester 1

adalah merupakan hal yang fisiologis yaitu tanda Hartman pada

awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami bercak

pendarahan, yang sedikit atau spotting, perdarahan ini akibat

implantasi dari proses nidasi blastosis ke endometrium yang

menyebabkan perlukaan. hal ini normal terjadi. Pada waktu

yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin

pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam

ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.

Pada awal kehamilan trimester I, perdarahan yang tidak normal

adalah perdarahan yang berwarna merah, perdarahan yang

banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat

berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada

kehamilan lanjut atau trimester II dan III, perdarahan yang tidak

normal adalah merah, jumlahnya banyak, dan kadang- kadang

tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini bisa

berarti plasenta previa dan solusio plasenta (Varney, 2007).


17

2) Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala merupakan ketidaknyamanan yang normal

dalam kehamilan, sakit kepala sering dirasakan diawal

kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh

darah di otak akibat hormone kehamilan, khususnya hormon

progesterone. Sakit kepala yang terjadi dalam 12 minggu

terakhir sebelum kelahiran berpusat disekitar kening dan atas

mata. Keadaan ini bisa menjadi komplikasi serius karena dapat

menjadi preeklamsi (Varney 2007), Sakit kepala yang

menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala yang

menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, sakit kepala dapat

bertahan lebih dari 2-3 jam. Kadang-kadang dengan sakit kepala

yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur dan

berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan

merupakan gejala dari preeklamsi.

Gangguan lain yang sering terjadi adalah hipertensi.

Penyebab utama hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi

esensial dan penyakit ginjal. Kehamilan dengan hipertensi

esensial dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala, menjadi

preeklamsi tidak murni. Hanya sekitar 20% dapat menjadi pre

eklamsi murni yang disertai gejala proteinuria, edema, dan

terdapat keluhan sakit epigastrium, sakit kepala, penglihatan

kabur, mual dan muntah. Dengan adanya hipertensi dalam


18

kehamilan maka sering ditandai dengan adanya sakit kepala

yang hebat (Varney, 2007).

3) Masalah penglihatan

Dikatakan masalah bila penglihatan tiba-tiba kabur dan

berbayang, gangguan penglihatan seperti penglihatan ganda,

seperti melihat titik-titik atau cahaya, hal ini merupakan gejala

dari preeklamsi atau toksemia yang harus segera dilaporkan

pada petugas kesehatan. Jenis keluhan yang paling umum

adalah pandangan yang kabur disertai sakit kepala. Perubahan

patologi pada organ mata dapat dijumpai adanya edeme retina

dan spasme pembuluh darah. Bila terdapat hal-hal tersebut,

maka harus dicurigai preeklamsi berat.

4) Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separuh wanita hamil akan mengalami bengkak pada

kaki dan tungkai bawah, pada usia kehamilan 24 minggu ke

atas, bengkak ini terjadi karena penyumbatan yang disebabkan

oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi jaringan. Bengkak

biasanya hilang setelah beristirahat dan meninggikan kaki.

Keadaan ini dapat dikatakan normal, akan tetapi bengkak dapat

menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan

tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan

keluhan fisik yang lain dan bertahan lebih dari 24 jam. Bila

dibiarkan keadaan ini dapat membahayakan ibu dan janin.


19

Odema yang terjadi merupakan akumulasi cairan yang

menyeluruh dan berlebihan dalam jaringan terutama pada tangan

dan wajah merupakan gejala dari preeklamsi.

5) Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang terjadi pada kehamilan tua

biasanya karena adanya regangan otot ligamen yang

mendukung rahim dan hal ini hampir dialami semua ibu

hamil. Nyeri abdomen yang tidak normal sama sekali tidak

berhubungan dengan persalinan. Nyeri abdomen yang

menunjukkan masalah ditandai dengan nyeri perut yang

hebat, terus menerus dan menetap. Nyeri perut yang hebat

dapat terjadi berupa kekejangan atau nyeri tajam dan

menusuk. Gejala ini merupakan gejala dari preeklamsi yang

sewaktu waktu dapat menjadi eklamsi dan dapat

membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.

Kondisi lain yang bisa menyebabkan nyeri abdomen

adalah nyeri yang disebabkan oleh kehamilan ektopik,

appendiksitis, aborsi, penyakit kantung empedu, radang

pelvic, persalinan pre-term, iritasi uterus, abrupsi plasenta,

infeksi saluran kemih dan infeksi lainya.

6) Gerakan janin tidak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan janin pada minggu ke 18

sampai ke 20 pada kehamilan pertama atau 2 minggu lebih


20

cepat pada kehamilan ke dua. Beberapa ibu dapat merasakan

gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit

3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah

terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan

dan minum yang baik. Jika ibu tidak merasakan gerakan janin

selama 12 jam atau sesudah kehamilan 22 minggu,

kemungkinan dapat terjadi solusio plasenta, ruptur uteri, gawat

janin dan kematian janin. (Varney, 2007).

7) Adanya demam menunjukan adanya infeksi, hal ini

berbahaya bagi ibu maupun janin, oleh karena itu harus

segera mendapat pertolongan dari bidan atau dokter.

8) Muntah-muntah yang hebat

Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil

antara periode pertama dan kedua terlambat haid. Kejadian

mencapai 50-70%. Tetapi jika keadaan tersebut berlebihan

disebut hiperemisis, hal ini akan menghambat asupan gizi pada

ibu hamil berkurang sehingga kondisi ibu menjadi lemah,

dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, oleh

karena itu perlu segera ditangani.

9) Keluar cairan banyak pervaginam secara tiba-tiba

Cairan ini adalah cairan ketuban, ketuban seharusnya

pecah menjelang persalinan, tetapi jika ketuban keluar sebelum

ibu mengalami tanda-tanda persalinan maka janin dan ibu akan


21

mudah terinfeksi. Hal ini akan berbahaya baik bagi ibu maupun

janin (Depkes RI, 2007).

2.1.7 Faktor yang mempengaruhi kehamilan

Faktor-faktor yang mempunyai kontribusi dalam

menimbulkan masalah kecemasan hingga depresi pada ibu hamil

adalah:

1) Usia

Usia mempengaruhi faktor psikologis seseorang, semakin

matang usia semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang

serta kemampuan dalam menghadapi berbagai persoalan terutama

kehamilan.Begitupun semakin tinggi usia pada saat kehamilan

(lebih dari 35tahun) akan berdampak sehingga ibu menjadi ibu

hamil yang beresiko tinggi (Heriani, 2016).

2) Pendidikan

Tingkat pendidikan rendah seseorang akan dapat

meyebabkan orang tersebut mudah mengalami kecemasan,

semakin tinggi pendidikannya maka akan mempengaruhi

kemampuan dalam berpikir.

3) Dukungan suami dan keluarga

Pendampingan oleh suami dan keluarga saat ibu akan bersalin

mempengaruhi tingkat kecemasan pada ibu. Dukungan

keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan

menimbulkan ketenangan batin, perasaan senang, aman dan


22

nyaman sehingga kecemasan ibu hamil berkurang.

4) Ekonomi

Jika kondisi ekonomi baik, maka ibu hamil akan mendapatkan

kesejahteraan fisik dan psikologis secara baik pula dan

sebaliknya dengan kondisi ekonomi buruk maka ibu hamil tidak

mendapat kesejahteraan fisik dan pesikologis secara baik.

Pekerjaan ibu hamil tidak terlalu berat dan tidak terlalu banyak

tenaga, dimana ibu bisa menjalaninya selama kehamilan,

pekerjaan bisa membawa dampak positif. Ibu akan fokus

kepekerjaanya dan kecemasan ibu dapat teralihkan. Ditempat

kerja ibu bisa mendapatkan pengetahuan tentang kehamilan dari

teman kerjanya dan pekerjaan ibu dapat menambah pendapatan

keluarga.

5) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang

setiap hari dalam kehidupannya. Pengalaman dan pendidikan

seseorang dari sejak kecil akan mempengaruhi sikap dan

penampilan seseorang. Kesesuaian antara pekerjaan dalam diri

seseorang memberikan kesan dan pengetahuan. Diketahui ibu

yang bekerja lebih aktif dibanding dengan ibu yang tidak bekerja

atau ibu yang bekerja lebih stabil dibanding ibu yang tidak

bekerja. Pekerjaan ibu dapat mempengaruhi kecemasan karena

adanya tekanan dari berbagai stersor di tempat pekerjaan. Beban


23

kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah

dapat mengakibatkan seorang ibu hamil yang bekerja mengalami

gangguan atau penyakit akibat kerja, seperti kondisi lingkungan.

6) Paritas

Pada primigravida, mereka secara aktif mempersiapkan diri

untuk menghadapi persalinan. Walaupun persalinan adalah proses

alami bagi seorang wanita untuk menjalaninya, tetapi seringkali ibu

hamil tidak dapat menghilangkan rasa khawatir dan takut dalam

menghadapi proses persalinan tersebut. Rasa takut dan cemas

berlebihan dengan sendirinya menyebabkan ibu sakit. Paritas ibu

pada primigravida, kehamilan yang dialaminya merupakan

pengalaman pertama kali, sehingga trimester III dirasakan semakin

mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan. Ibu

akan cenderung merasa cemas dengan kehamilannya, merasa gelisah,

dan takut menghadapi persalinan, mengingat ketidaktahuan atau

kurangnya pengalaman menjadi faktor penunjang terjadinya

kecemasan.

2.2 Konsep kecemasan

2.2.1 Definisi kecemasan

Kecemasan adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar

karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respons

(penyebab tidak spesifk atau tidak diketahui oleh individu). Perasaan takut

dan tidak menentu sebagai sinyal yang menyadarkan bahwa peringatan


24

tentang bahaya akan datang dan memperkuat individu mengambil tindakan

menghadapi ancaman. Kejadian dalam hidup seperti menghadapi tuntutan,

persaingan, serta bencana dapat membawa dampak terhadap kesehatan

fsik dan psikologis. Salah satu contoh dampak psikologis adalah timbulnya

kecemasan atau ansietas (Yusuf, dkk., 2015).

Kecemasan merupakan pengalaman subjektif yang tidak

menyenangkan mengenai kekhawatiran atau ketegangan berupa perasaan

cemas, tegang, dan emosi yang dialami oleh seseorang. Kecemasan adalah

suatu keadaan tertentu (state anxiety), yaitu menghadapi situasi yang tidak

pasti dan tidak menentu terhadap kemampuannya dalam menghadapi

objek tersebut. Hal tersebut berupa emosi yang kurang menyenangkan

yang dialami oleh individu dan bukan kecemasan sebagaí sifat yang

melekat pada kepribadian (Ghufron & Risnawati, 2014).

2.2.2 Rentan respon kecemasan

Adapun rentan respon dalam kecemasan sebagai berikut

(Azizah, dkk., 2016):

1) Antisipasi

Suatu keadaan yang digambarkan lapangan persepsi menyatu

dengan lingkungan.

2) Cemas ringan

Ketegangan ringan, penginderaan lebih tajam dan menyiapkan

diri untuk bertindak.


25

3) Cemas berat

Lapangan persepsi sangat sempit, berpusat pada detail yang

kecil, tidak memikirkan yang luas, tidak mampu membuat kaitan dan

tidak mampu menyelesaikan masalah.

4) Panik

Persepsi menyimpang, sangat kacau dan tidak terkontrol,

berfikir tidak teratur, perilaku tidak tepat dan agitasi/hiperatif.

2.2.3 Sumber kecemasan

Adapun sumber-sumber kecemasan antara lain sebagai

berikut (Azizah, dkk., 2016):

1) Ancaman internal dan eksternal terhadap ego adanya gangguan

pemenuhan kebutuhan dasar, makan, minum,seksual.

2) Ancaman terhadap keamanan interpersonal dan harga diri

a) Tidak menemukan integritas diri.

b) Tidak menemukan prestige.

c) Tidak memperoleh aktualisasi diri.

d) Malu/tidak kesesuaian antara pandangan diri dan

lingkungan nyata.

2.2.4 Tanda dan gejala kecemasan

Menurut Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 164) dalam (Ifdil and

Anissa 2016) ada beberapa tanda-tanda kecemasan, yaitu :

1) Tanda-Tanda Fisik Kecemasan

Tanda fisik kecemasan diantaranya yaitu : kegelisahan,


26

kegugupan,, tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar,

sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar dahi, kekencangan

pada pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat, telapak

tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau

kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas

pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara

yang bergetar, jari-jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin,

pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan, kerongkongan

merasa tersekat, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti

tercekik atau tertahan, tangan yang dingin dan lembab, terdapat

gangguan sakit perut atau mual, panas dingin, sering buang air kecil,

wajah terasa memerah, diare, dan merasa sensitif atau “mudah

marah”.

2) Tanda-Tanda Behavioral Kecemasan

Tanda-tanda behavorial kecemasan diantaranya yaitu :

perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen, dan perilaku

terguncang.

3) Tanda-Tanda Kognitif Kecemasan

Tanda-tanda kognitif kecemasan diantaranya : khawatir

tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi

terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa

sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi (tanpa ada penjelasan

yang jelas), terpaku pada sensasi ketubuhan, sangat waspada terhadap


27

sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang

normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan

akan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk

mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan,

berpikir bahwa semuanya tidak lagi bisa dikendalikan, berpikir bahwa

semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir

terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang

sama secara berulang-ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari

keramaian (kalau tidak pasti akan pingsan), pikiran terasa bercampur

aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran

terganggu, berpikir akan segera mati (meskipun dokter tidak

menemukan sesuatu yang salah secara medis), khawatir akan ditinggal

sendirian, dan sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

Menurut Dadang Hawari (2006: 65-66) dalam (Ifdil and

Anissa 2016), mengemukakan gejala kecemasan diantaranya yaitu :

a) Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang

b) Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir)

c) Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di muka umum

(demam panggung)

d) Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain

e) Tidak mudah mengalah

f) Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah

g) Sering mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik),


28

khawatir berlebihan terhadap penyakit

h) Mudah tersinggung, membesar-besarkan masalah yang kecil

(dramatisasi).

i) Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan

ragu

j) Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya seringkali diulang-

ulang

k) Apabila sedang emosi sering kali bertindak histeris.

3.2.5 Proses terjadinya kecemasan

Burn (dalam Safaria & Saputra, 2009) mengemukakan emosi ataupun

rasa cemas yang dirasakan disebabkan oleh adanya dialog internal dalam

pikiran individu yang mengalami kecemasan ataupun perasaan cemas.

Menurut Blackburn dan Davidson (dalam Safaria & Saputra, 2009)

mengemukakan proses terjadinya kecemasan melalui model kognitif

kecemasan,yang dapat di lihat pada gambar .1 berikut ;

Bagan.1 skema Proses terjadinya kecemasan


(adaptasi Blackburn dan Davidson, 1994)
29

Menurut Blackburn dan davidson (dalam Safaria & Saputra,

2009), secara teoretis terjadinya kecemasan diawali oleh pertemuan

individu dengan stimulus yang berupa situasi yang berpengaruh dalam

membentuk

kecemasan (situasi mengancam), yang secara langsung atau tidak

langsung hasil pengalaman tersebut diolah melalui proses kognitif

dengan

menggunakan skemata (pengetahuan yang telah dimiliki individu

terhadap situasi tersebut yang sebenarnya mengancam atau tidak

mengancam dan pengetahuan tentang kemampuan dirinya untuk

mengendalikan diri dan situasi).

Setiap pengetahuan dapat terbentuk dari keyakinan pendapat

orang lain, maupun pendapat individu sendiri serta dunia luar.

Pengetahuan tersebut tentunya akan mempengaruhi individu untuk dapat


30

membuat penilaian (hasil kognitif) sehingga respons yang akan

ditimbulkan tergantung seberapa baik individu yang mengenali situasi

dan mengendalikan dirinya.

Jadi, terjadinya kecemasan melalui proses yang telah disebutkan

adalah bagaimana individu dapat mengevaluasi tindakan apa saja yang

harus dilakukan apabila merasakan kecemasan. Selain harus

memahami tentang keadaan apa saja yang menyebabkan seseorang

merasakan cemas, tentunya setelah itu individu harus dapat

mengendalikan diri untuk dapat mengelola emosi dan mengelola

permasalahan yang menyebabkan

kecemasan tersebut.

3.2.6 Kecemasan pada ibu hamil

Kecemasan pada trimester I disebabkan karena morning

sickness pada wanita hamil, sebenarnya menjadi bagian dari

proses yang dialami selama kehamilannya, hal ini juga termasuk

wajar atau normal dari tanda-tanda dan gejala awal kehamilan,

akan tetapi dengan berbagainya tingkat yang dialami mulai dari

ringan, berat atau berlebihan mengalaminya hal ini bisa disebabkan

selain faktor hormon, faktor pola makan yang tidak teratur dan

faktor psikologis ibu juga sangat mempengaruhi untuk memicu

rasa mual dan muntah yang dialami. Kejadian mual dan muntah

(morning sickness) apalagi kejadian tersebut sampai berlansung

sepanjang hari,ini tentu bisa memepengaruhi distress dan


31

kecemasan baik pada istri dengan kehamilannya dan juga pada

suami yang ikut merasakannya. Tingkat kecemasan pada setiap

manusia pasti berbeda-beda, hal ini tidak terlepas dan pasti pernah

merasakan pada kehidupannya (Kustriyani, dkk., 2017).

Kecemasan pada trimester II berkaitan dengan kondisi

kesejahteraan ibu dan janin, rasa aman dan nyaman selama

kehamilan, pengalaman keguguran atau hal buruk selama

kehamilan sebelumnya, sikap menerima kehamilan serta

dukungan dari suami dan keluarga. Pada trimester ke II rasa

cemas ibu akan kehamilannya mulai berkurang karena ibu hamil

mulai mampu
32

untuk melindungi dan menyediakan kebutuhan bagi janin,

disamping itu ibu juga mulai tertarik untuk mengetahui keadaan

(Hasim, 2018).

Kecemasan pada trimester III karena akan menghadapi

proses persalinan yang merupakan faktualisasi sikap skeptis

terhadap kondisi kesehatan yang diinginkan dan kurang

berdasar pada pemahaman.Persalinan bisa dikatakan sebagai

ancaman nyata berupa rasa takut terhadap bahaya yang datang

dari dari dalam dan luar ibu. Ketakutan yang berlebihan terhadap

rasa sakit, kematian, dan responsibilitas destruktif terhadap

keluarga merupakan hal yang selalu terjadi pada ibu setiap

mengahadapi persalinan. Kecemasan ibu semakin meningkat jika

terjadi kegagalan fisiologis atau penurunan kapasitas psikologis

memanfaatkan kooping konstruktif dan pada dasarnya,

kecemasan terjadi karena ketidak mampuan ibu beradaptasi pada

kondisi aktual (kehamilan) dan potensial (menghadapi proses

persalinan) (Hidayat, 2014).

Penelitian Usdati Mardhiyah (2017). Dengan judul

Pelatihan Dzikir Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Ibu Hamil

Pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

terapi dzikir untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil

pertama. Metode dalam penelitian yang digunakan adalah one


33

group pre-test post-test design dengan memberikan perlakuan

berupa Pelatihan Dzikir. Subjek dalam penelitian ini

mendapatkan pelatihan dzikir yang disusun berdasar aspek dzikir.

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan purposive sampling dengan subjek berjumlah 4

orang ibu hamil pertama. Teknik pengumpulan data

menggunakan skala kecemasan. Analisis perbedaan nilai pre-test

dan post-test menggunakan teknik Wilcoxon Signed-Rank Test.

Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,034 (p < 0,05). Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pelatihan dzikir dapat menurunkan

kecemasan pada ibu hamil pertama.

3.2.7 Dampak Kecemasan Pada Kehamilan

Kecemasan dalam kehamilan jika tidak diatasi sesegera

mungkin maka akan berdampak negative bagi ibu dan janin.

Dampak untuk ibu memicu terjadinya kontraksi rahim sehingga

melahirkan premature, keguguran dan depresi. Akibat dari kondisi

tersebut dapat meningkatkan tekanan darah sehingga mampu

memicu terjadinya preeklampisa dan keguguran (Alder, dkk.,

2019).

Kecemasan dalam masa kehamilan memang tidak berdampak

langsung terhadap kematian namun kecemasan dalam persalinan

memberi efek gelisah, dan aktifitas saraf autonom dalam merespon

terhadap ancaman yang tidak jelas yang individu rasakan, sehingga


34

menghambat proses persalinan. Kecemasan dalam kehamilan

kecemasan dapat mengakibatkan menurunnya kontraksi uterus,

sehingga persalinan akan bertambah lama, peningkatan insidensi

atonia uteri, laserasi perdarahan, infeksi, kelelahan ibu, dan syok,

sedangkan pada bayi dapat meningkatkan resiko kelahiran

prematur dan BBLR (Hasim, 2018).

3.2.8 Pengukuran tingkat kecemasan

Salah satu instrumen untuk menilai gejala kecemasan antenatal adalah

penelitian ini menggunakan Kuisioner “PRAQ-R2 (Pregnancy Related

Anxiety Questionnaire-Revised)” yang telah dimodifikasi menjadi

kuisioner Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan Di

Masa Pandemic Covid-19 yang terdiri dari 10 item pertanyaan. Item

dari kuisioner dibagi menjadi 3 faktor yaitu takut melahirkan di masa

pandemi Covid- 19, khawatir tentang cacat fisik dan mental pada anak

saat pandemic Covid-19, dan khawatir tentang lingkungan dan diri

sendiri. Sub item dari takut melahirkan di masa pandemi Covid-19

berjumlah 3 yang terdiri dari sub item 1, 2, dan 6, sub item dari khawatir

tentang cacat fisik dan mental pada anak saat pandemic Covid- 19

berjumlah 4 yang terdiri dari sub item 4, 8, 9, 10, sub item dari

khawatir tentang lingkungan dan diri sendiri berjumlah 3 yang terdiri 3,

5, 7. Intervensi kuisioner ini skor < 23 = Kecemasan Ringan, skor 23-37

= kecemasan sedang, skor > 37 = kecemasan berat. (Huizink 2016).


35

3.2.9 Penatalaksanaan kecemasan

Penatalaksanaan kecemasan menurut hawari dalam nixson (2016)

pada tahap pencegahan dan terapi memerlukan suatu pendekatan yang

bersifat holistic. Beberapa cara penatalaksaan untuk mengatasi kecemasan

diantaranya:

1) Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress cara

yang mudah dilakukan antara lain :

a) Makan makanan yang bergizi dan seimbang

b) Tidur yang cukup

c) Tidak merokok

d) cukup berolah raga

e) Tidak minum minuman keras

2) Terapi psikofarma

Terapi ini berupa pengobatan untuk cemas yang berguna

untuk memulihkan fungsi organ neuro-transmitter (sinyal

penghantar saraf) pusat otak. Obat sering di gunakan adalah

obat anti cemas (anxiolytic) seperti diazepam, clobazam,

larozepam, buspirone HCL, meprobamate dan alprazolam .

3) Terapi somatik

Terapi somatik ini untuk menghilangkan keluhan-

keluhan somatik (fisik) itu dapat di berikan obat-obatan yang


36

ditunjukan pada organ tubuh yang bersangkutan).

4) Psikoterapi

Terapi ini diberikan tergantung kebutuhan setiap individu, antara

lain :

a) Psikoterapi suportif untuk memberikan motivasi,

semangat dan dorongan agar pasien yang

bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberi

keyakinan serta percaya diri.

b) Psikoterapi re-edukatif dengan memberikan pendidikan

ulang koreksi bila dinilai bahwa ketidak mampuan

mengatasi kecemasan.

c) Psikoterapi re-kontruksi untuk memperbaiki kembali

kepribadian yang telah mengalami guncangan akibat

stressor.

d) Psikoterapi kognitif untuk memulihkan fungsi kognitif

seperti kemampuan untuk berpikir rasional, konsentrasi

dan daya ingat.

e) Psikoterapi psikodinamik untuk menganalisa proses

dinamika kejiwaan yang menyebabkan terjadinya

kecemasan.

f) Psikoterapi keluarga untuk memperbaiki hubungan

kekeluargaan faktor keluarga tidak menjadi faktor


37

penyebab tetapi sebagai faktor pendukung.

5) Psikoreligius

Terapi ini digunakan untuk meningkatkan keimanan

seseorang yang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya

tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang

stressor psikososial.Salah satu Terapi psikoreligius yang bisa di

gunakan adalah terapi dzikir.

2.2.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah sebagai berikut

(Lestari, 2015):

1) Umur

Bahwa umur yang lebih muda lebih mudah menderita stress dari

pada umur tua.

2) Keadaan fisik

Penyakit adalah salah satu faktor yang menyebabkan kecemasan.

Seseorang yang sedang menderita penyakit akan lebih mudah

mengalami kecemasan dibandingkan dengan orang yang tidak

sedang menderita penyakit.

3) Sosial budaya

Cara hidup orang dimasyarakat juga sangat memungkinkan

timbulnya stress. Individu yang mempunyai cara hidup teratur akan

mempunyai filsafat hidup yang jelas sehingga umumnya lebih sukar


38

mengalami stress. Demikian juga dengan seseorang yang keyakinan

agamanya rendah.

4) Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan

respon terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam maupun dari

luar orang yang akan mempunyai pendidikan tinggi akan

memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang

berpendidikan lebih rendah atau mereka yang tidak berpendidikan.

Kecemasan adalah respon yang dapat dipelajari. Dengan demikian

pendidikan yang rendah menjadi faktor penunjang terjadinya

kecemasan.

5) Tingkat pengetahuan

Pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah

mengalami stress. Ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap

sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat

menimbulkan kecemasan. Stress dan kecemasan dapat terjadi pada

individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan

karena kurangnya informasi yang diperoleh.

2.3. Konsep terapi Dzikir

2.3.1. Definisi dzikir

Dzikir ditinjau dari segi bahasa (lughatan) adalah mengingat,

sedangkan dzikir secara istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-

ucapan pujian kepada Allah (Nawawi, 2008).


39

Secara etimologi dzikir berasal dari kata “zakara” berarti menyebut,

mensucikan, menggabungkan, menjaga, mengerti, mempelajari,

memberi dan nasehat. Oleh karena itu dzikir berarti mensucikan dan

mengagungkan, juga dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama

Allah atau menjaga dalam ingatan (mengingat) (Adlany, 2010).

Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal

batasan waktu. Bahkan Allah menyifati ulil albab, adalah mereka-

mereka yang senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri,

duduk bahkan juga berbaring. Oleh karenanya dzikir bukan hanya

ibadah yang bersifat lisaniyah, namun juga qalbiyah. Imam Nawawi

menyatakan bahwa yang afdhal adalah dilakukan bersamaan di lisan

dan di hati. jika harus salah satunya, maka dzikir hatilah yang lebih di

utama.Meskipun demikian, menghadirkan maknanya dalam hati,

memahami maksudnya merupakan suatu hal yang harus diupayakan

dalam dzikir (Nawawi, 2008).

Dzikir bila dikaji secara mendalam termasuk “Tauhid Uluhiyah”

atau “Tauhid Ibadah”, bila ditinjau dari ilmu tasawuf, dzikir termasuk

dalam aliran atau madzhab tasawuf amali. Madzhab tasawuf ini adalah

madzhab untuk mencapai ma’rifatullah dengan pendekatan melalui

dzikir.

Pada hakikatnya, orang yang sedang berdzikir adalah orang

yang sedang berhubungan dengan Allah. Seseorang yang senantiasa

mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah akan memerlukan dan
40

melakukan dzikir yang lebih dari seorang muslim biasa.


41

Karena pada dasarnya, ia ingin menghidupkan kembali hati mereka yang

mati, akan tetapi jika ia tidak menghidupkan hatinya lebih dulu, keinginan

atau kehendaknya untuk menghidupkan hati yang lain tidak akan mampu

dilakukan.

Menurut pendapat imam Al-Ghazali dzikir untuk mendapatkan ilmu

ma’rifat didasarkan atas argumentasi peranan dzikir itu sendiri bagi hati.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa hati manusia itu tak ubahnya

seperti kolam yang didalamnya mengalir bermacam-macam air. Dzikir

kepada Allah adalah sebuah hiasan bagi kaum sufi yang merupakan syarat

utama bagi orang yang menempuh jalan Allah. Dzikir dapat menembus

alam malakut, yakni dengan datangnya malaikat. Dzikir merupakan

pembuka alam gaib, penarik kebaikan dan bermanfaat untuk

membersihkan hati (Nawawi, 2008).

2.3.2 Manfaat dzikir

Shaleh Bin Ghanim As-Sadlan menyebutkan beberapa faedah-faedah

atau keutamaan dzikir adalah sebagai berikut:

1) Mengusir, mengalahkan dan menghancurkan setan

2) Menghilangkan rasa susah dan kegelisahan hati

3) Membuat hati menjadi senang, gembira dan tenang.

4) Dapat menghapus dan menghilangkan dosa-dosa.

5) Dapat menyelamatkan seseorang dari kepayahan di hari kiamat.

6) Dzikir merupakan tanaman di surga.

Keutamaan-keutamaan bagi orang yang berdzikir


42

kepada Allah SWT Antara lain:

1) Dzikir sebagai upaya taqarrub kepada Allah

2) Dzikir sebagai penenang hati

3) Dzikir sebagai pembersih hati

4) Dzikir sebagai pengangkat derajat manusia

5) Dzikir sebagai pembaru iman

6) Dzikir sebagai sarana memperoleh Syafaat Rasulullah SAW.

(Nawawi, 2008).

2.3.2. Etika Berdzikir

Agar dzikir bisa khusyu’ dan membekas dalam hati, maka perlu

dikerjakan sesuai adab yang diajarkan dalam Islam. Sebab kalau tidak,

tentu dzikir hanya sekedar ucapan belaka, tidak akan membekas sama

sekali. Menurut Baidi Bukhori dalam Albana menyatakan bahwa adab

berdzikir antara lain :

1) Kekhusyu’an dan kesopanan, menghadirkan makna kalimat-kalimat

dzikir, berusaha memperoleh kesan-kesannya, dan memperhatikan

maksud-maksud serta tujuan-tujuannya.

2) Merendahkan suara sewajarnya disertai konsentrasi sepenuhnya dan

kemauan secukupnya sampai tidak terkacau oleh sesuatu yang lain.

3) Menyesuaikan dzikir kita dengan suara jamaah, kalau dzikir itu dibaca

secara berjamaah, maka tak seorang pun yang mendahului atau

terlambat dari mereka, dan ketika itu dzikirnya jangan dimulai dari awal

jika terlambat datang, tetapi ia harus memulai bersama mereka dari


43

kalimat yang pertama kali ia dapatkan, kemudian setelah selesai, ia

harus mengganti dzikir yang belum dibacanya. Hal ini dimaksudkan,

agar tidak menyimpang dari bacaan yang semestinya, dan supaya tidak

berlainan iramanya.

4) Bersih pakaian dan tempat, serta memelihara tempat tempat yang

dihormati dan waktu-waktu yang cocok. Hal ini menyebabkan adanya

konsentrasi penuh, kejernihan hati dan keikhlasan niatnya.

5) Setelah selesai berdzikir dengan penuh kekhusyu’an dan kesopanan,

disamping meninggalkan perkataan yang tidak berguna juga

meninggalkan permainan yang dapat menghilangkan faedah dan kesan

dzikir sehingga efek dzikir akan selalu melekat pada diri pengamal

dzikir.(Bukhori,2008).

2.3.3. Bacaan Dzikir

Menurut Hawari (2004), ada beberapa bacaan yang di anjurkan

dalam melakukan zikir :

1) Membaca Tasbih (Subhanallah) - Maha Suci Allah

Kalimat ini merupakan pernyataan tentang penyucian terhadap

kesucian wujud Allah SWT. Kalimat ini mengandung penyucian

ketuhanan yang dapat melepaskan diri dari kotoran atau najis yang

bercampur pada jasad (Adz-Dzakiey, 2005).


44

2) Membaca Tahmid (Alhamdulilah) - Segala puji bagi Allah

Kalimat ini merupakan pernyataan tentang pemujian dan

penyanjungan terhadap kesucian wujud Allah SWT. Kalimat ini

mengandung energi penyucian yang dapat melepaskan diri dari

kotoran atau najis yang bercampur pada jiwa (Adz-Dzakiey, 2005).

3) Membaca Tahlil (La Ilaha Illallah) - Tiada Tuhan selain Allah

Kalimat ini pada hakikatnya menanamkan di dalam benak

bahwa hanya Allah Penguasa dan Pengatur alam raya, tidak ada

satupun selain-Nya.

4) Membaca Takbir (Allahu Akbar) - Allah Maha Besar

Kalimat ini merupakan pernyataan tentang energi penyucian

ketuhanan yang dapat melepaskan diri dari kotoran atau najis yang

bercampur pada ruh(Adz-Dzakiey,2005)


45

2.4 Kerangka Teori

Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III

Bagan 2.4.Kerangka teori

Kehamilan trimester
III

Perubahan fisiologis dan


psikologis

Dampak kecemasan
Kecemasan
 Menurunnya Kontraksi
Uterus
 Kelelahan
 Syok
Penatalaksanaan  Laserasi Pedarahan

Terapi farmakologi Terapi Nonfarmakologis

 diazepam,  Terapi dzikir


 clobazam,  Terapi musik
 larozepam,  Terapi murrotal quran

Kecemasan
menurun

Gambar 2.4. Kerangka teori

Sumber modifikasi hawari (2006),Nawawi (2008).


BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Menurun Nursalam (2017) kerangka konsep penelitian merupakan

abstraksi dari suatu realitas sehingga dapat di komunikasikan dan membentuk

teori yang menjelaskaskan keterkaitan antara variabel yang di teliti. Kerangka

konsep penelitian yang di bangun berdasarkan sumber daya manusia (SDM)

penelitian, keterbatasan waktu dan dana.Variabel kecemasan pada ibu hamil

trimester III di ukur menggunakan alat ukur kecemasan Pregnancy-related

anxiety questionnaire-revised 2 (PRAQ- r2).Variabel yang mempengaruhi

variabel dependent yang di teliti adalah Terapi dzikir.Variabel dependent

tersebut di pilih karena mudah di lakukan dan peneliti mampu

menerapkannya kepada responden,serta diyakini efektif untuk menurunkan

tingkat kecemasan.Variabel independent dalam penelitian ini adalah

kecemasan ibu hamil trimester III.

Kerangka konsep dalam penelitian ini di gambarkan seperti gambar 3.1 :

Variabel Independent Variabel dependent

Kecemasan ibu hamil


Terapi dzikir trimester III

46
47

Keterangan:

: Variabel independen

: Variabel dependen

: Hubungan Antar Variabel

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian,di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan (sugiyono,2017). Hipotesis pada penelitian ini

adalah :

3.2.1 Hipotesis mayor

Ada pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat kecemasan pada

kehamilan trimester III di Puskesmas 7 ulu palembang 2022.

3.2.2 Hipotesis minor

1) Ada penurunan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah

pemberian terapi dzikir pada kelompok intervensi

2) Ada penurunan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah

pemberian terapi dzikir pada kelompok kontrol.

3) Ada penurunan tingkat kecemasan sesudah di berikan terapi dzikir

pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.


BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan Quasi-experimental studies dengan

pendekatan pre test and post test with control grup. Desain ini

digunakan untuk menilai pengaruh Terapi dzikir terhadap tingkat

kecemasan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini memberikan

perlakuan kepada kelompok kasus melalui pemberian intervensi terapi

dzikir pada ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan.

Pengaruh perlakuan dilihat pada perbedaan kecemasan ibu hamil

trimester III sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.Di bawah ini

merupakan skema Quasi-experimental studies pretest- posttest design

yang akan digunakan.

N1 O1 XO O2
.........................................................
N2 O3 O4

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Dari desain penelitian akan didapatkan perubahan dan

perbedaan nilai :

Keterangan :

N1 :Ibu hamil trimester III Kasus intervensi

N2 : Ibu hamil trimester III Kasus kontrol

X : Intervensi terapi dzikir

48
49

O1 :Tingkat kecemasan ibu pada tahap awal kelompok intervensi

O2 : Tingkat kecemasan ibu pada tahap akhir kelompok intervensi

O3 : Tingkat kecemasan ibu pada tahap awal kelompok kontrol

O4 : Tingkat kecemasan ibu pada tahap akhir kelompok kontrol

4.2 Waktu dan tempat penelitian

4.2.1 Waktu penelitian

Waktu penelitian ini akan di rencanakan pada bulan Juli –

September 2022.

4.2.2 Tempat penelitian

Tempat Penelitian Ini Akan Di Laksanakan Di Wilayah Kerja

Puskesmas 7 Ulu Palembang.

4.3 Populasi dan sampel penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimeter III

dengan kecemasan yang berkunjung ke Puskesmas 7 Ulu Palembang

pada bulan april-juli 2022.Di dapatkan jumlah ibu hamil trimester III

di wilayah kerja Puskesmas 7 Ulu Palembang sebanyak 40 orang.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan

(Masturoh & Anggita, 2018).

Jenis sampel dalam penelitian ini adalah non ramdom sampel or

non probability sampel yang dalam pengambilan sampelnya terdapat


50

beberapa pertimbangan terlebih dahulu sebelum diambil sampelnya,

ada tujuan tertentu dalam sampel penelitiannya, baik dilihat dari segi

besarnya sampel, prosedur penentuan dan kualitas responden (Yusuf,

2018). Adapun besar sampel dalam penelitian ini diperoleh

menggunakan rumus teori Roskoe (1982) dalam Sugiono (2014)

dimana pada penelitian eksperimen yang sederhana, yang

menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka

jumlah anggota sampel masing-masing 15 orang.

Penentuan sampel ini menggunakan kriteria dalam pemilihan

sampel, yang meliputi kriteria inklusi dan ekslusi. Pada penelitian ini,

jumlah sampel yang telah dipilih untuk dijadikan responden dengan

kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut :

a) Ibu hamil trimester III (kehamilan > 28 minggu)

b) Ibu bersedia menjadi responden

c) Ibu hamil dengan kecemasan ringan-sedang

Kriteria eksklusi :

a) Usia kehamilan di atas 37 minggu

b) Ibu hamil trimester I & II

c) Ibu hamil dengan kecemasan berat

d) Ibu hamil yang memiliki masalah dalam

kehamilan(preeklamsia/plasenta previa,perdarahan,dll)
51

4.2. Pengumpulan Data

1) Data primer

Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (sugiyono,2017). penelitian ini menggunakan

Kuisioner “PRAQ-R2 (Pregnancy Related Anxiety Questionnaire-

Revised)” yang telah dimodifikasi menjadi kuisioner Tingkat Kecemasan

Ibu Hamil Menghadapi Persalinan Di Masa Pandemic Covid-19 yang

terdiri dari 10 item pertanyaan. Item dari kuisioner dibagi menjadi 3

faktor yaitu takut melahirkan di masa pandemi Covid- 19, khawatir tentang

cacat fisik dan mental pada anak saat pandemic Covid-19, dan khawatir

tentang lingkungan dan diri sendiri. Sub item dari takut melahirkan di

masa pandemi Covid-19 berjumlah 3 yang terdiri dari sub item 1, 2, dan 6,

sub item dari khawatir tentang cacat fisik dan mental pada anak saat

pandemic Covid- 19 berjumlah 4 yang terdiri dari sub item 4, 8, 9,

10, sub item dari khawatir tentang lingkungan dan diri sendiri berjumlah

3 yang terdiri 3, 5, 7. Intervensi kuisioner ini skor < 23 = Kecemasan

Ringan, skor 23-37 = kecemasan sedang, skor > 37 = kecemasan berat.

(Huizink 2016).

2). Data sekunder

Data sekunder Merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data,misalnya melalui orang lain

atau lewat dokumen (sugiyono,2017). Pengumpulan data sekunder

diperoleh dari Puskesmas 7 ulu palembang.


52

4.5 Pengolahan data

Data yang dikumpulkan melalui kuisioner dianalisis dan

diinterpretasikan dengan menguji hipotesis menggunakan program

komputer IBM Statistical Product Service Solution (SPSS) 22.

Menurut Natoatmodjo (2018) langkah-langkah dari pengolahan

data adalah sebagai berikut:

1. Editing (Pengeditan) merupakan aktivitas pengecekan terhadap

isian kuesioner, apakah jawaban yang telah diisi sudah lengkap,

relevan, dan konsisten. Jika jawaban yang diisi belum lengkap,

belum jelas, kurang konsisten dan relevan maka kuisioner segera

dikembalikan kepada responden untuk diperbaiki, jika sudah

selesai lanjutkan tahap kedua;

2. Coding (Pengkodean) merupakan aktivitas pengubahan data

yang berbentuk huruf menjadi data numerik yang dapat

mempermudah proses analisis dan entry data.

3. Entry merupakan tahap pemasukan data ke dalam program

komputer Statistical Product Service Solution (SPSS).

4. Cleaning (Pembersihan) merupakan aktivitas pengecekan ulang

data yang sudah dimasukan ke dalam program komputer

Statistical Product Service Solution (SPSS), untuk mengecek

apakah ada kesalahan dalam tahap entry data


53

4.6 Analisa Data

Data yang di hasilkan dalam penelitian adalah data deskriptif dan

data deskriptif analitik,variabel yang akan di teliti adalah variabel

dependent dan variabel independent.uji statistik yng di gunakan dalam

penelitian ini adalah univariat dan bivariat.

a. Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan dengan cara membuat distribusi

frekuensi dari setiap variabel, hasil analisis ini disajikan dalam bentuk

table dan narasi.Variabel yang di analisis secara univariat

adalah :Usia, Pendidikan, pekerjaan, dan Paritas dan kecemasan ibu

hamil pada kelompok intervensi dan kontrol.

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap

dua variabel pada waktu tertentu. dalam penelitian ini analisis bivariat

digunakan untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap

kecemasan ibu hamil trimester III.Uji statistik yang dilakukan pada

penelitian ini adalah dengan uji wilcoxon sign Rank test, dan uji Mann-

Whitney Dengan uji ini melibatkan dua pengukuran pada subjek yang

sama terhadap suatu pengaruh atau intervensi tertentu. Pada uji beda

wilcoxon sign Rank test peneliti menggunakan sampel yang sama,

tetapi pengujian diberikan sebanyak dua kali.


54

Pada penelitian ini test yang diberikan adalah pre test dan pos

test, untuk mengukur sebelum dan sesudah di berikan intervensi. Uji ini

dipilih dalam penelitian apabila data didistribusi tidak normal untuk

pengambilan keputusan maka peneliti menggunakan cara pertama yaitu

jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan artinya tidak ada pengaruh antar

variabel, dan jika sig nya ≤ kurang dari 0,05 maka Ho ditolak yang

artinya ada pengaruh atau perbedaan antar dua variabel. Untuk menguji

statistik ini peneliti menggunakan software SPSS.

1. Uji Validitas

Validitas adalah kesesuaian isi intrumen atau alat ukur yang

digunakan dengan apa yang akan diteliti (Masturoh & Anggita, 2018).

Pengujian validitas tiap butir kuisioner pada program SPSS dengan

menggunakan teknik korelasi product moment antara skor tiap butir

kuisioner dengan skor total (jumlah tiap (skor kuisioner). Instrumen

dikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel dan dikatan tidak valid apabila

nilai rhitung < rtabel. Cara lain yang dapat digunakan yaitu dengan melihat

nilai signifikasi (Sig), jika nilai Sig<0,05 maka item soal dinyatakan

valid dan nilai Sig>0,05 maka item soal dinyatakan tidak valid, rtabel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0.361 dengan taraf

signifikan 5% dengan jumlah yang digunakan sebagai subjek adalah 30

orang. (Setyawan, 2014). Kuisioner ini dinyatakan valid dengan nilai

rhitung (0.425-0.884) < 0.361.


55

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejuh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Alat ukur dikatakan reliabel

jika menghasilkan hasil yang sama meskipun dilakukan pengukuran

berkali-kali. Mengukur reliabilitas kuisioner adalah dengan metode

Cronbach’s Alpha. Dimana apabila suatu variabel menunjukkan nilai

Alpha Cronbach >0,60 maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut

dapat dikatakan reliabel atau konsisten dalam mengukur (Putri, 2015).

Kuisioner ini dinyatakan reliabel dengan nilai Alpha Cronbach 0.869.


54

4.7 Definisi Operasional dan skala pengukuran variabel.

4.7. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


Definisi
No Variabel Cara ukur Alat ukur Hasil pengukuran Skala
operasional
pengukuran
Variabel independen
1 Tingkat Suatu rentang respon Wawancara Kuesioner Hasil penentuan skala Ordinal
Kecemasan yang membagi dan PRAQ-R2 pengukuran tingkat
individu,apakah menggunak kecemasan ;
termasuk cemas an
1. Skor < 23
ringan,sedang,yang kuesioner.
2. Skor 23-37
di ukur dengan
3. Skor > 37
kuesioner PRAQ-
R2(pregnancy
related anxiety
questionnaire-
revised)
Variabel dependen
2 Terapi dzikir Mengingat dengan Wawancara Observasi 1= Ya di lakukan Nominal
terhadap ucapan –ucapan dan 0 = Tidak di lakukan
kehamilan pujian kepada alllah. observasi.
trimester III
55

Tabel 4.7.Definisi operasional dan skala pengukuran variabel

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor


Operasional
Dependent Mengingat, Bacaan Dalam Observasi 1= Ya di Nominal
Terapi dengan 1. Tahlil lakukan
dzikir ucapan- 2. Tasbih 2=Tidak di
ucapan 3. Tahmid lakukan
pujian 4. Takbir
kepada 5. Istighfar
6. Latihan
Allah
berdzikir
dilakukan
selama
dua
minggu
setiap
pagi
7. Untuk
setiap
satu
minggu
dilakukan
sebanyak
3 kali
pertemua
n
8. Latihan
ini
dilakukan
selama
30 menit

Variabel Suatu rentang Wawanca Kuesioner Ordinal Hasil penentuan skala


Independent respon yang ra dan PRAQ-R2 pengukuran tingkat
Tingkat membagi menggun kecemasan ;
kecemasan individu,apaka akan
ibu hamil h termasuk kuesioner 1. Skor < 23
cemas PRAQ- 2. Skor 23-37
ringan,sedang, R2 3. Skor > 37
yang di ukur
dengan
kuesioner
PRAQ-
R2(pregnancy
related anxiety
questionnaire-
revised)

Anda mungkin juga menyukai