OLEH
OLEH
Saya menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir adalah hasil karya saya
sendiri dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
Yang menyatakan
142111087
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M.T
POST SEKSIO CAESAREA ATAS INDIKASI CEPALOPELVIK
DISPROPORTION (CPD) DI RUANG FLAMBOYAN RSUD. Prof. Dr. W . Z
JOHANNES KUPANG TANGGAL 29 MEI – 17 JUNI 2017”, telah disetujui dan
diajukan dalam seminar Karya Tulis Ilmiah Mahasiswi atas nama: Brigita Maria
Redemta, NIM: 142111087 Program Studi D III Kebidanan STIKes Citra Husada
Mandiri Kupang.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Ketua
STIKes CHM-Kupang Program Studi D III Kebidanan
STIKes CHM-Kupang
iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M.T
diajukan dalam seminar Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa atas nama: Brigita Maria
Redemta, NIM: 142111087 Program studi D III Kebidanan STIKes Citra Husada
Mandiri Kupang, benar-benar telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
Panitia penguji
SST., M.Kes
Mengetahui,
Ketua Ketua
STIKes CHM-Kupang Program Studi D III Kebidanan
STIKes CHM-Kupang
v
BIODATA PENULIS
Agama : KHATOLIK
Pendidikan
TIMUR
TIMUR
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
vii
ABSTRAK
Metode penelitian: Karya tulis ilmiah ini disusun menggunakan teknik sampling.
teknik yang digunakan adalah Non-Probability sampling dengan teknik Purposive
sampling yaitu cara peneliti memilih responden berdasarkan pertimbangan
subjektif dan praktis. sehingga dapat memberikan informasi yang memadai untuk
menjawab pertanyaan sehingga peneliti dapat menganalisa data sesuai dengan
Manajemen Kebidanan 7 langkah varney.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil asuhan yang diberikan pada ibu post SC atas
indikasi CPD telah diterapkan asuhan kebidanan dengan menggunakan
pendekatan manajemen varney yaitu pengkajian, analisa masalah dan diagnosa,
antisipasi masalah potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Post Seksio Caesarea (SC) atas Indikasi
Kupang” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Tugas Akhir ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
bagi saya dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dan Ibu Merry M . V Seu,
SST selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan
Dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini, penulis tidak berjalan sendiri
tetapi dengan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
1. Pembina Yayasan Citra Bina Insan mandiri Bapak Ir. Abraham Paul Liyanto
2. Ketua STIKes Citra Husada Mandiri Kupang drg. Jeffrey Jap, M.Kes yang
ix
3. Ketua Program Studi D-III Kebidanan Ibu UmmuZakiah, SST., M.Keb yang
Mandiri Kupang.
4. Para dosen Program Studi D-III Kebidanan yang telah banyak memberikan
5. Kedua orang tua tersayang bapak Yohanes Mas dan ibu Rahayu Winanti,
kakak Eka, Yudhistira, Nani, ponaan Leonel dan Keytha, tiada kata-kata yang
dan penuh kasih sayang mendukung saya dalam hal material maupun
spiritual dan doa sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini berjalan
dengan baik.
6. Sahabat-sahabatku (Maya, Lia, Kharisma, Vivi, Elfin, Ice, Ansy, Metris) dan
Semoga Tuhan Yesus membalas semua budi baik semua pihak yang
telah memberi kesempatan dan dukungan dalam menyelesaikan studi kasus ini.
Penulis juga menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
x
DAFTAR ISI
Biodata Penulis........................................................................................ vi
Kata Pengantar........................................................................................ ix
Daftar Gambar......................................................................................... xv
xi
2.3. Konsep Dasar SC ............................................................................. 47
4.2. Pembahasan..................................................................................... 80
5.1. Kesimpulan....................................................................................... 87
5.2. Saran................................................................................................ 88
Daftar Pustaka
xii
DAFTARTABEL
No Judul Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
xiv
DAFTAR SINGKATAN
SC : Seksio Cesarea
KB : Keluarga Berencana
USG : Ultrasonografi
RL : Ringer Laktat
TD : Tekanan Darah
N : Nadi
S : Suhu
M : Menit
RR : Pernapasan
DS : Data Subyektif
DO : Data obyektif
xv
GR : Gram
IV : Intravena
IU : Internasional Unit
HB : Hemoglobin
DC : Dower Cateter
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
panggul. Disprporsi dapat absolut atau relative. Absolut apabila janin sama
sekali tidak akan dengan selamat dapat melewati jalan lahir. Disproporsi relative
fetopelvik keadaan ini timbul karena berkurangnya ukuran panggul, ukuran janin
terlalu besar, atau yang lebih umum, kombinasi keduanya (Hartono, 2006).
indikator AKI dan AKB. Hal ini juga mengambarkan kualitas ibu dan anak di
Indonesia. Tingginya AKI, AKBA dan AKB termasuk tantangan paling berat
untuk mencapai MDG’s pada tahun 2015. MDG’s merupakan komitmen nasional
goals dan ditargetkan tercapai di tahun 2015. Untuk kesehatan ibu diharapkan
terjadi penurunan kematian ibu ¾ di banding kondisi tahun 1990 demikian pula
kematian ibu turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi
dan balita 23 per 1000 kelahiran hidup dan 32 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2015.
1
2
berkorelasi signifikan dengan penurunan kematian ibu dan neonatal. Dari hasil
SDKI 2007 dan SDKI 2012 capaian cakupan atenatal, persalinan oleh tenaga
kesehatan dan cakupan pelayanan neonatus adalah dari 66%, 46% dan 43,9%
menjadi 95,7%, 83,1% dan 48%. Selain itu, data menunjukan bahwa kematian
ibu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup dan bayi 34 per 1000 kelahiran hidup menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup
(buku ajar kesehatan ibu dan anak, 2016). Berdasarkan data yang diambil dari
RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang angka perawatan ibu yang berkaitan
dengan janin dan ketuban dan masalah persalinan pada tahun 2016 dari bulan
berkaitan dengan janin dan ketuban dan masalah persalinan pada tahun 2017
dari bulan Januari-Maret sebanyak 87 kasus (Rekam Medic RSUD Prof. Dr. W.Z
Johannes Kupang).
sehingga tercapai “well born baby dan will health mother”. Setiap tindakan
diperlukan persiapan yang cukup baik. Pada kasus dengan rencana operasi
dalam informed consent dengan baik (Manuaba, 2003). Banyak upaya yang
dilakukan oleh pemerintah terkait dengan akselerasi penurunan AKI dan AKB.
kesehatan Ibu dan Anak. Faktor penting didalam hal tersebut adalah kesiapan
dan kompetensi sumber daya manusia, khususnya bidan sebagai ujung tombak
pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu dan anak, dan juga kegiatan pembinaan
pelatihan bagi tenaga kesehatan, khususnya dalam hal ini adalah tenaga
dengan pendekatan manajemen kebidanan pada Ibu Post SC atas Indikasi CPD
1.3. Tujuan
CPD.
indikasi CPD.
Hasil penulisan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kasus pada ibu
1. Penulis
2. Institusi
indikasi CPD.
5
3. Profesi Bidan
Penyusunan laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab yaitu:
sistematika penulisan.
2. Bab II tinjauan teori, berisi tentang teori medis yang meliputi: pengertian,
kebidanan.
3. Bab III tinjauan kasus, berisi tentang & langkah manajemen kebidanan
evaluasi.
4. Bab IV pembahasan, pada bab ini berisi tentang kesenjangan yang terjadi
menyeluruh.
TINJAU TEORI
2.1.1. Pengertian
Akan tetapi, seluruh otot genitalia baru pulih kembali seperti sebelum
(2002) yaitu masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
kandungan kembali seperti pra hamil, lama masa nifas 6-8 minggu.
yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa
6
7
1. Puerpurium dini
merasa lebih sehat dan kuat, faal usus dan kandung kemih lebih
2. Puerpurium Intermedia
3. Remote Puerpurium
yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bagi ibu
menimbulkan masalah bagi kesehatan ibu. Oleh karena itu dalam masa
psikologis.
maupun bayinya.
dengan tujuan :
baru lahir.
persalinan.
penyulit.
hangat.
nifas.
penyulit.
10
bayinya.
1. Involusi Uterus
2. Lochea
warna dan bau karena lochea memiliki ciri khas: bau amis atau
240-270 ml.
b. Lochea sanguinolenta
c. Lochea Serosa
d. Lochea Alba/Putih
3. Proses Laktasi
mulai optimal memproduksi air susu (ASI). Dari alveolus ini ASI
a. Jenis-jenis ASI
rendah laktosa.
1) Hormone Prolaktin
memproduksi susu.
2) Hormon Oksitosin
untuk berkontraksi.
pada ibu dalam masa nifas. Ibu nifas menjadi sangat sensitif, sehingga
dilakukan bidan pada ibu nifas agar tidak terjadi perubahan psikologis
yang patologis.
ini:
1. Fase Taking In
Pada fase ini, ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa
3. Fase Leting Go
Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini.
3. Ambulasi
postpartum.
4. Eliminasi
untuk kateterisasi.
ke-2 postpartum. Jika hari ke-3 belum juga BAB, maka perlu
5. Personal Hygiene
tersebut.
7. Seksual
1. Anamnesis
hemoglobin.
c. Pemeriksaan Payudara
tekan.
d. Pemeriksaan Abdominal
kontraksi uterus.
redupnya.
e. Pemeriksaan Ano-Genitalia
debiscence, ecchymosis/memar).
terjadi infeksi
3) Pemeriksaan anis
4 dan ke-6)
f. Pemeriksaan Ekstremitas
2005)
membra.
c. TD meningkat/menurun.
e. Kesadaran gelisah/koma.
4. Demam
menyebabkan kematian.
g. Keputihan
berikut:
2. Kondom,
25
4. Spermisida,
(AKDR),
apabila janin sama sekali tidak akan dengan selamat dapat melewati
yang sempit dapat berada pada setiap bidang : PAP, PTP, atau
menyeluruh.
3. Sikap deflexi
5. Moulage berat
bidang dengan ukuran terkecil, yakni bidang yang melalui apex dari
DWARFISME
terendah ke dalam PAP, dan mungkin aka nada kesulitan juga pada
android pada PTP atau PBP. Jadi kepala dapat melewati PAP
panggul.
32
terhadap kehamilan ada dua : (1) pada wanita yang sedang hamil
deformitas panggul.
perlu diperhatikan :
dan miring.
ossis sacri.
terlalu besar:
berlebihan.
2. Diagnosis
3. Persalinan
4. Kala Dua
distoksia bahu.
5. Komplikasi Ibu
laserasi.
6. Komplikasi Fetal
dianggap berbahaya.
Kematian janin tinggi oleh karena: (1) janin dapat mati di dalam
menyebabkan kematian.
tractus urinarius dan lebih sering pada bayi laki-laki. Agar bayi
atau kegagalan.
keputusan.
1. Multipara
d. Lama persalinan.
e. Cara kelahiraan.
2. Primigravida
persalinan.
dengan cervix dan uterus yang belum siap. Kepala tidak akan
kuat kea rah PAP. Jari-jari tangan lain diletakan di daerah abdomen
1. Disporporsi
4. Hydramnion
5. Placenta previa.
sempurna terbentuk.
kepala.
kontraksi uterus yang kuat tidak akan sulit untuk mendapatkan hasil
serupa.
percobaan.
berharga.
partus percobaan.
berikut :
4. Pembukaan cervix.
succedaneum.
dan konsulennya.
jelek dengan kontraksi yang tidak teratur, dan tidak efektif, tidak
lengkap, diikuti dengan kala dua yang juga cukup lama dengan
fetal dan maternal tidak akan dapat dihitung dengan tepat. Jadi
section caesarea.
46
koordinasinya terbentuk.
e. Partus lama.
2.3.1. Pengertian
anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus (Hakimi M, 2010).
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina,
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding Rahim
dengan syarat Rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500
(Hartono, 2005).
48
3. Stenosis serviks/vagina.
4. Plasenta previa.
5. Disproporsi sefalopelvik.
Indikasi janin :
1. Kelainan letak.
2. Gawat janin.
1. Janin mati.
dikeluarkan dan uterus ditutup dengan jahitan tiga lapis. Pada masa
segmen bawah.
49
kasus tertentu.
50
keterampilan.
a. Rehidrasi,
b. Transfuse,
dini.
professional,
b. Komplikasi kemudian
1) Maternal
tindakan spesialistis,
2) Pada perinatal
Rekomendasi persalinan
mother.
3) Seksio sesarea
Pada banyak klinik, angka ini jauh lebih rendah sampai di bawah
2. Grandemultiparitas
3. Partus lama
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Anesthesia
4. Emboli paru-paru
7. Decompensatio cordis
8. Toxemia gravidarum
Morbiditas Maternal
pasca-sesarea.
1. Perdarahan
a. Atonia uteri
2. Infeksi
a. Traktus genitalia
b. Insisi
c. Traktus urinaria
3. Thrombophlebitis
a. Traktus urinaria
b. Usus
5. Obstruksi usus
a. Mekanis
55
b. Paralitik
Pencegahan Infeksi
sebagai berikut:
3. Obesitas.
56
aterem.
meningkat.
57
bayi.
2.4.1. Pengertian
I. Pengkajian
2012).
59
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
2012).
60
Penanganan Segera
tepat dan aman. Beberapa kondisi yang sering ditemui pada pasien
VII. Evaluasi
I. Pengkajian
a. Data subyektif
2010).
62
2) Keluhan utama
2010).
2010).
tidak
kesehatan klien.
b. Data Obyektif
2010).
b) Pemeriksaan khusus.
c) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah: Hb
V. Perencanaan
3. Jelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu boleh minum setelah 6 jam pasca
7. Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi dan layani injeksi
VI. Pelaksanaan
3. Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu boleh minum setelah 6 jam
VII. Evaluasi
METODE PENELITIAN
dan perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan pendekatan studi kasus
(Sastroasmoro, 2011).
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
66
67
ibu post SC. Sampel pada penelitian ini adalah seorang ibu post SC atas
3.2.3. Sampling
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada, secara umum ada
(Sastroasmoro, 2011).
68
penelitian yang berbentuk kerangka atau alur peneliti, mulai dari desain hingga
Informed Consent
Analisa Data
1. Pengkajian
2. Interprestasi Data
4. Tindakan Segera
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
Gambar 3.3. Kerangka kerja Penelitian Kasus pada Ibu Post SC atas Indikasi
Cepalopelvik Disporportion (CPD)
69
Ruang Flamboyan RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang. Waktu penelitian
harus ada dalam informed consent antara lain: partisipasi pasien, tujuan
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atas hasil
3. Kerahasiaan (confidentiality)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
a. Bed 25 buah.
Johannes Kupang pada hari selasa tanggal 30 Mei 2017 pukul 11.00
Wita. Pengkajian dilakukan jam 13.00 Wita pada Ny. M.T berusia 33
71
72
terakhir SMP, ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ibu tinggal di
Mata Air. Suami bernama Tn. M.F berusia 35 tahun, agama Kristen
ikan, tempe, tahu, sayur. Ibu makan dengan porsi satu piring sedang
3x/hari dan minum air putih ± 3-5 gelas/hari. Ibu mengatakan belum
tidur siang ± 30 menit sampai 1 jam/hari dan tidur malam ±6-7 jam,
kebiasaan ibu sebelum tidur yaitu menyusui bayi, dan terbangun saat
bayi menagis.
Ibu mengatakan belum bias tidur miring kanan atau kiri, ibu
pakaian dalam 2x/hari atau jika lembab atau basah, keramas rambut
tanda vital ibu, TD: 110/70 mmHg, S: 36,5oC, N: 80x/m, RR: 20x/m.
benjolan, rambut bersih, tidak rontok dan tidak ketombe. Wajah bulat
tidak pucat, tidak ada odema dan tidak ada cloasma gravidarum.
icterus, tidak ada odema, telinga simetris tidak ada serumen. Pada
mulut mukosa bibir lembab, warna bibir merah mudah, tidak ada
kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak ada
kiri/kanan: +/+. Pada perut terdapat luka jahit tertutup kasa steril,
keguguran. Ibu mengeluh nyeri pada luka operasi dan masih sangat
sudah ada. Pada abdomen ada luka bekas oprasi tertutup kasa steril,
perempuan, BB: 3000 gr dan ibu mengeluh nyeri pada luka operasi.
tampak kesakitan.
Antisipasi Masalah yang dapat terjadi pada ibu Post SC atas indikasi
5. Rencana Asuhan
menggerakan kaki dan tangan atau miring kiri dan kanan setelah 6
oleh bidan.
asuhan pada tanggal 30 Mei 2017, jam 13.30 Wita dengan diagnosa
77
berikut:
operasi tertutup kasa steril, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah
ibu dan keluarga menjaga luka operasi jangan sampai terkena air
atau basah. Monitoring: ibu dan keluarga mengerti. Jam 13.55 Wita
Membantu ibu untuk istirahat yang cukup, siang ± 1-2 jam/hari dan
penyebab rasa nyeri pada luka operasi. Monitoring: ibu mengerti dan
7. Evaluasi
IU, Bypass D5% drip Analgetik, luka operasi tertutup kasa steril, tidak
dibawah pusat, terpasang dower kateter urine ± 100 cc, PPV sedikit.
P:
3. Layani makan/minum
79
4. Layani terapi
IU, Bypass D5% drip Analgetik, luka operasi tertutup kasa steril, tidak
dibawah pusat, terpasang dower kateter urine ± 100 cc, PPV sedikit.
P:
4.2. Pembahasan
pada pembahasan ini penulis akan menganalisa antara praktek dan teori yang
dilakukan di RSUD. Prof. Dr. W.Z Johannes kupang dengan teori yang ada.
asuhan kebidanan.
4.2.1. Pengkajian
a. Data Subjektif
Jitowiyono (2010), keluhan utama pada ibu post operasi yang biasa
muncul yaitu rasa nyeri pada perut. Nyeri perut karena luka post operasi
b. Data Obyektif
keadaan umum dan TTV dan hasilnya adalah: keadaan umum: baik,
mukosa bibir lembab, pada abdomen ada luka bekas operasi tertutup
kasa steril, pada genitalia terdapat DC. Pada ekstremitas atas terpasang
infus, dan pada ekstremitas bawah tidak ada odema dan varises, pada
Hakimi (2010) pemeriksaan fisik pada CPD meliputi tinggi badan dan
pemeriksaan radiografis.
cepalopelvik disproportion
a. Data Subyektif
tanggal 30 Mei 2017. hal ini sesuai dengan Mochtar (1998) yaitu
b. Data Obyektif
Hasil pemeriksaan tinggi badan di dapat tinggi dadan 144 cm. hal ini
sesuai dengan Hakimi, 2010 tinggi badan ideal untuk ibu bisa
ibu dan hasil TTV yaitu KU: Baik, Kesadaran: Composmentis, TTV:
pembuluh darah dapat terputus dan terbuka pasca operasi, selain itu
juga karena kontraksi uterus yang tidak baik. Menurut Mochtar (1998)
perdarahan dapat terjadi pada saat operasi atau beberapa jam setelah
Sudarti (2010), pemeriksaan umum yang menjadi data fokus pada kasus
disproportion adalah:
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Jitowiyono (2010), bahwa
nadi, jumlah urine serta jumlah darah yang hilang dan keadaan
kaki dan tangan atau miring kiri dan kanan. Hal ini sesuai dengan
miring kiri dan kanan, dengan bantuan perawatan dapat bangun dari
3. Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur yakni tidur siang
1-2 jam/hari, dan tidur malam 7-8 jam/hari. Hal ini sesuai dengan
yang cukup yaitu 1 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari.
melalui mulut. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Mujahidah
84
5. Berikan ibu terapi obat sesuai instruksi dokter. Hal ini sesuai dengan
6. Lakukan perawatan luka operasi untuk cegah infeksi. Hal ini sesuai
pembedahan.
menggerakkan kaki dan tangan atau miring kiri dan kanan, dilakukan
85
3. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur yakni tidur
infeksi.
4.2.7. Evaluasi
30 Mei 2017 pukul 11.00 Wita, terpasang infus intravena RL drip oxytosin
Wita, ibu mengatakan nyeri pada luka operasi. Pada pemeriksaan umum
mmHg, N: 80 x/m, RR: 20 x/m, S: 36,5 oC, pada perut kontraksi uterus
baik, TFU 2 jari dibawah pusat, terdapat luka operasi tertutup kasa steril.
Pada tanggal 31 Mei 2017 pukul 07.15 Wita, ibu mengatakan nyeri
normal yaitu: TD: 110/90 mmHg, S: 36,5ºC, RR: 20 x/m, N: 80 x/m, pada
86
perut kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, terdapat luka
Pada tanggal 01 Juni 2017 pukul 07.15 Wita, ibu mengatakan nyeri
normal yaitu: TD: 110/80 mmHg, S: 36,7ºC, RR: 21 x/m, N: 84 x/m, pada
perut kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, terdapat luka
tanda-tanda vital dalam batas normal yaitu, TD: 120/80 mmHg, S: 36,5
tanda-tanda infeksi pada luka operasi, dan luka operasi sudah kering,
tidak ada komplikasi yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Pada
pukul 11.15 Wita instruksi dari dokter pasien sudah diperbolehkan untuk
hari di Ruang Sasando RSUD. Prof Dr. W. Z Johannes Kupang. Hal ini
PENUTUP
5.1. Simpulan
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan pada ibu post SC atas indikasi CPD
1. Pengkajian pada ibu post SC atas indikasi CPD yaitu pada data subjektif
ibu mengeluh nyeri pada luka operasi. Berdasarkan data objektif KU baik,
pengkajian yang telah dilakukan, diagnose medis adalah ibu post SC atas
3. Diagnose potensial pada ibu post SC atas indikasi CPD yaitu perdarahan
dan infeksi.
4. Antisipasi atau tindakan segera pada kasus ibu post SC atas indikasi CPD
yaitu, tindakan segera yang dilakukan oleh bidan adalah tindakan mandiri
87
88
6. Pelaksanaan asuhan pada kasus ibu post SC atas indikasi CPD, yaitu
tranexamic acid 500 mg/IV dan pemberian obat oral cefadroxil 500 mg,
asam mefenamat 500 mg, metergin 0,125 mg, livron 1 tablet, penjelasan
7. Evaluasi asuhan kebidanan pada kasus ibu post SC atas indikasi CPD
tidak terjadi komplikasi pada ibu, sehingga ibu dan bayinya pulang dengan
keadaan baik.
5.2. Saran
1. Bagi Bidan
4. Bagi Penulis
Astutik, Yuli. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta :
EGC
Manuaba, Gde. 2003. Kepanitraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC
Mulati, Erna. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Sari, Puspita. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas (Postnatal Care). Jakarta :
Cv. Trans Info Media
PENGKAJIAN
A. BIODATA
Nama ibu : Ny. M.T Nama ayah : Tn. M.F
Umur : 33 Tahun Umur : 35 Tahun
Agama : K.protestan Agama : K.protestan
Suku/bangsa : Rote Suku/bangsa : Rote
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Mata air Alamat : Mata air
B. DATA SUBYEKTIF
1) Keluhan utama :
Ibu mengatakan melahirkan anak ketiga dan merasakan nyeri pada luka bekas
operasi.
2) Riwayat Menikah :
a) Status pernikahan : Syah
b) Lamanya menikah : 5 Tahun
c) Umur pada saat menikah : 28 Tahun
3) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Tanggal Jenis Keadaa BB
Persalinan Persalinan UK Penolong Tempat n Bayi J PB KET
LH/LM K
1. 2013 SC Aterem Dokter Rumah LH L 2800 Seha
sakit t
7) Dukungan keluarga : Keluarga selalu mendampingi ibu dari ruang operasi sampai
ruang perawatan.
8) Status Gizi
No Selama Nifas
a Pola makan 3 x sehari
b Nafsu makan Baik
c Jenis makanan Bubur, sayur, daging/telur/ikan
d Porsi makan 1 piring
e Jenis minuman Air putih
f Frekuensi minuman 2-3 gelas
9) Eliminasi
Selama Nifas
BAB :
a. Warna Kecoklatan
b. Bau Khas feses
c. Konsistensi Lembek
d. Frekuensi 1 kali sehari
e. Keluhan Tidak ada
BAK :
a. Warna Kuning
b. Bau Khas urine
c. Frekuensi Urine ditampung dalam kantong kateter
d. Keluhan Tidak ada
C. DATA OBYEKTIF
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Penampilan : Rapi
d) Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,5oC
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Keluhan : Tidak ada
2) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
(1) Kepala : Normal
(2) Rambut: Bersih, tidak rontok
(3) Wajah
(a) Bentuk : Oval
(b) Pucat : Tidak
(c) Oedema : Tidak ada
(4) Mata
(a) Kelopak mata : Tidak ada oedema
(b) Conjungtiva : Merah muda
(c) Sclera : Putih
(d) Pupil : Hitam
(5) Hidung
(a) Reaksi Alergi : Tidak ada
(b) Lainnya : Tidak ada
(6) Mukut
(a) Mukosa bibir : Lembab
(b) Warna bibir : Merah muda
(c) Stomatitis/sariawan : Tidak ada
(d) Gigi : Tidak ada caries gigi
(e) Kesulitan menelan : Tidak ada
(7) Tenggorokan
(a) Warna : Merah muda
(b) Pembesaran tonsil : Tidak ada
(c) Lainnya : Tidak ada
(8) Leher
(a) Adakah pembesaran kelenjar limfe : Tidak
(b) Adakah pembesaran kelenjar thyroid : Tidak
(c) Adakah pembendungan vena jugularis : Tidak
(9) Dada
Payudara
(a) Bentuk : Simetris
(b) Mamae membesar : Membesar
(c) Areola hiperpigmentasi : Ada
(d) Colostrum : Ki/Ka +/+
(e) Laktasi : Baik
(f) Kondisi putting susu : Menonjol
(g) Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
(10) Abdomen
(a) Striae : Ada
(b) Dinding perut : Ada luka bekas operasi
(c) Involusi : Baik
(d) Kontraksi uterus : Baik
(e) TFU : 2 jari dibawah pusat
(f) Vesika urinaria : Kosong
(g) Lainnya : Tidak ada
(11) Ekstremitas
(a) Bentuk : Normal
(b) Varises : Tidak ada
(c) Oedema : Tidak ada
(12) Vulva, vagina dan anus
(a) Lochea : Rubra Warna: Merah
(b) Banyaknya : 1 kali ganti pembalut Bau: Khas
darah
(c) Luka perenium : Tidak ada
(d) Luka episiotomi : Tidak ada
(e) Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
3) PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Laboratorium : 11,5 gr%
b) USG : Tidak dilakukan
c) Rontgen : Tidak dilakukan
d) Terapi yang didapat :
Obat oral : Cefadroxil, Asam mefenamat, Metergin, Liuron
Injeksi : Cefotaxim dan Tranexamic acid
Infus : RL drip oxytocin
II. ANALISA MASALAH DAN DIAGNOS
V. PERENCANAAN
Diagnosa : PII AI AHII Post Sectio Caesarea atas indikasi Cepalopelvik Disproportion umur
3 jam.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 30 Mei 2017
Pukul : 13 Mei 2017
Diagnosa : PII AI AHII Post Sectio Caesarea atas indikasi Cepalopelvik Disproportion umur
3 jam
Diagnosa : PII AI AHII Post Sectio Caesarea atas indikasi Cepalopelvik Disproportion umur
3 jam.
1. Sudah terjalin hubungan yang baik dan saling percaya antara ibu dan petugas
kesehatan.
2. Sampiran sudah terpasang.
3. Ibu menerti dan menerima informasi tentang hasil pemeriksaan yaitu keadaan ibu dalam
batas normal.
4. Tindakan kolaborasi telah dilakukan dan ibu sudah diberikan obat injeksi secara IV dan
obat oral.
5. Ibu bersedia mengikuti anjuran untuk menjaga luka operasi agar tidak basah dan tidak
kena benturan apapun.
6. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi.
7. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
8. Ibu bersedia untuk mengatur pola istirahatnya.
9. Ibu bersedia untuk melakukan mobilisasi dini secara bertahap.
10. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya.
11. Hasil tindakan telah didokumentasikan.
ACATATAN PERKEMBANGAN