DI SUSUN OLEH :
SUKMA FATIMAH
NIM. 144012014075
DI SUSUN OLEH :
SUKMA FATIMAH
NIM. 144012014075
Sukma Fatimah
xvii + Halaman 91, Tabel 23 + Lampiran 8
ABSTRAK
Nifas disebut juga masa puerperium atau post partum adalah suatu masa dimulai
setelah kelahiran bayi dan plasenta dan berakhir ketika alat reproduksi kembali
seperti keadaan sebelum hamil berlangsung kira-kira sampai enam minggu.
Perawatan postpartum dilakukan baik pada ibu post partum dengan persalinan
normal maupun dengan sectio caesarea. Defisit perawatan diri terjadi bila
tindakan perawatan diri tidak adekuat dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri
yang disadari. Tujuan dari penelitian ini melaksanakan Asuhan Keperawatan Ibu
Post Sectio Caesarea dengan masalah keperawatan defisit perawatan diri.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, partisipan dalam studi
kasus ini adalah 2 klien dengan diagnosis medis sectio caesarea dan masalah
keperawatan defisit perawatan diri. Waktu yang digunakan dalam studi kasus ini
yaitu 3 hari dengan 3 kali kunjungan dan homecare jika klien pulang sebelum
waktu yang ditentukan.
Hasil penelitian menunjukkan klien 2 lebih cepat mempertahankan
kemandiriannya dibandingkan dengan klien yang pertama. Kemandirian
diantaranya pada personal hygiene, mobilisasi, dan kemampuan dalam memenuhi
aktivitas sehari-hari setelah post partum sectio caesarea. Dimana hasil ini
menunjukkan bahwa beberapa masalah keperawatan membutuhkan waktu yang
berbeda-beda dalam proses penyembuhan dengan pencapaian kriteria hasil yang
telah ditentukan.
Kata kunci : Sectio Caesarea, Post partum nifas, defisit perawatan diri
Daftar Bacaan : 35 (2006-2016)
Sukma Fatimah
xvii + 91 Page , Table 23 + 8 Attachment
ABSTRACT
The puerperium or postpartum is a period beginning after the birth of the baby and
placenta and ends when reproductive organ such as the condition before
pregnancy lasts for about six weeks. Postpartum care is performed either on post
partum mother with normal delivery or with a cesarean section. A self-care deficit
occurs when self-care measures are inadequate in meeting self-care needs. The
purpose of this research is to carry out the Nursing Care of Post Sectio Caesarea
mother with self care deficit nursing problem
.
The research method used is case study, the participants in this case study are 2
clients with medical diagnosis of sectio caesarea and self care deficit nursing
problem. The time used in this case study is 3 days with 3 visits and homecare if
the client returns home before the specified time.
The results showed client 2 more quickly maintain its independence compared
with the first client. Independence of them on personal hygiene, mobilization, and
ability to meet daily activities after post partum sectio caesarea. Where these
results indicate that some nursing problems take different times in the healing
process with the achievement of predetermined outcome criteria.
.
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
Karya Tulis Ilmiah oleh Sukma Fatimah ini telah diperiksan dan dipertahnkan
dihadapan TIM Penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan lulus pada tanggal
.................................2017
MENGESAHKAN
1. TIM Penguji :
Penguji I : Ns. Marlinda, M. Kep,. Sp. Mat
NBM. 909729 (.....................)
Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Dibuat di : Pringsewu
Pada Tanggal: Agustus 2017
Yang menyatakan
(Sukma Fatimah)
(Sukma Fatimah)
Tidak ada kata lain selain mengucapkan rasa syukur dengan seizin Allah SWT
yang telah memberikan segala rahmat serta karunia-Nya kepada penulis untuk
menuntut ilmu, semoga ilmu yang telah penulis dapatkan ini dapat bermanfaat
bagi orang lain.
Karya tulis ilmiah ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua bapak Imam Abdulah dan ibu Sri Agus Tina yang saya
cintai yang selama ini telah berjuang dengan keras membesarkan penulis
agar menjadi sesorang yang kelak akan menjadi orang yang sukses dan
berguna untuk orang lain. Serta kakak-kakak Adi Nugroho dan Ilham
Prayogi yang sangat berjasa dan selalu mendoakan serta memberikan
dukungan agar penulis menjadi orang yang sukses.
2. Keluarga besar serta saudara- saudaraku yang telah mendukung dan
mendoakanku.
3. Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan
masukan agar penulis dapat menyelsaikan karya tulis ilmiah ini Ns.
Marlinda, M. Kep., Sp. Mat., selaku pembimbing satu dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini. Nur Fadhilah, M. Kes., selaku pembimbing dua
dalam penulisan karya tulis ilmiah dan Ns. Rita Sari, M. Kep., Selaku
dosen penguji.
4. Seluruh dosen D III STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
khususnya dosen Keperawatan.
5. Kekasih Prada Mar Yoyon yang telah memberikan dukungan, semangat
dan do’a serta kesabarannya menemani penulis dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini.
6. Sahabat satu asrama saat memulai pendidikan di Perguruan Tinggi yaitu
Retno Dwi Hastuti, Wiwien Istindary dan Wulan Okvitasari yang telah
mendukung dan berjuang bersama penulis selama ini.
7. Teman- teman yang telah menemani penulis berjuang dan banyak
memberi masukan serta semangat yaitu Anna Rofingah, Via Veviani, Rini
Wahyu Rahmawati, Ahmad Ikhwanudin, Santi Hidayati, Agus Pujianto,
Fina Rohmalinda, Septi Dwi Cahyani, Dwi Meinanda.
8. Teman- teman saya satu almamater STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Lampung semoga kita semua selalu sukses dan menjadi perawat yang
profesional
Sukma Fatimah dilahirkan pada tanggal 16 September 1995 di Tambah Sari, putri
ketiga dari pasangan Bapak Imam Abdulah dan Ibu Sri Agus Tina. Pendidikan
dasar di SD N 3 Tambah Rejo ditamatkan pada tahun 2008 dan SMP N 2 Gading
Pringsewu dan ditamatkan pada tahun 2014 dan pada tahun yang sama penulis
Pembuatan atau penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan tujuan
memenuhi tugas akhir dalam menempuh pendidikan Diploma III Keperawatan di
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
Dalam pembuatan serta penulisan karya tulis ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis dengan rendah
hati mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ns. Asri Rahmawati, S. Kep., M. Kes., selaku ketua STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
2. Idayati, S. Kep., M. Kes., selaku ketua prodi D III keperawatan STIKes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Ns.Marlinda, M. Kep., Sp. Mat., selaku pembimbing satu dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini.
4. Nur Fadhilah, M. Kes., selaku pembimbing dua dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini.
5. Ns. Rita Sari, M. Kep., Selaku dosen penguji.
6. Seluruh dosen dan staf STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
7. Bapak, ibu , dan kakak tersayang yang telah mendukung dan mendoakan saya
dalam keberhasilan saya.
8. Kawan- kawan angkatan 19 yang telah membantu dalam pembuatan karya
tulis ilmiah ini.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Batasan Masalah..................................................................................5
C. Rumusan Masalah................................................................................5
D. Tujuan..................................................................................................5
E. Manfaat................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Nifas disebut juga masa puerpereum atau post partum adalah suatu masa
dimulai setelah kelahiran bayi dan plasenta dan berakhir ketika alat reproduksi
minggu. Pada masa post partum, ibu mengalami perubahan fisik dan
dibagi menjadi tiga fase yaitu: taking-in, taking-hold, dan letting-go (Pilliteri,
ibu post partum dengan persalinan normal maupun dengan sectio caesarea
dinding perut dan dinding uterus dimana dalam waktu sekitar enam minggu
Hartati dan Maryunani, 2015 hal.38). SC adalah salah satu operasi bedah yang
rumah sakit pemerintah rata-rata 11% sementara di rumah sakit swasta bisa
lebih dari 30% (Gibbons L et all dalam Apriana & Puri, 2016 hal.91).
persalinan atau 22,8% dari seluruh persalinan (SDKI, 2012). Menurut data
sebesar 9,8% dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta 19,9% dan terendah di
dari jumlah semua kelahiran, sedangkan pada tahun 2006 sampai 2012 rata-
rata kejadian SC meningkat menjadi sebesar 12% (WHO, 2013 & 2014).
tahun 2012 adalah 3.401 dari 170.000 persalinan (20%) dari seluruh
Sakit Umum Daerah Pringsewu pada tahun 2014 mencapai 282 kasus dan
dari tahun 2014 sampai 2015 sebesar 0,2% (RSUD dalam Melinda, 2016).
pemenuhan kebutuhan dasar ibu seperti nyeri pada bekas luka operasi,
aktivitas, gangguan personal hygiene, gangguan pola istirahat dan tidur serta
masalah dalam reproduksi dan pemberian air susu ibu pada bayinya
diri pada ibu nifas khususnya kebutuhan istirahat-tidur dan kebersihan diri.
kebersihan yang cukup dan dua orang memiliki personal hygiene atau
persalinan yang dilakukan secara alami. Teori Orem tahun 1985 menjelaskan
care deficit atau kurang perawatan diri. Keadaan seperti ini sangat penting
Perawatan yang dibutuhkan ibu selama masa nifas yaitu membantu dan
keterampilan yang tepat. Pengetahuan dan sikap ibu post partum dengan SC
post partum. Oleh Karena itu, kemampuan merawat diri ibu setelah
membantu menjaga kebersihan diri, istirahat yang cukup dan makan bergizi
defisit perawatan diri dengan tingkat kemandirian yang kurang dalam personal
Lampung diperoleh data selama tahun 2015 sebanyak 322 pasien yang
melakukan SC dan 259 pasien pada tahun 2016. Pada bulan Januari hingga
Juni tahun 2017 sebanyak 189 pasien SC. Berdasarkan uraian di atas maka
peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang Asuhan Keperawatan Ibu
B. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Ibu Post
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
penelitian lanjutan
d. Bagi Ibu
1. Definisi
Istilah Caesar sendiri berasal dari bahasa latin caedere yang artinya
melahirkan janin dengan berat 500 gram atau lebih, melalui pembedahan
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim
dengan saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat di atas 500 gram
melalui insisi yang dibuat pada dinding abdomen dan uterus (Reeder, 2016
hal.461).
(SC) adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin melalui insisi pada
melalui perut dan dinding rahim agar bayi lahir dengan keadaan utuh dan
10 cm
sebagai berikut:
3. Etiologi
ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat
tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian
c. Bayi Kembar
Tidak selamanya bayi kembar dilahirkan secara SC. Hal ini karena
Adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang tidak
bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernafas.
e. Letak Sungsang
Sectio Caesarea
Penurunan medulla Penurunan kerja post Jaringan terputus Jaringan terbuka Distansi kandung kemih
oblongata
Merangsang area sensori Proteksi kurang Udem dam memar di
Penurunan kerja otot uratra
Penurunan refleksi batuk
eleminasi
Gangguan rasa nyaman Invasi bakteri
Penurunan sensivitas &
Akumulasi sekret sensasi kandung kemih
Penurunan peristaltik
Nyeri Resiko infeksi
Bersihkan jalan nafas tidak Gangguan eleminasi urine
efektif Konstipasi
Psikologi
Kontraksi uterus Merangsang pertumbuhan
kelenjar susu &
pertumbuhan Penambahan anggota baru
Involusi
Peningkatan hormone
prolaktin Masa Krisis Tuntutan anggota baru
Ketidakefektifan
Defisit Perawatan diri pemberian ASI
Defisiensi pengetahauan
5. Indikasi
atau secara kombinasi, merupakan suatu hal yang mutlak dan dapat
b. Ibu
berat (yaitu virus herpes simpleks tipe II atau herpes genitalia dalam
c. Janin
d. Plasenta
1) Plasenta previa
makrosomia janin (dengan perkiraan berat badan janin lebih dari 4.500
perdarahan, infeksi dan tromboemboli. Kematian ibu juga lebih besar pada
menyebabkan ibu hamil terebut dioperasi. Takipneu sesaat pada bayi lahir
lebih sering terjadi pada persalinan SC, demikian juga akan trauma
1) Pada Ibu
a) Infeksi puerperalis
b) Perdarahan
paru-paru
2) Pada bayi
c. Analgesia diberikan
f. Ambulasi, satu hari setelah pembedahan klien dapat turun sebentar dari
g. Perawatan luka pada hari ke-3, tiap hari diperiksa kondisi balutan
mengisyaratkan hipovolemia
1. Pengertian
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
Masa nifas atau perperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengn 6 jam (42 hari) setelah itu. Puerperium adalah masa pulih
Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang
3) Apabila putting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
ASI.
f. Konseling mengenai KB
b. Puerperium Intermedial
c. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
mengalami komplikasi
1) Uterus
melahirkan.
a) Iskemia myometrium
b) Autolisis
hingga panjangnya 10 kali dari semula dan lebar lima kali dari
progesteron.
c) Efek oksitosin
Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya
3) Perubahan Ligamen
5) Lokea
vagina normal.
Lokia ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa
b) Lokea sanguinolenta
Lokia ini berwarna merah kuning berisi darah dan lendir karena
postpartum
c) Lokea serosa
lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri atas
d) Lokea alba
selama 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat
nulipara.
1) Suhu badan
Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-
2) Nadi
3) Tekanan darah
postpartum.
4) Pernapasan
dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernapasan juga
saluran napas.
1) Volume Darah
2) Curah Jantung
ini meningkat bahkan lebih tinggi selama 30-60 menit karena darah
ke sirkulasi umum
1) Nafsu makan
2) Motilitas
3) Pengosongan Usus
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai
karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pda
diganti.
2) Sistem Urinarius
postpartum.
3) Komponen Urine
4) Diuresis Postpartum
bayi yang baru lahir. Dorongan dan perhatian dari seluruh anggota
sebagai berikut:
1) Fase taking in
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu,
hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu merasa khawatir akan
bayi.
3) Fase letting go
Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya, serta
b. Postpartum Blues
Postpartum blues atau sering disebut maternity blues atau sindrom ibu
ini 3-5 hari setelah melahirkan dan berlangsung dari beberapa hari
sampai 2 minggu.
dehidrasi. Asupan tablet tambah darah dan zat besi diberikan selama
gerakan miring kanan dan kiri. Pada hari kedua ibu telah dapat duduk,
lalu pada hari ketiga ibu telah dapat menggerakan kaki yakni dengan
jalan-jalan, hari keempat dan kelima ibu boleh pulang tergantung ada
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik.
d. Istirahat
e. Seksual
pemikiran pada masa itu semua luka akibat persalinan, termasuk luka
episiotomi dan luka bekas sectio caesarea (SC) biasanya telah sembuh
dengan baik.
f. Eliminasi
makanan berserat, berikan obat rangsangan peroral atau per rektal atau
Senam Nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu setelah persalinan,
latihan yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh ibu dan keadaan
1. Definisi
berpakaian atau berhias, makan, BAB atau BAK (toileting) (Fitria, 2009
Defisit perawatan diri terjadi bila tindakan perawatan diri tidak adekuat
memenuhi tuntutan akan perawatan diri saat itu atau dimasa yang akan
2. Etiologi
yang sering timbul pada masalah defisit keperawatan diri, antara lain:
a. Dampak Fisik
membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan
b. Dampak Psikososial
eliminasi sendiri.
diri, maka tanda dan gejala yang dapat diperoleh melalui observer pada
pasien yaitu:
tempatnya.
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Ketidaknyamanan
d. Kendala lingkungan
e. Keletihan
f. Gangguan muskuloskeletal
g. Gangguan neuromuskular
h. Nyeri
i. Gangguan persepsi
j. Ansietas berat
k. Kelemahan
1. Pengkajian
baik
d. Periksa area bawah bokong apakah ada darah yang terkumpul, periksa
a. Identitas
medik.
klien.
1) Riwayat obstetri
persalinan, BB bayi
2) Riwayat Ginekologi
siklus dan lamanya haid, warna dan jumlah, HPHT dan tafsiran
kehamilan
persalinan.
d. Pemeriksaan fisik
kelemahan
pernapasan meningkta.
kebutuhan nutrisi
2. Diagnosa keperawatan
pembedahan
3. Rencana keperawatan
Nyeri Akut
2.1 Nyeri Akut
tua/ keluarga
berpartisipasi dalam
perawatan diri pasien
- Memberikan bantuan
sampai pasien
sepenuhnya dapat
mengasumsikan
perawatan diri
saat pasien
berpakaian
- Bantu pasien untuk
menaikkan,
mengancingkan, dan
merisleting pakaian
jika diperlukan
- Beri pujian atas
usaha untuk
berpakaian sendiri
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
A: Analisa ulang atas data subjektif dan data objektif untuk menyimpulkan
apakah masalah masih tetap atau ada masalah baru atau terdapat data
respon
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kasus, yaitu studi
B. Batasan Istilah
3.1 Batasan Istilah
44
C. Partisipan
Partisipan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah 2 klien dengan
perawatan diri. Participan yang digunakan adalah klien yang berada dalam
Lampung Tahun 2017 dengan sasaran adalah Ibu Post SC. Lama waktu
keperawatan dirumah sakit dan dilanjutkan dengan home care jika ibu
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
klien, keluarga, rekam medik, atau hasil laboratorium dari rumah sakit.
F. Analisa Data
1. Pengumpulan data
catatan berstruktur.
2. Mereduksi Data
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
G. Etik Penelitian
1. Self Determinan
(Hanafiah & Amir, 2012). Dalam studi kasus ini peneliti akan
2. Informed consent
3. Anonimity
studi kasus ini peneliti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data dan peneliti hanya akan menulis nama klien pada
4. Confidentiality
5. Non maleficience
6. Justice
ekonomi, budaya, dan etnik (Hanafiah & Amir, 2012). Dalam studi
kasus ini, peneliti akan memberikan hak yang sama kepada klien dan
BAB IV
Belanda yang didirikan tahun 1914 untuk buruh perkebunan .Saat itu
bangunan rumah sakit masih semi permanen dengan kapasita 100 tempat
Gubernur Lampung 07 Agustus 1984 rumah sakit ini berubah menjadi RSUD
terletak di Jalan Dr. rivai 6. Penengahan Bandar Lampung. Rumah sakit ini
kelas B pendidikan. Luas tanah Rumah Sakit Umum daerah Dr. H. Abdul
Moeloek adalah 81.486 m2 dengan luas bangunan 39.043 m2. Sebagai rumah
49
STIIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
50
tempat tidur yaitu 30 tempat tidur untuk pasien kelas III (1 ruangan untuk 5
kamar 2 pasien) , 3 tempat tidur untuk VIP. Ruang Delima ini memiliki 1
B. Hasil Penelitian
1. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1) Identitas Klien
Tabel 4.1
Identitas Klien
2) Riwayat Kesehatan
Tabel 4.2
Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan
Klien 1 Klien 2
sekarang
Keluhan utama Klien mengeluh nyeri Klien mengeluh
daerah luka post op pada nyeri pada daerah
abdomen bagian bawah, luka bekas operasi
skala nyeri 7. Nyeri yaitu pada abdomen
dirasakan intermiten, bagian bawah, klien
nyeri bertambah pada tampak meringis,
saat klien bergerak dan skala nyeri 6. Nyeri
dirasakan ringan saat dirasakan secara
klien istirahat serta hilang timbul, nyeri
aktivitas dibantu bertambah saat klien
keluarga. bergerak dan
berkurang saat klien
istirahat serta
aktivitas dibantu oleh
keluarga.
Keluhan penyerta Sesak dan batuk Tidak ada
keluhan penyerta
3) Riwayat Obstetri
Tabel 4.3
Riwayat Obstetri
Tabel 4.4
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
P2A0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa klien 1 dan klien 2 menjalani persalinan yang kedua P2A0, dimana persalinan anak kedua
Tabel 4.5
Riwayat Kehamilan Sekarang
Riwayat Kehamilan
Klien 1 Klien 2
Sekarang
Pemeriksaan Klien mengatakan Klien mengatakan
Kehamilan memeriksaan kehamilan petama kali
pertama kali di bidan usia memeriksakan
kehamilan 2 minggu lalu kehamilan pada usia
klien mulai memeriksakan kehamilan 3 minggu,
kehamilannya pada lalu kemudian mulai
trimester pertama sebanyak memeriksakan diri ke
2 kali dan trimester ketiga dokter spesialis pada
satu kali di Puskesmas. usia kehamilan 1
bulan sampai usia
kehamilan sekarang.
Riwayat Imunisasi Klienmengatakan Klien melakakukan
melakukan imunisasi TT imunisasi TT pada
pada usia kehamilan 5, 7 usia kehamilan 6
dan 9 atau trimester II bulan atau trimester
sebanyak 2x dan trimester ke II
III sebanyak I kali
Riwayat Pemakaian Klien mengatakan tidak Klien mengatakan
Obat Selama mengkonsumsi obat-obatan selama hamil
Kehamilan selama kehamilan mengkonsumsi
vitamin dan zat besi
(Fe)
Keluhan selama Klien mengatakan selama Klien mengatakan
kehamilan hamil mengeluh mual dan selama hamil
muntah. mengeluh mual,
muntah, nyeri perut
dan nyeri pinggang.
.
Tabel 4.6
Riwayat Persalinan Sekarang
Tabel 4.7
Riwayat Kebiasaan Sehari-hari
8) Riwayat Psikososial
Tabel 4.8
Riwayat Psikososial
9) Pemeriksaan Fisik
Tabel 4.9
Pemeriksaan Umum
Tabel 4.10
Pemeriksaan Khusus
Mammae: Mammae:
Terdapat Terdapat
hiperpigmentasi, hiperpigmentasi,
payudara bengkak, payudara tidak
terdapat nyeri, warna bengkak, tidak
areolla mammae hitam, terdapat nyeri, warna
papilla mammae areolla mammae
menonjol, colostrum hitam, papilla
sudah keluar, areola dan mammae tidak
putting susu bersih. menonjol, colostrum
belum keluar, areola
dan putting susu
bersih.
Abdomen Terdapat striae, terdapat Terdapat linea nigra,
linea nigra, bising usus bising usus 9x/menit.
8x/menit. Kondisi Kondisi vesika
vesika urinaria kosong. urinaria kosong.TFU 2
TFU 2 jari dibawah jari dibawah pusat,
pusat, kontraksi baik, kontraksi baik,
konsistensi uterus keras, konsistensi uterus
posisi uterus medial. keras, posisi uterus
medial.
Tabel 4.11
Pemeriksaan Penunjang
MCH 28 27-31 G
MCHC 33 30-35 g/dL
Hitung Jenis
-basofil 0 0-1 %
-eosinofil 0 2-4 %
-batang 0 3-5 %
-segmen 68 50-70 %
-limfosit 27 25-40 %
-monosit 5 2-8 %
LED 33 0-15 mm/jam
CT 12 9-15 Menit
ST 2 1-3 Menit
Klien 2 Hemoglobin 10,7 L: 14,0-18,0 g/dl
P: 12,0-16,0
Leukosit 20.300 4.800-10.800 /uL
Eritosit 4,4 L: 4,7-6,1 juta/Dl
P:4,2-5,4
Hematokrit 3,1 L: 42-52 %
P: 34-47
Trombosit 469.000 1500.000- /uL
450.000
MCV 71 79-99 FL
MCH 2,4 27-31 G
MCHC 34 30-35 g/dL
Hitung jenis
-basofil 0 0-1 %
-eosinofil 0 2-4 %
-batang 0 3-5 %
-segmen 77 50-70 %
-limfosit 13 25-40 %
-monosit 10 2-8 %
LED 50 0-15 mm/jam
CT 9 9-15 Menit
ST 2 1-3 Menit
12) Pengobatan/Terapi
Tabel 4.12
Pengobatan/Terapi
b. Analisa Data
Tabel 4.13
Analisa Data
Klien 2
DS: Sectio Caesarea Nyeri
- Klien mengeluh
nyeri pada luka
post op pada Luka post operasi
abdomen
- Klien mengatakan
nyeri dirasakan Jaringan terputus
secara hilang
timbul
DO:
- Klien tampak
lemah
- Ekspresi wajah
meringis
- Skala nyeri yang
dirasakan 6 (0-10)
- Tampak luka bekas
operasi pada
abdomen
- Luka tampak
diverban
- Aktivitas klien
tampak dibantu
keluarga
- Klien tampak
kusam
- Rambut klien
tampak tertata tidak
rapi
- Tanda-tanda vital:
TD: 130/90 mmHg
N : 85x/m
RR : 20x/m
Suhu: 37,10C
- Hb : 10,7 g/dl
c. Diagnosa Keperawatan
kelemahan fisik.
d. Rencana Intervensi
Tabel 4.14
Rencana Intervensi
DIAGNOSA
NOC NIC
KEPERAWATAN
Klien 1
Defisit perawatan - Activity intolerance 1) Kaji kemampuan saat
diri berhubungan - Mobility : physical ini dan hambatan
dengan penurunan impaired dalam perawatan diri
kekuatan/ - Self care defisit
keterbatasan hygiene 2) Observasi tanda- tanda
gerak/kelemahan - Pain control vital klien
Klien 2
Defisit perawatan - Activity intolerance 1) Kaji kemampuan saat
diri berhubungan - Mobility : physical ini dan hambatan
dengan penurunan impaired dalam perawatan diri
kekuatan/ - Self care defisit
keterbatasan hygiene 2) Observasi tanda- tanda
gerak/kelemahan - Pain control vital klien
5. Implementasi
Tabel 4.15
Implementasi
merasa nyaman
H: keadaan
perineum bersih
setelah
dilakukan
tindakan
pakaian
bersih
- klien
menyisir
rambut
dengan
rapi
melakukan
mobilisasi secara 5) Memberikan
bertahap 14.00 WIB reinforcement kepada
R: klien klien dan keluarga
mengatakan R: klien tersenyum
nyeri ketika H: klien merasa
bergerak senang
H: klien mampu
duduk dengan
bantuan perawat
reinforcement
kepada klien
dan keluarga
R: klien
tersenyum
H: klien merasa
senang
Tabel 4.16
Evaluasi
Ny.D dengan klien Ny.N dengan Post Sectio Caesarea a/i presentasi kepala
dengan bayi besar dan KPD + riwayat SC di ruang delima rumah sakit umum
daerah dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, tanggal 25-26 Juli 2017 dan
akan dihubungkan dengan teori yang ada didalam tinjauan teoritis. Setiap
1. Pengkajian
caesarea adalah pelahiran janin melalui insisi yang dibuat pada dinding
ketuban pecah dini, bayi kembar, faktor hambatan lahir dan kelainan letak
1 nyeri dengan skala 8 dan klien 2 nyeri dengan skala 6.Nyeri diartikan
sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan
Hidayat, 2008). Salah satu cara untuk mengukur tingkat nyeri adalah
pertama kali melahirkan dengan operasi SC. Post SC hari ke-2 dengan
tampak kusam, rambut klien tertata tidak rapi, klien belum mandi, klien
belum sikat gigi, klien belum mengganti pakaian, klien belum mengganti
pembalut.
belum mandi, klien belum sikat gigi, klien belum mengganti pakaian, klien
2012). Menurut Hidayat (2008) dalam Christina pada pasien pasca bedah
makan, kinum, BAB & BAK serta melakukan perannya sebagai ibu
dimana klien yang pertama hanya dapat bergerak terbatas ditempat tidur
dan tidak menyusui bayinya sedangkan klien yang kedua sudah bisa duduk
dan pengalaman yang cukup dalam perawatan diri paska operasi sehingga
respon terhadap masalah kesehatan atau penyakit baik respon bio, psiko,
2. Diagnosa Keperawatan
dan klien 2 sebagai berikut :klien masih dibantu keluarga dalam memenuhi
aktivitas klien dibantu keluarga, klien tampak kusam, rambut klien tertata
tidak rapi, klien belum mandi, klien belum sikat gigi, klien belum
yang ditemukan pada klien dengan Post Sectio Caesare antara lain nyeri
tinjauan teori pada konsep keperawatan dan studi kasus tidak terjadi
kesenjangan, dimana diagnosa keperawatan yang ada pada teori ditemukan
3. Perencanaan
kemampuan saat ini dan hambatan dalam perawatan diri, observasi tanda-
tahapan ini penulis bersama klien dan keluarga klien menyusun rencana
bertahap. Untuk intervensi pada studi kasus dan tidak terdapat pada
tinjauan teori penulis bersama-sama dengan klien dan keluarga membuat
klien pada saat itu tidak dapat memenuhi perawatannya secara mandiri dan
dalam kasus ada pada teori.Hal ini dikarenakan dalam membuat suatu
pada saat itu. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti tidak
membuat rencana keperawatan dengan melihat indikasi dari kedua klien,
dimana klien 1 dengan indikasi bayi besar dan klien 2 dengan indikasi
4. Implementasi
intervensi tersebut tidak dilakukan, karena pada saat itu keadaan atau
karena klien mempunyai hak otonomi atau keputusan sendiri dalam proses
keperawatan.
5. Evaluasi
keperawatan yang dilakukan pada klien yang dirawat selama tiga hari
Klien 2 hasil yang dicapai yaituklien mampu melakukan tugas fisik dan
harus sesuai dengan keadaan klien. Klien 1 dengan indikasi bayi besar dan
perawatan diri. Disini tidak hanya perawatan diri dan perawatan luka saja
penyembuhan luka.
BAB V
A. Kesimpulan
proses keperawatan pada klien Ny.D dan Ny.N dengan Post Op Sectio Caesare
yang penulis laksanakan di ruang delima rumah sakit dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung dari tanggal 25-26 Juli 2017 dengan mengacu pada tujuan
keperawatan.
4. Implementasi merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga serta sarana dan
hari. Pada diagnosa yang sudah ditetapkan tujuan tercapai dan belum
kiat keperawatan.
B. Saran
1. Bagi Perawat
menjalani persalinan
3. Bagi Ibu
4. Bagi Penelitian
keperawatan sesuai kebutuhan klien dan indikasi yang sama agar dapat
memperhatikan aspek yang lain seperti resiko infeksi, status nutrisi dan
Cunningham, F. Garry, Levono et. al. (2013). Obstetri Williams. (edisi 23). Vol 1.
(Alih bahasa: Brahm U. Pendit, dkk). Jakarta: EGC
Dewi, L. N. Vivian dan Sunarsih. (2011). Asuhan kebidanan pada Ibu Nifas.
Jakarta: Salemba Medika
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2012, Bidang Kesehatan Ibu dan Anak
Tahun 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
Fitria, Nita. (2009). Prinsip dasar aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan
strategi pendahuluan dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
(LP dan SP). Jakarta: Salemba Medika
Heryani, Reni. (2010). Asuhan kebidanan-Ibu nifas dan menyusui. Jakarta: TIM
Maryunani, Anik. (2014). Perawatan luka seksio caesarea (SC) dan Luka
kebidanan terkini (dengan penekanan „Moist Wound Healing’). Bogor:
Penerbit IN MEDIA
Pilliteri, A. (2013). Maternal and child health nursing: care of the childbearing &
childrearing family. (7th ed). Philadelphia: JB Lippincot
Rohmah & Walid. (2009). Proses keperawatan teori dan aplikasi. Jogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Sambas, Etty. K. (2016). Pengetahuan ibu post partum dengan seksio sesarea
mengenai perawatan ibu nifas di ruang I RSUD Dr. Soekardjo kota
Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
I. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : …………………………
Umur : …………………………
Jenis Kelamin : ………………………...
Suku/Bangsa : …………………………
Agama : …………………………
Pendidikan : …………………………
Pekerjaan : …………………………
Sumber Biaya : …………………………
Alamat : …………………………
Tanggal Masuk RS/RB : …………………………
Kelas Rawat Inap : …………………………
Tanggal Pengkajian : …………………………
No. register : …………………………
Diagnosa Medik : …………………………
2. KeluhanPenyerta:…………………………………………………..........
A. RIWAYAT MENSTRUASI
a. Menarche : ………….. tahun
b. Siklus : ………….. hari
c. Banyaknya : …………..( pemakaian pembalut/hr)
d. Keteraturan : …………..
e. Lamanya : ………….. hari
f. HPHT : …………..
g. Keluhan yang menyertai : ………...................................
B. RIWAYAT PERKAWINAN
a. Kawin / tidak kawin :……………………………........
b. Umur Ibu Menikah : …………………………..........
c. Umur Bapak Menikah :………………………………...
d. Lama Pernikahan :………………………………...
e. Berapa kali menikah : …………………………………....
2. Riwayat Imunisasi:
TT……………… pada usia kehamilan : ………………............
3. Riwayat Pemakaian obat selama Kehamilan: ……………..........
4. Keluhan selama kehamilan …………………..............................
2. Pola eliminasi
BAK
- Frekuensi : ………….. kali
- Jumlah : ……………ml / 24 jam
- Warna : …………..
- Bau : ……………………………
- Keluhan yang berhubungan dengan BAK : ……………………………
BAB
- Frekuensi : ………… X/hari
- Warna : …………….
- Konsistensi : …………...
- Keluhan : ………………………………………………………….
V. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Respon ibu terhadap kelahiran bayinya : ………………………
b. Respon anggota lain terhadap kehadiran bayi .: ………………………
c. Kesiapan mental untuk menjadi ibu : ( ) Ya, jelaskan ( ) Tidak, alasan ..
d. Rencana perawatan bayi : ( ) Sendiri ( ) Orang tua ( ) Lain – lain.....
e. Self care :
- Perawatan : ( ) mengerjakan, Jelaskan…………………………
Payudara ( ) Tidak mengerjakan, alasan……………………
- Perineal care : ( ) mengerjakan, Jelaskan…………………………
( ) Tidak mengerjakan, alasan………………………
- Nutrisi : ( ) mengerjakan, Jelaskan……………………………
( ) Tidak mengerjakan, alasan………………………
f. Perawatan bayi :
- Memandikan : ( ) mengerjakan, Jelaskan………………………………
( ) Tidak mengerjakan, alasan……………………………
b. Pemeriksaan Khusus
1. Kepala
- Rambut :
Warna : ……………. Kualitas: …………… Distribusi :..
Rontok : ……………
- Kulit Kepala:
Warna : …………… Lesi: …………….. Peradangan: ……
Kebersihan kulit kepala : ………………….
2. Muka
- Pigmentasi : ………….
- Acne : ……….....
- Odema : …….........
3. Mata
- Kelopak mata :( ) Normal ( ) Ptosis ( ) odema
- Konjungtiva :( ) Ananemis ( ) Anemis
- Kornea : ( ) Normal ( ) Keruh/berkabut
( ) Terdpt perdarahan
- Sklera :( ) Ikterik ( ) Anikterik
- lain- lain : jelaskan …………….........................................
4. Hidung
- Mucosa : (Warna): ………. (Edema)……… (Nyeri)
- Pengeluaran : ……………………..
- Lain-lain, jelaskan : ……………………..
5. Mulut
- Keadaan mulut :
Gigi :( ) Caries ( ) Tidak
Stomatitis :( ) Ya ( ) Tidak
Bau Mulut : ……..
- Lidah : ( ) Kotor ( ) Ya ( ) Tidak
- Kesulitan menelan :( ) Ya ( ) Tidak
6. Leher
- Pembesaran kelenjer Tyroid : ……………………….
- Lain-lain, jelaskan : ….………....................
7. Daerah Dada
- Jantung dan Paru – paru : …………..
- Mammae : Warna ………….
Perubahan warna kulit pada mamae : ( ) Ya, jelaskan ( ) Tidak
Pembengkakanan Mammae : ( ) Ya ( ) Tidak
Nyeri tekan saat palpasi : ………………..
Warna areolla mammae : …………………
Papilla mammae :( ) Menonjol ( ) Datar ( ) Kedalam
Colostrum :( ) sudah keluar, sejak kapan….. ( ) Belum
keluar
Kebersihan areola & putting susu : ………………………...
8. Abdomen
- Striae : ……………………………
- Linea Nigra : ……………………………
- Bising Usus : ……………………………
- Kondisi Vesika Urinaria : ...........................
Obstetri
-TFU : ……………………………..
- Kontraksi : ……………………………..
- Konsistensi uterus : …………………….............
- Posisi uterus : ( ) Medial ( ) Lateral
- Jika dilakukan SC, Luka post operasi : …………
( keadaan, jahitan, panjang, bila perlu dlm gambar)
- Diastasis rectus abdominis : ...…(panjang dan lebar dalam ukuran jari)
9. Genitalia
- Labia Mayora dan Minora : ………………
- Kebersihan Vagina : …………….
- Perineum : ( ) utuh ( ) Ruptur,keadaan… ( ) Episiotomi,
jenis …..
Jika terdapat jahitan perineum: ( ) Redness ( ) Edema ( ) Ekimosis
( ) Discharge ( ) Aproximate
- Lochea:
Warna : ……………, Bau : …………….., Jenis : ……………
- Pemakaian Pembalut/ Softex: Jumlah ……………….(Penuh/tidak)
10. Ekstremitas
- Ambulasi : ( ) ya, berapa jam Post partum ( ) tidak, jelaskan ..
- Homan’s sign :………..............................................
- Reflek Patela : ……….............................................
- Oedema / Tidak : ……….............................................
- Varises : ……………………………………..
11. Anus:
- Pembesaran hemorroid : ( ) ada ( ) tidak
- Kebersihan : …………….
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
....………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
X. RESUME KEPERAWATAN
( Dimulai sejak pasien masuk sampai tanggal pengkajian, bila ditemukan data
baru setelah pengkajian ditulis dilembar ini dengan disertai hari dan tanggal )
Dx. IMPLEMENTASI
NO Hari/tgl/jam PARAF EVALUASI
Kep (Hasil & Respon)
S :
O:
A:
P:
MEMANDIKAN PASIEN NIPAS
Nama Mahasiswa :
NIM :
Asal Institusi :
B. Fase Interaksi
15 Memberikan salam terapeutik
16 Melakukan evaluasi/ validasi
17 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topic)
18 Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
19 Menjaga privaci klien dengan memasang sampiran/skerem
C. Fase Kerja
20 Mengatur tinggi tempat tidur dan membantu klien pada posisi baring
yang nyaman
21 Mempersiapkan & meletakkan alat di dekat klien
22 Mencuci tangan
23 Memakai handscoon
24 Memasang selimut mandi
25 Melepaskan pakaian klien
26 Meletakkan handuk mandi dibawah kepala klien
27 Menanyakan pada klien apakah ia ingin pakai sabun atau tidak
28 Membersihkan daerah wajah ( mata, bagian wajah, telinga, dan leher ),
kemudian keringkan
29 Meletakkan handuk arah memanjang dibawah lengan, bersihkan lengan
klien dari yang terjauh kemudian lengan yang terdekat dari perawat,
dan membersihkan dari bagaian distal ke proksimal, kemudian
keringkan.
30 Mengulangi langkah no.29 untuk lengan lainnya
31 Meletakkan handuk diatas dada klien, dengan melipat selimut mandi ke
bawah umbilikus. Bersihkan daerah dada, beri perhatian khusus pada
payudara klien. kemudian keringkan.
32 Meletakkan handuk secara memanjang diatas perut, melipat selimut
kearah pubis. Bersihkan daerah perut, dan keringkan dengan handuk.
33 Membantu klien untuk miring, letakkan handuk sepanjang sisi klien,
bersihkan punggung sampai bokong kemudian keringkan. Beri lotion
pada punggung dan massase.
34 Memposisikan tubuh klien telentang kembali, dengan menarik handuk
klien.
35 Membantu menggunakan pakaian atas klien ( BH dan gurita ).
36 Meletakkan handuk secara memanjang di bawah tungkai.
37 Menekuk lutut klien yang terjauh, lalu bersihkan dari tumit ke lutut dan
dari lutut ke paha, kemudian keringkan.
38 Ulangi langkah no. No. 37 untuk tungkai lainnya.
39 Meletakkan handuk dibawah bokong klien, lalu posisikan klien dorsal
rekumben.
40 Membersihkan daerah genital klien ( lakukan vulva hygiene ).
41 Memakaikan pakaian dalam klien yang telah diberi pembalut ( softek).
42 Kemudian bantu klien memakai pakaian bawah.
D. Fase Terminasi
47 Mengevaluasi pasien setelah dimandikan
48 Memberikan reinforcemen positif
49 Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
50 Mendokumentasian hasil tindakan memandikan pasien nifas
Catatan :
Mengganti air dalam waskom jika diperlukan
Keterangan :
Ya : dilakukan
Tidak : tidak dilakukan
Pringsewu ................................2017
Penguji
(.................................................................)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE
TINDAKAN KEPERAWATAN VULVA HYGIENE
NAMA MAHASISWA :
NIM :
INSTITUSI :
B. Fase Interaksi
10 Memberikan salam terapeutik
11 Melakukan evaluasi/ validasi
12 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topic)
13 Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
14 Menjaga privaci klien dengan memasang sampiran/skerem
C. Fase Kerja
15 Mempersiapkan & meletakkan alat ke dekat klien
16 Mencuci tangan
17 Mengganti selimut klien dengan selimut mandi
18 Mengatur posisi klien dorsal recumbent
19 Meletakkan perlak + alas di bawah bokong klien, melepaskan pakaian
dalam & pembalut klien.
20 Meletakkan pispot di bawah bokong klien
21 Mengenakan sarung tangan
22 Menyiram daerah vulva dengan larutan NaCl
23 Membersihkan area vulva dengan kapas lemak
24 Merapihkan klien, dan mengembalikan klien ke posisi nyaman
25 Membereskan peralatan
26 Mencuci tangan
D. Fase Terminasi
27 Mengevaluasi pasien setelah vulva hygiene
28 Memberikan reinforcemen positif
29 Kontrak untuk tindakan selanjutnya
30 Mendokumentasikan kondisi vulva
Keterangan :
Ya : dilakukan
Tidak : tidak dilakuk
Pringsewu, ................................2017
Penguji
( )
SAP
PERAWATAN POST SC DI RUMAH
DISUSUN OLEH :
SUKMA FATIMAH
144012014075
III. Media
1. Leaflet
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
V. Pelaksanaan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
.
1. Pembukaan 5 mnt Mengucap salam dan Menjawab salam,
terimakasih atas kesediaan mendengarkan
ibu. dengan seksama.
Memperkenalkan diri dan
apresiasi.
2. Inti Menyampaikan
25 mnt materi Mendengarkan dan
tentang memperhatikan.
1. Menguraikan kembali
luka post SC dan diit
2. Tujuan melakukan
perawatan luka post SC
dan diit
3. Menunjang cara
perawatan luka post SC
dan diit
4. Mencegah luka infeksi
post SC dan diit
3. Diskusi 10 mnt Meminta peserta untuk Peserta
mengajukan pertanyaan mengajukan
jika belum jelas. pertanyaan.
4. Penutup 5 mnt 1. Menyimpulkan hasil Peserta menjawab
penyuluhan. salam.
2. Memberi saran-saran.
3. Memberi salam dan
meminta
4. maaf bila ada
kesalahan.
5. Mengucapkan
terima kasih atas
6. perhatian dan
mengucapkan salam.
VI. Materi
Terlampir
VII. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian luka post SC dan diit
2. Jelaskan tujuan melakukan perawatan luka post SC dan diit
3. Jelaskan cara perawatan luka post SC dan diit
4. Jelaskan upaya mencegah luka infeksi post SC dan diit
MATERI
PERAWATAN LUKA POST SC DAN DIIT POST SC
1. Pengertian
Luka operasi adalah luka setelah prosedur pembedahan/operatif setelah
dilakukan operasi Caesar. Luka operasi merupakan luka bersih sehingga
mudah untuk perawatannya, namun jika salah dalam merawat, maka akan
bias berakibat fatal. Oleh karena itu pastikan Anda tidak salah dalam
merawat luka operasi.
B. Diit Post SC
1. Pengertian
DISUSUN OLEH :