ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. E. N DENGAN MIOMA UTERI DAN ANEMIA BERAT
DI RUANG EDELWEIS I RSUD Prof. DR W.Z. JOHANNES KUPANG
TANGGAL 11 S/D 16 MEI TAHUN 2017
SOFIA KARA
Nim: 142111157
SOFIA KARA
Nim: 142111157
Saya menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri
dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari
Yang menyatakan
SOFIA KARA
NIM: 14211157
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan Tugas Akhir ini dengan judul“ ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E. N
seminar Laporan Tugas Akhir Mahasiswi atas nama: Sofia Kara, NIM: 142111157
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Ketua
iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Laporan Tugas Akhir ini dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN PADA NY, E. N
seminar Laporan Tugas Akhir Mahasiswa atas nama: Sofia Kara, NIM: 142111157
program studi D III Kebidanan STIKes Citra Husada Mandiri Kupang, benar-benar
diuji dan dipertahankan di depan tim penguji ujian Laporan Tugas Akhir pada
Panitia Penguji
Mengetahui,
Ketua Ketua
v
BIODATA PENULIS
Agama : Islam
Alamat : Ende
Pendidikan
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada Allah SWT karena atas
kesabaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
dengan baik.
Kepada keempat yaitu orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan
Mama Fatima dan Bapa Ibrahim Hima, orang tua yang telah memberikakan kasih
sayang layaknya orang tua kandung Bapak Muh.Tahir, dan Ibu Wali Talu dan
keluarga tercinta (Bibi Siti, Kakak Ima, Kakak Din, Kakak Ismail, Ponaan Uways)
yang telah mencurahkan kasih sayang, dukungan dan doanya sehingga saya
bimbingannya sehingga saya berhasil menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dan
kepada semua dosen Prodi DIII Kebidanan “STIKes Citra Husada Mandiri Kupang”
yang mendidik dan membimbing saya dalam menempuh jenjang pendidikan ini.
Angkatan VII yang telah membantu memberi motivasi dan doa teman-teman saya
viii
ABSTRAK
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Akhir ini dengan judul“ Asuhan Kebidanan Pada Ny. E. N dengan Mioma Uteri
Dan Anemia Berat Di Ruang Edelweis I RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes
Kupang” Dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dimana Laporan Tugas Akhir ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh ,Gelar Ahli Madia Kebidanan
banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran bagi penulis dalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir, Mili A. Jumetan, STr.keb selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran bagi penulis dalam penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini, Maria Magdalena Bait, SST.,M.Kes, selaku ketua penguji yang telah
bersedia menguji Laporan Tugas Akhir ini penulis dan memberikan saran serta
sebesar-besarnya kepada :
1. Ir. Abraham Paul Liyanto selaku Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri
2. drg. Jeffrey Jap, M.Kes., selaku Ketua STIKes Citra Husada Mandiri Kupang
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk mengikuti
x
3. Ummu Zakiah, SST.,M.Keb, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
4. Maria O. Baha, STr. Keb selaku wali kelas yang selalu memberi motivasi,
5. Para Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Citra Husada Mandiri Kupang,
yang sudah membekali penulis dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang
dimiliki.
6. Kepala Ruangan Edelweis, Ruang Rekam Medik, seluruh staf dan karyawan
7. Ny. E. N selaku pasien dan keluarga yang telah menjadi Responden pada
9. Bagi semua teman-teman angkatan VII Program Studi DIII Kebidanan STIKes
Citra Husada Mandiri Kupang yang telah memberikan dukungan bagi penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, berbagai masukan dari pembaca baik
dalam bentuk kritik maupun saran yang bersifat membangun penulis mengharapkan
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
2.3 Konsep Asuhan Kebidanan pada Pasien Mioma Uteri dan Anemia Berat.....34
xii
BAB 3 METODE PENELITIAN
4.2 Pembahasan.................................................................................................56
BAB 5 PENUTUP
5.1. Simpulan....................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
xiv
DAFTAR SINGKATAN
DS : Data Subjektif
DO : Data Objektif
HB : Hemoglobin
KU : Keadaan Umum
RR : Respirasitory Rate
RL : Ringer Laktat
SF : Sulfas Ferosus
TD : Tekanan Darah
USG : Ultrasonography
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Mioma uteri adalah neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus yang
disebut juga dengan leiomioma uteri atau uterine fibroid. Mioma uteri
umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun (Sarwono, 2007). Terjadinya
karena adanya mioma uteri yang banyak ditemukan pada usia reproduksi
namun morbiditas yang ditimbulkan ole mioma uteri ini cukup tinggi karena
2009 dan 2010 sebanyak 21 kasus. Mioma belum perna ditemukan sebelum
mioma yang masih tumbuh (Guyton, 2002). Mioma uteri sering ditemukan
1
2
wanita yang berumur lebih dari 35 tahun terdapat mioma uteri. Meskipun
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUD Prof. DR.
dan tumbuh selama masa reproduksi. Jarang sekali mioma uteri ditemukan
pada wanita berumur 20 tahun atau kurang, paling banyak umur 35-45 tahun
yaitu kurang dari 25%. Dan setelah menopause banyak mioma menjadi lisut,
hanya 10% saja yang masih dapat tumbuh lebih lanjut. Mioma uteri lebih
hipermenore, menoraghi dan dapat juga terjadi metroragia. Hal ini sering
uterus yang abnormal merupakan gejala klinis yang paling sering terjadi dan
paling penting. Gejala ini terjadi pada 30% pasien dengan mioma uteri.
haid yang teratur dan tidak teratur. Menorrhagia dan atau metorrhagia sering
ambil adalah “ Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ny. E.N dengan Mioma
Johannes Kupang “
4
1.3 TUJUAN
manajemen kebidanan.
1.4 MANFAAT
anemia berat
5
1. Bagi Pengguna
2. Bagi Institusi
pengetahuan.
ini adalah:
asuhan kebidanan.
analisa data.
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
merupakan tumor jinak otot rahim disertai jaringan ikatnya sehingga dapat dalam
bentuk padat karena jaringan ikatnya dominan dan lunak serta karena otot
yang struktur utamanya adalah otot polos rahim. Nama lain dari mioma adalah
2.1.2 Etiologi
Sampai saat ini penyebab mioma uteri belum diketahui. Mioma dipercaya
merupakan sebuah tumor monoclonal yang dihasilkan dari mutasi somatic dari
Etiologi yang pasti terjadinya mioma uteri belum diketahui sampai sekarang.
Hipotesis ini didukung karena adanya mioma uteri yang banyak ditemukan pada
Walaupun mioma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun
miller dan lipschlutz mengatakan bahwa mioma terjadi tegantung pada sel-sel
otot imatur yang terdapat pada “cell nest” yang selanjutnya dapat dirangsang
6
7
Penyebab pasti mioma uteri tidak diketahui secara pasti. Mioma jarang
dalam penanganan mioma karena hanya tumor soliter dan tampak secara
Ukuran rata-rata tumor ini adalah 15 cm, tetapi cukup banyak yang melaporkan
1. Teori stimulasi
Terjadi mioma uteri tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat
(Parker, 2007).
b. Riwayat keluarga
d. Makanan
bahwa daging sapi, daging setengah matang atau red meat dan
e. Kehamilan
f. Paritas
g. Kebiasaan merokok
h. Usia penderita
2.1.3 Patofisiologi
Meyer dan snoo mengajukan mengajukan teori Cell Nest atau teori
maupun pada tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah
kawan menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapati
dari pada myometrium normal. Menurut meyer asal mioma adalah sel imatur,
2.1.4 Klasifikasi
Sarang mioma uteri dapat berasal dari serviks uterus hanya 1-3% sisanya
miometrium.
permukaan uterus.
jenis:
1) Mioma submukosa
degenerasi sarcoma juga lebih besar dari jenis ini. Sering mempunyai
arteri iliaca. Adanya kala tumor ini mendapat vascularisasi yang lebih
banyak dan omentum sehingga lambat laun terlepas dari uterus, disebut
menjadi kecil.
Dapat meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil dari pada
lainnya.
garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras dan
apabila terjadi pada kehamilan mudah disertai emesis, haus dan sedikit
(Wiknjosastro, 2007).
2.1.5 Komplikasi
1. Degenerasi ganas
menopause.
tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana
(Wiknjosastro, 2007).
a. Pertumbuhan leimiosarkoma
dikeluhkan sangat bergantung pada tempat sarang mioma ini berada, besarnya
1. Perdarahan abnormal
menoragia dan dapat juga terjadi metroragia. Beberapa factor yang terjadi
(Wiknjosastro, 2007).
15
1) Adeno carcinoma
2) Polip
2. Rasa nyeri
Rasa nyeri bukanlah gejala yang kas tetapi dapat timbul karena gangguan
sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan
pada kandung kemih akan menyebabkan retensio urine pada ureter dapat
panggul.
16
2.1.7 Diagnosa
Seringkali penderita mengeluh akan rasa berat dan adanya benjolan pada
uterus, yang umumnya terletak di garis tengah ataupun agak ke samping, sering
kadang-kadang dapat teraba dengan jari yang masuk kedalam kanalis servikalis
buang air besar pun terjadi. Nyeri perut muncul jika mioma terinfeksi,
pada perut bagian bawah, tanda massa yang padat kenyal, terjadi
menstruasi.
17
histeroskopi digunakan.
pelvis.
urine lengkap, gula darah, tes fungsi hati, ureum dan keatinian darah.
18
Perhatikan beberapa gejala yang dapat muncul sebagai tanda komplikasi yang
mungkin terjadi.
sebagai berikut:
Diagnosis banding yang perlu kita pikirkan tumor abdomen di bagian bawah
yang dilahirkan harus dibedakan dengan inversion uteri; mioma intramular harus
atau suatu sarcoma uteri. USG abdominal dan transvaginal dapat membantu dan
tidak normal, terdapat gangguan miksi, atau defekasi dan terasa nyeri terutama
saat menstruasi. Pada pemeriksaan dalam, bidan dapat menjumpai teraba tumor
padat pada abdomen bagian bawah dan pergerakkan tumor terbatas. Pada
pemeriksaan dalam bidan dapat meraba tumor berasal dari rahim dan
uteri dan melakukan rujukkan ke puskesmas, dokter ahli atau ke rumah sakit
(Manuaba, 2009).
2.1.9 Penatalaksanaan
pengobatan bedah, 55% dari semua mioma uteri tidak membutuhkan suatu
pengobatan dalam bentuk apapun, terutama apabila mioma itu masih kecil dan
1. Pengobatan konservatif
2. Pengobatan operatif
akhir ini jarang dilakukan karena uterus harus lebih kecil dari
c. Radioterapi
pada umur, paritas, lokasi dan ukuran tumor. Oleh karena itu, penanganan
3-6 bulan
a) Enukleasi mioma
berbatas tegas
ditemukan.
b) Histerektomi
oleh pasien.
kemih.
3) Penanganan radioterapi
berikut:
menyebabkan menopause.
25
FAKTOR HORMONAL
- UMUR
- MENARCHE DINI
ESTROGEN - RAS
BERLEBIHAN TERUS - KETURUNAN
MENERUS
MIOMA UTERI
Keterangan:
adalah estrogen. Estrogen setiap bulannya dikeluarkan oleh GnRH untuk proses
ovulasi dan saat mnstruasi. Apabila estrogen dikeluarkan dalam jumlah berlebih dan
mengenai sel-sel immatur otot yang ada pada rahim yang terjadi yaitu munculnya
mioma uteri. Maka dari itu, mioma uteri sering ditemukan pada wanita yang pada
masa reproduksi dan sangat jarang ditemui pada wanita saat sebelum hamil. Selain
factor hormonal, mioma uteri berkembang karena faktor-faktor lain seperti umur,
2.2.1 Pengertian
jaringan tubuh (Handayani, dan Haribowo, 2012). Anemia adalah istilah yang
menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan
Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal sel darah merah,
kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml
2.2.2 Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan
untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya
pervaginam yang abnormal. Perdarahan abnormal pada kasus mioma uteri akan
dan dapat juga terjadi metroragia. Hal ini sering menyebabkan penderita juga
merupakan gejala klinis yang paling sering terjadi dan paling penting.
2.2.2 Patofisiologi
tulang terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan
atau hemolisis. Lisis sel darah merah terjadi dalam sel fagositik atau dalam
sistem retikulo endothelial, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil
Menurut Proverawati, A (2011), secara umum ada tiga jenis utama anemia,
1. Jika sel darah merah lebih kecil dari biasanya, ini disebut dari anemia
mikrositik. Penyebab utama dari anemia jenis ini adalah defisiensi zat
2. Jika ukuran sel darah normal dalam ukuran (tetapi rendah dalam
3. Jika sel darah merah lebih besar dari normal, maka disebut anemia
makrositik. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia pernisiosa dan
b. Kehilangan darah
Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit atau praktik klinik pada umumnya
a) Hb < 10 gr/dl
Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia yang
Gejala pada anemia defisiensi besi terkadang bisa tidak terdeteksi karena
sangat ringan. Gejala yang muncul pada anemia tergantung pada tingkat
keparahan anemia yang diderita. Berikut ini adalah beberapa gejala yang sering
1. Mudah lelah
3. Kurang berenergi
4. Sesak napas
5. Muka pucat
2.2.5 Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik
tanda kelelahan, pucat), sakit kuning (kulit dan mata kuning) pucat dari
2. Tes laboratorium
b. Tes hemoglobin pada feses, Tes darah dalam tinja yang dapat
terkait anemia kekurangan zat besi atau tidak. Tes ini biasanya
ferritin.
tubuh.
anemia hemolitik.
32
anak.
n. Tes fungsi ginjal, Suatu tes yang sangat rutin dan dapat
sebagai berikut:
a) Tes penyaring: tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap
sum-sum tulang.
berikut ini:
vitamin B12,
elektroforesis Hb.
pemeriksaan sitokimia.
34
a) Faal ginjal;
b) Faal endokrin;
c) Asam urat;
d) Faal hati;
e) Biakan kuman.
sebagai berikut :
histopatologi.
c) Pemeriksaan sitogenetik.
2.2.6 Komplikasi
tubuh. Jika kadar haemoglobin terlalu rendah, proses ini dapat terganggu
Anemia umumnya memiliki prognosis yang sangat baik dan mungkin dapat
Anemia yang parah dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen pada organ-
2.2.7 Penatalaksanaan
Menurut Handayani dan Haribowo (2012), pada setiap kasus anemia perlu
3) Terapi kausal
dikuatkan.
36
ANEMIA BERAT
uteri meliputi:
Data subyektif
a. Biodata
tahun.
walinya.
rontok.
saat haid
d. Perilaku kesehatan:
kesehatannya.
gosok gigi, ganti pakaian dalam dan luar, keramas dan cara
Data Objektif
menyeluruh.
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
(Sulistyawati, 2009).
2. Pemeriksaan fisik
(kesulitan bernapas).
41
kebersihan telinga.
pembesaran tyroid.
peristaltik.
3. Pemeriksaan penunjang
Pada pasien mioma uteri dan anemia berat tidak cukup kalau
mchc)
2009).
a. Diagnose kebidanan
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
b. Masalah
dasar meliputi:
1) Data subjektif
2) Data objektif
benar terjadi.
mioma uteri dan anemia berat adalah resiko terjadinya syok hipovolemik.
harus menunggu intervensi dari seorang dokter. Situasi lainnya bisa saja
atau diantisipasi pada langkah ini informasi atau data yang tidak lengkap
lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak
benar terlaksana.
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang apakah semua
besi, vitamin B12, asam folat atau vitamin dan mineral lainnya
(Proverawati, 2011).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan laporan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu
suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau
namun variable yang diteliti sangat luas. Oleh karena itu, sangat penting untuk
Rancangan dari suatu studi kasus bergantung pada keadaan kasus namun
sehingga akan didapatkan gambaran satu unit subyek secara jelas (Nursalam,
2008).
Pada penelitian ini, peneliti melakukan studi kasus pada pasien diruang
penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian. Penulisan kerangka kerja
disajikan dalam bentuk alur penelitian mulai dari desain hingga analisis datanya
(Hidayat 2011).
46
47
Informed consent
Analisis Data
1. Pengkajian
2. Interprestasi data
3. Analisa masalah potensial
4. Tindakan segera
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
Hasil Penelitian
2010). Studi kasus ini dilaksanakan di ruang Edelweis I RSUD Prof. DR. W. Z
pengumpulan data pada studi kasus ini adalah dengan cara mengambil data
primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari
a. Pemeriksaan
memandang.
meraba
mendengarkan
menggunakan hammer.
laboratorium.
49
b. Wawancara
Wawancara pada kasus ini dilakukan pada ibu dan keluarga untuk
c. Observasi
2. Data sekunder
terdiri dari:
a. Studi kepustakaan
dibuat untuk diuji. Dua macam pustaka yang dapat dijadikan bahan
50
dengan dokumen. Pada studi kasus ini menggunakan buku register yang
Johannes Kupang.
kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada mandiri program studi
Diploma III Kebidanan diterima oleh pihak Rumah Sakit RSUD Prof. DR. W. Z.
subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar
manusia.
Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien.
Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara
2011).
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
3. Kerahasiaan (confedentialy)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian
(Hidayat, 2011).
BAB IV
1.1.1 Pengkajian
1. Data Sujektif
Pengkajian dilakukan pada hari kamis tanggal 11 mei 2017 pukul 17.00
wita, di ruang Edelweis I RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang dengan hasil
pengkajian sebagai berikut: nama Ny. E. N berumur 59 dan suami Tn L.S umur
56 tahun. Keduanya beragama katolik ibu dan bapak berasal dari suku timor
dan saat ini ibu sebagai ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir ibu SMA
Keluhan ibu saat ini adalah nyeri pada perut bagian bawah dan adanya
benjolan di perut sebelah kanan, keluar darah dari jalan lahir, pusing, capeh
dan susah tidur. Sejak tahun 2013 pasien mengeluh nyeri perut terus-terusan
tahun yang lalu. Pernah di lakukan USG (Ultrasonography) 3 tahun yang lalu
dirawat.
Haid ibu pertama kali yaitu pada usia 13 tahun, siklus haid 30 hari,
dengan lamahnya 7-8 hari,sifat darah gumpalan, warna darah merah, nyeri
pada saat haid dan biasa ganti pembalut 3 kali/hari. Status perkawinan syah,
Umur saat menikah 25 tahun, Lamahnya nikah 34 tahun, dan satu kali
52
53
ada. Riwayat penyakit yang pernah diderita keluarga tidak ada. Riwayat
obstetric yang pernah di derita tidak ada riwayat kanker reproduksi tidak ada,
Setiap hari ibu makan nasi, dengan lauk seperti ikan, tempe, tahu,
daging dan sayur. Ibu makan dengan porsi 1 piring sedang 3 kali sehari dan
minum air putih kurang lebih 7-8 gelas dalam sehari, ibu mengatakan sampai di
RS ruangan Edelweis belum makan. Ibu mengatakan buang air kecil (BAK) 2-
3x/hari berwarna kuning dan bauh kas pesing. Ibu buang air besar (BAB)
1x/hari dengan konsistensi lembek berwarna kuning dan bauh khas feses. Pola
Istirahat/ tidur, Biasannya tidur siang ± 1-2 jam/ hari, tidur malam ± 7-8 jam/
kebersihan diri, perawatan diri, vulva hygiene setiap kali mandi, ganti pakaian
2. Data Objektif
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. E.N, keadaan umum ibu
TD: 140/90 MmHg, Suhu: 370C, Nadi: 80x/mnt, dan RR: 20x/mnt. Hasil
pemeriksaan fisik adalah Kepala tidak ada benjolan, Rambut rontok, Muka
pucat, Mata conjungtiva pucat, sclera ikterik, Kelopak mata tidak oedema
Hidung tidak ada polip dan tidak ada secret, Telinga simetris dan sejajar, tidak
ada serumen, Mulut mukosa bibir kering, warna pucat Gigi lengkap, tidak ada
kelenjar limfe, tidak ada pembendungan vena jugularis dan tidak ada
54
atas dan bawah tidak ada oedema dan varises, kuku pucat, Genitalia
4,4 gr% (nilai normal 12-14 gr%), Eritrosit: 2.81mm2, Leukosit: 13,77mm2 (nilai
Diagnosa Ny. E.N dengan Mioma Uteri dan Anemia Berat, Data
subyektif Ny. E. N mengatakan nyeri pada perut bagian bawah dan adanya
benjolan di sebelah kanan, keluar darah dari jalan lahir, pusing, capek dan
susah tidur
Tanda-tanda Vital: TD: 140/90 mmhg, Suhu: 370C, Nadi: 80 x/mnt, RR: 20
pervaginam warna merah, bauh khas darah. Palpasi: Teraba massa pada perut
Golongan darah: O, HB: 4,4 gr% (nilai normal 12-14gr%), Eritrosit: 2.81mm2,
Kimia darah: 108mg, USG: Uterus membesar terdapat massa silinder dengan
Tindakan segera yang dilakukan pada ibu dengan mioma uteri dan
anemia berat adalah Kolaborasi dengan dokter dan atas instruksi dokter:
4.1.5 Perencanaan
anemia berat adalah pertama Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga, Informasi tentang kondisi dan keadaan ibu merupakan hak pasien
nadi, suhu dan tekanan darah) setiap 6 jam, untuk Mengidentifikasi tanda-tanda
terapi yang akan diberikan kepada ibu, Penanganan yang cepat dan tepat
ikan, daging yang mengandung vitamin dan zat besi dapat membantu
56
meningkatkan sel darah merah. Berikan dukungan psikologi pada ibu dan
keluarga, dapat membuat pasien merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.
Ajarkan pasien untuk minum obat secara teratur sesuai dosis yang
keluarga dalam mendampingi ibu seperti membantu ibu untuk ke kamar mandi,
menggantikan pakaian ibu dan menemani ibu di dalam ruangan apabila ibu
membutuhkan sesuatu.
Ajarkan pasien untuk beristirahat yang cukup Istirahat yang cukup dapat
tanggung gugat.
4.1.6 Pelaksanaan
Ny.E.N dengan Mioma Uteri dan Anemia Berat pada tanggal 11 Mei 2017, jam
17.20 wita adalah: Jam 17.45 wita, Menginformasikan hasil pemeriksaan pada
pasien dan keluarga yaitu ibu mengalami mioma dan anemia berat, Ibu
mengerti bahwa dirinya mengidap penyakit mioma uteri dan anemia berat. Jam
Rumah Sakit, Keluarga mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan.
Jam 17.49 wita, Mengobservasi KU dan TTV setiap 6 jam, KU lemah,TTV: TD:
140/90 mmhg Suhu: 370C, Nadi: 80 x/mnt, RR: 20 x/mnt, Hb: 4,4 gr%. Jam
57
membaik dan infuse berjalan baik. Jam 17.57 wita, Ganti cairan infuse RL
dengan infuse NaCL 500 cc 20 tts/mnt, Sisa RL 300 cc. jam 18.15 wita, ganti
Tetesan darah jalan baik. Jam 18.20 wita, Mengobservasi alergi pada darah,
menaikkan tetesan darah menjadi 28 tpm, Ny. Tidak alergi transfusi golongan
Jam 19.30 wita, Mengganti transfusi darah dengan spull NaCL 450 cc
16 tpm, Sisah NaCL 450 cc. jam 19.35 wita. Ganti NaCL dengan infuse RL 300
cc 20 tts/mnt, Tetesan infuse baik. jam 19.40 wita, Menganjurkan pasien untuk
yang diberikan. Jam 19.45 wita, Berikan dukungan psikologi pada ibu dan
keluarga agar pasien merasa tenang dan mengurangi rasa cemas, Pasien dan
keluarga mengerti.
Jam 19.50 wita Menganjurkan pasien minum obat secara teratur sesuai
dosis yang diberikan yaitu tablet Vitamin C 50 mg dan SF 200 mg, dan Asam
Mefenamat 500 mg, Pasien mengerti dan minum obat secara teratur dan
sesuai dosis. Jam 21.00 wita, Menganjurkan pasien untuk menjaga personal
terjadinya tranmisi kuman, Pasien mengerti dan mau mengikuti anjuran yang
diberikan. Jam 21.05 wita, Mengobservasi tekanan darah dan layani Obat
58
malam Vitamin C 50 mg SF 200 mg dan Asam Mefenamat 500 mg, TD: 130/90
mmhg, Obat sudah dilayani dan pasien sudah minum. Jam 22.10 wita,
Menganjurkan pasien untuk beristirahat dengan cukup yaitu siang 1-2 jam dan
malam 7-8 jam, Pasien mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan.
transfuse sampai Hb>10 gr%, Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg, Suhu:
36,70C, Nadi: 80 x/mnt, RR: 18 x/mnt, jam 06.15 wita, Melayani obat oral (
Asam Mefenamat 500 mg), jam 07.35 wita, Mengambil darah untuk cek Hb,
jam 09.20 wita, Mengantar pasien ke ruang radiologi untuk USG. 10.40 wita,
Mengambil hasil lab dengan Hb 9,1 gr%.jam 17.45 wita, Observasi TTV, TD:
130/80 mmHg, Suhu: 370C, Nadi: 78 x/mnt RR: 20 x/mnt, jam 18.00 wita,
Melayani pasien makan minum, pukul 22.40 wita, Melayani terapi obat Vitamin
pemeriksaan, jam 05.35 wita, Mengikuti visite dokter, lanjut transfuse sampai
Hb>10 gr%, Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg, Suhu: 36,70C, Nadi: 80 x/mnt,
RR: 18 x/mnt, jam 06.05 wita, Melayani makan minum, Melayani obat oral
(Asam Mefenamat 500 mg), jam 09.00 wita, Ganti cairan infuse RL dengan
darah, jam 09.20 witta, Ganti NaCL 400 cc dengan memasang darah Bag II
reaksi (-), Menaikkan tetesan darah 28 tetes/mnt, jam 11.50 wita, Melayani obat
oral (Asam Mefenamat 500 mg) serta Transfuse darah Bag II habis, lanjut spull
59
infuse NaCL 400 cc 20 tpm, Ganti NaCL dengan sisa infuse RL 400 cc 20 tpm,
jam 22.40 wita, Melayani obat oral ( SF 200 mg dan vit C 50 mg).
pemeriksaan jam 05.35 wita, Mengikuti visite dokter, lanjut transfuse sampai
Hb>10 gr%, Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg, Suhu: 36,70C, Nadi: 80 x/mnt,
RR: 18 x/mnt, jam, Melayani makan minum, Melayani obat oral (Asam
Mefenamat 500 mg) jam 07.35 wita, Mengambil darah untuk cek Hb, jam 08.05
wita Infuse RL habis ganti infuse RL 500 cc 20 tpm, Mengambil hasil lab
dengan Hb 9,8gr%, jam 08.20 wita, Ganti infuse RL dengan NaCL 20 tpm,
Memasang darah bag III 250 cc 8 tts/mnt, 08.30 wita, Mengobservasi alergi
reaksi (-), Menaikkan tetesan darah 28 tetes/mnt, jam 10.15 wita, Transfuse
darah Bag.III habis, lanjut spull infuse NaCL 500 cc 20 tpm, Ganti NaCL
dengan sisa infuse RL 400 cc 20 tpm jam 17.30 wita, Observasi TTV, TD:
130/80 mmHg, Suhu: 36,60C, Nadi: 82 x/mnt, jam 18.00 wita, Melayani makan
Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg, Suhu: 36,70C, Nadi: 80 x/mnt, RR: 18
x/mnt, jam 06.05 wita, Melayani makan minum, Melayani obat oral (Asam
Mefenamat 500 mg) jam 09.00 wita, Ganti cairan infuse RL dengan infuse
NaCL 500 cc 20 tts/mnt, Melakukan KIE pra pemasangan transfuse darah, jam
09.20 wita Ganti NaCL 400 cc dengan memasang darah Bag IV 250 cc
tetesan darah 28 tetes/mnt, Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg),
serta Transfuse darah Bag.IV habis, lanjut spull infuse NaCL 400 cc 20 tpm,
60
Ganti NaCL dengan sisa infuse RL 400 cc 20 tpm, jam 22.40 wita Melayani
Tanggal 16-05-2-17, jam 05.40 wita, Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg,
Suhu: 36,70C, Nadi: 80 x/mnt, RR: 20 x/mnt,melayani makan minum, jam 07.20
wita, Melepas Infus dan Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga, keadaan ibu membaik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Hb:
10.7gr%. jam 09.00 wita menganjurkan ibu untuk control ulang dan segera
datang ke rumah sakit bila ada keluhan jam 09.20 pasien pulang.
4.1.7 Evaluasi
2017 sampai tanggal 16-052017, maka evaluasi tindakan pada Ny E.N dengan
mioma uteri dan anemia berat, S: Ny. E. N mengatakan tidak terasa nyeri lagi
pada perut bagian bawah, tidak keluar darah dari jalan lahir dan sudah tidak
TTV: TD: 130/80 mmhg, Suhu. 370C, Nadi: 80 x/mnt, RR: 18 x/mnt. A: Ny. E. N
dengan mioma uteri dan anemia berat. P: Ibu pulang, Menganjurkan ibu untuk
beristirahat dengan cukup yaitu siang 1-2 jam dan malam 7-8 jam,
personal hygiene, dan minum obat secara teratur sesuai dosis. Menganjurkan
ibu untuk melakukan control ulang pada tanggal 20-05-2017 dan segera bila
4.2 Pembahasan
yang telah diberikan pada Ny. E.N dengan mioma uteri dan anemia berat di
meliputi proses asuhan kebidanan dan kesenjangan yang terjadi antara teori
4.2.1 Pengkajian
berat dilakukan pengkajian dan diperoleh data subyektif ibu mengatakan nyeri
pada perut bagian bawah dan adanya benjolan di sebelah kanan, keluar darah
berasal dari otot uterus yang disebut juga dengan leiomioma uteri atau uterine
fibroid. Mioma uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Menurut
Wiknjosastro ( 2007), rasa nyeri bukanlah gejala yang kas tetapi dapat timbul
karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang disertai nekrosis
setempat dan peradangan. Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat
urine pada ureter dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh
darah dan pembuluh limfe di panggul dapat menyebabkan edema tungkai dan
nyeri panggul.
dan endometrium, Permukaan endometrium yang lebih luas dari pada biasa,
dengan baik.
composmentis, KU: Lemah, TTV, TD: 140/90 mmhg, Suhu: 37 0C, Nadi: 80
x/mnt, RR: 20 x/mnt, Inspeksi: Conjugtiva pucat, mukosa bibir kering, warna
warna merah, bauh amis darah. Palpasi: Teraba massa pada perut sebelah
Hal ini sesuai dengan teori yang penulis peroleh yaitu berdasarkan teori
yang dialami Ny. E.N dalam teori yang ditulis oleh (Muslihatun, dkk. 2009).
dengan Mioma Uteri dan Anemia Berat, karena pada pengkajian, pemeriksaan
dan hasil laboratorium ditemukan masalah nyeri perut bagian bawah dan
darah pemberian obat vitamin C 2x50 mg, SF 2x200 mg, asam mefenamat
3x500 mg.
Data dasar yang diperoleh penulis adalah data subyektif Ny. E.N
mengatakan ada benjolan diperut sebelah kanan dan terasa sakit bila ditekan,
serta keluar darah dari jalan lahir, pusing, capek dan susah tidur.
TTV: TD: 140/90 mmhg, Suhu: 37 0C, Nadi: 80 x/mnt, R R: 20 x/mnt, Inspeksi:
Mata Conjugtiva pucat, mukosa bibir kering, warna bibir pucat, ekstremitas
kuku pucat, genitalia ada perdarahan pervaginam warna merah, bauh amis
63
darah, Palpasi: Teraba massa pada perut sebelah kanan, ada nyeri tekan.
anemia berat di lihat dari tanda dan gejala seperti, nyeri pada saat menstruasi,
dan mengeluh akan rasa berat adanya benjolan pada perut bagian bawah.
keadaan umum, kesadaran dan vital sign, pemeriksaan khusus: inspeksi untuk
adalah Ny. E.N dengan mioma uteri dan anemia berat karena penulis
memperoleh tanda bahaya pada mioma uteri dan anemia berat seperti
nyeri perut muncul jika mioma terinfeksi. Oleh karena itu penulis mengambil
kesimpulan bahwa pada langkah ini ada kesesuaian antara teori dan kasus.
Pada kasus Ny. E.N dengan mioma uteri dan anemia berat antisipasi
darah yang cukup keseluruh tubuh akibat volume darah yang kurang. Oleh
karena itu, penulis mengambil kesimpulan bahwa pada langkah ini ada
Pada kasus Ny. E. N dengan mioma uteri dan anemia berat tindakan
segera yang diberikan pada ibu dengan mioma uteri adalah penanganan
konservatif, operatif, dan radioterapi dan pada anemia adalah transfuse darah,
suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat atau vitamin dan mineral lainnya
mioma uteri adalah penanganan konservatif, operatif, dan radioterapi dan pada
anemia transfuse darah, suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat atau
Pada langkah ini terdapat kesesuaian antara teori dan kasus. Karena
pada tindakan segera yang dilakukan pada Ny. E. N dengan mioma uteri dan
4.2.5 Perencanaan
Pada kasus Ny. E. N dengan Mioma Uteri dan Anemia Berat rencana
tindakan yang dilakukan yaitu, Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan
darah dan pemberian terapi), Observasi KU, TTV, dan perdarahan pervaginam,
setiap 6 jam, ajarkan ibu teknik relaksasi, anjurkan ibu untuk meningkatkan
asupan makanan, minum obat secara teratur sesuai dosis yang diberikan
(vitamin C 2x50 mg, SF 2x200 mg) menjaga personal hygiene dan istirahat
yang cukup, berikan dukungan psikologi pada ibu dan keluarga, dan anjurkan
65
darah, suplemen zat besi, vitamin B12, Asam folat. Vitamin dan mineral
lainnya.
mioma uteri terdapat ketidaksesuaian antara teori dan kasus sedangkan pada
anemia berat terdapat kesesuaian antara teori dan kasus ( tranfusi darah,
2.4.6 Pelaksanaan
dibuat yaitu Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, lakukan
terapi), Observasi KU, TTV, dan perdarahan pervaginam, setiap 6 jam, ajarkan
ibu teknik relaksasi, anjurkan ibu untuk meningkatkan asupan makanan, minum
obat secara teratur sesuai dosis yang diberikan (vitamin C 2x50 mg, SF 2x200
mg) menjaga personal hygiene dan istirahat yang cukup, berikan dukungan
psikologi pada ibu dan keluarga, dan anjurkan keluarga untuk menemani ibu
yang diberikan.
66
teori dan kasus yang diteliti, karena pelaksanaan tindakan dilakukan secara
4.2.7 Evaluasi
Ny. E.N dengan mioma uteri dan anemia berat, Menginformasikan hasil
pemeriksaan pada ibu dan keluarga, keadaan ibu membaik, tanda-tanda vital
dalam batas normal. Hb: 10.7gr%. jam 09.00 wita. Menganjurkan pasien untuk
ulang dan segera datang ke rumah sakit bila ada keluhan jam 09.20 pasien
pulang.
dengan Mioma Uteri dan anemia berat tidak ada hambatan atau masalah yang
terjadi pada ibu dapat teratasi. Setelah asuhan diberikan dan dilanjutkn dengan
6 hari dimulai dari tanggal 11 Mei 2017 sampai tanggal 16 Mei 2017 kondisi ibu
kembali membaik.
keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak terjadi
syok hipovolemik. Pada kasus Ny. E. N dengan mioma uteri dan anemia berat
dilakukan asuhan selama 6 hari keadaan umum ibu baik tidak terjadi syok
Oleh karena itu, penulis mengambil kesimpulan bahwa pada langkah ini
terdapat kesesuaian antara teori dan kasus, karena menurut teori bahwa
asuhan yang diberikan pada ibu dengan mioma uteri dan anemia berat dapat
berhasil apabila semua masalah dapat teratasi yaitu keadaan umum ibu mulai
membaik, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan ibu tidak mengalami syok
normal TD: 130/80 mmhg, Suhu. 370C, Nadi: 80 x/mnt, RR: 18 x/mnt sehingga
pada tanggal 16 mei 2017 jam 09.20 wita dokter mengatakan Ny. E. N pulang.
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan pada tanggal 11-16 mei 2017
dari hasil pemeriksaan terlihat jelas adanya hubungan antara teori dan kasus
memberikan gambaran tentang kasus mioma uteri dan anemia berat. Ibu
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir, ada benjolan diperut sebelah
kanan serta nyeri bilah ditekan, dari hasil pemeriksaan fisik dan data
penunjang diperoleh dari Hb 4,4 gr% USG: tampak massa pada perut ibu
sebelah kanan. Hal inilah yang menjadi data dasar untuk menegakkan
diagnose.
dapat ditegakkan diagnose yaitu: Ny.E.N dengan mioma uteri dan anemia
berat
antisipasi masalah potensial pada kasus Ny.E.N dengan mioma uteri dan
68
69
diberikan pada Ny. E.N mioma uteri dan anemia berat adalah sesuai
6. Pelaksanaan asuhan pada Ny. E.N dengan mioma uteri dan anemia
berat dilakukan sesuai rencana yang melibatkan klien dan keluarga yang
komperhensif dan kerjasama yang baik dari ibu dan keluarga serta
5.2 SARAN
uteri dan anemia secara tepat agar tidak muncul komplikasi yang tidak
71
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Bahwa saya diminta berperan serta dalam studi kasus yang nantinya akan
menjawab pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti. Sebelumnya saya sudah
diberikan penjelasan mengenai maksud studi kasus ini, dan saya mengerti bahwa
peneliti akan menjaga kerahasiaan diri saya. Apabila saya merasa tidak nyaman dengan
Demikian lembar persetujuan ini dibuat secara sukarela dan tidak ada unsure
paksaan dari siapapun untuk berperan serta dalam studi kasus ini dan bersedia
Responden
( Ny. E. N )
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. E. N
A. Pengkajian Data
Data Subyektif
1. Identitas
Penghasilan :- Penghasilan :-
2. Keluhan utama
Ny. E. N Mengatakan nyeri pada perut bagian bawah dan adanya benjolan di sebelah
kanan, keluar darah dari jalan lahir, pusing, capek dan susah tidur.
di perut bagian kanan. Penderita mengeluh perdarahan lebih banyak dari biasanya
kurang lebih 5 softek, merah, menggupal, kadang-kadang merah segar. Nyeri perut
tahun yang lalu dan hasilnya dokter mendiagnosa adanya mioma, sebelumnya belum
pernah dirawat.
4. Riwayat Menstruasi
Siklus : 30 hari
Warna : Merah
Menarche : 13 tahun
5. Riwayat perkawinan
Lamahnya : 34 tahun
7. Riwayat kesehatan
8. Riwayat obstetric
9. Kanker reproduksi
a. Status gizi
Makan terakhir :ibu mengatakan sejak sampai di RS ruangan Edelweis belum makan
b. Eliminasi
BAK :
Warna Kuning
Bauh Pesing
Konsistensi Cair
Frekuensi 2-3 kali/ hari
BAB terakhir :Ibu mengatakan sejak masuk RS ruangan Edelweis belum pernah
BAB.
BAK terakhir :Ibu mengatakan sejak sampai di RS ruangan Edelweis belum pernah
BAK.
d. Aktivitas sehari-hari
mencuci, dll.
DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmentis
KU : Lemah
TD : 140/90 MmHg
RR : 20x/mnt
S : 370c
N : 80x/mnt
c. Pemeriksaan fisik
Rambut : rontok
Muka : pucat
kelenjar tiroid.
Perut : teraba massa pada perut bagian bawah sebelah kanan, ada
nyeri tekan.
d. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 11-05-2017
Golongan darah :O
Tanggal : 12-05-2017
USG
Uterus membesar terdapat massa silinder dengan ukuran 5 x 4 cm, adnexa dalam
batas normal.
4. TINDAKAN SEGERA
5. PERENCANAAN
Tanggal : 11-05-2017
6. PELAKSANAAN
Tanggal : 11-05-2-17
7. EVALUASI
Tanggal : 11-05-2-17
Jam : 2210wita
S : Ny. E. N mengatakan tidak terasa nyeri lagipada perut bagian bawah dan tidak
keluar darah dari jalan lahir dan sudah tidak pusing lagi.
P:
3. Pasien mengikuti dengan anjuran yang diberikan yaitu istirahat dengan cukup
dan teratur
TANGGAL/JAM PELAKSANAAN
12-05-2017 S :Ny. E. N mengatakan nyeri sudah berkurang dan tidak pusing lagi.
O : Ku : baik
Kesadaran : composmentis
TTV: TD : 130/80mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 80 x/mnt
RR : 18 x/mnt
A :Ny. E. N dengan Mioma Uteri dan Anemia Berat
P:
Pukul05.30 wita - Menginformasikan hasil pemeriksaan
Pukul 05.35 wita - Mengikuti visite dokter, lanjut transfuse sampai Hb>10 gr%
Pukul 05 40 wita - Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg, Suhu: 36,70C, Nadi: 80x/mnt, RR: 18x/mnt
Pukul 06.05 wita - Melayani makan minum
Pukul 06.15 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg)
Pukul 07.35 wita - Mengambil darah untuk cek Hb
Pukul 09.20 wita - Mengantar pasien ke ruang radiologi untuk USG
Pukul 10.00 wita - Pasien pulang dari radiologi kembali keruangan
Pukul10.40 wita - Mengambil hasil lab dengan Hb 9,1 gr%
Pukul 12.00 wita - Melayani makan minum
Pukul 12.30 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg)
Pukul 12.45 wita - Observasi TTV, TD: 130/80 mmHg, Suhu: 370C, Nadi: 78 x/mnt, RR: 20 x/mnt
Pukul 13.00 wita - Pasien istirahat
Pukul 17.45 wita - Observasi TTV, TD: 130/80 mmHg, Suhu: 370C, Nadi: 78 x/mnt, RR: 20 x/mnt
Pukul 18.00 wita - Melayani pasien makan minum
Pukul 22.40 wita - Melayani terapi obat Vitamin C 50 mg, dan SF 200 mg.
13-05-2017 S :Ny. E. N mengatakan pusing sudah berkurang, sedikit keluar darah dari jalan lahir
O : Ku : baik, pucat (-)
Kesadaran : composmentis
observasi TTV: TD : 130/90mmhg
Suhu : 370C
Nadi : 80 x/mnt, RR: 20x/mnt
Terpasang infuse RL 500 cc 20 tts/mnt
A :Ny. E. N dengan mioma Uteri dan anemia berat
P:
Pukul 05.30 wita - Menginformasikan hasil pemeriksaan
Pukul 05.35 wita - Mengikuti visite dokter, lanjut transfuse sampai Hb>10 gr%
Pukul 05 40 wita - Observasi TTV: TD: 130/80 MmHg, Suhu: 36,70C, Nadi: 80x/mnt, RR: 18x/mnt
Pukul 06.05 wita - Melayani makan minum
Pukul 06.15 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg)
Pukul09.00 wita - Ganti cairan infuse RL dengan infuse NaCL 500 cc 20 tts/mnt
Pukul09.15 wita - Melakukan KIE pra pemasangan transfuse darah
Pukul09.20 wita - Ganti NaCL 400 cc dengan memasang darah Bag II 250 cc Golda O 8 tts/mnt
Pukul09.25wita - Mengobservasi alergir eaksi (-)
Pukul09.40wita - Menaikkan tetesan darah 28 tetes/mnt
Pukul11.50 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg) serta
Transfuse darah Bag II habis, lanjut spull infuse NaCL 400 cc 20 tpm
Pukul 12.40 wita - Ganti NaCL dengan sisa infuse RL 400 cc 20 tpm
Pukul 22.40 wita - Melayani obat oral (SF 200 mg dan vit C 50 mg)
14-05-2017 S :Ny. E. N mengatakan sudah tidak pusing lagi (-), sedikit keluar darah dari jalan
lahir
O : Ku : baik, pucat (-)
Kesadaran : composmentis
TTV: TD : 130/90mmhg
Suhu : 36.50C
Nadi : 82 x/mnt
RR : 28 x/mnt
Terpasang infuse RL 500 cc 20 tts/mnt
P:
Pukul 05.30 wita - Menginformasikan hasil pemeriksaan
Pukul 05.35 wita - Mengikuti visite dokter, lanjut transfuse sampai Hb>10 gr%
Pukul 05 40 wita - Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg, Suhu: 36,70C, Nadi: 80x/mnt, RR: 18x/mnt
Pukul 06.05 wita - Melayani makan minum
Pukul 06.15 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg)
Pukul 07.35 wita - Mengambil darah untuk cek Hb
Pukul 08.05 wita - Infuse RL habis ganti infuse RL 500 cc 20 tpm
Pukul 08.15 wita - Mengambil hasil lab dengan Hb 9,8gr%
Pukul 08.20 wita - Ganti infuse RL dengan NaCL 20 tpm
Pukul 08.25 wita - Memasang darah bag III 250 cc 8 tts/mnt
Pukul 08.30 wita - Mengobservasi alergi reaksi (-)
Pukul 08.45 wita - Menaikkan tetesan darah 28 tetes/mnt
Pukul 10.15 wita - Transfuse darah Bag III habis, lanjut spull infuse NaCL 500 cc 20 tpm
Pukul 10.20 wita - Ganti NaCL dengan sisa infuse RL 400 cc 20 tpm dan pasien istirahat,
Pukul 12.00 wita - Observasi TTV, TD: 130/80 MmHg, Suhu: 36,60C, Nadi: 82x/mnt, RR: 18x/mnt
Pukul 12.05 wita - Melayani makan minum
Pukul 12.10 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg)
Pukul 12.35 wita - Infuse RL habis, lanjut ganti infus RL 500 cc 20 tpm
Pukul 17.30 wita - Observasi TTV, TD: 130/80 MmHg, Suhu: 36,60C, Nadi: 82x/mnt, RR:18 x/mnt
Pukul 18.00 wita - Melayani makan minum
Pukul 18.20 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg)
Pukul 22.45 wita - Menganjurkan pasien untuk minum obat Vitamin C 50 mg dan SF 200 mg.
15-05-2017 S :Ny. E. N mengatakan tidak pusing lagi (-), sudah tidak keluar darah lagi dari jalan
lahir
O : Ku : baik, pucat (-)
Kesadaran : composmentis
observasi TTV: TD : 140/90mmhg
Suhu : 370C
Nadi : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Terpasang infuse RL 150 cc 20 tts/mnt
A : Ny. E. N dengan Mioma Uteri dan Anemia Berat
P:
- Menginformasikan hasil pemeriksaan
Pukul 05.30 wita - Mengikuti visite dokter, lanjut transfuse sampai Hb>10 gr%
Pukul 05.35 wita - Observasi TTV: TD: 130/80 mmHg, Suhu: 36,70C, Nadi: 80x/mnt, RR: 18x/mnt
Pukul 05 40 wita - Melayani makan minum
Pukul 06.05 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg)
Pukul 06.15 wita - Ganti cairan infuse RL dengan infuse NaCL 500 cc 20 tts/mnt
Pukul 09.00 wita - Melakukan KIE pra pemasangan transfuse darah
Pukul 09.15 wita - Ganti NaCL 400 cc dengan memasang darah Bag IV 250 cc Golda O 8 tts/mnt
Pukul 09.20 wita - Mengobservasi alergir eaksi (-)
Pukul 09.25 wita - Menaikkan tetesan darah 28 tetes/mnt
Pukul 09.40 wita - Melayani obat oral (Asam Mefenamat 500 mg)serta
Pukul 11.50 wita Transfuse darah Bag IVhabis, lanjut spull infuse NaCL 400 cc 20 tpm
Pukul 12.40 wita - Ganti NaCL dengan sisa infuse RL 400 cc 20 tpm
Pukul 22.40 wita - Melayani obat oral (Sf 200mg dan vit C 50 mg)
16-05-2017 S :Ny. E. N mengatakan tidak nyeri lagi, dan tidak pusing lagi.
O : Ku : baik
Kesadaran : composmentis
TTV: TD : 130/80mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 80 x/mnt
RR : 18 x/mnt
A :Ny. E. N dengan Mioma Uteri dan Anemia Berat
P:
Pukul 05 40 wita - Observasi TTV: TD: 130/80 MmHg, Suhu: 36,70C, Nadi: 80x/mnt, RR: 20x/mnt
Pukul 06.05 wita - Melayani makan minum
Pukul 07.20wita - Melepas Infus dan Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga, keadaan ibu membaik, tanda-tanda vital dalam batas normal,
Hb:10.7gr% serta
Pukul 09.00 wita - Menganjurkan ibu untuk control ulang dan segera datang ke rumah sakit bila
ada keluhan
Pukul 09.20 wita - Pasien pulang